Anda di halaman 1dari 16

By : Dian Latifa

METODE
SCREENING
ANTIBIOTIK
Antibiotik secara umum didefinisikan sebagai bahan yang diproduksi oleh
mikroorganisme, hewan atau tumbuhan yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain. (Hugo, 2004).

APA ITU ANTIBIOTIK?
a. Bakteri
Contoh: Bacillus brevis, Bacillus subtilis, Bacillus polymyxa
b. Aktinomisetes
Contoh: Streptomycetes
c. Jamur
Contoh: Penicilium (penisilin, griseoful- vin), Cephalosporium (sefalosporin)
serta beberapa fungi
lain seperti Aspergillus (fumigasin); Chaetomium (chetomin); Fusarium
(javanisin), Trichoderma (gliotoxin)
MIKROORGANISME PENGHASIL
ANTIBIOTIK

Spektrum luas (aktivitas luas) :

Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri
gram positif dan gram negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah
sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
Spektrum sempit (aktivitas sempit) :

Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja,
bakteri gram positif atau gram negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin,
kanamisin, hanya bekerja terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin,
gentamisin, hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif.
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK
BERDASARKAN SPEKTRUM KERJANYA
Screening adalah sejenis tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi
spesifik atau mikroorganisme dalam sejumlah besar spesimen. Tes skrining
relatif mudah dan tidak mahal (peralatan yang dibutuhkan tidak terlalu rumit).
Beberapa tes skrining masih dapat dilanjutkan dengan tes lain yang lebih
spesifik. (Singleton, 2001).

APA ITU SCREENING?
1. Screening Metabolit Sekunder (Antibiotik) Oleh Isolat Jamur
Endofit (Margino,2008)
Pada penelitian ini isolat-isolat tersebut diseleksi kemampuannya menghasilkan
antibiotik (metabolit sekunder) dengan indikator mikrobia Bacillus subtilis
(prokariot), Candida albicans dan Fusarium sp. (eukariot)). Fusarium sp. Jamur
patogen penyerang tanaman pisang panili, tebu, jagung, sorghum dan lain-lain
;Candida albicans merupakan patogen pada manusia ; dan Bacillus subtilis
mewakili bakteri Gram positif patogen. Dari hasil screening terdapat Empat
isolat yaitu JA-2, , MB-1 dan KMD-7 memiliki daya hambat tertinggi, yakni
berturut-turut 5,5 terhadap B.subtilis, 5,6 terhadap F. oxysporum dan 3,5
terhadap C. Albicans, isolat NGK-1 memiliki daya hambat terhadap B.subtilis
(5,2) dan F.oxysporum

METODE SCREENING UNTUK BERBAGAI
MACAM ASAL MIKROBA PENGHASIL
ANTIBIOTIK
Ranting tanaman
dipotong sepanjang 1 cm
potongan ranting direndam di
dalam larutan Byclean atau
Chlorox 5 % selama 5 menit,
diikuti dengan perendaman
dalam air steril selama 2 menit,
entanol 70% selama 1 menit,
dan air steril selama 2 menit
Potongan menbujur menjadi
2 bagian
Inokulasi dilakukan dengan
cara meletakkan permukaan
belahan pada permukaan
medium CMM (corn meal
malt extract) agar untuk
isolasi fungi
Inkubasi dilakukan
selama 4-7 hari
isolat fungi dipelihara
pada medium PDA
miring
Screening dilakukan
dengan mencelupkan
paper disc ke dalam
supernatan pada medium
mikroba uji
Aktinomisetes merupakan kelompok mikroorganisme yang banyak tersebar luas di alam.
Banyak aktinomisetes yang memiliki kemampuan untuk mensintesis metabolit sekunder
seperti enzim, herbisida, pestisida, dan antibiotik lainnya). Sebanyak70% antibiotik yang
telah diketahui berasal dari aktinomisetes, terutama dari genus Streptomyces dan
Micromonospora). Pada tahun tahun sebelumnya,peneliti lebih banyak menfokuskan
target isolasi pada aktinomisetes tanah. Namun demikian, sekarang ini pencarian antibiotik
baru sudah mengarah pada aktinomisetes laut . Laut memiliki biodiversitas lebih besar
dibandingkan dengan tanah seperti diketahui jenis mikroorganismenya juga akan lebih
bervariasi dibandingkan mikroba tanah).Setelah dilakukan penapisan diperoleh 4 isolat yang
mampu menghambat Eschereschia coli, 5 isolat mampu menghambat Streptococcus aereus,
4 isolat mampu menghambat Bacillus subtilis, 4 isolat mampu menghambat Pseudomonas
aeroginosa, 5 isolat mampu menghambat Candida albican, dan 4 isolat mampu menghambat
Aspergillus niger. Hasil identifikasi morfologi dan DNA dari salah satu isolat yang memiliki
aktivitas antibakteri paling kuat (isolat A11) adalah Streptomyces sp. Secaramorfologi isolat
A11 memiliki hifa yang bercabang dengan kantong spora pada ujung hifa. Minimum
Inhibition Concentration (MIC) isolat A11 terhadap Bacillus subtilis sebesar 120,86 g/ml
2. SCREENING AKTINOMISETES LAUT PENGHASIL
ANTIMIKROBA(ANTIBIOTIK) (SUNARYANTO DKK, 2009)
Lima gram sediment
laut diambil
Sebanyak 1 ml cairan
sampel diambil dan
diencerkan dengan air
steril sebanyak 4 mL
Sebanyak 1 gram
padatan sampel di
dekantir untuk
dipisahkan dengan air
lautnya
Empat mililiter air steril
ditambahkan ke dalam
sampel tersebut dan
diaduk lalu diendapkan
Lakukan proses
pretreatment
dengan cara asam
dan pemanasan
Cairan sampel yang
telah ditreatment
selanjutnya diencerkan
secara seri dari 10
-1

