Anda di halaman 1dari 32

TUGAS

TEORI AKUNTANSI
ASET
OLEH :
KELOMPOK 9
YULIMEL SARI (13067/2009)
FEGI SYAHPUTRA (13069/2009)
IMAM ARIF PERMANA (98621/2009)
AYU PURNAMA SARI (98635/2009)
ROERT !"I #ANO (98637/2009)
PROGRAM STU!I AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
PERTEMUAN 6
ASET
0
Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa
posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan ekuitas.
a. Pengertian dan Karekteristik Aset
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari aset itu sendiri,yaitu :
1. FASB mendefinisikan aset dalam rerangka konseptual sebagai berikut SFA! "o.
#, prg $%&:
Aset are probable future economic benefits obtained or controlled by a
particular entity as a result of past transactions or events.
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh
atau dikuasai'dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau
kejadian masa lalu &.
$. (AS! mendefiniskan sebagai berikut :
An asset is a resource controlled by the enterprise as a result of past event
from wich future economic benefit are expeced to flow to enterprise.
). *alam Statement of Accounting Concept "o. +, Australian Accounting Standar
Board AASB& mendefinisikan aset sebagai berikut :
Asset are service potential or future economic benefit controlled by the
reportimg entity as a result of past transaction or the past events.
+. *efinisi yang menggabungkan makna, pengukuran dan pengakuan diajukan oleh
A,B dalam A,B "o. + sebagai berikut :
Asset-economic resource of an enterprise that are recognized and measured in
connformity with generall accepted accounting prinsipleas. Asset also include
certain deferred charges that are not resource but that are recognized and
measured in conformity with generally accepted accounting principle.
*efinisi FASB dan AASB cukup luas dibandingkan dengan definisi yang lain
karena aset disifati sebagai manfaat ekonomik dan bukan sebagai sumber ekonomik
karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis sumber ekonomik yang
dapat dimasukan sebagai aset. *efinisi tersebut tidak membedakan antara aset real
dan aset finansial dan antara sumber ekonomik dan non-sumber ekonomik.
A,B dan (jiri mendefinisikan aset sebagai sumber ekonomik karena adanya
unsur kelangkaan sehingga suatu entitas harus mengendalikannya dari akses pihak
lain melalui transaksi ekonomik. A,B juga membedakan aset menjadi sumber
ekonomik dan non-sumber ekonomik. A,B "o. + merinci aset yang digolongkan
sebagai sumber ekonomik sebagai berikut :
1. Sumber produktif
1
a. Sumber produktif kesatuan usaha yang meliputi bahan baku, gedung, pabrik,
perlengkapan, sumber alam, paten dan semacamnya, jasa, dan sumber lain
yang digunkan dalam produksi barang dan jasa.
b. .ak kontraktual atas sumber produktif meliputi semua hak untuk
menggunakan sumber ekonomik pihak lain dan hak untuk mendapatkan
barang atau jasa dari pihak lain.
$. ,roduk yang merupakan keluaran kesatuan usaha terdiri atas :
a. Barang jadi yang menunggu penjualan.
b. Barang dalam proses.
). /ang
+. 0laim untuk menerima uang.
%. .ak kepemilikan atas in1estasi pada perusahaan lain.
*engan berbagai jenis perbedaan di atas, maka oada dasarnya dapat
disimpulkan bahwa terdapat tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu
objek atau pos dapat disebut aset yaitu : a& manfaat ekonomik masa datang yang
cukup pastin, b& dikuasai atau dikendalikan oleh entitas, dan c& timbul akibat
transaksi masa lalu.
1. Manfaat ekonomik
Sejalan dengan A,B, FASB menyatakn bahwa aset adalah sumber ekonomik
karena :
a. ,otensi jasa atau utilitas yang melekat di dalamnya yaitu suatu daya atau
kapasitas langkayang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya
untuk mendatangkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik yaitu konsumsi,
produksi dan pertukaran.
b. *aya tukar atau daya beli. ,otensi jasa kas dapat ditukarkan dengan potensi
jasa apapun yang diperlukan kesatuan usaha untuk melaksanakan kegiatan
ekonomiknya.
c. *apat ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa.
d. *apat digunakan untuk memproduksi barang.
e. *apat digunakan untuk melunasi kewajiban.
2. Dikuasai ole entitas
/ntuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki
oleh entitas tapi cukup dikuasai oleh entitasnya. ,emilikan mempunyai makna
yuridis atau legal. Artinya, memiliki suatu objek memerlukan proses yang diseut
transfer hak milik. Bila pemilikan menjadi kriteria aset, maka banyak pos yang
tidak termasuk dalam aset sehingga tidak dapat dilaporkan ke dalam neraca.
2leh karena itu, konsep penguasaan lebih penting daripada konsep pemilikan.
.al ini dilandasi oleh konsep dasar substansi mengunguli bentuk yuridis. 3adi,
2
pemilikan dan hak secara hukum hanya merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan penguasaan atau kendali.
!. Aki"at transaksi atau ke#adian masa lalu
0riteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus
sebagai kriteria atau tes pertama pengakuan objek sebagai aset tetapi tidak cukup
untuk mengakui secara resmi dalam sistem pembukuan. Selain iitu, kontrak
eksekutori memenuhi tes pertama aset sebagai salah satu kriteria pengakuan.
*engan kata lain, transaksi masa lalu merupakan syarat perlu tetapi tidak
merupakan syarat cukup untuk pengakuan aset. Syarat perlu harus ditetapkan agar
tidak terjadi pengakuan aset yang bersifat hipotesis.
$. Karakteristik %endukung
Selain tiga karakteristik di atas, FASB menyebutkan tiga karakteristik pendukung.
0arakteristik pendukung ini lebih menguatkan atau meyakinkan adanya aset tetapi
tiadanya karakterisik pendukung ini tidak menghalangi suatu objek untuk
memnuhi syarat sebagai aset.
a. 4elibatkan kos. Bila kos terjadi karena pemrolehan suatu objek terjadi
pertukaran atau pembelian, objek tersebut lebih kuat untuk masuk sebagai
aset. "amun, tidak adanya kos tidak membatalkan suatu objek sebagai aset.
b. Berwujud. Akan lebih kuat suatu objek dikatakan aset jika dia berwujud dan
dapat diamati. "amun, bukan berarti tidak ada aset yang tidak berwujud.
c. 5ertukarkan.
d. 5erpisahkan
e. Berkekuatan hukum
Suwardjono, $66% :$%1-$#6&
". Pengertian& Pengukuran& Pengakuan& Pen'a#ian dan Pengungka%an
1. Persediaan
a. Pengertian
4enurut Bragg $616:1$%& persediaan adalah aset yang dimiliki untuk dijual
dalam kegiatan bisnis sehari-hari, atau yang sedang dalam produksi untuk dijual,
atau bahan atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk dikonsumsi dalam proses
produksi. Sedangkan menurut ,SA0 "o 1+ dan (AS $ pengertian persediaan
adalah :
,SA0 1+
Suatu aset di klasifikasikan sebagai persediaan tegantung pada nature bisnis
perusahaan masing masing.
,SA0 1+re1isi $667& mendefinisikan persediaan adalah aset:
3
a& 5ersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa8
b& *alam proses produksi untuk penjualan tersebut8 atau
c& *alam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa.
4artani, $61$ :$+%& dan ,SA0 1+ 9e1isi $667&
(AS $
,ersediaan inventoris) merupakan aset yang :
a& *imiliki untuk dijual di dalam rangkaian bisnis normal misal barang jadi&8
atau
b& *igunakan untuk memproduksi barang djual misal bahan baku dan
barang dalam proses&8 atau
c& *ikonsumsi di dalam proses produksi atau di dalam penyerahan jasa
misal toko, suku cadang, barang yang dapat dikonsumsi&
Ankarat. $61$:))&
". Pengukuran
4etode penetapan biaya yang standar adalah metode first in first out F(F2& atau
metode rata-rata tertimbang. 4etode F(F2 mengansumsi bahwa item-item yang
pertama dibeli adalh yang pertama di konsumsi, sehingga demikian barang yang
terakhir dibeli masih dalam stock pada akhir periode pelaporan. 4etode rata-rata
tertimbang menentukan biaya berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya
berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya barang yang sama pada stok awal atau
yang diperoleh selama periode pelaporan. Bragg, $616:1)6-1)$&. ,engukuran
persediaan menurtu ,SA0 dan (AS adalah :
,SA0 1+
,ersediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang
lebih rendah.
Teknik Pengukuran (ia'a
5eknik pengukuran biaya persediaan, seperti metode biaya standar atau
metode eceran, demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya.
Biaya standar memperhitungkan tingkat normal penggunaan bahan dan
perlengkapan, tenaga kerja, efisiensi dan utilisasi kapasitas. Biaya standar di-
review secara reguler dan, jika diperlukan, dire1isi sesuai dengan kondisi terakhir.
4etode eceran seringkali digunakan dalam industri eceran untuk menilai
4
persediaan dalam jumlah besar item yang berubah dengan cepat, dan memiliki
marjin yang sama di mana tidak praktis untuk menggunakan metode penetapan
biaya lainnya. Biaya persediaan ditentukan dengan mengurangi nilai jual
persediaan dengan persentase marjin bruto yang sesuai. ,ersentase tersebut
digunakan dengan memerhatikan persediaan yang telah diturunkan nilainya di
bawah harga jual normal. ,ersentasi rata-rata sering digunakan untuk setiap
departemen eceran.
Rumus (ia'a
Biaya persediaan untuk item yang biasanya tidak dapat diganti dengan barang
lain not ordinary interchangeable& dan barang atau jasa yang dihasilkan dan
dipisahkan untuk proyek tertentu harus diperhitungkan berdasarkan identifikasi
spesifik terhadap biayanya masing masing. Biaya persediaan, kecuali yang
disebutkan sebelumnya, harus dihitung dengan menggunakan rumus biaya masuk
pertama keluar pertama 4,0,& atau ratarata tertimbang. :ntitas harus
menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki
sifat dan kegunaan yang sama. /ntuk persediaan yang memiliki sifat dan
kegunaan yang berbeda, rumusan biaya yang berbeda diperkenankan.
,SA0 1+ 9e1isi $667&
4artani menjelaskan tentang pengukuran yang berbasis ,SA0 1+ sebagai
berikut :
,SA0 1+ 9:;(S( $667& menyatakan bahwa persediaan diukur
berdasarkan biaya atau nilai realisasi netto, mana yang lebih rendah. ,ada bagian
ini akan dijelaskan biaya yang termasuk dalam biaya persediaan, rumus biaya
yang dapat di gunakan oleh suatu entitas yang mencerminkan asumsi arus biaya
yang mencerminkan pengeluaran biaya persediaan, metode nilai realisasi netto.
Biaya persediaan
1. Biaya pembelian : meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya, biaya
pengangkutan, biya penanganan, dan biaya lain yang secara langsung dapat di
distribusikan pada perolehan barang jadi bahan dan jasa.
$. Biaya konfersi merupakan biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku
menjadi barang jadi atau barang dalam produksi. Biaya ini meli<uti biaya secara
langsung terkait dengan unit yang di produksi, temasuk alokasi sitematis biya
o1erhead produksi yang bersufat tetap. /ntuk biaya o1erhead yang bersifat
1ariable, maka biay tersebut di alokasikan pada setiap produksi atas dasar
5
penggunaan actual fasilitas produksi. Sedangkan biya o1erhead tetap dialokasikan
berdasarkan kapasitas fasilitas produksi normal.
). Biaya lainnya. Biaya lain yang dapat dibebankan sebagai biaya persediaan adalah
biaya yang timbul agar persediaan tersebut berada dalam kondisi dan lokasi saat
ini. Biaya seperti penelitian dan pengembangan, biaya administrasi dan penjualan,
biaya pemrosesan, biaya penyimpanan tidak dapat di bebankan sebagai biaya
persediaan.
System pencatatan persediaan dan asumsi arus biaya .
5eknis pencatatan persediaan terkait dengan system pencatatan persediaan
yang di gunkan entiras. System yang dapat di gunakan yaitu system periodic dan
system perpetual. S'stem %eriodi) merupakan system pencatatan persediaan di
mana kuantitas persediaan ditentukan secara periodic yaitu hanya pada saat
perhitungan fisik yang di lakukan secara stock opname. S'sem %er%etual
merupakan system pencatatan persediaan dimana pencatatan yang up to date
terhadap barang persediaan selalu dilakukan setiap terjadi perubahan nilai
persediaan.
Per"edaan %en)atatan dengan menggunakan s'stem %er%etual dan
s'tem %eriodi)
System perpetual
Akun persediaan menujukan saldo 9p,
#66.666,-
Akun persediaan menujukan saldo 9p,
#66.666,-
Pem"elian *++ unit %ada arga R%& 6++
,ersediaan 9p, %.+66.666,-
/tang dagang 9p, %.+66.666,-
,embelian 9p, %.+66.666,-
/tang dagang 9p, %.+66.666,-
Pen#ualan 6++ unit %ada
argaR%&12.+++
,iutang dagang 9p, =.$66.666,-
,enjualan 9p, , =.$66.666,-
,iutang dagang 9p, =.$66.666,-
,enjualan 9p, , =.$66.666,-
Beban pokok penjualan 9p, ).#66.666,-
,ersediaan 9p, ).#66.666,-
N, ENTR-
,ada akhir periode, saldo akir persediaan +66 unit pada harga 9p, #.666
N, ENTR- ,ersediaan akir 9p, $.+66.666,-
Beban pokok penjualan 9p, ).#66.666,-
,embelian 9p, %.+66.666,-
,ersedian awal 9p, #66.666,-
"ote :
6
Akun persediaan menunjukan saldo akir sebesar 9p, $.+66.666 > 9p, %.+66.666 ? 9p,
).#66.666 &
0etika teedapat perbedaan antara pencatatan persediaan dan perhitungan
fisiknya maka perusahaan harus melakukan pencatatan untuk menyesuaikan nilai
pencatatan dengan nilai perhitungan fisik. 4issal : diketahui nilai persediaan
sebesar 9p, $.+66.666 berdasarkan perhitungan fisik ternyata di dapat bahwa nilai
persediaan 9p, $.666.666 maka dilakukan pencatatan untuk menurunkan nilai
persediaan sebagai berikut:
0elebihan dan kekurangan persediaan 9p, +66.666
,ersediaan 9p, +66.666
Secara teorotis seharusnya suatu entitas menggunakan harga yang spesifik
terkait dengan barang yang akan ditentukan biaya persediannya. "amun
sekringkali hal ini sulit dilakukan karena suatu entitas melakukan pembelian
dalam frekuensi dan jumlah yang tinggi dan barang tersebut merupakan barang
mass product yang sulit di identifikasi secara khusus dan dapat saling
menggantikan satu samalain. 2leh karena itu entitas menggunakan asumsi arus
biaya.
5erdapat tiga alternati1e yang dapat di pertimbangkan oleh suatu entitas
terkait dengan asumsi arus biaya yaitu : metode identifikasi kusus& masuk
%ertama keluar %ertama& rata rata tertim"ang.
$%$& Asumsi arus biaya dan system pencatatan persediaan

!etode "dentifi#asi #husus
Berdasarkan metode ini suatu entitas harus mengidentifikasi barang yang
di jula dengan tiap jenis dalam persediaan secara spesifik. 4etode ini
membutuhkan pengidentifikasian baranf persediaan secara satu per satu, metode
ini di terapkan pada entitas dengan persediaan yang sedikit, nilai tinggi dan dapat
di bedakan satu sama lain. !ontoh: apabila di asumsikan bahwa dari persediaan
7
Penguku!n "e#e$%!!n
I$en&%'k!#%
k(u#u#
R!&!2 &e&%)*!ng M!#uk 1 ke+u! 1
"e&!)!
S%#&e) "e#e$%!n
"e"e&u!+
S%#&e) "e#e$%!n
"e"e&u!+
S%#&e) "e#e$%!n
"e"e&u!+
S,#&e) "e#e$%!n
"e%-$%k
S,#&e) "e#e$%!n
"e%-$%k
S,#&e) "e#e$%!n
"e%-$%k
akhir 9p, ).$66 dan 7.666 unit 9p, ).)66 maka perhitungan nilai persediaan akhir
dan beban pokok penjualan ,5 bangun jaya dengan menggunakan metode
identifikasi khusus dengan system periodic maupun perpetual adalah sebagai
berikut :
5anggal 3ulah unit dan unit biaya 5otal biaya
% mei $611
1$ mei $611
)6 mei $611
,ersediaan akhir
@.666 unit
7.666 unit
7.666 unit
$%.666 unit
A9p ).666
A9p ).$66
A9p ).)66
9p, $=.666.666
9p, $%.#66.666
9p, $#.+66.666
9p, =@.666.666
Biaya barang yang tersedia untuk di jual
*ikurang 8 persediaan akir
Beban pokok penjualan
9p 1$+.666.666
9p =@.666.666&
9p +%.666.666
!etode biaya masu# pertama #eluar pertama
4etode ini mengasumsikan unit persediaan yang pertama di beli akan
di jual atau di gunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tinggal dalam
persediaan akhir adalah yang dibeli atau di produksi kemudian. 4etode ini
menghasilkan laporan posisi keuangan yang sesuai dengan nilai kini
perusahaan. 0elemahan dari metode ini adalh tidak merefleksikan nilai laba
yang akurat karena metode ini kurang cocok antar biaya dengan pendapatan.
!ontoh : metode 4,0, berdasarkan system periodik
5anggal 3umlah unit dan unit biaya 5otal biaya
% mei $611
1$ mei $611
)6 mei $611
,ersediaan akir
).666 unit
1+.666 unit
7.666 unit
$%.666 unit
A 9p ).666
A 9p ).$66
A 9p ).)66
9p @.666.666
9p ++.766.666
9p $#.+66.666
9p 76.$66.666
Biaya barang yang tersedia untuk di jual
*ikurang persediaan akir
Beban pokok penjualan
9p 1$+.666.666
9p 76.$66.666&
9p +).766.666
!etode rata rata tertimbang
4etode rata rata tertimbang digunakan dengan menghitung biaya
setiap unit berdasarkan biaya rata rata tertimbang dari unit yang serupa pada
awal periode dan biaya unit serupa yang dibeli atau diproduksi selama satu
periode. 4enghitung biaya dengan metode rata rata tertimbang terlebih
dahulu harus di hitung biaya rata rata unit yaitu dengan membagi barang yang
tersedia untuk di jual dengan unit yang tersedia untuk dijual. !ontoh
.
perhitungan niilai persediaan akir dengan metode rata rata berdasarkan system
periodic
5anggal unit .arga 5otal biaya
1 mei $611
% mei $611
1$ mei $611
)6 mei $611
Barang tersedia untuk di jual
Biaya rata rata per unit
3umlah persediaan akir
"ilai persediaan akhir
#.666
1$.666
1+.666
7.666
+6.666
9p,1$+.666.666.+6.666
$%.666 unit
$%.666 B 9p, ).166
9p, $.766
9p, ).666
9p, ).)66
9p, 1#.766.666
9p, )#.666.666
9p, ++.766.666
9p, $#.+66.666
9p, 1$+.666.666
9p, ).166
9p, ==.%66.666
Barang tersedia untuk di jual
"ilai persediaan akir
Beban pokok penjualan
9p, 1$+.666.666
9p, ==.%66.666&
9p, +#.%66.666
"ilai realisasi neto dengan penurunan nilai persediaan.
"ilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha
bias dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan
untuk membuat penjualan. ,ersediaan di nilai pada nilai realisasi bersihnya
apabila nilai persediaan lebih tinggi dari estimasi nilai yang akan di peroleh
kembali. ,enurunan nilai menjadi nilai realisasi neto mungkin saja terjadi apabila
barang persediaan mengalami kerusakan, sekuruh atau sebagian persediaan telah
uasan, atau harga jualnya te8ah turun. Selain itu biya persediaan tidak akan di
peroleh kembali ketika estimasi biaya penyelesaian atau estimasi biaya untuk
membuat penjualan telah meningkat.
*engan metode nilai terendah antar biaya dan "9; maka entitas harus
melakukan pencatatan terkait dengan dampaknya terhadap laba karena terdapat
penyesuaian dalam nilai beban pokok penjualan yang dicatat. 5erdapat dua
metode yang dipilih yaitu: metode beban pokok penjualan dan metode kerugian.
*engan menggunakan metode kerugian, entitas dapat menggunakan akun
penyisihan selain mengkredit akun persediaan, dengan nama akun Cpenyisihan
penurunan nilai persediaan pada "9;D. *engan menggunakan akun penyisihan
ini maka, nilai <ersediaan yang disajikan pada neraca adalah nilai persediaan yang
berdasarkan "9; dimana nilai tersebut adalah nilai persediaan berdasarkan biaya
dikurangi penyisihan. Apabila suatu entitas telah melakukan penurunan nilai
persediaan, dan pada periode salnjutnya terdapat peningkatan nilai realisasi neto,
maka jumlah penurunan nilai harus dibalik sehingga jumlah yang tercatat bagi
persediaan adalah nilai yang terendah dari biaya atau nilai realisasi neto.
/
3ika suatu entitas menjual persediaannya, maka nilai tercatat dari ersediaan
tersebut harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas
penjualan tersebut. Apabila terdapat penurunan nilai persediaan dari nilai biaya
menjadi nilai realisasi neto, maka kerugian atas penurunan nilai persedian tersebut
diakui sebgai beban pada periode terjadinya penurunan.
4artani, $61$:$+7-$%7&
(AS $
Biaya perolehan persediaan diukur dengan menggunakan salah satu dari
formula perolehan biaya berikut:
1. 4etode identifikasi khusus
$. 4etode pertama masuk pertama keluar F(F2&
). 4etode biaya rata-rata tertimbang
4etode identifikas khusus dari pengukuran persediaan digunakan bilamana
barang yang dibeli tidak biasanya dipertukarkan dan secara khusu seluruhnya atas
suatu proyek tertentu. *alam hal barang atau jasa, keduanya diproduksi dan
dipisahkan untuk proyek tertentu.
*alam semua hal lainnya, biaya perolehan persediaan harus diukur dengan
menggunakan metode masuk pertama keluar pertama F(F2& atau metode biaya
rata-rata tertimbang. ,ersediaan yang memiliki sifat yang sejenis dan
menggunakan entitas harus dinilai dengan menggunakan formula biaya perolehan
yang sama pula. "amun, dalam hal persediaan dengan sifat dan kegunaan yang
berlainan, formula biaya yang berbeda mungkin dapat dijustifikasi.
4etode masuk pertama keluar pertama F(F2& mengansumsikan bahwa
persediaan dibeli atau diproduksi pertama dijual pertama dengan demikian barang
yang tersisa pada akhir periode pelaporan adalah persediaan barang yang paling
baru dibeli atau diproduksi.
4enurut metode biaya perolehan rata-rata tertimbang biaya perolehan setiap
barang ditentukan dengan rata-rata tertimbang dari biaya perolehan dari barang
yang sejenis pada awal suatu periode dan biaya perolehan barang tersebut dibeli
atau diproduksi selama periode bersangkutan.
Ankarat, $61$ )%-)#&
). Pengakuan (e"an
,SA0 1+
10
3ika persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan tersebut harus diakui
sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Setiap
penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi neto dan seluruh
kerugian persediaan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya
penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai
persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, harus diakui sebagai
pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya
pemulihan tersebut. Beberapa persediaan dialokasikan ke pos aset lainnya,
misalnya, persediaan yang digunakan sebagai komponen aset tetap yang dibangun
sendiri. ,ersediaan yang dialokasikan ke aset lain dengan cara ini diakui sebagai
beban selama masa manfaat aset tersebut.
,SA0 1+ 9e1isi $667&
(AS $
"ilai tercatat persediaan harus diakui sebagai suatu beban expense& di dalam
periode dimana persediaan terjual dan pendapatan yang terkait diakui. Bilamana
biaya perolehan persediaan pada tanggal pelaporan lebih rendah daripada nilai
realisasinya, atau suatu kerugian persediaan terjadi, jumlah penurunan atau
kerugian persediaan harus diakui sebagai suatu bebab expense& di dalam periode
yang sama sebagaimana penurunan atau kerugian terjadi. *emikian pula,
bilamana nilai realisasi neto persediaan yang diturunkan lebih awal, meningkat
melebihi nilai yang dinyatakan, jumlah pemulihan dari penurunan harus diakui
sebagai suatu pengurangan di dalam jumalh persediaan yang dianggap beban di
dalam periode di mana pemulihan tersebut terjadi.
Ankarat, $61$ : )7-)@&
d. Pengakuan
,SA0 1+
Eaporan keuangan harus mengungkapkan:
a. kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk
rumus biaya yang digunakan8
b. total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi
yang sesuai bagi entitas8
c. jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilaiwajar dikurangi biaya
untuk menjual8
11
d. jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan8
e. jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah
persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan sebagaimana
dijelaskan pada paragraf )$8
f. jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai
pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode
berjalan sebagaimana dijelaskan pada paragraf )$8
g. kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang
diturunkan sebagaimana dijelaskan pada paragraf )$8 dan
h. nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.
,SA0 1+ 9e1isi $667& dan 4artani, $61$ : $%@-$#6&
(AS $
Eaporan keuangan harus mengungkapkan hal-hal berikut:
a. kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk
rumus biaya yang digunakan8
b. total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi
yang sesuai bagi entitas8
c. jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual8
d. jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan8
e. jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah
persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan8
f. jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui
g. kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan8 dan
h. nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.
Ankarat, $61$ :+6&
2. Pro%erti& Pa"rik dan Peralatan /Aset Teta%0
a. Pengertian
,SA0 1#
4artani yang berbasis ,SA0 1# 9e1isi $667 menjelaskan sebagai berikut :
Asset tetap adalah asset berwujud yang:
1. *imiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk di sewakan pada pihak lain atau untuk tujuan administrati1e.
12
$. *iharapkan untuk digunkan selama lebuh dari satu periode
Berdasarkan definisi di atas terdapat beberapa hal penting terkait asset tetap
yaitu:
Asset tetap adalah asset berwujud, yaitu mempunyai bentuk fisik
tanah,bangunan& berbeda dengan paten atau merek dagang yang tidak
mempunyai bentuk fisik.
Asset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus yaitu: digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain,
atau untuk tujuan administrati1e.
Asset tetap termasuk kedalam asset tidak lancar karena diharapkan untuk
digunakan lebih dari satu periode.
!ontoh tanah, apabila entitas membeli tanah dengan tujuan akan dijual kembali
karena entitas yakin tanah tersebut akan mengalami peningkatan nilai, maka tanah
tersebut bukan merupakan asset tetap, tapi merupakan property in1estasi ,SA0
1) properti in1estasi&. 3ika entitas bergerak dibidang jual beli mobil maka mobil
tersebut diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali merupakan persediaan.
4artani, $61$ :$=1-$=$&
(AS 1#
Pro%erti& %a"rik dan %eralatan adalah pos-pos aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan di dalam produksi atau pemasokan barang atau jasa, atau
disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrati1e dan diharapkan
untuk dapat digunakan selama lebih dari satu periode.
Ankarat, $61$: @$&
". Pengakuan
,SA0 1#
Biaya perolehan asset tetap harus diakui sebagai asset jika:
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset
tersebut akan mengalir ke entitas
$. Biaya perolehan asset dapat diukur secara andal.
4artani, $61$:$=$&
(AS 1#
.arga perolehan dari suatu pos property, pabrik, dan peralatan akan diakui sebagai
suatu aset jika aset tersebut memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir ke dalam entitas8 dan harga
perolehan dari pos tersebut dapat dikukur secara anda. (AS 1# hanya berlaku
13
ketika kedua kriteria pengakuan dasar ini untuk menentukan apakah pengeluaran
memenuhi syarat sebagai aset dan tidak mempertimbangkan kriteria peningkatan
utilitas atau masa manfaat. Selama kegiatan operasionalnya, suatu entitas akan
memperoleh pos-pos tersebut yang memiliki nilai yang tidak signifikan secara
indi1idu, tetapi akan memenuhi syarat sebagai aset berdasarkan kedua kriteria
pengakuan dasar ini. 0arena sangat sulit bagi entitas untuk mencatat setiap pos
tersebut secara indi1idu, standar ini memperbolehkan pencatatan segera agrerat
asalkan aset ini memiliki sifat yang sama. Akan tetapi di dalam praktiknya, entitas
mengadopsi kebijakan akuntansi untuk unit pengukur dan pengakuan dari
pengeluaran sebagi suatu beban atau suatu aset.
Falaupun kedua kriteria dasar ini dapat diterapkan untuk suku cadang dan
peralatan ser1is, yang biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui di dalam
laporan laba-rugi pada saat. Akan tetapi, item suku cadang yang besar dan suku
cadang dan peralatan ser1is yang dapat digunakan hanya berhubungan dengan pos
properti, pabrik dan peralatan, diperlakukan sebagai properti , pabrik, dan
peralatan.
Sama halnya, suatu entitas mungkin ada pengeluaran yang akan meningkatkan
manfaat ekonomis masa depan secara langsung dari setiap aset tertentu, dan pada
waktu yang bersamaan, memastikan arus manfaat ekonomis yang berkaitan
dengan properti, pabrik, dan peralatan tersebut. Suatu entitas mungkin
mengeluarkan biaya inspeksi dan pertukaran atas pos properti, pabrik dan
peralatan. Suatu contoh dari biaya inspeksi adalah pengeluaran yang diperlukan
secara periodic untuk inspeksi kapal laut dan pesawat terbang untuk melakukan
sertifikasi kelayakan akan terbang dan berlayar. 3uga, suatu gulungan bearing
penggiling yang merupakan item utama pada pabrik semen yang harus diganti
setelah sejumlah jam tertentu dari operasional pabrik. ,engeluaran seperti ini
dianggap sebagai aset menurut standar ini.
Ankarat, $61$ :@$-@)&
). Pengukuran %ada saat %engakuan
,SA0 1#
Asset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagaia sset pada awalnya
harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan asset tetap meliputi:
14
1. .arga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak
boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan potongan
lain.
$. Biaya biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk membawa asset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar asset setiap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen.
). :stimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap dan restorsi
lokasi asset.
!ontoh biaya yang dapat didistribusikan secara langsung adalah:
1. Biaya imbalan kerja
$. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
). Biaya penanganan dan penyerahan awal
+. Biaya perakitan dan instalasi
%. Biaya pengujian asset
#. 0omisi professional
*alam (SA0 @ perubahan atas lewajiban akti1itas purna-operasi,restorsi,dan
kewajiban serupa, kewajiban tersebut diartikan sebagai akti1itas purna-
operasi,restorsi,dan kewajiban serupa. ,ada saat perolehan asset tetap, maka
harus diestimasi dan dihitung nilai kininya dan biaya sehubung dengan
pembokaran dan pemindahan asset tetap dan biaya restorsi asset tersebut. "ilai
tersebut kemudian ditambah pada biaya perolehan asset tetap. 5otal biaya
perolehan pembongkaran asset tetap akan disusutkan selama estimasi masa
manfaatnya.
,erlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman dalam ,SA0 $# Biaya pinjaman.
4enurut ,SA0 $#, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan,konstruksi,atau produksi asset kualifikasian adalah bagian
dari biaya perolehan asset tersebut. Asset kulifikasian adalah asset yang
membutuhkan suatu periode waktu yang substansial agar siap untuk
digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
Asset yang memenuhi kriteria kualifikasian:
1. ,ersediaan
$. ,abrik manufaktur
). Fasilitas pembangkit listrik
+. Asset tak berwujud
%. ,roperty in1estasi
Awal tanggal kapitalisasi bunga pinjaman adalah tanggal ketika entitas
pertamakali memenuhi kriteria sbb:
1. 5erjadinya pengeluaran untuk asset.
$. 5erjadinya biayaa pinjaman.
15
). :ntitas telah melakukan akti1itas yang diperlukan untuk menyiapkan asset
untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi dari dua jenis sumber pinjaman
tersebut adalah sebagai berikut:
1. *ana yang secara spesifik untuk tujuan pembangunan asset tetap: jumlah
biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman actual
yang terjadi atas pinjaman tersebut selama periode berjalan. ,abila terdapat
penghasilan in1estasi maka penghasilan tersebut mengurangi biaya pinjaman
yang terjadi.
$. *ana secara umum yang digunakan untuk tujuan oembangunan asset tetap,
maka jumlah piinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah dengan menggunakan
tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran asset tersebut.
*alam beberapa kasus dapat timbul suatu kegiatan sehubungan dengan
pembangunan atau pengembangan asset tetap, tetapi kegiatan tersebut tidak
dimaksudkan untuk membawa asset tersebut kelokasi dan kondisi yang
diinginkan agar asset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen. 0egiatan insidential tersebut munggkin terjadii sebelum atau
selam pembangunan asset tetap tersebut.
Biaya perolehan asset tetap dalah setara dengan nilai tunainya dan diakui pada
saat terjadi. 3ika entitas memperoleh asset tetap secara kredit dan pembayaran
melampaui jangka waktu kredit , maka per bedaan antara nilai tunai dengan
pembayaran total diakui sebagai beban bunga selama periode kredit kecuali
dikapitalisasi sesuai dengan ,SA0 $# Biaya ,injaman&
:ntitas dapat mengakuisisi asset secara gabungan, dan membayar satu harga
untuk asset gabungan tersebut. *alam kasus ini, maka biaya perolehan harus
dialokasikan ke masing-masing jenis asset.
!ontoh :
5anah 9p )%6.666.666
Bangunan 9p %66.666.666
4esin 9p 1%6.666.666
5otal 9p1.666.666.666
5otal harga perolehan 9p 766.666.666 dialokasikan sebagai berikut:
5anah )%6 : 1.666 B 9p 766.666.666 G 9p $76.666.666
Bangunan %66 : 1.666 B 9p 766.666.666 G 9p +66.666.666
16
4esin 1%6 : 1.666 B 9p 766.666.666 G 9p 1$6.666.666
5otal 9p 766.666.666
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian tersebut adalah:
5anah 9p $76.666.666
Bangunan 9p +66.666.666
4esin 9p 1$6.666.666
0as 9p 766.666.666
:ntitas dapat memperoleh asset melalui pertukaran asset moneter atau
kombinasi asset moneter dan non moneter. *alam hal ini maka biaya
perolehan dari suatu asset tetap diukur pada nilai wajar kecuali:
1. 5ransaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial
$. "ilai wajar dariasset diterima dan di serahkan tidak dapat diukur secara
andal.
,ertukaran memiliki substansi komersial:
!ontoh : nilai buku 9p +66 juta, kas 9p 766 juta mesin 9p 1.666 juta. "ilai
wajar tanah diestimasi 9p 1.766 juta. 5ransaksi tersebut memiliki subtansi
komersial. 4esin akan dicatat 9p 1.666 juta, yaitu nilai wajar dari asset yang
diserahkan 9p 1.766 juta dikurangi dengan kas yang diterima 766 juta.
3urnal: mesin 9p 1.666.666.666
0as 9p 766.666.666
5anah 9p +66.666.666
0euntungan pelepasan tanh 9p 1.+66.666.666
,ertukaran tidak memiliki substansi komersial
!ontoh : ,5 A menukar mobil B dengan nilai buku 9p 1)6 juta harga
perolehan 9p $66 juta dan akm depresiasi 9p =6 juta& nilai wajar 9p 1)$,%
juta kas 9p 1,% juta dan mobil H nilai wajar 9p 1)1 juta. 4obil jenis H di catat
sebeasar nilai buku B yaitu 9p 1)6 juta dikurangi kas diterima 9p 1,% juta
yaitu sebesar 9p 1$7,% juta
3urnal :kas 9p 1.%66.666
4obil H 9p 1$7.%66.666
Akm depresiasi 9p =6.666.666
4obil I 9p $66.666.666
4artani, $61$ : $=$-$=@&
(AS 1#
.arga perolehan suatu poas dari property, pabrik, dan peralatan diukur pada
tanggal akuisisinya menurut harga setara kas. Bilamana pembayaran atas aset
17
ditangguhkan melampaui syarat kredit normal, maka selisih harga kas dengan total
pembayaran yang dilakukan harus diakui sebagai biaya pembiayaan. Biaya
pembiayaan harus dibukukan sebagai beban selama periode kredit kecuali bunga
mempunyai kualifikasi untuk dikapitalisasi sesuai dengan (AS $) mengenai Biaya
$emin%aman.
Bilamana suatu aset dibeli dengan cara tukar-menukar dengan aset lain, maka aset
yang dibeli harus diukur menurut nilai wajarnya, kecuali transaksi penukaran
tersebut lemah dalam subtansi komersialnya atau nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal. *alam hal seperti ini, aset yang dibeli harus diukur menurut nilai
tercatatnya yang telah ditukar dalam transaksi tkar menukar tersebut."ilai tercatat
dari aset berarti harga perolehan dikurang dengan akumulasi penyusutan dan rugi
karena penurunan nilai. 5ransaksi tukar menukar akan mempunyai subtansi
komersial jika ada kenaikan di dalam arus kas atau peningkatan nilai operasi
entitas, yang disebabkan oleh aset yang diterima dari transaksi tukar-menukar
tersebut.
Bilamana suatu entitas menerima hibah atau bantuan untuk perolehan aset, maka
nilai tercatatnya harus dikurangi, sesuai dengan (AS $6 mengenai A#untansi untu#
&ibah $emerintah dan $engung#apan Bantuan $emerintah.
Ankarat, $61$ : @+-@%&
d. Pengukuran setela %engakuan
,SA0 1#
Beberapa contoh asset adalah:
1. 5anah
$. 5anah dan bangunan
). 4esin
+. 0apal
%. ,esawat udara
#. 0endaraan bermotor
=. ,erabot
7. ,eralatan kantor
!odel biaya
*alam model ini setalah diakui sebagai asset maka suatu asset tetap dicatat
sebesar biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan dan akm rugi penurunan
nilai asset.
!odel revaluasi
1.
Setelah diakui sebagai asset, suatu asset tetpa yamg nilai wajarnya dapat diukur
secara andal harus dicatat pada jumlah re1aluasinya, yaitu nilai wajar pada
tanggal re1aluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai yang
terjadi setelah tanggal re1aluasi. Frekuensi re1aluasi tergantung pada pergerakan
nilai wajar dari asset tetap. ,SA0 1# "ilai Fajar : jumlah yang dipakai untuk
mempertikarkan suatu asset antar pihak pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.
3ika suatu asset tetap dire1aluasi maka terdapat $ alternati1e perlakuan untuk
akimulasi penyusuta asset tetap adalah sebagai berikut:
1. *isajikan kembali secara proposional dengan perubahan dalam jumlah tercatat
brito dari asset sehingga jumlah tercatat asset setelah re1aluasi sama dengan
jumlah re1aluasinya.
$. *ieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dati asset dan jumlah tercatat netto
setelah dieleminasi disajikan kembali sebesar jumlah re1aluasinya dari asset
tersebut.
!ontoh :
!etode proposional
,eralatan 9p +$6.666.666
Akumulasi depresiasi 9p 1+6.666.666
Surplus re1aluasi 9p $76.666.666
!etode eliminasi
Akumulasi penyusutan 9p $#6.666.666
,eralatan 9p $#6.666.666
,eralatan 9p $76.666.666
Ssurplus 9p $76.666.666
3ika jumlah tercatat asset meningkat akibat re1aluasi kenaikan tersebut langsung
di kredit ke surplus re1aluasi8 jika jumlah tercata asset turun akibat re1aluasi maka
penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
$enyusutan
:ntitas harus mengestimasi nilai residu dan umur manfaat dari asset tetap untuk
menentukan besar penyusutan tiap periode. /mur manfat adalah:
1. Suatu periode dimana asset diharapka akan digunakan oleh entitas
$. 3umlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari asset
tersebut oleh entitas.
1/
Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan nilai manfaat:
1. ,rakiraan daya pakai dari asset yang bersangkutan.
$. ,erkiraan tingkat keausan fisik yang bergantung pada factor pengoperasian
asset tersebut seperti jumlah penggiliran penggunaan asset dan program
pemeliharaan dan perawatannya.
). 0eusangan teknis dan keusangan komersial yang diakubatkan oleh perubahan
atau peningkatan produksi atau karaena perubahan permintaan pasar
+. ,embatasan penggunaan asset karena aspek hukum atau peraturan tertentu,
seperti berakhirnya waktu penggunaan sehubungan dengan sewa.
5erdapat beberapa alternati1e dalam metode penyusutan yaitu:
1. 4etode garis lurus
$. 4etode saldo menurun
). 4etode jumlah unit.
4artani, $61$ :$=@-$7=&
(AS 1#
(AS 1# memberikan kepada suatu entitas suatu opsi kebijakan akuntansi yang
menggunakan model harga perolehan atau model re1aluasi. 4odel manapun yang
akan diadopsi oleh suatu entitas, entitas tersebut harus menerapkan kebijakan tersebut
bagi seluruh kelompok dari property, pabrik dan peralatan. !ontoh dari kelompok
property, pabrik, dan peralatan adalah tanah, tanah berikut bangunannya, pabrik dan
mesin-mesin, kendaraan bermotor, peralatan kantor dan perabot kantor.
Model 1arga Perolean
4odel ini adalah suatu model yang umum digunakan.Apabila suatu entitas memilih
model harga perolehan kemudian digunakan untuk mencatat properti, pabrik dan
peralatan8 setelah pengakuannya atas dasar harga perolehannya dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya dan akumulasi rugi karena penurunan nilai aset.
De%resiasi.Setiap komponen dari pos properti, pabrik dan peralatan dengan harga
perolehannya yang signifikan terkait dengan total harga perolehan dari pos yang harus
disusutkan secara tersendiri. .al ini dapat menyebabkan perlunya untuk membukukan
secara seksama untuk mengindentifikasi komponen-komponen tersebut secara
terpisah dari pos tersebut yang memiliki masa manfaat yang berbeda, dan oleh karena
itu mungkin tergantung pada metode atau tarif penyusutan yang berbeda. Akan tetapi,
suatu entitas mungkin memilih untuk menyusutkan bagian-bagian dari pos property,
pabrik dan perlatan secara terpisah yang memiliki harga perolehan yang tidak
signifikan terkait dengan total harga perolehan pos tersebut.
:ntitas harus memulai untuk menyusutkan aset ketika berada di lokais dan kondisi,
serta tersedia untuk tujuan yang dimaksud.:ntitas juga harus memberhentikan
20
penyusutan aset bilamana aset tidak diakui, atau direklasifikasikan sebagai yang
dimiliki untuk dijual sesuai dengan (F9S %. Beban penyusutan untuk setiap periode
harus diakui dalam laba rugi, jika tidak termasuk di dalam jumlah tercatat dari aset
lain. ,enyusutan harus diterapkan kepada jumlah dari suatu aset yang dapat
disusutkan secara sistematis selama harapan masa manfaatnya.3umlah yang dapat
disusutkan, memperhitungkan nilai residu yang diharapkan dari suatu aset.
Metode Pen'usutan. Suatu entitas diiJinkan unt uk memilih metode penyusutan.
:ntitas tersebut dapat menggunakan metode garis lurus, metode saldo menurun, atau
metode unit produksi. 4etode penyusutan digunakan harus mencerminkan pola
imbalan ekonomis masa depan dari aset yang diharapkan untuk dikonsumsi oleh
entitas.
Model Re2aluasi
4enurut (AS 1#, setelah pengakuan sebagai suatu aset, maka suatu pos dari property,
pabrik dan peralatan yang mempunyai nilai wajar yang dapat diukur secara andal,
mungkin dicatat menurut suatu jumlah yang dire1aluasi. 3umlah yang dire1aluasi ini
akan menjadi nilai wajar pada tanggal re1aluasi dikurang akumulasi penyusutan
berikutnya dan akumulais kerugian penurunan nilai aset berikutnya.
:ntitas yang pada awal mengukurnya dengan metode harga perolehan, dapat
mengubah metodenya pada tahun berikutnya menjadi model re1aluasi, standar
mengharuskan re1aluasi dilakukan secara berkala guna memastikan bahwa jumlah
yang tercatat dari property, pabrik dan perlatan tidak berbeda secara material dengan
yang ditentukan dengan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Sebagai akibat dari suatu re1aluasi property, pabrik dan peralatan pada periode
berikutnya, jika jumlah tercatat dari suatu aset meningkat, maka kenaikan didalam
jumlah tercatat dikreditkan pada laba-rugi kpomprehensif lain-lain dalam tahun
re1aluasi dan diakumulasi di dalam ekuitas dengan judul surplus e1aluasi.Apabila
jumlah tercatat suau aset menurun sebagai akibat dari re1aluasi, maka penurunannya
diakui dalam laba atau rugi. "amun penurunan diakui di dalam laporan laba-rugi
komprehensif lain-lain hingga sebatas suatu saldo kredit yang ada di dalam perkiraan
Csurplus re1aluasiD, yang terkait denga aset yang bersangkutan.
4enurut (AS 1#, bilamana suatu pos property, pabrik dan peralatan dire1aluasi, maka
suatu entitas dapat memperlakukan akumulasi penyusutan pada tanggal re1aluasi
dengan salah satu dari dua cara sebagai berikut :
21
'. C*inyatakan kembali secara proporsional dengan perubahan di dalam jumlah
tercatat kotor dari aset, sehingga jumlah tercatat dari aset setelah re1aluasi sama
dengan jumalah yang dire1aluasiD menurut standar tersebut metode ini sering
diguna#an bilamana suatu aset direvaluasi dengan cara menerap#an suatu inde#s
guna menentu#an biaya pengganti yang disusut#an) (atau
). C*ieliminasi terhadap jumlah tercatat kotor dari aset dengan jumlah yang
dinyatakan kembali bersih terhadap jumlah yang dire1aluasi dari asetD standar
menyata#an bahwa metode ini sering diguna#an untu# bangunan)
Surplus re1aluasi mungkin dipindahkan ke saldo laba dalam salah satu dari dua cara
sebagai berikut :
1. Bilamana aset tersebut dihentikan, atau tidak diakui, maka surplus dpaat
dipindahkan pada saldo laba8 atau
$. Selisih antara depresiasi yang dibebankan pada jumlah yang dire1aluasi dan bahwa
atas dasar harga perolehan dapat dipindahkan dari surplus re1aluasi ke saldo laba
yang diakui dlaam laba atau rugi.
Ankarat, $61$ :@%-@7&
e. Pengentian %engakuan
,SA0 1#
3umlah tercatat setiap asset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
1. *ilepaskan
$. 5idak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
,enurunan nilai
*alam menentukan apakah suatu asset mengalami penurunan nilai enitas mengacu
pada ,SA0 +7re1isi $66@& penurunan nilai asset. 4enurut ,SA0 +7 suatu asset
disebut mengalami penurunan nilai jika nilai tercatatnya lebih besar dibandingakan
nilai terpulihkan. "iali terpulihkan adalah nilai tertinggi diantara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual.
Sesuai ketenuan dalam ,SA0 +7, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi suatu
asset mengalami penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporannya. 3ika
terdapat indikasi maka harus mengestimasi jumlah terpulihkan jika tidak maka tidak
perlu estimasi jumlah terpulihkan.
*alam mempertimbangkan ada tidaknya penurunan maka entitas harus
mempertimbangkan dari sumber eksternal dan internal.
22
(nformasi dari sumber eksternal adalah:
1. selama periode tersebut nilai pasar asset telah turun secra signifikan lebuh dari
yang duharapkan sebagai akibat dari berjalannya waktu.
$. ,erubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar , ekonomi atau lingkup hukum
tempat entitas beroperasi atau di pasar tempat asset dikaryakan.
). Suku bunga pasar atau tempat imabalan pasar dari in1estasi telah meningkat selam
periode tersebut dan kenaikan tesebut mungkin akan mempengaruhi tingkat
diskonto yangdigunakan dalam menghitung nilainpakai asset dan menurunkan
nilai terpulihkan.
+. 3umlah tercatat asset netto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.
(nformasi dari sumber internal:
1. 5erdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan asset.
$. 5elah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang
berdampakmerugikan sehubungan dengan seberapa jauh atau cara suatu asset
yang digunakan akan digunakan.
). 5erdapat bukti pelaporan internal yang mengindikasikan bahwakinerja ekonomi
asset lebih buruk atau akan lebih buruk.
4artani, $61$ :$7=-$@6&
(AS 1#
Bilamana suatu pos property, pabrik dan peralatan dihentikan ataupun bilamana tidak
ada manfaat ekonomis masa depan diaharapkan dari pengunannya atau dihentikan,
maka harus dihentikan pengakuannya.
Suatu entitas yang beroperasi didalam bisnis penyewaan aset kepada pihak ketiga
mungkin menjual aset tersebut yang digunakan dalam akti1itas sewa menyewa di
dalam rangkaian bisnis yang normal. *alam hal ini, nilai wajar dari aset tersebut pada
tanggal jika mereka dihentikan dari penyewaannya, dan menjadi aset yang dimiliki
untuk dijual maka harus dipindahkan ke persediaan..asil dari penjualan aset tersebut
dimasukkan sebagai persediaan harus diakui sebagai pendapatan sesuai dengan (AS
17 mengenai pendapatan.
0euntungan atau kerugian yang diakibatkan karena penghentian pengakuan dari suatu
pos property, pabrik dan peralatan adalah selisih antara hasil penjualan bersih, jika
ada, dan jumlah tercatat dari pos property, pabrik dan peralatan tersebut.0euntungan
atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan suatu pos property, pabrik dan
peralatan harus dimasukkan di dalam laba atau rugi jika pos tersebut dihentikan
pengakuannya dan tidak diklasifikasikan sebagai pendapatan.
23
f. Pangakuan
,SA0 1#
Eaporan keuangan mengungkapkan:
1. *asar pengukuran yang digunakan dalam menetukan jumlah tercatat bruto
$. 4etode penyusutan yang digubnakan.
). /mur manfaat, gtarif penyusutan yang digunakan.
+. 3umlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan.
%. 9ekonsiliasi jumlah tercatat pada awal periode yang menunjukan:
,enambahan.
Asset tersedia untuk dijual atau termasuk dalam kelompok yang akan
dilepaskan.
Akuisisi melalui penggabungan usaha.
,eningkatan atau penurunan kaibat re1aluasi.
9ugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sesuai
,SA0 +7
9ugi penurunan nilai yang dijurnal pembalik dalam laporan laba rugi.
Selisih nilai tukar neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan.
,erubahan lain.
Eaporan keuangan juga mengungkapkan.8
1. 0eberadaan atas jumlah retriksi atas hak milik asset tetap yang dijaminkan
untuk utang.
$. 3umlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat asset tetap yang sedang
dalam pembangunan.
). 3umlah komotmen kontraktual dalam perolehan asset tetap.
+. 3umlah kompensasi dari pihak ke tiga untuk asset tetap yang mengalami
penurunan nilai.
,enyusutan apakah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atau doakui
sebagai bagian dari biaya perolehan.
Akumalsi penyusutan pada akhir periode.
Sesuai dengan ,SA0 $% entitas mengungkapkan sifat dan dampak perubahan
estomasi akuntansi yang berdampak material pada periode berjalan atau diperkirakan
berdampak material pada periode selanjutnya. ,engungkapan tersebut dapat muncul
dari perubahan estimasi dalam:
1. "ilai residu.
$. :stimasi biay pembongkaran.
). /mur manfaat
+. 4etode penyusutan.
Sesuai dengan ,SA0 +7 suatu entitas mengungkapkan informasi penurunan nilai
asset tetap sebagai tambahan informasi yang disyaratkan. (nformasi berikut rele1an
24
dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan sehingga entitas juga dianjurkan
melakukan pengungkaoan atas:
1. 3umlah tercatat asset tetap tidak terpakai sementara
$. 3umlah tercatat bruto dari setiap asset tetap yang telah disusutkan
). 3umlah tercatat asset yang dihentikan
+. 3ika model biaya digunakan nilai eajar asset tetap apabila berbeda secara material
dari jumlah tercatat.
4artani, $61$: $@6-$@$&
(AS 1#
,engungkapan yang terkait dengan setiap kelompok property, pabrik dan peralatan
adalah ekstensif dan terdiri dari :
*asar pengukuran untuk penentuan jumlah tercatat kotor
4etode penyusutan
4asa manfaat atau tariff penyusutan yang digunakan
3umlah yang tercatat kotor dan akumulais penyusutan pada awal akhir periode
,enambahan
Aset yang dikalsifikasikan sebagai yang tersedia untuk dijual
Akuisisi melalui kombinasi bisnis
,eningkatan dan penurunan akibat re1aluasi dan dari rugi karena penurunan nilai
dan yang dijurnal balik
,enyusutan
Selisih nilai tukar bersih yang diakui menurut (AS $1 mengenai *ampak
,erubahan dalam 0urs 4ata /ang Asing
,erubahan Eainnya
:ksistensi dan jumlah pembatasan atas hak kepemilikan
Aset yang dijaminkan sebagai jaminan atas hutang
Aset dala konstruksi
0omitmen kontraktual atas akuisisi property, pabrik dan peralatan
0ompensasi atas aset yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan
Apabila property, pabrik dan peralatan dinyatakan atas dasar jumlah yang dire1aluasi,
maka item berikut harus diungkapkan :
5anggal efektif penialaian
Apakah penialaian independen telah dilibatkan
4etode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam penilaian nilai wajar
,enjelasan mengenai nilai wajar yang diukur secara langsung berdasarkan harga
yang dapat diamati dalam suatu pasar aktif, transaksi pasar terakhir yang wajar,
atau diestimasi dengan menggunnakan tekhnik lainnya
25
/ntuk setiap kelompok aset tetap yang dire1aluasi, jumlah tercatat aset yang telah
diakui jika kelompok aset tidak dire1aluasi
Surplus re1aluasi, yang menunjukan perubahan selama periode dan setiap
pembatasan ata distribusi kepada pemegang saham
!. Penurunan Nilai Aset
a. Pengertian
,SA0 +7
,enurunan nilai dari aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat dari aset
carrying amount& melebihi jumlah terpulihkan reco1erable amount&.
,SA0 +7 : 9e1isi $667&
(AS )#
,enurunan nilai impairment adalah suatu aset yang diturunkan nilainya bilaman
jumlah yang dicatatkannya melebihi jumlah yang dapat dipulihkan'diperoleh
kembali. Ankarat, $61$ : $76&
". Pengakuan
,SA0 +7
3ika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu akti1a lebih kecil dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat akti1a harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali. ,enurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai akti1a dan
harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
3ika jumlah taksiran kerugian penurunan nilai akti1a lebih besar dari nilai tercatat
akti1a, perusahaan harus mengakui kewajiban hanya jika hal ini diwajibkan dalam
,SA0 lain.
Setelah kerugian penurunan nilai akti1a diakui, beban depresiasi amortisasi&
akti1a untuk periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan
alokasi nilai tercatat yang telah dire1isi, setelah dikurangi nilai sisa jika ada&,
secara sistematis selama sisa periode depresiasi amortisasi&.
,SA0 +7 9e1isi $667&
(AS )#
,engakuan rugi karena penurunan nilai
1. Suatu rugi karena penurunan nilai harus diakui bilamana jumlah yang dapat
dipulihkan di bawah jumlah nilai tercatatnya.
$. 9ugi karena penurunan nilai terkait dengan aset yang dire1aluasi sebagai beban
pada laporan laba-rugi kecuali terkait dengan aset yang dire1aluasi di mana
perubahan nilainya diakui secara langsung di dlamam ekuitas.
). ,enyesuaian terhadap depresiasi untuk periode mendatang diperlukan
Ankarat, $61$ : $7)&
). Unit %engasil kas
,SA0 +7
26
"ilai yang dapat diperoleh kembali dari setiap akti1a harus ditaksir secara indi1idual.
3ika hal ini tidak dapat dilakukan, perusahaan harus menentukan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari unit penghasil kas.
(dentifikasi, nilai tercatat dan nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas
"ilai tercatat unit penghasil kas harus meliputi nilai tercatat semua akti1a yang secara
langsung dapat dikaitkan, atau dialokasikan dengan dasar yang andal dan konsisten
pada unit penghasil kas.
"ilai tercatat unit penghasil kas suatu akti1a harus ditentukan dengan mengurangkan
kewajiban dari nilai tercatat akti1a tersebut, hanya jika nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan
kewajiban tersebut.
0erugian penurunan nilai unit penghasil kas
0erugian penurunan nilai unit penghasil kas harus diakui hanya jika nilai yang dapat
diperoleh kembali dari unit tersebut lebih kecil dari jumlah agregat nilai tercatat
semua akti1a dalam unit tersebut.
3ika nilai yang dapat diperoleh kembali dari akti1a tidak dapat ditentukan secara i
ndi1idual, kerugian penurunan nilai harus diakui untuk akti1a tersebut hanya jika
kerugian penurunan nilai diakui untuk unit penghasil kas akti1a tersebut.
(AS )#
3umlah yang dapat dipulihkan kembali harus ditentukan untuk aset indi1idu, jika
memungkinkan. ,ada setiap waktu, mustahil untuk menentukan jumlah yang dapat
dipulihkan kembali nilai wajar dikurang dengan biaya untuk menjual dan nilai pakai&
untuk aset indi1idu. *alam hal ini, entitas harus menetapkan jumlah yang dapat
diperoleh kembali'dipulihkan kembali untuk unit penghasil kas aset cash-generating
27
unit'!K/&. !K/ mengasilkan arus kas masuk yang sangat bebas dari arus kas masuk
dari aset lain atau kelompok aset lainnya.
d. Pen#urnal"alikan rugi karena %enurunan nilai
,SA0 +7
*isebut juga pemulihan rugi penurunan nilai&
*alam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui
pada periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill& mungkin tidak ada lagi
atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut
ini:
1. (nfomasi yang bersumber dari luar
$. (nformasi yang bersumber dari dalam
9ugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui.
jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, ada pengecualian& dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya.
0enaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai
3umlah tercatat aset yang meningkat selain goodwill&, yang disebabkan pembalikan
rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat neto setelah amortisasi
atau depresiasi& seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun
sebelumnya.
,embalikan rugi penurunan nilai untuk aset selain goodwill& diakui segera dalam
laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah dire1aluasi sesuai dengan ,ernyataa lain
contohnya, model re1aluasi di ,SA0 1#&. Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset
re1aluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai dengan
,SA0 terkait.
,embalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unit penghasil kas dialokasikan kepada
aset-aset dari unit kecuali untuk goodwill& pro rata dengan jumlah tercatat dari aseta
setnya.
2.
,eningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan sebagai pembalikan rugi
penurunan nilai untuk aset indi1idual dan diakui sesuai dengan ,SA0 ini..
*alam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk unit penghasil
kas,jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari:
1. jumlah terpulihkan jika ditentukan&8 dan
$. jumlah tercatat yang telah ditentukan amortisasi atau depresiasi neto&
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut
dalam periode sebelumnya.
3umlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk aset
tersebut harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.
4artani, $61$ :))6-))1&
(AS )#
1. 4enilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa suatu rugi
karena penurunan nilai mungkin menurun. 3ika memang demikian, maka hitunglah
jumlah yang diperoleh kembali ' dipulihkan kembali.
$. 5idak ada penjurnalbalikan untuk pembebasan potongan.
). ,eningkatan jumlah yang tecatat karena penjurnalbalikan tidak boleh lebih besar
daripada biaya historis yang pernah didepresiasikan apabila penurunan nilai tidak
diakui.
+. ,enjurnalbalikan suatu rugi karena penurunan nilai diakui sebagai pendapatan di
dalam laporan laba-rugi.
%. ,enyesuaian di dalam depresiasi untuk periode mendatang diperlukan.
#. ,enjurnalbalikan suatu rugi karena penurunan nilai untuk goodwill tidak
diperbolehkan.
e. Pen'a#ian dan Pengungka%an
,SA0 +7
5erkait dengan depresiasi penurunan nilai maka dalam penyajiannya pada laporan
keuangan suatu entitas harus mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut:
1. 0eberadaan dan jumlah pembatasan hak milik dan asset tetap yang dijaminkan
untuk utang.
$. 3umlah pengeluaran yang diakui sebagai asset dalam penyelesaian
). 3umlah komitmen kontraktual dalam memperoleh asset tetap.
+. 3unlah kompenasasi pihak ketiga atas asset tetap yang di masukan ke laba rugi
%. 3ika ada perubahan estimasi terkait dengan masa manfaat nilai residu atau metode
penyusutan.
4artani, $61$ : ))$&
2/
,engungkapan
,engungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan
,engungkapan tambahan utama termasuk:
(nformasi yang mendalam untuk setiap /,0 atau kelompok /,0& yang
memiliki nilai tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa
manfaat tidak terbatas, termasuk
L Asumsi utama dan pendekatan manajemen yang digunakan untuk
mengukur nilai terpulihkan
L ,eriode dimana manajemen telah memproyeksikan arus kas,
tingkat pertumbuhan, tingkat diskonto.
,SA0 +7 9e1isi $667&
(AS )#
0erugian karena penurunan nilai di dalam laporan laba-rugi dan pos dari laporan
laba-rugi komprehensif dalam mana kerugian karena penurunan nilai tersebut
dimasukan.
0erugian karena penurunan nilai dijurnalbalik di dalam laporan laba-rugi dan pos
dalam laporan laba-rugi komprehensif dalam mana kerugian kerugian karena
penurunan nilai dilakukan penjurnalbalikan.
,engungkapan lain-lain
Apabila kerugian karena penurunan nilai indi1idu penjurnalbalikan& adalah dianggap
material untuk diungkapkan :
,eristiwa dan kondisi yang ditimbulkan dari rugi krena penurunan nilai.
3umlah kerugian yang bersangkutan
Aset indi1idu : sifat dan segmen dimana hal tersebut berkaitan.
/nit penghasil kas : keterangan, jumlah kerugian karena penurunan nilai menurut
kelompok aset dan segmen.
Apabila jumlah yang diperoleh kembali'dipulihkan adalah nilai wajar dikurang
dengan biaya untuk menjual, maka ungkapan dasar untuk menentukan nilai
wajarnya.
Apabila nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual ditentukan dengan
proyeksi arus kas yang didiskontokan, maka pengungkapan atas periode selama
manajemen memproyeksikan arus kas tersebut, tingkat pertumbuhan yang
digunakan untuk melakukan ekstrapolasi proyeksi arus kas diperlukan.
30
,engungkapan informasi secara terinci mengenai estimasi yang digunakan untuk
mengukur jumlah yang dapat diperoleh kembali ' dipulihkan dari unit penghasil kas
yang mengandung goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak
teebatas.
Ankarat, $61$: $=@-$7#&
DA3TAR PUSTAKA
Ankarat, "andakumar et al, $61$, !emahami "*+S, Standar $elaporan -euangan
"nternasional, Alih Bahasa : ,riyo *armawan, S.:, Ak, 4BA, (ndeks, 3akarta.
Bragg, Ste1en 4.,$616, $anduan "*+S .disi +evisi (ndeks, 3akarta.
(A(, $667, Standar A#untansi -euangan. :disi 9e1isi
4artani, *wi et al, $61$, A#untansi -euangan !enengah , Berbasis $SA- Buku (, Salemba
:mpat, 3akarta.
Suwardjono, $66%. /eori A#untansi, $ere#ayasaan 0aporan -euangan. :disi ),
B,F::Hogyakarta.
31

Anda mungkin juga menyukai