Anda di halaman 1dari 34

A11.

2
KONSEP AREA
(SETTI NG)
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
CORRECTI ONAL SETTI NG
Galuh Ayu Pravitasari 22020111110104
Nafisah Amalia Mukhtar 22020111120011
Tri Ambarsari 22020111120012
Pramudya Yopalika 22020111120013
Intan Septiana 22020111120015
Yunitia Aulianita 22020111120016

Latar Belakang
Kondisi kesehatan yang baik merupakan modal utama bagi warga
binaan untuk mencapai tujuan dari sistem pemasyarakatan. Tanpa kondisi
kesehatan yang baik, maka warga binaan juga tidak dapat mengikuti
proses pembinaan dengan baik.
Over kapasitas lapas mengakibatkan hak narapidana untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan tidak cukup. Masalah penyakit yang
muncul bukan hanya penyakit yang dibawa oleh narapidana dari luar
lapas seperti HIV dan TBC, namun juga berbagai penyakit yang timbul
akibat lingkungan yang tidak sehat, asupan gizi yang kurang, serta
masalah kesehatan psikologis.



Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami mengenai konsep lembaga
pemasyarakatan dan masalah-masalah yang terdapat di
dalamnya.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami konsep dari lembaga
pemasyarakatan.
Mahasiswa mampu memahami permasalahan yang berhubungan
dengan kebutuhan dasar manusia di dalam lembaga
pemasyarakatan.
Mahasiswa mampu mengambil keputusan untuk bertindak dalam
mengatasi masalah yang ada di lembaga pemasyarakatan.

Konsep Area Correctional Setting
1. Definisi Keperawatan Kesehatan
Komunitas
2.Correctional Setting (Lapas)
3. Budaya Lapas
4. Standar Praktik Keperawatan dalam Lapas
Definisi Keperawatan Kesehatan
Komunitas

Menurut ANA pada tahun 2004, keperawatan
kesehatan komunitas adalah tindakan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari
populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan
pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Praktik tersebut dilakukan
secara komprehensif, umum, berkelanjutan, dan tidak
terbatas pada perawatan yang bersifat episodik.
Correctional Setting (Lapas)

Lapas merupakan salah satu sasaran keperawatan kesehatan
komunitas yang termasuk dalam kelompok masyarakat khusus
yang terikat dalam suatu institusi.
Perawatan di lapas yaitu mengenai pemenuhan hak
konstitusional para tahanan untuk mendapatkan perawatan
kesehatan yang memadai dan tepat waktu serta masalah
keselamatan dan keamanan bagi perawat. Tujuan utama dari sarana
dan fasilitas pemasyarakatan adalah keamanan serta lingkungan
yang aman dan manusiawi bagi narapidana.



Correctional Setting (Lapas)


Praktik perawat dalam lapas harus memperhatikan keamanan
dalam pelaksanaan perawatan. Perawat dalam setting ini harus
menyadari bahwa bahkan alat-alat medis yang digunakan dapat
menjadi ancaman terhadap keamanan lingkungan.
Dalam melaksanakan perawatan terhadap para narapidana,
tantangan seorang perawat adalah berinteraksi dengan mereka tanpa
berprasangka buruk, tetapi tetap bersikap waspada terhadap hal-hal
buruk yang dapat terjadi.

Budaya Lapas
Budaya di dalam lapas memiliki aturan, bahasa dan tradisi
tersendiri. Bahasa yang digunakan di dalam lapas seringkali
dalam bentuk yang tidak bisa dimengerti oleh dunia luar. Hal
tersebut merupakan mekanisme komunikasi yang telah
berkembang dari situasi yang unik. Perawat perlu memahami
istilah yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
Standar Praktik Keperawatan dalam
Lapas
American Correctional Association dan National
Commission membuat pedoman tambahan untuk praktik
keperawatan dalam perawatan kesehatan di dalam lapas.
Pedoman ini menyebutkan dengan jelas standar praktik untuk
populasi tertentu dan masalah kesehatan termasuk penyakit
menular, sistem pelayanan kesehatan, dan standar praktik bagi
penduduk yang rentan seperti perempuan, remaja, dan orang
dengan penyakit menular.
Standar Praktik Keperawatan dalam
Lapas
Pelayanan kesehatan dalam area correctional setting dilakukan karena
beberapa alasan:
1. Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara adil dan
optimal dan melarang kekejaman serta hukuman yang tidak wajar
bagi para tahanan untuk mencegah terjadinya cedera atau
penyakit.
2. Para penghuni hidup dalam kemiskinan/kekurangan,
berpendidikan rendah dan gaya hidup yang tidak sehat karena
banyak penghuni yang tidak mampu membayar pelayanan
kesehatan di luar maka biaya akan ditanggung oleh lembaga
tersebut.
3. Untuk mencegah penularan penyakit dari lembaga
pemasyarakatan ke komunitas atau antar penghuni.
Masalah Kesehatan Fisik Correctional Setting dan
Tingkat Pencegahan
1. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
2. Hepatitis
3. Tubercoluis
4. Populasi Khusus di Lembaga
Permasyarakatan
Human Immunodeficiency Virus (HIV)

AIDS merupakan penyebab kedua kematian di
antara narapidana. Tingkat kematian akibat AIDS
adalah tiga kali lipat dari populasi umum. Tingginya
tingkat infeksi pada populasi ini berkaitan dengan
tingginya perilaku beresiko berikut: pengguna
narkoba, hubungan seksual tanpa pengaman, dan tato.
Tingkat Pencegahan HIV
Pada tahun 1996, WHO mengembangkan pedoman untuk
pengobatan pada tahanan yang sudah terinfeksi HIV, antara lain:

1. Semua tahanan berhak mendapat perawatan kesehatan yang
sesuai.
2. Kebijakan khusus untuk HIV dan AIDS harus di semua
tempat lembaga pemasyarakatan.
3. Tindakan pencegahan untuk HIV dan AIDS harus didasarkan
pada perilaku berisiko yang sebenarnya di lembaga
pemasyarakatan, termasuk hubungan seks tanpa kondom dan
penggunaan jarum suntik.
4. Status HIV dari narapidana harus tetap rahasia kecuali jika
informasi tersebut diperlukan untuk perawatan medis.
Hepatitis
Hepatitis B dan C telah menjadi masalah kesehatan
yang semakin serius dalam LP. Narapidana yang mewakili
populasi paling berisiko untuk hepatitis (misalnya,
kurangnya pelayanan medis, pengguna narkoba suntik,
orang dengan tato, dan imigran atau pengungsi dari daerah
dengan insiden tinggi hepatitis B dan C). Infeksi Hepatitis
sangat erat kaitannya dengan infeksi HIV dan penggunaan
narkoba jenis suntik.
Tingkat Pencegahan Hepatitis
Penanganan atau pencegahan hepatitis pada area
correctional menurut Komisi Nasional
Pemasyarakatan Kesehatan, yaitu:

1. Melakukan pemeriksaan pada narapidana dan
perawatan selama penahanan.
2. Proram pendidikan kesehatan untuk seluruh
anggota staf dan narapidana terkait dengan cara
cara penularan, pencegahan, pengobatan dan
perkembangan penyakit hepatitis tersebut.
Tubercolusis
Tingkat penyebaran TB antara orangorang di
penjara adalah tiga kali lebih besar dari populasi
umum. Hal ini di karenakan oleh faktor lingkungan
dalam lembaga permasyarakatan itu sendiri, misalnya
ruang penjara yang berdesakdesakan dan ventilasi
udara yang buruk, sangat kondusif untuk
berkembangnya penyakit.
Tingkat Pencegahan Tubercolusis
Menurut CDC (1996), pencegahan dan pengendalian
TB pada fasilitas pemasyarakatan adalah sebagai
berikut:
1. Skrining TB untuk semua anggota staf dan
narapidana
2. Pengendalian dengan mencegah penularan dan
memberikan perawatan yang memadai bagi
narapidana dengan penyakit TB
3. Monitoring dan evaluasi skrining serta upaya
penahanan TB
Populasi Khusus di Lembaga
Permasyarakatan
1. Wanita
Sekitar 85% narapidana wanita yang berada di LP Amerika
Serikat memiliki anak dan kebanyakan dari mereka adalah seorang
single parent. Selain itu, 60% wanita di penjara melaporkan
tentang kekerasan fisik dan seksual. Diperkirakan 72% di antaranya
telah menggunakan obatobatan terlarang.
Berdasarkan data diatas, bahwa wanita lebih sering
menggunakan pelayanan kesehatan permasyarakatan dari pada
lakilaki. Penggunaan narkoba, stress terkait dipisahkan dari anak
anak mereka, dapat menyebabkan resiko timbulnya berbagai
masalah kesehatan mental dan fisik pada ruang penjara wanita,
termasuk resiko infeksi HIV dan PMS lainnya.

Pelayanan Kesehatan Narapidana
Wanita
NCHC (1999) merekomendasikan cara berikut untuk
menyediakan layanan kesehatan pada wanita di lembaga
pemasayarakatan, yaitu:
1. Prosedur perawatan kesehatan pada lembaga
pemasyarakatan harus mencakup pemeriksaan ginekologi
yang komprehensif.
2. Layanan kesehatan komprehensif yang tersedia untuk
perempuan dipenjara harus memberikan pertimbangan
khusus terhadap kebutuhan kesehatan reproduksi
perempuan, konseling terkait dengan masalah pengasuhan,
dan aksesibilitas terhadap obat atau alkohol.
Populasi Khusus di Lembaga
Permasyarakatan
2. Remaja
Remaja yang ditahan akan menghalagi pemenuhan kebutuhan
untuk berkembang seperti perkembangan fisik, emosi dan nutrisi.
Para remaja ini akan mempunyai masalah-masalah kesehatan
seperti kekerasan seksual, penyerangan oleh tahanan lain atau
tindakan bunuh diri. Disini perawat harus memantau tingkat
perkembangan dan pengalaman mereka.
Cara yang dilakukan oleh remaja untuk mengakses perawatan
kesehatan medis dan mental sangat penting. Layanan yang
diberikan juga harus dalam konteks tahap perkembangan dan
pengalaman masa remaja.

Masalah Kesehatan Mental Correctional Setting
dan Tingkat Pencegahan
Menurut data dari Bureau of Justice, 1999 kira-
kira 285.000 tahanan dilembaga pemasyarakatan
mengalami gangguan jiwa. Penyakit jiwa yang sering
dijumpai adalah skizofrenia, bipolar affective
disorder dan personality disorder. Karena banyak
yang mengalami ganguan kesehatan jiwa maka
pemerintah harus menyediakan pelayanan kesehatan
mental.
Tingkat Pencegahan Penyakit Mental
NAMI menjabarkan strategi untuk mengurangi jumlah
narapidana yang mengalami penyakit mental yaitu dengan
cara:
1. Mengalihkan narapidana yang mengalami penyakit mental
untuk dilakukan perawatan yang memadai.
2. Menjalani persidangan di pengadilan untuk menangani
kasus yang melibatkan narapidana yang mengalami
penyakit mental yang parah.
3. Pelatihan hakim pengadilan dan personel tentang penyakit
mental yang berat
Tingkat Pencegahan Penyakit Mental
Keputusan Mahkamah Agung (1999) ditegakkan
perlindungan bagi tahanan yang mengalami penyakit mental di
bawah ADA. ADA telah dianggap sebagai sumber penting
dari perlindungan bagi orang-orang dengan penyakit mental di
lembaga permasyarakatan.
Perawat yang bekerja di lembaga permasyarakatan harus
selalu menyadari kelemahan orang-orang dengan penyakit
mental yang sedang dipenjara. Depresi, skizofrenia, gangguan
bipolar, dan NBSs lainnya harus dapat segera diatasi dengan
obat-obatan psikiatri secara radikal untuk mengurangi atau
memperbaiki gejala.

3
2
Kesimpulan

Masalah yang timbul dalam lapas adalah masalah-
masalah kesehatan, mental, dan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Contoh masalah kesehatan yang timbul adalah
penyebaran penyakit HIV, hepatitis, maupun tubercolosis.
Masalah mental yang timbul seperti takutnya dikucilkan oleh
masyarakat setelah keluar lapas. Masalah pemenuhan
kebutuhan dasar seperti masalah sanitasi, kebersihan, dan lain-
lain.
Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
komprehensif, selain mengatasi masalah fisik, perawat juga
harus mampu mengatasi masalah mental. Perawat juga
diharapkan dapat lebih berhati-hati saat mengatasi masalah di
lembaga pemasyarakatan terkait dengan sasaran perawatan
yang memiliki riwayat perilaku menyimpang karena semua
benda yang tujuan sebenarnya adalah untuk mengobati,
mampu menjadi benda yang dapat membahayakan orang-
orang di sekitar.
Daftar Pustaka
Cocazzo Jl: Mental illness in American prisons, Seattle, 1993,
National Coalition for Mental Illness in Criminal Justice
Systems.
Cohen F: Prisons duty to provide psychotropic medication
includes post-release supply, Corrections Mental Health Rep 1
(4): 49, 1999a.
Cohen F: Deliberate indifference to detainees serious medical
needs shown, Corrections Mental Health Rep 1 (4): 65, 1999b.
Darmabrata, wahyudi. 2003. Psikiatri Forensik. Jakarta: EGC
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Lanjutan.
Hernilawati. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas.
Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam
National Alliance for the Mentally Ill: Position papers on
criminalization of the mentally ill, 1999, The Author,
www.nami.org.
National Coalition of State Juvenile JusticeAdvisory Groups:
Myths and realities: meeting the challenge of serious, violent
amd chronic juvenile offenders, 1992 Annual Report,
Washington, DC, 1993, The Author.
Nies, Marry A & Melanie McEwen. 2001. Community Health
Nursing: promoting the health of population. USA: Library of
Congress Catologing in Publication Data
Lanjutan.
Hernilawati. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas.
Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam
National Alliance for the Mentally Ill: Position papers on
criminalization of the mentally ill, 1999, The Author,
www.nami.org.
National Coalition of State Juvenile JusticeAdvisory Groups:
Myths and realities: meeting the challenge of serious, violent
amd chronic juvenile offenders, 1992 Annual Report,
Washington, DC, 1993, The Author.
Nies, Marry A & Melanie McEwen. 2001. Community Health
Nursing: promoting the health of population. USA: Library of
Congress Catologing in Publication Data
Kelompok 6
Masalah kesehatan;
TB, HIV, Hepatitis. Masalah didapat dari
sumber Indonesia karena lebih relevan.
Ditjenpas.go.id
Pencegahan:
Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
Pertanyaan
Menurut kalian, lapas yang ideal itu seperti
apa? (Manuel)
LAPAS yang memiliki fasilitas berupa
lingkungan yang sehat seperti adanya
poliklinik dalam LAPAS.

Anda mungkin juga menyukai