Anda di halaman 1dari 24

etua : Anisa Suangga

Sekretaris : Ahira Amarilis


Scriber : Anis Supi
KASUS 1 SCABIESIS
Nn. T 19 tahun, merasa gatal gatal hebat pada tubuhnya terutama pada malam hari,
sebelumnya ibu dan adiknya mengalami hal yang sama. Nn. T tidur bersama ibu dan adiknya.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan krusta dan plak hyperkeratsis terutama di tangan dan
kaki, bahkan di abdmen, genitalia, lutut, dan ketiak. Terdapat ter!ngan linear
bergelmbang dengan pan"ang 1 cm.
STEP 1 (10 menit)
#stilah #stilah yang belum diketahui :
1. $rusta
%. Plak &iperkeratsis
'. Ter!ngan linear bergelmbang
#dentifikasi #stilah :
1. $rusta adalah cairan dari dalam tubuh yang mngering di permukaan kulit.
%.
'. (ubang yang dibentuk leh kutu )Aira*
+aring meman"ang berbelk belk seperti ter!ngan,saluran )Anisa Suangga*
STEP 2 Pertanyaan (15 menit)
1. Apa yang mengakibatkan Nn. T gatal gatal pada malam hari- Apakah bisa menular-
)Anna Nur"annah*
%. .engapa plak dan krusta hanya terdapat pada bagian bagian tertentu, seperti : tangan,
kaki, abdmen, genitalia, ketiak, dan lutut - )Ayu Siti*
'. Apakah nama penyakit pada kasus Nn. T- /agaimanakah cara penularan penyakit
tersebut- )Ahira*
0. Apakah lubang berupa ter!ngan tersebut dapat menimbulkan bau dan darah - )Annisa
Shlihatina*
1. .engapa kutu pada penyakit ini bisa membuat ter!ngan pada kulit Nn. T - )Annisa
2itria*
3. Apakah pengbatan dan pera!atan yang baik agar penyakit ini tidak bertambah parah-
)Ana N4iana*
5. 2aktr faktr apa sa"a yang menyebabkan gatal gatal dan penularannya pada Nn. T -
)Asih*
6. /agaimanakah karakteristik kutu penyebab penyakit tersebut- )Ade*
9. Apakah pla hidup berpengaruh terhadap penularan penyakit ini- )Amilia 2hyads*
17. /agaimanakah mekanisme ter"adinya gatal gatal pada penyakit Nn. T - )Anis Supi*
11. /agaimanakah daur hidup kutu dalam lapisan kulit manusia- Apakah bisa sampai ke
bagian tubuh yang lebih dalam atau cukup sampai pada lapisan kulit sa"a- )Aira*
1%. /agaimanakah cara perkembangbiakan si kutu- )Annisa Shlihatina*
1'. Apakah ter!ngan itu akan semakin dalam dan semakin lebar,besar, atau hanya
sepan"ang 1 cm sa"a namun banyak - )Anisa Suangga*
10. /erdasarkan inf yang ada, penyakit ini "elas akan menyerang rang dengan pla hidup
yang ktr. Namun, terdapat "uga inf yang menyebutkan bah!a rang dengan hygiene
yang terlalu berlebihan )sampai tingkat steril* "uga bisa diserang leh penyakit ini.
.engapa hal itu bisa ter"adi- )Asih*
11. .engapa krusta menimbulkan cairan- Apakah itu berasal dari si kutu atau dari tubuh
kita- )Ayu*
13. /agaimanakah perla!anan dan pertahanan dari tubuh kita terhadap si kutu- )Ahira*
15. Apakah ada kemungkinan infeksi sekunder karena lubang yang dibuat- 8elaskan9 )Ahira*
16. /agaimanakah cara pencegahan yang baik agar terhindar dari penyakit itu- )Asih*
STEP 3 Menjawab Pertanyaan (30 menit)
1. $arena si kutu lebih senang berakti4itas di malam hari pada saat keadaan dingin, lembab,
dan gelap. #ya, penyakit ini bisa menular. )Ahira*
Penyakit ini disebut sabiesis, atau dikenal dengan :budug: di masyarakat Sunda. ;ara
penularan kutu ini melalui berbagai cara, seperti : memakai handuk bersama, tidur
bersama, dan "arang mengganti sprei. &al ini bisa ter"adi karena si kutu bisa bertahan
selama '3 "am di tempat tempat tersebut. )Annisa 2itria*
Selain itu, penularan kutu ini "uga bisa melalui udara )si kutu terba!a leh udara*. )Anna
Nur"annah*
%. $arena si kutu senang tinggal di daerah yang lembab secara kntak langsung. )Amilia*
Si kutu senang menghinggapi daerah lipatan tubuh yang merupakan tempat ktran
mengendap. )Anisa Suangga*
'. <Sudah ter"a!ab pada "a!aban nmr satu.
0. #ya. Terkadang ada beberapa lubang yang menimbulkan bau amis. )Ahira*
1. Si kutu bisa membuat kulit berlubang karena salah satu bagian tubuhnya )kaki depan* itu
ta"am dan berfungsi untuk menggali lubang tempat dia bertelur, yaitu pada lapisan kulit
manusia. Sedangkan kaki belakang si kutu berfungsi sebagai perekat. )Aira*
3. Pengbatan penyakit scabiesis adalah dengan diberi bat krtiksterid. )Ahira*
$rtiksterid diberikan setelah pemberian salep untuk scabiesis )didiamkan selama
kurang lebih 1% "am, lalu dibersihkan*. )Ayu*
/isa "uga dengan cara mandi,berendam belerang )antiseptik alami* tapi dalam
penggunaannya harus dengan penga!asan yang ketat karena belerang,sulfur dapat
menyebabkan kulit kering. )Asih*
5. 2aktr faktr yang mempengaruhi penularan scabiesis :
a. Pla hidup yang tidak bersih.
b. 2aktr usia )cnthnya : anak kecil masih suka bermain tanah*.
c. (ingkungan yang tidak bersih dan tidak sehat.
)Anisa Suangga*
6. </elum ter"a!ab.
9. <Sudah ter"a!ab pada "a!aban nmr tu"uh.
17. +atal adalah rasa nyeri yang lebih ringan, terasa sebagai perasaan gatal karena saraf nyeri
yang terkena masih pada bagian permukaan atasnya. )Ade*
11. </elum ter"a!ab.
1%. Perkembangbiakan ter"adi dengan perka!inan kutu betina dan kutu "antan. $utu "antan
mati setelah ka!in. )Ahira*
1'. (ubang akan semakin besar, dalam, dan tidak hanya di satu tempat sa"a )menyebar*.
/ahkan, "ika penyakit telah parah, lubang yang dibentuk kutu bisa sampai sebesar badan
pensil. )Annisa Shlihatina*
10. 8ika hidup dibiasakan terlalu bersih )hingga prinsip steril*, maka flra nrmal tubuh pun
men"adi kurang sehingga lebih mudah terserang kutu, bakteri, dan lain lain. )Ahira*
&idup terlalu bersih menyebabkan antibdi yang kurang,tidak terbentuk untuk mencegah
penularan si kutu. )Ade*
11. /iasanya kalau ada luka itu menimbulkan cairan. $utu tersebut "uga pada saat melubangi
menyebabkan luka. )Ade*
13. Pertahanan tubuh kita terhadap si kutu berupa cairan )krusta* yang keluar itu. )Asih*
15. #ya, ada. $arena kulit yang gatal sehingga banyak digaruk menyebabkan infeksi sekunder.
)Asih Pur!andari dan Annisa Shlihatina*
16. Pencegahan yang paling ideal adalah dengan men"aga pla hidup agar tetap bersih dan
sehat. Apabila ada keluarga yang terserang penyakit ini, segeralah memeriksakannya ke
rumah sakit )dibati*. )Annisa 2itria*
STEP ! Min" Ma##in$ (10 menit)
SCABIESIS
Konsep
scabiesis
Konsep Etik
dan Legal
Aske
p
Universal Precaution
Konsep Kutu
Penyebab
Scabiesis
1. e!nisi
". Klasi!kasi
#. Etiologi
$. %ani&estasi
Klinis
'. (aktor
predisposisi
dan presipitasi
). Pato!siologi
*. Pe+eriksaan
diagnostik
,.Penatalaksan
aan
-. Epide+iologi
1.
Pengka.ian
". Analisa
#.
iagnosa
%ana.e+en
Kolaborasi
Pengobatan/(ar+ak
ologi
1. karakteristik
". perke+bangbiakan
#. daur 0idup
STEP 5 %earnin$ &bjeti'e (5 menit)
1. Apa yang dimaksud plak hyperkeratsis dan ter!ngan linear bergelmbang -
%. Apakah lubang berupa ter!ngan tersebut dapat menimbulkan bau dan darah -
'. /agaimanakah mekanisme ter"adinya gatal gatal pada penyakit Nn. T -
0. /agaimanakah perla!anan dan pertahanan dari tubuh kita terhadap si kutu -
1. Apakah ada kemungkinan infeksi sekunder karena lubang yang dibuat- 8elaskan9
3. .ind .apping
5. .asukan dari ibu =i!i : epidemilgi dan mana"emen klabratif pengbatan.
STEP ( Se)* St+"y
STEP , -e#.rtin$
1/ K&0SEP KUTU PE01EBAB SCABIESIS (SA-C&PTES SCABIEI)
a/ 2e*inisi
Sarcptes scabiei adalah parasit yang termasuk dalam filum arthrpda. Pada
manusia leh S. scabiei 4ar hmnis, pada babi leh S. scabiei 4ar suis, pada kambing
leh S. scabiei 4ar caprae, pada biri>biri leh S. scabiei 4ar 4is.
Secara mrflik, berupa tungau kecil, berbentuk 4al, punggungnya cembung
dan perutnya rata. /er!arna putih ktr, ukuran betina berkisar ''7>017 mikrn ?
%17>'17 mikrn, sedangkan yang "antan lebih kecil, yakni %77>%07 mikrn ? 117>%77
mikrn dan mempunyai empat pasang kaki. @ua pasang kaki di bagian anterir
memang menn"l keluar dari batas badan tungau, sedangkan dua pasang bagian
psterir tidak sampai mele!ati batas badan. Sarcptes scabiei menyukai bagian
tubuh yang "arang rambutnya.
b/ Si3)+s 4i"+#
Siklus hidup tungau ini adalah sebagai berikut. Setelah kpulasi )perka!inan*
yang ter"adi di atas kulit, tungau "antan akan mati. Tungau betina yang telah dibuahi
akan menggali ter!ngan dalam stratum krneum dengan kecepatan %>' milimeter
sehari, sambil meletakkan telurnya %>0 butir sehari sampai mencapai "umlah 07>17.
Telur ini akan menetas biasanya dalam !aktu '>1 hari dan men"adi lar4a yakni
sarcptes muda yang mempunyai kaki tiga pasang.. (ar4a ini tinggal dalam
ter!ngan, tetapi dapat keluar "uga. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai
de!asa memerlukan !aktu antara 6>1% hari.
Akibat dari ulah sarcptes betina yang membuat ter!ngan>ter!ngan di
kulit dan hyppi yang makan sel>sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami
kegatalan dan kesakitan. -asa $ata) terseb+t timb+) "ari a"anya a))er$en yan$
mer+#a3an 5asi) metab.)isme Sar.#tes sabiei/ Selain itu, adanya aktifitas
Sarcptes scabiei misalnya berpindah tempat, "uga dapat menyebabkan gatal.
Penderita "adi sering menggaruk kulitnya. Akibat infeksi ektparasit tersebut
terbentuk kerak kudis yang ber!arna cklat keabuan yang berbau anyir.
Sarcptes tidak tahan dengan udara luar. $alau rang yang menderita kudisan
dan sering menggaruk pada kulit yang terkena tungau, tungau>tungau itu tetap dapat
bertahan hidup karena kerak yang cpt dari kulit memprteksi )"adi payung* tungau
terhadap udara luar.
/ K)asi*i3asi Sar.#es Sabiei
$ingdm : Animalia
Phylum: 2ilum : Arthrpda
Subphylum: Subfilum : ;helicerata
;lass: $elas : Arachnida
Subclass: Subclass : Acarina
Superrder: Superrd : Acarifrmes
Arder: Arder : Astigmata
Subrder: Subrd : Psrptidia
Superfamily: Superfamili : Sarcptidea
2amily: $eluarga : Sarcptidae
Subfamily: Subfamili : Sarcptinae
+enus: +enera : Sarcoptes
Species: Spesies : S. scabiei
/inmial name : Sarcoptes scabiei
2/ K&0SEP SCABIES
a. 2e*inisi Sabies
Penyakit kulit yang disebabkan leh Sarcoptes scabiei yang menyebabkan
iritasi kulit. Parasit ini menggali parit di dalam epidermis sehingga menimbulkan
gatal>gatal dan merusak kulit penderita )Sedart, 199%*
Penyakit kulit yang mudah menular dan ditimbulkan leh in4estasi kutu
Sarcoptes scabiei var homini yang membuat ter!ngan pada stratum krneum kulit
terutama pada tempat predileksi )=ahidayat, 1996*
b/ Eti.).$i
Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthpda, kelas Arachnida, rd Acarina,
superfamili Sarcptes. Pada manusia disebut Sarcptes scabiei 4ar. hminis. $ecuali
itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada kambing dan babi.
Secara mrflgik merupakan tungau kecil, berbentuk 4al, punggungnya cembung
dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, ber!arna putih ktr, dan tidak
bermata. Bkurannya yang betina berkisar antara ''7 017 mikrn ? %17 '17
mikrn, sedangkan yang "antan lebih kecil, yakni %77 %07 mikrn ? 117 %77
mikrn. /entuk de!asa mempunyai 0 pasang kaki, % pasang kaki di depan sebagai
alat alat untuk melekat dan % pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut,
sedangkan pada yang "antan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan
keempat berakhir dengan alat perekat.
/ K)asi*i3asi
Terdapat beberapa bentuk skabies atipik yang "arang ditemukan dan sulit
dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnsis. /eberapa bentuk tersebut
antara lain )Sungkar, S, 1991* :
Skabies pada rang bersih )scabies f culti4ated*
/entuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan ter!ngan yang sedikit
"umlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.
Skabies #ncgnit
/entuk ini timbul pada scabies yang dibati dengan krtiksterid sehingga
ge"ala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan masih
bisa ter"adi. Skabies incgnit sering "uga menun"ukkan ge"ala klinis yang
tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas dan mirip penyakit lain.
Skabies Ndular
Pada bentuk ini lesi berupa ndus cklat kemerahan yang gatal. Ndus
biasanya terdapat didaerah tertutup, terutama pada genitalia laki>laki, inguinal
dan aksila. Ndus ini timbul sebagai reaksi hipersenseti4itas terhadap tungau
scabies. Pada ndus yang berumur lebih dari satu bulan tungau "arang
ditemukan. Ndus mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu
tahun meskipun telah diberi pengbatan anti scabies dan krtiksterid.
Skabies yang ditularkan melalui he!an
@i Amerika, sumber utama skabies adalah an"ing. $elainan ini berbeda dengan
skabies manusia yaitu tidak terdapat ter!ngan, tidak menyerang sela "ari
dan genitalia eksterna. (esi biasanya terdapat pada daerah dimana rang
sering kntak,memeluk binatang kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan
lengan. .asa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. $elainan ini
bersifat sementara )0 6 minggu* dan dapat sembuh sendiri karena S. scabiei
4ar. binatang tidak dapat melan"utkan siklus hidupnya pada manusia.
Skabies Nr!egia
Skabies Nr!egia atau skabies krustsa ditandai leh lesi yang luas dengan
krusta, skuama generalisata dan hyperkeratsis yang tebal. Tempat predileksi
biasanya kulit kepala yang berambut, telinga bkng, siku, lutut, telapak
tangan dan kaki yang dapat disertai distrfi kuku. /erbeda dengan skabies
biasa, rasa gatal pada penderita skabies Nr!egia tidak menn"l tetapi bentuk
ini sangat menular karena "umlah tungau yang menginfestasi sangat banyak
)ribuan*. Skabies Nr!egia ter"adi akibat defisiensi imunlgik sehingga
sistem imun tubuh gagal membatasi prliferasi tungau dapat berkembangbiak
dengan mudah.
Skabies pada bayi dan anak
(esi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh
kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering ter"adi infeksi sekunder
berupa impetig, ektima sehingga ter!ngan "arang ditemukan. Pada bayi,
lesi di muka. )&arahap. ., %777*.
Skabies terbaring ditempat tidur )bed ridden*
Penderita penyakit krnis dan rang tua yang terpaksa harus tinggal ditempat
tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas. )&arahap. ., %777*.
