Anda di halaman 1dari 7

1.

Pendahuluan
1.1 Definisi
Alumuium foam adalah salah satu jenis metal foam, yang merupakan sebuah struktur
sellular yang terdiri atas padatan logam yang berongga rongga, rongga ini berisi udara atau gas
yang sengaja diisikan untuk membentuk gelembung logam. Pori udara tersebut dapat berupa pori
yang saling tertutup (closed-cell foam), dapat juga membentuk struktur rongga yang saling
berhubungan (interconnected network ) yang disebut open-cell foam. Karakter paling mencolok
dari metal foam ini adalah porositas yang sangat tinggi. Pada umumnya !"#!$ dari %olume
terdiri atas ruang kosong yang sehingga menjadikan aluminum foam sangat ringan dan
dikategorikan sebagai ultralight material. &erdapat fungsi hubungan kekuatan dari metal foam
terhadap densitasnya. 'isalnya material dengan densitas ()$ akan lebih kuat dibandingkan
material dengan densitas 1)$.
*ecara khusus metal foam memiliki beberapa properti fisik dari base materialnya. +oam
yang terbuat dari non-flamable metal akan tetap bersifat non-flamable dan pada umumnya dapat
didaur ulang menjadi base materialnya. Koefisien ekspansi termal juga akan tetap sama
sedangkan konduktifitas termalnya akan turun.
'eskipun terdapat patent yang sangat banyak yang membahas tentang topologi struktur,
material pokok dan metode produksi yang sederhana, ketersediannya tidak dapat menjamin
kebutuhan komersil.
1.(. ,atar -elakang.
*ecara umum terdapat dua jenis metal foam, yaitu Open celled metal foams dan Closed-
cell metal foam. Kedua jenis metal ini memiliki sifat dan fungsi yang berbeda. *elain itu metal
foam juga dapat diklasifikasikan berdasarkan material utama penyusunnya.
Alumunium memiliki densitas rendah, panas jenis yang tinggi dan ulet membuat
aluminum foam dapat diaplikasikan secara luas sebagai penyerap energi. &itik lebur aluminum
yang rendah menyebabkan aluminum foam lebih mudah dimanufaktur.
-erikut akan dibahas beberapa proses manufaktur aluminum foam.
(. Pembahasan
(.1 .pen /ell +oam
.pen celled metal foams memiliki %ariasi aplikasi yang luas termasuk menajdi material
heat e0changer, penyerap energi, diffuser aliran dan material ultra ringan. Dikarenakan harga
produksi yang mahal biasanya material ini digunakan pada ad%anced technology, aerospace, dan
manufacturing.
.pen cell metal foams, disebut juga metal sponges, dapat dibuat dengan beberapa cara,
khususnya dengan peleburan dan metalurgi serbuk. Pada proses serbuk, 1space holders1 sangat
dibutuhkan. +ungsi space"holder adalah memberikan ruang untuk mebuka rongga dan saluran ketika
maupun setelah proses pembentukan foam terjadi. Pada proses cair foam dibuat dengan meniru of
open"celled polyurethane foams yang berfungsi sebagai kerangka.
2ambar 1. -entuk struktur open cell aluminum foam
Ada beberapa proses manufacturing yang telah diterapkan, diantaranya 3
a. Po4der *intering Process
*erbuk alumunium terlebih dahulu dicampurkan secara merata dengan partikel carbamide
dalam 4adah yang berputar selama beberapa 4aktu. Perbandingan berat dari serbuk aluminum
terhadap jumlah space-holder ditentukan sedemikian hingga tercapai porositas yang diinginkan,
yaitu sekitar !) 5 6)$. *ejumlah ethanol ditambahkan pada saat pencampuran untuk mencegah
kedua jenis serbuk terpisah. /ampuran ini kemudian diberi tekanan sebesar 7)) 'Pa dalam sebuah
silinder kompaksi. /arbamide kemudian dipisahkan dari campuran dengan melarutkan dalam air
bersuhu 6)
o
/ selama ! jam.
*pesimen tersebut kemudian dikenai sintering dalam %acuum furnace ( p 81)
9
Pa).
&emperatur sintering diatur sebesar !:)
o
/ 5 :))
o
/ selama 1 5 7 jam.
2ambar (. /ontoh produk aluminum foam dengan metode po4der sintering
b. 'elt *;uee<ing
Partikel =a/l digunakan sebagai material space-holder pada proses ini. Aluminum yang
digunakan memiliki kemurnian #$ (#.9 4t.$ Al, ).:: 4t.$ +e, ).#6 4t.$ >n, ).:1 4t.$ *i and
).77 4t.$ 'n) dan masa jenis (?s) of (.91 g@cm7. Antuk mencapai campuran suspensi yang baik
perbandingan aluminum cair dan =a/l diatur sebesar ! 3 1 (fraksi berat).
Proses berlangsung didalam cetakan yang berupa bejana baja silindris yang diberi tekanan
unia0ial dan dipanaskan. &emperature kerja diatur diba4ah ))
o
/ dan cairan logam dikondisikan
pada tekanan atmosfer.
'ula"mula padatan aluminum diletakkan dalam cetakan dan dipanaskan hingga mencapai
titik lebur. Ketika kestabilan temperatur lelehan tercapai dilakukan penambahan =a/l yang telah
mengalami proses preheating. Pengadukan dilakukan sesegera mungkin dengan kecepatan putar ())
rpm selama ( menit dengan temperature kerja ::)":6)
o
/. *etelah pengadukan distribusi uniform
partikel dalam lelehan akan tercapai.
Pada tahap kedua setelah proses pengadukan, suspensi tersebut akan ditekan
menggunakan sebuah piston berlubang. Pada lubang piston terdapat pengunci yang berfungsi
membuat orifice mengecil dan memastikan partikel garam =a/l tidak terpisah di <ona penekanan.
Penekanan yang dilakukan membuat partikel partikel =a/l saling terhubung satu sama
lain dan kelebihan alumunium akan masuk kedalam piston. *etelah pembekuan terjadi sempurna
dilakukan pembilasan dengan menggunakan air sehingga =a/l terpisah dari material foam.
2ambar 7. Diagram skematis pembuatan aluminum foam B (a) penambahan partikel garam dan
pengadukan (b) penekanan dengan piston berlubang (c) specimen aluminum foam setelah pembilasan
=a/l dengan porositas sebesar #$.
c. Po4der space holder
Po4der space holder dilakukan untuk memproduksi aluminum foam dengan %ariasi
ukuran sel yang bertingkat. *pace holder material yang digunakan adalah *pherical granulated
carbamides((=C()(/.).
Antuk memproduksi frame4ork dari foam, digunakan serbuk aluminum yang
teratomisasi dengan komposisi kimia ##.! Al5).1 *i5 ).( +e5).1 'g5).)( &i5).)( >n5).))7 /u
(4t.$).
*erbuk aluminum yang digunakan dicampur dengan serbuk magnesium dengan
perbandingan 1 4t$ dan serbuk timah 1 4t$ sebagai additi%e menggunakan rotary mi0er selama (
jam. >at additi%e ini berfungsi untuk mendukung formasi cair ketika proses sintering dilakukan.
kemudian ethanol (( %ol.$) disemprotkan pada permukaan gumpalan carbamides untuk menciptakan
lapisan yang lengket. /ampuran serbuk metal yang telah dipersiapkan sebelumnya dicampur dengan
carbamides selama ( jam menggunakan rotary mi0er. Prosedur ini menimbulkan adhesi antara logam
serbuk dan lapisan lengket carbamides dan menimbulkan gupalan gumpalan uniform, sehingga
terbentuk struktur carbamides sebagai inti dan serbuk aluminum sebagai selubung.
/ampuran ini dipaatkan dengan tekanan sebesar 77) 'Pa didalam cetakan baja.
Kemudian dilakukan pembilasan dengan pengadukan dalam air selama ( jam dengan temperature
kamar. Casil proses ini selanjutnya akan di basuh dengan ethanol dan dikeringkan dengan suhu :)
o
/
selama : jam untuk memastikan terbebasnya kelembaban sebelum dilakukan proses sintering

(.( /losed /ell +oam
/losed"cell metal foams utamanya digunakan sebagai material penyerap benturan, mirip
dengan foam Polymer pada helm, namun memiliki tahanan beban benturan yang lebih tinggi.
=amun tidak seperti polimer foam, metal foam akan tetap terdeformasi setelah benturan terjadi, oleh
karenanya hanya bisa digunakan sekali. *elain itu /losed"cell foams tetap memiliki sifat tahan api
dan mampu recycle namun memiliki kemampuan utuk mengapung di air.
2ambar 6. /losed cell aluminum foam
Aluminum foams umumnya dibuat dengan menginjeksikan gas, atau mencampurkan
foaming agent kedalam cairan logam. =ormalnya gelembung gas yang terbentuk dalam logam cair
cenderung akan mengumpul dipermukaan karena gaya buoyancy yang timbul pada cairan
berdensitas tinggi. Kecenderungan mengapung ini dapat di hindari dengan meningkatkan %iscositas
cairan logam dengan menambahkan serbuk ceramic halus atau menambah paduan unsur membentuk
partikel penstabil .
/airan logam dapat dibusakan dengan tiga cara yaitu3
Dengan menginjeksikan gas
'enambahkan agent pembentuk gasB
'enimbulkan pengumpulan gas yang telah dilarutkan sebelumnya.
Antuk menstabilkan gelembung dalam cairan Al dibutuhkan foaming agent bertemperatur
tinggi (material berukuran nano atau mikro). Dimensi rongga ber%ariasi antara 1 mm 5 6 mm. Ketika
foaming agent digunakan penambahan dialkukan secara berkala dalam kondisi solid po4der state.
Proses ini disebut 1po4der route1 pada umumnya dilakukan dan dikontrol dengan metode sekala
industri. *etelah Aluminum serbuk dan foaming agent (&iC() dicampur, dilakukan penekanan
sehingga terbentuk material padat yang kompak, berbentuk billet, sheet atau 4ire.
7. Kesimpulan
Aluminum foam adalah material logam dengan porositas tinggi yang disengaja dibentuk
untuk meningkatkan beberapa property mekanik kimia maupun fisik seperti densitas, kemampuan
penyerap energy kemampuan thermal dll. *truktur foam terbagi dua yaitu open cell dan closed cell.
Kedua tipe struktur ini memiliki proses pembuatan yang berbeda. Proses pembuatan terbagi dalam
dua kondisi yaitu solid (po4er metallurgy) dan li;uid.
-iljana 'atijase%ic a, Dohn -anhart, Empro%ement of aluminium foam technology by tailoring of blo4ing
agent, ())!
-. Diang a, =.F. >hao a,, /.*. *hi a, G.H. Du a, D.D ,i a, C./. 'an b, A no%el method for making open
cell aluminum foams by po4der sintering process, ())!
Daime ,I<aro, Jusebio *olKr<ano, 'iguel Angel LodrMgue<"PNre<, Alternati%e carbonates to produce
aluminium foams %ia melt route, ()17
Kan"*en /hou , 'ing"An *ong, A no%el method for making open"cell aluminum foams 4ith soft ceramic
balls, ())1
K. Kita<ono O, J. *ato, K. Kuribayashi, =o%el manufacturing process of closed"cell aluminum foam by
accumulati%e roll"bonding, ())7
Loudini 2hodratollah, Producing replicated open"cell aluminum foams by a no%el method of melt
s;uee<ing procedure, ()1(
Poshihiko Cangaia,, Kousuke >ushidaa, .samu Ku4a<urub, =obuhiro Poshika4ac, ,arge"scale
aluminum foam plate fabricated by enhanced friction po4der compaction
process based on sintering and dissolution process, ()19

Anda mungkin juga menyukai