Anda di halaman 1dari 12

RACUN MIKROBA

KELOMPOK 9
NAMA :
SITI ZUBAIDAH
SRIPITA SARI
SUNDARI
TRIA WULAN DARI
TUTI HARDIANTI

FOOD BORNE DISEASE
(PENYAKIT BAHAN
PANGAN)
Foodborne disease (sering juga disebut sebagai keracunan
makanan) adalah sakit yang ditimbulkan karena
mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Racun makanan terbagi menjadi 3 tipe:
1. Food infection
Contoh: Salmonelle, Vibrio parahaemolyticus,
Campylobacter jejuni, Vibrio cholera, Listeria
monocytogenes, Yersinia enterocolitica, Aermonas
hydrophilla

2. Food Intoxication / food poisoning
Contoh: Clostridium botulinum, Staphylococcus
aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringenes

3. Food infection and Intoxication (toxicoinfection)
Sebagian besar keracunan makanan disebabkan oleh bakteri
patogen, fungi, virus, dan parasit.
Gejala keracunan makanan:
- muntah, sakit perut, diare
- pusing, sakit kepala, mata berkunang-kunang
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh proses persiapan, produksi
dan penyimpanan makanan yang tidak sesuai (kurang higienis). Mencuci
tangan adalah tindakan preventif untuk mencegah keracunan makanan.
Penyebab Foodborne Disease
Di UK, keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri adalah:
Campylobacter jejuni 77,3%, Salmonella 20,9%, E. coli 1,4%, dan bakteri
lain < 0,1%.

Gejala keracunan baru timbul 1272 jam setelah mengkonsumsi makanan
yang beracun.
Contoh bakteri yang menghasilkan eksotoksin : Clostridium botulinum,
Clostridium perfringens, Stapylococcus aureus, Bacillus cereus.

Clostridium botulinum. Bakteri ini hidup di tanah, karenanya mudah
sekali mengkontaminasi bahan makanan. C. botulinum dapat
mengkontaminasi hampir semua jenis makanan, baik yang berkadar
karbohidrat tinggi maupun yang berkadar protein tinggi.


1. Bakteri
.

2. Virus
30% kasus infeksi makanan disebabkan oleh virus. Masa inkubasi
sekitar 1-3 hari. Contoh virus: Enterovirus, Hepatitis A, Hepatitis
E, Norovirus, Rotavirus

3. Parasit
Infeksi oleh parasit meliputi:
-Platyhelminthes
-Nematode
-Protozoa



5. Racun alami
Bahan pangan tertentu secara alami mengandung racun. Contoh:
racun jamur, singkong
Penyebab foodborne disease secara garis besar dibagi menjadi 2:
- Bacterial foodborne diseases (disebabkan oleh bakteri)
- Non-bacterial foodborne disease (disebabkan oleh selain bakteri)

4. Fungi: menghasilkan mycotoxin
Bacterial Food-borne Disease
Terjadi setelah menyantap makanan yang terkontaminasi oleh
bakteri hidup atau oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri tsb.
Apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengadung bakteri,
maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang-biak pada
saluran pencernaan kita.

Bacterial foodborne disease disebabkan oleh:
1) Campylobacter jejuni
2) Salmonella sp
3) Escherichia coli
4) Listeria monocytogenes
5) Staphylococcus aureus
6) Clostridium perfingens
7) Clostridium botulisme
Infeksi Bakteri pada Produk Makanan
1. Daging unggas




2. Seafood
Pada saat disimpan pada suhu dingin, jumlah E. coli menurun.
Enterobacteraceae dan Psychrophiles biasanya meningkat.
Salmonellla spp sering menginfeksi daging unggas. Bakteri ini
berasal telur mentah dan daging mentah.
Clostridium botulinum tipe E, terutama jika seafood tsb berasal dari
dasar laut atau permukaan laut. Contoh: udang, kerang, kepiting
Clostridium perfringenes. Bisa dihilangkan dengan pemanasan.
Listeria monocytogenes
3. Susu dan makanan berbasis susu




4. Buah dan Sayuran
Susu segar tidak bleh langsung dikonsumsi, karena terdapat
Streptococcus sp
Listeria monocytogenes
Pada yogurt, kadang terdapat bakteri patogen Streptococcus
faecalis dan Streptococcus faecium
Sayuran yang dimakan mentah (lettuce, wortel, semangka, dll)
sebaiknya dicuci dengan air yang mengandung klorin,
Clotridium botulinum
Listeria monocytogenes: dapat hidup pada suhu rendah
S. aureus

Fungi Food-borne Disease
).
Fungi terdiri dari 2 golongan:
- Mold: menghasilkan toksin yang menyebabkan food-borne disease
- Yeast: Candida albicans, Cryptococcus neoformans
Fungi menghasilkan mycotoxin, yang tahan pada suhu tinggi dan
tidak dapat dihilangkan dengan proses pemasakan. Mycotoxin
terdiri dari:
1) Aflatoxin
2) Fumonisin
3) Alternaria toxin
4) Ochratoxin





SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai