Anda di halaman 1dari 11

TUMOR ABDOMEN

TUMOR ABDOMEN

1. PENGERTIAN
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda,
yang mungkin membungkus pembuluh darah besar dan ureter. Secara patologi kelainan ini
mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau vena
kava inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang di bungkusnya
tetapi tidak menginvasinya.
2. ETIOLOGI
Penyebab langsung dari tumor sebenarnya belum di ketahui namun ada beberapa hasil
kajian penelitian menunjukkan bahwa :
- Kelebihan nutrisi khususnya lemak
- Hasil akhir metabolik dan bakterial
- Sembelit
- Infeksi, trauma, hipersensivitas terhadap obat
3. TANDA DAN GEJALA
- Nyeri
- Anoreksia, mual, lesu
- Penurunan berat badan
- Pendarahan
- Adanya pembesaran pada organ yang ada tumor

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Uji dubur digital
- X ray, USG
- Sigmoidoscope
- Fiber optik plexible scope
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAAN
1. PENGKAJIAN
Aktifitas/istirahat
Gejala :
Malaise, perubahan pola istirahat/tidur terkait dengan nyeri, keterbatasan dalam pemenuhan
kebutuhan ADL
Sirkulasi
Tanda :
Pucat, perubahan tekanan darah, takikardi (respon terhadap nyeri), pasase darah melalui area
sekitar tumor misalnya melalui tractus GI
Integritas Ego
Gejala :
Ansietas, takut, perasaan tidak berdaya
Tanda :
Menolak, perhatian menyempit
Eliminasi
Gejala :
Dapat disertai perubahan eliminasi (tekstur feses bervariasi, dapat disertai konstipasi, distensi
bila terdapat obstruksi/kompresi pada usus), perubahan eliminasi (Oliguria)
Tanda : Menurnnya bising usus, dapat disertai haemmoroid
Makanan/cairan
Gejala :
Riwayat diet tinggi lemak, anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan
Tanda : Penurunan lemak subcutan/massa otot, kelemaahan
Nyeri/kenyamanan
Gejala :
Nyeri dan rasa penuh pada perut
Tanda :
Ekspresi wajah meringis, merintih, prilaku distraksi, nyeri tekan pada perut/distensi
Keamanan
Tanda : Demam biasanya rendah
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala :
Riwayat penyakit inflamasi GI kronis, trauma
Rencana Pemulangan :
Memerlukan bantuan dan pengawasan dalam perawatan selama dirumah











2. RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PRE OPERASI TU-ABDOMEN

NO DIAGNOSA KRITERIA RENCANA TINDAKAN
1 Nyeri b/d
penekanan pada
organ-organ
retroperitoneal,
ditandai dengan :

DS :
- Klien mengatakan
nyeri pada daerah
perut

DO : -
- Ekspresi wajah
meringis
- Nyeri tekan pada
perut

Klien mengungkapkan
rasa nyeri berkurang
atau hilang dengan
kriteria :
- Klien tidak mengeluh
nyeri
- Ekspresi wajah ceria
- TTV dalam batas
normal


- Kaji dan catat lokasi, durasi
dan lamanya nyeri.
- R/mengetahui persepsi dan
reaksi klien terhadap nyeri
sebagai dasar yang efektif
untuk intervensi selanjutnya.
- Atur posisi yang
menyenangkan R/
mengurangi penekanan yang
dapat menimbulkan rasa
nyeri.
- Observasi TTV
- R/ dapat berubah akibat rasa
nyeri dan merupakan
indikator untuk menilai
keadaan perkemba-ngan
penyakit
- Anjurkan klien melaku-kan
relaksasi nafas dalam R/Dapat
membantu relaksasi otot
sehingga suplai O2 ke
jaringan lancar > dapat
mengurangi nyeri.
- Anjurkan klien melakukan
massage di sekitar daerah
nyeri.
- R/ Membantu memblok
rangsangan nyeri sehingga
tidak di persepsikan ke otak
- Penatalaksanaan pemberian
obat analgetik sesuai program
nyeri sehingga dapat
berkurang/hilang

NO DIAGNOSA KRITERIA RENCANA
TINDAKAN
2 Kecemasan
berhubungan dengan
dengan keeping organ
Kecemasan teratasi
dengan kriteria :
- Ekspresi wajah ceria
- Kaji tingkat kecemasan
R/ memudahkan dalam
tindakan selanjutnya
retroperitoneal, ditandai
dengan :

DS :
- Klien selalu bertanya
tentang penyakitnya

DO : -
- Ekspresi wajah tegang
- Gelisah


- Klien tidak bertanya lagi
tentang penyakit
- Klien mempunyai
harapan untuk sembuh


- Berikan kesempatan
pada klien untuk meng-
ungkapkan perasaannya
kepada perawat.
- Beri dorongan spiritual
(moril) R/ bahwa segala
usaha yang dilakukan
baik pengobatan
maupun perawatan
merupakan suatu usaha
tetapi ada Tuhan YME.


NO DIAGNOSA KRITERIA RENCANA TINDAKAN

-
3 Risiko gangguan
pemenuhan nutrisi
berhubundan dengan
intake yang kurang,
ditandai dengan :

DS :
- Klien mengeluh mual
- Klien mengatakan
kurang nafsu makan

DO :
- Intake kurang
- Muntah (+)
- Nampak lemah

Kebutuhan nutrisi
dapat terpenuhi
dengan kriteria :
- Klien tidak mual dan
muntah
- Intake adekuat
- Klien tidak lemah

- Monitor intake makanan R/
Asupan yang adekuat
mempengaruhi proses
penyembuhan.
- Pemberian kalori yang
adekuat dan makanan
seimbang R/asupan kalori
membantu tubuh dalam
mempertahankan
hemostasis.
- Anjurkan klien untuk
menghabiskan porsi
makanannya.
- R/ intake yang cukup dapat
membantu dalam proses
penyembuhan luka operasi
dan membantu dalam
memperbaiki keadaan
umum klien.
- Anjurkan klien makan
dalam porsi kecil tapi
sering
- R/ makanan lebih mudah
dicerna dan dapat
membantu intake yang
adekuat.
- Sajikan makanan dalam
bentuk yang menarik dan
bervariasi sesuai kebutuhan
nutrisi klien.
R/ menambah selera makan
klien untuk pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
RENCANA KEPERAWATAN POST OP LAPARATOMY
NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
1 Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungdan
dengan
terputusnya
kontuinitas
jaringan
Klien
mengungkapkan rasa
nyaman nyeri
berkurang/hilang
dengan kriteria :
- Klien mengeluh nyeri
pada luka operasi
- Ekspresi wajah ceria
- Tanda-tanda vital
(tekanan darah, suhu,
nadi, pernafasan)
dalam batas normal
- Hb dalam batas
normal.
- Kaji dan catat lokasi, durasi
dan lamanya nyeri
Mengetahuai persepsi dan
reaksi klien terhadap nyeri
sebagai dasar yang efektif
untuk intervensi selanjutnya.
- Beri posisi yang
menyenangkan.
Mengurangi penekanan pada
otot dan mencegah spasme otot
yang dapat menimbulkan nyeri.
- Observasi tanda-tanda vital tiap
2 jam
Tanda-tanda vital dapat
berubah akibat rasa nyeri dan
merupakan indicator untuk
menilai keadaan perkembangan
penyakit.
- Anjurkan klien untuk
melakukan relaksasi : nafas
dalam.
Latihan nafas dalam secara
perlahan-lahan dan teratur akan
membantu relaksasi otot
sehingga suplai O
2
ke jaringan
lancar, sehingga dapat
mengurangi nyeri.
- Penatalaksanaan pemberian
obat analgetik sesuai program.
Antianalgetik berfungsi untuk
menghambat rangsangan nyeri
agar tidak dipersepsikan,
sehingga nyeri
berkurang/hilang.

NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
2 Gangguan pola
tidur berhubungan
dengan nyeri luka
Pola tidur teratasi
dengan kriteria :
- Klien tidur 7-8 jam.
- Kaji pola tidur dan istirahat
klien.
Mengetahui gangguan
post operasi - Klien nampak ceria istirahat/tidur klien untuk
menentukan intervensi
selanjutnya.
- Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan
Lingkungan yang tenang dapat
memberikan ketenangan untuk
tidur dan istirahat.
- Anjurkan klien untuk banyak
istirahat dan tidur yang cukup.
Tidur yang cukup dapat
memberi rasa segar pada klien
dan mempercepat proses
penyembuhan

NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
3 Gangguan rasa
nyaman panas
berhubungan
dengan proses
peradangan
Rasa nyaman
terpenuhi dengan
kriteria :
- Suhu tubuh teraba
normal
- Tanda-tanda vital
dalam batas normal
- Observasi tanda-tanda vital tiap
8 jam.
Vital sign dapat berubah karena
adanya proses infeksi dan
sebagai pedoman untuk
menentukan intervensi
selanjutnya.
- Beri kompres dingin di dahi,
ketiak dan lipatan paha
Pada kepala terdapat
hipotalamus sebagai pusat
termoregulator, sedangkan pada
ketiak dan lipatan paha terdapat
pembuluh darah besar.
- Anjurkan minum yang banyak
1500-2000 cc/hari.
Untuk mengganti cairan yang
hilang lewat
penguapan/evaporasi
- Penatalaksanaan pemberian
obat antipiretik sesuai program
Antipiretik berfungsi untuk
merangsang pusat
termoregulator di hipotalamus
sehingga tidak mempersepsikan
panas.


NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
4 Penurunan
kemampuan rawat
diri berhubungan
dengan
keterbatasan
aktivitas.
Klien menunjukkan
terpenuhinya
kebutuhan rawat diri
dengan kriteria.
- Klien dapat
berpakaian, mandi,
BAB, BAK sendiri
- Klien nampak segar
- Kaji kemampuan pasien dalam
ADL-nya
Untuk mengetahui sejauhmana
bantuan yang diperlukan klien
untuk memenuhi ADL-nya.
- Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhan mandi dan
berpakaian.
Memungkinkan terpenuhinya
kebutuhan mandi dan
berpakaian agar klien dapat
memberikan rasa segar dan
nyaman.
- Lakukan aktivitas ROM
execise
Untuk melatih seluruh
pergerakan otot dan mencegah
terjadinya atropi otot.
- Anjurkan klien untuk latihan
duduk dan jalan.
Untuk melatih pergerakan otot
dan klien tidak merasa jenuh
berada ditempat tidur.
- Menganjurkan klien untuk
melakukan perawatan diri
secara bertahap.
Perawatan diri secara bertahap
dapat menumbuhkan
kemandirian klien dalam
memenuhi kebutuhan personal
hygiene.


NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
5 Gangguan pola
eliminasi BAB :
konstipasi
berhubungan
dengan penurunan
peristaltic usus
Konstipasi tidak
terjadi dengan kriteria
:
- Klien mengatakan
dapat BAB dengan
lancar
- Peristaltik usus 15-35
x/mnt
- Kaji pola eliminasi klien
Mengidentifikasi kebiasaan
klien untuk memudahkan
tindakan selanjutnya.
- Anjurkan klien minum air
1500-2000 cc/hari
Intake cairan yang adekuat
dapat meningkatkan
keseimbangan antara absorbsi
pada kolon dan asupan cairan,
sehingga mencegah
terbentuknya faeces yang keras.
- Anjurkan klien banyak
bergerak sesuai toleransi.
Pergerakan tubuh dapat
mempengaruhi peristaltic usus
untuk memperlancar BAB


NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
6 Gangguan
pemenuhan ADL
berhubungan
dengan kelemahan
fisik
Kebutuhan ADL-nya
dapat terpenuhi
dengan kriteria :
- Klien dapat
memenuhi kebutuhan
sehari-hari tanpa
bantuan orang lain
- Keadaan umum baik
- Kekuatan otot baik
- Kaji kemampuan klien dalam
memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
Mengetahui kemampuan klien
dan dapat memenuhi
kebutuhannya
- Bantu klien dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
Bantu dan latihan yang teratur
membiasakan klien melakukan
aktivitas sehari-hari.
- Anjurkan keluarga untuk
kooperatif dalam perawatan
Keluarga dapat membantu dan
bekerja sama memenuhi
kebutuhan klien dan
mempercepat proses
penyembuhan.


NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
7 Kecemasan
berhubungan
dengan koping
tidak efektif
Kecemasan teratasi
dengan kriteria :
- Ekspresi wajah ceria
- Klien tidak bertanya
lagi tentang
penyakitnya.
- Klien mempunyai
harapan untuk
sembuh.
- Kaji tingkat kecemasan
Memudahkan dalam tindakan
selanjutnya.
- Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhan mandi dan
berpakaian.
Dengan demikian klien merasa
lega karena bisa
mengungkapkan perasaannya
kepada perawat.
- Beri dorongan spiritual (moril).
Bahwa segala usaha yang
dilakukan baik pengobatan dan
perawatan merupakan suatu
usaha tetapi ada yang lebih
berkuasa untuk menyembuhkan
yaitu Tuhan YME.



NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
8 Gangguan
integritas kulit
berhubungan
dengan tirah
baring yang lama..
Gangguan integritas
kulit tidak terjadi
dengan kriteria :
- Tidak terjadi iritasi
- Kelembaban kulit
normal
- Inspeksi terhadap perubahan
warna, turgor dan vaskuler.
Menandakan area sirkuliasi
buruk, kerusakan yang dapat
menimbulkan decubitus
- Jaga kebersihan kulit dan tetap
kering.
Kulit yang kotor dapat
menimbulkan rasa gatal
sehingga timbul keinginan
untuk menggaruk.
- Ubah posisi klien kiri/kanan
setiap 2-3 jam
Menurunkan tekanan pada
edema, jaringan dengan perfusi
buruk untuk menurunkan
iskemia.
- Anjurkan menggunakan
pakaian katun longgar.
Mencegah iritasi dermal dan
meningkatkan evaporasi
lembab pada kulit.


NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
9 Risiko infeksi
berhubungan
dengan Proses
invasih luka
Infeksi tidak dapat
terjadi dengan kriteria
:
- Luka kering
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi (Dollor, kalor,
tumor, rubor dan
fungsiolesa)
- Tanda-tanda vital
normal :
- BP :
100/70 mmHg
- Pulse : 80 x/mnt
- Suhu : 36
0
C
- RR : 16-20 x/mnt
- Kaji tanda-tanda infeksi.
Mendeteksi secara dini adanya
tanda-tanda infeksi untuk
mengetahui perkembangan
penyakit, sehingga dapat
diberikan intervensi yang cepat
dan tepat.
- Melakukan tekhnik septic
dalam merawat luka
Mencegah terkontaminasinya
kuman organisme penyebab
infeksi baik melalui alat
ataupun tangan petugas.
- Pelaksanaan antibiotik
Antibiotik bersifat
menghambat/membunuh
kuman dan mempercepat proses
penyembuhan.






NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
1 2 3 4
10 Risiko gangguan
pemenuhan nutrisi
berhubungan
dengan intake
kurang..


Pemenuhan nutrisi
dapat teratasi dengan
kriteria .
- Klien dapat mual dan
muntah
- Intake adekuat
- Klien tidak lemah
- Memonitor intake makanan
Asupan yang adekuat
mempengaruhi proses
penyembuhan.
- Pemberian kalori yang adekuat
dan makanan seimbang.
Asupan kalori membantu tubuh
dalam mempertahankan
hemostasis.
- Anjurkan klien untuk
menghabiskan porsi
makanannya.
Intake yang cukup dapat
membantu dalam proses
penyembuhan luka operasi dan
membantu dalam memperbaiki
keadaan umum klien.








Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Diposkan oleh haeril anwar di 12.22
Tidak ada komentar:

Anda mungkin juga menyukai