Anda di halaman 1dari 1

Nama : Luh Putu Laksmi Widayanti

NIM : P07131012007
Ama vs Daya Ingat
Aduh, lupa banget tadi aku taruh dimana ya kunci kamarku? Pernahkah terlontar
pertanyaan tersebut dari mulut anda? Padahal usia anda sendiri masih sangat muda dan anda
merasa belum saatnya anda untuk menjadi semakin pelupa (pikun) dalam mengingat sesuatu.
Bukan hanya orangtua, tetapi saat ini anak-anak muda pun sering mengalami hal tersebut.
Kesehatan jantung dan otak saling berkaitan satu sama lain. Timbunan plak merupakan
salah satu bahaya yang dapat mengganggu kesehatan jantung dan otak. Selain itu, beberpaa
penelitian juga menunjukkan bahwa faktor risiko dan pencegahan penyakit jantung sama
dengan gangguan otak. Jika seseorang dalam keadaan stress, kadar kortisol yang berlebih dari
hormon stress tersebut akan berpengaruh pada ingatan jangka pendek. Hal inilah biasanya
yang sering menimbulkan sifat pelupa.
Tidak hanya tubuh yang membutuhkan gerak, pikiran pun sama. Otak adalah sebuah
organ fleksibel yang terbentuk sesuai dengan perilaku kita. Kita bisa menstimulasi
perubahan dan mendesain kembali pola dalam otak. Contohnya, olah fisik mampu
menciptakan neuron baru dalam otak. Olah fisik ringan seperti berjalan santai pun bisa
memberikan perubahan pada otak. Meskipun berupa pergerakan yang sederhana, anggota
tubuh kita dapat menstimulasi pertumbuhan neuron. Hebat bukan?
Namun yang perlu DIINGAT! Kuantitas dan kualitas MAKANAN berpengaruh pula
pada pikiran dan DAYA INGAT seseorang. Makanan yang tidak dicerna dengan baik dapat
bertransformasi menjadi ama (penumpukan plak atau toksin). Seseorang yang mengalami
gangguan pencernaan akan kesulitan untuk berkonsentrasi dan belajar informasi baru. Hal ini
dapat menjadi penyebab utama berkurangnya daya ingat pada seseorang. Oleh karena itu, tiap
orang yang tidak ingin menjadi pikun di usia muda hendaknya dapat memperhatikan dan
menjaga pola makan yang sehat secara tepat (diet tepat), mengaplikasikan gaya hidup sehat,
olahraga cukup, serta membatasi konsumsi rokok dan alkohol.
Jaga pola makan yang sehat? Ini adalah beberapa contoh makanan yang sebaiknya
dihindari, seperti pastry, kue kering, roti, makanan cepat saji (fast food), dan makanan beku
atau kalengan, maupun berbagai macam junk food. Sedangkan beberapa contoh makanan
yang sebaiknya banyak dikonsumsi adalah biji-bijian, kacang-kacangan seperti kacang tanah
dan sele kacang tanah, sayuran yang dimasak segar seperti wortel, kol kembang, buah-buahan
seperti jeruk, apel, kiwi, daging sapi, kuning telur (telur), hati dan susu formula, serta jus
buah segar tanpa pemanis apapun.

Anda mungkin juga menyukai