Anda di halaman 1dari 2

Analisis warna:

Analisis warna dengan metode hunter diawali dengan kalibrasi alat dengan standart warna
putih kemudian sampel diletakkan pada tempat yang tersedia pada alat. Tombol start ditekan
kemudian data akan keluar nilai L, a dan b.
Wibisono. 2010. Manisan Rosella Kering dengan Variasi Gula Invert. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
Analisis pH:
10 gr sampel dihaluskan dengan mortar. Kemudian dilarutkan dalam aquades dengan
perbandingan 5:1. Selanjutnya campuran bahan dan aquades ini ditera pH-nya dengan pH
meter.
Ayatiningrum, Nuraini Dwi. 2011. Kualitas Getuk Singkong (Manihot esculenta) dengan
Berbagai Penambahan Konsentrasi Sorbitol (v/b) Selama Penyimpanan. Skripsi. Jurusan
Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Analisis kadar air:
Langkah awal analisis kadar air yaitu pengovenan botol timbang yang telah bersih kemudian
dikeringkan pada suhu 105
0
C dengan tutup dibuka selama 1 jam. Kemudian didinginkan
dengan desikator dalam kondisi tertutup selama 15 menit. Setelah dingin, dilanjutkan
penimbangan botol timbang (W1) dan penimbangan sampel sebanyak 2 gram (W2) dalam
botol timbang yang telah diketahui beratnya. Kemudian pengeringan dalam oven pada suhu
105
0
C dengan tutup dibuka selama 24 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator selama
15 menit dan penimbangan (W3). Panaskan lagi dalam oven selama 30 menit, didinginkan
dalam desikator dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan. Berat
konstan artinya = selisih penimbangan berturut-turut (0,2 mg). Rumus penentuan kadar
air(wb) adalah sebagai berikut :
% Kadar Air (wb) =
*() +

x 100 %
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi
Keempat. Liberty. Yogyakarta.

Analisis tekstur:
Tekstur ditentukan dengan menggunakan Llyod Universal Testing Machine dengan
kecepatan dan batas penekanan yang telah diatur. Sampel diletakkan di meja obyek dan
beban diturunkan hingga posisinya menyinggung permukaan sampel. Angka yang tertera
pada kotak harus menunjukkan angka nol. Apabila kondisi alat sudah siap, maka tahap
selanjutnya adalah menekan tombol start untuk memulai pengukuran. Perubahan angka-
angka yang menunjukkan besarnya tekanan (load) yang ditampilkan pada kotak angka
dicatat setiap 15 detik sekali. Data yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk grafik dengan
sumbu x yang menyatakan waktu (detik) dan sumbu y menyatakan besarnya tekanan (N).
Amborowati, Tri. 2011. Pengaruh Penambahan Sorbitol dengan Berbagai Konsentrasi
Terhadap Kualitas Jenang Dodol Selama Penyimpanan. Skripsi. Jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Analisia AO:
Analisis aktivitas antioksidan diawali dengan pembuatan larutan sampel. Pembuatan larutan
sampel yaitu sebanyak 0,1 gram sampel dilarutkan dalam 10 ml methanol. Kemudian dari 10
ml larutan sampel tersebut diambil 5 ml untuk dimasukkan kedalam kuvet sentrifuse.
Sentrifuse selama 13 menit. Dari hasil sentrifuse larutan sampel diambil 1 ml filtrat dan
dimasukkan kedalam tabung gelap, ditambah 3,5 ml methanol dan 0,5 ml DPPH 0,5mM
kemudian divortex selama 2 menit. Dilanjutkan penyimpanan pada ruang gelap selama 30
menit. Setelah itu dilakukan peneraan sampel dengan spektrofotometer dengan = 517 nm.
Kemudian dibandingkan dengan blangko. Pembuatan blangko dengan cara 3,5 ml methanol
dimasukkan dalam tabung gelap dan ditambah 0,5 ml DPPH 0,5mM, kemudian divortex
selama 2 menit. Dilanjutkan penyimpanan pada ruang gelap selama 30 menit dan ditera
dengan spektrofotometer dengan = 517 nm.
% Aktivitas Antioksidan =
( )

x 100 %

Sunarni, T. 2005. Aktivitas Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Beberapa Kecambah dari
Biji Tanaman Familia Papilionaceaea. Jurnal Farmasi Indonesia 2 (2), 2001, 53-61.

Anda mungkin juga menyukai