Anda di halaman 1dari 9

Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

BAB I : Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi


Pengolahan Pemasaran

Eksplorasi
Eksplorasi pada cebakan
cebakan mineral selalu dilakukan secara
bertahap. Sistem bertahap ini dilakukan
untuk mengurangi suatu resiko
eksplorasi. Selain itu sistem ini
dihubungkan dengan metode eksplorasi
yang digunakan.
Menurut Peters, 1978 dalam Koesomadinata, 2000 tahapan eksplorasi modern adalah
suatu strategi eksplorasi modern meliputi 2 tahapan eksplorasi dengan sub-tahapannya,
dimana pada setiap tahapan memberikan kesempatan untuk pengambilan keputusan serta
penyempurnaan model eksplorasi serta petunjuk geologi yang lebih relevan. Tahapan ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1. Tahapan Rancangan Eksplorasi (Exploration Design Stage)
Rancangan eksplorasi ini antara lain menyangkut tentang review literatur , geologi
regional, citra landsat, interpretasi foto udara. Selain itu juga mencakup tentang model
eksplorasi sebagai hipotesa kerja penentuan strategi dan pemilihan metoda eksplorasi.
2 Tahapan Eksplorasi Tinjau Tingkat Strategis (Reconnaissance Exploration Stage
Strategic Phase)
Pada tahap ini dibagi menjadi 3 tahap antara lain :
2.1 Penilaian Regional (Regional Apprasisal)
Penilaian regional ini berdasarkan data dan studi pustaka yang ada.
2.2 Peninjauan Daerah (Area Reconnaissance)
Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

Peninjauan daerah ini dilakukan dengan melakukan survei daerah. Survei ini
dapat menggunakan survei udara seperti surveidan analisa foto udara, survei dan
analisa aeromagnetic. Sedangkan survei darat berupa lintasan lintasan dengan
metoda geologi atau non geologi, pengambilan batuan perconto di sungai (stream
sampling), dan sebagainya. Tahapan ini menghasilkan daerah daerah prospek
dengan peta skala 1 : 100.000 200.000.
2.3 Pemilihan Sasaran (Target Selection)
Tahap ini merupakan akhir dari semua tahapan eksplorasi tinjau tingkat
strategis. Tahap ini menindaklanjuti tahap peninjauan daerah dengan sitem
metoda geologi berupa : prospeksi batuan di sungai seperti float mapping and
sampling, stream sediment sampling, dan rock sampling. Kadangkala
bersamaan dengan pembuatan paritan, pemboran dangkal dan metoda geofisika
seperti survei magnetic, gravitasi, seismik dan reflaksi seseuai dengan petunjuk
geologi.
3 Tahapan Eksplorasi Rinci Tingkat Taktis (Detail Exploration Stage Tactical Phase)
Tahapan ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
3.1 Penyelidikan Permukaan Rinci (Detail Surface Investigation)
Tahap ini berupa penciutan daerah prospek dengan peta skala 1:5000 1:1000.
Kegiatan pada tahap ini antara lain berupa pemetaan geologi rinci , surve
geokimia rinci, pembuatan paritan dan sumur uji dan survei geofisika rinci dan
pengambilan beberapa contoh batuan hasil pemboran.
3.2 Penyelidikan Bawah permukaan Rinci (Detail Subsurface Investigation)
Pada tahap ini berupa pembuatan terowongan eksplorasi, pengeboran core
logging yang lebih rapat, pengukuran geophysical logging, penentuan cadangan
pendahuluan dan pengambilan contoh secara sistimatis
3.3 Penemuan / Bukan Penemuan (Discovery / Nondiscovery)
Pada tahap ini faktor faktor teknik penambangan, teknik ekstraksi metalurgi,
kebutuhan energi dalam penambangan serta penilaian ekonomis (feasibility
studies) dilakukan agar dapat diketahui suatu prospek dapat ditambang atau tidak.
Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

4 Tahapan Evaluasi dan Pra Produksi ( Evaluation and Preproduction Stage)
Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum dilakukan penambangan suatu daerah. Tahap ini
berupa evaluasi keseluruhan dari kegiatan produksi. Selain itu tahap ini juga merancang
kegiatan penunjang selama pertambangan seperti pembuatan jala, pembuatan kantor dan
mess pekerja, pembuatan pelabuhan dan pabrik metalurgi.

Eksploitasi
EKSPLOTASI Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun
mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian.
Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah :
1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)

Pengolahan dan Pemasaran
Tahap-tahap utama dalam proses ini terdiri dari :
1. KOMINUSI ATAU REDUKSI UKURAN (COMMINUTION)
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG yang bertujuan
untuk :
Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.
Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses
berikutnya.
Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
Peremukan / pemecahan (crushing)
Penggerusan / penghalusan (grinding)
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari beberapa
tahap, yaitu:
Tahap pertama / primer (primary stage)
Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
Tahap ketiga / tersier (tertiary stage)
Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)

2. Peremukan / Pemecahan (Crushing)
Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari
tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi
ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm.
Peralatan yang dipakai antara lain adalah :
Jaw crusher
Gyratory crusher
Cone crusher
Roll crusher
Impact crusher
Rotary breaker
Hammer mill



Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

3. Penggerusan / Penghalusan (Grinding)
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran 2,5 cm
menjadi ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media penggerusan
yang antara lain terdiri dari :
Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).
Batang-batang baja (steel rods).
Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang disebut semi
autagenous mill (SAG).
Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling menggerus dan
disebut autogenous mill.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :
Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah bahan galian
atau bijihnya sendiri.
Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau bijihnya sendiri.
4. PEMISAHAN BERDASARKAN UKURAN (SIZING)
Setelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus, maka akan diperoleh bermacam-macam
ukuran partikel. Oleh sebab itu harus dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada proses pengolahan yang berikutnya.terdiri dari:
Pengayakan / Penyaringan (Screening / Sieving)
Klasifikasi (Classification)

5. PENINGKATAN KADAR ATAU KONSENTRASI (CONCENTRATION)
Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih lanjut, yaitu
diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus ditingkatkan dengan proses
konsentrasi. Sifat-sifat fisik mineral yang dapat dimanfaatkan dalam proses konsentrasi
adalah :
Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7


- Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan
media berat.
- Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.
- Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.
- Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.

6. PENGURANGAN KADAR AIR / PENGAWA-AIRAN (DEWATERING)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang ada pada konsentrat yang
diperoleh dengan proses basah, misalnya proses konsentrasi gravitasi dan flotasi.
Cara-cara pengawa-airan ini ada 3 (tiga), yaitu :
Cara Pengentalan / Pemekatan (Thickening)
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat. Bagian yang
pekat mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan bagian yang encer atau
airnya mengalir di bagian atas disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan secara
terus menerus (continuous).
Cara Penapisan / Pengawa-airan (Filtration)
Dengan cara pengentalan kadar airnya masih
cukup tinggi, maka bagian yang pekat dari
pengentalan dimasukkan ke penapis yang disertai
dengan pengisapan, sehingga jumlah air yang
terisap akan banyak. Dengan demikian akan dapat
dipisahkan padatan dari airnya.
Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal dari
konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation).

Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

7. PENANGANAN MATERIAL (MATERIAL HANDLING)
Bahan galian (mineral/bijih) yang mengalami PBG harus ditangani dengan cepat dan
seksama, baik yang berupa konsentrat basah dan kering maupun yang berbentuk ampas
(tailing). Terdiri dari:
Penanganan Material Padat Kering (Dry Solid Handling)
Penanganan Lumpur (Slurry Handling)
Penanganan / Pembuangan Ampas (Tailing Disposal)


Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

BAB II : Kesimpulan
Eksplorasi
Tahapan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1. Tahapan Rancangan Eksplorasi (Exploration Design Stage)
2. Tahapan Eksplorasi Tinjau Tingkat Strategis (Reconnaissance Exploration Stage
Strategic Phase)
3. Tahapan Eksplorasi Rinci Tingkat Taktis (Detail Exploration Stage Tactical
Phase)
4. Tahapan Evaluasi dan Pra Produksi ( Evaluation and Preproduction Stage)

Eksploitasi
Tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah :
1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)

Pengolahan dan Pemasaran
Tahap-tahap utama dalam proses ini terdiri dari :
1. Komunisi atau Reduksi Ukuran
2. Peremukan / Pemecahan (Crushing)
3. Penggerusan / Penghalusan (Grinding)
4. Pemisahan berdasarkan ukuran
5. Peningkatan konsentrasi atau kadar
6. Pengurangan kadar air (dewatering)
7. Penanganan Material


Rangkaian Kegiatan Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemasaran | Tugas 7

DAFTAR PUSTAKA

Patmosukismo,s,Migas - Politik - Hukum dan Industry
Koesoemadinata,R.P. 2000.Geologi Eksplorasi. Bandung : ITB

Saleng, Abrar. 2004. Hukum Pertambangan. Yogyakarta: UII Press

Spelt, N.M. dan J.B.J.M.ten Berge.1993. Pengantar Hukum Perizinan (disunting oleh
Philipus Mandiri Hadjon). Surabaya: Yuridika
Kyubhil. http://kyubhil.blogspot.com/2013/09/tahapan-eksplorasi-penambangan.html. Diakses
pada 26 Oktober 2013
Sibotolungun. http://paulsimanjuntak.wordpress.com/2011/06/24/tahapan-eksploitasi/. Diakses
pada 26 Oktober 2013
Anonym. http://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolahan-bahan-galian/, diakses pada 26
Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai