c. Menentukan berat pasir dalam corong :
1. Isi botol dengan pasir dan timbang (W4)
2. Letakkan corong dibawah dan buka kran sampai pasir berhasil mengalir
3. Tutup kran , dan alat + botol berisi pasir (W5)]
4. Hitung berat pasir : (W4 W5)
d. Menentukan berat isi tanah :
1. Isi botol dengan pasir secukupnya dan timbangan (W6)
2. Ratakan tanah yang akan diuji, letakkan plat berlubang dan jepit dengan angker
penjepit
3. Besar lubang 10 cm (tidak melebihi satu hamparan padat).
4. Masukkan seluruh tanah galian dalam plastik yang telah diketahui beratnya
(W0), kemudian ditimbang berat tanah galian (W8).
5. Letakkan botol diatas plat berlubang dengan corong dibawah, buka kran
sehingga pasir mengalir memenuhi lubang dan corong sampai pasir berhenti
mengalir.
6. Tutup kran dan timbang sisa pasir dalam botol (W7).
7. Tentukan kadar air tanah galian (W%)
PERCOBAAN VIII
SONDIR
A.PENDAHULUAN
Pengujian sondir, yaitu pengujian tanah dengan alat yang terdiri atas barang
logam berbentuk silinder (rod) dengan diameter tertentu yang ditusukkan kedalam
tanah dengan suatu alat dongkrak.
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton).
2. Seperangkat pipa sondir masing masing sepanjang 1 meter dengan lengkap
batang didalamnya. Adapun jumlah disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Manometer, masing masing 2 buah dengan kapasitas :
- Sondir ringan : 0 50 kg /
dan 0-250 kg /
- Sondir berat : 0 50 kg /
dan 0-600 kg /
4. Konus dan bikonus
5. 4 buah angker
6. Kunci pipa, alat pembersih, oli, minyak hidrolik (kastrol oli SAG 10) dan lain -
lain
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pasang dan aturlah mesin sondir vertikal ditempat yang akan diperiksa dengan
menggunakan angker yang dimasukkan secara kuat kedalam tanah.
2. Periksa minyak hidrolik dan upayakan agar bebas dari gelembung gelembung
udara. Apabila minyak kurang isi secukupnya.
3. Pasang kamus dan hikonus, sesuai kebutuhan pada ujung pipa pertama pastikan
ukuran konus / bikonus tersebut sesuai ukuran standar.
4. Pasang rangkai pada pertama bersama bikonus tersebut pada mesin sondir.
5. Lakukan kalibran dan pemeriksaan alat alat ukur (manometer). Pastikan agar
semua perlengkapannya masih dalam, keadaan baik, sesuai standar yang berlaku.
6. Tekan pipa untuk memasukkan konus atau bikonus sampai kedalam tertentu.
Umumnya setiap 20 cm.
7. Tekan barang, apabila digunakan bikonus maka penetrasi ini pertama- tama akan
menggunakan uji kasus kebawah sedalam 4 cm. Dan bacalah manometer sebagai
pertawanan penetrasi konus (C:QC). Penekan selanjutnya dan menggerakkan konus
beserta selubung kebawah kedalam 8 cm. Bacalah manometer sebagai hasil jumlah
perlawanan (SP). Yaitu perlawanan penetrasi konus (QC) lembaran lekat (f).
8. Tekanlah pipa bersama barang, sampai kedalaman berukutnya yang akan diukur.
Pembacanya dilakukan pada setiap penetrasi pipa sedalam 20 cm.
9. Apabila sondir sudah mulai terangkat sedangkan tekanan manometer 3x berturut
turut melebihi 150 kg /
- Post Hole Auger
- Drive Hand
- Stick Aparatus
2. Casing jika diperlukan, terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih besar
dari mata bor yang dipakai
3. Perlengkapan : - Label / tabel percobaan
- Formulir profil bor
- Parafin
- Kantong sampel dll
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buat lubang dengan cara memutar mata bor sampai kedalam yang diperlukan
kemudian mata bor dicabut. Tanah diperlukan untuk dideskripsikan dan
diklasifikasikan secara visual
2. Ulangi percobaan tadi sampai kedalam maksimum yang dikehendaki
3. Casing dibutuhkan / dipergunakan pada tanah tanah yang tidak dapat stabil.
Dimana lubang bor tidak dapat berbuka atau jika pemboran dilakukan dipermukaan
air diameter casing harus lebih besar dan diameter luar mata bor yang diperlukan.
4. Jika dipergunakan casing, maka casing harus dimasukkan pada kedalaman tertentu
dengan tidak melebihi kedalaman sampel yang akan diambil.
5. Ambil contoh tanah dengan menggunakan shelby rube sample (tabung belah)
dengan diameter 6,85 cm dengan jalan diletakkan kemudian ditumbuk.
6. Tabung yang sudah terisi penuh dikeluarkan pada kedua ujung tabung ini ditutup
dengan parafin untuk menjaga agar kelembaban tidak berubah.
7. Tabung kemudian diberi label yang mencantumkan lokasi boring, kedalaman dan
sebagainya.
Percobaan X
Pemeriksaan SPT
A. Maksud dan Tujuan
Metode pengujian penetrasi dengan SPT dimaksudkan dengan acuan dan
pegangan dalam pengujian penetrasi dengan alat SPT di Lapangan. Tujuan dari
metode ini adalah untuk memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dan split
barrel dan contoh yang referesentatif untuk keperluan identifikasi tanah dalam
rangka memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dan identifikasi tanah.
B. Spesifikasi Alat
1. Bahan :
- Bahan pelumas
- Balok dan papan
- Tali
- Kawat
- Kantong Plastik
2. Peralatan :
- Alat pengambilan contoh tanah tabung belah lengkap dengan mesinnya.
- Mesin bor lengkap dengan segala perlengkapannya
- Palu dengan berat 63,5 kg
- Alat penahan
- Rol meter
- Alat penyipat datar
- Kesekan
- Kunci Pipa
- Tali yang cukup buat menahan palu (tali/tambang)
C. Persiapan Percobaan
1. Persiapan
- Pasang balok penahan dengan batang bor
- Beri tanda pada ketinggian 75 cm pada batang bor yang berada di atas
penahan
- Lubang bor pada kedalaman yang akan diuji, harus dari bekas bor
- Pasang alat pengambil contoh tanah dalam tabung belah pada pipa bor dan
pada ujug lainnya disambungkan pda bor yang telah dipasangi balok
penahan
- Masukkan peralatan SPT kedalam acuan lubang bor atau sampai
kedalaman pengujian
- Masukkan palu pada batang diatas penahan yang telah diberi tanda pada
ketinggian 15, 30, 45cm
2. Pelaksanaan
- Pengujian dilakukan pada setiap perubahan lapisan tanah atau interval
sekitar 1,5-2m sesuai kebutuhan
- Tarik tali pengikat palu sampai pada tanda yang dibuat sebelumnya (
75cm)
- Lepaskan tali pengikat palu hingga palu jatuh bebas menimpa penahan
- Ulangi langkah 2 dan langkah 3 hingga mencapai penetrasi 15cm
- Hitung jumlah pukulan/tumbukan (N) pada penetrasi 15cm yang pertama
- Pada setiap penetrasi 15cm dicatat jumlah pukulannya (N) :
15 cm yang pertama N1
15 cm yang kedua N2
15 cm yang ketiga N3
Jumlah pukulan yang dihitung adalah N2+N3+N1 dihitung karena masih
bekas pengeboran
- Bila N>50 pukulan, pengujian dan ditambahkan pengujian sampai
minimum 6cm
- Percatatan jumlah pukulan dapat dilakukan tiap penetrasi 15cm untuk tiap
jenis tanah batuan
Percobaan XI
Test Konsolidasi
A. Maksud dan Tujuan
Untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat
perubahan dan proses keluarnya air dalam tanah diakibatkan adanya perubahan
tekanan vertical suatu tanah tersebut
B. Alat yang Digunakan
1. Satu set alat konsolidasi yang terdiri dari alat pembebanan dan sel konsolidasi
2. Arloji pengukuran dengan ketelitian 0,01mm dan panjang gerak minimal
1,0m
3. Beban-beban
4. Alat pengeluar contoh tanah dari cincin (extruder)
5. Pemotong yang terdiri dari pisau tipis dan tajam serta pisau kawat
6. Pemegang cincin contoh
7. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
8. Oven dengan pengatur suhu sampai 110 C
9. Stopwatch
Benda Uji :
1. Cincin (bagian dari sel konsolidasi) dibersihka dan di keringkan, kemudian
ditimbang dengan ketelitian 0,1 gram
2. Sebelum contoh di keluarkan dari tabung, ujungnya di ratakan dulu dengan
jalan mengeluarkan contoh 1-2 cm, kemudian di potong dengan pisau.
Permukan ujung contoh harus rata tegak lurus sumbu benda uji.
3. Cincin dipasang pada pemegangnya, kemudian di atur sehingga bagian yang
tajam berada 0,5 cm dari ujung tabung contoh.
4. Contoh di keluarkan dari tabung dan langsug di masukkan ke dalam cincin da
ujungnya diratakan. Perataan harus di lakukan dengan hati-hati sehigga tidak
menekan benda uji
C. Prosedur Pelaksanaan
1. Benda uji dan cincin di timbang dengan ketelitian 0,01 gram
2. Batu pori di tempatkan di baian atas dan di bawahcincin sehngga benda uji
yag sudah di lapisi kertas saring terapit oleh 2 buah batu pori, lalu masukkan
ke dalam sel konsolidasi.
3. Sel konsolidasi yang sudah berisi benda uji diletakkan pada alat konsolidasi,
sehingga bagian yang runcing dari plat penumbuk menyentuh tepat pada alat
pembebanan.
4. Kedudukan arloji di atur, kemudian di baca dan di catat
5. Beban pertama dipasang sehingga tekan pada benda uji sebesar 500 kg/cm
2
,
kemudian arloji di baca pada saat : 0 ; 9,6 ; 21,6 ; 38,4 ; 1 ; 2,25 ; 4 ;
9 ; 16 ; 25 ; 36 ; 49 ; dan 24 jam. Sesudah satu menit pembacaan, sel
konsolidasi di isi air.
6. Setelah pembacaan menunjukkan angka yang tetap atau setelah 24 jam,
catatlah pembacaan arloji terakhir. Kemudian di pasang beban yang kedua
sebesar 2 kali beban pertama, sehingga tekanan menjadi 2 kalinya. Bacalah
arloji sesuai waktu di atas.
7. Untuk beban-beban selanjutnya dilakukan cara yang sama. Beban-beban
tersebut , harus menimbulkan tekanan normal terhadap benda uji masing-
masing sebesar 0,25 ; 0,50 ; 1,0 ; 4,0 ; 8,0kg/cm
2
8. Besarnya beban maksimum dan sudah menunjukkan pembacaan tetap,
pembebanan di kurangi 2 langkah yaitu : 4,0 dan 0,25 kg/cm
2
(beban
rebound). Pada waktu beban di kurangi setiap pembebanan harus di biarkan
bekerja sekurang-kurangnya selama 5 jam. Arloji penunjuk hanya perlu di
baca sesudah 5 jam, yaitu sesaat sebelum beban dikurangi lagi.
9. Segera setelah pembacaan akhir di catat, cincin dan benda uji di keluarkan
dari sel konsolidasi dan ambil batu pori tersebut dari permukaan atas dan
bawah dari benda uji lalu keringkan.
10. Benda uji di keluarkan dari cincin, masukkan ke dalam oven dan tentukan
berat keringnnya
PERCOBAAN XII
Tekan Bebas
A. Tujuan Percobaan
Uji kuat tekan bebas di maksudkan untuk memperoleh kuat geser dari tanah
kohesif. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengatur kuat tekan bebas (
unconfined compreccive strength) dari lempung atau lanau.
Dari kuat tekan bebas dapat di ketahui :
1. Kekuatan geser undrained (Cu)
2. Derajat kepekaan (degree of sensitivity)
B. Peralatan
Alat-Alat yang di gunakan:
1. Alat unconfined compression test
2. Ring silinder untuk mengambil contoh tanah
3. Stopwatch
4. Piston plunger
5. Oven
6. Timbanagan dengan ketelitian 0,1 gram dan 0,01 gram
7. Cawan
8. Desikator
9. Jangka sorong
C. Persiapan uji
Conoh tanah dapat digunakan untuk tanah asli(undisturbed sample) maupun
untuk tanah yang di buat laboratorium prosedur pengujian :
1. Contoh di ambil dengan ukuran tinggi 3 dan diameter 3/2 kedua
permukaan kemudian diratakan.
2. Keluarkan contoh tanah dari silinder dengan menggunakan piston
plunger.
3. Letakkan contoh tanah tersebut pada alat unconfined compression test,
kemudian di catat pembacaan mula-mula dari proving ring dial, arloji
pengukur regangan vertical dan waktu.
4. Mulai di berikan tekanan vertical dengan kecepatan 1% permernit.
Dilakukan pembacaan proving ring dial setiap regangan 0,01.
5. Pemberian regangan vertical di tingkatkan sampai terjadi kelongsoran
contoh tanah, dimana pembacaan proving ring dial telah mencapai niai
maksimum. Percobaan di hentikan setelah pembacaan proving ring dial
mulai turun bebeapa kali (minimal 3 kali).
6. Kemudian contoh tanah di gambar bidang longsornya dari depan,
belakang, tengah (3 tampak).
PERCOBAAN XIII
DCP
A. Tujuan percobaan
Cara ini merupakan suatu prosedur yang cepat untuk melaksanakan kekuatan
tanah pada lapis pondasi jalan. Dari sebagian cara alternative jika pengujian
CBR lapangan tidak bisa dilakukan.
B. Peralatan
Alat penetrometer konus dinamis (DCP), terdiri dari :
1. Bagian Atas
Pemegang, batang bagian atas 16 mm dan tinggi jatuh 575 mm, penumbuk
berbentuk silinder berlubang berat 8 kg
2. Bagian tengah
Landasan penahan penumbuk terbuat dari baja, cincin peredam kejut
3. Bagian bawah
Panjang 90 cm 16 mm
C. Persiapan uji
1. Letakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan di uji
2. Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus di atas dasar yang
rata dan stabil kemudian catat percobaan diawal pada mistar pengukur
kedalaman.
3. Mencatat jumlah tumbukan
a. Angkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati sehingga
menyentuh batas pegangan
b. Lepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan,
lalu baca angka pada mistar.
4. Hentikan pengujian apabila kecepatan penetasi kurang dari 1 mm/3
tumbukan. Selanjutnya lakukan pengeboran atau penggalian pada titik
tersebut sampai mencapai bagian yang dapat di uji kembali.
PERCOBAAN XIV
TRIAXIAL
A.TUJUAN PERCOBAAN
- Untuk diketahui rongga pori pada tanah
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Peralatan Utama :
1. Compressor udara
2. Regulator udara untuk tekanan cel / confining (cp) dan tekanan balik / back
(BP)
3. Volume Change Unit (CVU), biasa digunakan saat consolidation.
4. Universal Pump, sebagai pembagi aliran tekanan dan set awal tekanan yang
akan di applied
5. De air Water Unit (option), peng suply air bersih untuk peralatan pengujian.
6. Cell Chamber, ruang glass / mika tempat sampel diuji
7. Alat uji tekan atau shear
8. Peralatan, persiapan sampel (suction membran pvc , rubber membrane, ring
belah alat bantu pemasangan ring, batu pori, kertas vilter dan tabung belah sampel.
9. Blade 2 buah berisi balon karet dan air.
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Instalasi dan persiapan
a. Buatkan sampel tanah sesuai ukuran yang diinginkan 38 mm diameter atau 50
mm melalui remolding ataupun dari extruder tabung sampel undistrub.
b. Timbang sampel tersebut untuk mendapatkan berat jenis dan water content.
c. Siapkan dan masukkan rubber membrane pembungkus sampel pada sultron
membrane lalu lipat kearah luar section pvc, lalu masukkan karet Oring 2 biji
pada pvc tersebut. Usahakan Oring tidak mengenai membrane.
d. Sedot rubber membrane tersebut, tahan selang dengan dijepit lalu masukkan
sampel tanah hasil remold secara hati-hati sambil disedot.
e. Simpan sampel tersebut pada chamber dengan susunan bagian dari bawah
sebagai berikut : batu pori, lalu kertas filter lalu sampel plus rubber membrane,
kertas kertas filter lalu batu pori. Terakhir pasang tappressure untuk back
pressure channel.
f. Lepas rubber membran pada bottom pad lalu lepaskan Oring dan pasangkan
pada alur alur bottom pad.
g. Lepas alat hisap pvc dari sampel ke atas, lalu pasangkan back pressure sambil
dililitkan ke sampel
h. Pasang tutup chumber, sebelumnya tarik piston supaya tidak mengenai sampel
i. Pasang batang batang besi baut chamber dengan kuat jangan sampai terjadi
kebocoran.
j. Pengisian air untuk chamber, isi air dearing water unit dengan air suling atau air
bersih hingga