Anda di halaman 1dari 23

Percobaan I

Pengujian Kadar Air



A. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan kadar air dari sampel tanah yang digunakan.

B. Alat-alat yang Digunakan
1. Dua buah cawan almunium.
2. Neraca digital/timbangan.
3. Oven yng dilengkapi pengatur suhu (105 115C)

C. Prosedur Percobaan
1. Cawan dibersihkan dari kotoran
2. Timbangan dikalibrasi
3. Contoh tanah disiapkan
4. Oven disiapkan
5. Cawan ditimbang baratnya (M1)
6. Contoh tanah diletakkan dalam cawan
7. Cawan dan contoh tanah ditimbang beratnya sehingga diperoleh berat tanah
basah dalam cawan (M2)
8. Contoh tanah dalam cawan di oven selama 24 jam pada suhu 105 -110C.
9. Setelah dioven, contoh tanah dalam cawan ditimbang kembali sehingga
didapat berat atanh kering (M3)

D. Data dan Perhitungan
Kadar air dihitung dengan cara sebagai berikut.
W= M1 M3 x100%
M2 M1
Di mana:
W = kadar air (%)
M1 = berat cawan kosong (gram)
M2 = berat cawan + tanah basah (gram)
M3 = berat cawan + tanah kering (gram)







Percobaan II
Pengujian Berat Jenis

A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang
mempunyai butiran lolos saringan No. 4 dengan picnometer.

B. Alat yang Digunakan
1. Dua buah picnometer kapasitas 100ml
2. Neraca digital
3. Cawan porselen
4. Air suling
5. Desikator
6. Pompa hampa udara
7. Oven dengan pengatur suhu

C. Prosedur Percobaan
1. Picnometer dibersihkan dari kotoran-kotoran dan kemudian di keringkan
(picnometer tidak boleh dalam keadan basah sewaktu contoh tanah di
masukkan)
2. Contoh tanah yang suda di oven, ditumbuk hingga halus
3. Ambil contoh tanah, dengan berat 50 gram (2 buah sampel tanh yang sama)
4. Masukkan ke dalam picnometer, kemudian di timbang.
5. Tambahkan air suling ke dalam masing-masing picnometer kemudian
ditimbang.
6. Didiamkan selama 24 jam pada shutetap/suhu dalam ruangan, kemudian
masing-masing sampel diletakkan di dalam wadah yang sudah ada es batunya
hingga suhu mencapa 25C.












Percobaan III
Pengujian Batas-Batas Atterbeg

I. Batas cair
a. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaan batas cair. Batas cair adalah kadar air dimana suatu tanah berubah
dari keadaan cair menjadi keadan plastis.

b. Alat yang Digunakan
1. Alat batas cair standar
2. Grooving tools
3. Sendok dumpul
4. Plat kaca 45 x 45 x 0,9 cm
5. Neraca digital
6. Cawan
7. Spatula
8. Botol tempt air suling
9. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu

c. Prosedur Percobaan
1. Letakkan 100gr benda uji yang sudah dipersiapan di atas plat kaca.
2. Dengan spatula, aduklh menggunakan benda uji tersebut dengan
menambah air suling sedikit demi sedikit. Sampai campuran menjadi
homogen.
3. Setelah contoh menjadi campuran homogen, ambil sebagian benda uji ini
dan letakkan di atas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya
sehingga sejajar dengan dasar alat bagian yang tebal harus 1 cm.
4. Buatlah alur dengan jalan membagi 2 benda uji dalam mangkok tersebut
dengan menggunakan alat pembuat alur secara tegak lurus permukaan
mangkok.
5. Putarlah alat sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan 2 putaran
/detik. Putaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji
bersinggungan.
6. Ulangi lngkah 3 sampai 5 beberapa kali sampai diperoleh jumlah ketukan
yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan
contoh tanah sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada 3
kali percobaan, diperoleh jumlah pukulan yang sama, maka ambilah
benda uji dari mangkok pada alur kemudian masukkan ke dalam cawan
yang telah disiapkan maka untuk selanjutnya dihitung kadar air.
7. Kembalikan benda uji keatas kaca pengaduk dan mangkok alat batas cair
dan bersihkan. Benda uji diaduk kembali dengan merubah kadar airnya,
kemudian ulangi langkah 2 sampai 6 minimal 3 kali berturut-turut dengan
variasi kadar air berbeda sehingga akan diperoleh perbedaan ketukan
sebesar 8-10.

II. Batas plastis
A. Tujuan Percobaan
Untuk mendapatkan harga plastis limit pada suatu contoh tanah. Plastis limit
didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah plastis dan
semi padat, yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan diameter silinder
32mm mulai retak-retak ketika digulung.

B. Alat yang Digunakan
1. Plastis limit plate (plat kaca)
2. Alat penumbuk
3. Cawan
4. Oven
5. Neraca digital
6. Sendok dempul, panjang 12,5cm
7. Batang pembanding dengan diameter 3mm, panjang 10cm

C. Prosedur Percobaan
1. Contoh tanah diambil sampel dan dibulatkan.
2. Bulat-bulatkan tanah digulung-gulung dengan telapak tangan sampai
putus dengan 3mm dengan panjang 1cm. Bila belum mencapai diameter
3mm sudah putus, tanah harus dicampur aquadest lagi. Tanah ini
ditimbang dengan cawan yang terlebih dahulu sudah diketahui berat
kosongnya.
3. Tanah dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 -
110C kemudian tanah yang sudah kering ditimbang beratnya.









Percobaan IV
Pengujian Analisa Saringan

A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (garadsi)
agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

B. Alat yang Digunakan
1. 8 buah saringan tipe ASTM No, 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200, pan
2. Sikat/lap untuk membersihkan tahan dari saringan
3. Timbangan dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji
4. Oven dilengkapi denga pengatur suhu
5. Alat pemisah contoh tanah
6. Talam-talam
7. Mesin pengguncang saringan

C. Posedur Percobaan
1. Ambil sampel tanah dilapangan secukupnya
2. Gumpal-gumpalkan tanah, dilepaskan dengan cara menekan-nekan dengan
jari atau ditumbuk dengan penumbuk karet.
3. Sampel dioven sampai 24 jam lamanya dengan suhu antara 105-110C.
ambil tanah sebanyak 3000gr.
4. Sampel tanah tersebut dicuci pada saringan No,200 dan dibebaskan dari
bahan-bahan organik.
5. Setelah lolos saringan No. 200 dioven lagi selama 24 jam juga dengan
suhu yang sama.
6. Masukkan kedalam saringan tersusun dari saringan No. 4, 8, 16, 30, 50,
100, 200, pan.
7. Kemudian diayak dengan geraka horizontal selama 10 menit
8. Sisa butir tanah yang tertahan pada tiap-tiap saringan ditimbang.










PERCOBAAN V
MODIFIED COMPACTION TEST
A.TUJUAN PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksud untuk menentukan hubungan antara kadar air dan
kepadatan tanah dengan memadatkannya didalam cetakkan silinder berukuran
tertentu dengan menggunakan alat sambung.penumbuk 4,54kg (10lbs) dan tinggi
jatuhnya (18inch)
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.mould untuk compaction tinggi 7 inch
2.specer disk 2,5 inch sebagai dasar blow
3.silinder
4.hammer penumbuk 4,54kg (10lbs) dan tinggi jatuh 18inch
5.satu unit untuk menentukan kadar air
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1.cetakkan dan keping alat ditimbang dengan ketelitian 5gr (B1)
2.aduk dan padatkan salah satu contoh,jumlah seluruh tanah harus tepat sehingga
setelah leher dilepas kelebihan tinggi tanah tidak lebih dari 0,5cm.padatkan tanah
sebanyak 3 lapisan dan masing-masing dipadatkan 25 kali tumbukkan
3.potong kelebihan tanah disekeliling leher silinder dan lepaskan leher
sambung.ratakan kelebihan tanah tersebut dengan alat perata sehingga betul betul rata
dengan permukaan tanah
4.timbang cetakkan yang berisi benda uji tersebut dengan ketelitian 5gr(B20)
5.keluarkan benda uji dari cetakannya dan potong sebagian kecil untuk diuji kadar
airnya(W)













Percobaan VI
Calivornia Beoring Rafio (CBR)

A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetukan CBR tanah dan campuran tanah
agregat yang dipadatkan dilaboratorium pada kadar air tertentu.

B. Alat yang Digunakan
1. CBR mould 8 inch dan tinggi 4,5 inch
2. Spacer disk
3. Pesawat penetrasi
4. Gelas ukur
5. Cawan
6. Oven
7. Straight edge atau pisau
8. Mocing pon dan sekop
9. Timbangan dengan ketilitian 0,01gr
10. Stopwatch
11. Alat pembongkar sampel
12. Kantong plastic untuk sampel
13. Hammer berat 10lbs, diameter 2 inch, dan tinggi jatuh 18 inch

C. Prosedur Percobaan
1. Dari contoh tanah yang sama dengan percobaan modified AASHTO
compaction test diambil 3 buah sampel masing-masing 5500gr
2. Saring dengan ayakan No.4
3. Air ditambahkan sedemikian banyak sehingga tanah dalam keadaan kadar air
optimum (KAO)
4. Diamkan sampel selama 24 jam dalam kantong plastic
5. Kerjakan untuk:
a. Dimasukkan dalam mould, dibuat sebanyak 5 lapis. Tiap ditumbuk 10
kali.
b. 1 dem, ditumbuk 25 kali/lapis
c. 1 dem, ditumbuk 56 kali/lapis
6. Contoh tanah yang sudah dipadatkan tersebut diratakan permukaannya dengan
pisau (untuk CBR yang rendaman, mould direndam selama 4 hari)
7. Mould direndam bersama dengan tanah didalamnya
8. Contoh tanah dimasukkan ke mesin penetrasi dengan cara meletakkannya
secara terbalik pada pesawat penetrasi
9. Keluarkan tanah dari mould, dan mould di timbang
10. Periksa kadar air tanah dari masing-msing sampel.




































PERCOBAAN VII
KEPADATAN LAPANGAN DENGAN SANDCONE

A.TUJUAN PERCOBAAN
1. Melakukan Pengujian kepadatan lapangan dengan benar
2. Menentukan nilai kepadatan tanah
B. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Botol pasir kapasitas 4,5 kg
2. Corong pasir 16,5 cm
3. Pelat dasar untuk corong pasir ukuran 30,48 x 30,48 cm dengan lubang tengah
16,5 cm.
4. Pasir ottawa / kursa yang bersih dan kering lolos saringan no. 10 dan bertahan
saringan no. 200
5. Timbangan kapasitas 10 gr dengan ketelitian 1,0 gr
6. Timbangan kapasitas 500 gr dengan ketelitian 0,1 gr
7. Mistar perata
8. Cawan
9. Alat bantu seperti : palu, sendok, pahat
C.PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menentukan volume corong :
1. Timbang corong dengan berat W1 (gram)
2. Pasang corong + botol, buka krannya dan isi dengan air sampai keluar dari kran
3. Timbang corong + botol dengan berat W2
4. Berat air, volume botol (W2 W1)
b. Menentukan berat isi pasir :
1. Pasang botol + corong, tutup kran dan isi dengan pasir , buka kran kembali dan
juga corong selalu terisi pasir minimal setengahnya.
2. Tutup kran dan buang sisanya
3. Timbang botol + pasir W3
4. Berat pasir : (W3 W1)
5. Berat isi pasir :


c. Menentukan berat pasir dalam corong :
1. Isi botol dengan pasir dan timbang (W4)
2. Letakkan corong dibawah dan buka kran sampai pasir berhasil mengalir
3. Tutup kran , dan alat + botol berisi pasir (W5)]
4. Hitung berat pasir : (W4 W5)
d. Menentukan berat isi tanah :
1. Isi botol dengan pasir secukupnya dan timbangan (W6)
2. Ratakan tanah yang akan diuji, letakkan plat berlubang dan jepit dengan angker
penjepit
3. Besar lubang 10 cm (tidak melebihi satu hamparan padat).
4. Masukkan seluruh tanah galian dalam plastik yang telah diketahui beratnya
(W0), kemudian ditimbang berat tanah galian (W8).
5. Letakkan botol diatas plat berlubang dengan corong dibawah, buka kran
sehingga pasir mengalir memenuhi lubang dan corong sampai pasir berhenti
mengalir.
6. Tutup kran dan timbang sisa pasir dalam botol (W7).
7. Tentukan kadar air tanah galian (W%)





















