Permeabilitas adalah sifat bahwa zat cair dapat mengalir lewar bahan berpori. Derajat permeabilitas tanah ditentukan oleh: 1. Ukuran pori 2. Jenis tanah 3. Kepadatan tanah yang dinyatakan dalam k
A. Menentukan nilai k di laboratorium Alat yang digunakan : permeameter Terdapat 2 jenis : 1. Constan head parameter Untuk tanah yang permeabilitasnya tinggi k>10 -3 cm/s 2. Falling head parameter
Untuk tanah yang permeailitasnya rendah k<10 -3 cm/s
1. Constan head parameter Gradien hidraulik : i=h/L Kecepatgan aliran : V=ki Debit : q=AV Volume air yang tertampung dalam waktu t : v=qt Maka :k=vL/Aht Jadi nilai k dapat dihitung jika percobaan dilakukan dalam waktu t dan air yang tertampung v cm 3 . 2. Falling head parameter Misalkan pada saat tinggi air h, selang waktu s air turun sebesar dh. Pengurangan air dalam pipa kecil = dv = -dh a Banyaknya air dalam waktu dt :q = Ak=Ak h/i B. Tanah anisotropis dan tanah berlapis tanah homogen yang mempunyai nilai k yang sama besarnya pada semua arah disebut tanah sehingga biasanya kx> kz dengan kx/kz = 2-30 atau tanah berlapis lapis yang kondisi tiap lapisannya dapat bersifat isotropis atau masing masing anisotropis. Tanah anisotropis : Nilai k tidakk sama pada semua arah, biasanya arah mendatar memiliki nilai terbesar dan arah vertical memiliki nilai terkecil. C. Tanah berlapis-lapis 1. Permeabilitas searah dengan lapisan Perhatikan empat lapis tanah yang tebalnya berbeda beda masing masing tanah anitropis, sehingga kxi kzi. Jika hanya ada aliran arah mendatar maka kx tidak akan berpengaruh. Nilai koefisien permeabilitas ekuivalen arah x=kx, jika seluruh tebal tanah dianggap homogen (mempunyai satu nilai kx). Untuk setiap lebar satu satuan anjang setiap pasang titik tengah lapisan (misalnya 3 dan 3) memiliki selisih potensial sama dengan selisih tinggi tekanan yang sama = h. Jarak lintasan sama dengan panjang horizontal setiap lapisan sama = L, maka gradien hidrolik bagi setiap i= h/L. Untuk setiap lapis dengan nilai kx berbeda, kecepatan pada masing masing lapis nerneda, dengan hokum darcy: V1=kx1 i V2=kx2 i dst Debit lewat tiap lapisan: Q1=A1 v1=z1 kx1 i Q2=A2 v2=z2 kx2 idst 2. Permeabilitas ekuivalen pada arah tegak lurus Jika lairan ke arah bawah melewati 4 lapisan dengan tebal dank z berbeda dan tanah diangap homogen untuk seluruh tebalnya, maka esuai hokum kontinuita, debit aliran lewat setiap tampang selalu sama nesarnya. Karena luas tampang konstan, kecepatan v lewar setiap lapisan juga sama. Selidih potensial total=h. Misalnya selisih potensial untul setiap lapisan h1, h2, h3, h4 , maka: H= h1 + h2+ h3 + h4 D. Menetukan k di lapangan Pengujian dilaboratorium menggunaa sampai keil yang diambil di lapangan, yang sring tidak mewakili tanah secara keseluruhan. Tanah di lapangan umumnya anisotropis, berlapis lapis dan tidak homogen. Untuk proyek skala besar perlu pengujian k langsung di lapangan. Cara pengujian k di lapangan sebagai berikut: 1. Dibuat sumur bor sebagai sumur uji dan beberapa sumur observasi. Bila ternyata tanah tidak mudah longsor digunakan pipa baja berlubang lubang. Sumur uji harus mencapai kedalaman lapisan tanah rapat air. 2. Air sumur uji pompa dengan debit konstan. Muka air akan turun, ditunggu sampai stabil. Diamati tinggi air sumur observasu. Air mengalir menuju sumur dari semua arah. Sesuai dengan hokum kontinuitas, debit sumurlewat tiap silinderr sama
E. Teori rembesan dan flow net Langkah langkah untuk menggambar flow net ada beberapa cara: 1. Trial and erroe sketching method (cara coba coba) 2. Cara analitis 3. Dengan membuat model dilaboratorium 4. Dengan analogy listrik Flow net ini sesuai anjuran Forhheimer, yang mempunyai sifat: 1. Semua garris alirn dna semua garis ekipotensial saling berpotongan tegak lurus membentuk kotak kotak berupa bujur sangkar. Catatan: Termasuk garis garis aliran dengan muka tanah. Juga garis garis ekipotensial-turap dan garis lapisan rapat air. 2. Selisih potensial antara dua garis ekipotensial yang berturutan besarnya selalu sama= potensial drop= h Maka : h= H/Nd Dimana : H= selisih antara tinggi air hulu dan hilir Nd= jumlah potensial drop 3. Debit aliran lewat alur diantara dua garis aliran yang berturutan selalu sama= yang besarnya q= k h Catatan : Pada penggamaran flow net selalu diusahakan agar jumlah potensial drop (Nd), berupa angka bulat. Nf=jumlah garis aliran Penggunaan flow net: 1. Menghitung debit rembesan : Berdasarkan yang telah diuraikan di atas debit yang lewat satu alur aliran: Q= k h 2. Menghitung tekanan air pori sama dengan tekanan hidrostatis pada suatu titik. 3. Menghitung tekanan rembesan Pada setiap titik dalam tanah bekerja tekanan rembesan yang besar dan arahnya dapet dilihat pada flow net. Arahnya searah dengan garis aliran dititik itu. Besarnya ditentukan oleh gradien hidraulik yang dapat dilihat dari ukuran kotak flow net di titik itu. Pada keadaan seperti ini tanah tidak mempunyai berat dan daya dukung atau disebut peristiwa quick condition atau boiling. Hal ini data terjadi pada tanah dibelakang turap ata konstruksi lain. Kejaian ini harus dihindari karena merupakan awal peristiwa piping terutema pada tanah non kohesif. Pada turap dimana kondisi tanahnya tidak sama, maka seandainya tidak aman dapat diatasi dengan: 1. Memperdalam turap 2. Di atas muka tanah diurug dengan tanah (bersifat filter), sehingga berat W bertambah. Menggambar flow net dengan cara sketsa coba ralat. 1. Pelajari dan hafalkan bentuk tipikal flow net untuk berbegai konstruksi. Misalnnya flow net untuk tipikalnya seperti contoh di atas. Tidak dipengaruhi oleh nilai k dan tinggi air. Perubahan/perbedaan bentuk ditentukan oleh perbandingan h1 dan h2. 2. Cara ini memerlukan latihan dan pengalaman 3. Ada prinsipnya menarik garis garis aliran dan garis ekipotensial secara ciba coba, sedemikin sehingga : a. Semua potongan tegak lurus b. Semua kotak berbentuk bujur sangkar sebagai perpotongan dapat digambarkan lingkaran dalam yang menyinggung keempat sisi. c. Terkecuali pada sudut sudut dapat berbentuk segitiga. d. Flow net diusahakan jumlah potensial dropnya beruoa bilangan bulat, tetapi jumlahh aliran boleh pecahan e. Antar garis aliran tidak saling berotongan 4. Petunjuk 1 a. Tentukan garis garis batas berupa garis muka tanah hilir adalah garis fengan nilai ekipotensial terendah, sedang garis muka air tanah hulu adala garis dengan ekipotensial tertinggi. 1. Garis menyusur konstruksi adalah garis aliran pertama 2. Garis lapisan tanah rapat air adalah garis aliran terakhir, maka : Perpotongan semua garis aliran dengan muka tanah selalu tegak lurus. Perpotongan semua garis ekipotensial dengan garis turap lapisan rapat air selalu tegak lurus. 3. Petunjuk 2 untuk menggambar flow net di bawah turap dengan tanah tidak sama tinggi. a. Tarik sebuah garis aliran tegak lurus muka tanah lengkung lewat bawah tanah. b. Tarik garis ekipotensial pendek sehingga semua berpotongan tegak lurus dan membentuk bujur sangkar c. Garis aliran sebelum terakkhir berdekatan dengan garis lapisan rapat air. d. Pada perbatasan dibawah perlu diadakan perbaikan e. Kotak kotak di awah tidak perlu bjur sangkar tetapitetap kotak kotak siku siku dn sebangun f. Jangan terlalu banyak garis aliran Rembesan didalam banyak garis aliran Bendungan fungsinya untuk menahan air waduk, sehingga dalam perencanaannya harus diperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Stabilitas lerengnya Stabilitas lereng dipengaruhi dan ditentukan oleh tinggi dari dari bendugan, kemiringan lereng, bahan untuk membuat bendungan da oleh rembesa air b. Debit rembesan Pengetahuan tentang debit rembesan lewar badan bendungaan dan lewat tanah dasar diperlukan untuk mengetahui banyaknya air yang hiking dan pengaruhnya pada stabilitas. c. Pada saat banjir Pada waktu terjadi banhir air waduk tiidak oleh lebih tinggi dari puncak bendungan. Akan terjadi overtopping atau pelimpahan. Bagaimanapun bagusnya bendungan tanah atau urukan batu akan hancur jika terjadi overtopping. Jika terjadi demikian dapat diatasi dengan menambah spillway atau saluran pelimpah yang cukup.
garis rembesan memotong lerang hilir, dapat tidak aman karena dapat membawa butir butir tanah dari kaki lereng. Pada permulaan terjadi lubang kecil, lama-lama membesar dan akan terus bergerak mundur menjadi bentuk pipa atau terowongan yang menyebabkan keruntuhan atau disebut peristiwa piping. Bendungan tanah homogen hanya digunakan untuk tangguk atau bendungan yang kecil yang fungsinya untuk pengaman banjir. Untuk bendungan yang besar bahan yag dipergunakan berupa komposit. Bagian tengah (core) atau bagian inti menggunakan bahan dari tanah yang rapat air sehingga rembesan yang terjaddi kecil. Bagian luar (shell) menggunakan bahan berupa timbunan batu sehingga stabilitasnya lebih baik. Diantara core dan shell ada bahan transisi yang biasanya berupa beberapa laisan filter. Shell dan trasnsisi dianggap sangat permeael terhadap core, sehingga rembesan hanya dioerhitungkan terhadap seluruh konstruksi. Dengan adanya konstruksi drainasi, arah rembesan berubah tidak lagi memotong lereng hilir. Bahan untuk drainasi harus dapat berfungsi sebagai filter terhadap tanah bahan bendungan. Syarat agar dapat berfungsi sebagai filter, gradasi bahan filter (f) terhadap tanah yang dilindungi (s) F. Bentuk garis renbesan/ garis phreatik Dari mtk parabola mempunyai 1. Titik api f 2. Garis arah L paa sumbu 3. Parameter (P) jarak F terhadap L Sifat parabola : Setiap titik pada parabola mempunyai jarak yang sama terhadap titik api dan terhadap garis arah (AF=AB=r). Dari sifat tersebut maka: FC=P FV=1/2P G. Koreksi garis rembesan terhadap parabola dasar Yang telh ditulis addalh parabola dasar dari garis rembesan. Garis rembesan yang sesungguhnya diperoleh dengan mengkoreksi parabola dibagian hulu dan hilir. H. Debit rembesan melalui bendungan Cara ini merupakan cara pendekatan dan berlaku untuk serta lapisan pada dasar bendungan berupa lapisan rapat air. Cara yang lebih tepat adalah dengan mengambarkan flaow net dahulu baru dihitung dengan rumus. Untuk kondisi tanah tidak rapat air harus digambarkan floe netnya. Cara pendekatan dibedakan dia keadaan bendungan a. Untuk sudut lereng hilir 30 0
b. Untuk sudut lereng hilirr 30 0
I. Gambar flow net pada bendungan tanah Penggunaan: 1. Menghitung debit rembesan yang lebih teliti 2. Menghitung tekanan pori pada suatu titik dalam bendungan 3. Analisa stabilitas lereng Dalam penggambaran prinsipnya menarik garis-garis aliran dan garis-garis ekipotensial yang salig berpotongan tegak lurus dan membentuk kotak kotak bujur sangkar Perbedaannya: 1. Gambarkan terlebih dulu garis rembesan 2. Perhatikan garis-garis batas: a. Garis aliran pertama = garis rembesan= NV b. Garis aliran terakhir= garis tanah rapat air = AF c. Garis ekipotensial tetinggi= garis lereng hulu= AN d. Garis ekipotensial terendah (nomor nol) garis keluarnya air = FV 3. Beberapa pertolongan yang dapat ddigunakan a. Selisih potensial total=h1 Garris Fv mempunyai potensial nol. Garis mempunyai potensial = h1 b. Karena garis rembesan adalah garisa muka arir bebas maka selisih patensial atara dua buah titik sama dengan selisih tunggu Maka untuk memperoleh garis-garis potensial dengan selisih Nd=10, dapat di peroleh dengan cara membagi h1 menjadi sepuluh bagian yang sama. Tarik garis- garis horizontal memotong garis rembesan dimana ujung-ujungnya merupakan awwal dari garis-garis ekipotensial. c. Pada bentuk ini, garis garis aliran dan garis garis ekipotensial merupakan parabola dengan satu titik ai yang sama F.
J. Rembesan pada bendungan tanah anisotropis Tanah anisotropis mempunyai kx > kz. Debit rembesan dapat dihitung secara pendekatan maupun dengan menggambar flow net dan dapat dipermudah dengan cara pendekatan maupun gambar yang ditransformasikan.
Soal pilihan ganda 1. sifat zat cair yang dapat mengalir leawat bahan berpori disebut.. a. lengas tanah b. porositas c. permeabilitas d. pori tanah 2. Derajat permeabilitas tanah ditentukan oleh antara lain, kecuali.. a. Ukuran pori b. Jenis tanah c. Bahan organik d. Kepadatan tanah yang dinyatakan dalam k 3. Aliran air dalam tanah pada umumnya berupa aliran laminer ,maka berlaku hukum darcy yaitu ... a. V=k+i b. V=k-i c. V=k.i d. V=k/i 4. Nilai k untuk jenis tanah kerikil yaitu .. a. >0.1 b. <0.1 c. >0.001 d. >=0.0001 5. alat apakah yang digunakan untuk stabilisasi terbuat dati bhan pervious a. core b. shell c. coreshell d. Porositas 6. alat yang digunakan dalam menentukan nilai k dilaboratorium yaitu ... a. permeameter b. Hidrometer c. termometer d. Anemometer 7. pada cara constan heaqd parameter ,rumus mencari debit yaitu ... a. q=A.V b. q= A+V c. q=A-V d. q=A/V 8. tanah homogen yang mempunyai nilai k yang sama besarnya pada semua arah disebut tanah .... a. kerikil b. pasir c. isotropis d. tropis 9. nilai k tidak sama pada semua arah,biasanya arah mendatar memiliki nilai terbesar dan arah vertilak memiliki nilai terkecil ,merupakan tanah ... a. anisotropis b. isotropis c. isotonis d. permeabilitas 10. jika jarak lintasan sama dengannpanjang horizontal setiap lapisan sama dengan nL ,maka gradien hidrolik setiap lapisan ,yaitu ... a. h=I/L b. I=h/L c. L=i/h d. i=h/L
11. pada penentuan nilai k dilapangan luas tampang tanah yang dilewati air =luas dinding soilinder ,sesuai dengan persamaan ... a. A=X+Y b. A=X-Y c. A=XY d. A=X/y 12. dalam rembesan dan flownet untuk aliran dalam tanah berlaku hukum ... a. bernouli b. darcy c. charles d. hidrolisis 13. susunan garis pertama adalah garis aliran ,susunan garis kedua adalah garis kipotensial . kedua susunan garis tersebut membentuk jala dan disebut dengan a. Flow net b. Flow Chart c. Flow Ekuivalen d. Flow Diagram 14. 1.Garis tepi 2.titik sudut 3.trial and error 4.Analitis Berikut ini yang merupakan langkah dalam menggambar flow net yaitu .. a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 1 dan 2 d. 3 dan 4 15. 1.menghhitung jarah tanah 2. menghitung kebutuhan air 3.menghitung debit 4menghitung tekanan pori Berikikut ini yang bukan fungsi dari flow net yaitu ...... a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 2 dan 1 d. 3 dan 4 16. dari pilihan no 15 yang merupakan termasuk dari fungsi flow net yaitu ... a. 1 dan 4 b. 1 dan 3 c. 1 dan 2 d. 3 dan 4 17. dengan adanya aliran air keatas berat tanah efektif tanah akan berkurang ,keadaan kritis terjadi jika w=0 .pada keadaan seperti ini tanah tidak mempunyai berat dan daya dukung disebut dengan ... a. boiling b. jenuh c. grafitasi d. daya rembes 18. 1.jenis tanah 2. stabilitas lereng 3.debit rembesan 4. kekuatan tanah Yang termasuk dalam faktor yang diperhatikan dalam perencanaan bendungan yaitu ... a. 1 dan 3 b. 2 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 4 19. bentuk garis rembesan mempunyai bentuk dasar suatu parabola dengan sedikit penyimpangan diujung dekat lereng hulu dzan hilir adalah menurut penelitian dari ... a. Cassagrande b. darcy c. bernouli d. grande 20. garis rembesan tegak lurus lereng bagian hulu ,sehingga mempunyai garis singgung di N , merupakan jika ... a. =60 b. =50 c. =80 d. =90
Soal menjodohkan 1. Hokum darcy a. Permeabilitas 2. Sifat bahwa zat cair dapat mengalir b. V=ki lewat bahan berpori 3. Hokum bernouli aliran dalam tanah c. Constan Head Parameter 4. Tanah yang homogen yang mempunyai d. Tanah isotropis nilai k sama besarnya pada semua arah 5. Tanah yang permeabilitasnya tinggi e. H=z+u/yw
Jawaban: 1. B 2. A 3. E 4. D 5. C
Soal essay 1. apa saja yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bendungan ? a. stabilitas lerengnya b. debit rembesan c. pada saat banjir 2. sebutkan apa saja penggunaan Flow net? a. menghitung debit rembesan b. menghitung tekanan air pori sama dengan tekanan hidrotatis pada suatu titik c. menghitung tekanan rembesan 3. tuliskan langkah-langkah dalam menggambar Flow Net? a. trial and error b. cara analitis c. dengan membuat model dilaboratorium d. dengan analogi listrik 4. apa saja sifat flow net yang sesuai dengan anjuran Forhheimer? a. semua garis aliran dan semua garis ekipotensial saling berpotongan tegak lurus membentuk kotak kotak berupa bujur sangkar b. selisih potensial antara 2 garis ekipotensial yang berturutan besarannya selalu sama potensial drop c. debit aliran lewat alur diantara 2 garis aliran yang berurutan selalu sama= yang besarannya 5. sebutkan apa saja yang dapat menentukan derajat permeabilitas tanah? a. ukuran pori b. jenis tanah c. kepadatan tanah yang dinyatakan dalam k