Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem perbankan telah muncul di dunia Islam sejak kedatangan
penjajah Barat menyerbu ke berbagai negeri Islam. Di negeri-negeri
jajahannya, mereka menerapkan sistem ekonomi Kapitalisme yang bertumpu
kepada sistem perbankan (riba).
Di Indonesia muncul bank pertama, yaitu Bank riyayi, tahun !"#$ di
ur%okerto, dengan pendirinya &aden Bei atih 'ria (iryaatmaja dari
kalangan keraton. Kemudian secara meluas di berbagai daerah, berdiri Bank
&akyat (Volksbank)) antara lain di *arut (!"+"), Sumatera Barat (!"++), dan
,enado (!"++).
Dalam menanamkan sistem perbankan ini, penjajah Belanda
mendirikan Sentral Kas, tahun !+!-, yang ber.ungsi sebagai pusat keuangan.
Dari kalangan intelektual, didirikanlah Indonesische Studie Club di Surabaya
tahun !+-+. Kemudian Belanda, dalam menyuburkan sistem riba, mendirikan
'lgemene /olkscredit Bank ('/B) tahun !+0#.
Dalam pengetahuan umum bank itu biasanya ber.ungsi sebagai simpan
pinjam yang memberikan bunga (rente) kepada penyimpan dan menarik bunga
dari peminjam dengan persyaratan yang mengikat dan persentase yang telah
ditentukan, seperti halnya deposito dan membuka rekening sebagai nasabah
salah satu dari Bank.
,asih terjadi polemik di kalangan umat Islam tentang status bunga
(rente) bank. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencob mengadakan sebuah
analisa terhadap .at%a-.at%a para ulama, baik yang bersi.at personal maupun
kelompok tentang hukum bungan bank.
B. Perumusan Masalah
&umusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah
1Bagaimanakah hukum bunga bank menurut Islam2
!
C. Tujuan Makalah
'dapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah untuk
mengetahui hukum bunga bank menurut Islam.
D. Prosedur Makalah
rosedur yang ditempuh dalam pembuatan makalah ini adalah
penentuan metode dan teknik pengumpulan data. ,etode yang digunakan
adalah metode deskripti. analisis, yaitu suatu cara untuk memecahkan suatu
masalah yang ada dengan cara menyusun, menginterpretasikan dan
menyimpulkan data tersebut. 'dapun teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah library research, yakni prosedur penelitian dengan
cara mengumpulkan data yang di dalamnya meliputi kegiatan, penseleksian
data, pengkajian data, pengklasi.ikasian data dan yang terakhir adalah analisis
data.
-
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tnjauan Umum tentang Hukum Bunga ! "ente
Sejak dahulu, 'llah S(3 telah mengharamkan riba. Keharamannya adalah
abadi dan tidak boleh diubah sampai 4ari Kiamat. Bahkan hukum ini telah
ditegaskan dalam syariat 5abi ,usa as, Isa as, sampai pada masa 5abi
,uhammad sa%. 3entang hal tersebut, 'l 6ur-aan telah mengabarkan tentang
tingkah laku kaum 7ahudi yang dihukum 'llah S(3 akibat tindakan kejam dan
amoral mereka, termasuk di dalamnya perbuatan memakan harta riba. 8irman
'llah S(39

.


: ) 160 - 161 (
,aka disebabkan ke:aliman orang-orang 7ahudi, kami haramkan atas
(memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi
mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan 'llah.
Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan
jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang ka.ir di
antara mereka itu siksa yang pedih. (6S. an-5isa9!$;-!$!).
Dalam sejarahnya, orang 7ahudi adalah kaum yang sejak dahulu berusaha
dengan segala cara menghalangi manusia untuk tidak melaksanakan syariat 'llah
S(3. ,ereka membunuh para nabi, berusaha mengubah bentuk dan isi 3aurat
dan Injil, serta menghalalkan apa saja yang telah diharamkan 'llah S(3,
misalnya menghalalkan hubungan seksual antara anak dengan ayah,
membolehkan adanya praktek sihir, menghalalkan riba sehingga terkenallah dari
dahulu sampai sekarang bah%a antara 7ahudi dengan perbuatan riba adalah susah
dipisahkan.
<rang Islam yang a%am sekalipun pasti tahu bah%a memakan harta riba
adalah dosa besar. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bah%a memakan harta
riba termasuk dosa yang paling besar setelah dosa syirik, praktek sihir,
0
membunuh, dan memakan harta anak yatim. ,alah dalam sebuah 4adits lainnya
disebutkan bah%a perbuatan riba itu derajatnya 0$ kali lebih besar dosanya
dibandingkan dengan dosa ber:ina. &asul S'( bersabda 9
Satu dirham yang diperoleh oleh seseorang dari (perbuatan) riba lebih
besar dosanya 36 kali daripada perbuatan zina di dalam Islam (setelah masuk
Islam) (4& 'l Baiha=y, dari 'nas bin ,alik).
<leh karena itu, tidak ada satupun perbuatan yang lebih dilaknat 'llah S(3
selain riba. Sehingga 'llah S(3 memberikan peringatan yang keras bah%a
orang-orang yang memakan riba akan diperangi (6S. al-Ba=arah 9 ->+).
?ika pada a%alnya riba yang diharamkan hanya yang berlipat ganda, akan
tetapi sebelum &asulullah sa% %a.at, telah diturunkan yaitu ayat-ayat riba (6S 'l
Ba=arah dari ayat ->"--"!) yang menurut asbabun nuzul-nya merupakan ayat-
ayat terakhir dari al-6ur-aan. Dalam rangkaian ayat-ayat tersebut ditegaskan
bah%a riba, baik kecil maupun besar, berlipat ganda atau tidak, maka ia tetap
diharamkan sampai 4ari Kiamat. @ebih dari itu, melalui ayat ->A dari rangkaian
ayat-ayat tersebut, 'llah S(3 telah mengharamkan segala jenis riba, termasuklah
di antaranya riba (bunga) bank9





:) 275 (
<rang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal 'llah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari 3uhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan)) dan urusannya (terserah) kepada 'llah. orang yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka) mereka
kekal di dalamnya.
Dalam hal ini, Ibnu 'bbas berkata9
#
Siapa saa yang masih tetap mengambil riba dan tidak mau
meninggalkannya! maka telah menadi ke"aiban bagi seorang Imam (#epala
$egara Islam) untuk menasehati orang%orang tersebut& 'etapi kalau mereka
masih tetap membandel! maka seorang Imam dibolehkan memenggal
lehernya.
?uga 'l 4asan bin 'li dan Ibnu Sirin berkata9
(emi )llah! orang%orang yang memperualbelikan mata%uang (money
changer) adalah orang%orang yang memakan riba& *ereka telah diingatkan
dengan ancaman akan diperangi oleh )llah dan +asul$ya& ,ila ada seorang
Imam yang adil (#epala $egara Islam)! maka si Imam harus memberikan
nasehat agar orang tersebut bertaubat (yaitu meninggalkan riba)& ,ila orang%
orang tersebut menolak! maka mereka tersebut "aib diperangi.
Secara global dapatlah disebutkan bah%a de.inisi riba adalah tambahan yang
terdapat dalam akad yang berasal dari salah satu pihak, baik dari segi (perolehan)
uang, materiBbarang, dan atau %aktu, tanpa ada usaha dari pihak yang menerima
tambahan tersebut.
De.inisi ini kiranya mampu mencakup semua jenis dan bentuk riba, baik yang
pernah ada pada masa jahiliyah (riba 8adhal, riba 5asiCah, riba 'l 6ardh),
maupun riba yang ada pada masa sekarang ini, seperti riba bank yang mencakup
bunga dari pinjaman kredit, inDestasi deposito, jual-beli saham dan surat berharga
lainnya, dan atau riba jual-beli barang dan uang. Entuk riba yang terakhir ini
contohnya banyak dan dapat berkembang pada setiap masa.
Berdasarkan de.inisi ini, maka %alaupun nama dan jenisnya berbeda namun
riba dapat mencakup banyak macam yang kiranya melebihi >0 macam menurut
keterangan dari 4adits &asulullah sa%. &asulullah sa% melalui penglihatan ghaib
yang bersandarkan kepada %ahyu, telah mengetahui bah%a suatu saat nanti umat
Islam akan menghalalkan riba dengan alasan perdagangan (bisnis), seperti yang
tertera pada hadits pembuka tulisan ini. @ebih dari itu, beliau telah diberitahukan
bah%a riba pada masa yang akan datang (misalnya :aman sekarang dan
seterusnya) akan meliputi berbagai aktiDitas bidang kehidupan ekonomi dan
keuangan yang akhirnya akan melibatkan seluruh kaum ,uslimin. Sabda
&asulullah S'(9
+iba itu mempunyai -3 macam& Sedangkan (dosa) yang paling ringan (dari
macam%macam riba tersebut) adalah seperti seseorang yang menikahi
A
(menzinai) ibu kandungnya sendiri. (4& Ibnu ,ajah, hadits 5o.-->A) dan
'l 4akim, ?ilid II halaman 0>) dari Ibnu ,asCud, dengan sanad yang shahih).
?uga sabda &asulullah sa%9
Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun
di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba& Siapa saa yang
(berusaha) tidak memakannya! maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya
(4& Ibnu ,ajah, hadits 5o.-->" dan Sunan 'bu Da%ud, hadits 5o.000!) dari
'bu 4urairah).
Semua dalil di atas menunjukkan bah%a segala bentuk dan jenis riba adalah
haram tanpa melihat lagi apakah riba tersebut telah ada pada masa jahiliyah atau
riba yang muncul pada :aman sekarang. engertian ini ditegaskan pada ayat ->A
surat 'l Ba=arah tersebut isinya bersi.at umum, yakni hukumnya mencakup
semua bentuk dan jenis riba) baik yang nyata maupun tersembunyi, sedikit
persentasenya atau berlipat ganda, konsumti. maupun produkti..
@a.a:h yang bersi.at umum menurut kaidah Eshul 8i=ih tidaklah boleh
dibatasi dan disempitkan pengertiannya. Kaidah Eshul itu berbunyi9
1@a.a:h umum akan tetap bersi.at umum selama tidak terdapat dalil (syarCiy)
yang mentakhsishkannya (yang mengecualikannya)F.
Dalam hal ini tidak terdapat satu ayat maupun hadits yang menghalalkan
sebagian dari bentuk dan jenis riba (misalnya riba produkti.), dan atau hanya
mengharamkan sebagian yang lainnya (misalnya riba yang berlipat ganda,
konsumti., riba lintah darat). Dengan demikian, telah jelas bagi kita bah%a semua
bentuk dan jenis riba adalah haram dan tetap haram sampai 4ari Kiamat. <leh
karena itu, atas dasar apa para intelektual dan ulama modernis sampai berani
menghalalkan riba bunga bank2 ,ereka telah berani membeda-bedakan halal-
haramnya berdasarkan si.at konsumti. dan produkti., padahal 'llah S(3 dan
&asul-5ya tidak pernah membeda-bedakan bentuk dan jenis riba. 3idak ada
satupun illat (sebab ditetapkannya hukum) bagi keharaman riba. 'pakah kaum
intelektual dan ulama modernis ingin mengubah hukum 'llah S(3 dari haram
menjadi halal hanya karena .aktor kemaslahatan, semisal untuk pembangunan,
mengatasi kemiskinan) atau karena pada masa sekarang kegiatan perbankan yang
$
berlandaskan kepada aktiDitas riba sudah merajalela dalam masyarakat kaum
,uslimin2
B. Hukum Bunga Bank dalam Islam
Di antara pekerjaan yang dikelola bank, maka yang menjadi topik
permasalahan dalam 8i=h Islam adalah soal bunga (rente) bank. Sebab, secara
umum tujuan usaha bank adalah untuk memperoleh keuntungan dari perdagangan
kredit. Bank memberikan kredit kepada orang luar dengan memungut bunga
melalui pembayaran kredit (yang jumlahnya lebih besar dari besarnya kredit).
Selisih pembayaran yang biasanya disebut bunga, itulah yang menjadi keuntungan
usaha bank.
Dalam masalah ini, para intelektual dan ulama modernis mempunyai pendapat
yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang mereka. 'da segolongan dari
mereka yang mengharamkannya karena bunga bank tersebut dipandang sebagai
riba. 3etapi segolongan lainnya menghalalkannya.
Ke dalam kubu pertama (yang mengharamkan bunga bank), tersebutlah
,ahmud 'bu Saud (,antan enasehat Bank akistan), berpendapat bah%a segala
bentuk rente (bank) yang terkenal dalam sistem perekonomian sekarang ini adalah
riba. @alu kita juga mendengar pendapat ,uhammad 'bu Gahrah, *uru Besar
4ukum Islam pada 8akultas 4ukum EniDersitas Hairo yang memandang bah%a
riba 5asiCah sudah jelas keharamannya dalam 'l 6ur-aan. 'kan tetapi banyak
orang yang tertarik kepada sistem perekonomian orang 7ahudi yang saat ini
menguasai perekonomian dunia. ,ereka memandang bah%a sistem riba itu kini
bersi.at darurat yang tidak mungkin dapat dielakkan. @antas mereka menaC%ilkan
dan membahas makna riba. adahal sudah jelas bah%a makna riba itu adalah riba
yang dilakukan oleh semua bank yang ada de%asa ini, dan tidak ada keraguan lagi
tentang keharamannya. Buya 4amka secara sederhana memberikan batasan
bah%a arti riba adalah tambahan. ,aka, apakah ia tambahan lipat-ganda, atau
tambahan !; menjadi !!, atau tambahan $I atau tambahan !;I, dan sebagainya,
tidak dapat tidak tentulah terhitung riba juga. <leh karena itu, susahlah buat tidak
>
mengatakan bah%a meminjam uang dari bank dengan rente sekian adalah riba.
(Dengan demikian) menyimpan dengan bunga sekian (deposito) artinya makan
riba juga.
Ke dalam kubu kedua (yang menghalalkan bunga bank), peminatnya
kebanyakan berasal dari kalangan intelektual dan ulama modernis. ,ereka me-
mandang bah%a bunga bank yang berlaku sekarang ini dalam batas-batas yang
%ajar, tidaklah dapat dipandang haram. 3ersebutlah '. 4asan, salah seorang
pemuka ersatuan Islam (ersis), yang mengemukakan bah%a riba yang sudah
tentu haramnya itu ialah yang si.atnya berganda dan yang memba%a
(menyebabkan) ia berganda. ,enurut beliau, riba yang sedikit dan yang tidak
memba%a kepada berganda, maka itu boleh. Ia menambahkan bah%a riba yang
tidak haram adalah riba yang tidak mahal (besar) dan yang berupa pinjaman untuk
tujuan berdagang, bertani, berusaha, pertukangan dan sebagainya, yakni yang
bersi.at produkti..
Drs. Syarbini 4arahap berpendapat bah%a bunga konsumti. yang dipungut
oleh bank tidaklah sama dengan riba. Karena, menurutnya, di sana tidak terdapat
unsur penganiayaan. 'dapun jika bunga konsumti. itu dipungut oleh lintah darat,
maka ia dapat dipandang sebagai riba. Sebab, praktek tersebut memberikan
kemungkinan adanya penganiayaan dan unsur pemerasan antarsesama %arga
masyarakat, mengingat bah%a lintah darat hanya mengejar keuntungan untuk
dirinya sendiri. 'dapun jika bunga tersebut dipungut dari orang yang meminjam
untuk tujuan-tujuan yang produkti. seperti untuk perniagaan, asalkan saja tidak
ada dalam teknis pemungutan tersebut unsur paksaan atau pemerasan, maka
tidaklah salah dan tidak ada keharaman padanya.
ernyataan Syarbini 4arahap ini dalam perkembangan selanjutnya, ternyata
sama nadanya dengan apa yang di.at%akan 5E Dia 'bdurrahman (ahid, atau
le%at pernyataan Sya.ruddin ra%iranegara, ,uhammad 4atta, Kasman Singodi-
mejo, dan lain-lain.
Bertolak dari alasan bah%a transaksi kredit merupakan kegiatan perdagangan
dengan uang sebagai komoditi, Da%an &ahardjo, mengatakan bah%a kalau
transaksi kredit dilakukan dengan prinsip perdagangan (tiarah), maka hal tersebut
"
dihalalkan. &iba yang tingkat bunganya berlipat ganda dan diharamkan itu perlu
digantikan dengan mekanisme perdagangan yang dihalalkan.
Berbagai pendapat dan .at%a yang berani tersebut dalam upaya menghalalkan
riba dalam bentuk bunga bank telah melibatkan jutaan kaum ,uslimin ke dalam
kegiatan perbankan. (alaupun demikian masih terdapat jutaan lainnya yang
membenci praktek dan menjauhi dari memakan harta riba. Kebencian mereka
terhadap praktek riba tersebut sama halnya dengan kebencian mereka memakan
daging babi. <leh karena itu masih banyak kalangan kaum ,uslimin yang tidak
mau meminjam dan menyimpan uang di bank karena takut terlibat riba, %alaupun
di kalangan kaum ,uslimin tidak banyak mengerti sejauh mana aspek hukum dan
kegiatan perbankan, serta banyak pula di antara mereka yang bingung terhadap
hukum yang sebenarnya tentang riba (bunga) bank. Itulah .akta tentang keadaan
umat Islam setelah umat ini diragukan dan dikaburkan pengertian mereka
terhadap riba (bunga) bank.
+
BAB III
PENUTUP
A. Sm#ulan
Dari uraian yang telah disampaikan di atas, diketahui bah%a riba merupakan
salah praktek dalam bidang ekonomi yang mengakibatkan terjadinya kemelaratan
manusia. raktek riba merupakan ekonomi kapitalis yang hanya menguntungkan
orang-orang kaya. 5amun mengenai bunga yang biasa dipraktekkan dalam
perbankan cendekia%an muslim terbagi kepada kedua kelompok, yaitu kelompok
yang menghalalkan dan kelompok yang mengharamkan, sudah barang tentu
dengan beberapa alasan yang mendukungnya.
B. Saran
Berkenanaan dengan perbedaan pendapat di kalangan para ulama muslim
tentang bunga bank, penulis menyarankan bah%a untuk menengahi perbedaan
tersebut, yaitu bah%a menggunakan jasa bank pada saat ini tidak bisa dilepaskan.
Bagi orang-orang yang di daerahnya sudah terdapat bank yang sudah memakai
praktek SyariCah maka tidak diperkenankan untuk memakai jasa bank
konDensional. Sedangkan bagi orang yang di daerahnya tidak ada bank syariCah
maka boleh-boleh saja memakai jasa bank konDensional dengan alasan dlarurat.
!;
DA$TA" PUSTA%A
4a.id:i. -;;$. /ukum ,ank #on0ensional *enurut /ukum Islam&
(http9BBa:harku.%ordpress.com). Diupdate tanggal !$ Desember -;;+.
Keputusan 5E tanggal -A Desember !+A" di ur%okerto
4arahap, Syarbini. ,unga 1ang dan +iba dalam /ukum Islam. dalam
(%%%.inDestasisyariah.%ordpress.com)
,ajalah, Tempo, 5o !A, tahun JJ K + ?uni !++;, kolom hal >>.
!!
%ATA PEN&ANTA"
uji syukur penulis panjatkan ke khadirat 'llah s%t. karena berkat rahmat
dan hidayah-5ya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul BE5*'
B'5K D'@', IS@',. ,akalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.
enulis menyadari bah%a selama penulisan makalah ini penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada9
!. Bapak 'ditiya (idara utera, S.d., selaku dosen mata kuliah bahasa
Indonesia.
-. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan sehingga penulis
termotiDasi untuk menyelesaikan tugas ini.
0. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga 'llah S(3. memberikan balasan yang berlipat ganda. 'mLn.
,akalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak
memiliki kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya. <leh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempumaan makalah ini. 'khirnya berharap semoga makalah
ini bisa berman.aat bagi penulis dan pembaca. 'mLn.
3asikmalaya, Desember -;;+
enulis
!-
i
DA$TA" ISI
4alaman
K'3' M5*'53'&
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
i
D'83'& ISI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
iii
B'B I M5D'4E@E'5
'. @atar Belakang ,asalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
!
B. erumusan ,asalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
!
H. 3ujuan ,akalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
-
D. rosedur ,akalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
-
B'B II M,B'4'S'5
'. 3injauan Emum tentang 4ukum Bunga B &ente
.....................................................................................................
.....................................................................................................
0
B. 4ukum Bunga Bank dalam Islam
!0
.....................................................................................................
.....................................................................................................
>
B'B III M5E3E
'. Simpulan
.....................................................................................................
.....................................................................................................
!;
B. Saran
.....................................................................................................
.....................................................................................................
!;
D'83'& ES3'K'
!#
ii
HU%UM BUN&A BAN% DALAM ISLAM
MA%ALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
,ata kuliah Bahasa Indonesia
<leh,
Deni ,aulana
;+!;;-;!"
P"'&"AM STUDI E%'N'MI ISLAM
$A%ULTAS A&AMA ISLAM
UNI(E"SITAS SILI)AN&I
*++,
!A

Anda mungkin juga menyukai