Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional diwujudkan dalam visi, misi, dan arah pembangunan yang mencerminkan cita-cita yang akan dicapai, serta strategi untuk pencapaiannya. Visi merupakan penjabaran cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu terciptanya masyarakat yang terlindungi, sejahterah dan cerdas serta berkeadilan. Awal mula terbentuknya Kabupaten Lebong adalah ketika terbitnya Undang- Undang Nomor : 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lebong diresmikan pada tanggal 7 Januari Tahun 2004 oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, Kabupaten Lebong merupakan wilayah Provinsi Bengkulu yang berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan, batas administrasi Kabupaten Lebong dengan daerah di sekitarnya adalah sebagai berikut ;
Sebelah Utara : Provinsi Jambi Sebelah Timur : Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan Sebelah Barat : Kabupaten Bengkulu Utara Sebelah Selatan : Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Lebong terletak di posisi 105 0 -108 0 Bujur Timur dan 02 0 ,65-03 0 ,60 Lintang Selatan di sepanjang Bukit Barisan serta terklasifikasi sebagai daerah Bukit
I - 2 Range pada ketinggian 500-1.000 dpl dan dengan Luas wilayah keseluruhan 192.924 Ha. Pada awal berdirinya pada tahun 2003, wilayah Kabupaten Lebong pada tahun 2005 melalui pemekaran Wilayah Kecamatan terbagi menjadi 13 Kecamatan, hingga akhir 2011 Kabupaten Lebong terdiri dari 11 kelurahan dan 100 desa dari keseluruhan Kelurahan/Desa yang ada, luas wilayah Kabupaten Lebong kurang lebih 273.131 ha, yang terdiri dari 13 Kecamatan dimana sekitar 70 persen luasnya merupakan kawasan hutan, dengan berbagai status hutan Kecamatan Padang Bano merupakan kecamatan terluas yang ada di Kabupaten Lebong, kurang lebih 30 persen dari total luas Kabupaten dan Kecamatan Amen merupakan kecamatan terkecil atau 1 persen dari total luas Kabupaten Lebong.
Badan Pusat Statistik. 2011. Dalam angka. Lebong, Provinsi Bengkulu, untuk dasar pengetahuan secara rinci persentase luas kecamatan di Kabupaten Lebong dengan luas wilayah total area perkecamatan di Kabupaten Lebong, dengan Persentase, Rimbo Pengadang/12.932 (5%), Topos/34.627 (13%), Lebong Selatan/23.494 (9%), Bingin Kuning/10.815 (4%), Lebong Sakit/11.065 (4%), Lebong Tengah/9.196 (3%), Amen/3.926 (1%), Uram Jaya/6.420 (2%), Lebong Utara/5.474 (2%), Pinang Belapis/63.095 (23%), Pelabai/6.175 (2%), Lebong Atas/5.699 (2%) Padang Bano/80.207 (29%).
Lingkungan hidup merupakan lingkungan keutuhan alam yang terdiri dari berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik, biologis maupun proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi ekosistem dalam mendukung kehidupan, lingkungan hidup mencakup lingkungan
I - 3 buatan manusia yang dibangun dengan masukan teknologi, sedangkan lingkungan hidup sosial merupakan keutuhan interaksi sosial masyarakat.
Mengenai peningkatan separuh jumlah masyarakat yang belum mendapatkan akses pelayanan sanitasi pada tahun 2015 yaitu telah menyepakati target MDGs, dengan capaian pelayanan sanitasi (air limbah) pada tahun 2015 sebesar 62,37 %, saat ini tingkat pelayanan sanitasi masih rendah dengan gambaran sebagai berikut ; 1. Kondisi eksisting drainase 52,83% RT mempunyai akses ke saluran drainase 32,68% RT tidak mempunyai akses ke saluran drainase yang kurang memadai (RPJMN Bappenas, 2010) 2. Tingkat pelayanan pengelolaan air limbah mencapai 55,60% (BPS,2012) 3. Tingkat pelayanan persampahan mencapai 54,42% (susenas,2006);56,2% (Riskesdas,2010) Salah satu solusi dalam penyediaan sarana dan prasarana air limbah pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilingkungan padat penduduk kumuh, dan rawan sanitasi telah dikenal sanitasi yang merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat diperdesaan, Program/Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum DAN Air Limbah, Penyusunan Master Plan Drainase merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Lebong dalam menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Daerah, yang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong melalui Bidang Cipta Karya yang mempunyai wewenang. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu penanganan dalam pelaksanaan pembangunan di harapkan memberikan mutu, dengan pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi pembangunan,
I - 4 sesuai dengan tuntutan laju pertumbuhan Pembangunan Daerah, agar diharapkan bisa menfaatkan kepada masyarakat yang lebih efektif kedepan yang lebih baik.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah : 1. Memberikan hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting sistem drainase dan pengelolaan sistem drainase; 2. Tergambarnya secara lengkap potensi permasalahan sistem drainase dan penyebab banjir; 3. Memberikan hasil analisa dan skenario/alternatif pemecahan masalah genangan baik secara strukturan maupun non strukturalterhadap kondisi eksisting dan potensi permasalahan sistem drainase dengan memberikan rangking; 4. Memberikan suatu pedoman acuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk pengembangan pembangunan kedepan sistem drainase dengan memperhatikan perkembangan kota, pendanaan, penyediaan lahan, pendanaan operasi dan pemeliharaan, dan lain-lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengembangan pada tahap-tahap berikutnya; 5. Untuk rangking pertama, perlu dihitung secara lebih detil dan medalam dengan menghasilkan dokumen Detail Engineering Design (DED).
Sedangkan Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersedianya perencanaan dasar system drainase di Kabupaten Lebong yang menyeluruh untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
I - 5 1.3. SASARAN Adapun Sasaran dari kegiatan ini adalah adalah : 1. Tersedianya data dan informasi termasuk didalamnya pemetaan sistem drainase untuk penanggulangan genangan secara menyeluruh dan berkelanjutan 2. Terencananya sistem jaringan drainase di wilayah lokasi kegiatan; 3. Terukurnya daerah tangkapan air di wilayah lokasi kegiatan, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mempengaruhi sistem drainase perkotaan; 4. Teridentifikasikan permasalahan sistem drainase dan prakiraan luas area genangan; 5. Tersedianya analisa yang mendetil dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga nantinya dokumen yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah di dalam melakukan pembangunan sistem drainase; 6. Tersedianya rencana induk sistem drainase Kabupaten Lebong yang dapat dipergunakan oleh Pemerintah setempat dalam pengembangan pembangunan drainase.
1.4. NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN Adapun pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Penyusunan Drainase Kabupaten Lebong dimana wilayah perencanaannnya mencakup seluruh kawasan Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.
I - 6 1.5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Kegiatan Penyusunan Masterplan Drainase Kabupaten Lebong dilaksanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
1.6. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1.6.1 Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1.6.1.1 Lingkup Kegiatan Umum Melakukan koordinasisecaran intensif kegiatan perencanaan sistem drainase baik penyusunan Master Plan dan DED kepada instansi terkait khususnya Pemerintah Daerah agar nantinya perencanaan yang sudah dibuat dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
1.6.1.2 Lingkup Kegiatan Spesifik a. Penyusunan Master Plan Drainase antara lain : 1. Pengidentifikasikan peraturan dan kebijakan dalam pembangunan drainase 2. Pengambilan data primer dan sekunder berupa: Data Klimatologi (hujan, angin, kelembaban, dan angin); Data hidrologi (tinggi muka air, debit sungai, laju sedimentasi, pengaruh air balik, peil banjir, karakteristik daerah aliran); Data sistem drainase (kuantitatif banjir/genangan berikut permasalahannya, hasil rencana);
I - 7 Data peta (peta dasar, peta sistem drainase, sistem jaringan jalan yang ada, peta tata guna lahan, peta topografi skala 1:5.000 sampai dengan 1:50.000 yang disesuaikan dengan tipologi kota, peta kontur); Data kependudukan (jumlah penduduk, kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk, kepadatan bangunan, prasarana dan fasilitas kota yang ada dan rencana, sosial ekonomi; Data tanah (morfologi, sifat tanah dan penurunan muka tanah); Data lain-lain (rencana pengembangan kota, foto udara, pembiayaan, institusi/kelembagaan, dan peran serta masyarakat); 3. Membuat peta dasar wilayah pengamatan yang akan dijadikan dasar untuk menyusun kondisi dan analisis sistem drainase perkotaan yang mempengaruhi sistem drainase di wilayah perencanaan 4. Membuat peta dasar wilayah perencanaan Kabupaten Lebong yang akan dijadikan dasar untuk menyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran, analisa subsistem daerah tangkapan air hujan, pemanfaatan ruang, peta genangandan lain-lain. 5. Menyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran, dimensi saluran, gambar dan bentuk penampang saluran, permasalah utama yang terjadi pada masing-masing saluran; 6. Membuat peta genangan termasuk didalamnya penyebab, besaran kerusakan/kerugian, luas, tinggi, lama, frekuensi dan waktu kejadian genangan; 7. Melakukan analisa kondisi terhadap sistem drainase; 8. Melakukan analisa kebutuhan seperti rencana alur saluran, kala ulang masing-masing saluran, debit rencana serta analisa perbedaan antara kebutuhan dan kondisi yang ada;
I - 8 9. Melakukan usulan prioritas berdasarkan pembobotan dan rangking serta menyusun kegiatan jangka pendek, menengah dan panjang; 10. Menyusun usulan biaya termasuk didalamnya biaya pembangunan, penyediaan lahan, operasi dan pemeliharaan; 11. Memberikan rekomendasi baik secara struktural dan non struktural yang mendetil dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Penyusunan Detail Engineering Design terhadap prioritas pertama antara lain : 1. Melakukan survey dasar yang meliputi pemetaan/pengukuran, penelitian tanah dan lain-lain yang diperlukan; 2. Gambar salura n seperti gambar detil lapangan berdasarkan pengukuran, gambar saluran baik potongan memanjang maupun melintang; 3. Analisa data hidrolika seperti dimensi saluran dan bangunan pelengkapnya; 4. Analisa data struktur seperti analisa hasil penyelidikan tanah, hitungan berat dan beban rencana saluran dengan kondisi struktur tanah, stabilitas struktur serta struktur kemiringan talud, struktur saluran dan bangunan pelengkap; 5. Gambar detil desain saluran; membuat gambar potongan memanjang horizontal skala 1:1000, vertikal skala 1:100 dan potongan melintang dengan skala 1:100. 6. Menentukan paket pekerjaan: paket-paket pekerjaan berdasarkan fungsi saluran dan bangunan pelengkapnya, volume pekerjaan per paket pekerjaan, RAB, Urutan prioritas paket pekerjaan yang dilaksanakan berdasar perkembangan daerah, pembobotan dan ketersediaan dana, jadual pekerjaan yang dibuat pertahun anggaran;
I - 9 7. Nota perhitungan sebagai kumpulan dari hasil analisis hidrologi, analisis hidrolika, analisis struktur, kriteria-kriteria yang digunakan dan catatan lain yang dianggap perlu; 8. Dokumen pelelangan seperti dokumen prakualifikasi, undangan, instruksi peserta lelang, bentuk penawaran, bentuk jaminan, syarat teknis, syarat umum, syarat administrasidan gambar desain perencanaan;
c. Pelaporan Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan baik berupa notulensi dan laporan Master Plan Drainase Kabupaten Lebong.
1.6.2 Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah perencanaan dari pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kabupaten Lebong adalah Kabupaten Lebong yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten Lebong beribukota di Muara Aman. Kabupaten Lebong dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan UU No. 39 Tahun 2003.