Anda di halaman 1dari 10

I - 1

1.1. LATAR BELAKANG


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional diwujudkan dalam visi, misi,
dan arah pembangunan yang mencerminkan cita-cita yang akan dicapai, serta
strategi untuk pencapaiannya.
Visi merupakan penjabaran cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu
terciptanya masyarakat yang terlindungi, sejahterah dan cerdas serta berkeadilan.
Awal mula terbentuknya Kabupaten Lebong adalah ketika terbitnya Undang-
Undang Nomor : 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan
Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lebong diresmikan pada
tanggal 7 Januari Tahun 2004 oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, Kabupaten
Lebong merupakan wilayah Provinsi Bengkulu yang berbatasan dengan Provinsi
Jambi dan Sumatera Selatan, batas administrasi Kabupaten Lebong dengan daerah
di sekitarnya adalah sebagai berikut ;

Sebelah Utara : Provinsi Jambi
Sebelah Timur : Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan
Sebelah Barat : Kabupaten Bengkulu Utara
Sebelah Selatan : Kabupaten Rejang Lebong

Kabupaten Lebong terletak di posisi 105
0
-108
0
Bujur Timur dan 02
0
,65-03
0
,60
Lintang Selatan di sepanjang Bukit Barisan serta terklasifikasi sebagai daerah Bukit




I - 2
Range pada ketinggian 500-1.000 dpl dan dengan Luas wilayah keseluruhan
192.924 Ha.
Pada awal berdirinya pada tahun 2003, wilayah Kabupaten Lebong pada tahun
2005 melalui pemekaran Wilayah Kecamatan terbagi menjadi 13 Kecamatan, hingga
akhir 2011 Kabupaten Lebong terdiri dari 11 kelurahan dan 100 desa dari
keseluruhan Kelurahan/Desa yang ada, luas wilayah Kabupaten Lebong kurang lebih
273.131 ha, yang terdiri dari 13 Kecamatan dimana sekitar 70 persen luasnya
merupakan kawasan hutan, dengan berbagai status hutan Kecamatan Padang Bano
merupakan kecamatan terluas yang ada di Kabupaten Lebong, kurang lebih 30
persen dari total luas Kabupaten dan Kecamatan Amen merupakan kecamatan
terkecil atau 1 persen dari total luas Kabupaten Lebong.

Badan Pusat Statistik. 2011. Dalam angka. Lebong, Provinsi Bengkulu, untuk
dasar pengetahuan secara rinci persentase luas kecamatan di Kabupaten Lebong
dengan luas wilayah total area perkecamatan di Kabupaten Lebong, dengan
Persentase, Rimbo Pengadang/12.932 (5%), Topos/34.627 (13%), Lebong
Selatan/23.494 (9%), Bingin Kuning/10.815 (4%), Lebong Sakit/11.065 (4%), Lebong
Tengah/9.196 (3%), Amen/3.926 (1%), Uram Jaya/6.420 (2%), Lebong Utara/5.474
(2%), Pinang Belapis/63.095 (23%), Pelabai/6.175 (2%), Lebong Atas/5.699 (2%)
Padang Bano/80.207 (29%).

Lingkungan hidup merupakan lingkungan keutuhan alam yang terdiri dari
berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik,
biologis maupun proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi
ekosistem dalam mendukung kehidupan, lingkungan hidup mencakup lingkungan




I - 3
buatan manusia yang dibangun dengan masukan teknologi, sedangkan lingkungan
hidup sosial merupakan keutuhan interaksi sosial masyarakat.

Mengenai peningkatan separuh jumlah masyarakat yang belum mendapatkan
akses pelayanan sanitasi pada tahun 2015 yaitu telah menyepakati target MDGs,
dengan capaian pelayanan sanitasi (air limbah) pada tahun 2015 sebesar 62,37 %,
saat ini tingkat pelayanan sanitasi masih rendah dengan gambaran sebagai berikut ;
1. Kondisi eksisting drainase 52,83% RT mempunyai akses ke saluran
drainase 32,68% RT tidak mempunyai akses ke saluran drainase yang
kurang memadai (RPJMN Bappenas, 2010)
2. Tingkat pelayanan pengelolaan air limbah mencapai 55,60% (BPS,2012)
3. Tingkat pelayanan persampahan mencapai 54,42% (susenas,2006);56,2%
(Riskesdas,2010)
Salah satu solusi dalam penyediaan sarana dan prasarana air limbah
pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilingkungan padat penduduk
kumuh, dan rawan sanitasi telah dikenal sanitasi yang merupakan kebutuhan dasar
bagi masyarakat diperdesaan, Program/Kegiatan Pengembangan Teknologi
Pengolahan Air Minum DAN Air Limbah, Penyusunan Master Plan Drainase
merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Lebong dalam menunjang
pencapaian sasaran Pembangunan Daerah, yang dilaksanakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong melalui Bidang Cipta
Karya yang mempunyai wewenang.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu penanganan dalam pelaksanaan
pembangunan di harapkan memberikan mutu, dengan pemerataan pembangunan
beserta hasil-hasilnya yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi pembangunan,




I - 4
sesuai dengan tuntutan laju pertumbuhan Pembangunan Daerah, agar diharapkan
bisa menfaatkan kepada masyarakat yang lebih efektif kedepan yang lebih baik.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Memberikan hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting sistem drainase
dan pengelolaan sistem drainase;
2. Tergambarnya secara lengkap potensi permasalahan sistem drainase dan
penyebab banjir;
3. Memberikan hasil analisa dan skenario/alternatif pemecahan masalah
genangan baik secara strukturan maupun non strukturalterhadap kondisi
eksisting dan potensi permasalahan sistem drainase dengan memberikan
rangking;
4. Memberikan suatu pedoman acuan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang untuk pengembangan pembangunan kedepan sistem
drainase dengan memperhatikan perkembangan kota, pendanaan,
penyediaan lahan, pendanaan operasi dan pemeliharaan, dan lain-lain yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk pengembangan pada tahap-tahap
berikutnya;
5. Untuk rangking pertama, perlu dihitung secara lebih detil dan medalam
dengan menghasilkan dokumen Detail Engineering Design (DED).

Sedangkan Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersedianya
perencanaan dasar system drainase di Kabupaten Lebong yang menyeluruh untuk
jangka pendek, menengah dan panjang.




I - 5
1.3. SASARAN
Adapun Sasaran dari kegiatan ini adalah adalah :
1. Tersedianya data dan informasi termasuk didalamnya pemetaan sistem
drainase untuk penanggulangan genangan secara menyeluruh dan
berkelanjutan
2. Terencananya sistem jaringan drainase di wilayah lokasi kegiatan;
3. Terukurnya daerah tangkapan air di wilayah lokasi kegiatan, khususnya di
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mempengaruhi sistem drainase perkotaan;
4. Teridentifikasikan permasalahan sistem drainase dan prakiraan luas area
genangan;
5. Tersedianya analisa yang mendetil dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga nantinya dokumen yang dihasilkan dapat digunakan oleh
pemerintah daerah di dalam melakukan pembangunan sistem drainase;
6. Tersedianya rencana induk sistem drainase Kabupaten Lebong yang dapat
dipergunakan oleh Pemerintah setempat dalam pengembangan
pembangunan drainase.

1.4. NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN
Adapun pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Penyusunan Drainase
Kabupaten Lebong dimana wilayah perencanaannnya mencakup seluruh kawasan
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.







I - 6
1.5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Penyusunan Masterplan Drainase Kabupaten Lebong dilaksanakan
selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung setelah diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

1.6. RUANG LINGKUP KEGIATAN
1.6.1 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1.6.1.1 Lingkup Kegiatan Umum
Melakukan koordinasisecaran intensif kegiatan perencanaan sistem drainase
baik penyusunan Master Plan dan DED kepada instansi terkait khususnya
Pemerintah Daerah agar nantinya perencanaan yang sudah dibuat dapat
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

1.6.1.2 Lingkup Kegiatan Spesifik
a. Penyusunan Master Plan Drainase antara lain :
1. Pengidentifikasikan peraturan dan kebijakan dalam pembangunan drainase
2. Pengambilan data primer dan sekunder berupa:
Data Klimatologi (hujan, angin, kelembaban, dan angin);
Data hidrologi (tinggi muka air, debit sungai, laju sedimentasi, pengaruh
air balik, peil banjir, karakteristik daerah aliran);
Data sistem drainase (kuantitatif banjir/genangan berikut
permasalahannya, hasil rencana);




I - 7
Data peta (peta dasar, peta sistem drainase, sistem jaringan jalan yang
ada, peta tata guna lahan, peta topografi skala 1:5.000 sampai dengan
1:50.000 yang disesuaikan dengan tipologi kota, peta kontur);
Data kependudukan (jumlah penduduk, kepadatan penduduk, laju
pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk, kepadatan bangunan,
prasarana dan fasilitas kota yang ada dan rencana, sosial ekonomi;
Data tanah (morfologi, sifat tanah dan penurunan muka tanah);
Data lain-lain (rencana pengembangan kota, foto udara, pembiayaan,
institusi/kelembagaan, dan peran serta masyarakat);
3. Membuat peta dasar wilayah pengamatan yang akan dijadikan dasar untuk
menyusun kondisi dan analisis sistem drainase perkotaan yang
mempengaruhi sistem drainase di wilayah perencanaan
4. Membuat peta dasar wilayah perencanaan Kabupaten Lebong yang akan
dijadikan dasar untuk menyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran,
analisa subsistem daerah tangkapan air hujan, pemanfaatan ruang, peta
genangandan lain-lain.
5. Menyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran, dimensi saluran,
gambar dan bentuk penampang saluran, permasalah utama yang terjadi
pada masing-masing saluran;
6. Membuat peta genangan termasuk didalamnya penyebab, besaran
kerusakan/kerugian, luas, tinggi, lama, frekuensi dan waktu kejadian
genangan;
7. Melakukan analisa kondisi terhadap sistem drainase;
8. Melakukan analisa kebutuhan seperti rencana alur saluran, kala ulang
masing-masing saluran, debit rencana serta analisa perbedaan antara
kebutuhan dan kondisi yang ada;




I - 8
9. Melakukan usulan prioritas berdasarkan pembobotan dan rangking serta
menyusun kegiatan jangka pendek, menengah dan panjang;
10. Menyusun usulan biaya termasuk didalamnya biaya pembangunan,
penyediaan lahan, operasi dan pemeliharaan;
11. Memberikan rekomendasi baik secara struktural dan non struktural yang
mendetil dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Penyusunan Detail Engineering Design terhadap prioritas pertama antara lain :
1. Melakukan survey dasar yang meliputi pemetaan/pengukuran, penelitian
tanah dan lain-lain yang diperlukan;
2. Gambar salura n seperti gambar detil lapangan berdasarkan pengukuran,
gambar saluran baik potongan memanjang maupun melintang;
3. Analisa data hidrolika seperti dimensi saluran dan bangunan pelengkapnya;
4. Analisa data struktur seperti analisa hasil penyelidikan tanah, hitungan berat
dan beban rencana saluran dengan kondisi struktur tanah, stabilitas struktur
serta struktur kemiringan talud, struktur saluran dan bangunan pelengkap;
5. Gambar detil desain saluran; membuat gambar potongan memanjang
horizontal skala 1:1000, vertikal skala 1:100 dan potongan melintang dengan
skala 1:100.
6. Menentukan paket pekerjaan: paket-paket pekerjaan berdasarkan fungsi
saluran dan bangunan pelengkapnya, volume pekerjaan per paket pekerjaan,
RAB, Urutan prioritas paket pekerjaan yang dilaksanakan berdasar
perkembangan daerah, pembobotan dan ketersediaan dana, jadual
pekerjaan yang dibuat pertahun anggaran;




I - 9
7. Nota perhitungan sebagai kumpulan dari hasil analisis hidrologi, analisis
hidrolika, analisis struktur, kriteria-kriteria yang digunakan dan catatan lain
yang dianggap perlu;
8. Dokumen pelelangan seperti dokumen prakualifikasi, undangan, instruksi
peserta lelang, bentuk penawaran, bentuk jaminan, syarat teknis, syarat
umum, syarat administrasidan gambar desain perencanaan;

c. Pelaporan
Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan baik berupa notulensi dan laporan
Master Plan Drainase Kabupaten Lebong.


1.6.2 Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah perencanaan dari pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase
Kabupaten Lebong adalah Kabupaten Lebong yang merupakan salah
satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten Lebong beribukota
di Muara Aman. Kabupaten Lebong dibentuk dari hasil pemekaran
Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan UU No. 39 Tahun 2003.









I - 10

Anda mungkin juga menyukai