PERCOBAAN VIII
SONDIR

A.PENDAHULUAN
Pengujian sondir, yaitu pengujian tanah dengan alat yang terdiri atas barang
logam berbentuk silinder (rod) dengan diameter tertentu yang ditusukkan kedalam
tanah dengan suatu alat dongkrak.
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton).
2. Seperangkat pipa sondir masing masing sepanjang 1 meter dengan lengkap
batang didalamnya. Adapun jumlah disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Manometer, masing masing 2 buah dengan kapasitas :
- Sondir ringan : 0 50 kg /

dan 0-250 kg /


- Sondir berat : 0 50 kg /

dan 0-600 kg /


4. Konus dan bikonus
5. 4 buah angker
6. Kunci pipa, alat pembersih, oli, minyak hidrolik (kastrol oli SAG 10) dan lain -
lain
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pasang dan aturlah mesin sondir vertikal ditempat yang akan diperiksa dengan
menggunakan angker yang dimasukkan secara kuat kedalam tanah.
2. Periksa minyak hidrolik dan upayakan agar bebas dari gelembung gelembung
udara. Apabila minyak kurang isi secukupnya.
3. Pasang kamus dan hikonus, sesuai kebutuhan pada ujung pipa pertama pastikan
ukuran konus / bikonus tersebut sesuai ukuran standar.
4. Pasang rangkai pada pertama bersama bikonus tersebut pada mesin sondir.
5. Lakukan kalibran dan pemeriksaan alat alat ukur (manometer). Pastikan agar
semua perlengkapannya masih dalam, keadaan baik, sesuai standar yang berlaku.
6. Tekan pipa untuk memasukkan konus atau bikonus sampai kedalam tertentu.
Umumnya setiap 20 cm.
7. Tekan barang, apabila digunakan bikonus maka penetrasi ini pertama- tama akan
menggunakan uji kasus kebawah sedalam 4 cm. Dan bacalah manometer sebagai
pertawanan penetrasi konus (C:QC). Penekan selanjutnya dan menggerakkan konus
beserta selubung kebawah kedalam 8 cm. Bacalah manometer sebagai hasil jumlah
perlawanan (SP). Yaitu perlawanan penetrasi konus (QC) lembaran lekat (f).
8. Tekanlah pipa bersama barang, sampai kedalaman berukutnya yang akan diukur.
Pembacanya dilakukan pada setiap penetrasi pipa sedalam 20 cm.
9. Apabila sondir sudah mulai terangkat sedangkan tekanan manometer 3x berturut
turut melebihi 150 kg /

atau telah mencapai kedalam maksimum 30 m.

































PERCOBAAN IX
HAND BORING
A.TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengumpulkan data . informasi untuk menggambarkan profil tanah serta
memperkirakan keadaan lapisan tanah yang akan menjadi pondasi.
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Bor tangan : - Helical Augers dengan diameter minimum 1


- Post Hole Auger
- Drive Hand
- Stick Aparatus
2. Casing jika diperlukan, terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih besar
dari mata bor yang dipakai
3. Perlengkapan : - Label / tabel percobaan
- Formulir profil bor
- Parafin
- Kantong sampel dll
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buat lubang dengan cara memutar mata bor sampai kedalam yang diperlukan
kemudian mata bor dicabut. Tanah diperlukan untuk dideskripsikan dan
diklasifikasikan secara visual
2. Ulangi percobaan tadi sampai kedalam maksimum yang dikehendaki
3. Casing dibutuhkan / dipergunakan pada tanah tanah yang tidak dapat stabil.
Dimana lubang bor tidak dapat berbuka atau jika pemboran dilakukan dipermukaan
air diameter casing harus lebih besar dan diameter luar mata bor yang diperlukan.
4. Jika dipergunakan casing, maka casing harus dimasukkan pada kedalaman tertentu
dengan tidak melebihi kedalaman sampel yang akan diambil.
5. Ambil contoh tanah dengan menggunakan shelby rube sample (tabung belah)
dengan diameter 6,85 cm dengan jalan diletakkan kemudian ditumbuk.
6. Tabung yang sudah terisi penuh dikeluarkan pada kedua ujung tabung ini ditutup
dengan parafin untuk menjaga agar kelembaban tidak berubah.
7. Tabung kemudian diberi label yang mencantumkan lokasi boring, kedalaman dan
sebagainya.





Percobaan X
Pemeriksaan SPT

A. Maksud dan Tujuan
Metode pengujian penetrasi dengan SPT dimaksudkan dengan acuan dan
pegangan dalam pengujian penetrasi dengan alat SPT di Lapangan. Tujuan dari
metode ini adalah untuk memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dan split
barrel dan contoh yang referesentatif untuk keperluan identifikasi tanah dalam
rangka memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dan identifikasi tanah.

B. Spesifikasi Alat
1. Bahan :
- Bahan pelumas
- Balok dan papan
- Tali
- Kawat
- Kantong Plastik
2. Peralatan :
- Alat pengambilan contoh tanah tabung belah lengkap dengan mesinnya.
- Mesin bor lengkap dengan segala perlengkapannya
- Palu dengan berat 63,5 kg
- Alat penahan
- Rol meter
- Alat penyipat datar
- Kesekan
- Kunci Pipa
- Tali yang cukup buat menahan palu (tali/tambang)

C. Persiapan Percobaan
1. Persiapan
- Pasang balok penahan dengan batang bor
- Beri tanda pada ketinggian 75 cm pada batang bor yang berada di atas
penahan
- Lubang bor pada kedalaman yang akan diuji, harus dari bekas bor
- Pasang alat pengambil contoh tanah dalam tabung belah pada pipa bor dan
pada ujug lainnya disambungkan pda bor yang telah dipasangi balok
penahan
- Masukkan peralatan SPT kedalam acuan lubang bor atau sampai
kedalaman pengujian
- Masukkan palu pada batang diatas penahan yang telah diberi tanda pada
ketinggian 15, 30, 45cm
2. Pelaksanaan
- Pengujian dilakukan pada setiap perubahan lapisan tanah atau interval
sekitar 1,5-2m sesuai kebutuhan
- Tarik tali pengikat palu sampai pada tanda yang dibuat sebelumnya (
75cm)
- Lepaskan tali pengikat palu hingga palu jatuh bebas menimpa penahan
- Ulangi langkah 2 dan langkah 3 hingga mencapai penetrasi 15cm
- Hitung jumlah pukulan/tumbukan (N) pada penetrasi 15cm yang pertama
- Pada setiap penetrasi 15cm dicatat jumlah pukulannya (N) :
15 cm yang pertama N1
15 cm yang kedua N2
15 cm yang ketiga N3
Jumlah pukulan yang dihitung adalah N2+N3+N1 dihitung karena masih
bekas pengeboran
- Bila N>50 pukulan, pengujian dan ditambahkan pengujian sampai
minimum 6cm
- Percatatan jumlah pukulan dapat dilakukan tiap penetrasi 15cm untuk tiap
jenis tanah batuan




















Percobaan XI
Test Konsolidasi

A. Maksud dan Tujuan
Untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat
perubahan dan proses keluarnya air dalam tanah diakibatkan adanya perubahan
tekanan vertical suatu tanah tersebut

B. Alat yang Digunakan
1. Satu set alat konsolidasi yang terdiri dari alat pembebanan dan sel konsolidasi
2. Arloji pengukuran dengan ketelitian 0,01mm dan panjang gerak minimal
1,0m
3. Beban-beban
4. Alat pengeluar contoh tanah dari cincin (extruder)
5. Pemotong yang terdiri dari pisau tipis dan tajam serta pisau kawat
6. Pemegang cincin contoh
7. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
8. Oven dengan pengatur suhu sampai 110 C
9. Stopwatch

Benda Uji :
1. Cincin (bagian dari sel konsolidasi) dibersihka dan di keringkan, kemudian
ditimbang dengan ketelitian 0,1 gram
2. Sebelum contoh di keluarkan dari tabung, ujungnya di ratakan dulu dengan
jalan mengeluarkan contoh 1-2 cm, kemudian di potong dengan pisau.
Permukan ujung contoh harus rata tegak lurus sumbu benda uji.
3. Cincin dipasang pada pemegangnya, kemudian di atur sehingga bagian yang
tajam berada 0,5 cm dari ujung tabung contoh.
4. Contoh di keluarkan dari tabung dan langsug di masukkan ke dalam cincin da
ujungnya diratakan. Perataan harus di lakukan dengan hati-hati sehigga tidak
menekan benda uji

C. Prosedur Pelaksanaan
1. Benda uji dan cincin di timbang dengan ketelitian 0,01 gram
2. Batu pori di tempatkan di baian atas dan di bawahcincin sehngga benda uji
yag sudah di lapisi kertas saring terapit oleh 2 buah batu pori, lalu masukkan
ke dalam sel konsolidasi.
3. Sel konsolidasi yang sudah berisi benda uji diletakkan pada alat konsolidasi,
sehingga bagian yang runcing dari plat penumbuk menyentuh tepat pada alat
pembebanan.
4. Kedudukan arloji di atur, kemudian di baca dan di catat
5. Beban pertama dipasang sehingga tekan pada benda uji sebesar 500 kg/cm
2
,
kemudian arloji di baca pada saat : 0 ; 9,6 ; 21,6 ; 38,4 ; 1 ; 2,25 ; 4 ;
9 ; 16 ; 25 ; 36 ; 49 ; dan 24 jam. Sesudah satu menit pembacaan, sel
konsolidasi di isi air.
6. Setelah pembacaan menunjukkan angka yang tetap atau setelah 24 jam,
catatlah pembacaan arloji terakhir. Kemudian di pasang beban yang kedua
sebesar 2 kali beban pertama, sehingga tekanan menjadi 2 kalinya. Bacalah
arloji sesuai waktu di atas.
7. Untuk beban-beban selanjutnya dilakukan cara yang sama. Beban-beban
tersebut , harus menimbulkan tekanan normal terhadap benda uji masing-
masing sebesar 0,25 ; 0,50 ; 1,0 ; 4,0 ; 8,0kg/cm
2

8. Besarnya beban maksimum dan sudah menunjukkan pembacaan tetap,
pembebanan di kurangi 2 langkah yaitu : 4,0 dan 0,25 kg/cm
2
(beban
rebound). Pada waktu beban di kurangi setiap pembebanan harus di biarkan
bekerja sekurang-kurangnya selama 5 jam. Arloji penunjuk hanya perlu di
baca sesudah 5 jam, yaitu sesaat sebelum beban dikurangi lagi.
9. Segera setelah pembacaan akhir di catat, cincin dan benda uji di keluarkan
dari sel konsolidasi dan ambil batu pori tersebut dari permukaan atas dan
bawah dari benda uji lalu keringkan.
10. Benda uji di keluarkan dari cincin, masukkan ke dalam oven dan tentukan
berat keringnnya


















PERCOBAAN XII
Tekan Bebas

A. Tujuan Percobaan
Uji kuat tekan bebas di maksudkan untuk memperoleh kuat geser dari tanah
kohesif. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengatur kuat tekan bebas (
unconfined compreccive strength) dari lempung atau lanau.
Dari kuat tekan bebas dapat di ketahui :
1. Kekuatan geser undrained (Cu)
2. Derajat kepekaan (degree of sensitivity)

B. Peralatan
Alat-Alat yang di gunakan:
1. Alat unconfined compression test
2. Ring silinder untuk mengambil contoh tanah
3. Stopwatch
4. Piston plunger
5. Oven
6. Timbanagan dengan ketelitian 0,1 gram dan 0,01 gram
7. Cawan
8. Desikator
9. Jangka sorong

C. Persiapan uji
Conoh tanah dapat digunakan untuk tanah asli(undisturbed sample) maupun
untuk tanah yang di buat laboratorium prosedur pengujian :
1. Contoh di ambil dengan ukuran tinggi 3 dan diameter 3/2 kedua
permukaan kemudian diratakan.
2. Keluarkan contoh tanah dari silinder dengan menggunakan piston
plunger.
3. Letakkan contoh tanah tersebut pada alat unconfined compression test,
kemudian di catat pembacaan mula-mula dari proving ring dial, arloji
pengukur regangan vertical dan waktu.
4. Mulai di berikan tekanan vertical dengan kecepatan 1% permernit.
Dilakukan pembacaan proving ring dial setiap regangan 0,01.
5. Pemberian regangan vertical di tingkatkan sampai terjadi kelongsoran
contoh tanah, dimana pembacaan proving ring dial telah mencapai niai
maksimum. Percobaan di hentikan setelah pembacaan proving ring dial
mulai turun bebeapa kali (minimal 3 kali).
6. Kemudian contoh tanah di gambar bidang longsornya dari depan,
belakang, tengah (3 tampak).






































PERCOBAAN XIII
DCP

A. Tujuan percobaan
Cara ini merupakan suatu prosedur yang cepat untuk melaksanakan kekuatan
tanah pada lapis pondasi jalan. Dari sebagian cara alternative jika pengujian
CBR lapangan tidak bisa dilakukan.

B. Peralatan
Alat penetrometer konus dinamis (DCP), terdiri dari :
1. Bagian Atas
Pemegang, batang bagian atas 16 mm dan tinggi jatuh 575 mm, penumbuk
berbentuk silinder berlubang berat 8 kg
2. Bagian tengah
Landasan penahan penumbuk terbuat dari baja, cincin peredam kejut
3. Bagian bawah
Panjang 90 cm 16 mm

C. Persiapan uji
1. Letakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan di uji
2. Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus di atas dasar yang
rata dan stabil kemudian catat percobaan diawal pada mistar pengukur
kedalaman.
3. Mencatat jumlah tumbukan
a. Angkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati sehingga
menyentuh batas pegangan
b. Lepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan,
lalu baca angka pada mistar.
4. Hentikan pengujian apabila kecepatan penetasi kurang dari 1 mm/3
tumbukan. Selanjutnya lakukan pengeboran atau penggalian pada titik
tersebut sampai mencapai bagian yang dapat di uji kembali.









PERCOBAAN XIV
TRIAXIAL
A.TUJUAN PERCOBAAN
- Untuk diketahui rongga pori pada tanah
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Peralatan Utama :
1. Compressor udara
2. Regulator udara untuk tekanan cel / confining (cp) dan tekanan balik / back
(BP)
3. Volume Change Unit (CVU), biasa digunakan saat consolidation.
4. Universal Pump, sebagai pembagi aliran tekanan dan set awal tekanan yang
akan di applied
5. De air Water Unit (option), peng suply air bersih untuk peralatan pengujian.
6. Cell Chamber, ruang glass / mika tempat sampel diuji
7. Alat uji tekan atau shear
8. Peralatan, persiapan sampel (suction membran pvc , rubber membrane, ring
belah alat bantu pemasangan ring, batu pori, kertas vilter dan tabung belah sampel.
9. Blade 2 buah berisi balon karet dan air.
C.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Instalasi dan persiapan
a. Buatkan sampel tanah sesuai ukuran yang diinginkan 38 mm diameter atau 50
mm melalui remolding ataupun dari extruder tabung sampel undistrub.
b. Timbang sampel tersebut untuk mendapatkan berat jenis dan water content.
c. Siapkan dan masukkan rubber membrane pembungkus sampel pada sultron
membrane lalu lipat kearah luar section pvc, lalu masukkan karet Oring 2 biji
pada pvc tersebut. Usahakan Oring tidak mengenai membrane.
d. Sedot rubber membrane tersebut, tahan selang dengan dijepit lalu masukkan
sampel tanah hasil remold secara hati-hati sambil disedot.
e. Simpan sampel tersebut pada chamber dengan susunan bagian dari bawah
sebagai berikut : batu pori, lalu kertas filter lalu sampel plus rubber membrane,
kertas kertas filter lalu batu pori. Terakhir pasang tappressure untuk back
pressure channel.
f. Lepas rubber membran pada bottom pad lalu lepaskan Oring dan pasangkan
pada alur alur bottom pad.
g. Lepas alat hisap pvc dari sampel ke atas, lalu pasangkan back pressure sambil
dililitkan ke sampel
h. Pasang tutup chumber, sebelumnya tarik piston supaya tidak mengenai sampel
i. Pasang batang batang besi baut chamber dengan kuat jangan sampai terjadi
kebocoran.
j. Pengisian air untuk chamber, isi air dearing water unit dengan air suling atau air
bersih hingga

bagian. Hidupkan alat tersebut sehingga terjadi proses


destilasi hingga 15 menit.
k. Setelah terlihat air bening kembali arahkan putaran knob ke deair water supply.
l. Perhatikan alur denah pada universal fum, satu demi satu buka kran air aliran
menuju blader, buka baut vent blader. Air akan mengalir blader lalu setelah
penuh cepat tutup rapat baut vent supply.
m. Ulangi pengisian blacker kedua dengan langkah seperti sebelumnya.
n. Pengisian air universal pump, lihat atur kran pada alat tersebut. Pertama buka
kran untuk aliran air menuju reservoir pompa, setelan hampir penuh cepat tutup
untuk saluran tersebut.
o. Putar kekiri string universal pump pelan sehingga air akan masuk kedalam
piston pompa sampai drat hampir habis yang menjamin air mengisi silinder
pompa.
p. Pengisian chamber melalui universal pump: buka kran menuju saluran cell /
confining pressure langkah demi langkah dari atas. Buka tutup baut vent
dengan kuat. Tutup semua kran dan proses pengisian air menuju sampel selesai.
2. Penjenuhan melalui saluran back pressure sampai tanah
a. Hidupkan compressor udara hingga alat tersebut mati sendiri sesuai kapasitas
limit tangki compressor
b. Atur regulator hingga tekanan mencapai 600 800 kpa dengan cara tarik knob
keatas lalu putar kekanan hingga jarum menunjukkan angka yang kita inginkan,
setelah tercapai tekanan benda kembali supaya terkunci
c. Dalam posisi kran tertutup semua, buka kran menuju manometer jarum
universal pump lalu putar string tekanan sampai angka menunjukkan 50 kpa.
d. Buka kran menuju cell pressure op, jarum manometer akan turun artinya
tekanan mulai terdistribusi. Proses stabilnya tekanan harus dibantu oleh tekanan
udara kompressor.
e. Buka kran pada saluran cell chamber dan biarkan tekanan stabil, buka kran
untuk aliran pore pressure, catat angka menunjukkan tekanan pore pressure.
Setelah tekanannya stabil tutup kran pada universal pump untuk saluran menuju
manometer.
f. Putar string wheel sampai menunjukkan 45 kpa. Lalu buka kran saluran back
pressure langkah demi langkah, jarum manometer akan turun karena tekanan
terdistribusikan ke saluran. Supaya stabil putar regulator kompresor untuk
saluran back buka kran pada chamber untuk saluran back pressure. Biarkan
sampai tekanan stabil dan catat angka tekanan pada pore pressure gauge.
g. Proses penjenuhan terhadap waktu berlangsung sampai angka B value
mencapai 70,95 jika tidak tercapai, asumsikan atau bisa memberi tekanan lebih
besar untuk kedua saluran 2 kalinnya dengan tekanan back pressure 10%
dibawah tekanan cell pressure misal cp 100 kpa dan BP 90 kpn.
h. Jika angka B value dapat tercapai bisa dilakukan proses shear compression
dengan menentukan nilai rate kompresi mesin misal 0,2 mm / menit.
i. Set jarum proving ring pada angka nol, lalu posisikan jarum penurunan strain
displacement lalu set pada angka 0. Setelah siap diukur kecepatan mesin pada
0,2 mm / menit. Catat waktu dan skala penetrasi jarum, catat angka load
diproving ring juga angka pada pressure. Jika sudag tidak ada kenaikan load
berarti sampel sudah dianggap failure.
j. Hentikan mesin dan turunkan kembali putaran hingga angka load diproving ring
kembali menunjukkan angka 0. Proses uji selesai.

Anda mungkin juga menyukai