Anda di halaman 1dari 15

Nama : Frans Fernando V.H.

S
Prodi : Ners
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KONSTIPASI
1.1 Definisi
Konstipasi sering diartikan sebagai kurangnya frekuensi buang air besar, biasanya kurang dari
3 kali per minggu dengan feses yang kecil-kecil dan keras dan kadang-kadang disertai kesulitan
sampai rasa sakit saat buang air besar (NIDDK, 2000)
Konstipasi adala! suatu kelu!an, bukan penyakit ("olson, 2002#$%er, 200&) 'ada umumnya
konstipasi sulit didefinisikan secara tegas karena sebagai suatu kelu!an terdapat (ariasi yang
berlainan antara indi(idu ($%er,200&) 'enggunaan istila! konstipasi secara keliru dan belum
adanya definisi yang uni(ersal menyebabkan lebi! kaburnya !al ini ("amdy, &)*+) ,edangkan
batasan dari konstipasi klinik yang sesunggu!nya adala! ditemukannya se-umla! feses pada
kolon, rektum atau keduanya yang tampak pada foto polos perut ("arari, &))))
'ara tenaga medis mendefinisikan konstipasi sebagai penurunan frekuensi buang air besar,
kesulitan dalam mengeluarkan feses, atau perasaan tidak tuntas ketika buang air besar ,tudi
epidemiologik menun-ukkan kenaikan pesat konstipasi berkaitan dengan usia terutama
berdasarkan kelu!an penderita dan bukan karena konstipasi klinik .anyak orang mengira
dirinya konstipasi bila tidak buang air besar setiap !ari ,ering ada perbedaan pandangan
antara dokter dan penderita tentang arti konstipasi (c!eskin dkk, &))0)

1.2 Epidemiologi
,ekitar *0/ manusia perna! menderita konstipasi dalam !idupnya dan konstipasi yang
berlangsung singkat adala! normal ($,01,, 2002) 2enurut National Health Interview Survey
pada ta!un &))&, sekitar +,3 -uta penduduk $merika mengelu! menderita konstipasi terutama
anak-anak, 4anita dan orang usia 53 ta!un ke atas "al ini menyebabkan kun-ungan ke dokter
sebanyak 23 -uta kali6ta!un dan meng!abiskan dana sekitar 723 -uta dolar untuk obat-obatan
penca!ar (NIDDK, 2000)
Konstipasi merupakan kelu!an saluran cerna terbanyak pada usia lan-ut 8er-adi peningkatan
dengan bertamba!nya usia dan 30-+0 / orang di atas 53 ta!un mengelu!kan konstipasi
("olson, 2002) Di Inggris ditemukan 30/ penduduk di atas usia 53 ta!un merupakan
konsumen yang teratur menggunakan obat penca!ar (0!eskin, dkk &))0) Di $ustralia sekitar
20/ populasi di atas 53 ta!un mengelu! mendrita konstipasi dan lebi! banyak pada 4anita
dibanding pria (1obert-8!omson, &)*)) ,uatu penelitian yang melibatkan 3000 orang usia
lan-ut usia di atas 53 ta!un menun-ukkan sekitar 3+/ 4anita dan 25/ pria menelu! menderita
konstipasi ("arari, &)*))

1. E!iologi
.anyak lansia mengalami konstipasi sebagai akibat dari penumpukan sensasi saraf, tidak
sempurnanya pengosongan usus, atau kegagalan dalam menanggapi sinyal untuk defekasi
Konstipasi merupakan masala! umum yang disebabkan ole! penurunan motilitas, kurang
akti(itas, penurunan kekuatan dan tonus otot
9aktor-faktor risiko konstipasi pada usia lan-ut:
1. ;bat-obatan: golongan antikolinergik, golongan narkotik, golongan analgetik, golongan
diuretik, N,$ID, kalsium antagonis, preparat kalsium, preparat besi, antasida aluminium,
penyala!gunaan penca!ar
2. Kondisi neurologik: stroke, penyakit parkinson, trauma medula spinalis, neuropati
diabetic
3. <angguan metabolik: !iperkalsemia, !ipokalemia, !ipotiroidisme
4. Kausa psikologik: psikosis, depresi, demensia, kurang pri(asi untuk .$., mengabaikan
dorongan .$., konstipasi ima-iner
5. 'enyakit-penyakit saluran cerna: kanker kolon, di(ertikel, ileus, !ernia, (ol(ulus, iritable
bo4el syndrome, rektokel, 4asir, fistula6fisura ani, inersia kolon
6. =ain-lain: defisiensi diet dalam asupan cairan dan serat, imobilitas6kurang ola!raga,
bepergian -au!, paska tindakan beda! parut

1." P#!ofisiologi
Defekasi merupakan suatu proses fisiologi yang menyertakan ker-a otot-otot polos dan serat
lintang, persarafan, sentral dan perifer, koordinasi sisitem reflek, kesadran yang baik dan
kemampuan fisik untuk mencari tempat .$.
Defekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang meng!antarkan feses ke rektum
untuk dikeluarkan 9eses masuk dan meregangkan ampula rektum yang diikuti relaksasi
sfingter anus interna >ntuk meng!indarkan pengeluaran feses yang spontan, ter-adi refleks
kontraksi refleks anus eksterna dan kontraksi otot dasar pel(is yang dilayani ole! syaraf
pudendus ;tak menerima rangsang keinginan untuk .$. dan sfingter anus eksterna
diperinta!kan untuk relaksasi, dan rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot
dinding perut Kontraksi ini akan menaikkan tekanan dalam perut, relaksasi sfingter dan otot
ele(ator anibaik persyarafan simpatis dan para simpatis terlibat dalam proses ini
'atogenesis konstipasi ber(ariasi macam-macam, penyebabnya multipel, mencakup beberapa
faktor yang tumpa! tindi!, motilitas kolon tidak terpengaru! dengan bertamba!nya usia 'roses
menua yang normal tidak mengakibatkan perlambatan per-alanan saluran cerna 'engurangan
respon motorik sigmoid disebabkan karena berkurangnya iner(asi instinsik akibat degenerasi
pleksus myenterikus, sedangkan pengurangan rangsang saraf pada otot polos sirkuler
menyebabkan meman-angnya 4aktu gerakan usus 'ada lansia mempunyai kadar plasma
beta- endorfin yang meningkat, disertai peningkatan ikatan pada reseptor opiat endogen di
usus Ini dibuktikan dengan efek konstipasif sediaan opiat karena dapat menyebabkan relaksasi
tonus otot kolon, motilitas berkurang dan meng!ambat refleks gaster-kolon 8erdapat
kecenderungan menurunnya tonus sfingter dan kekuatan otot-otot polos berkaitan dengan usia
k!ususnya pada 4anita 'ada penderita konstipasi mempunyai kesulitan lebi! besar untuk
mengeluarkan feses yang kecil dan keras, menyebabkan upaya menge-an lebi! keras dan lebi!
lama "al ini berakibat penekanan pada saraf pudendus dengan kelema!an lebi! lan-ut
1.$ %#nifes!#si Klinis
.eberapa kelu!an yang mungkin ber!ubungan dengan konstipasi adala!: ($,01,, 2002)
1. Kesulitan memulai dan menyelesaikan .$.
2. 2enge-an keras saat .$.
3. 2assa feses yang keras dan sulit keluar
4. 'erasaan tidak tuntas saat .$.
5. ,akit pada daera! rectum saat .$.
6. 1asa sakit pada daera! perut saat .$.
7. $danya perembesan feses cair pada pakaian dalam
8. 2enggunakan bantuan -ari--ari intuk mengeluarkan feses
9. 2enggunakan obat-obat penca!ar untuk bisa .$.
1.& Pen#!#l#'s#n##n
25& 8atalaksana non farmakologik
a) 0airan
Keadaan status !idrasi yang buruk dapat menyebabkan konstipasi Kecuali ada kontraindikasi,
orang lan-ut usia perlu diingatkan untuk minum sekurang kurangnya 5-* gelas se!ari (&300 ml
cairan per!ari) untuk mencega! de!idrasi $supan cairan dapat dicapai bila tersedia
cairan6minuman yang dibutu!kan di dekat pasien, demikian pula cairan yang berasal dari
sup,sirup, dan es $supan cairan perlu lebi! banyak bagi mereka yang mengkonsumsi diuretik
tetapi kondisi -antungnya stabil
b) ,erat
'ada orang usia lan-ut yang lebi! muda, serat berguna menurunkan 4aktu transit (transit time)
'ada orang lan-ut usia disarankan agar mengkonsumsi serat skitar 5-&0 gram per !ari $da -uga
yang menyarankan agar mengkonsumsi serat sebanyak &3-20 per !ari ,erat berasal dari bi-i-
bi-ian, sereal, beras mera!, bua!, sayur, kacang-kacangan ,erat akan memfasilitasi gerakan
usus dengan meningkatkan masa tin-a dan mengurangi 4aktu transit usus ,erat -uga
menyediakan substrat untuk bakteri kolon, dengan produksi gas dan asam lemak rantai pendek
yang meningkatkan gumpalan tin-a 'erlu diingat serat tidakla! efektif tanpa cairan yang cukup,
dan dikontraindikasikan pada pasien dengan impaksi tin-a (skibala) atau dilatasi kolon
'eningkatan -umla! serat dapat menyebabkan ge-ala kembung, banyak gas, dan buang besar
tidak teratur terutama pada 2-3 minggu pertama, yang seringkali menimbulkan ketidakpatu!an
obat
c) .o4el training
'ada pasien yang mengalami penurunan sensasi akan muda! lupa untuk buang air besar "al
tersebut akan menyebabkan rektum lebi! mengembang karena adanya penumpukan feses
2embuat -ad4al untuk buang air besar merupakan langka! a4al yang lebi! baik untuk
dilakukan pada pasien tersebut, dan baik -uga diterapkan pada pasien usia lan-ut yang
mengalami gangguan kognitif 'ada pasien yang suda! memiliki kebiasaan buang air besar
pada 4aktu yang teratur, dian-urkan meneruskan kebiasaan teresebut ,edangkan pada pasien
yang tidak memiliki -ad4al teratur untuk buang air besar, 4aktu yang baik untuk buang air besar
adala! setela! sarapan dan makan malam
d) =ati!an -asmani
?alan kaki setiap pagi adala! bentuk lati!an -asmani yang seder!ana tetapi bermanfat bagi
orang usia lan-ut yang masi! mampu ber-alan ?alan kaki satu setenga! -am setela! makan
cukup membantu .agi mereka yang tidak mampu bangun dari tampat tidur, dapat didudukkan
atau didudukkan atau diberdirikan disekitar tempat tidur Positioning bagi pasien usia lan-ut
yang tidak dapat bergerak, meninggalkan tempat tidurnya menu-u ke kursi beberapa kali
dengan inter(al &3 menit, adala! sala! satu cara untuk mencega! ulkus dekubitus 8entu sa-a
pasien yang mengalami tira! baring dapat dibantu dengan menyediakan toilet atau komod
dengan tempat tidur, -angan diberi bed pan 2engurut perut dengan !ati-!ati mungkin dapat
pula dilakukan untuk merangsang gerakan usus
e) @(aluasi penggunaan obat
@(aluasi yang seksama tentang penggunaan obat-obatan perlu dilakukan untuk mengeliminasi,
mengurangi dosis, atau mengganti obat yang diperkirakan menimbulkan konstipasi ;bat
antidepresan, obat 'arkinson merupakan obat yang potensial menimbulkan konstipasi ;bat
yang mengandung %at besi -uga cenderung menimbulkan konstipasi, demikian obat anti
!ipertensi (antagonis kalsium) $ntikolinergik lain dan -uga narkotik merupakan obat-obatan
yang sering pula menyebabkan konstipasi

252 8atalaksana farmakologik
a) 'enca!ar pembentuk tin-a (penca!ar bulk/bulk laxative)
'enca!ar bulk merupakan 23/ penca!ar yang beredar di pasaran ,ediaan yang ada
merupakan bentuk serat alamia! non-wheat seperti pysilium dan isop!agula !usk, dan
senya4a sintetik seperti metilselulosa Bulking agent sistetik dan serat natural sama-sama
efektif dalam meningkatkan frekuensi dan (olume tin-a ;bat ini tidak menyebabkan
malabsorbsi %at besi atau kalsium pada orang usia lan-ut, tidak seperti bran yang tidak diproses
'enca!ar bulk terbukti menurunkan konstipasi pada orang usia lan-ut dan nyeri defekai pada
!emoroid ,ama !alnya dengan serat, obat ini -uga !arus diimbangi dengan asupan cairan
b) 'elembut tin-a
Docusate seringkali direkomendasikan dan digunakan ole! orang lan-ut usia sebagai penca!ar
dan sebagai pelembut tin-a Docusate sodium bertindak sebagaisurfaktan, menurunkan
tegangan permukaan feses untuk membiarakan air masuk dam memperlunak feses Docusate
sebenarnya tidak dapat menolong konstipasi yang kronik, penggunaannya sebaiknya dibatasi
pada situasi dimana mangedan !arus dicega!
c) 'enca!ar stimulan
,enna merupakan obat yang aman digunakan ole! orang usia lan-ut ,enna meningkatkan
peristaltik di kolon distal dan menstimulasi peristaltik diikuti dengan e(akuasi feses yang lunak
'emberian 20 mg senna per !ari selama 5 bulan ole! pasien berusia lebi! dari *0 ta!un tidak
menyebabkan ke!ilangan protein atau elektrolit ,enna umumnya menginduksi e(akuasi tin-a *-
&2 -am setela! pemberian ;rang usia lan-ut biasanya memerlukan 4aktu yang lebi! lama yakni
sampai dengan &0 minggu sebelum mencapai kebiasaan defekasi yang teratur 'emberian
sebelum tidur malam mengurangi risiko inkontininsia fekal malam !ari dan dosis -uga !arus
ditritasi berdasarkan respon indi(idu 8erapi dengan .isakodil supositoria memiliki absorbsi
sistemik minimal dan sangat menolong untuk mengatasi diske%ia rectal pada usia lan-ut
,ebaiknya diberikan segera setela! makan pagi secara supositoria untuk mendapatka efek
refleks gastrokolik 'enggunaan rutin setiap !ari dapat menyebabkan sensasi terbakar pada
rectum, -adi sebaiknya digunakan secara rutin, melainkan sekitar 3 kali seminggu
d) 'enca!ar !iperosmolar
'enca!ar !iperosmolar terdiri atas laktulosa disakarida dan sorbitol Di dalam kolon keduanya
di metabolisme ole! bakteri kolon men-adi bentuk laktat, aetat, dan asam dengan melepaskan
karbondioksida $sam organik dengan berat molekul renda! ini secara osmotic meningkatkan
cairan intraluminal dan menurunkan p" feses =aktulosa sebagai penca!ar !iperosmolar
terbukti memperpendek 4aktu transit pada se-umla! kecil peng!ni panti ra4at -ompo yang
mengalami konstipasi =aktulosa dan sorbitol -uga sama-sama menun-ukkan efektifitasnya
dalam mengobati konstipasi pada orang usia lan-ut yang berobat -alan ,orbitol sebaiknya
diberikan 20-30 selama empat kali se!ari <likol polietelin merupakan penca!ar !iperosmolar
yang potensial yang mengalirkan cairan ke lumen dan merupakan %at pembersi! usus yang
efektif <liserin adala! penca!ar !iperomolar yang dugunakan !anya dalam bentuk supositoria
e) @nema
@nema merangsang e(akuasi sebagai respon ter!adap distensi kolon# !asil yang kurang baik
biasanya karena pemberian yang tidak memadai @nema !arus digunakan secara !ati-!ati
pada usia lan-ut 'asien usia lan-ut yang mengalami tira! baring mungkin membutu!kan enema
secara berkala untuk mencega! skibala Namun, pemberian enema tertentu terlalu sering dapat
mengakibatkan efek samping @nema yang berasal dari kran (tap water) merupakan tipe paling
aman untuk penggunaan rutin, karena tidak meng!asilkan iritasi mukosa kolon @nema yang
berasal dari air sabun (soap-suds) sebaiknya tidak diberikan pada orang usia lan-ut
1.( WO)
2.1 KASUS *As'ep+
8n $ berusia 53 ta!un datang ke poli umum dengan kelu!an tidak bisa buang air besar selama
seminggu,etela! & minggu 8n$ bisa .$. dan mengalami nyeri saat defekasi 8n $
merasakan nyeri dan penu! per-uangan dalam menge-an ,aat dika-i, klien mengatakan bentuk
fesesnya keras dalam minggu ini sampai sekarang Dari !asil pemeriksaan didapatkan :
8D :
"1 :
11 :
8. :
.ising >sus :
2.2 PENGKA,IAN
I. -IODATA
II. Kel./#n U!#m#
2engatakan nyeri saat buang air besar
III. Ri0#1#! Kese/#!#n Se'#2#ng
2engatakan ba!4a sakitnya suda! & minggu terak!ir ini dan -uga merasakan perutnya terasa
penu! Klien -uga mengatakan ba!4a susa! buang air besar dan sering buang angin selama &
minggu terak!ir ini
I3. Ri0#1#! Kese/#!#n %#s# L#l.
1. 'enyakit yang perna! dialami
Klien mengatakan tidak perna! ra4at inap di ruma! sakit karena tidak perna!
mengalami penyakit yang para! sebelumnya, paling !anya sakit ringan yaitu demam,
flu
2. 8indakan yang dilakukan
Klien mengatakan ba!4a paling !anya dengan obat-obat yang di-ual di 4arung dan
kebetulan cocok (2 sampai 3 !ari sembu!)
3. 1i4ayat operasi
Klien mengatakan tidak perna! di operasi
4. 1i4ayat alergi
Klien mengatakan tidak ada ri4ayat alergi Klien tidak mempunyai pantangan makanan
apapun
3. Ri0#1#! 4 Ke#d##n Psi'ososi#l
1. .a!asa yang digunakan : .a!asa Indonesia dan ba!asa ?a4a
2. 'ersepsi klien tentang penyakitnya : Klien menganggap penyakitnya mengganggu
aktifitas dan mengurangi nafsu makannya Namun klien tetap bersyukur semua yang
dideritanya dan menganggap semua sakit yang dideritanya tersebut sebagai cobaan
dari 8u!an
3. Konsep diri
a. .ody image
8idak ada masala! dengan body image
b. Ideal diri
Klien meng!arapkan dan selalu berdoa kepada 8u!an A2@ agar diberikan
ketaba!an dalam meng!adapi penyakitnya dan kesembu!an 4alau tidak terlalu
meng!arap
c. "arga diri
Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutu!annya, dan bebas
melakukan apa sa-a yang diinginkan
d. 'eran diri
Klien seorang duda yang tela! ditinggal istrinya karena meninggal kurang lebi! &0
ta!un lalu Dari perka4inannya klien memiliki & orang anak
e. 'ersonal identity
Klien merupakan anggota panti 8resna Berd!a $bdi di 4isma 8eratai Klien
merupakan duda dengan & anak
f. Keadaan @mosi
Keadaan emosi klien dalam keadaan stabil
g. 'er!atian ter!adap orang lain6la4an bicara
Klien tampak memper!atikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang diberikan
kepadanya
h. "ubungan dengan keluarga
"armonis dengan keluarga yang ada dan masuk ke panti karena keinginan klien
sendiri yang tidak mau menyusa!kan keluarga terutama anaknya yang tela!
beruma! tangga
i. "ubungan dengan orang lain
.aik, klien mau bergaul dengan sesama 4arga panti terutama dengan anggota satu
4isma
j. Kegemaran
2enonton tele(isi dan duduk-duduk di ruang tamu 4isma
k. Daya adaptasi
Klien dapat beradaptasi dengan 4arga di panti 4alaupun klien kurang bisa mengikuti
kegiatan yang ada di panti seperti penga-ian, gotong royong dan senam pagi karena
keterbatasan karena penyakitnya
l. 2ekanisme 'erta!anan diri
Klien memiliki perta!anan diri yang efektif
3I. Peme2i's##n 5isi'
1. Keadaan >mum: klien dalam kondisi baik namun teraba adanya distensi abdomen
2. 'emeriksaan .&- .5
a) .rain : Kesadaran compos mentis
b) .reat! : 11: 22 kali 6menit, tidak ada suara nafas tamba!an
c) .lood : 8D: &306)0 mm"g# "1: &05C6menit# tidak ada anemia
d) .o4el : ,ulit .$., saat .$. terasa nyeri,terdapat distensi abdomen dengan lingkar
perut 30 cm, bising usus 2C6menit ( kurang terdengar ), sering buang angin
e) .ladder : normal, &200cc6 !ari, 4arna kuning
f) .one : normal
3II. Pol# Ke6i#s##n se/#2i7/#2i
1. 'ola tidur dan kebiasaan
2. 'ola @liminasi
a) .$. : tidak lancar dan tidak ada penggunaan laksati(, ri4ayat perdara!an,
tidak ada dan saat mengka-i tidak ter-adi diare, karakter feses: Klien mengatakan
fesesnya keras
b) 'ola .$K : D 3-&0 C6!ari dan tidak ter-adi inkontinensia, Karakter urin: kuning,
?umla! urine : &200 ml6!ari, tidak ada rasa nyeri6rasa terbakar6kesulitan .$K, tidak
ada penggunaan diuretik
3. 'ola makan dan minum
4. <e-ala (,ub-ektif)
Diit type : ?enis makanan yaitu makanan biasa dan -umla! makanan per !ari 3 piring
dalam per !ari ?arang makan sayur Kurang suka makanan berserat 2inum 3 gelas
se!ari
Ke!ilangan selera makan : perut terasa penu!
5. Kebersi!an6'ersonal "igiene
. 'ola Kegiatan6$kti(itas
ANALISA DATA
D$8$
@8I;=;<I
2$,$=$"
Data ,ub-ektif:
Klien mengatakan sulit .$. selama & minggu ini
Data ;b-ektif:
.$. &C6minggu
9eses keras
.ising usus
8eraba ,kibala


<angguan koordinasi reflek defekasi
'enumpukan feses
Konstipasi
Konstipasi
Data ,ub-ektif:
Klien mengatakan permintaan informasi serta menyatakan ba!4a klien kurang mengerti
manfaat makanan berserat

Data ;b-ektif:
Ketidak-akuratan mengikuti pola diet yang se!at


Kurang pengeta!uan
Kurang pengeta!uan

2. Di#gnos# Kepe2#0#!#n
1. Konstipasi ber!ubungan dengan penurunan respon ter!adap dorongan defekasi
2. Kurang pengeta!uan ber!ubungan dengan kurang informasi tentang pola diet yang
se!at
2." In!e2pensi Kepe2#0#!#n
N
;

DI$<N;,$
K@'@1$B$8$
N
8>?>$N6
K1I8@1I$ "$,I=
IN8@1E@N,I 1$,I;N$=
& Konstipasi bd
penurunan
respon
ter!adap
dorongan
defekasi
8u-uan:
'ola defekasi normal

Kriteria !asil:
Defekasi 3C
seminggu
Konsistensi
1. 'astikan
defekasi
klien
sebelumny
a dan pola
diet klien

1. Dorong
asupan
1. 2embantu
menentukan
inter(ensi
selan-utnya
2. 0airan
membantu
pergerakan
cairan, kopi
bersifat diuretic
dan menarik
feses lunak

!arian
sedikitnya
2 liter
cairan,
batas kopi
2-3C6!ari
2. $n-urkan 3
gelas air
!angat
yang
diminum 30
mnt
sebelum
sarapan
3. $-ari klien
untuk
posisi semi
-ongkok
normal saat
defekasi

cairan
3. 0airan dapat
bertindak
sebagai
stimulus untuk
e(akuasi feses
4. 2eningkatkan
penggunaan
optimal otot
abdomen dan
efek gra(itasi
optimal
3 Kurangnya
pengeta!uan
8u-uan :
Klien dapat
mengeta!ui faktor
predisposisi,
pencega!an,
kekambu!an,
deteksi, serta terapi
farmakologi

Kriteria "asil:
Klien dapat
mema!ami
proses
penyakit6prog
nosis
Klien dapat
1. Ka-i ulang
proses
penyakit,
pengalama
n klien


1. Dorong
klien6orang
terdekat
untuk
menyataka
n rasa
takut6peras
aan dan
per!atian
2. Dorong
1. 2emberikan
dasar
pengeta!uan
dimana klien
dapat
membantu
pili!an
informasi
terapi
2. Dapat
merupakan
membantu klien
mengalami
perasaan
re!abilitasi
(ital

1. Keluarga dapat
mengidentifik
asi !ubungan
tanda6ge-ala
proses
penyakit
Klien mampu
melakukan
peruba!an
pola !idup
Klien mampu
ikut aktif
dalam
berpartisipasi
dalam
program
pengobatan
keluarga
secara aktif
dalam
proses
pera4atan
dan
pengobata
n klien
3. .erikan
informasi
tentang
pola diet
yang se!at
dan tinggi
serat






mengeta!ui
proses
pera4atan
serta
pengobatan
klien

1. @liminasi usus
klien ber-alan
normal
DA5TAR PUSTAKA

N>F>=>= F>=K$1N$IN "$G!tml
0arpenito, ?uall =ynda 2005 Buku Saku Diagnosa eperawatan @disi &0 ?akarta: @<0
Darmo-o, .oed!iH2artono, "adi 2005 Buku !"ar #eriatri$Ilmu esehatan %sia &an"ut'( @disi 3
?akarta: 9akultas Kedokteran Indonesia
Doenges, @ 2arlyn &))) )en*ana !suhan eperawatan( @disi 3 ?akarta: @<0
2aryam, 1 ,iti 200* +engenal usia lan"ut dan perawatannya ?akarta: ,alemba 2edika
Noed!i, Darmo-o 200) #eriatri $Ilmu esehatan &an"ut %sia'( ?akarta: .alai penerbit 9akultas
Kedokteran >ni(ersitas Indonesia
'ud-iastuti, ,urini ,ri 2003 ,isioterapi pada &ansia ?akarta: @<0
,tanley, 2ickey 2005 Buku !"ar eperawatan #erontik @disi 2 ?akarta: @<0

Anda mungkin juga menyukai