Anda di halaman 1dari 4

Anita Dewi (02)/ Kelompok 7

Halaman | 1

MODUL PSAP NO. 02
LAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. RUANG LINGKUP
Penyajian pendapatan, belanja, dan pembiayaan dengan basis kas.
Berlaku untuk setiap entitas pelaporan yang memperoleh alokasi APBN, tidak termasuk
perusahaan negara
Penyandingan realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dengan anggarannya;
Akuntansi Anggaran :
Belanja: appropriasi;
Pendapatan: estimasi.

B. PENGERTIAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah
yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu.

C. BASIS AKUNTANSI
BASIS KAS
Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum
Daerah
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada rekening Kas Umum Negara/Kas
Umum Daerah
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas
Umum Daerah

D. STRUKTUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi disandingkan dgn anggaran dalam 1
(satu) periode, meliputi: pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan.


Anita Dewi (02)/ Kelompok 7

Halaman | 2

STRUKTUR APBN DAN REALISASINYA

APBN REALISASI APBN
A A P Pe en nd da ap pa at ta an n 9 90 00 0, ,0 00 0 9 95 50 0, ,0 00 0
B B B Be el la an nj ja a ( (T Te er rm ma as su uk k T Tr ra an ns sf fe er r) ) 1 1. .0 00 00 0, ,0 00 0 1 1. .1 10 00 0, ,0 00 0
C C S Su ur rp pl lu us s/ /D De ef fi is si it t ( (A A - - B B) ) ( (1 10 00 0, ,0 00 0) ) ( (1 15 50 0, ,0 00 0) )
D D P Pe en ne er ri im ma aa an n P Pe em mb bi ia ay ya aa an n 3 30 00 0, ,0 00 0 3 35 50 0, ,0 00 0
E E P Pe en ng ge el lu ua ar ra an n P Pe em mb bi ia ay ya aa an n ( (2 20 00 0, ,0 00 0) ) ( (1 15 50 0, ,0 00 0) )
F F P Pe em mb bi ia ay ya aa an n N Ne et to o ( (D D - - E E) ) 1 10 00 0, ,0 00 0 2 20 00 0, ,0 00 0
G G S SI IL LP PA A ( (F F - - C C) )

5 50 0, ,0 00 0

AKUNTANSI ANGGARAN
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang
digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
Anggaran pendapatan disebut estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi
pendapatan.
Anggaran belanja disebut apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran
(allotment).
Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan

1. DEFINISI PENDAPATAN
Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah.
AKUNTANSI PENDAPATAN
Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan jenis pendapatan
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran)
Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. DEFINISI BELANJA
Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah.
AKUNTANSI BELANJA
Anita Dewi (02)/ Kelompok 7

Halaman | 3

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara
Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur
BLU
Pembayaran belanja dapat dilakukan secara langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang
Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara pengeluaran.
Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada
saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/ GU NIHIL) baru diakui sebagai belanja.
KLASIFIKASI BELANJA PEMERINTAH
Klasifikasi menurut ketentuan UU Bidang Keuangan Negara;
Klasifikasi menurut PP 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
KLASIFIKASI BELANJA MENURUT UU KN/PN
ekonomi (jenis belanja)
organisasi
fungsi
SISTEM KLASIFIKASI BELANJA
Tujuan : 1) Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan
2) Akuntabilitas
KLASIFIKASI MENURUT JENIS DAN OBYEK
Klasifikasi menurut jenis dan obyek (Object line item classification), sangat penting untuk
digunakan dalam pengendalian anggaran (budgetary control) dan untuk monitoring anggaran.
3. SURPLUS/DEFISIT
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam
pos Surplus/Defisit
4. PEMBIAYAAN
Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran
AKUNTANSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara
Anita Dewi (02)/ Kelompok 7

Halaman | 4

Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran)

AKUNTANSI PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah
mata uang asing tersebut menurut kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi

E. TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN BERBENTUK BARANG
DAN JASA
Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa harus dilaporkan
dalam LRA dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi.
harus diungkapkan pada CaLK sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai bentuk dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima.
Contoh : barang rampasan dan jasa konsultansi
F. JURNAL DALAM AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Jurnal Pengesahan APBN
Jurnal Otorisasi Kredit Anggaran/Alokasi Estimasi Pendapatan &Allotment
Jurnal Realisasi Anggaran
Jurnal Korolari
Jurnal Penutup
G. JURNAL DALAM AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Jurnal untuk pengesahan anggaran dan otorisasi kredit anggaran, implementasinya disesuaikan
dengan struktur entitas pelaporan dan kebutuhannya.
Misalnya pada Pemerintah Pusat, jurnal anggaran tersebut diperlukan karena merupakan gabungan
dari entitas-entitas pelaporan, sehingga pada Central Accounting Officenya memerlukan Sistem
Akuntansi Pusat

H. SALDO NORMAL ANGGARAN
P Pe er rk ki ir ra aa an n T Ta am mb ba ah h K Ku ur ra an ng g S Sa al ld do o N No or rm ma al l
P Pe en nd da ap pa at ta an n K K D D K K
B Be el la an nj ja a D D K K D D

Anda mungkin juga menyukai