Anda di halaman 1dari 68

BLOK ETIKA, MORAL

DAN PROFESIONALISME


DRA. DEWI DARMAWATI
Perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai
hal antara lain dengan adanya proses
belajar, berpikir, motivasi dll.

Proses belajar :
mengubah atau memperbaiki perilaku
melalui latihan, pengalaman dan kontak
dengan lingkungan.
Berpikir :
Perilaku yang menggunakan ide / simbol-
simbol tertentu.

Makan adalah perilaku, tetapi
membayangkan makanan adalah berpikir
yang menggunakan ide.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar :
- Waktu istirahat
Dalam mempelajari sesuatu tidak mungkin
berlangsung secara terus menerus, butuh waktu
untuk mengendapkan materi yang sudah
dipelajari

- Memiliki pengetahuan tentang materi yang akan
dipelajari secara keseluruhan. Dengan begitu
individu akan dapat mengatur waktu belajarnya


- Pemahaman tentang prestasi sendiri.
Dengan tahu akan kemampuan yang
dimiliki tentunya akan dapat membuat
strategi belajar.
- Terjadinya proses tranfer.
Segala sesuatu yang pernah dipelajari
akan mempengaruhi proses belajar yang
berikutnya.
Macam-macam berpikir :
- Berpikir asosiatif :
sebuah ide akan merangsang timbulnya
ide yang baru.
- Melamun :
proses berpikir bebas yang kadang-
kadang sampai tidak realistis. Misalnya :
saya berpikir seandainya saya bisa
terbang maka

- Mimpi
Proses berpikir yang terjadi secara tidak
disadari pada waktu individu tidur.
- Berpikir Artistik
Proses berpikir yang sangat subyektif
tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya.
- Berpikir terarah
Proses berpikir yang sudah ditentukan
sebelumnya dan biasanya diarahkan pada
pemecahan masalah.

MOTIVASI

Perilaku manusia terbagi 2 :
- Perilaku yang disadari
- Perilaku yang tak disadari


Perilaku yang disadari akan dipengaruhi
oleh motivasi, sedangkan perilaku yang
tak disadari adalah perilaku yang berjalan
secara otomatis. Misalnya bernapas,
kedip-kedip mata, tumbuhnya rambut.

TERTIDUR ???
Termasuk disadari atau tidak disadari

Lingkaran Motivasi
Ketidakseimbangan


Kebutuhan Keseimbangan


Motif Perilaku

HOMEOSTASIS

Kebutuhan manusia terbagi 2 :
- Kebutuhan primer
- Kebutuhan sekunder


Kebutuhan Primer :
Kebutuhan fisik pokok seperti makan, minum,
kebutuhan akan udara.
Kebutuhan ini timbul dari adanya kebutuhan
pokok dalam kehidupan dan penting bagi
kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan primer ini bersifat umum hanya saja
berbeda-beda intensitasnya antar manusia yang
satu dengan yang lain.
Kebutuhan sekunder :

Kebutuhan manusia yang tidak begitu
jelas karena menyangkut pikiran dan
pertimbangan dari individu yang
bersangkutan.
Kebutuhan sekunder tidak bersifat umum
dan dapat berubah setiap saat.
Ciri kebutuhan sekunder :
- Dipengaruhi oleh pengalaman
- Jenisnya bermacam-macam
- Berubah-ubah setiap saat
- Saling berkaitan

Hirarki kebutuhan menurut MASLOW.
- Kebutuhan fisik dasar
- Kebutuhan akan rasa aman dan jaminan
- Kebutuhan sosial
- Kebutuhan akan penghargaan dan status
- Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
Perilaku manusia terbagi 2 :
- Perilaku terbuka
perilaku yang dapat dilihat oleh orang
lain.
- Perilaku tertutup
perilaku yang hanya dapat diketahui
melalui alat bantu atau metode tertentu.
Perilaku terbuka :
Dalam interaksi antar manusia perilaku
terbuka ini mudah untuk diamati karena
adanya panca indera. Kalaupun ada
gangguan/hambatan pada salah satu
panca inderanya, perilaku terbuka tersebut
masih dapat diamati.

Perilaku tertutup
Untuk dapat memahami perilaku ini perlu
ada alat bantu sehingga hasil pengamatan
antar orang yang satu dengan yang lain
dapat berbeda meski obyek
pengamatannya sama. Faktor subyektif
cukup berperan dalam memahami perilaku
tertutup.
Dengan adanya kemampuan untuk dapat
memahami perilaku terbuka dan tertutup
ini, seorang dokter akan dapat membuat
anamnesa yang baik.

Dalam hal membuat anamnesa yang baik
bagi seorang dokter, perlu dibekali dengan
pelatihan tentang proses penyusunan
anamnesa.
KOMUNIKASI

BLOK ETIKA, MORAL
DAN PROFESIONALISME


Komunikasi Efektif
Dalam pelayanan kesehatan : komunikasi
interpersonal mempunyai peranan yang
penting.

Dengan menguasai komunikasi berarti
mengurangi masalah antara Petugas
Kesehatan dengan pasien/keluarga
Definisi Komunikasi :
Komunikasi merupakan suatu penyampaian
informasi antara pengirim dengan penerima.

Komunikasi yang baik dapat terjadi apabila
ada aturan yang sama-sama dipahami
oleh kedua belah pihak.

Mis: antara seorang pekerja sosial dan
seorang perawat. Kedua belah pihak
harus saling memahami bahasa dan
aturan yang berlaku dalam menangani
pasien.
Komunikasi antar manusia :
Menggunakan simbol dan bahasa, karena itu
interaksi antar manusia dapat dikatakan unik
dan rumit
Komunikasi Kesehatan :
Bagian dari komunikasi antar manusia yang
bertalian dengan masalah kesehatan.


Titik beratnya berhubungan dengan kesehatan
serta faktor-faktor yang mempengaruhi.


Unsur Komunikasi
1. Pembuat berita(sumber)
2. Berita (pesan)
3. Penerima berita (sasaran)
4. Media
5. Umpan balik
6. Lingkungan

lingkungan

Sumber Berita Sasaran

Media

Umpan balik
Komunikasi di rumah sakit

Dokter dengan pasien dan keluarganya
Dokter dengan sesama petugas medis
dan pegawai administrasi dan sebaliknya.
Petugas medis dengan pasien dan
keluarganya
Petugas administrasi dengan pasien dan
keluarganya.
Komunikasi di rumah sakit

Seorang dokter/petugas lainnya :
menginginkan terjadinya perubahan
pada pasien agar pasien cepat sehat berusaha
mengirimkan pesan sedemikian rupa , sehingga
dapat menghasilkan pengertian pada pasien
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
dokter.


Contoh:
Minum yang banyak ya !
Jangan tidur terlalu malam, banyak istirahat!
dokter dan pasien bisa mempunyai
persepsi yang berbeda mengenai kata
banyak seharusnya dijelaskan berapa
liter air minum/gelas dan tidur berapa jam.

Komunikasi dikatakan efektif bila :
apa yang disampaikan dokter
dimengerti oleh pasien dan sesuai
dengan yang diharapkan dokter.

Tugas dokter adalah menyampaikan pesan
agar pasien mengerti (sesuai latar
belakang sosial, budaya & pendidikan).

Manfaat komunikasi efektif
1. Meningkatkan kepatuhan pasien
2. Meningkatkan kepuasan pasien
3. Mengurangi tuntutan malpraktek
4. Meningkatkan kepuasan kerja dokter
Hak pasien
Pasien mempunyai hak , dapat dilihat pada
berbagai konvensi atau deklarasi.
Mis: - Deklarasi Helsinki 1964
- Deklarasi Lisabon 1981
Hak tersebut, antara lain :
# untuk mendapatkan informasi sesuai masalah yang
dihadapi
# untuk mendapatkan pelayanan yang manusiawi
# diperlakukan dengan hormat
# dihargai pendapatnya
Tingkat Komunikasi
Komunikasi terjadi dalam beberapa tingkat,
karena persepsi dari orang yang terlibat dalam
komunikasi juga berbeda-beda.
Tingkat-tingkat komunikasi sebagai berikut:
1. This is how I perceive me .
2. This is how I perceive you
3. This is how I perceive you seeing me and
hearing me
4. This is how I think you see me seeing you
Tingkat Komunikasi
1. This is how I perceive me .
Dokter hanya memikirkan diri sendiri (self
awareness) pada saat berbicara dengan
pasien
Tingkat Komunikasi
2. This is how I perceive you
Selain memikirkan diri sendiri, dokter juga
mengamati perilaku pasien dan mendengar-
kan apa yang dikatakan pasien.

Tingkat Komunikasi
3. This is how I perceive you seeing me and
hearing me
- Pada tingkat ini dokter menyadari apa
yang dibicarakan, dilakukan dan dirasakan
baik oleh dia sendiri maupun pasien.
- Dokter juga menyadari bagaimana pasien
tersebut menyikapi interaksi ini.
- Dokter dapat merasakan efek ucapannya
terhadap pasien (dalam bentuk perilaku
tertentu) yang dengan segera perlu
ditindak lanjuti.
Tingkat Komunikasi
4. This is how I think you see me seeing you
Untuk tercapainya tingkat ini, dokter harus :
- benar-benar memahami situasi pasien
saat itu.
- dalam berkomunikasi dengan pasien
selalu bersemangat.
- tanggap terhadap ucapan verbal &
perilaku non-verbal pasien
Disini terjadi komunikasi empatik

Tingkat Komunikasi

Bila dokter memahami tingkat komunikasi ini,
dokter akan :
- dapat mengantisipasi proses komunikasi
tersebut
- dapat memahami apa yang tersirat
- dapat mengetahui dampak ucapannya
Untuk dapat mencapai hasil yang memuaskan
dalam berkomunikasi dengan siapapun,
dibutuhkan keterampilan :
Komunikasi Interpersonal
Keterampilan ini perlu dilatih terus menerus,
setiap hari, dimana saja kita berada, mulai
dari rumah, dengan siapapun, didalam
kelas, praktekkan dengan teman kuliah,
dengan dosen atau petugas di ruang kuliah/
tempat lainpokoknya..dimanapun
kita berada.
Komunikasi Interpersonal
Langkah yang perlu dilakukan :
1. Self awareness, kita menyadari bahwa kita
sedang berkomunikasi dengan seseorang,
kita sudah bersiap-siap untuk mempraktekkan
Komunikasi Interpersonal.
2. Menyadari bahwa orang yang berkomunikasi
dengan kita belum pernah belajar atau me-
ngetahui bagaimana berkomunikasi yang baik
3. Dengan melakukan/mempraktekkan setiap
hari, kita akan menjadi komunikator yg.baik
Komunikasi Interpersonal
Interaksi antara orang dengan orang lain,
dua arah, verbal dan non-verbal, saling
berbagi informasi dan perasaan antara satu
dengan lainnya atau antar individu di
dalam kelompok kecil.
Komunikasi verbal yang perlu diketahui
dan dilatih oleh dokter :
1. Membuat pasien merasa nyaman
2. Mengajukan pertanyaan
3. Mendengar aktif
4. Memberikan informasi
5. Menanggapi pasien/klien
6. Mendorong pasien/klien untuk
berbicara
1. Membuat pasien merasa nyaman :
1.1. Petugas menyambut dengan ramah
1.2. Mengucapkan salam
1.3. Menyilakan duduk
1.4. Memperkenalkan diri
1.5. Menciptakan hubungan baik dengan cara
berbasa basi dengan pasien.
1.6. Menjelaskan wewenang dan tanggung
jawab
1.7. Mempersilakan pasien bicara secara bebas
baik untuk bertanya maupun mengemukakan
pendapat
2. Mengajukan pertanyaan :
2.1. Mendorong pasien untuk berbicara
2.2. Menunjukkan minat dan perhatian kita
terhadap pasien
2.3. Meningkatkan kesadaran kita terhadap
perasaan pasien
2.4. Untuk memperoleh informasi
2.5. Memberi suatu arahan percakapan
terhadap pasien
2. Mengajukan pertanyaan :
Contoh pertanyaan :
- Kondisi umum: Apakah yang ingin ibu
bicarakan ?
- Fakta : Apa yang terjadi ?
- Perasaan klien : Bagaimana perasaan ibu?
- Alasan-alasan : Mengapa ibu belum
melaksanakan olah raga teratur ?

