Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi (Daniel, 2007) dan oleh hipersensitivitas yang diperantai
oleh sel (cell-mediated hypersensitivity) (right, 2007)! "enurut buku Depkes
disebutkan, tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis! #uman tersebut masuk ke
dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru! #emudian kuman
menyebar dari paru ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah, sistem
saluran limfa, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian$bagian tubuh
lainnya!
Di %ndonesia, tuberkulosis masih merupakan masalah utama yang harus
segera ditangani! Dalam &'edoman (asional 'enanggulangan Tuberkulosis) yang
dikeluarkan Departemen kesehatan *epublik %ndonesia (Depkes *%) tahun 200+,
diperkirakan terdapat , juta kasus baru terjadi di seluruh dunia setiap tahun dan
hampir + juta orang meninggal sebagai akibat langsung dari penyakit ini! #asus
tuber-ulosis pada anak terjadi sekira .,+ juta setiap tahun dan /00!000 di
antaranya meninggal dunia! 1aporan orld 2ealth 3rgani4ation (23), tahun
.557, menyebutkan %ndonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal jumlah
kasus TB setelah %ndia dan 6ina! 'ada tahun .555 23 memperkirakan, dari
setiap .00!000 penduduk %ndonesia akan ditemukan .+0 penderita baru TB paru
dengan bakteri tahan asam (BT7) positif! Dan pada tahun 200/, setiap tahun
terdapat 0+5!000 kasus baru dan kematian .0.!000 orang! %nsidensi kasus TB
BT7 positif sekitar ..0 per .00!000 penduduk! 'rof! Dr! 6issy B! #artasasmita,
8p7, dokter spesialis konsultan penyakit paru anak, dalam makalahnya,
&'en-egahan Tuberkulosis pada Bayi dan 7nak) (tahun 2002) menyebutkan,
karena sulitnya mendiagnosa TB pada anak, angka kejadian TB anak belum
diketahui se-ara pasti! (amun bila angka kejadian TB de9asa tinggi dapat
diperkirakan kejadian TB anak akan tinggi pula! 2al ini terjadi karena setiap
orang de9asa dengan basil tahan asam (BT7) positif akan menularkan .0 orang di
1
lingkungannya, terutama anak$anak! #arenanya sangat penting untuk mendeteksi
TB pada de9asa dan menelusuri rantai penularannya! 8ehingga setiap anak yang
mempunyai risiko tertular dapat dideteksi dini dan diberi pen-egahan! Beberapa
hal yang diduga berperan pada kenaikan angka kejadian TB antara lain adalah,
diagnosis dan pengobatan yang tidak tepat, kepatuhan yang kurang, migrasi
penduduk, peningkatan kasus 2%:;7%D8, dan strategi D3T8 ( Directly Observed
Therapy Short-course) yang belum berhasil!
8trategi D3T8 adalah program yang direkomendasikan oleh 23!
8ejak tahun .550 program ini dilaksanakan untuk menanggulangi pemberantasan
tuberkulosis paru di %ndonesia! alaupun begitu, penyebab utama lainnya
meningkatnya beban masalah TB adalah kemiskinan, kegagalan program
penanggulangan TB, perubahan demografik karena perubahan jumlah penduduk
dan perubahan struktur penduduk, serta dampak pandemik 2%:! #egagalan
program penanggulangan TB bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
karena tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan program
penanggulangan TB, tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses
oleh masyarakat, obat tidak terjamin penyediaannya, pelaporan tidak tidak
memadainya komitmen politik dan pendanaan program penanggulangan TB, tidak
memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, obat
tidak terjamin penyediaannya, pelaporan tidak standar dan sebagainya), tidak
memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat tidak standar), salah
persepsi terhadap manfaat dan efektivitas vaksinasi B6<, dan infrastruktur
kesehatan yang buruk!
2
Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA (o! *" =
Berkas Pembinaan Keluarga (ama pasien = Tn! 8
PKM Jabung (ama ## = Tn! 8
KARAKERISIK DEM!"RAFI KELUAR"A
(ama #epala #eluarga = Tn! 8
7lamat lengkap = 8ukolilo
Bentuk #eluarga = Nuclear family
abel #$ Daftar 7nggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No Nama Status
L%
P
Umur Pen&i&ikan Peker'aan
Pasien
Klinik
Ket
.! Tn! 8 7yah 1 70 th 1ulus 8D Tani >
8uspe-t
TB6
Sumber : Data Primer,
#esimpulan =
Dalam keluarga Tn! 8 yang berbentuk Nuclear family, Tn! 8 di rumah
tinggal sendiri di desa 8ukolilo! Tn! 8 berumur 70 tahun! Tn! 8 merupakan pasien
penderita suspek TB!
3
BAB II
SAUS PENDERIA
A$ ANAMNESIS
.! %dentitas 'enderita
(ama = Tn! 8
?mur = 70 Tahun
7lamat = 8ukolilo, @abung
@enis kelamin = 1aki$laki
7gama = %slam
'ekerjaan = Tani
Bangsa; suku = %ndonesia;@a9a
2! #eluhan utama
Batuk berdahak selama 2 bulan!
+! *i9ayat penyakit sekarang
'asien mengungkapkan batuk berdahak disertai ber-ak darah sejak 2 bulan
yang lalu disertai keringat malam! 'asien juga merasa tubuhnya semakin kurus
sejak . bulan ini! 79alnya 2 bulan yang lalu pasien merasa hanya batuk pilek
biasa dan disertai demam! (amun sampai saat ini batuk tidak sembuh! 8etiap
pasien batuk, nyeri dada ($)!
/! *i9ayat penyakit dahulu
'asien mengungkapkan tidak pernah mengalami keluhan seperti ini!
0! *i9ayat pengobatan
3bat batuk hitam yang dibeli di toko obat!
A! *i9ayat penyakit keluarga
'asien mengungkapkan bah9a didalam keluarganya tidak ada yang memiliki
keluhan seperti ini! 7sma ($), 2T ($), D" ($)!
7! Data psikososial spiritual
'asien mengatakan ingin -epat sembuh karena batuk yang dialaminya sangat
menggangunya dalam aktivitas sehari$hari! 'asien mengungkapkan tidak tahu
darimana datangnya penyakit yang dialaminya ini! (amun pasien mengatakan
bah9a banyak tetangganya yang memiliki keluhan sama seperti dirinya!
4
,! 'ola aktivitas sehari$hari
a! 7ktivitas istirahat
'asien mengungkapkan bekerja di kebun mulai jam 07!00 s;d jam ./!00
dengan 9aktu istirahat . jam! 'asien mengungkapkan tidur mulai jam 2.!00
s;d jam 00!00
b! (utrisi
'asien mengatakan makan + kali sehari dengan komposisi nasi, lauk dan
sayuran, serta tidak ada pantangan terhadap makanan tertentu!
-! Bliminasi
'asien mengatakan buang air ke-il 0$A kali sehari, 9arna urine kuning
jernih, dan mengatakan buang air besar . C; hari konsisitensi lembek!
d! 2ygiene perseorangan
'asien mengatakan mandi 2 C;hari dengan sabun!
B$ Pemeriksaan (isik
Kea&aan Umum 8akit ringan, -ompos mentis, gi4i kesan kurang!
an&a )ital
Status "i*i
Tensi = .+0;,0mm2g
(adi = 50 C; menit, irama reguler, isi dan tegangan -ukup
Drekuensi *espirasi= 2/ C;menit
8uhu = +A!0
0
6
BB E /A kg
TB E .A. -m
Kulit arna sa9o matang, turgor menurun ($), hiperpigmentasi ($),
kering ($), teleangiektasis ($), pete-hie ($), ikterik ($), ekimosis
($), pu-at ($)
Ke+ala Bentuk meso-ephal, rambut 9arna hitam, uban (F), mudah
rontok ($), luka ($)
Mata "ata -ekung ($;$), konjun-tiva pu-at ($;$), sklera ikterik ($;$),
perdarahan subkonjugtiva ($;$), pupil isokor dengan diameter
(+ mm;+ mm), reflek -ahaya (F;F), edema palpebra ($;$),
strabismus ($;$)
elinga "embran timpani intak, sekret ($), darah ($), nyeri tekan
mastoid ($), nyeri tekan tragus ($)
Hi&ung (afas -uping hidung ($), sekret ($), epistaksis ($), fungsi
penghidu baik
5
Mulut 8ianosis ($), gusi berdarah ($), gigi tanggal (F), bibir kering
($), pu-at ($), lidah tifoid ($), papil lidah atrofi ($), stomatitis
($), luka pada sudut bibir ($)
Le,er @:' *F2-m (tidak meningkat), trakea di tengah, simetris,
pembesaran kelenjar tiroid ($), pembesaran limfonodi -ervi-al
($), leher kaku ($), distensi vena$vena leher ($)
,ora- Bentuk normo-hest, simetris, pengembangan dada kanan E
kiri, retraksi inter-ostal ($), spider nevi ($), pernafasan
thorakoabdominal, sela iga melebar ($), pembesaran #<B
aCilla ($;$)
Jantung .
%nspeksi %ktus kordis tidak tampak
'alpasi %ktus kordis teraba di 8%6 : . -m medial linea
medio-lavi-ularis
%ktus kordis tidak kuat angkat
'erkusi Batas jantung kanan atas = 8%6 %% linea sternalis deCtra
Batas jantung kanan ba9ah = 8%6 %: linea parasternalis
dekstra
Batas jantung kiri atas = 8%6 %% linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri ba9ah = 8%6 : . -m medial linea
medioklavi-ularis sinistra
'inggang jantung = 8%6 %%$%%% parasternalis sinistra
G konfigurasi jantung kesan tidak melebar
7uskultasi 2* = 50 kali;menit reguler! Bunyi jantung %$%% murni,
intensitas normal, reguler, bising ($), gallop ($)! Bunyi jantung
% H Bunyi jantung %%, di 8%6 : . -m medial linea
medioklavikula sinistra dan 8%6 %: linea parasternal sinistra!
Bunyi jantung %% H Bunyi jantung % di 8%6 %% linea parasternal
deCtra et sinistra!
Pulmo .
%nspeksi (ormo-hest, simetris, sela iga melebar ($), iga mendatar ($),
pengembangan dada kanan E kiri, sela iga melebar, retraksi
inter-ostal ($)
'alpasi 8imetris, pergerakan dada ka E ki, peranjakan dada ka E ki,
fremitus raba kanan E kiri
'erkusi 8onor ; 8onor
6
7uskultasi 8uara dasar vesikuler intensitas normal, suara tambahan
9hee4ing ($;$), ron/,i basa, kasar 01%12, ron-hi basah halus
basal paru ($;$), krepitasi ($;$)
'unggung kifosis ($), lordosis ($), skoliosis ($), nyeri ketok kostovertebra
($),
Ab&omen .
%nspeksi Dinding perut sejajar dari dinding thorak, distended ($),
venektasi ($), sikatrik ($), stria ($), -aput medusae ($)
7us-ultasi 'eristaltik (F) normal
'erkusi Timpani, pekak alih ($)
'alpasi 8upel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba!
Bkstremitas #uku pu-at ($), spoon nail ($)
7kral dingin 3dem
I I
I I
I I
I I
3$ Pemeriksaan +enun'ang
'emeriksaan sputum (bakteriologis)!
8etelah pemeriksaan dahak + kali (8'8) didapatkan hasil BT7 (F)
D$ DIA"N!SIS H!LISIK
#$ Diagnosis Biologis
Tuber-ulosis 'aru!
4$ Diagnosis Psikologis
2ubungan dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung tetapi
kurang saling memperhatikan kondisi kesehatan!
5$ Diagnosis Sosial Ekonomi &an Bu&a6a
a) 8tatus ekonomi kesan kurang!
b) 'enyakit mengganggu aktifitas sehari$hari!
-) 2igiene perorangan yang kurang baik ('asien mengatakan
membuang ludah dan dahak di lantai rumah)!
E$ PENAALAKSANAAN
7
Non Me&ika mentosa
$ Bdukasi mengenai TB6 dan penularannya
$ 7njuran untuk memakai penutup mulut atau masker!
$ 'ola hidup yang bersih dengan tidak bembuang dahak sembarangan!
$ Biasakan membasuh tangan dengan -ara yang benar tiap kali bersin!
$ 'ola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat
-ukup, hindari rokok serta hindari stres berkepanjangan!
$ 8ebaiknya rumah memiliki ventilasi yang -ukup dan pen-ahayaan yang
baik!
Me&ikamentosa
'ada TB6 dapat diberikan=
'engobatan 37T #ategori . = 2*2JB;/*+2+
$ *ifampisin -ap . C /00 mg selama . bulan
$ %sonia4id tab . C +00 mg selama . bulan
$ 'ira4inamid tab 000mg . C 2 selama . bulan
$ Bthambutol tab 000mg . C 2 selama . bulan
"edikamentosa
*; *ifampisin -ap mg /00 (o!KKK
8 . dd tab .
*; %(2 tab mg +00 (o! KKK
8 . dd tab .
*; 'ira4inamid tab mg 000 (o! 1K
8 . dd tab %%
*; Btambutol tab mg 000 (o! 1K
8 . dd tab %%
'ro= Tn! 8 (70 tahun)
F$ PR!"N!SIS
7d vitam = dubia bonam
7d sanam = dubia bonam
7d fungsionam = dubia bonam
8
"$ F!LL!7 UP
(ama = Tn! 8
Diagnosis = Tuber-ulosis 'aru
Tabel flowsheet penderita
Tgl 8ubyektif 3byektif 7ssesment Therapy
.0;,;./! Batuk berdahak
tidak kunjung
sembuh, dahak
sulit keluar!
Terkadang dada
terasa sakit setiap
batuk keras!
Badan terasa
lemas dan nafsu
makan berkurang!
T= .20;50 mm2g
(= 50 C;menit
**= 2. C;menit
8 = +A,0
'ulmo. R,onki 1%
1
Tuber-ulosis
'aru
37T #ategori . =
2*2JB;/*+2+
#%B
.A;,;./! Batuk berdahak
masih seperti
kemarin!
Badan terasa
lemas dan nafsu
makan berkurang!
T= .+0;50mm2g
(= ,,C;menit
**= 22C;menit
8 = +A,2
'ulmo= R,onki 1%
1
Tuber-ulosis
paru
37T #ategori . =
2*2JB;/*+2+!
#%B
.7;,;./ Dahak mudah
dikeluarkan!
Badan sudah tidak
terasa lemas!
T= .20;,0 mm2g
(= 52C;menit
**= 2/C;menit
8 = +A,A!
'ulmo= R,onki 1%
1
Tuber-ulosis
paru!
37T #ategori . =
2*2JB;/*+2+!
#%B
9
BAB III
IDENIFIKASI FUN"SI8FUN"SI KELUAR"A
A$ FUN"SI H!LISIK
#$ Fungsi Biologis
'asien (Tn! 8, 70 tahun) tinggal seorang diri di rumahnya!
#eluarga pasien terdiri dari %stri pasien sudah meninggal, dan anak
pasien (Tn! #, /, tahun) sudah berkeluarga dan tinggal di daerah
berbeda dengan pasien! 'asien adalah penderita suspek TB6! 8elama
sakit ini, pasien menggalami sedikit gangguan dalam melakukan
aktivitas sehari$hari!
4$ Fungsi Psikologis
2ubungan keluarga antara Tn!8 dan keluarganya terjalin -ukup baik,
namun kurang saling memperhatikan satu sama lain! #eluarga ini kurang
saling memperhatikan masalah kesehatan, terbukti pada saat pasien sakit,
10
anak pasien tidak mengetahui keadaan pasien saat tetangganya pertama
kali mengantarkan pasien untuk berobat ke puskesmas!
5$ Fungsi Sosial
Dalam kehidupan sehari$hari, pasien hanya anggota masyarakat biasa,
tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat! 2ubungan
pasien dengan tetangga juga baik, terutama dengan teman sebaya di
lingkungan tempat tinggal pasien!
9$ Fungsi Ekonomi &an Pemenu,an Kebutu,an
'enghasilan keluarga selama ini kurang! ?ntuk biaya hidup sehari$hari
seperti makan, minum, dan listrik berasal dari penghasilan pasien sendiri dan
anaknya sebagai buruh tani! ?ntuk kebutuhan air dengan menggunakan air
sumur! ?ntuk memasak memakai kayu bakar! "akan biasanya sebanyak 2$+
kali sehari dengan nasi satu piring, sayur dan lauk pauk berupa tahu dan
tempe! 'asien terkadang juga makan jenang! 'asien lebih banyak minum air
putih atau teh! @ika ada keluarga yang sakit biasanya akan beli obat di 9arung
atau apotek, apabila tidak sembuh baru berobat ke puskesmas terdekat!
#esimpulan =
Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik, fungsi biologis pasien
mengalami gangguan, dimana pasien menderita suspek TB6! Dungsi
psikologis kurang baik karena anggota keluarga yang lain tidak begitu
memperhatikan kesehatan pasien, dan sosial$ekonomi pasien kurang baik
sebagai buruh tani!
B$ FUN"SI FISI!L!"IS 0A$P$"$A$R S3!RE2
?ntuk menilai fungsi fisiologis keluarga ini digunakan A$P$"$A$R
S3!RE dengan nilai hampir selalu E 2, kadang E ., hampir tidak pernah E 0!
A$P$"$A$R S3!RE disini akan dilakukan pada masing$masing anggota
keluarga dan kemudian dirata$rata untuk menentukan fungsi fisiologis
keluarga se-ara keseluruhan! (ilai rata$rata .$/ E jelek, 0$7 E sedang, ,$.0 E
baik!
11
! "daptasi
#emampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga
yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang
lain!
#! Partnership
"enggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota
keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut!
$! %rowth
"enggambarkan dukungan keluarga terhadap hal$hal baru yang dilakukan
anggota keluarga tersebut!
&! "ffection
"enggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga!
'! (esolve
"enggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan 9aktu
yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain!
abel #! 7'<7* Tn!8 terhadap keluarga
A$P$"$A$R n$S er,a&a+ Keluarga
Ham+ir
selalu
Ka&ang8
ka&ang
Ham+ir
ti&ak
+erna,
A
8aya puas bah9a saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P
8aya puas dengan -ara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan saya

"
8aya puas dengan -ara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru

A
8aya puas dengan -ara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

R
8aya puas dengan -ara keluarga saya dan saya
membagi 9aktu bersama$sama

Total poin E /
12
abel 4! 7'<7* Tn! # terhadap keluarga
A$P$"$A$R n$ K er,a&a+ Keluarga
Ham+ir
selalu
Ka&ang8
ka&ang
Ham+ir
ti&ak
+erna,
A
8aya puas bah9a saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P
8aya puas dengan -ara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan saya

"
8aya puas dengan -ara keluarga saya menerima
dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang
baru

A
8aya puas dengan -ara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

R
8aya puas dengan -ara keluarga saya dan saya
membagi 9aktu bersama$sama

Total poin E A
A$P$"$A$R S3!RE keluarga pasien E (/FA) ; 2E 0
Kesim+ulan . fungsi fisiologis keluarga pasien sedang
8e-ara keseluruhan total poin dari A$P$"$A$R keluarga pasien adalah
.0, sehingga rata$rata A$P$"$A$R dari keluarga pasien adalah 0! 2al ini
menunjukkan bah9a fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam
keadaan sedang!
3$ FUN"SI PA!L!"IS 0S$3$R$E$E$M2
Dungsi patologis dari keluarga Tn!8 dinilai dengan menggunakan 8!6!*!B!B!"
sebagai berikut =
abel :$ Dungsi patologis ( 8!6!*!B!" ) dari keluarga Tn! 8!
SUMBER PA!L!"I KE
So/ial
%nteraksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga
dengan saudara, partisipasi mereka dalam kegiatan
kemasyarakatan -ukup aktif!
$
3ultural #epuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini
dapat dilihat dari pergaulan sehari$hari baik dalam keluarga
$
13
maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih
diikuti! 8ering mengikuti a-ara$a-ara yang bersifat hajatan,
sunatan, dll! "enggunakan bahasa ja9a, tata krama dan
kesopanan!
Religion
'emahaman agama -ukup! 'enerapan ajaran juga baik, hal
ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang rutin
menjalankan sholat lima 9aktu dan sering mengikuti
pengajian di desa!
$
E/onomi/
Ekonomi keluarga ini kurang; untuk kebutu,an +rimer
&an sekun&er su&a, belum &a+at ter+enu,i semua$
F
E&u/ation
Pen&i&ikan anggota keluarga kurag mema&ai$
Pengeta,uan &an +ema,aman mengenai kese,atan
+a&a keluarga ini kurang$
F
Me&i/al
Keluarga ini belum mengangga+ +emeriksaan rutin
kese,atana sebagai kebutu,an; se,ingga keluarga ini
,an6a akan memeriksakan kese,atann6a bila merasa
kese,atann6a se&ang ti&ak baik &an mengganggu
akti<itas$ Dalam men/ari +ela6anan kese,atan keluarga
ini biasan6a &atang ke &okter +raktek atau &i balai
+engobatan &i &ekat ruma,$
1
#esimpulan =
Dalam keluarga Tn! 8 terdapat masalah fungsi )conomic di mana ekonomi
keluarga ini kurang, untuk kebutuhan primer dan sekunder sudah belum dapat
terpenuhi semua, fungsi )ducation di mana pendidikan anggota keluarga
kurag memadai! 'engetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan pada
keluarga ini kurang, dan fungsi Medical dimana keluarga ini belum
menganggap pemeriksaan rutin kesehatana sebagai kebutuhan, sehingga keluarga
ini hanya akan memeriksakan kesehatannya bila merasa kesehatannya sedang
tidak baik dan mengganggu aktivitas! Dalam men-ari pelayanan kesehatan
keluarga ini biasanya datang ke dokter praktek atau di balai pengobatan di dekat
rumah!
D$ "EN!"RAM
14
7lamat lengkap = 8ukolilo, @abung
Bentuk #eluarga = Nuclear *amily
Diagram #$ <enogram #eluarga Tn! 8
Sumber : Data Primer, #+ ",ustus #+&
Keterangan.
= 1aki$laki = pasien
= 'erempuan = telah meninggal
Kesim+ulan .
Dari genogram di atas dapat disimpulkan bah9a TB6 yang diderita oleh Tn! 8
bukan merupakan penyakit yang diturunkan atau ditularkan dari anggota
keluarga yang lain!
E$ INF!RMASI P!LA INERAKSI KELUAR"A
Diagram 2. Pola -ntera.si /eluar,a Tn!S
Sumber : Data Primer, #+ ",ustus #+&
Keterangan .
15
Tn. K Tn. S
Tn! s
(y!*
Tn! D
(y!@
(y!>
Tn! #
Tn! 8
(y!%
(y!* (y!T
(y!
(n!T (n!8
7n! 8
. Hubungan Baik
. Hubungan ti&ak baik
Kesim+ulan .
2ubungan antara Tn! 8 dengan anaknya, -ukup baik! Dalam keluarga ini
tidak pernah terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota keluarga!
BAB I)
IDENIFIKASI FAK!R8FAK!R =AN" MEMPEN"ARUHI
KESEHAAN
A$ IDENIFIKASI FAK!R PERILAKU DAN N!NPERILAKU
KELUAR"A
.! Daktor perilaku keluarga
a! 'engetahuan
#eluarga ini memiliki pengetahuan yang -enderung kurang tentang
kesehatan karena pasien hanya lulusan 8D! "enurut pendapat semua
anggota keluarga, yang dimaksud kondisi sehat adalah suatu kondisi
dimana seseorang tidak menderita penyakit sehingga bisa melakukan
aktivitasnya dengan baik!
b! 8ikap
#eluarga ini kurang peduli terhadap kesehatan penderita!
#eluarga!jarang mengantarkan pasien berobat ke puskesmas dan
mengingatkan untuk selalu rutin minum obat!
-! Tindakan
#eluarga jarang mengantarkan pasien untuk berobat ke puskesmas
untuk memeriksakan kondisi kesehatannya dan pasien patuh terhadap
pengobatan!
2! Daktor (on 'erilaku
Daktor non perilaku yang mempengaruhi kesehatan masyarakat adalah
lingkungan hidup! 1ingkungan hidup adalah segala sesuatu baik benda
16
maupun keadaan yang berada di sekitar manusia, yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia dan masyarakat, yaitu lingkungan biologiL lingkungan
fisikL lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial (Bntjang, 2000)!
#eadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan keadaan
higiene dan sanitasi lingkungan! 'erumahan yang terlalu rapat dan sempit
mengakibatkan tingginya kejadian penyakit, ke-elakaan dan lain$lain! rumah
yang sehat menurut inslo9 adalah yang mampu memenuhi kebutuhan
fisiologis, psikologis, menghindari terjadinya ke-elakaan, dan menghindari
terjadinya penyakit (8ukarni, .55/)!
a! 1ingkungan
*umah yang dihuni oleh keluarga ini terletak di pinggir jalan dan
berdempetan dengan tetangganya! *umah tersebut kurang memenuhi
standar kesehatan! Di mana ventilasi dan pen-ahayaan rumah tersebut
kurang! 1antai rumah langsung dengan tanah! 1istrik sudah ada,
kamar mandi dan jamban sudah ada! 'embuangan limbah keluarga
sudah dialirkan ke dalam got pembuangan limbah yang ada di depan
rumah! ?ntuk pengelolaan sampah, sampah keluarga dibuang di
pembuangan sampah yang ada di belakang rumah untuk kemudian
dibakar! #ebersihan rumah keluarga ini kurang terjaga!
b! 'elayanan #esehatan
7pabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga ini
biasanya menggunakan balai pengobatan yang terletak dekat dengan
rumah sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan!
-! #eturunan
Dalam keluarga tidak didapatkan keluarga yang pernah menderita
penyakit tersebut!
Diagram 5$ Daktor 'erilaku dan (on 'erilaku
17
#eluarga Tn!8
Pengeta,uan .
#eluarga kurang mengetahui
penyakit penderita
Keturunan=
Tidak ada faktor keturunan
Pela6anan Kese,atan=
@ika sakit menggunakan balai pengobatan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
in&akan.
#eluarga jarang
mengantarkan penderita
berobat ke puskesmas
Sika+=
#eluarga kurang peduli
terhadap penyakit pasien!
Lingkungan.
#eluarga kurang memahami pentingnya
kebersihan lingkungan! 8erta kurang
memahami pentingnya menjaga
kebersihan daerah pribadinya!!
#eterangan =
= Daktor 'erilaku
= Daktor (on 'erilaku
A$ I&enti(ikasi Lingkungan Ruma,
.! <ambaran 1ingkungan
#eluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran A m C 0 m yang
berdempetan dengan rumah tetangga, didepan rumah tidak terdapat
pekarangan tetapi langsung rumah penduduk lagi! *umah ini terdiri dari
satu ruang tamu, dua kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi yang
sudah memiliki fasilitas jamban keluarga! 'intu masuk dan keluar ada dua
di bagian depan rumah, dan di bagian belakang rumah pintu ditutup
dengan bahan kayu! Terdapat jendela ka-a di depan! 1antai rumah terbuat
dari tanah! :entilasi dan penerangan rumah kurang! 7tap rumah tersusun
dari genteng! #amar memiliki satu kasur untuk tidur! Dinding rumah
berupa kayu triplek yang sudah di-at! 'erabotan rumah tangga kurang
lengkap! 8ehari$hari keluarga memasak menggunakan kayu bakar! 8umber
air untuk kebutuhan sehari$harinya keluarga ini menggunakan sumur!
8e-ara keseluruhan kebersihan rumah kurang terjaga!
18
2! Denah *umah
u
"ambar #$ Denah *umah
Kesim+ulan = 1ingkungan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan!
19
#amar . #amar 2
dapur
#amar
mandi
*uang tamu
BAB )
DAFAR MASALAH
A$ MASALAH MEDIS .
.! Batuk berdahak dalam 9aktu yang lama, yaitu lebih dari 2 minggu!
B$ MASALAH N!N MEDIS .
.! 8elama sakit ini, pasien menggalami sedikit gangguan dalam
melakukan aktivitas sehari$hari!
2! #ondisi hygiene pasien kurang baik dimana pasien mengatakan sehabis
batuk, pasien membuang dahak di lantai rumahnya! 8elain itu pasien tidak
menutup mulutnya setiap kali batuk!
+! Dungsi fisiologis keluarga Tn! 8 sedang!
3$ DIA"RAM PERMASALAHAN PASIEN
0Men,,ambar.an hubun,an antara timbulnya masalah .esehatan yan, ada
den,an fa.tor-fa.tor resi.o yan, ada dalam .ehidupan pasien1
Diagram 5$ Diagram 'ermasalahan 'asien
D$ MARIKULASI MASALAH
'rioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks! (74rul, .55A)
20
n$ S &engan
Sus+e/t B3
Dungsi fisiologis keluarga Tn! 8 sedang!
8elama sakit, pasien menggalami
sedikit gangguan dalam melakukan
aktivitas sehari$hari!
#ondisi hygiene perorangan yang
kurang baik
abel >$ "atrikulasi masalah
No$ Da(tar Masala,
I

R
Jumla,
I--R ' 8 8B "n "o "a
.!
#ondisi hygiene
perorangan yang kurang
baik
/ / / / + + + A5.2
+
Dungsi fisiologis keluarga
Tn!8 sedang!
/ + + + 2 2 / .72,
#eterangan =
% = -mportancy (pentingnya masalah)
' = Prevalence (besarnya masalah)
8 = Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
8B = Social 2enefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T = Technolo,y (teknologi yang tersedia)
* = (esources (sumber daya yang tersedia)
"n = Man (tenaga yang tersedia)
"o = Money (sarana yang tersedia)
"a = Material (pentingnya masalah)
#riteria penilaian =
. = tidak penting
2 = agak penting
+ = -ukup penting
/ = penting
0 = sangat penting
E$ DIA"N!SA H!LISIK
#$ As+ek Personal .
.! #eluhan ?tama= Batuk berdahak selama 2 bulan!
2! 2arapan= 'asien berharap agar keluhannya bisa -epat sembuh, bisa
melakukan aktifitas sehari$hari
21
+! #ekha9atiran= 'asien takut kambuh kembali dan mengalami gangguan
dalam melaksanakan aktivitas sehari$hari!
2! As+ek Klinis =
Tuber-ulosis 'aru!
5$ As+ek Resiko Internal .
Daya tahan tubuh !
9$ As+ek Resiko Eksternal .
2igiene personal yang kurang baik dan interaksi yang sering dengan tetangga
yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien!
:$ As+ek Fungsional.
'asien tidak bisa beraktifitas saat kambuh (derajat 2)
F$ PENAALAKSANAAN K!MPREHENSIF
#$ Promoti( .
Tn!8 dan keluarga perlu diberikan penjelasan mengenai perjalanan
penyakit tuber-ulosis!
Bdukasi tentang -ara men-iptakan kondisi rumah yang bersih, nyaman dan
sehat!
Bdukasi pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, istirahat -ukup, hindari
rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan!
4$ Pre<enti( .
"embiasakan pola hidup sehat dengan menjaga daya tahan tubuh agar
tidak mudah sakit!
"enjaga kebersihan rumah, memiliki ventilasi yang baik agar mendapat
sirkulasi -ahaya dan udara yang -ukup!
"engurangi kontak verbal dengan orang yang memiliki keluhan yang
sama!
Tidak meludah atau membuang dahak sembarangan!
"embiasakan men-u-i tangan dengan sabun!
5$ Kurati( .
22
8egera pergi ke puskesmas bila keluhan kembali mun-ul!
9$ Re,abilitati( .
'enderita dianjurkan untuk makan makanan yang bergi4i dan istirahat yang
-ukup untuk membantu proses penyembuhan!
23
BAB )I
INJAUAN PUSAKA
?$# De(inisi
Tuber-ulosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh
Micobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi dan oleh hipersensitivitas yang diperantarai sel (cell-
mediated-hypersensitivity)! 'enyakit biasanya terletak diparu, tetapi dapat
mengenai organ lain! Dengan tidak adanya pengobatan yang efektif untuk
penyakit yang aktif, biasa terjadi perjalanan penyakit yang kronik, dan berakhir
dengan kematian!
?$4 E+i&emiologi
alaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini
TB masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama! 'ada bulan "aret
.55+ 23 mendeklarasikan TB sebagai global health emergen-y! TB dianggap
sebagai masalah penting karena lebih kurang .;+ penduduk dunia terinfeksi oleh
mikobakterium TB! 'ada tahun .55, ada +!A.7!0/7 kasus TB yang ter-atat
diseluruh dunia!A
8ebagian besar dari kasus TB ini (50 M) dan kematiannya (5, M) terjadi
dinegara$negara yang sedang berkembang! Di antara mereka 70 M berada pada
usia produktif yaitu 20$/5 tahun! #arena penduduk yang padat dan tingginya
prevalensi maka lebih dari A0 M dari kasus$kasus TB yang baru dan kematian
yang mun-ul di 7sia!
7lasan utama yang mun-ul atau meningkatnya penyakit TB global ini
disebabkan=
a! #emiskinan pada berbagai penduduk
b! "eningkatnya penduduk dunia
-! 'erlindungan kesehatan yang tidak men-ukupi
d! Tidak memadainya pendidikan mengenai penyakit TB
24
e! Terlantar dan kurangnya biaya pendidikan!
?$5 Etiologi
Micobacterium tuberculosis, basilus tuberkel, adalah satu diantara lebih
dari +0 anggota genus Mycobacterium yang dikenali dengan baik maupun banyak
yang tidak tergolongkan! Bersama dengan kuman berkerabat dekat yaitu M! bovis
kuman ini menyebankan tuber-ulosis!
?$9 Patogenesis
7! Tuberkulosis 'rimer
'enularan tuber-ulosis paru dari orang ke orang terjadi karena kuman
dibatukkan atau dibersinkan menjadi droplet nu-lei (partikel berdiameter .$0Nm
yang mengandung "! tuber-ulosis) dalam udara sekitar kita! 'artikel infeksi ini
dapat menetap dalam udara bebas selama .$2 jam, tergantung pada ada tidaknya
sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk, dan kelembaban! Dalam susasna lembab
dan gelap kuman dapat tahan berhari$hari sampai berbulan$bulan! Bila partikel
infeksi ini terisap oleh orang sehat, ia akan menempel pada saluran napas, atau
jaringan paru! 'artikel dapat masuk ke alveolar bila ukuran parikel O 0
mikrometer! #uman akan dihadapi pertama kali oleh neutrofil, kemudian baru
oleh makrofag! #ebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag
keluar per-abangan trakeobronkial bersama gerakan silia dengan sekretnya!
Bila kuman menetap dijaringan paru, berkembang biak di dalam
sitoplasma makrofag! Basil tuberkel tumbuh perlahan$lahan, kira$kira tiap 20$+2
jam di dalam makrofag! 'ertumbuhan berlangsung 2$.2 minggu, hingga kuman
berjumlah .000$.0000 dimana -ukup untuk mendapatkan respon imun selular
yang terdeteksi oleh tes tuberkulin! Disini ia dapat terba9a masuk ke organ tubuh
lainnya! #uman yang bersarang di jaringan paru akan berbentuk sarang
tuberkulosis pneumonia ke-il dan disebut sarang primer atau efek primer atau
sarang (fokus) <hon! 8arang primer ini dapat terjadi di setiap bagian jaringan
paru! Bila menjalar sampai ke pleura, maka terjadilah efusi pleura! #uman dapat
juga masuk melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring, dan kulit,
terjadi limfadenopati regional kemudian bakteri masuk ke dalam vena dan
25
menjalar ke seluruh organ seperti paru, otak, ginjal, dan tulang! Bila masuk ke
arteri pulmonalis maka akan terjadi penjalaran ke seluruh bagian paru menjadi TB
milier!
Dari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju
hilus (limfangitis lo-al), dan juga diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus
(limfadenitis regional)! 8arang primer limfangitis lo-al bersama$sama limfadenitis
regional dikenal sebagai kompleks primer (*anke)! 8emua proses ini memakan
9aktu +$, minggu! #ompleks primer ini selanjutnya dapat menjadi =
.! 8embuh sama sekali tanpa meninggalkan -a-at
(restitution ad integrum),
2! 8embuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa
garis$garis fibrotik, kalsifikasi di hilus, keadaan ini terdapat pada lesi
pneumonia yang luasnya H 0 mm dan P.0M diantaranya dapat terjadi
reaktivasi lagi karena kuman yang dormant,
+! Berkomplikasi dan menyebar se-ara =
a)! 'erkontinuitatum, yakni menyebar ke sekitarnya! 8alah satu -ontoh adalah
epituberkulosis, yaitu suatu kejadian penekanan bronkus, biasanya bronkus
lobus medius oleh kelenjar hilus yang membesar sehingga menimbulkan
obstruksi pada saluran napas bersangkutan, dengan akibat atelektasis! #uman
tuber-ulosis akan menjalar sepanjang bronkus yang tersumbat ini ke lobus
yang atelektasis dan menimbulkan peradangan pada lobus yang atelektasis
tersebut,
b)! 8e-ara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun paru yang
disebelahnya! #uman dapat juga tertelan bersama sputum dan ludah sehingga
menyebar ke usus,
-)! 8e-ara hematogen dan limfogen! 'enyebaran ini berkaitan dengan daya
tahan tubuh, jumlah dan virulensi kuman! 8arang yang ditimbulkan dapat
sembuh se-ara spontan, akan tetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat,
penyebaran ini akan menimbulkan keadaan yang -ukup ga9at seperti TB
milier, meningitis TB, typhoba-hillosis 1andou4y!
B! Tuberkulosis 'as-a 'rimer (Tuberkulosis 8ekunder)
26
#uman yang dormant pada tuberkulosis primer akan mun-ul bertahun$
tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberkulosis de9asa
(tuberkulosis post primer E TB pas-a primer E TB sekunder)! "ayoritas reinfeksi
men-apai 50M! Tuberkulosis sekunder terjadi karena imunitas menurun seperti
malnutrisi, al-ohol, penyakit maligna, diabetes, 7%D8, dan gagal ginjal!
Tuberkulosis sekunder ini dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di regio atas
paru (bagian api-al$posterior lobus sduperior atau inferior)! %nvasinya adalah ke
daerah parenkim paru$paru dan tidak ke nodus hiler paru!
8arang dini ini mula$mula juga berbentuk sarang pneumonia ke-il! Dalam
+$.0 minggu sarang ini menjadi tuberkel yakni suatu granuloma yang terdiri dari
sel$sel 2istiosit dan sel Datia$1anghans (sel besar dengan banyak inti) yang
dikelilingi oleh sel$sel limfosit dan berbagai jaringan ikat!
Tergantung dari jumlah kuman, virulensinya, dan imunitas pasien, sarang
dini ini dapat menjadi =
.) Direabsorbsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan -a-at,
2) 8arang yang mula$mula meluas, tetapi segera menyembuh dengan serbukan
jaringan fibrosis! 7da yang membungkus diri menjadi keras, menimbulkan
perkapuran!
+) 8arang dini yang meluas sebagai granuloma berkembang menghan-urkan
jaringan ikat sekitarnya dan bagian tengahnya mengalami nekrosis, menjadi
lembek membentuk jaringan keju! Bila jaringan keju dibatukkan keluar
terjadilah kavitas! #avitas ini mula$mula berdinding tipis, lama$lama
dindingnya menebal karena infiltrasi jaringan firbroblas dalam jumlah besar,
sehingga menjadi kavitas sklerotik (kronik)! Terjadinya perkijuan dan kavitas
adalah karena adanya hidrolisis protein lipid dan asam nukleat oleh en4im
yang diproduksi oleh makrofag, dan proses yang berlebihan sitokin dengan
T(D$nya! Be!tuk perkijuan lain yang jarang terjadi adalah cryptic disseminate
TB yang terjadi pada imunodefisiensi dan usia lanjut! Disini lesi sangat ke-il,
tetapi berisi bakteri sangat banyak! #avitas dapat menjadi =
a) "eluas kembali dan menimbulkan sarang pneumonia baru! Bila isi kavitas
ini masuk dalam peredaran darah arteri, maka akan terjadi TB milier!
Dapat juga masuk ke paru sebelahnya atau tertelan masuk lambung dan
selanjutnya ke usus menjadi TB usus! 8arang ini selanjutnya mengikuti
27
perjalanan seperti yang disebutkan diatas! Bisa juga terjadi TB
endobronkial dan TB endotrakeal atau empiema bila ruptur ke pleura,
b) "emadat dan membungkus diri (enkapsulasi) sehingga menjadi
tuberkuloma! Tuberkuloma ini dapat mengapur dan menyembuh atau
dapat aktif kembali menjadi -air dan jadi kavitas lagi! #omplikasi kronik
kavitas ini adalah kolonisasi oleh fungus seperti 7spergillus dan kemudian
menjadi my-etoma,
-) Bersih dan menyembuh, disebut open healed cavity! Dapat juga
meyembuh dengan membungkus diri menjadi ke-il! #adang$kadang
berakhir dengan kavitas yang terbungkus, men-iut, dan berbetuk seperti
bintang yang disebut stellate shape!
?$: Klasi(ikasi uberkulosis
"merican Thoracic Society memberikan klasifikasi baru yang diambil
berdasarkan aspek kesehatan masyarakat =
.) #elas 0= Tidak pernah terpajan TB, tidak terinfeksi! 3rang$orang pada kelas
ini tidak mempunyai ri9ayat terpajan dan tes kulit tuberkulin menunjukkan
hasil negatif (jika dilakukan)
2) #elas . = Terpajan TB, tidak ada bukti terinfeksi! 3rang$orang pada kelas ini
mempunyai ri9ayat terpajan tuberkulosis, tetapi tes tuberkulin menunjukkan
hasil negative! Tindakan yang diambil untuknya tergantung pada derajat dan
kebaruan paparan "! tuber-ulosis, serta kekebalan tubuhnya! @ika terpapar
se-ara signifikan selama + bulan, tes tuber-ulin lanjutan harus dilakukan .0
minggu setelah paparan terakhir, dan sementara itu pengobatan terhadap
infeksi tuber-ulosis laten harus dipertimbangkan terutama pada anak$anak
berusia kurang dari .0 tahun dan penderita infeksi 2%:!
+) #elas 2 = %nfeksi TB laten, tidak timbul penyakit! 3rang$orang pada kelas 2
menunjukkan hasil tes tuber-ulin positif, pemeriksaan radiologi dan
bakteriologi negatif!
/) #elas + = Tuberkulosis, aktif se-ara klinis! #elas + men-akup semua pasien
dengan TB aktif se-ara klinis dengan prosedur diagnostik telah selesai! @ika
diagnosis masih tertunda, orang tersebut harus diklasifikasikan sebagai
tersangka tuberkulosis (kelas 0)! ?ntuk masuk ke kelas +, seseorang harus
memiliki bukti klinis, bakteriologis, dan;atau radiografi TB saat ini! 2al ini
dipastikan dengan isolasi "! tuberkulosis! 8eseorang yang menderita TB di
28
masa lalu dan juga yang saat ini memiliki penyakit aktif se-ara klinis termasuk
dalam kelas +! 8eseorang tetap di kelas + sampai pengobatan untuk episode
penyakit saat ini selesai!
0) #elas / = TB tidak aktif se-ara klinis! Ditemukan radiografi yang abnormal
atau tidak berubah, dan reaksi tes kulit tuberkulin positif, dan tidak ada bukti
klinis!
A) #elas 0 = Tersangka TB (diagnosis tertunda)! 8eseorang termasuk dalam
kelas ini ketika diagnosis TB sedang dipertimbangkan! 8eseorang seharusnya
tidak tetap di kelas ini selama lebih dari + bulan! #etika prosedur diagnostik
telah selesai, orang tersebut harus ditempatkan pada salah satu kelas
sebelumnya!
#lasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (Basil Tahan 7sam ; BT7),
TB paru dibagi atas =
.) TB paru BT7 (F), adalah =
a) 8ekurang$kurangnya 2 dari + spesimen dahak menunjukkan hasil BT7
positif,
b) 2asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BT7 positif dan
kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif!
-) 2asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BT7 positif dan
biakan positif!
2) TB paru BT7 ($), adalah =
a) 2asil pemeriksaan dahak + kali menunjukkan BT7 negatif, gambaran
klinis dan kelainan radologi menunjukkan tuberkulosis aktif!
b) 2asil pemeriksaan dahak + kali menunjukkan BT7 negatif dan biakan "!
Tuber-ulosis positif!
#lasifikasi berdasarkan tipe pasien dari ri9ayat pengobatan sebelumnya yaitu=
.) #asus baru = pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan untuk
tuberkulosis atau sudah mendapakan obat$obat anti tuberkulosis kurang dari
satu bulan!
2) #asus pengobatan ulang =
a) #asus kambuh (relaps) = pasien yang sebelumnya pernah mendapatkan
pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak
BT7 positif atau biakan positif!
b) #asus gagal (smear positive failure) = pasien yang menjalani pengobatan
ulang karena pengobatan sebelumnya gagal, ditandai dengan sputum BT7$
29
nya tetap positif setelah mendapatkan obat anti tuberkulosis pada akhir
bulan ke 0!
-) #asus defaulted atau drop out = pasien yang telah menjalani pengobatan Q
. bulan dan tidak mengambil obat 2 bulan berturut$turut atau lebih
sebelum masa pengobatannya selesai!
+) #asus kronik = pasien yang sputum BT7$nya tetap positif setelah pengobatan
ulang lengkap yang disupervisi dengan baik!
?$? "e'ala Klinis
7! <ejala *espiratori
.) Batuk ; Batuk Darah!
<ejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2$+
minggu atau lebih! Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus! Batuk ini
diperlukan untuk membuang produk$produk radang keluar! 8ifat batuk
dimulai dari batuk kering (non$produktif) kemudian setelah timbul peradangan
menjadi produktif (menghasilkan sputum)! #eadaan lanjut adalah batuk darah
(hemoptisis)! #avitas dapat menjadi sumber hemoptisis mayor! "enetapnya
arteri pulmonalis terminal didalam kavitas dapat menjadi sumber perdarahan
yang hebat (aneurisma *asmussen)! 'enyebab perdarahan lainnya adalah
aspergiloma pada kavitas tuberkulosis kronik!
2) 8esak (apas
8esak napas akan dirasakan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru$paru!
+) (yeri dada
(yeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura
sehingga menimbulkan pleuritis! Terjadi gesekan kedua pleura se9aktu pasien
menarik ; melepaskan nafasnya!
B! <ejala 8istemik
.) Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influen4a! Tetapi kadang$
kadand panas badan dapat men-apai /0$/.R6! 8erangan demam pertama dapat
sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali! Begitulah seterusnya,
sehingga pasien tidak pernah merasa terbebas dari serangan demam influen4a!
2) "alaise
<ejala malaise yang sering ditemukan berupa anoreksia tidak nafsu
makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri
30
otot, keringat malam, dan lain$lain! <ejala malaise ini makin lama makin berat
dan hilang timbul se-ara tidak teratur!
6! <ejala Tuberkulosis Bkstraparu
<ejala tergantung pada organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis
TB akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah
bening, pada meningitis TB akan terlihat gejala meningitis, sementara pada
pleuritis TB terdapat gejala sesak napas dan kadang nyeri dada pada sisi yang
rongga pleuranya terdapat -airan!
?$> Diagnosis
7! "anifestasi #linis Tuberkulosis Bkstrapulmonal!
.) 'leuritis dengan Bfusi
'leuritis dengan efusi terjadi bila rongga pleura terinfeksi oleh "!
tuber-ulosis! 8etelah infeksi primer perifer, rongga pleura dapat
terkontaminasi dengan organisme yang diangkut melalui aliran limfe ke pleura
dan kemudian melintasi permukaan paru ke hilus!
Bfusi pleura terjadi, kadangkala massif, biasanya dengan nyeri pleura yang
amat sangat! Bfusi terjadi plaing sering unilateral, tetapi tidak selalu! Bfusi
bersifat eksudatif, dan gambaran -airan pleura yang paling khas adalah
konsentrasi protein yang lebih dari +,0 g;d1! Biopsi jarum pada pleura parietal
dapat mengungkap adanya granuloma, yang menguatkan diagnosis pleuritis
tuberkulosis!*espons terhadap kemoterapi baik! 'engeluaran seluruh -airan
pleura tidak diperlukan! 'ada kasus yang jarang diperlukan dekortikasi se-ara
bedah!
Distula bronkopleura dan empiema tuber-ulosis merupakan penyulit yang
sangat berbahaya pada tuber-ulosis yang tidak diobati akibat terjadinya ruptur
lesi paru ke salam rongga pleura! Diagnosis biasanya tidak sukar, dan basil
tahan asam biasanya dengan mudah tampak pada eksudat pleura! 'engobatan
terdiri dari drainase se-ara bedah dan kemoterapi yang adekuat!
2) 'eritonitis dan 'erikarditis tuber-ulosis
'eri-ardium dan peritoneum dapat menjadi tempat tuberkulosis!
'erikarditis kadang terjadi bersama dengan pleuritis! >ang lebih sering,
perikardium terinfeksi akibat drainase dari kelenjar limfe yang terinfeksi!
Terjadilah efusi eksudatif, dan pasien datang dengan demam dan nyeri
perikardial! Bisa didapati bising gesek (fri-tion rub)! Diagnosis perikarditis
31
tuberkulosis sering sukar dan kadang$kadang memerlukan torakotomi untuk
melakukan biopsi perikardial!
'eritonitis tuber-ulosis disebabkan penyebaran se-ara hematogen pada
peritoneum atau jalan masuk basilus dari sumber organ kemih kelamin atau
limfatik abdomen! Diagnosisnya seringkali sukar! "ungkin diperlukan biopsi
se-ara bedah untuk menegakkan diagnosis!
+) Tuberkulosis "eningeal
%nfeksi kronik ini ber9ujud tidak saja sebagai tanda meningeal tetapi
sering juga sebagai tanda saraf kranialis! >ang khas pada -airan serebrospinal
adalah kandungan protein yang tinggi, glukosa rendah, dan limfositosis!
#emoterapi yang efektif adalah isonia4id, rifampisin dan etambutol!
Tuberkuloma pada selaput otak atau otak dapat menjadi nyata pada orang
de9asa, beberapa tahun setelah infeksi primer, dan kejang seringkali menjadi
manifestasi utamanya!
/) Tuberkulosis 1aring dan Bndobronkial
Tuberkulosis laring biasanya didapati bersama dengan penyakit paru yang
sudah sangat lanjut! 'enyakit terjadi akibat terinfeksinya permukaan mukosa
selama ekspektorasi! 'enyakit berkembang dari laringitis superfi-ial menjadi
tukak dan granuloma! 8uara parau merupakan gejala utama! Dengan -ara yang
sama, mukosa bronkus dapat terkena yang menyebabkan bron-hitis
tuber-ulosis! Batuk dan hemoptisis minor merupakan manifestasi klinis utama!
'asien dengan laringitis tuberkulosis dan bron-hitis yang luas biasanya sangat
infeksius!
0) Tuberkulosis Tulang
'enyakit yang mengenai tulang dan sendi bukanlah manifestasi
tuber-ulosis yang jarang! 'enyakit 'ott, yaitu tuber-ulosis tulang belakang,
biasanya mengenai vertebra midtorakal! Basilus tuberkel men-apai vertebra
se-ara hematogen atau melalui saluran limfatik dari rongga pleura ke kelenjar
limfe paravertebra()! <ejala a9al yang paling umum adalah nyeri punggung
yang mungkin ada selama berminggu$minggu atau bulan sebelum diagnosis!
Tuber-ulosis sendi paling sering mengenai sendi penopang berat badan
yag besar seperti panggul dan lutut! Tuberkulosis sendi berespon baik terhadap
32
imobilisasi dan kemoterapi! 8inovitis tuberkulosa dapat terjadi sendiri atau
bersama arthritis tuberkulosa!
A) Tuberkulosis <enitourinarius
Tuberkulosis ginjal biasanya bera9al dari hematuria dan piuria
mikroskopik dengan biakan urin yang steril! Diagnosis dapat ditegakkan
dengan ditemukannya basilus tuberkel pada biakan urin! 8eiring dengan
berkembangnya penyakit, terjadi kavitas parenkim ginjal! Dengan kemoterapi
yang adekuat, pengangkatan ginjal se-ara bedah hamper tidak diperlukan!
?reter dan kandung kemih dapat terinfeksi akibat penyebaran organism le9at
tubulus, dan dapat terjadi striktur ureter!
8alpingitis tuber-ulosis sering mengakibatkan sterilisitas pada perempuan!
Tuber-ulosis genital pada laki$laki paling sering mengenai prostat, vesika
seminalis dan epididimis! Tuber-ulosis epididimis dan prostat ditandai oleh
indurasi noduler yang tidak nyeri tekan yang dapat diketahui dari pemeriksaan
fisik! Diagnosis biasanya dibuat dengan kultur basil tahan asam!
7) 7denitis Tuberkulosis
8-rofula merupakan
limfadenitis tuber-ulosis kronik
pada kelenjar limfe leher! Beberapa
kelenjar leher munkin terkena
tetapi tempat yang paling sering
adalah segitiga anterior leher tepat
diba9ah mandibula! 'embesaran
kelenjar tuber-ulosis biasanya
kenyal dan tidak nyeri tekan!
Dengan perkembangan penyakit pembesaran kelenjar ini menjadi lebih keras
dan kasar! Diagnosis biasanya ditegakkan dengan biopsy se-ara bedah!
8umber gambar = 6lini-al Tuber-ulosis /
th
edition by 'eter D3 Davies, 'eter D
Barnes, and 8tephen B <ordon
,) Tuberkulosis pada 7%D8
Tuberkulosis merupakan infeksi oportunistik utama pada penderita infeksi
2%:! 'ada pasien yang terinfeksi pertama kali dengan "! tuber-ulosis dan
33
kemudian dengan 2%:, risiko perkembangan tuber-ulosis adalah 0 hingga .0
persen pertahun!
1imfosit dan monosit, yaitu sel$sel pertahanan primer yang dikerahkan
untuk infeksi tuber-ulosis, dihan-urkan oleh 2%:! *eaktivasi uji kulit
tuber-ulin dapat tidak ada pada individu yang terinfeksi 2%: yang masih sehat
dan bebas gejala klinis 7%D8, sekalipun begitu sebayak dua pertiga persen
pasien yang terinfeksi 2%: dengan tuberkulosis memiliki uji kulit tuberkulin
positif! @umlah limfosit T 6D/ pada pasien tuber-ulosis seropositif$2%: yang
khas berada dalam rentang .00$200 sel per milimeter kubik!
2ampir separuh pasien 7%D8 dengan tuber-ulosis memiliki bentuk
ekstrapulmonal, dengan limfadenitis tuberkulosa yang menonjol, biasanya di
leher anterior! 2ampir setengah pasien ditemukan gambaran rontgen yang
atipik, dengan infiltrate halus yang difus, infiltrate pneumonik, adenopati
hilus, dan infiltrate perihilus, serta seringkali tampak efusi pleura!
5) Tuberkulosis 8aluran "akanan
1ambung sangat resisten terhadap infeksi tuber-ulosis! 2al yang jarang,
yang biasanya terjadi bersama dengan penyakit paru yang berkavitas luas dan
ke-a-atan berat, organism yang tertelan men-apai ileum terminalis, dan sekum
sehingga timbul ileitis tuberkulosa! Diare kronik dan terbentuknya fistula
merupakan manifestasi utama, dan penyakit ini sulit dibedakan dari penyakit
6rohn!
.0) Tuberkulosis "ilier
Tuberkulosis milier disebabkan oleh penyebaran hematogen yang luas!
6enderung lebih fulminan pada anak daripada orang de9asa! >ang klasik,
tuber-ulosis milier timbul setelah penyebaran hematogen se9aktu infeksi
primer, dan pasien datang tanpa adanya ri9ayat tuber-ulosis sebelumnya! 1esi
timbul serempak diseluruh tubuh! 'asien menjadi sakit sebelum terdapat
perubahan radiografik, yang memakan 9aktu / hingga A minggu untuk dapat
dikenali! Temuan radiologi- yang khas adalah nodul$nodul halus, tersebar
se-ara uniformis, dan lembut pada kedua lapangan paru! Temuan ini sering
dapat diketahui pertama kali pada foto toraks lateral, atau foto toraks
posteroanterior yang penyinarannya dikurangi! Diagnosisnya sulit, dan sputum
yang dibatukkan jarang mengandung organisme!
34
B! 'emeriksaan Disik
'ada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung kelainan struktur
paru! #elainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama
daerah apeks dan segmen posterior, serta daerah apeks lobus inferior! Dapat
ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki
basah, tanda$tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum!
'ada pleuritis tuberkulosis, kelainan pemeriksaan fisik tergantung dari
banyaknya -airan di rongga pleura! 'ada perkusi ditemukan pekak, pada
asukultasi suara napas yang melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang
terdapat -airan!
'ada limfadenitis tuberkulosis, terlihat pembesaran kelenjar getah bening,
tersering di daerah leher, kadang$kadang di daerah ketiak! 'embesaran kelenjar
tersebut menjadi -old ab-ess!
6! 'emeriksaan 'enunjang
$ 'emeriksaan Bakteriologi
.) 8putum
'emeriksaan sputum adalah penting, karena dengan ditemukannya
kuman BT7, diagnosis tuber-ulosis sudah dapat dipastikan! Disamping itu
pemeriksaan sputum juga dapat memberikan evaluasi terhadap pengobatan!
Tetapi kadang$kadang tidak mudah untuk mendapat sputum, terutama pasien
yang tidak batuk atau batuk yang non produktif! Dalam hal ini dianjurkan satu
hari sebelum pemeriksaan sputum, pasien dianjurkan minum air sebanyak F2
liter dan diajarkan melakukan refles batuk! Dapat juga dengan memberikan
tambahan obat$obat mukolitik selama 20$+0 menit! Bila masih sulit, sputum
dapat diperoleh dengan -ara bronkoskopi diambil dengan brushin, atau
bronchial washin, atau B71 0broncho alveolar lava,e1!
6riteria sputum BT7 positif adalah bila sekurang$kurangnya
ditemukan + batang kuman BT7 pada satu sediaan! Dengan kata lain
diperlukan 0000 kuman dalam . m1 sputum! #uman berbentuk batang yang
ramping (diameter kurang dari 0,0 Nm), kadang melengkung, sering bermanik$
manik polikromatik, seringkali tampak pada spe-imen klinis sebagai pasangan
atau kelompok beberapa organism yang terletak bersisian!
?ntuk pe9arnaan sediaan dianjurkan memakai -ara Tan Thiam 2ok
yang merupakan modifikasi gabungan -ara pulasan #inyoun dan <abbet!
6ara pemeriksaan sediaan sputum yang dilakukan adalah =
a) 'emeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop biasa,
35
b) 'emeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop fluoresens
(pe9arnaan khusus),
-) 'emeriksaan dengan biakan (kultur),
d) 'emeriksaan terhadap resistensi obat!
'emeriksaan dengan mikroskoskop fluoresens dengan sinar ultraviolet
9alaupun sensitifitasnya tinggi sangat jarang dilakukan, karena pe9arnaan
yang dipakai (auramin$rhodamin) di-urigai bersifat karsinogenik! 'e9arnaan
yang lebih pasti adalah dengan karbofluksin, pe9arnaan ini membutuhkan
pemba-aan yang teliti dengan mikroskop imersi minyak, basilus tuberkulosa
dapat dilihat dengan pembesaran .000 kali!
'ada pemeriksaan dengan biakan, setelah /$A minggu penanaman
sputum dalam medium biakan, koloni kuman tuberkolosis mulai tampak! Bila
setelah , minggu penanaman koloni tidak juga tampak, biakan dinyatakan
negative! "edium biakan telur yang sering dipakai yaitu 1o9enstein @ensen,
#udoh atau 3ga9a! 8ementara medium biakan agar adalah "iddle Brook!
#adang$kadang dari hasil pemeriksaan mikroskopis biasa terdapat
kuman BT7 (positif), tetapi pada biakan hasilnya negatif! %ni terjadi pada
fenomena dead ba-illi, atau non -ulturable ba-illi yang disebabkan keampuhan
panduan obat anti tuber-ulosis jangka pendek yang -epat mematikan kuman
BT7!panduan obat anti tuber-ulosis jangka pendek yang -epat mematikan
kuman BT7!
2) ?ntuk pemeriksaan BT7 sediaan mikroskopis biasa dan sediaan biakan,
bahan$bahan selain sputum dapat juga diambil dari =
a) 6airan serebrospinal sebaiknya dianalisis untuk mengetahui kadar
protein dan glukosa (dibandingkan dengan total serum simultan protein
dan glukosa)! @umlah sel darah putih juga harus diperoleh! 'rotein
yang tinggi (00M dari konsentrasi serum protein), limfositosis, dan
glukosa yang rendah adalah khas meningitis tuberkulosis!
b) Bilasan lambung sering dikerjakan pada anak$anak karena mereka sulit
mengeluarkan dahaknya! 8ekitar 00 ml isi lambung harus diaspirasi
pada pag hari, setelah pasien menjalani puasa selama ,$.0 jam, dan
lebih baik jika pasien masih di tempat tidur!
-) 6airan pleura, peritoneum, dan perikardial dapat dianalisis untuk
mengetahui kadar protein dan glukosa (dibandingkan dengan total
serum simultan protein dan glukosa)! 8el dan diferensial jumlah harus
36
diperoleh! 'rotein yang tinggi (00M dari konsentrasi serum protein),
limfositosis, dan glukosa yang rendah biasanya ditemukan pada infeksi
tuberkulosis!
d) Bilasan urin biasanya menunjukkan hasil negatif dan karenanya tidak
efektif untuk dilakukan!
$ 'emeriksaan *adiologi
'ada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan -ara yang praktis
untuk menemukan lesi tuberkulosis serta memberikan keuntungan seperti pada
tuberkulosis anak$anak dan tuberkulosis milier! 'ada kedua hal ini diagnosis dapat
diperoleh melalui pemeriksaan radiologis dada, sedangkan pemeriksaan sputum
selalu negatif!
'emeriksaan standar adalah foto toraks posterior$anterior! <ambaran yang
di-urigai sebagi lesi tuberkulosis aktif adalah =
.) 'ada segmen apikal dan posterior lobus atas paru serta segmen superior lobus
ba9ah paru ditemukan berupa ber-ak$ber-ak seperti a9an ; nodular,
2) 'ada kavitas bayangannya berupa -in-in yang mula$mula berdinding tipis!
1ama$lama dinding jadi sklerotik dan terlihat menebal,
+) Bayangan ber-ak milier, berupa ber-ak$ber-ak halus yang umumnya tersebar
merata pada seluruh lapangan paru,
/) Bfusi pleura unilateral atau bilateral!
<ambaran radiologis yang di-urigai lesi tuberkulosis inaktif adalah =
.) Dibrotik, terlihat bayangan yang bergaris$garis,
2) #alsifikasi, terlihat seperti ber-ak$ber-ak padat dengan densitas tinggi,
+) Schwarte atau penebalan pleura!
<ambaran radiologis lain yang sering menyertai tuberkulosis paru adalah
bayangan hitam radio$ulsen di pinggir paru atau pleura (pneumotoraks) dan
atelektasis yang terlihat seperti fibrosis yang luas disertai pen-iutan yang dapat
terjadi pada sebagian atau satu lobus maupun pada satu bagian paru!
Berdasarkan luas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan
pengobatan dapat dinyatakan sebagai berikut =
1 Tuberkulosis minimal! Terdapat sebagian ke-il infiltrat nonkavitas pada satu
paru maupun kedua paru, tetapi jumlahnya, tidak melebihi satu lobus paru!
#1 Moderately advanced tuberculosis! 7da kavitas dengan diameter tidak lebih
dari / -m! @umlah infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu bagian paru!
Bila bayangannya kasar tidak lebih dari sepertiga bagian paru!
$1 *ar advanced tuberculosis! Terdapat infiltrat dan kavitas yang melebih
keadaan pada moderately advanced tuberculosis!
37
$ Tes Tuberkulin %ntradermal ("antouC)
'emeriksaan ini masih banyak dipakai utuk membantu menegakkan
diagnosis tuberkulosis terutama pada anak$anak (balita)! Teknik standar tes
"antouC adalah dengan menyuntikkan tuberkulin ''D (Purified Protein
Derivative) sebanyak 0,. ml yang mengandung 0 T!?! tuberkulin se-ara
intrakutan, pada sepertiga atas permukaan volar atau dorsal lengan ba9ah setelah
kulit dibersihkan dengan alkohol! @arum dipegang dengan permukaan miring
diarahkan ke atas dan ujungnya dimasukkan ke ba9ah permukaan kulit! 7kan
terbentuk satu gelembung berdiameter A$.0 mm yang menyerupai gigitan nyamuk
bila dosis 0,. ml disuntikkan dengan tepat dan -ermat!
?ntuk memperoleh reaksi kulit yang maksimum diperlukan 9aktu antara
/,$72 jam sesudah penyuntikan dan reaksi harus diba-a dalam periode tersebut,
yaitu dalam -ahaya yang terang dan posisi lengan ba9ah sedikit ditekuk! 2anya
indurasi (pembengkakan yang teraba) dan bukan eritem yang bernilai!
2asil tes mantouC ini dibagi dalam =
.) %ndurasi berdiameter 0$0 mm = "antouC negatif
2) %ndurasi berdiameter A$5 mm = hasil meragukan
+) %ndurasi berdiameter .0$.0 mm = "antouC positif
/) %ndurasi berdiameter H .0 mm = "antouC positif kuat
0) ?ntuk pasien dengan 2%: positif, tes mantous P 0 mm, dinilai positif!
Tes "antouC hanya menyatakan apakah seseorang individu sedang atau
pernah mengalami infeksi "! tuber-ulosis, "! bovis, vaksinasi B6< dan
"y-oba-teria patogen lainnya! Dasar tes tuberkulin ini adalah reaksi alergi tipe
lambat! Biasanya hampir seluruh pasien tuberkulosis memberikan reaksi "antouC
yang positif (55,,M)! #elemahan tes ini juga terdapat positif palsu yakni pada
pemberian B6< atau terinfeksi "y-oba-terium lain! (egatif palsu lebih banyak
dijumpai daripada positif palsu!
2al$hal yang memberikan reaksi tuberkulin berulang (negatif palsu)=
.) 'asien yang baru 2$.0 minggu terpajan tuberkulosis!
2) 'enyakit sistemik berat (8arkoidosi, 1B),
+) 'enyakit eksantematous dengan panas yang akut = morbili, -a-ar air,
poliomielitis,
/) *eaksi hipersensitivitas menurun pada penyakit 2odgkin!
0) 'emberian kortikosteroid yang lama,
A) ?sia tua, malutrisi, uremia, penyakit keganasan!
$ 'emeriksaan #husus
8alah satu masalah dalam mendiagnosis pasti tuberkulosis adalah lamanya
9aktu yang dibutuhkan untuk pembiakan kuman tuberkuloasis se-ara
38
konvensional! Dalam perkembangan terkini ada beberapa teknik yang lebih baru
yang dapat mengidentifikasi kuman tuberkulosis se-ara lebih -epat!
.) 'emeriksaan Ba-te-
8aat ini sedang dikembangkan pemeriksaan biakan sputum BT7
dengan -ara Ba-te- /00 *adiometri- 8ystem, dimana kuman sudah dapat
dideteksi dalam 7$.0 hari! Dasar teknik pemeriksaan Ba-te- ini adalah
mretode radiometrik! "! tuber-ulosis memetabolisme asam lemak yang
kemudian menghasilkan 632 yang akan dideteksi gro9th indeCnya oleh
mesin ini! Bentuk lain teknik ini adalah dengan menggunakan "y-oba-teria
<ro9th %ndi-ator Tube ("<%T)!
2) 'olymerase 6hain *ea-tion ('6*)
'emeriksaan '6* adalah teknologi -anggih yang dapat mendeteksi
D(7, termasuk D(7 "! tuber-ulosis! 8alah satu masalah dalam pelaksanaan
tekni ini adalah kemungkinan kontaminasi!apabila hasil pemeriksaan '6*
positif sedangkan data lain tidak ada yang menunjang ke arah diagnosis
tuberkulosis, maka hasil tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan untuk
diagnosis tuberkulosis! Bahan ; spesimen pemeriksaan dapat berasal dari paru
maupun ekstraparu sesuai dengan organ yang terlibat!
+) 'emeriksaan serologi dengan berbagai metode, antara lain=
a) %mmuno-hromatographi- Tuber-ulosis (%6T TB)
?ji %6T TB adalah uji seologi untuk mendeteksi antibodi "!
tuber-ulosis dalam serum! ?ji %6T TB merupakan uji diagnostik yang
menggunakan antigen spesifik yang berasal dari membran sitoplasma "!
tuber-ulosis, diantaranya antigen "! tb +, kDa! #e 0 antigen tersebut
diendapkan dalam bentuk / garis melintang pada membran
immunokromatografik (2 antigen diantaranya digabung dalam satu garis)
disamping garis kontrol! 8erum yang akan diperiksa sebanyak +0 Nl
diteteskan ke bantalan 9arna biru! #emudian serum akan berdifusi
mele9ati garis antigen! apabila serum mengandung antibodi terhadap "!
tuber-ulosis, maka antibodi akan berikatan dengan antigen dan
membentuk garis 9arna merah muda! ?ji dinyatakan positif jika setelah
.0 menit terbentuk garis kontrol dan minimal satu dari / garis antigen
pada membran!
b) ?ji 'eroksidase 7nti 'eroksida
39
'rinsip dasar dari uji ini adalah menentukan adanya antibodi %g< yang
spesifik terhadap antigen "! tuber-ulosis! 8ebagai antigen dipakai polimer
sitoplasma "! tuber-ulin var bovis B6< yang dihan-urkan se-ara
ultrasonik dan dipidahkan se-ara ultrasentrifus! 2asil uji '7' TB
dinyatakan patologis bila pada titer .= .0000 didapatkan hasil uji '7' TB
positif! 3leh beberapa peneliti mendapatkan nilai spesifisitas dan
sensitivitasnya -ukup tinggi (,0$50M), tetapi kurang bermanfaat bila
digunakan sebagai sarana tunggal untuk diagnosis tuber-ulosis!
-) "y-odot
?ji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia! ?ji
ini menggunakan antigen lipoarabinomannan (17") yang direkatkan pada
suatu alat yang barbetuk sisir plastik! 8isir plastik ini kemudian di-elupkan
ke dalam serum pasien! 7ntibodi spesifik anti 17" dalam serum akan
terdeteksi sebagai perubahan 9arna pada sisir yang intensitasnya sesuai
dengan antibodi!
$ 'emeriksaan 'enunjang 1ain
.) 'emeriksaan 2istopatologi @aringan
'emeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis tuberkulosis! Bahan jaringan dapat diperoleh melalui biopsi atau
otopsi, yaitu =
a) Biopsi aspirasi dengan jarum halum (B@2) kelenjar getah bening (#<B),
b) Biopsi pleura (melalui torakoskopi atau dengan jarum 7bram, 6ope dan
:een 8ilverman),
-) Biopsi jaringan paru (trans bron-hial lung biopsy;TB1B) dengan
bronkoskopi,
d) Biopsi atau aspirasi pada lesi organ di luar paru yang di-urigai
tuberkulosis!
'ada pemeriksaan biopsi sebaiknya diambil dua sediaan, satu
sediaan dimasukkan ke dalam larutan salin dan di kirim ke laboratorium
mikrobiologi untuk dikultur, serta sediaan yang kedua difiksasi untuk
pemeriksaan histologi!
2) 'emeriksaan Darah
2asil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator yang spesifk
untuk tuberkulosis! 'ada saat tuberkulosis baru mulai (aktif) akan
40
didapatkan jumlah leukosit yang sedikit meninggi dengan hitung jenis
pergeseran ke kiri! @umlah limfosit masih diba9ah normal! 1aju endap
darah mulai meningkat! Bila penyakit mulai sembuh, jumlah leukosit
kembali normal, dan jumlah limfosit masih tinggi! 1aju endap darah mulai
turun ke arah normal lagi!
?$@ Penatalaksanaan
'engobatan tuberkulosis dibagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif 2$+ bulan
dan fase lanjutan / atau 7 bulan! 'engobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan
pasien, men-egah kematian, men-egah kekambuhan, memutuskan rantai
penularan dan men-egah terjadinya resistensi kuman terhadap 37T!
A!,!. 3bat 7nti Tuberkulosis
3bat yang dipakai =
.) @enis obat utama (lini .) yang digunaka adalah =
%(2, *ifampisin, 'ira4inamid, Btambutol, 8treptomisin!
2) @enis obat tambahan lainnya (lini 2)
#amaisin, '78 (para amino sali-yli- a-id), 3floksasin, Tiaseta4on,
Btionamid, 8ikloserin, 'rotionamid, :iomisin, #apreomisin, 7mikasin,
(orfloksasin, 1evofloksasin, #lofa4imin!
#emasan =
.) 3bat tunggal = obat disajikan se-ara terpisah!
Tabel .! @enis dan dosis 37T
!bat Dosis
0mg%kgBB%,r2
Dosis 6g &ian'urkan
0mg%kgBB%,r2
Dosis
maks
0mg2
Dosis 0mg2%BB0kg2
Harian Intermiten A9B 9B8?B C?B
* ,$.2 .0 .0 A00 +00 /00 A00
2 /$A 0 .0 +00 .00 +00 /00
J 20$+0 20 +0 700 .000 .000
B .0$20 .0 +0 700 .000 .000
8 .0$., .0 .0 .000 8esuai
BB
700 .000
41
2) 3bat kombinasi dosis tetap;#DT (DiCed Dose 6ombination$DD6)
#ombinasi dosis tetap ini terdiri dari + atau / obat dalam satu tablet! %n
ternational union 7gaints Tuber-ulosis and 1ung Disease (%?71TD) dan
23 menyarankan untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan
kombinasi dosis tetap dalam pengobatan TB primer pada tahun .55,!
Dosis obat kombinasi tetap berdasarkan 23 seperti terlihat pada berikut=
Tabel 2! Dosis 37T #DT
Berat
Badan
Tahap %ntensif
tiap hari selama 0A hari
*2JB (.00;70;/00;270)
Tahap 1anjutan
+ kali seminggu selama .A
minggu
*2 (.00;.00)
+0$+7 2 tablet 2 tablet
+,$0/ + tablet + tablet
00$70 / tablet / tablet
H7. 0 tablet 0 tablet
3bat kombinasi dosis tetap mempunyai beberapa keuntungan dalam
pengobatan TB=
a) Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan sehingga menjamin
efektifitas obat dan mengurangi efek samping!
b) "en-egah penggunaan obat tunggal sehinga menurunkan resiko
terjadinya resistensi obat ganda dan mengurangi kesalahan penulisan
resep
-) @umlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obat
menjadi sederhana dan meningkatkan kepatuhan pasien!
'eningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang
benar dan standar!
A!,!2 'aduan obat 7nti Tuberkulosis
"enurut buku 'edoman Diagnosis dan 'enatalaksanaan di %ndonesia
pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi =
.) 'asien kasus baru TB paru dengan BT7 positif, dan TB dengan BT7
negatif beserta gambaran foto toraks lesi luas (termasuk luluh paru)!
'aduan obat yang dianjurkan = 2*2JB;/*2 atau 2*2JB;/*+2+atau
2*2JB;A2B
42
'engobatan fase inisial resimennya 22*JB, maksudnya *ifampisin (*),
%sonia4id (2), 'ira4inamid (J) dan Btambutol (B) diberikan setiap hari
selama dua bulan! #emudian diteruskan ke fase lanjutan /*2 atau /*+2+
atau A2B, maksudnya *ifampisin dan %sonia4id diberikan selama empat
bulan setiap hari atau tiga kali seminggu, atau diberikan selama A bulan!
Bila ada fasilitas biakan dan uji resistensi, pengobatan disesuaikan dengan
hasil uji resistensi!
2) 'asien baru TB paru dengan BT7 negatif beserta gambaran foto toraks lesi
minimal!
'anduan obat yang dianjurkan = 2*2JB;/*2 atau 2*2JB;/*+2+ atau
A*2B
+) 'asien TB paru kasus kambuh!
8ebelum ada hasil uji resistensi dapat diberikan 2*2JB8;.*2JB! Dase
lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi! Bila tidak terdapat hasil uji
resistensi dapat diberikan *2B selama 0 bulan!
/) 'asien TB paru kasus gagal pengobatan!
'aduan obat yang dianjurkan = 2*2JB8;.*2JB;0*2B!
8ebelum ada hasil uji resistensi seharusnya diberikan obat lini 2 (-ontoh
paduan= +$A bulan kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin dilanjutkan
.0$., bulan ofloksasin, etionamid, sikloserin)! Dalam keadaan tidak
memungkinkan fase a9al dapat diberikan 2*2JB8;.*2JB! Dase lanjutan
sesuai dengan hasil uji resistensi! Bila tidak terdapat hasil uji resistensi
dapat diberikan *2B selama 0 bulan!
0) 'asien TB kasus putus obat!
'aduan obat yang disediakan oleh 'rogram (asional TB =
2*2JB8;.*2JB;0*+2+B+!
'asien TB paru kasus lalai berobat akan dimulai pengobatan kembali
sesuai dengan kriteria berikut =
a) Berobat O / bulan
Bila BT7 positif, pengobatan dimulai dari a9al dengan paduan obat
yang lebih kuat dan jangka 9aktu pengobatan yang lebih lama! Bila
BT7 negatif, gambaran foto toraks positif, TB aktif pengobatan
diteruskan!
b) Berobat Q / bulan
Bila BT7 saat ini negatif, klinis dan radiologi tidak aktif atau ada
perbaikan maka pengobatan 37T dihentikan! Bila gambaran
radiolologi aktif, lakukan analisis lebih lanjut untuk memastikan
43
diagnosis TB dengan mempertimbangkan juga kemungkinan penyakit
paru lain! Bila terbukti TB maka pengobatan dimulai dari a9al dengan
paduan obat yang lebih kuat dan jangka 9aktu pengobatan yang lebih
lama! Bila BT7 saat ini positif, pengobatan dimulai dari a9al dengan
paduan obat yang lebih kuat dan jangka 9aktu pengobatan yang lebih
lama!
A) 'asien TB paru kasus kronik!
-) 'engobatan TB paru kasus kronik, jika belum ada hasil uji resistensi
berikan *2JB8! @ika telah ada hasil uji resistensi, sesuaikan dengan
hasil uji resistensi (minimal terdapat / ma-am 37T yang masih
sensitif) ditambah dengan obat lini 2 seperti kuinolon, betalaktam,
makrolid, dan lain$lain! 'engobatan minimal selama ., bulan!
d) @ika tidak mampu dapat diberikan %(2 seumur hidup
e) 'ertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan kemungkinan
penyembuhan!
f) #asus TB paru kronik perlu dirujuk ke dokter spesialis paru!
8edangkan menurut buku 'edoman (asional 'enanggulangan
Tuberkulosis pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi =
.) #ategori$. (22*JB; /*+2+)
'aduan 37T ini diberikan untuk pasien baru=
a) 'asien baru TB paru BT7 positif!
b) 'asien TB paru BT7 negatif foto toraks positif
-) 'asien TB ekstra paru
2) #ategori $2 (2*2JB8; *2JB;0*+2+B+)
'aduan 37T ini diberikan untuk pasien BT7 positif yang telah diobati
sebelumnya=
a) 'asien kambuh
b) 'asien gagal
-) 'asien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)
Tabel +! Dosis untuk paduan 37T #DT #ategori 2
Berat
Badan
Tahap %ntensif
tiap hari
*2JB (.00;70;/00;270) F 8
Tahap 1anjutan
+ kali seminggu
*2 (.00;.00) F
B(/00)
44
8elama 0A hari
8elama 2,
hari
selama 20 minggu
+0$+7 2 tab /#DT
F 000 mg 8treptomisin
inj!
2 tab /#DT 2 tab 2#DT
F 2 tab Btambutol
+,$0/ + tab /#DT
F 700 mg 8treptomisin
inj
+ tab /#DT + tab 2#DT
F + tab Btambutol
00$70 / tab /#DT
F .000 mg 8treptomisin
inj!
/ tab /#DT / tab 2#DT
F / tab Btambutol
H7. 0 tab /#DT
F .000mg 8treptomisin
inj!
0 tab /#DT 0 tab 2#DT
F 0 tab Btambutol
+) Bfek samping obat dan penatalaksanaannya
Bfek samping yang terjadi dapat ringan atau berat, bila efek samping
ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomats maka pemberian 37T dapat
dilanjutkan!
Tabel berikut, menjelaskan efek samping ringan maupun berat dengan
pendekatan gejala!
Tabel /! Bfek samping ringan 37T
E(ek Sam+ing Pen6ebab Penatalaksanaan
Tidak ada nafsu
makan, mual, sakit
perut
*ifampisin 8emua 37T diminum
malam sebelum tidur
(yeri 8endi 'irasinamid Beri 7spirin
#esemutan s;d rasa
terbakar di kaki
%(2 Beri vitamin BA
(piridoCin) .00mg per hari
arna kemerahan
pada air seni (urine)
*ifampisin Tidak perlu diberi apa$apa,
tapi perlu penjelasan
kepada pasien
45
Tabel 0! Bfek samping berat 37T
Bfek 8amping 'enyebab 'enatalaksanaan
<atal dan kemerahan
kulit
8emua jenis 37T %kuti petunjuk
penatalaksanaan diba9ah
S)!
Tuli 8treptomisin 8treptomisin dihentikan,
ganti Btambutol!
<angguan
keseimbangan
!
8treptomisin 8treptomisin dihentikan,
ganti
Btambutol
%kterus tanpa penyebab
lain
2ampir semua
37T
2entikan semua 37T
sampai
ikterus menghilang!
Bingung dan muntah$
muntah (permulaan
ikterus karena obat)
2ampir semua
37T
2entikan semua 37T,
segera
lakukan tes fungsi hati!
<angguan penglihatan Btambutol 2entikan Btambutol!
'urpura dan renjatan
(syok)
*ifampisin 2entikan *ifampisin!
'enatalaksanaan pasien dengan efek samping Tgatal dan kemerahan kulitU=
@ika seorang pasien dalam pengobatan 37T mulai mengeluh gatal$gatal
singkirkan dulu kemungkinan penyebab lain! Berikan dulu anti$histamin, sambil
meneruskan 37T dengan penga9asan ketat! <atal$gatal tersebut pada sebagian
pasien hilang, namun pada sebagian pasien malahan terjadi suatu kemerahan kulit!
Bila keadaan seperti ini, hentikan semua 37T! Tunggu sampai kemerahan kulit
tersebut hilang! @ika gejala efek samping ini bertambah berat, pasien perlu dirujuk!
A!,!+ Dire-tly 3beserved Treatment 8hort 6ourse (D3T8)
3rganisasi #esehatan Dunia (23) menyatakan bah9a kun-i
keberhasilan program penanggulagan tuberkulosis adalah dengan menerapkan
strategi D3T8 yang juga telah dianut oleh negara kita! #arena itu pemahaman
46
tentang D3T8 merupakan hal yang sangat penting agar tuberkulosis dapat
ditanggulangi dengan bak!
D3T8 memiliki lima komponen, yaitu =
.) #omitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional,
2) 'emberian obat jangka pendek yang dia9asi se-ara langsung, dikenal
dengan istilah D3T (Dire-tly 3bsered Therapy),
+) 'engadaan 37T se-ara berkesinambungan,
/) "onitoring serta pen-atatan dan pelaporan yang baku ; standar!
8aat ini terdapat A elemen kun-i dalam startegi stop TB yang
direkomendasi oleh 23 =
.) 'eningkatan dan ekspansi D3T8 yang bermutu, meningkatkan penemuan
kasus dan penyembuhan melalui pendekatan yang efektif terhadap seluruh
pasien terutama pasien tidak mampu!
2) "emberikan perhatian pada kasus TB$2%:, "ulti Drug *esistan-e
("D*)$TB, dengan aktivitas gabungan TB$2%:, D3T8$'1?8, dan
pendekatan$pendekatan lain yang relevan!
+) #onstribusi pada sistem kesehatan dengan kolaborasi bersama program
kesehatan yang lain dan pelayanan umum!
/) "elibatkan seluruh praktisi kesehatan, masyarakat, s9asta dan non
pemerintah dengan pendekatan 'ubli-$'rivate "iC (''") untuk mematuhi
%nternational 8tandarts of TB -are!
0) "engikutsertakan pasien dan masyarakat yang berpengruh untuk
berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan yang efektif!
A) "emunkinkan dan meningkatkan penelitian untuk pengembangan obat
baru, alat diagnostik, dan vaksin! 'enelitian juga dibutuhkan untuk
meningkatkan keberhasilan program!
Dalam melaksanakan D3T, sebelum pengobatan pertama kali dimulai,
pasien diberikan penjelasan bah9a harus ada seorang penga9asan menelan
obat ('"3) dan '"3 tersebut harus ikut hadir di poliklinik untuk
mendapatkan penjelasan tentang D3T!
'ersyaratan untuk menjadi seorang '"3 =
47
.) 8eseorang yang dikenal, diper-aya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh
pasien!
2) 8eseorang yang tinggal dekat dengan pasien!
+) Bersedia membantu pasien dengan sukarela!
/) Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama$sama dengan
pasien
8ebaiknya '"3 adalah petugas kesehatan, misalnya bidan di desa,
pera9at, pekarya, sanitarian, juru %mmunisasi, dan lain lain! Bila tidak ada
petugas kesehatan yang memungkinkan, '"3 dapat berasal dari kader
kesehatan, guru, anggota 'erhimpunan 'emberantasan Tuberkulosis %ndonesia
(''T%), '##, atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga!
Tugas seorang '"3 adalah =
.) "enga9asi pasien TB agar menelan obat se-ara teratur sampai selesai
pengobatan!
2) "emberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur!
+) "engingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada 9aktu yang telah
ditentukan!
/) "emberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang mempunyai
gejala$gejala men-urigakan TB untuk segera memeriksakan diri ke ?nit
'elayanan #esehatan!
0) Tugas seorang '"3 bukanlah untuk mengganti ke9ajiban pasien
mengambil obat dari unit pelayanan kesehatan (?'#)!
%nformasi penting yang perlu dipahami '"3 untuk disampaikan
kepada pasien dan keluarganya=
.) TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan
2) TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
+) 6ara penularan TB, gejala$gejala yang men-urigakan dan -ara
pen-egahannya
/) 6ara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan)
0) 'entingnya penga9asan supaya pasien berobat se-ara teratur
48
#emungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta
pertolongan ke ?'#!
A!,!/ 'engobatan tuber-ulosis pada keadaan khusus
.) #ehamilan dan menyusui
'ada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda
dengan 'engobatan TB pada umumnya! "enurut 23, hampir semua
37T aman untuk kehamilan, ke-uali streptomisin! 8treptomisin tidak
dapat dipakai pada kehamilan karena bersifat permanent ototo3ic dan
dapat menembus barier placenta! #eadaan ini dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada
bayi yang akan dilahirkan! 'erlu dijelaskan kepada ibu hamil bah9a
keberhasilan pengobatannya sangat penting artinya supaya proses
kelahiran dapat berjalan lan-ar dan bayi yang akan dilahirkan terhindar
dari kemungkinan tertular TB! Tidak ada indikasi penguguran pada pasien
TB dengan kehamilan!
'ada prinsipnya pengobatan TB pada ibu menyusui tidak berbeda
dengan pengobatan pada umumnya! 8emua jenis 37T aman untuk ibu
menyusui! 8eorang ibu menyusui yang menderita TB harus mendapat
paduan 37T se-ara adekuat! 'emberian 37T yang tepat merupakan -ara
terbaik untuk men-egah penularan kuman TB kepada bayinya! %bu dan
bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui!
'engobatan pen-egahan dengan %(2 diberikan kepada bayi tersebut sesuai
dengan berat badannya!
2) 'asien TB pengguna kontrasepsi
*ifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil #B,
suntikan #B, susuk #B), sehingga dapat menurunkan efektifitas
kontrasepsi tersebut! 8eorang pasien TB sebaiknya mengggunakan
kontrasepsi non$hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung estrogen
dosis tinggi (00 m-g)!
+) 'asien TB dengan hepatitis akut
'emberian 37T pada pasien TB dengan hepatitis akut dan atau
klinis ikterik, ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami penyembuhan!
49
'ada keadaan dimana pengobatan Tb sangat diperlukan dapat diberikan
streptomisin (8) dan Btambutol (B) maksimal + bulan sampai hepatitisnya
menyembuh dan dilanjutkan dengan *ifampisin (*) dan %soniasid (2)
selama A bulan!
/) 'asien TB dengan kelainan hati kronik
Bila ada ke-urigaan gangguan faal hati, dianjurkan pemeriksaan
faal hati sebelum pengobatan Tb! #alau 8<3T dan 8<'T meningkat lebih
dari + kali 37T tidak diberikan dan bila telah dalam pengobatan, harus
dihentikan! #alau peningkatannya kurang dari + kali, pengobatan dapat
dilaksanakan atau diteruskan dengan penga9asan ketat! 'asien dengan
kelainan hati, 'irasinamid (J) tidak boleh digunakan! 'aduan 37T yang
dapat dianjurkan (rekomendasi 23) adalah 2*2B8;A*2 atau
22B8;.02B!
0) 'asien TB dengan gagal ginjal
%soniasid (2), *ifampisin (*) dan 'irasinamid (J) dapat di ekskresi
melalui empedu dan dapat di-erna menjadi senya9a$senya9a yang tidak
toksik! 37T jenis ini dapat diberikan dengan dosis standar pada pasien$
pasien dengan gangguan ginjal! 8treptomisin dan Btambutol diekskresi
melalui ginjal, oleh karena itu hindari penggunaannya pada pasien dengan
gangguan ginjal! 7pabila fasilitas pemantauan faal ginjal tersedia,
Btambutol dan 8treptomisin tetap dapat diberikan dengan dosis yang
sesuai faal ginjal! 'aduan 37T yang paling aman untuk pasien dengan
gagal ginjal adalah 22*J;/2*!
A) 'asien TB dengan Diabetes "elitus
Diabetes harus dikontrol! 'enggunaan *ifampisin dapat
mengurangi efektifitas obat oral anti diabetes 0sulfonil urea1 sehingga
dosis obat anti diabetes perlu ditingkatkan! %nsulin dapat digunakan untuk
mengontrol gula darah, setelah selesai pengobatan TB, dilanjutkan dengan
anti diabetes oral! 'ada pasien Diabetes "ellitus sering terjadi komplikasi
retinopati diabetika, oleh karena itu hati$hati dengan pemberian etambutol,
karena dapat memperberat kelainan tersebut! 7pabila kadar gula darah
tdak terkontrol, maka lama pengobatan dapat dilanjutkan sampai 5 bulan!
50
7) 'asien TB "ilier
'aduan obat yang diberikan adalah 2*2JB;/*2 dan diindikasikan
untuk ra9at inap! 'ada gejala meningitis, sesak napas, gejala toksik, dan
demam tinggi dapat diberikan kortikosteroid prednison dengan dosis +0$/0
mg per hari kemudian diturunkan se-ara bertahap!
,) 'asien Bfusi 'leura TB
'aduan obat yang diberikan adalah 2*2JB;/*2! Bvakuasi -airan
dilakukan seoptimal mungkin, sesuai keadaan pasien dan dapat diberikan
kortikosteroid! 2ati$hati pemberian kortikosteroid pada TB dengan lesi
luas dan D"! Bvakuasi -airan dapat diulang jika diperlukan!
5) 'asien$pasien yang perlu mendapat tindakan operasi (reseksi paru), adalah=
a) ?ntuk TB paru=
a! 'asien batuk darah berat yang tidak dapat diatasi dengan -ara
konservatif!
b! 'asien dengan fistula bron.opleura dan empiema yang tidak dapat
diatasi se-ara konservatif!
-! 'asien "D* TB dengan kelainan paru yang terlokalisir
b) ?ntuk TB ekstra paru=
'asien TB ekstra paru dengan komplikasi, misalnya pasien TB tulang
yang disertai kelainan neurologik!
.0) 'asien TB dengan infeksi 2%:;7%D8
Tatalaksanan pengobatan TB pada pasien dengan infeksi
2%:;7%D8 adalah sama seperti pasien TB lainnya! 3bat TB pada pasien
2%:;7%D8 sama efektifnya dengan pasien TB yang tidak disertai
2%:;7%D8! 'rinsip pengobatan pasien TB$2%: adalah dengan
mendahulukan pengobatan TB! 'engobatan 7*:(antiretroviral) dimulai
berdasarkan stadium klinis 2%: sesuai dengan standar 23! 'enggunaan
suntikan 8treptomisin harus memperhatikan 'rinsip$prinsip 4niversal
Precaution (#e9aspadaan #eamanan ?niversal)! 'engobatan pasien TB$
2%: sebaiknya diberikan se-ara terintegrasi dalam satu ?'# untuk
menjaga kepatuhan pengobatan se-ara teratur! 'asien TB yang berisiko
51
tinggi terhadap infeksi 2%: perlu dirujuk ke pelayanan :6T (5oluntary
6ouncelin, and Testin, E #onsul sukarela dengan test 2%:)!
..) Tuber-ulosis pada organ lain
'aduan 37T untuk pengobatan tuber-ulosis di berbagai organ tubuh sama
dengan TB paru menurut 7T8, misalnya lama pengobatan untuk TB
tulang, TB sendi, dan TB kelenjar adalah 5$.2 bulan! 'aduan 37T yang
diberikan adalah = 22*JB;7$.0*2
?$D Prognosis
Biasanya kondisi$kondisi pada tuber-ulosis memberikan respon terhadap
pengobatan dalam dua bulan pertama apabila penderita rutin minum obat anti
tuber-ulosis! #adang$kadang infeksi akan berulang apabila sistem imun penderita
turun atau sering terpapar dengan penderita TB aktif! Dengan pera9atan
kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih efektif!
BAB )II
PEMBAHASAN
>$# Pemili,an era+i
8yarat obat yang ideal adalah =
52
.! 2arus efektif
2! 2arus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
+! Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau me9arnai pakaian
/! "udah diperoleh dan harganya murah
Beberapa ma-am obat yang dapat dipakai pada pengobatan TB6 yaitu=
1. %sonia4id (%(2)
8ebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa
efek samping! (amun sebagian ke-il dapat mengalami efek samping, oleh
karena itu pemantauan kemungkinan terjadinya efek samping sangat
penting dilakukan selama pengobatan!
Bfek samping yang terjadi dapat ringan atau berat (terlihat pada
tabel), bila efek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomatis
maka pemberian 37T dapat dilanjutkan!
3ara Ker'a = %sonia4id adalah turunan hidrasid yang bersifat
bakteriostatis$khusus terhadap myoba-terium tuber-ulosis! Bfek
bakterisidnya terlihat pada kuman yang sedang membelah dengan -ara
menghambat biosintesa asam mikolat pada dinding sel bakteri
myoba-terium!
?ntuk pen-egahan terhadap neuritits perifer yang biasanya
menyertai penderita yang kurang gi4i, pada %(2 /00 se-ara khusus
ditambahkan vitamin BA .0mg!
Dosis .
De9asa = /$0 mg;kgBB;hari dalam dosis tunggal atau terbagi
maksimal +00 mg;hari
7nak$anak = .0$20 mg;kgBB;hari dalam dosis tunggal atau terbagi
tergantung kepada berat ringan penyakit
Kontrain&ikasi = $ penderita yang hipersensitif terhadap %(2; %sonia4id
$ penderita penyakit hati yang disebabkan oleh obat$
obat lain
53
E(ek Sam+ing= (euritis perifer, neuritits optik, hepatotoksik nekrosis,
sukar tidur, kontraksi; kejang pada ulu hati, tahapan psikosis, reaksi
hipersentifitas, agranulositosis, hepatitis (terutama pada pasien diatas +0
tahun), kelainan kulit lupus erythematosus, pellagra, hiperglikemia, dan
ginekomastia!
Interaksi !bat.
Dapat menghambat metabolisme 6arbama4epin, BthosuCimide,
dan 'henytoin
7ntasida yang mengandung 7lumunium dan "agnesium karena
dapat mengurangi absorpsi
6y-loserin dan Disulfiram dapat meningkatkan toksisitas sistem
saraf pusat
2. *ifampisin
Dosis .
De9asa = A00 mg;hari, sebagai dosis tunggal
?ntuk keadaan berat dosis tersebut dapat dinaikkan 500$.200 mg,
diberikan dalam 2 bagian!
?ntuk penderita dengan gangguan hati, dosis tidak boleh lebih dari
,mg; kgBB
7nak$anak sampai umur .2 tahun = .0$.0 mg;kgBB, diberikan
dalam dosis tunggal atau dalam 2 bagian! Dosis harian tidak boleh
melebihi A00 mg!
8ebaiknya diminum . jam sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan!
Interaksi !bat .
*ifampi-in diberikan bersama a-eno-oumarol, maka untuk
mempertahankan nilai protombin normal dosis antikoagulan perlu
dinaikkan karena kedua obat tersebut dihidroksilasi menjadi
54
senya9a inkalif dalam retikulum endoplasmika hati, mungkin
terjadi interaksi jenis induksi antara kedua obat tersebut!
*ifampi-in dan tablet kontrasepsi oral =
Bstrogen diinoktioni dalam hati, karena rifampi-in menginduksi
pembentukan en4im mikrosom hati, mungkin terjadi suatu interaksi
jenis induksi!
*ifampi-in dan glikosida jantung =
'emberian rifampi-in pada penderita yang mendapat pengobatan
dari digitoksin dapat menyebabkan penurunan kadar
digitoksindalam serum! 2al tersebut juga mengingat metabolisme
digitoksin sebagian dalam hati!
*ifampi-in dan tobultamida =
*ifampi-in dapat menyebabkan penurunan kadar serum
tobultamida karena interaksi jenis induksi!
*ifampi-in dan '78 =
'emberian rifampi-in dan '78 bersamaan menyebabkan kadar
seum rifampi-in rendah karena tablet '78 mengandung eksipien
bentonit yang mengabsorpsi rifampi-in! @ika rifampi-in akan
diberikan bersamaan dengan '78 harus dalam jangka 9aktu ,$.2
jam antara pemberian kedua obat tersebut!
*ifampi-in dan fenobarbiturat =
7da laporan yang mengatakan terjadi penururnan kadar rifampi-in
dalam serum penderita tuberkulosis yang juga diberikan
fenobarbital! @uga dapat terjadi peningkatan beban pada hati hingga
dapat timbul ikterus!
*ifampi-in dengan obat$obat simetidin, propanolol, fenitoin, dan
ketokona4ol menyebabkan penurunan konsentrasi plasma dari obat$
obat tersebut
3bat$obat antasid menurunkan absorpsi rifampi-in
55
*ifampi-in menurunkan efek metadon karena menaikkan
metabolisme metadon!
E(ek sam+ing ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan
pengobatan simptomatis ialah =
- 8indrom flu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang
- 8indrom perut berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah
kadang$kadang diare
- 8indrom kulit seperti gatal$gatal kemerahan
E(ek sam+ing 6ang berat teta+i 'arang ter'a&i ialah =
- 2epatitis imbas obat atau ikterik, bila terjadi hal tersebut 37T harus
distop dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan
khusus
- 'urpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal ginjal! Bila salah
satu dari gejala ini terjadi, rifampisin harus segera dihentikan dan
jangan diberikan lagi 9alaupun gejalanya telah menghilang
- 8indrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas
- *ifampisin dapat menyebabkan 9arna merah pada air
seni, keringat, air mata dan air liur! arna merah tersebut terjadi
karena proses metabolisme obat dan tidak berbahaya! 2al ini harus
diberitahukan kepada pasien agar mereka mengerti dan tidak perlu
kha9atir!
3. 'ira4inamid
3ara Ker'a = 'ira4inamid merupakan antituberkulosis sekunder se-ara in
vitro pira4inamida aktif dalam suasana asam, terhadap mikobakterium!
Bersifat bakterisid terutama pada basil tuberkulosa intraseluler!
'ada pemberian oral pira4inamida mudah diserap dan tersebar luas ke
seluruh jaringan tubuh! #adar pun-ak dalam serum ter-apai dalam 9aktu
kurang lebih 2 jam dan 9aktu paruh antara .0$.A jam! 'ira4inamida
mengalami hidrolisis dan hidroksilasi menjadi asam hidroksi pira4inoat
yang merupakan metabolit utamanya dan diekskresi melalui filtrasi
glomerulus!
56
Dosis . 20$+0 mg;kgBB;hari dalam dosis tunggal atau terbagi
(maksimum 2 gram;hari)!
E(ek sam+ing utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai
pedoman TB pada keadaan khusus)! (yeri sendi juga dapat terjadi (beri
aspirin) dan kadang$kadang dapat menyebabkan serangan arthritis <out,
hal ini kemungkinan disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan
asam urat! #adang$kadang terjadi reaksi demam, mual, kemerahan dan
reaksi kulit yang lain!
Kontrain&ikasi . penderita dengan gangguan fungsi hati, hiperurikemia
dan; atau gout, hipoglikemia, diabetes, penderita dengan gangguan fungsi
ginjal, hipersensitif!
4. Bthambutol
3ara Ker'a = Bthambutol merupakan tuberkulostatik dengan mekanisme
kerja menghambat sintesa *(7! 'ada pemberian dosis tunggal 20
mg;kgBB, diperoleh kadar 2$0 m-g;ml di dalam serum setelah 2/ jam!
Bkskresi sebagian besar melalui ginjal, hanya lebih kurang .0M diubah
menjadi metabolit inaktif!
E(ek sam+ing . etambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan
berupa berkurangnya ketajaman, buta 9arna untuk 9arna merah dan hijau!
"eskipun demikian kera-unan okuler tersebut tergantung pada dosis yang
dipakai, jarang sekali terjadi bila dosisnya .0$20 mg;kg BB perhari atau +0
mg;kg BB yang diberikan + kali seminggu! <angguan penglihatan akan
kembali normal dalam beberapa minggu setelah obat dihentikan!
8ebaiknya etambutol tidak diberikan pada anak karena risiko kerusakan
okuler sulit untuk dideteksi!
5. 8treptomisin
E(ek sam+ing utama adalah kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan
dengan keseimbangan dan pendengaran! *isiko efek samping tersebut
57
akan meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan
umur pasien! *isiko tersebut akan meningkat pada pasien dengan
gangguan fungsi ekskresi ginjal! <ejala efek samping yang terlihat ialah
telinga mendenging (tinitus), pusing dan kehilangan keseimbangan!
#eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera dihentikan atau dosisnya
dikurangi 0,20gr! @ika pengobatan diteruskan maka kerusakan alat
keseimbangan makin parah dan menetap (kehilangan keseimbangan dan
tuli)!
*eaksi hipersensitiviti kadang terjadi berupa demam yang timbul
tiba$tiba disertai sakit kepala, muntah dan eritema pada kulit! Bfek
samping sementara dan ringan (jarang terjadi) seperti kesemutan sekitar
mulut dan telinga yang mendenging dapat terjadi segera setelah suntikan!
Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat dikurangi 0,20gr!
8treptomisin dapat menembus sa9ar plasenta sehingga tidak boleh
diberikan pada perempuan hamil sebab dapat merusak syaraf pendengaran
janin!
E(ek sam+ing !A &an Penatalaksanaann6a
E(ek sam+ing Kemungkinan Pen6ebab atalaksana
Minor !A &iteruskan
Tidak nafsu makan, mual, sakit perut *ifampisin 3bat diminum malam
sebelum tidur
(yeri sendi 'yra4inamid Beri aspirin
;allopurinol
#esemutan s;d rasa terbakar di kaki %(2 Beri vitamin BA
(piridoksin) . C .00
mg perhari
arna kemerahan pada air seni *ifampisin Beri penjelasan, tidak
perlu diberi apa$apa!
Ma6or Hentikan !bat
<atal dan kemerahan pada kulit 8emua jenis 37T Beri antihistamin dan
58
dievaluasi ketat
Tuli 8treptomisin 8treptomisin
dihentikan
<angguan keseimbangan (vertigo dan
nistagmus)
8treptomisin 8treptomisin
dihentikan
%kterik ; 2epatitis %mbas 3bat
(penyebab lain disingkirkan)
8ebagian besar 37T 2entikan semua 37T
sampai ikterik
menghilang dan boleh
diberikan
hepatoprotektor
"untah dan -onfusion (suspe-ted
drug$indu-ed pre$i-teri- hepatitis)
8ebagian besar 37T 2entikan semua 37T
dan lakukan uji fungsi
hati
<angguan penglihatan Btambutol 2entikan etambutol
#elainan sistemik, termasuk syok dan
purpura
*ifampisin 2entikan rifampisin
BAB )III
PENUUP
@$# Kesim+ulan
Tuber-ulosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh
Micobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi dan oleh hipersensitivitas yang diperantarai sel (cell-
mediated-hypersensitivity)! 'enyakit biasanya terletak diparu, tetapi dapat
mengenai organ lain! Dengan tidak adanya pengobatan yang efektif untuk
59
penyakit yang aktif, biasa terjadi perjalanan penyakit yang kronik, dan
berakhir dengan kematian!
Micobacterium tuberculosis, basilus tuberkel, adalah satu diantara lebih
dari +0 anggota genus Mycobacterium yang dikenali dengan baik maupun
banyak yang tidak tergolongkan! Bersama dengan kuman berkerabat dekat
yaitu M! bovis kuman ini menyebankan tuber-ulosis!Diagnosis fluor albus
ditegakkan berdasarkan 7namnesa, gambaran klinis dan pemeriksaan
penunjang!
@$4 Saran
Promoti( .
Tn!8 dan keluarga perlu diberikan penjelasan mengenai perjalanan
penyakit tuber-ulosis!
Bdukasi tentang -ara men-iptakan kondisi rumah yang bersih, nyaman dan
sehat!
Bdukasi pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, istirahat -ukup, hindari
rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan!
Pre<enti( .
"embiasakan pola hidup sehat dengan menjaga daya tahan tubuh agar
tidak mudah sakit!
"enjaga kebersihan rumah, memiliki ventilasi yang baik agar mendapat
sirkulasi -ahaya dan udara yang -ukup!
"engurangi kontak verbal dengan orang yang memiliki keluhan yang
sama!
Tidak meludah atau membuang dahak sembarangan!
"embiasakan men-u-i tangan dengan sabun!
Kurati( .
8egera pergi ke puskesmas bila keluhan kembali mun-ul!
Re,abilitati( .
'enderita dianjurkan untuk makan makanan yang bergi4i dan istirahat yang
-ukup untuk membantu proses penyembuhan!
60
DAFAR PUSAKA
7bdul 7, et all! 'edoman (asional 'enanggulangan Tuberkulosis ed 2!
@akarta = Departemen #esehatan *epublik %ndonesia, 2007!
7meri-an Thora-hi- 8o-iety! Diagnosti- 8tandards and 6lassifi-ation of
Tuber-ulosis in 7dults and 6hildren! 7m @ *espir 6rit 6are "ed vol .A.! 2000L
p=.+7AV.+50!
61
7ru , Bambang 8, %drus 7 et all! Buku 7jar %lmu 'enyakit Dalam vol!2
ed!/! @akarta = 'usat 'enerbitan Departemen %lmu 'enyakit Dalam D#?%, 200A!
%sselba-her, Braun9ald, ilson et all! 2arrison 'rinsip$'rinsip %lmu
'enyakit Dalam vol!2 ed!.+!@akarta = B<6, .555!
'erhimpunan Dokter 'aru %ndonesia! Tuberkulosis = 'edoman Diagnosis
dan 'entalaksanaan di %ndonesia! @akarta = %ndah 3ffset 6itra <rafka, 200A!
8ylvia 7, 1oraine "! 'atofisiologi = #onsep #linis 'roses$'roses 'enyakit
vol!2 ed!A! @akarta = B<6, 2000!
Daniel, T! "! 2007! Tuber.ulosis! Dalam= %sselba-her, #! @!, B! Braun9ald,
@! D! ilson, @! B! "artin, 7! 8! Dau-i, D! 1! #asper! 2007! 7arrison, Prinsip-
Prinsip -lmu Penya.it Dalam ! Bdisi .+! :olume 2! Terjemahan 7sdie, 7! 2!, et!
al! @akarta= 'enerbit Buku #edokteran B<6! pp= 755$,0,!
'ri-e, 8! 7! dan "! '! 8tandridge! 2007! Tuber.ulosis Paru! Dalam= 'ri-e,
8! 7!, 1! "! ilson! 2007! P"TO*-S-O8O%- /onsep /linis Proses-Proses
Penya.it! Bdisi A! :olume 2! Terjemahan B! ?! 'endit, et!al! @akarta= 'enerbit
Buku #edokteran B<6! pp= ,02$A2!
right, '! ! dan *! @! alla-e! 2007! Obat "ntimi.oba.terium! Dalam=
%sselba-her, #! @!, B! Braun9ald, @! D! ilson, @! B! "artin, 7! 8! Dau-i, D! 1!
#asper! 2007! 7arrison, Prinsip-Prinsip -lmu Penya.it Dalam ! Bdisi .+! :olume
2! Terjemahan 7sdie, 7! 2!, et! al! @akarta= 'enerbit Buku #edokteran B<6! pp=
75/$,!
62

Anda mungkin juga menyukai