"/ Pemeri3saan 2ia$n.sti3
Penegakan diagnsis skabies dapat dilakukan dengan melihat ge"ala klinis dan
diknfirmasi dengan pemeriksaan labratrik )=CN@C( dan DA.PA(A, %77%*,
yaitu sebagai berikut :
$erkan kulit dapat dilakukan di daerah sekitar papula yang lama maupun yang
baru. &asil kerkan diletakkan di atas kaca b"ek dan ditetesi dengan $A& 17E
kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diperiksa di ba!ah mikrskp.
@iagnsis skabies psitif "ika ditemukan tungau, nimpa, lar4a, telur atau ktran
S. scabiei )DA/CDT dan 2A=;CTT, %77'*.
.engeluarkan S. skabiei dengan u"ung "arum atau skalpel dari bagian terminal
ter!ngan dan memeriksanya diba!ah mikrskp setelah lebih dulu dimasukan
dalam tetesan $A& 17E yang ditempatkan diatas kaca b"ek )/#NTAD# et al.,
1959F &CD.S, 1931F 2ABST dan DBSSC(, 1955*.
.embuat kerkan kulit di daerah sekitar papula, kemudian dibuat sediaan di atas
kaca b"ek dengan kaca tutup, selan"utnya diperiksa diba!ah mikrskp
)#S$AN@AD, 196%F #S$AN@AD et al., 1960*.
Tes tinta pada ter!ngan di dalam kulit dilakukan dengan cara menggsk
papula menggunakan u"ung pena yang berisi tinta. Papula yang telah tertutup
dengan tinta didiamkan selama dua puluh sampai tiga puluh menit, kemudian tinta
diusap, dihapus dengan kapas yang dibasahi alkhl. Tes dinyatakan psitif bila
tinta masuk ke dalam ter!ngan dan membentuk gambaran khas berupa garis
Gig>Gag )&C@A8A, 1969*.
Hisualisasi ter!ngan yang dibuat tungau "uga dapat dilihat menggunakan
mineral il atau flurescence tetracycline test )/BD$&ADT et al., %777* . $edua
metde ini memiliki kekurangan, khususnya pada kasus yang baru terinfestasi S.
scabiei. Tungau akan sulit untuk diislasi dari kerkan kulit dan ge"ala klinis yang
ditun"ukkan mempunyai persamaan dengan penyakit kulit lainnya )=A(TAN et
al., %770a*.
.etde C(#SA untuk deteksi skabies pada manusia masih mempunyai kelemahan
karena adanya reaksi silang antara kulit induk semang dan antigen 4arian S.
scabiei .
Tingginya latar )backgrund* masih sering menyertai hasil C(#SA. HAN @CD
&C#8@CN et al. )%777* menduga fenmena tersebut akibat adanya kntaminasi
dari !hle antigen ekstrak tungau dengan immunglbulin induk semang.
Dendahnya pengetahuan tentang induksi dan !aktu yang tepat terhadap respn
humral spesifik pada sistem imun manusia naif dan sensitif "uga men"adi kendala
dalam pengembangan C(#SA ini )=A(TAN et al. %770a*. $ema"uan yang nyata
di bidang penelitian mlekuler skabies dan klning bahan alergen tungau atau
mlekul lainnya men"adi tantangan untuk pengembangan C(#SA yang spesifik
untuk manusia di masa yang akan datang
Hidedermatskpi, bipsi kulit dan mikrskpi epiluminesken )AD+CNI#ANA
et al., 1995F .#;A(# et al., 1999*. Hidedermatskpi dilakukan menggunakan
sistem mikrskp 4ide dengan pembesaran seribu kali dan memerlukan !aktu
sekitar lima menit. Bmumnya metde ini masih diknfirmasi dengan basil
kerkan kulit ).#;A(# et a9., 1999*. Pengu"ian menggunakan mikrskp
epiluminesken dilakukan pada tingkat papilari dermis superfisial dan memerlukan
!aktu sekitar lima menit serta mempunyai angka psitif palsu yang rendah
)AD+CNI#ANA et al., 1995* . $endati demikian, metde>metde diagnsis
tersebut kurang diminati karena memerlukan peralatan yang mahal.
@engan cara menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas putih
dan dilihat dengan kaca pembesar.
@engan membuat bipsi irisan, caranya F "epit lesi dengan % "ari kemudian buat
irisan tipis dengan pisau dan periksa dengan mirskp cahaya.
@engan bipsi eksisinal dan diperiska dengan pe!arnaan &C.
e/ Penata)a3sanaan
Ada beberapa cara pemberantasan untuk menghadapi penderita skabiesis, yaitu :
;ara>cara pencegahan. (akukan penyuluhan kepada masyarakat dan kmunitas
kesehatan tentang cara penularan, diagnsis dini dan cara pengbatan penderita
scabies dan rang>rang yang kntak
Penga!asan penderita, kntak dan lingkungan sekitarnya.
(apran kepada @inas $esehatan setempat
#slasi: Sis!a seklah atau peker"a yang terinfeksi dilarang masuk ke seklah dan
peker"a sampai dilakukan pengbatan. Penderita yang dira!at di Dumah Sakit
diislasi sampai dengan %0 "am setelah dilakukan pengbatan yang efektif.
@isinfeksi serentak: Pakaian dalam dan sprei yang digunakan leh penderita
dalam 06 "am pertama sebelum pengbatan dicuci dengan menggunakan sistem
pemanasan pada prses pencucian dan pengeringan, hal ini membunuh kutu dan
telur. Tindakan ini tidak dibutuhkan pada infestasi yang berat. .encuci sprei,
sarung bantal dan pakaian pada penderita Nr!egian scabies sangat penting
karena ptensi untuk menularkan sangat tinggi. Pakaian dan barang>barang asal
kain dian"urkan untuk disetrika sebelum digunakan. Sprai penderita harus sering
diganti dengan yang baru maksimal tiga hari sekali. /enda>benda yang tidak dapat
dicuci dengan air )bantal, guling, selimut* disarankan dimasukkan ke dalam
kantung plastik selama tu"uh hari, selan"utnya dicuci kering atau di"emur di ba!ah
sinar matahari sambil diblak batik minimal dua puluh menit sekali. $ebersihan
tubuh dan lingkungan termasuk sanitasi serta pla hidup yang sehat akan
mempercepat kesembuhan dan memutus siklus hidup S. scabiei )=CN@C( dan
DA.PA(A, %77%*.
$arantina: Tidak diperlukan
#mmunisasi kntak: tidak ada.
Penyelidikan terhadap penderita kntak dan sumber penularan: Temukan
penderita yang tidak dilaprkan dan tidak terdeteksi diantara teman dan anggta
keluargaF penderita tunggal dalam satu keluarga "arang ditemukan. /erikan
pengbatan prfilaktik kepada mereka yang kntak kulit ke kulit dengan penderita
)anggta keluarga dan kntak seksual*
Pengbatan spesifik: Pengbatan pada anak>anak adalah dengan permetrin 1E.
Alternatif pengbatan menggunakan gamma benGena he?achlride 1E )lindane
dan $!ellJ bat ini kntra indikasi untuk bayi yang lahir premature dan
pemberiannya harus hati>hati kepada bayi yang berumur K 1 tahun serta ibu yang
sedang hamil*F ;rtamitn )Cura? J*F Tetraethylthiuram mnsulfide
)TetmslJ, tidak tersedia di AS* dalam 1E larutan diberikan % kali sehariF atau
menggunakan emulsi benGyl benGate untuk seluruh badan kecuali kepala dan
leher. )Dincian pengbatan ber4ariasi tergantung dari "enis bat yang digunakan*.
Pada hari berikutnya setelah pengbatan mandi berendam untuk membersihkan
badan, ba"u dan sprei diganti dengan yang bersih. Dasa gatal mungkin akan tetap
ada selama 1 sampai % mingguF hal ini "angan dianggap bah!a pengbatan
tersebut gagal atau telah ter"adi reinfeksi. Pengbatan berlebihan sering ter"adi,
untuk itu harus dihindari karena dapat menyebabkan keracunan terhadap bat
tersebut terutama gamma benGena he?achlride. Sekitar 1E kasus, perlu
pengbatan ulang dengan inter4al 5 17 hari "ika telur bertahan dengan
pengbatan pertama. (akukkan super4isi ketat terhadap pengbatan, begitu "uga
mandi yang bersih adalah penting.
(alu lintas ternak dari satu tempat ke tempat lainnya men"adi pintu masuknya
bibit penyakit ke suatu daerah sehingga harus diperhatikan secara serius .
Penyuluhan tentang penyakit skabies dan tata cara serta tindakan pengbatan
skabies perlu lebih digiatkan. Bmumnya peternak kurang menyadari akan bahaya
skabies bagi dirinya sendiri mapun ternaknya. SB&AD@ANA et al. )%771*
membuktikan bah!a pengbatan skabies yang dilakukan peternak
pascapenyuluhan menun"ukkan hasil yang nyata dibandingkan tanpa penyuluhan .
Bmumnya, penderita masih merasakan gatal selama dua minggu pascapengbatan
. $ndisi ini diduga karena masih adanya reaksi hipersensiti4itas yang ber"alan
relatif lambat . Apabila lebih dari dua minggu masih menun"ukkan ge"ala yang
sama, maka dian"urkan untuk kembali berbat karena kemungkinan telah ter"adi
resistensi atau berkurangnya khasiat bat tersebut. $egagalan pengbatan pada
skabies krustasi secara tpikal diduga karena bat tidak mampu berpenetrasi ke
dalam kulit akibat tebalnya kerak )/BD$&ADT et al., %777*.
*/ EPI2EMI&%&6I
Skabies merupakan penyakit endemi pada banyak masyarakat. Penyakit ini
dapat mengenai semua ras dan glngan di seluruh dunia. Penyakit ini banyak
di"umpai pada anak dan rang de!asa muda, tetapi dapat mengenai semua umur.
#nsiden pada pria dan !anita sama.
#nsiden skabies di negara berkembang menun"ukkan siklus fluktuasi yang
sampai saat ini belum bisa di"elaskan. Ada dugaan inter4al antara akhir dari suatu
epidemi dan permulaan epidemi berikutnya adalah '7 tahun.
#nsidennya di #ndnesia masih cukup tinggi, terendah di Sula!esi Btara dan
tertinggi di 8a!a /arat. Amiruddin dkk., dalam penelitian skabies di Dumah Sakit
@kter Setm Surabaya, menemukan insiden penderita skabies selama 196'>1960
adalah %,5E. Abu A. @alam penelitiannya di DSB @adi B"ung Pandang mendapatkan
skabies 7,35E )1965>1966*.
$/ 7AKT&- P-E2ISP&SISI 2A0 P-ESIPITASI
$emiskinan
&igiene yang "elek
Seksual Prmiskuitas
@iagnsis yang salah
@emgrafi
Cklgi
@era"at sensitasi indi4idual
5/ MA0I7ESTASI K%I0IK
Adanya ter!ngan yang sedikit meninggi, berbantuk garis lurus atau berkelk>
kelk, pan"angnya beberapa milimeter sampai satu centimeter, dan pada u"ungnya
tampak 4esikula, papula, atau pustula.
Tempat predileksinya adalah kulit dengan stratum krneum yang tipis, yaitu sela>
sela "ari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan,
arela mammae )!anita*, umbilikus, abdmen bagian ba!ah, bkng, genitalia
eksterna )pria*. Pada rang de!asa "arang terdapat di muka dan kepala, kecuali
pada penderita imunsupresif, sedangkan pada bayi, lesi dapat ter"adi di seluruh
permukaan kulit.
Pruritus nkturna, yakni gatal> gatal hebat pada malam hari. Ter"adi karena
akti4itas tungau lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas, dan saat hspes
dalam keadaan tenang atau tidak berakti4itas.
Penyakit ini menyerang manusia secara berkelmpk. .isalnya, dalam sebuah
keluarga, biasanya seluruh anggta keluarga dapat terkena infeksi. /egitu pula
pada sebuah perkampungan yang padat penduduknya, misalnya asrama atau
pen"ara.
@itemukannya tungau yang merupakan penentu utama diagnsis.
!/ 7A-MAK&%&6I
Pengbatan pada pasien skabiesis harus dilaksanakan secara benar , rutin, dan tuntas.
&al ini penting agar tungau tidak resisten terhadap bat. Syarat pengbatan yang ideal
adalah :
a. &arus efektif terhadap semua stadium tungau.
b. Tidak menimbulkan iritasi.
c. Tidak berbau dan ktr.
d. .udah diperleh dan harganya murah.
8enis bat tpical meliputi : belerang endap )sulfurpresipitatum*, emulsi benGyl
benGate, gama benGene klrida, krtamitn 17 E, permetrin 1E
a. +amma benGene he?achrida )+/&* bentuk krim ltin dapat menimbulkan
tksisitas akut pada susunan saraf pusat, sehingga tidak diberikan pada anak kecil,
bayi dan ibu hamil. Pemberian satu kali sa"a dengan menyapukan secara tipis ke
seluruh tubuh dan ekstremitas serta membiarkan selama 6>1% "am.
b. Sulfur 0E > 17E, aman untuk bayi dan anak kecil disapukan ke seluruh badan dan
ekstremitas tiap malam selama ' hari setelah bat disapukan penderita mandi dengan
sabun dang anti pakaian.
c. Cmulsi benGil>benGas %7>%1E, efektif terhadap semua stadium tungau, diberikan
setiap malam selama ' hari bertutut>turut. $ekurangannya, dapat menimbulkan iritasi
kulit. Abat ini diyakini akan diserap leh kutu dan tungau dan sehingga
menghancurkan kutu dengan beker"a pada sistem saraf. Abat ini tersedia tanpa resep,
namun harus dengan instruksi dkter karena harus dengan penggunaan yang tepat.
d. $rtamitn 17E dalam bentuk lsin digunakan untuk terapi skabies, dan beberapa
penelitian menun"ukkan krtamitn 17E "uga efektif untuk kutu kepala dimana
diberikan ke kulit kepala dan didiamkan selama %0 "am sebelum dibilas. Aman untuk
anak, de!asa, dan !anita hamil.
e. +ame?an 1E, termasuk bat pilihan karena efektif terhadap semua stadium tungau,
mudah digunakan, serta "arang menimbulkan iritasi kulit. Namun bat ini tidak
dian"urkan bagi !anita hamil, maupun anak diba!ah usia 3 tahun, karena bersifat
tksik terhadap susunan saraf pusat. Pemakaiannya cukup satu kali.
f. Permetrin &;l 1E, efektifitasnya seperti +ame?an, namun tidak terlalu tksik.
Penggunaannya cukup sekali, namun harganya relatif mahal.
g. $!ell, suatu salep terdiri atas (indane 1E )heksaklrsiklheksan*. Setelah mandi
dengan air panas dan sabun, salep dapat dipergunakan.
h. Preparat sulfur presipitatum 1>17 E efektif untuk stadium lar4a, nimfa dan de!asa,
tetapi tidak efektif untuk membunuh telur. $arena itu, pengbatan minimal selama '
hari agar lar4a yang menetas dari telurnya dapat mati leh bat tersebut.
5/ P-I0SIP ETIK 2A0 %E6A%
a/ 0.n8 Ma)e*iene
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya,cedera fisik dan psiklgis pada
klien. Pera!at melakukan prsedur kepera!atan dengan benar sehingga klien
terhindar dari hal yang merugikan.
Pera!at melakukan ke!aspadaan uni4ersal untuk mencegah ter"adinya infeksi
terutama infeksi yang diakibatkan dari prses transfuse darah.
b/ Bene*iene
/eneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Pera!at
memberikan inter4ensi sesuai dengan kebutuhan dan diagnsa klien.
/ -es#et *.r A+t.n.my
Pera!at harus men"elaskan dengan "elas kepada keluarga tentang kndisi
yang dialami pasien tanpa ada sedikitpun yang ditutupi sehingga pasien mendapatkan
haknya.
"/ 9+stie
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap rang
lain yang men"un"ung prinsip>prinsip mral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek prfesinal ketika pera!at beker"a untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperleh
kualitas pelayanan kesehatan.
Pera!at harus bertindak adil dalam melakukan tindakan kepera!atan tanpa
membedakan status eknmi, suku, agama, dll. Agar pasien dapat merasakan
kenyamanan.
e/ Kej+j+ran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan leh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan
untuk meyakinkan bah!a klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan
dengan kemampuan seserang untuk mengatakan kebenaran. #nfrmasi harus ada agar
men"adi akurat, kmprensensif, dan b"ektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama men"alani
pera!atan.
(/ U0I:E-SA% P-ECAUTI&0S
a/ C+i Tan$an ; Te3ni3 men+i tan$an yan$ bai3
Teknik mencuci tangan yang baik meliputi mencuci tangan dengan sabun dan
air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkhl. $ertas atau tisu
antimikrba sama efektifnya seperti sabun dan air dalam membersihkan tangan anda
tapi tidak sebaik pembersih berbasis alkhl.Sabun antimikrba telah men"adi ppuler
dalam beberapa tahun. /agaimanapun, sabun ini tidak efektif dalam membunuh
kuman dibandingkan sabun biasa dan air. .enggunakan sabun ini dapat menyebabkan
perkembangan bakteri yang resisten terhadap agen antimikrba prduk, sehingga
menyebabkan semakin sulit untuk membunuh kuman tersebut di kemudian hari.
Bmumnya, sabun biasa cukup. $mbinasi menggsk tangan dengan sabun )baik
antimikrba atau bukan* dan membilas dengan air mengalir dan memindahkan bakteri
dari tangan anda.
Men+i tan$an "en$an sab+n "an air
Sumber : http:,,!!!.medicastre.cm,med,artikel.php-
idL155MiddtlLMidktgLMidbatLMB#@L%77675%%10%7191%1.%76.103.13

#kuti instruksi ini untuk mencuci dengan sabun dan air :
/asahkan tangan anda dengan air yang hangat dan mengalir kemudian gunakan
sabun pembersih batang atau cair sampai berbusa.
+sk kedua tangan anda minimal 11 detik.
+sk semua permukaan termasuk bagian belakang tangan, pergelangan tangan,
bagian di antara "ari dan di ba!ah kuku "ari.
/ilas dengan baik.
$eringkan tangan dengan handuk yang bersih atau yang dapat dibuang.
+unakan handuk untuk mematikan kran.
b/ Sar+n$ Tan$an ( mema3ai "an me)e#as3an )
Sarung tangan melindungi tangan dari bahan>bahan terinfeksi dan melindungi
pasien dari mikrrganisma yang berasal dari tangan petugas. Alat ini adalah satu>
satunya pembatas fisik yang lebih penting selain cuci tangan untuk mencegah
penyebaran infeksi.
Tergantung pada situasi yang dihadapi, sarung tangan rumah tangga perlu
dikenakan leh semua petugas bila : Ada kemungkinan kntak tangan dengan darah ,
cairan tubuh, selaput lendir, dan kulit yang terbuka.
(angkah>langkah mengenakan sarung tangan:
(AN+$A& 1:
;uci tangan dengan air dan sabun 17>11 detik dan keringkan dengan handuk
kertas,kain sekali pakai atau pengering.
(AN+$A& %:
$enakan kedua sarung tangan, dengan tangan yang dminan gunakkan dengan hati>
hati yakinkan bah!a "ari tangan tepat di ruangnya dengan hati tarik sarung tangan
agar manutupi tangan tetapi "angan menyentuh bagian yang nn>dminann ) tidak
steril * lalu setelah memasang sarung tangan ke tangan yang dminan pakai sarung
tangan ke tangan nn>dminan selipkan "ari>"ari ke dalam sarung tangan sama seperti
tangan dminan.

(AN+$A& ':
setelah selesai menggunakan lepaskan sarung tangan. &ati hati pada saat melepaskan
(AN+$A& 0:
@ekntaminasi sarung tangan dengan merendam dalam larutan klrin 7.1E selama 17
menit bila sarung tangan akan dipakai lagi. /ila tidak dipakai ulang, buang kedalam
tempat sampah terkntaminasi yang anti bcr.
(AN+$A& 1:
;uci tangan dengan air dan sabun 17>11 detik dan keringkan dengan handuk
kertas,kain sekali pakai atau pengering udara sebelum kntak dengan pasien berikut
atau petugas.
(/ %earnin$ &bjeti'e
a/ Ter.w.n$an )inear
Naitu lubang atau ter!ngan yang digali leh kutu betina pada lapisan
superfisial kulit yaitu pada stratum krneum, berbentuk garis lurus atau berkelk>
kelk, ber!arna cklat atau hitam, menyerupai benang, pan"angnya beberapa mili
meter sampai 1 cm dengan kecepatan menggali ter!ngannya 1>1 mm,hari.
Ter!ngan ini lebih banyak terdapat di daerah yang berkulit tipis dan tidak banyak
mengandung flikel sebasea. $utu tersebut akan memperluas ter!ngannya sambil
mengeluarkan telurnya %>' butir sehari sampai selama % bulan.
b/ Me3anisme $ata)
iritan , allergen mengiritasi kulit
kulit melepaskan histamine
respn histamine leh sensr syaraf
spinal crd
thalamus : syaraf spinthalamic tract )STT*
cerebral crte?
sensasi gatal
gerakan menggaruk
@alam keadaan gatal biasa seperti yang disebabkan gigitan nyamuk, sel pada
kulit melepaskan senya!a kimia yang dinamakan histamine. Sensr syaraf tertentu
kemudian merespns histamine lalu menyampaikan pesan rasa gatal ke spinal crd.
Selan"utnya pesan tersebut diteruskan lagi ke seluruh bagian tak yang disebut
thalamus. Syaraf>syaraf ini merupakan bagian dari sekumpulan syaraf spinal bernama
spinthalamic tract atau STT.
@ari thalamus, pesan rasa gatal itu diteruskan lagi ke bagian cerebral crte?
yang mener"emahkan sinyal dan menghasilkan sensasi rasa gatal.
Agar rasa gatal men"adi ringan, tubuh melakukan gerakan menggaruk.
.enggaruk menurunkan atau menghambat akti4itas pada neurn susunan saraf tepi
yang mentransmisi rasa gatal ke tak dan bergantung pada aksi yang dilakukan.
Pada kasus skabies, rasa gatal yang dirasakan klien merupakan akibat dari
reaksi imunlgi tipe lambat terhadap terhadap kutu, dimana kutu akan mengeluarkan
prduk ekskresinya , ekskreta yang akan men"adi allergen penyebab gatal. Selain itu,
rasa gatal ini "uga disebabkan leh akti4itas kutu saat menggali lbang, ataupun
akti4itas hyppi yakni sarcptes muda dengan tiga pasang kaki, yang memakan sel>sel
di lapisan kulit itu, akibatnya penderita menggaruk kulitnya sehingga ter"adi infeksi
ektparasit dan terbentuk kerak ber!arna cklat keabuan yang berbau anyir. Dasa
gatal ini akan meningkat pada malam hari karena peningkatan kehangatan kulit yang
menimbulkan efek stimulasi terhadap parasit tersebut yang mana akti4itas kutu akan
meningkat.
/ Terdapat krusta karena adanya cairan tubuh yang merupakan residu serum, darah, atau
pus yang tertinggal, yang kemudian mengering pada permukaan kulit. Selain itu,
cairan tersebut "uga bisa berasal dari sekret yang berasal dari tungau betina maupun
cairan ekskreta yang berasal dari lar4a.
"/ P)a3 4i#er3erat.sis
Plak hiperkeratsis adalah penebalan lapisan tanduk )stratum crneum*

Ada % macam &iperkeratsis, yaitu :
&rt5.3erat.sis ;
Nakni penebalan stratum krneum tan#a disertai dengan sel sel yang masih
berinti. ;nth: tinea 4ersiklr, ichtysis

Para3erat.sis
Nakni penebalan stratum krneum yang disertai dengan sel>sel yang masih berinti.

e/ Ba$aimana3a5 #er)awanan "an #erta5anan t+b+5 3ita ter5a"a# si 3+t+<
Sarcptes scabiei akan "arang ditemukan pada rang yang persnal hygieni nya
baik. #munglbulin C akan bereaksi "ika terdapat gangguan pada kulit. 2lra
nrmal "uga berperan dalam pertahanan tubuh.
*/ A#a3a5 a"a 3em+n$3inan in*e3si se3+n"er 3arena )+ban$ yan$ "ib+at<
9e)as3an=
Akibat ter!ngan yang digali Sarcptes betina dan hyppi yang memakan sel>sel
di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal, akibatnya penderita
menggaruk kulitnya sehingga ter"adi infeksi ektparasit dan terbentuk kerak
ber!arna cklat keabuan yang berbau anyir. Sarcptes tidak tahan dengan udara
luar. $alau rang yang menderita kudisan dan sering menggaruk pada kulit yang
terkena tungau, tungau>tungau itu tetap dapat bertahan hidup karena kerak yang
cpt dari kulit memprteksi )"adi payung* tungau terhadap udara luar. Akibat lain
kegiatan menggaruk tadi adalah mundulnya infeksi sekunder, dengan munculnya
nanah )pus* dalam luka tadi. &al ini akan menyulitkan pengbatan.
2a*tar P+sta3a
http:,,!!!.4et>ind.cm,$asus>.edis,Nang>Perlu>Anda>Tahu>tentang>Scabies.html
http:,,dkteranakku.cm,-pL61
)asuhan kepera!atn klien gangguan system integument leh h". (etfia d!i rahariyani. S.kp.
..Si 8akarta egc %775*.
O)S$D#PS# : P PCD#(A$B $CSC&ATAN SANTD# TCD&A@AP $C8A@#AN S$A/#CS
PA@A SANTD# @# PAN@A$ PCSANTDCN A(>AQS&A @CSA ;#/CBS# $C;A.ATAN
8AT#NAN+AD $A/BPATCN SB.C@AN+: A(C& : +BST#N# =B(AN SAD#*
Ohttp:,,filGahaGny.!rdpress.cm,categry,parasitlgi,
http:,,!!!.medicastre.cm,med,artikel.php-
idL155MiddtlLMidktgLMidbatLMB#@L%77675%%10%7191%1.%76.103.13
http:,,50.1%1.11'.1'%,search-
RLcache:sg6m?SI+$gQ8:peternakan.litbang.deptan.g.id,publikasi,!artaGa,!aG131>
1.pdfTpemeriksaanTdiagnstikTskabiesMcdL1'MhlLidMctLclnkMglLidMclientLfiref?>a
http:,,ahyar!ahyudi.!rdpress.cm,%779,71,
http:,,dcs.ggle.cm,g4ie!-aL4MRLcache:U@d1bll5'Ns8:mki.idinline.rg,inde?.php
E'2uPageE'@mki.mkiUdlE%3smdE'@mkiE%3spE'@publicE%3keyE'@ATNt.Tg
E'@TPendekatanT$edkteranT$eluargaTpadaTPenatalaksanaanTSkabiesTAnakTBsiaTPra>
SeklahMhlLidMglLidMpidLblMsrcidLA@+CCS"GU'PaUd68$bA7lQ3U+N@"0$!%>
@S4A@1d"0cIT'.gNNs#T%Sl7SD%(I60I3t"2a$HCR("397gHe3;>
uCtTl"&ya#?Sl4lln4Q$kD@rS9?5l79kA5$US?=i%NBU7AAr3d%'DMsigLA2Q";N&Ncgd0
Ni(?IA$+Gksn/16h$$NP1!

Anda mungkin juga menyukai