2. Mengajukan pertanyaan :
Jenis-jenis pertanyaan :
1. Pertanyaan terbuka
2. Pertanyaan tertutup
3. Pertanyaan mendalam

Pertanyaan Terbuka :
- Tidak membatasi jawaban pasien.
- Banyak dipakai pada wawancara terapeutik
- Mendorong pasien untuk menggali perasaan
dan pikirannya sendiri.
- Pasien dapat memilih apa yang ingin mereka
katakan
- Pewawancara mendapat informasi lebih banyak
- Biasanya memakai kata tanya bagaimana ,
apa.
- Juga diperlukan intonasi suara yang menunjuk-
kan minat dan perhatian.
Mis : Coba jelaskan apa yang ibu rasakan tadi.


Pertanyaan Tertutup:
- Pertanyaan yang membatasi jawaban pasien
- Paling sering dengan jawaban ya / tidak
- Bersifat mendapatkan informasi
- Dokter dapat mengontrol jalannya percakapan
- Dapat digunakan untuk mendapatkan jawaban
yang tepat
- Tidak utk mendapatkan informasi ttg perasaan
pasien atau informasi yang lebih luas /dalam
- Bisa menghambat komunikasi pasien.
Mis : Apakah ada riwayat penyakit jantung di ke-
luarga anda ?.
Pertanyaan mendalam :
- Digunakan bila jawaban pasien tidak jelas/tidak
lengkap.
- Sebagai klarifikasi
- Hendaknya menanyakan satu pertanyaan pada
setiap kesempatan, jangan berbagai pertanyaan
sekaligus.
3. Mendengar aktif :
Antara 2 orang atau lebih yang sedang
berkomunikasi terjadi saling tukar informasi
dan menunjukkan juga saling peduli /
perhatian.
Mendengarkan merupakan salah satu
bentuk empati.

3. Mendengar aktif :
Keterampilan mendengar yang harus dimiliki
oleh seorang dokter :
- Perhatian
- Konsentrasi pada lawan bicara
- Melakukan refleksi, merangkum
- Jangan memotong
- Berikan tanggapan non-verbal (tatapan
mata, anggukan, senyuman, Hmm).
- Mintalah penjelasan lebih lanjut.



3. Mendengar aktif :
Timbulkan kepercayaan pasien, bahwa
dokter mendengarkan dan mengerti
perasaan, kepentingan dan keprihatinan/
kecemasan pasien.

Melakukan Refleksi :
Mengungkapkan kembali atau memberikan
masukan kepada pasien tentang isi dari apa saja
yang baru dikatakannya dengan memendekkan dan
memperjelas keterangan pasien.
Keuntungan melakukan refleksi :
* Mengurangi keragu-raguan (pasien gelisah)
* Pasien akan mempercayai dokter karena
keluhannya didengar dan diperhatikan.
* Pasien dan dokter mempunyai persepsi sama
tentang masalah yang dihadapi pasien.



Merangkum:
Hampir sama dengan refleksi isi, bedanya
merangkum setelah pembicaraan selesai,
dilakukan beberapa waktu lamanya .

Showing emphaty:
- Merupakan variabel yang penting dan paling
komplek dalam proses komunikasi.
- Empati mempengaruhi hasil komunikasi





4. Memberikan informasi :
Informasi yang disampaikan kepada pasien
harus mempunyai syarat :
a. Bahasa sederhana : bahasa sehari-hari,
jangan dengan bahasa medik.
b. Jujur : berikan informasi yang jujur, jangan
ada yang ditutup-tutupi.
c. Benar : dokter harus selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan
d. Lengkap : mencakup tempat, syarat, perki-
raan biaya.
5. Menanggapi pasien :
Bila pasien menyampaikan keluhannya/
masalahnya atau tentang rumor yang mereka
dengar mereka merasa tidak diperhatikan
bila kita menanggapinya dengan salah.
Perilaku yang perlu dihindari :
a. Verbal (dalam bentuk kata-kata/kalimat):
- Memotong pembicaraan.
- Mencela
- Asumsi (membuat kesimpulan tanpa bukti
- Evaluasi (tidak percaya ucapan pasien)

5. Menanggapi pasien :
Perilaku yang perlu dihindari :
b. Non-Verbal (bukan dalam bentuk kata-
kata/kalimat) :
- Mengernyitkan dahi (tidak setuju)
- Menunjukkan reaksi terkejut atau kaget
(bisa membuat pasien lebih takut/khawatir
- Senyum melecehkan (sebaiknya wajah
netral, tidak tersenyum)

6. Mendorong pasien untuk berbicara :
Kadang-kadang perlu dilakukan bila ada pasien yang
sulit berbicara/mengemukakan masalahnya.
Perlu dilakukan :
a. Dorong dengan mengatakan : Apa lagi, Lalu
Sesudah itu apa yg terjadi ?
b. Kadang-kadang dokter perlu berhenti berbicara
sebentar (silence) untuk memberikan
kesempatan kepada pasien berpikir/konsentrasi
c. Tunjukkan minat dan perhatian pada pasien
d. Hindari mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus
e. Lebih banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Komunikasi non-verbal
Adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain namun tidak
melalui kata-kata tetapi isyarat, misalnya :
- Ekspresi wajah (muram, kesal, senyum,
marah, kecewa).
- Kontak mata
- Gerak tubuh, posisi tubuh


Komunikasi non-verbal
Merupakan bentuk komunikasi yang sangat
penting, saling mendukung dengan komunikasi
verbal. Tidak kurang pentingnya dibandingkan
dengan komunikasi verbal.
Mengamati Komunikasi verbal dan
non-verbal pasien
Masalah pasien dapat dapat diketahui dengan
jelas, bila dokter :
a. Mendengarkan keluhan pasien dengan
seksama
b. Mengamati tindak tanduk (perilaku) pasien
c. Mengajukan pertanyaan yang efektif
Mengamati Komunikasi verbal dan
non-verbal pasien
PENGAMATAN NON-VERBAL :
* Wajah klien :
- Sedih - Takut
- Bingung - Kecewa
- Merunduk (tak ada kontak mata) - Marah
- Ada kontak mata - Senang
- Puas

Mengamati Komunikasi verbal dan
non-verbal pasien
PENGAMATAN NON-VERBAL :
* Gerak-gerik pasien :
- Gelisah
- Melihat jam berkali-kali
- Tangan membuat gerakan-gerakan tertentu
Hambatan-hambatan dalam
Komunikasi Interpersonal
Berbagai hal yang dapat menghambat efektivitas
Komunikasi Interpersonal :
1. Faktor penerima pesan
- Perasaan, pikiran, kecurigaaan terhadap
pengirim pesan
- Tidak berkonsentrasi pada pengirim pesan
- Bukan pendengar yang baik
- Kondisi diri yang buruk (kelemahan panca indera)

2. Faktor pesan
- Kurang jelas

3. Faktor pengirim pesan
- Cara berbicara yang tidak jelas
- Mempunyai masalah dengan si penerima
pesan.
4. Faktor lingkungan :
- Ruangan yang tidak nyaman
- Bising
- Perabot yang tidak tertata rapi
- Dokter dan pasien duduk tidak berhadapan
- Ada gangguan dari petugas lainnya
- Waktu konsultasi yang tidak cukup
- Dokter berpenampilan tidak rapi, tidak sopan,
berkilauan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai