6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan magang dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan manajemen risiko tanggap darurat yang ada di PT. Semen Indonesia Persero! Tbk berupa pelatihan dan simulasi tanggap darurat kebakaran dan juga latihan P"#. #egiatan tersebut selalu rutin dijad$alkan di berbagai seksi. %. Beberapa kondisi tanggap darurat ben&ana yang ada di PT. Semen Indonesia yaitu tanggap darurat ben&ana kebakaran, gempa bumi dan juga tanggap darurat ben&ana huru hara. 3. "anajemen risiko tanggap darurat yang ada di PT. Semen Indonesia dibentuk atas dasar Surat #eputusan 'ireksi (o 00)* tahun %01). Pembentukan dan pembagian tugas sudah diatur didalamnya. 6.2 Saran +dapun saran yang dapat diberikan sesuai dengan antara lain: 1. Pelatihan Tanggap 'arurat Ben&ana sebaiknya dilakukan dua kali atau lebih dalam setahun sesuai ke&enderungan terjadinya ben&ana kepada masing, masing seksi di PT. Semen Indonesia. %. Berdasarkan Surat #eputusan 'ireksi (omor 00)* tahun %01) mengenai Tim Tanggap 'arurat, tiap seksi seharusnya dibentuk juga risiko ben&ana lainnya seperti tanggap darurat ben&ana gempa bumi dan tanggap darurat ben&ana huru hara ). -endaknya dilakukan pelatihan tanggap darurat terkait siaga ben&ana lainnya seperti tanggap darurat ben&ana gempa bumi dan tanggap darurat huru hara. Sehingga bila ada keadaan darurat tim tanggap darurat dapat mengendalikan keadaan dengan baik. 4. Sarana dan prasarana sebaiknya ditinjau ulang untuk pemeliharaan karena pada bagian packer ditemukan ada tangga yang sudah keropos yang 41 seharusnya sudah diganti, di bagian finish mill terdapat tangga dengan lebar pijakan yg tidak memenuhi standart harus diganti sesuai standart yaitu )0&m dan ada juga yang tidak dilengkapi hand railpegangan tangan! harus segera ditambahkan hand rail.