sampai dengan 10
-5
.
0.1 ml sampel yang telah
diencerkan, di-sebarkan pada
permukaan agar media
isolasi pada media agar yang
sudah ditentukan
Inkubasi di suhu 30
o C
Koloni actinomycetes
dipisahkan ditumbuhkan pada
medium broth YEME selama 2
hari dan ditranfer kemedium
ferentasi selama 5 hari
Broth fermentasi
dikeringkan dengan freeze
drying dan diekstraksi
dengan metanol. Ekstrak
dalam metanol siap diuji
aktivitasnya.
Screening dimulai dengan
15 L ekstrak sampel
diteteskan dalam kertas
cakram berukuran 6 mm,
kemudian dikeringkan
Kertas cakram yang sudah
kering diletakkan pada
permukaan agar yang telah
diinokulasikan mikroba uji.
Inkubasi dilakukan pada suhu
30
0
C selama 24 jam dan diukur
zona hambatnya
Bakteri yang bersimbiosis dengan organisme kemungkinan besar banyak
melakukan interaksi biokimia dengan organisme inangnya. Interaksi biokimia
tersebut memungkinkan bakteri yang bersimbiosis menghasilkan zat bioaktif yang
sama dengan inangnya. Sehingga beberapa jenis bakteri yang bersimbiosis dengan
spons diperkirakan dapat menghasilkan senyawasenyawa bioaktif yang dapat
digunakan sebagai bahan anti bakteri. Penelitian ini mendapatkan dua isolat bakteri
simbion spons yang dapat menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang bersifat
antibakteri yaitu bakteri A2 3 dapat menghambat bakteri S aureus dan E coli dan
bakteri A2 5 yang hanya dapat menghambat bakteri S aureus. Bakteri A2 3 adalah
bakteri gram positif mempermentasikan karbohidrat menjadi asam laktat namun
tidak menghasilkan asam dengan konsentrasi tinggi, dapat menggunakan sumber
karbon dari citrat, menghasilkan enzim urease, katalase, oksidase, glatinase dan
melakukan motilitas. Bakteri A2 5 adalah bakteri gram negatif, mempermentasikan
karbohidrat menjadi asam laktat namun tidak menghasilkan asam dengan
konsentrasi tinggi, memfermentasikan karbohidrat 2,3 butanadiol, dapat
menggunakan sumber karbon dari citrat, menghasilkan enzim urease, katalase,
oksidase
3. METODE SCREENING BAKTERI
YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS
JENIS APLYSINA SP (2012)
pengencera
n hingga
konsentrasi
menjadi 10
-
6

