Analisa Data Post Operasi Hernia Hari Ke-1 Tanggal 21-12-2012
No Data Masalah Kemungkinan penyebab
1 S: klien mengungkapkan nyeri pada daerah operasi terutama saat berkemih
O: post operasi hernia hari ke-1, kilen tampak menyeringai, ada luka operasi di abdomen kiri bawah di tutup kasa, tensi: 130/90 mmHG, nadi: 80x/ menit,skala 3 Nyeri Tindakan pembedahan
Terputusnya jaringan dan saraf
Pelepasan mediator kimia
Berikatan dengan reseptor nyeri
Nyeri 2 S: klien menggungkapkan badannya meriang O: suhu tubuh 38,3 0 c, kulit hangat, nadi : 80x/mnt Peningkatan suhu tubuh Luka operasi
Merangsang sel host
Produksi endogen dan pyrogen
Menstimulasi endotel
Produksi prostaglandin dan neurotransmitter
Peningkatan thermostat pont di termoregulator
Peningkatan suhu tubuh
Diagnosa Keperawatan (Post-Op) 1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan dan saraf yang ditandai dengan klien mengungkapkan nyeri pada daerah operasi terutama saat berkemih, kilen tampak menyeringai, ada luka operasi di abdomen kiri bawah di tutup kasa, tensi: 130/90 mmHG, nadi: 80x/ menit. skala 3 2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi yang ditandai dengan klienmenggungkapkan badannya meriang, suhu tubuh 38,3 0 c dan kulit hangat. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi (Post Op) Diagnosa keperawatan Perencanaan Implementasi Evaluasi Sumatif Tujuan Intervensi Rasional Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan dan saraf yang ditandai dengan klien mengungkapkan nyeri pada daerah operasi terutama saat berkemi, kilen tampak menyeringai, ada luka operasi di abdomen kiri bawah di tutup kasa, tensi: 130/90 mmHG, nadi: 80x/ menit, skla nyeri : 3 Klien tidak nyeri setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kriteria hasil: Tidak ada keluhan nyeri Menunjukkan ekspresi tenang TTV (nadi (60- 80x/mnt)dan TD110/70- 120/80) skala nyeri 1 1. Jelaskan pada klien penyebab nyeri
2. Bantu dan motivasi klien dalam mengatasi nyeri distraksi (membaca, mendengarkan Nyeri disebabkan oleh karena pembedahan (insisi jaringan) sehingga meningkatkan produksi mediator kimia yang diantar ke sistem syaraf pusat yang dapat meningkatkan sensifitas nyeri. Informasi yang diberikandapat membantu klien untuk lebih kooperatif
- Distraksi: meningkatkan aktivitas dalam sistem control desendens untuk mencegah transmisi terus Pkl 15.00 Menjelaskan bahwa nyeri terjadi karena adanya bagian tubuh yag diinsisi sehingga meningkatkan produksi mediator kimia yang diantar ke sistem syaraf pusat yang dapat meningkatkan sensifitas nyeri.
Pkl 15.00 Mengajarkan pada klien cara mengatasi nyeri dengan menarik nafas dalam dan melepasnya pelan- Jumat,21/12/2012 Masalah teratasi yang ditandai dengan klien mengunkapkan nyeri sangat berkurang, ekspresi wajah rileks dan TTV (TD; 110/70mmHg, nadi 80x/mnt), skala nyeri 1 Klienpulang. musik), relaksasi (napas dalam)
3.Kolaborasi dengan dengan dokter dalam pemberian analgesik remopain 10gr (3xiv), ponstan 20 mg oral (3x1)
menerus stimulus nyeri ke otak. - Relaksasi: meningkatkan sekresi endorphin dan enkefalin pada sel inhibitor kornu dorsalis medulla spinalis yang dapat menghambat transmisi nyeri
Analgesik memperbaiki interpretasi dan persepsi nyeri dengan menekan SSP
Peningkatan tekanan darah, pernafasan dan nadi merupakan respon nyeri pada sistem saraf autonom pelan saat nyeri dan mengalihkan perhatian dengan membaca majalah.
Pkl 20.00 Memberikan analgesik remopain dan ponstan
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi yang ditandai dengan klienmenggungkapk an badannya meriang, suhu tubuh 38,3 0 c.
setelah dilakukan tindakan keperawatan .. x 24 jam suhu tubuh kliennormal ,dengan kriteria hasil : Klientidak menggil Suhu tubuh 36,5-37,50C Nadi 60- 100x/mnt Kulit hangat (normal)
1. Jelaskan kepada klien tentang penyebab demam
2. Motivasi klien minum banyak
3. Lakukan kompres hangat di ketiak, dahi, belakang leher (tengkuk).
4. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipus dan menyerap keringat
Demam terjadi akibat sebagai salah satu bentuk reaksi infeksi
Intake cairan adekuat membantu regulasi suhu tubuh
Kompres hangat meningkatkan dilatasi pembuluh darah yang akan mempercepat proses kehilangan melalui evaporasi
Pakaian yang tipis meningkatkan pengeluaran panas melalui radiasi dan dapat mudah diserap
Pkl. 16.05 Menjelaskan bahwa demam yang terjadi akibat adanya reaksi infeksi
Pkl 16.30 Menambahkan air minum pada teko
Pkl 16.10 Memberikan kompres pada dahi
Pkl 16.05 Membantu klienganti baju yang tipis
Sabtu,22/11/2012 Masalah teratasi yang ditandai dengan pasian mengungkan badanya tidak meriang lagi, suhu: 36,7 0 C, ndi:76x/mnt. Klien pulang 5. Kolaborasi dalam pemberian: obat antipiretik (dumin 500mg oral (KP) obat antibiotic (cefotaxime 1gr( 2xiv) 6.Observasi keluhan pasien, suhu,nadi, Analgesic: Menurunkan suhu tubuh yang tinggi Antibotik : mengurangi infeksi kuman
Indikator tingkat keberhasilan tindakan Pkl 16.35 Memberikan obat dumin 1 tablet Pkl 20.00 Memberikan obat injeksi (cefotaxime)
Pkl 20.00 Mengobservasi keluhan pasien, suhu,nadi
CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal Diagnosa Keperawatan SOAPIE Jumat 12/12/2012
Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan dan saraf yang ditandai dengan klien mengungkapkan nyeri pada daerah operasi terutama saat berkemih , kilen tampak menyeringai, ada luka operasi di abdomen kiri bawah di tutup kasa, tensi: 130/90 mmHG, nadi: 80x/ menit, skla nyeri : 3 S : Klien mengungkapkan nyeri jauh berkurang O : Ekspresi wajah rileks, skala 1, TD : 110/80, nadi:80x/mnt A : Masalah teratasi P : Intervensi dihetikan Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi yang ditandai dengan klien menggungkapkan badannya meriang, suhu tubuh 38,3 0 c
S: klien menggungkapkan badannya meriang O: suhu tubuh 38,3 0 c, nadi : 80x/mnt A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 2-6 dilanjutkan Anjurkan pasin minum bayak dan menggunakan pakaian tipis Lakukan kompres hangat di ketiak, dahi Kolaborasi dalam pemberian: obat antipiretik (dumin 500mg/oral Observasi keluhan pasien, suhu,nadi I : Memberikan kompres pada dahi Memberikan obat dumin 1 tablet Mengobservasi keluhan pasien, suhu,nadi E : klien menggungkapkan badannya meriang, suhu tubuh 38,1 0 c, , nadi : 80x/mnt Sabtu,22/12/ 2012 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi yang ditandai dengan klienmenggungkapkan badannya meriang, suhu tubuh 38,3 0 c S : Klienmengungkapkan tidak menggil lagi O : Suhu tubuh 36,7 0 c, nadi :76x/mnt A : Masalah teratasi P : Interensi dihentikan