1 gr spons yang
dihaluskan
dimasukkan ke
dalam tabung
reaksi yang
berisi 9 ml air
laut
Diambil 1 ml
untuk
diinokulasi
pada media
NA dengan
teknik pour
plate
diinkubasi
pada suhu
37
0
C di
dalam
inkubator
selama 2 x
24 jam
Isolat
dimurnikan
dengan
menggunaka
n metode
streak
Lakukan
inokulasi pada
bakteri uji
gram positif
dan negatif
dan bakteri
dan yang akan
di uji
Suspensi bakteri
uji diambil
sebanyak 200 l
dan dimasukan
kedalam 15 ml
NA dan dibiarkan
sampai beku
letakkan kertas
cakram yang telah
dibasahi dengan
suspensi bakteri spons
yang akan diuji pada
NA yang telah
membeku tadi
Di inkubasi
selama 24 jam
dan dicek zona
beningnya
4. SCREENING KAPANG ENDOFIT DARI TUMBUHAN
BERKASIAT OBAT YANG BERPOTENSI SEBAGAI
ANTIBIOTIK UNTUK E.COLI DAN STAPHYLOCOCCUS
AUREUS 9(MELLIAWATI DAN HARNI, 2009)
Diperoleh 2 isolat kapang endofit yaitu HL.46F.211
dan HL.57F.258 positif menghambat pertumbuhan
Escherichia coli ATCC 35218 dan 3 isolat yaitu
HL.48F.217, HL.53F.243 dan HL.57F.258 positif
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus
ATCC 25923.
Potongan
kapang endofit
diisolasi dari
daun tanaman
obat
Bakteri uji berupa
E.Coli
danStaphylococcus
aureus diinokulasi pada
medium NA
Discreening dengan
menempelkan potongan
kapang sebesar 6 mm di
permukaan medium NA
bakteri uji dan diukur
zona hambatnya
Isolat bakteri yang berasal dari bagian endofit spons Jaspis sp. mempunyai aktivitas
antimikrob yang lebih baik dibandingkan isolat bakteri yang diisolasi dari
permukaan. Menurut Magnino et al. (1999) bakteri simbion yang berasal dari
bagian endofit yaitu mesohyl umumnya memiliki populasi yang berlimpah dan
merupakan mikroba yang spesifik dari spons inangnya karena sebagian besar dari
bakteri endofit berasosiasi dengan spons secara transmisi vertikal. Sekitar 75%
kelompok bakteria dijumpai pada bagian mesohyl spons antara lain yaitu bakteria
heterotropik, bakteri fotosintesis seperti cyanobakteria, dan bakteri non
fotosintesis seperti bakteri sulfur. Ketersediaan jumlah dan komponen nutrisi. Hasi
dari skrining didapatkan antimikroba terbaik karena mampu menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus, Vibrio harveyii, Escherichia coli, Pseudomonas
aerogenosa, EPEC K-11, Candida albicans, and C. tropicalis., yaitu SAB E-8, SAB E-33,
SAB E-35, SAB E-38, SAB E-40 dan SAB S-43. Hasil pewarnaan Gram
menujukkan isolat SAB E-8, SAB E- 35, and SAB E-40 adalah Gram negatif,
sedangkan isolat SAB E-33, SAB E-38, and SAB S-43 adalah gram positifyang
dilanjutkan dengan identifikasi parsial (pengecatan gram dan uji katalase) untuk
kelompok Bacillus
SKRINING BAKTERI YANG BERASOSIASI
DENGAN SPONS JASPIS SP. SEBAGAI
PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBA(ABU
BAKAR ET AL, 2011)
Pengambilan sampel dan
disimpan di plastik
sampel
Permukaan sampel spons
disemprot air laut steril
dengan perbandingan
ukuran spons 1 cm2 : 5 ml
air laut steril,
Bagian mesohil diambil
dengan ukuran + 1x1 cm,
digerus dan diencerkan
dengan Phospat Buffer
Saline (PBS) steril dengan
perbandingan 1:1
Bakteri bagian mesohil
spons yang telah
diencerkandi isolasi dengan
wabsteril lalu dimasukan
pada tabung pengenceran
Hasil pengenceran
dimasukan pada cawan petri
Screening dilaksanakan dengan
pengujian aktivitas antagonis
terhadap bakteri dan khamir
patogen dilakukan secara dengan
menggores Isolat pada
permukaan media yang telah
disebar dengan bakteri uji
Aktivitas antagonis terhadap
bakteri dan khamir diindikasikan
dengan terbentuknya
zona jernih disekitar koloni isolat
murni
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai