Anda di halaman 1dari 34

Direk1tori Putusan Mahkamah Agung Republik

Indonesia
P U T U S A N
Nomor : 96 /Pdt.G/2011/PN.Jbi

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Jambi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :

MUHAMMAD ALI , umur : 70 tahun/Sei Nilau Merangin, 13 Maret 1940, jenis


kelamin : Lakai-laki,

pekerjaan: Pensiunan PNS, alamat : Sei Mas RT.08/03

Kelurahan Pasar Atas Bangko,Kabupaten Merangin, selanjutnya disebut sebagai


PENGGUGAT , dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya NAPIS ISMAIL, SH,
DON FREDY,SH, msing-masing Advokat/Penasihat Hukum,beralamat di Jalan
Nias No.6 RT.12, Kelurahan Handil Jaya, Kota Jambi, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 12 September 2011;
----------------------------------------- L A W A N -----------------------------------------

S A N U S I, umur : + 57 tahun, pekerjaan: PNS (Guru), Alamat: Tegal Sari I RT.


34 No.64 Kelurahan Simpang III Sipin,Kota Jambi, selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT I ;
SUMAR KASIR, UMUR : + 63 tahun, pekerjaan: Swasta, alamat : Desa
Ampelu,Kecamatan

Tanah

Sepenggal,

Kabupaten

Bungo,propinsi

Jambi,

selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II ;


KUSNAINI, umur : + 38 tahun, pekerjaan : Pegawai Rumah Sakit Jiwa Jambi,
alamat : Komplek perumahan Rumah Skait Jiwa, Kota Jambi, selanjutnya disebut
sebagai Tergugat III ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

Direk2tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
H. HUSAINI JAKSAN, umur : + 65 tahun, pekerjaan : Swasta, alamat : RT.19
RW.06, Kelurahan Legok,Kota Jambi, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
IV ;
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL R.I, Cq.KEPALA BADAN
PERTANAHAN propinsi JAMBI, Cq.KEPALA PERTANAHAN KOTA
JAMBI, alamat : Jalan Pol.M. Taher,Kelurahan Pakuan Baru,Kota Jambi,
selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT ;

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ;


Telah membaca surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;
Telah memeriksa bukti-bukti surat dan mendengar keterangan saksi-saksi
yang diajukan kedua belah pihak yang berpekara dipersidangan ;
Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 30
September 2011 dan perbaikan gugatan tertanggal 8 November 2011, yang
didaftar di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jambi pada tanggal 5 Oktober 2011
dibawah register perkara perdata Nomor : 96/Pdt.G/2011/PN.Jbi

, telah

mengemukakan hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa Penggugat memiliki sebidang tanah yang diperole dengan cara
membeli dari Tergugat IV seluas 3.600 M2 (tiga ribu enam ratus meter
persegi) yang terletak di RT. 39 Kelurahan Simpang III Sipin,Kecamatan
Kota Baru,Kota Jambi sesuai Sertifikat Hak Milik No.7385 Tahun 2000,
tanggal 29 Juni 2000 dan Surat Ukur No.0246/STS/2000, yang diterbitkan
oleh Kantor Pertanahan Kota Jambi tahun 2000, dengan batas-batas
sebagai berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

Direk3tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Utara dengan Sertifik

at Hak Milik No.07386, SU. 00247/2000, atas

nama Syamsul Bahri ;


Selatan dengan Sertif

ikat Hak Milik No.02317, SU.1091/2001, atas

nama Nurjali ;
Timur dengan Jalan ;
Barat dengan Sertifika

t Hak Milik No.02316, SU.1090/2001 H.Husaini

Jaksan ;
2. Bahwa setelah bertahun-tahun menguasai tanah tersebut tiba-tiba Tergugat
I dan II menyatakan bahwa tanah objek sengketa sebagian adalah milik
mereka dengan memperlihatkan kepada Penggugat Sertifikat Hak Milik
No.4087, atas nama Tergugat I dan II ;
3. Bahwa saat permasalahan tanah tersebut masih dalam sengketa, ternyata
Tergugat II telah pula menjual tanah perkara kepada Tergugat III ;
4. Bahwa pada tahun 2003 Penggugat dengan itikad baik telah berusaha
untuk meminta penjelasan dan penyelesaian berkenaan dengan status
tanah dan status sertifikat dimaksud kepada Turut Tergugat ;
5. Bahwa pada tanggal 11 April 2003 telah diadakan rapat musyawarah
antara Penggugat, Tergugat I dan II dan Tergugat IV yang difasilitasi oleh
Turut Tergugat ;
6. Berdasarkan hasil rapat dimaksud maka pada tanggal 16 April 2003
diadakan pengecekan lapangan terhadap sengketa dimaksud ;
7. Bahwa menindaklanjuti hasil pengecekan lapangan, maka diadakan
kembali pertemuan pada tanggal 18 September 2003 antara penggugat,
Tergugat I dan II yang difasilitasi oleh Turut Tergugat dan bahkan hadir
pada saat itu Lurah Simpang III Sipin, akan tetapi Tergugat I dan II dengan
itikad buruk tidak bersedia menghadiri pertemuan dimaksud ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

Direk4tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
8. Bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat I dan II kemudian disepakati
kembali untuk mengadakan rapat dan mengundang lagi Tergugat I dan II
pada tanggal 1 Oktober 2003 dan Tergugat I dan II tetap tidak memiliki
itikad baik untuk hadir dalam rangka menyelesaikan masalah tersebut ;
9. Bahwa mengingat tidak ada kejelasan penyelesaian atas objek perkara,
maka pada bulan Oktober 2010, Penggugat mengajukan gugatan yang
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jambi tanggal 21 Oktober
2010

dibawah

register

No.69/Pdt.G/2010/PN.JBI,

bahwa

gugatan

Penggugat telah pula diputus oleh Pengadilan negeri Jambi pada pokoknya
menyatakan

gugatan

Penggugat

tidak

dapat

diterima,

dengan

pertimbangan hukum diantaranya :


Bahwa berdasarkan

pemeriksaan setempat dan keterangan saksi

Soroso dari BPN Kota Jambi ternyata objek tanah sertifikat milik
Tergugat i dan II ternyata bertindihan dengan objek tanah sertifikat
milik Penggugat ;
Bahwa setelah mence

rmati surat gugatan Penggugat tersebut, dalam

posita dan petitum tergambar bahwa objek tanah sertifikat milik


Tergugat I dan II tersebut berada bukan didalam objek tanah sertifikat
milik Penggugat, sedangkan hasil pemeriksaan tanah sertifikat milik
Tergugat I dan II ternyata terletak bertindihan dengan objek tanah
sertifikat milik Penggugat ;
Bahwa atas pertimbangan-pertimbangan

tersebut diatas gugatan

Penggugat adalah kabur dan untuk itu haruslah disempurnakan terlebih


dahulu, maka oleh karena itu gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima;
10. Bahwa meskipun gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima oleh
Pengadilan

Negeri Jambi, Penggugat

tidaklah berputus asa untuk

memperjuangkan hak-hak Penggugat atas tanah perkara oleh karenanya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

Direk5tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Penggugat tetap kembali mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri
Jambi;
11. Bahwa Penggugat adalah pembeli yang beritikad baik hal ini dibuktikan
dengan prosedur pembelian atas objek perkara dilalui sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, yakni jual beli melalui Pejabat Pembuat
Akte Tanah dan kemudian mengajukan permohonan penerbitan sertifikat
tanah dan telah pula diterbitkan sertifikat tanah oleh Turut Tergugat. Oleh
karenanya sesuai dengan ketentuan pembeli yang beritikad baik haruslah
dilindungi oleh hukum;
12. Bahwa akibat tindakan para Tergugat dan Turut Tergugat, maka Penggugat
telah mengalami kerugian atas hak milik tanah dimaksud karena tidak
dapat mengusahakan atas tanah milik Penggugat, begitu pula Tergugat I, II
dan III baik sendiri-sendiri atau bersama-sama menguasai dan mendirikan
pondok diatas tanah milik Penggugat ;
13. Bahwa dengan demikian tindakan para Tergugat adalah perbuatan
melawan hukum, karena Tergugat I telah menguasai tanah milik
Penggugat dan Tergugat II telah menjual sebagian tanah milik Penggugat
kepada tergugat III tanpa alas hak yang sah, sehingga jual beli antara
Tergugat II dan III adalah batal demi hukum ;
14. Bahwa untuk menjamin objek sengketa tidak dijual kembali oleh Tergugat
I, II dan III atau pihak manapun, maka sudah selayaknya diletakkan sita
jaminan atas tanah objek sengketa oleh Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Jambi/Majelis Hakim ;
15. Bahwa berdasarkan pengukuran ulang yang dilakukan oleh Turut Tergugat
ternyata sertifikat hak milik Penggugat dengan Tergugat I dan II tumpang
tindih sesuai dengan peta bidang tanah yang dikeluarkan Turut Tergugat
tanggal 7 maret 2011 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

Direk6tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
16. Bahwa sebagai pertimbangan Majelis Hakim, sesuai sertifikat Penggugat
SHM No.7385 Tahun 2000 dalam Surat Ukur 0246/STS/2000 tertulis
lembar 7 kotak C-D/3, sedangkan sertifikat milik Tergugat I dan II SHM
No.0246/STS/1994 dalam Surat Ukurnya tertulis lembar 12 kotak C-D/3 ;
17. Bahwa pada saat tanah tersebut masih dalam sengketa maka Tergugat II
telah menjual sebagian tanah tersebut kepada Tergugat III dan Tergugat III
mendirikan pondok diatas tanah milik Penggugat ;
18. Bahwa Tergugat III sebagai pembeli dari Tergugat II berupaya untuk
mengurus sertifikat atas tanah tersebut ke Badan Pertanahan Kota Jambi,
akan tetapi ditolak oleh Badan Pertanahan

Kota Jambi, hal ini

menunjukkan bahwa tanah yang dijual oleh Tergugat II kepada Tergugat


III bukanlah milik Tergugat II ;
19. Bahwa dengan demikian tindakan Tergugat I, II dan III adalah perbuatan
melawan hukum karena Tergugat I telah menguasai tanah milik Penggugat
dan Tergugat II telah menjual sebagian tanah milik Penggugat kepada
Tergugat III tanpa alas hak yang sah, sehingga jual beli antara Tergugat II
dan III adalah batal demi hukum ;
20. Bahwa untuk menjamin tanah objek sengketa tidak dijual kembali oleh
Tergugat I, II dan III atau pihak manapun, maka sudah selayaknya
diletakkan sita jaminan atas tanah objek sengketa oleh Bapak Ketua
Pengadilan negeri Jambi/Majelis Hakim ;
Berdasarkan dalil-dalil yang Penggugat sampaikan diatas mohon agar
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jambi/Majelis Hakim berkenan memutus dengan
amar sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan dalam perkara ini.
3. Menyatakan Penggugat adalah pemilik

sah atas tanah objek sengketa

yang terletak di RT.39 Kelurahan Simpang III Sipin,Kecamatan Kota

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

Direk7tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Baru,Kota Jambi sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor7386 dengan batasbatas :
Utara dengan Sertifik

at Hak Milik No.07386, SU.00247/2000, atas

nama Syamsul Bahri;


Selatan dengan Sertif

ikat Hak Milik No.02317,SU.1091/2001, atas

nama Murjali;
Timur dengan jalan ;
Barat dengan Sertifi

kat Hak Milik No.02316, SU.1090/2011 H.

Husaini Jaksan ;
4. Menyatakan tindakan Tergugat I, II dan III yang menguasai tanah milik
Penggugat adalah prbuatan melawan hukum.
5. Menyatakan perbuatan antara Tergugat II dan III yang melakukan jual beli
tanah objek sengketa adalah tanpa hak dan melawan hukum, yang
mengakibatkan jual beli tanah objek sengketa antara Tergugat II dan III
batal demi hukum.
6. Menyatakan batal/atau tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum
Sertifikat Hak Milik No.4087 atas nama Tergugat I dan II.
7.

Menghukum Tergugat I, II, dan III atau orang lain yang kemudian
memperoleh hak daripadanya untuk menyerahkan tanah sengketa dalam
keadaan baik dan kosong dan baik tanpa beban tanggungan apapun
diatasnya.

8. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng membayar biaya


perkara.
Atau
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, pihak
Penggugat dihadiri oleh Kuasanya NAPIS ISMAIL, SH tersebut, sementara pihak
Tergugat I dihadiri oleh Kuasanya MAIFUL EFFENDI,SH,MH, berdasarkan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

Direk8tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Surat Kuasa Khusus tanggal 28 Oktober 2011, untuk Tergugat II

pernah hadir

dipersidangan namun untuk selanjutnya tidak hadir tanpa alasan yang sah
meskipun telah dipanggil secara patut sesuai dengan relas panggilan masingmasing tertanggal 21 Oktober 2011, 24 November 2011, 8 Desember 2011 dan 16
Desember 2011, untuk Tergugat III hadir sendiri dipersidangan, untuk Tergugat IV
hadir sendiri dipersidangan,

sedangkan untuk Turut Tergugat pada awal

persidangan hadir kuasanya KURNIYAWATI,SH

berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tertanggal 7 November 2011 Nomor :604/SK-15.71/XI/2011, namun


hingga acara duplik yang bersangkutan tidak pernah hadir meskipun telah
dipanggil secara patut sesuai dengan relas panggilan masing-masing tertanggal 18
Oktober 2011, 10 November 2011, 2 Desember 2011 dan 9 desember 2011, akan
tetapi pada saat penyerahan bukti surat hadir kembali dipersidangan .
Menimbang, bahwa sebelum melanjutkan pemeriksaan dalam perkara
ini, sesuai dengan ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2008, terlebih dahulu
diupayakan untuk mendamaikan kedua belah pihak yang berpekara oleh Majelis
Hakim dalam perkara ini, namun kehadiran para Tergugat tidak pernah secara
serentak dipersidangan meskipun telah diberi waktu yang cukup, sehingga upaya
damai dimaksud tidak dapat terlaksana dan pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan Penggugat dan perbaikan surat gugatan
Penggugat.
Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian dalam perkara ini
tidak berhasil, kemudian dilanjutkan dengan membacakan gugatan Penggugat
terlebih dahulu dimana isinya dipertahankan oleh Penggugat .
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, selanjutnya
Tergugat-Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis , yang pada pokonya
sebagai berikut :
Jawaban Tergugat I :
DALAM EKSEPSI:
A. Eksepsi Kompetensi Pengadilan :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

Direk9tori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia

1. Bahwa

Tergugat

I menolak

dalil-dalil

gugatan

Penggugat

untuk

seluruhnya.
2. Bahwa substansi

gugatan Penggugat merupakan sengketa Tata Usaha

Negara, karena pada pokoknya didalam posita gugatan Penggugat


mempersoalkan terjadinya tumpang tindih sertifikat yang telah diterbitkan
oleh Turut Tergugat yaitu Badan Pertanahan Kota Jambi, dan/atau telah
terjadi penerbitan sertifikat ganda terhadap objek tanah sengketa yang
dilakukan oleh Badan Pertanahan Kota Jambi sebagai Lembaga/Badan
Tata Usaha Negara. Dan didalam petitum (permohonan) Penggugat pada
point 6 yaitu berbunyi menyatakan batal/atau tidak sah dan tidak
memiliki kekuatan hukum Sertifikat Hak Milik No.4087 atas nama
Tergugat I dan II.
3. Bahwa dari uraian posita dan petitum diatas, semestinya Penggugat
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, karena peradilan
peradilan perdata tidak berwenang mengadili dan memutus perkara tata
usaha negara yang berkenaan dengan penilaian sah atau tidaknya Sertifikat
Hak Milik atas tanah yang telah diterbitkan oleh Badan Pertanahan
Nasional sebagai Lembaga/Badan Tata Usaha Negara.
4. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat melanggar kompetensi pengadilan
maka

sangat

beralasan

apabila

gugatan

Penggugat

ditolak

untuk

seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan Penggugat dinyatakan tidak


dapat diterima.
B. Gugatan Penggugat cacat formil/kurang pihak (Prulium Litis Consortium).
1. Bahwa gugatan Penggugat mengandung cacat formil atau kurang pihak
Tergugat (prulium litis consotium) karena didalam dalil-dalil jawaban
Tergugat I sebelumnya, dalam perkara perdata No.69/Pdt.G/2010/PN.JBI,
tanggal 21 Oktober 2010 telah dijelaskan oleh Tergugat I, bahwa sebidang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

Direk1t0ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
tanah Sertifikat Hak Milik No.4087 atas nama Tergugat I dibeli dari H.
Ismail Hanafie sebagai pemilik sah atas sebidang tanah tersebut pada
tanggal 4 Maret 1962, berdasarkan Surat Induk Registrasi No.288/
KB/1958, Kabupaten Batanghari atas nama H. Ismail Hanafie, maka dari
itu seharusnya Penggugat menarik H. Ismail Hanfie/ atau ahli warisnya
sebagai pihak dalam perkara a quo. Dan berdasarkan putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia (MARI) No.621 K/Sip/1975 menyatakan
bahwa gugatan Penggugat dinyatakan kurang pihak dan patut untuk tidak
dapat diterima.
2. Bahwa berdasarkan asas audi et alteram partem, maka pihak-pihak yang
punya hubungan erat dan mempunyai kepentingan hukum dalam perkara
a quo wajib diberikan hak yang sama untuk membela hak dan kepentingan
hukumnya untuk didengar di depan persidangan.
3. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat kurang pihak (cacat formil), maka
sangat beralasan apabila gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard).
C. Gugatan Penggugat kabur (Abscuur).
Bahwa gugatan Penggugat kabur (abscuur) karena dalam gugatan
Penggugat tidak diuraikan dengan jelas berapa luas sebagian tanah milik
Penggugat yang dikuasai oleh Tergugat I dan II berdasarkan Sertifikat Hak
Milik No.4087 tersebut.
DALAM POKOK PERKARA:
1. Bahwa pada pokoknya Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
Penggugat kecuali yang dengan tegas diakui kebenarannya.
2. Bahwa apa yang telah Tergugat I sampaikan didalam eksepsi, mohon
dimasukkan juga kedalam pokok perkara ini sebagai satu kesatuan yang
tidak terpisahkan.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

Direk1t1ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
3. Bahwa dalil Penggugat point 1 yang menyatakan memiliki sebidang tanah
seluas 3.600 M2 (tiga ribu enam ratus meter persegi) yang terletak di
RT.39 Kelurahan Simpang III Sipin,Kecamatan Kota Baru,
4. Kota Jambi sesuai Sertifikat Hak Milik No.0246/STS/2000 tanggal 29 Juni
2000, yang pada pokoknya Tergugat I tidak tahu sama sekali, bahkan
Tergugat I tegas-tegas menolak dalil Penggugat tersebut, karena setahu
Tergugat I tanah tersebut milik H. Ismail Hanafie berdasarkan Surat Induk
Register No.288/KB/1958 Kabupaten Batanghari, yang telah dijual kepada
Tergugat I dan Tergugat II pada tanggal 4 Maret tahun 1962 dan telah
terbit pula Sertifikat Hak Milik No.4087, tanggal 02 Maret 1994 atas nama
Tergugat I dan Tergugat II.
5. Bahwa tidak benar dalil Penggugat point 2 yang menyatakan telah
bertahun-tahun menguasai objek a quo, bahkan justru sebaliknya Tergugat
I dan Tergugat II lah yang telah berpuluh-puluh tahun menguasai tanah
tersebut dengan cara berkebun, menanam tanaman seperti jengkol, nangka
dan tanaman lainnya sejak tahun 1962 sampai sekarang, dan sejak
berpuluh-puluh tahun tersebut tidak ada sanggahan atau gugatan dari
pihak-pihak lain mengenai tanah tersebut.
6. Bahwa pada tanggal 11 April 2003 telah diadakan rapay musyawarah
antara Penggugat, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat IV yang difasilitasi
oleh Turut Tergugat dan telah pula diadakan pengecekan lapangan pada
tanggal 16 April 2003.
7. Bahwa benar untuk pertemuan lanjutan pada tanggal 18 September 2003
Tergugat I dan Tergugat II tidak hadir, tapi bukan berarti dengan tidak
hadirnya Tergugat I dan Tergugat II tersebut diartikan sebagai itikad
buruk, karena Tergugat I dan Tergugat II berpendirian, secara hukum
sebidang tanah dengan bukti Hak Milik Sertifikat No.4087 atas nama
Tergugat I dan Tergugat II adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum
dan untuk itu Tergugat

I dan Tergugat

II berkewajiban

untuk

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

Direk1t2ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
mempertahankannya sampai dimanapun karena menurut hemat Tergugat I
dan Tergugat II pertemuan tersebut percuma dilanjutkan karena pasti tidak
ada titik temunya.
8. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II sangat setuju sekali jika permasalahan
ini diselesaikan secara hukum di pengadilan.
9. Bahwa benar berdasarkan kaidah hukum perdata, pembeli yang beritikad
baik wajib dilindungi oleh Undang-undang, tetapi lain halnya dengan
Penggugat yang menurut hemat Tergugat I adalah pembeli yang ceroboh
dan tidak hati-hati, karena semestinya Penggugat lebih meneliti secara
mendalam siapa pemilik tanah yang sebenarnya, apakah diatas tanah objek
a quo telah terbit srtifikat atau belum sehingga Penggugat tidak dirugikan,
karena menurut kaidah hukum perdata, pembeli yang ceroboh tidak
dilindungi

Undang-undang.

Untuk

itu

dalil

Penggugat

mohon

dikesampingkan.
10. Bahwa dalil Penggugat point 12 dan 13 adalah sangat tidak beralasan
karena yang telah dilakukan oleh Tergugat I dengan menguasai dan
mengusahakan tanah tersebut telah sangat tepat dan telah memiliki alas
hak tanah yang sah Sertifikat No.4087 tanggal 02 Maret 1994.
11. Bahwa dalil Penggugat point 14 yang memohon agar Majelis Hakim
meletakkan sita jaminan atas sebidang tanah milik Tergugat I adalah tidak
beralasan menurut hukum, karena sebidang tanah yang dikuasai dan
diusahakan oleh Tergugat I adalah sah secara hukum dan telah memiliki
alas hak dan bkti hak yaitu Sertifikat Hak Milik No.4087 tanggal 02 Maret
1994.
12. Bahwa benar dari hasil pengukuran ulang yang telah dilakukan oleh BPN
terdapat tumpang tindih sertifikat, tetapi sertifikat Tergugat I lebih tua
usianya atau lebih dahulu terbit dan lebih dahulu juga menguasai sebagian
tanah perkara a quo.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

Direk1t3ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia

13. Bahwa dalil Penggugat point 18 sangat tidak beralasan secara hukum yang
menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum,
karena Tergugat I dalam mengusahakan dan menanam tanaman disebagian
tanah perkara a quo telah tepat dan telah mempunyai alas hak yang sah
menurut hukum.
14. Bahwa dalil Penggugat point 20 tidak perlu Tergugat I tanggapi karena
hanya mengulang dalil Penggugat di point 14 yang telah pula Tergugat
tanggapi pada jawaban point 10.
Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan dalam jawaban Tergugat I diatas,
maka mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo,
berkenan untuk memutus sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
1. Menerima eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jambi tidak berwenang mengadili perkara ini ;
3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvanklijkeverklaard) ;
4. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
ini ;
Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini
berpendapat lain, maka mohon putusan yang adil menurut hukum.
Jawaban Tergugat III :
1. Apapun yang disampaikan oleh Penggugat melalui Kuasa Penggugat
dalam gugatan yang ke-2 (dua) adalah hal yang wajar dalam usaha

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

Direk1t4ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
mempengaruhi Majelis Hakim dalam persidangan ini, namun perlu diingat
yang tanah yang saya beli adalah Hak Milik sah Tergugat II yang
tergabung dalam Sertifikat No.4087 yang diakui melalui :
a. Surat Keputusan Kakanwil BPN propinsi Jambi Nomor : 163/Ma.1/
BPN-25/1993 tanggal 21 Agustus 1993.
b. Gambar situasi Nomor: 3428/1992 tanggal 21 Oktober 1992.
c.

Terdaftar dalam pembukuan Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jambi


tanggal 28 februari 2994.

d. Penerbitan Sertifikat (tanda Bukti Hak) oleh Kepala Kantor Pertanahan


Kotamadya Jambi 02 Maret 1994 atas nama pemegang hak bersama M.
Sanusi dan Sumar Kasir. Dan untuk keabsahan kepemilikan tanah yang
saya

(Tergugat

III)

beli

pihak

penjual

(Tergugat

II)

akan

mempertanggungjawabkannya melalui perjanjian jual beli/akta jual beli


dihadapan Notaris, dan
e.

Apabila saya salah dalam memberi jawaban dalam persidangan ini yang
mulia, berarti semua Pejabat Negara yang mengeluarkan keputusan diatas
turut pula melakukan perbuatan melawan hukum oleh Penggugat.

2. Majelis Hakim ada baiknya kita bandingkan bukti sertifikat dan hubungan
saling terkait antara batas sebadan masing-masing. Dan yang benar adalah
sesuai Sertifikat No.4087 tanggal 02 Maret 1994 dan gambar situasi No.
3428/1992 tanah yang saya beli berada dilembar 12 kotak C-D/2-3. Untuk
pembuktiannya melalui Tergugat I yang diwakili oleh Kuasa Tergugat I
dan juga akan dibuktikan oleh pihak yang berkompeten (BPN) melalui
Kuasa Turut Tergugat. Perbaikan yang dibuat oleh Penggugat pada tanggal
08 November 2011, justru keliru (mengenai nomor dan letak tanah/surat
ukur milik Tergugat).
3. Dalam persidangan yang terhormat kita tidak bisa melakukan gugatan
kepada pihak lain hanya atas dasar Penggugat merasa tidaklah berputus
asa (lihat gugatan hal.3 nomor 10), karena hal itu bersifat subjektif.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

Direk1t5ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
4. Akan tetapi jika ada bukti baru yang diajukan karena bersifat objektif,
maka kami akan dengan ikhlas menerima karena selaku pembeli, kami
ingin harta yang dimiliki halal. Perlu diketahui, akibat dari kehadiran kami
terkena gugatan ini, selaku pelayan masyarakat (Pegawai RSJ Jambi)
berapa banyak kerugian yang ditimbulkan karena kami lalai melakukan
pelayanan publik (bolos) dan harus menghadiri persidangan, mohon
Majelis Hakim yang terhormat dapat mempertimbangkan. Masih banyak
perkara lain yang harus sama-sama kita selesaikan untuk NKRI ini, dan
5. Hal-hal lain mengenai jawaban atas gugatan Penggugat akan kami
sampaikan melalui bukti putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 69/
Pdt.G/2010/PN.JBI

yang diputuskan melalui rapat permusyawaratan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi pada hari Senin tanggal 11 April
2011 oleh Hakim Ketua Majelis (Masrimal,SH) dan Hakim Anggota
(Nazar Effriandi,SH dan Tengku Oyong,SH) dan diucapkan dipersidangan
hari Senin tanggal 18 April 2011 oleh Hakim Ketua tersebut dengan
dihadiri oleh Zuher Rusnaidi,SH dan Nazar Effriandi,SH, dibantu oleh H.
Aswirman,SH selaku Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Don Fredy,SH
(Kuasa Penggugat), Anisah (Kuasa Tergugat I) dan kami sendiri (sebagai
Tergugat III) tanpa dihadiri oleh Tergugat II.
Demikianlah jawaban gugatan yang dapat kami sampaikan berdasarkan apa yang
kami ketahui dan kepada Majelis Hakim mohon untuk memberi keputusan yang
seadil-adilnya
Jawaban Tergugat IV :
1.

Benar Penggugat memiliki sebidang tanah yang diperoleh dengan cara


membeli dari Tergugat IV seluas 3.600 M2 (tiga ribu enam ratus meter
persegi) yang terletak di RT.39 Kelurahan Simpang III Sipin,Kecamatan
Kota Baru,Kota Jambi sesuai Sertiikat Hak Milik Nomor 7385 tahun 2000

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

Direk1t6ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
tanggal 29 Juni 2000 dan Surat Ukur No.0246/STS/2000 yang diterbitkan
oleh Kantor Pertanahan Kota Jambi tahun 2000;
2. Bahwa perlu Tergugat IV jelaskan riwayat perolehan tanah Tergugat IV
sehingga menjual kepada Penggugat adalah sebagai berikut :
Haji Manas Bin Dara

him pada tanggal 6 bulan 9 tahun 2604 (tahun

Jepang) telah menjual 2 (dua) bidang kebonnya seharga f.900 (mata


uang Jepang) kepada orang tua Tergugat IV yang bernama Haji Djalal
Bin Haji Kadir. Tanah tersebut terletak dahulu bernama Sungai
Sawang Simpang Tiga Sipin Kota Baru Jambi dan sekarang dikenal
bernama Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kelurahan Kota Baru,Kota
Jambi, seharga f.900 (mata uang Jepang);
Bahwa perolahan Terg

ugat IV atas tanah tersebut adalah berdasarkan

hak waris dari Haji Jalal (orang tua), dimana Haji Jalal meninggalkan
ahli waris yakni : 1. Hj.Islamah (isteri), 2. H. Syamsudin Jaksan
(anak), 3. Nursiah (anak), 4. Cik Unah (anak), 5. Asnah (anak), 6.
H.Husnaini Jaksan/Tergugat IV (anak);
Bahwa atas tanah ters

ebut sebagian telah diterbitkan Sertifikat Hak

Milik kemudian tanah tersebut oleh Tergugat IV bersama-sama ahli


waris menjual sebagiannya seluas 3.600 M2 (tiga ribu enam ratus
meter persegi) pada tanggal 20 Mei tahun 2000 kepada Penggugat
dihadapan PPAT yang bernama Obliani,S.Sos selaku Camat Kota
Baru;
3. Bahwa benar pada tanggal 11 April 2003 telah diadakan rapat musyawarah
antara:

Penggugat, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat IV yang

difasilitasi oleh BPN Kota Jambi dan diketahui pada musyawarah tersebut
bahwa Tergugat I dan II memperoleh tanah dengan cara membeli dari
Ismail Hanafi. Padahal lokasi tanah Ismail Hanafi tidak terletak pada tanah
yang dijual oleh Tergugat IV kepada Penggugat;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

Direk1t7ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
4. Bahwa pada tanggal 18 September 2003 diadakan pengecekan lapangan
antara para pihak bersengketa bersama-sama BPN Kota Jambi, setelah
diadakan pengecekan lapangan, maka disepakati lagi rapat pada tanggal 1
Oktober 2003, namun pada rapat tanggal 1 Oktober 2003 tersebut
Tergugat I dan II merasa bersalah dan tidak mau hadir pada pertemuan
yang diadakan BPN Kota Jambi tersebut;
5. Bahwa apa-apa yang disampaikan oleh Penggugat dalam surat gugatannya
maka Tergugat IV mengakui kebenarannya.
Demikian jawaban ini kami sampaikan,semoga Bapak Hakim dapat memutus
perkara ini dengan kebenaran dan keadilan.
Menimbang, bahwa Tergugat II meskipun
namun untuk selanjutnya

pernah hadir dipersidangan

tidak hadir meskipun telah dipanggil dengan patut

dan tidak menyuruh kuasanya yang sah untuk hadir dipersidangan sehingga
Tergugat II dianggap tidak mau mempertahankan haknya dalam perkara ini,
sedangkan Turut Tergugat tidak ada mengajukan jawaban dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa

atas

jawaban

Tergugat-Tergugat

tersebut

kemudian Penggugat telah mengajukan Repliknya secara tertulis tertanggal 21


Desember 2011 dan selanjutnya Tergugat III telah mengajukan dupliknya secara
tertulis yaitu masing-masing tertanggal 28 Desember 2011, sedangkan Tergugat I
atau Kuasanya dan Tergugat IV tidak mengajukan duplik dalam perkara ini.
Menimbang,

bahwa

untuk

menguatkan

dalil-dalil

gugatannya,Penggugat melalui kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat


berupa foto copy yang telah dibubuhi meterai secukupnya dan telah disesuaikan
dengan aslinya dipersidangan dan ternyata cocok yaitu :
1. Foto Copy Akta Jual Beli Nomor 296/KB/2000, tanggal 20 Mei 2000
antara H. Mislamah DT. Suud,dkk sebagai penjual dan Muhammad Ali
sebagai pembeli, selanjutnya diberi tanda P-1;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

Direk1t8ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
2. Foto Copy Sertifikat Hak Milik Nomor 7385, tanggal 19 Juli 2000 atas naa
Muhammad Ali, selanjutnya diebri tanda P-2;
3. Foto copy Kepala Kantor Pertanahan Kota Jambi tanggal 08 Oktober 2003
No.570-406 yang ditujukan kepada H. Husaini Jaksan,dkk perihal
penyelesaian sengketa tanah antara H. Husaini Jaksan,cs dengan Usman
Syarif,cs terletak di RT.17 Kel.Simpang III Sipin, selanjutnya diberi tanda
P-3 ;
4. Foto copy putusan Pengadilan Negeri jambi Nomor 69/Pdt.G/2010/PN.JBI
tanggal 18 April 2011 antara Muhammad Ali sebagai Penggugat melawan
Sanusi,dkk sebagai Tergugat-tergugat, selanjutnya diberi tanda P-4 ;
5. Foto copy peta bidang tanah di Kelurahan Simpang III Sipin, Kota Baru
Jambi tanggal 07 Maret 2011 yang diperbuat oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kota Jambi, selanjutnya diberi tanda P-5 ;
6. Foto copy Sertifikat hak Milik Nomor 7386 tanggal 19 Juli 2000 atas
nama Syamsul Bachri,BBA, selanjutnya diberi tanda P-6 ;
7. Foto copy Sertifikat Hak Milik Nomor 8026 tanggal 20 Juli 2011 atas
nama Nurdjali Suherman, selanjutnya diberi tanda P-7 ;
Menimbang,

bahwa

selain

mengajukan

bukti-bukti

surat,

Penggugat juga mengajukan saksi-saksi yang memberikan keterangan dibawah


sumpah yaitu :
Saksi 1 : A M R A N, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi tidak ken

al dengan Penggugat dan Tergugat I, II, III

serta Turut Tergugat, tetapi kenal dengan Tergugat IV ;


Bahwa saksi tidak me

ngetahui apa yang disengketakan oleh para

pihak ;
Bahwa saksi mengetah

ui kalau Penggugat ada membeli tanah dari

Tergugat IV yang dilakukan dihadapan PPAT Camat kota Baru


yang bernama Oblyani,S.Sos dan saksi adalah sebagai saksinya
yaitu sekitar tahun 2000 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

Direk1t9ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Bahwa ketika jual beli

dilakukan, seingat saksi yang dibawa adalah

asli surat tanah tetapi saksi tidak ingat atas nama sipa;
Bahwa setelah Penggugat membeli tanah dari Tergugat IV
kemudian diadakan pemecahan sertifikat dan terbitlah sertifikat
atas nama Penggugat ;
Bahwa saksi tidak

mengetahui apakah Penggugat langsung

menguasai tanah yang dibelinya dari Tergugat IV ;


Bahwa saksi tidak per

nah ketanah objek perkara karena itu saksi

tidak tahu tanah mana yang diperkarakan ;


Bahwa saksi tidak m

engetahui asal usul tanah yang dibeli oleh

Penggugat dari tergugat IV ;


Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut,Kuasa Penggugat
dan Kuasa Tergugat I dan Tergugat III menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan ;
Saksi 2 AMRUL ISMAIL , menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi, hanya k

enal dengan Tergugat IV, sedangkan pihak yang

lainnya tidak saksi kenal ;


Bahwa saksi tidak men getahui apa yang disengketakan oleh para pihak ;
Bahwa saksi tidak a

da mendengar kalau Tergugat IV menjual tanah

kepada Penggugat ;
Bahwa nama ayah saksi adalah H. Ismail Hanafi dan sudah meninggal
pada tanggal 15 Agustus 1990 ;
Bahwa saksi tidak mengetahui apakah orang tua saksi ada menjual tanah
kepada orang lain ;
Bahwa tanda tangan yang ada dalam bukti bertanda T.I-2 tidak saksi
ketahui apakah itu tanda tangan ayah saksi atau tidak , sehingga saksi tidak

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

Direk2t0ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
mengetahui apakah ada jual beli tanah antara ayah saksi dengan Tergugat
I dan Tergugat II ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut,Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat I dan Tergugat III menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat I
melalui kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat berupa fotocopy yang telah
dibubuhi meterai secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya dipersidangan
ternyata cocok, kecuali bukti bertanda T.I-2 dan T.I-3 tidak memperlihatkan
aslinya yaitu :
1. Fotocopy Sertifikat Hak Milik Nomor 4087 tanggal 28 Februari atas nama
Sumar Kasir dan M. Sanusi, selanjutnya diberi tanda T.I-1 ;
2. Fotocopy Surat Jual beli tanggal 4 Maret 1962 antara Hadji Ismail Hanafie
sebagai penjual dan Sumar K / M. Sanusi sebagai pembeli yang diketahui
oleh Kepala Kampung Pal V Kotapraja Djambi, selanjutnya diberi tanda
T.I-2 ;
3. Foto copy Register No.288/KB/1958

tanggal 27 mei 1958 yang

dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Batang Hari atas nama
Ismail Hanafi, selanjutnya diberi tanda T.I-3 ;
Menimbang ,bahwa selain mengajukan bukti-bukti surat, Tergugat I
melalui Kuasanya juga mengajukan saksi-saksi yang memberikan keterangan
dibawah sumpah yaitu
Saksi 1 : J U N A I D I , menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi hanya ken

al dengan Tergugat I ;

Bahwa yang saksi de

ngar dalam perkara ini adalah gugatan terhadap

Tergugat-tergugat atas tanah yang terletak didaerah Sungai Sawang yang


luasnya kira-kira lebih separoh dari 20 (dua puluh) tumbuk ;
Bahwa batas-batas tana h yang disengketakan setahu saksi adalah :
Utara dengan tanah Syamsul Bahri dan Usman Syarif Effendi;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

Direk2t1ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Selatan dengan sungai Sawang ;
Barat dengan tanah dokter Muchtar Majid ;
Timur dengan tanah Syamsul Bahri dan Muhammad Ali ;
Bahwa setahu saksi tanah tersebut dulunya dibeli oleh Tergugat I dan
Tergugat II dari Ismail Hanafi sekitar tahun 1962 dan hal ini saksi ketahui
karena melihat suratnya ;
Bahwa sertifikat tanah dimaksud sudah terbit sekitar tahun 1993 karena
saat itu ketika pengurusan sertifikat saksi ikut karena saksi sedang
mengurus sertifikat tanah mertua saksi ;
Bahwa sekarang ini t

anah Tergugat I dan Tergugat II yang seluas 20

tumbuk tersebut sebahagian yaitu seluas 10 tumbuk yang merupakan


bagian Sumar Kasir (Tergugat II ) telah dijualnya kepada Kusnaini
(Tergugat III) ;
Bahwa saksi pernah m enggarap tanah Tergugat I dan Tergugat II tersebut
pada tahun 1979 s/d 1980 ;
Bahwa mertua saksi yaitu Syarif Effendi dan saksi juga ada memiliki
tanah disekitar tanah yang diperkarakan dan dibeli dari H. Ismail Hanafi ;
Bahwa ketika Tergugat I menggarap tanah yang diperkarakan, tidak ada
yang keberatan juga ketika pengurusan sertifikatnya kecuali sekarang ini ;
Bahwa batas-batas tanah yang diperkarakan saksi ketahui ketika melihat
surat tanah yang diperkarakan ketika mengurus sertifikatnya ;
Bahwa ketika mertua

saksi dan saksi membeli tanah disekitar tanah

perkara, tanah tersebut merupakan tanah kosong dan saksi tidak


mengetahui dari mana Ismail Hanafi memperoleh tanah tersebut ;
Bahwa pengukuran kembali dilakukan oleh BPN pada saat sidang
dilapangan pada tahun 2010 dan saat itu saksi ikut hadir dan hasilnya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

Direk2t2ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
bahwa sertifikat tanah Penggugat masuk/tumpang tindih kesertifikat tanah
Tergugat I dan Tergugat II ;

Bahwa setahu saksi, Tergugat I, II dan III hanya menguasai tanahnya


sendiri tidak ada menguasai tanah orang lain ;
Bahwa saksi pernah m

elihat Sertifikat tanah Tergugat I, II, III karena saksi

ikut ketika mengurusnya ;


Bahwa ketika Tergugat I dan II membeli tanah terperkara dari Ismail
Hanafi, saksi tidak mengetahui apakah Penggugat sudah ada menguasai
tanah disitu ;
Bahwa tanah yang diperkarakan adalah merupakan tanah kebun/tanah
kering ;
Bahwa bukti bertanda T.I-1 yang diperlihatkan kepada saksi adalah pernah
saksi lihat ;
Bahwa ketika pengurusan Sertifikat tanah dimaksud ke BPN oleh Tergugat
I dan II bukan Prona tetapi pengurusan biasa dan saat itu surat yang
dibawa adalah surat dari Kotapraja tahun 1958 dan surat jual beli dimana
H. Ismail Hanafi ada bertanda tangan dalam surat jual beli tersebut
Bahwa saksi mengetah ui kalau terhadap tanah Tergugat I dan II ada orang
lain yang mengaku sebagai pemilik adalah ketika adanya perkara
terdahulu atas tanah tersebut;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat I serta Tergugat III menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan .
Saksi 2 : SITI SOLEHA, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi mengetahui adanya permasalahan antara Penggugat dengan
Tergugat-tergugat setelah adanya gugatan yang terdahulu dan dalam
perkara terdahulu, saksi juga diminta Tergugat I sebagai saksi;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

Direk2t3ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia

Bahwa permasalahan Penggugat dengan Tergugat-tergugat adalah masalah


tanah yaitu tanah Tergugat I dan II dikatakan oleh Penggugat sebagai
tanahnya ;
Bahwa setahu saksi, Tergugat I dan Tergugat II membeli tanah objek
perkara dari H. Ismail Hanafi pada tahun 1962 dan hal ini saksi ketahui
karena suami saksi adalah pegawai dari H. Ismail Hanafi;
Bahwa luas tanah yang dibeli oleh Tergugat I dan II yang merupakan
objek perkara adalah 20 (dua puluh) tumbuk
Bahwa pada saat yang

bersamaan, suami saksi juga ada membeli tanah

dari H. Ismail Sanusi seluas 17 (tujuh belas) tumbuk ;


Bahwa tanah yang dibeli oleh Tergugat I dan II serta suami saksi terletak di
Desa Sungai Sawang Kelurahan Simpang III Sipin ,Kota Jambi ;
Bahwa nama suami saksi adalah Muchtar majid dan Junaidi adalah
menantu saksi ;
Bahwa saksi tidak tahu apakah ada tanah Penggugat disekitar objek
perkara ;
Bahwa menurut Terg ugat II, tanahnya tersebut sudah dijual kepada
Tergugat III ;
Bahwa setelah Tergug at I dan II membeli tanah objek perkara, kemudian
diusahakan/dikerjakan dan tanah yang dibeli oleh suami saksi juga
dikerjakan dengan menanam tanaman kelapa dan ubi ;
Bahwa saksi dulunya sering ketanah objek perkara karena berdekatan
dengan tanah yang dibeli suami saksi, akan tetapi sejak suami saksi
meninggal tahun 1994, saksi jarang ketanah tersebut ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

Direk2t4ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Bahwa setelah suami saksi meninggal dunia, maka yang mengelola tanah
saksi tersebut adalah keluarga ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat I serta Tergugat III menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan ;
Saksi 3 : H. EFRIZAL, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Tergugat-tergugat akan tetapi tidak kenal
dengan Penggugat ;
Bahwa setahu saksi, tanah yang diperkarakan adalah tanah Tergugat I dan
Tergugat II yang berbatasan/sempadan dengan tanah orang tua saksi yaitu
tepatnya dibelakang tanah orang tua saksi;
Bahwa saksi mengetah ui tanah Tergugat I dan Tergugat II setelah melihat
suratnya ;
Bahwa nama orang tua saksi adalah H. Usman Syarif Effendi dan orang
tua saksi membeli tanah tersebut bersamaan dengan Tergugat I dan II
membeli objek perkara dari H. Ismail Hanafi ;
Bahwa setelah tanah tersebut dibeli lalu digarap/dikerjakan oleh tergugat I
dan II, demikian juga degan orang tua saksi dengan menanam tanaman
berupa sayuran dan buah ;
Bahwa saksi hampir setiap hari keokasi tanah dimaksud ;
Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Penggugat ada memiliki tanah
disekitar objek perkara karena saksi tidak pernah mendengar nama
Penggugat disebut ;
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II juga berkebun ditanah yang dibelinya
tersebut dan saksi juga sering bertemu dengan mereka ;
Bahwa yang saksi dengar, tanah Tergugat II sudah dijual kepada Tergugat III ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

Direk2t5ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Bahwa Tergugat III j

uga berkebun diobjek perkara tersebut dan saksi

sering ketemu dengan Tergugat III ;


Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat I serta Tergugat III menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya,Tergugat
III telah mengajukan bukti-bukti surat berupa fotocopy yang telah dibubuhi
meterai secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya dipersidangan dan
ternyata cocok, kecuali bukti bertanda T.3-3 tidak mempelihatkan aslinya, yaitu :
1. Fotocopy putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor: 69/Pdt.G/2010/
PN.JBI, tanggal 18 April 2011, selanjutnya diberi tanda T.3-1 ;
2. Fotocopy Akta Jual Beli No : 359/JB/2006, tanggal 09 Mei 2006 antara
Sumar kasir sebagai penjual dan Kusnaini sebagai pembeli, selanjutnya
diberi tanda T.3-2 ;
3. Fotocopy Surat Tugas Pengukuran Nomor : 849/2006, tanggal 16 Mei
2006, selanjutnya diberi tanda T.3-3 ;
Menimbang, bahwa Tergugat III tidak mengajukan saksi-saksi dalam
perkara ini.
Menimbang, bahwa selanjutnya Turut Tergugat

melalui kuasanya telah

mengajukan bukti-bukti surat berupa fotocopy yang telah dibubuhi meterai


secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya dipersidangan dan ternyata
cocok yaitu :
1. Fotocopy Buku Tanah Hak Milik No.4087 tanggal 28 Februari 1994
Kelurahan Simpang III Sipin atas nama Sumar Kasir dan M.Sanuasi,
selanjutnya diberi tanda T.T-1;
2. Fotocopy Buku Tanah Hak Milik No.7148 tanggal 24 Desember 1999
Kelurahan Simpang III Sipin, selanjutnya diberi tanda T.T-2;
3. Fotocopy Buku Tanah No.7385 tanggal 19 Juni 2000 atas nama
Muhammad Ali, selanjutnya diberi tanda T.T-3 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

Direk2t6ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Penggugat tidak mengajukan
konklusi dalam perkara ini, sedangkan Kuasa Tergugat I dan Tergugat III telah
mengajukan konklusinya secara tertulis masing-masing tertanggal 06 Maret
2012 ;
Menimbang bahwa pada akhirnya kedua belah pihak yang berperkara
menyatakan tidak mengajukan sesuatu lagi dalam perkara ini dan selanjutnya
mohon putusan ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala
sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan eksepsi dari Tergugat I adalah
sebagaimana yang telah diuraikan di atas ;
Menimbang, bahwa pada intinya eksepsi Tergugat I, adalah mencakup
tiga hal yaitu :
A. Eksepsi Kompetensi Pengadilan
Bahwa gugatan Penggugat adalah merupakan sengketa Tata Usaha Negara
karena Penggugat mempermasalahkan tumpang tindihnya sertifikat yang
diterbitkan oleh Turut Tergugat, sehingga hal tersebut merupakan
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara.
B. Gugatan Penggugat cacat formil/kurang pihak (Prulium Litis Consortium).
Bahwa gugatan Penggugat merupakan gugatan yang kurang pihak karena
dalam dalil-dalil jawaban Tergugat I dalam perkara perdata No.69/
Pdt.G/2010/PN.JBI telah dinyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik No.4087
atas nama Tergugat I dibeli dari H.Ismail Hanafie, oleh karenanya
H.Ismail Hanafie harus ditarik sebagai pihak dan berdasarkan asas audiet
alteram partem, pihak-pihak yang mempunyai hubungan erat dan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 26

Direk2t7ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
mempunyai kepentingan hukum dalam perkara a quo wajib diberikan hak
yang sama.
C. Gugatan Penggugat Kabur (Abscuur)
Bahwa gugatan Penggugat kabur (abscuur) karena dalam gugatan tidak
diuraikan dengan jelas berapa luas sebagian tanah milik Penggugat yang
dikuasai oleh Tergugat I dan II berdasarkan Sertifikat Hak Milik No.4087.
IV dalam gugatan adalah Karmini yang mengaku sebagai Tergugat IV ini.
Menimbang, bahwa oleh karena ada eksepsi maka Majelis akan
mempertimbangkan terlebih dahulu pemahaman hukum eksepsi dari Tergugat I
yang akan diberlakukan, sehingga nantinya terlihat apakah benar gugatan
Penggugat terbukti sebagaimana yang dipermasalahkan dalam eksepsi Tergugat I
diatas;
Menimbang, bahwa perlu dipertimbangkan makna dan hakekat suatu
eksepsi ialah suatu bantahan atau sanggahan dari pihak Tergugat terhadap gugatan
Penggugat yang tidak langsung mengenai pokok perkara yang berisi tuntutan
batalnya gugatan (vide Prof.Dr.Sudikno Mertokusumo, SH, Hukum Acara Perdata
Indonesia, Penerbit Liberty Yogyakarta, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Tahun
1985, hal.94);
Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat-tergugat tersebut, Majelis
Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut ;
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat I pada point A tentang kompetensi
pengadilan tidak perlu dipertimbangkan lagi karena eksepsi tersebut telah
dipertimbangkan dan diputus dalam putusan sela tanggal 11 Januari 2012 yang
pada pokoknya

menyatakan

bahwa Pengadilan

Negeri Jambi berwenang

memeriksa dan mengadili perkara a quo.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 27

Direk2t8ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat I, point B yang menyatakan gugatan
Penggugat mengandung cacat formil atau kurang pihak (prulium litis consortium)
karena tidak menarik H.Ismail Hanafie sebagai pihak sementara tanah dalam
Sertifikat Hak Milik No.4087 atas nama tergugat I dibeli dari H.Ismail Hanafie,
akan dipertimbangkan sebagai berikut .
Menimbang, bahwa siapa yang akan ditarik sebagai pihak Tergugat dalam
suatu gugatan perdata adalah hak sepenuhnya dari Penggugat dan sesuai dengan
asas hukum perdata bahwa hanya Penggugat yang berwenang untuk menentukan
siapa-siapa yang akan digugatnya sebagai Tergugat-Tergugat di pengadilan,
sepanjang pihak-pihak tersebut mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat
( Vide putusan MARI No.305 K/Sip/1971 tanggal 16 Juni 1971);
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat mendalilkan gugatannya
dengan dasar sertifikat hak milik No.7385 tahun 2000, tanggal tanggal 29 Juni
2000 yang dibeli Penggugat dari Tergugat IV seluas 3.600 M2 (tiga ribu enam
ratus

meter

persegi)

yang

terletak

di

RT.39

Kelurahan

Simpang

III

Sipin,Kecamatan Kota Baru,Kota Jambi dimana sebahagian dikuasi oleh Tergugat


I dan II, maka adalah beralasan hukum kalau Penggugat mengajukan gugatan
dengan menarik orang-orang sebagai pihak yang berhubungan dengan tanah
perkara a quo, sementara H. Ismail Hanafie dimaksud tidak ada perselisihan
hukum dengan Penggugat karena H. Ismail Hanafie hanya mempunyai hubungan
hukum dengan Tergugat I, sehingga H.Ismail Hanafie tidak perlu ditarik sebagai
pihak dalam perkara a quo ;
Menimbang, bahwa oleh karena H.Ismail Hanafie tidak ada perselisihan
hukum dengan pihak Penggugat, maka H.Ismail Hanafie tidak perlu ditarik
sebagai pihak dalam perkara a quo karena hal tersebut tidak menjadikan gugatan
Penggugat dalam perkara a quo menjadi cacat formil atau kurang pihak, dengan
demikian maka eksepsi Tergugat I, point B adalah tidak beralasan hukum.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

Direk2t9ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I, yang menyatakan
gugatan Penggugat cacat formil atau kurang pihak telah dinyatakan tidak
beralasan hukum maka eksepsi yang demikian haruslah dinyatakan ditolak.
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat I, pada point C yang menyatakan
gugatan Penggugat kabur (abscuur) karena dalam gugatan tidak diuraikan dengan
jelas berapa luas sebagian tanah milik Penggugat yang dikuasai oleh Tergugat I
dan II berdasarkan Sertifikat Hak Milik No.4087, akan dipertimbangkan sebagai
berikut.
Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan Penggugat dengan seksama
baik dalam posita maupun dalam petitum gugatan, Penggugat telah mendalilkan
bahwa Penggugat memiliki sebidang tanah yang dibeli dari tergugat IV seluas
3.600 M2 (tiga ribu enam ratus meter persegi) yang terletak di RT.39 Kelurahan
Simpang III Sipin,Kecamatan

Kota Baru,Kota Jambi sesuai dengan Sertifikat

Hak Milik Nomor 7385 tanggal 29 Juni 2000 dan Surat Ukur No.0246/STS/2000
dengan batas-batas sebagaimana dalam gugatan Penggugat, dimana setelah
penggugat bertahun-tahun menguasai tanah tersebut, tiba-tiba Tergugat I dan II
menyatakan bahwa tanah objek sengketa sebagian adalah milik tergugat I dan II
sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.4087.
Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan Penggugat lebih lanjut,
ternyata Penggugat tidak ada menjelaskan lebih lanjut apakah tanah milik
Penggugat yang sebagian dikatakan oleh Tergugat I dan II sebagai miliknya itu
merupakan seluruh dari tanah yang tertera dalam Sertifikat Hak Milik No.4087
atas nama Tergugat I dan II atau hanya sebagian dari Sertifikat dimaksud karena
dalam gugatan Pnggugat baik dalam posita maupun dalam petitum Penggugat
tidak mencantumkan berapa luas yang dikuasai oleh Tergugat I dan II baik ukuran
maupun batas-batasnya, sehingga hal ini menimbulkan keragu-raguan dan tidak
jelasnya tanah yang mana yang menjadi objek gugatan Penggugat.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

Direk3t0ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Menimbang, bahwa oleh karena dalam gugatan Penggugat tidak jelas
berapa luas tanah yang menjadi objek gugatan baik ukuran maupun batasbatasnya, maka gugatan yang demikian adalah termasuk gugatan yang kabur,
sehingga eksepsi Tergugat I pada point C adalah beralasan hukum dan patut untuk
dikabulkan.
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat termasuk gugatan
yang kabur, maka gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat adalah


sebagaimana yang diuraikan di atas.
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada intinya adalah mengenai
sebidang tanah seluas 3.600 M2 (tiga ribu enam ratus meter persegi) yang dibeli
Penggugat dari Tergugat IV, terletak di RT.39 Kelurahan Simpang III Sipin
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
7385 tanggal 29 Juni 2000 dan Surat Ukur No.0246/STS/2000 dengan batasbatas:
Utara dengan Sertifikat Hak Milik No.07386, SU.00247/2000 atas nama Syamsul
Bahri ;
Selatan dengan Sertifikat Hak Milik No.02317, SU.1091/2001, atas nama Nurjali;
Timur dengan jalan;
Barat dengan Sertifikat Hak Milik No.02316, SU.1090/2001 H.Husaini Jaksan;
Dimana Penggugat mendalilkan bahwa setelah dikuasai Penggugat bertahuntahun tiba-tiba Tergugat I dan II menyatakan bahwa sebagian tanah objek
sengketa adalah milik mereka dengan memperlihatkan Sertifikat Hak Milik
Nomor 4087 atas nama Tergugat I dan II dan ternyata Tergugat II telah pula
menjual tanah perkara kepada Tergugat III, sehingga perbuatan Tergugat I, II dan
III adalah merupakan perbuatan melawan hukum.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

Direk3t1ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat I pada intinya membantah dalildalil gugatan Penggugat dan menyatakan bahwa tanah objek sengketa yang
tertuang dalam Sertifikat Hak Milik No. 4087 tanggal 02 Maret 1994 atas nama
Tergugat I dan II adalah milik Tergugat I dan II yang dibeli dari H. Ismail Hanafie
pada tanggal 4 Maret 1962 dan H. Ismail Hanafie memiliki tanah tersebut
berdasarkan Surat Induk Register No.288/KB/1958 Kabupaten Batanghari dan
tidak pernah Penggugat menguasai objek perkara akan tetapi Tergugat I dan II
yang sudah bertahun-tahun menguasai objek perkara yaitu sejak tahun 1962
sampai adanya gugatan Penggugat, sehingga gugatan Penggugat tidak beralasan
dan harus dinyatakan ditolak.

Menimbang, bahwa Tergugat II tidak mengajukan tanggapan atas gugatan


Penggugat meskipun pernah hadir dipersidangan.
Menimbang, bahwa Tergugat III juga membantah dalil-dalil gugatan
Penggugat dan menyatakan bahwa tanah yang dibeli oleh Tergugat III dari
Tergugat II adalah Hak Milik sah Tergugat II yang tergabung dalam Sertifikat Hak
Milik Nomor 4087 tanggal 02 Maret 1994 dan gambar situasi No.3428/1992 dan
tanah yang dibeli Tergugat III terletak di lembar 12 kotak C-D/2-3.
Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat IV dalam jawabannya mengakui
gugatan Penggugat dengan membenarkan bahwa Penggugat membeli tanah dari
Tergugat IV seluas sebagaimana dalam gugatan danTergugat IV memperoleh
tanah dimaksud sebagai warisan dari orang tua Tergugat IV, dimana Haji Manas
Bin Darahim pada tanggal 6 September 2604 (tahun Jepang) menjual 2 (dua)
bidang kebonnya seharga f.900 (mata uang Jepang) kepada orang tua Tergugat IV
bernama Haji Djalal Bin Haji Kadir dan tanah tersebut dulunya terletak di Sungai
Sawang Simpang Tiga Sipin Kota Baru Jambi dan sekarang namanya Kelurahan
Simpang Tiga Sipin,Kecamatan Kota baru,Kota Jambi.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

Direk3t2ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Bahwa sebagian tanah yang dibeli oleh orang tua Tergugat IV telah
diterbitkan sertifikatnya kemudian tanah tersebut Tergugat IV bersama-sama ahli
waris lainnya menjual sebagian kepada Penggugat seluas 3.600 M2 (tiga ribu
enam ratus meter persegi) pada tanggal 20 mei 2000 dihadapan PPAT.
Menimbang, bahwa Turut Tergugat tidak mengajukan jawaban maupun
duplik dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penguggat


telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-7
berupa foto copy yang telah dibubuhi materai secukupnya dan telah disesuaikan
dengan aslinya sehingga secara formal dapat diterima sebagai alat bukti

dan juga

telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang memberikan keterangan dibawah


sumpah yaitu AMRAN dan AMRUL ISMAIL.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat I
telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda T.I,-1 sampai denganT.I,-3
berupa foto copy yang telah dibubuhi materai secukupnya dan telah disesuaikan
dengan aslinya sehinggasecara formal dapat diterima sebagai alat bukti surat
kecuali bukti bertanda T.I-2 dan T.I-3 tidak dapat memperlihatkan aslinya
dipersidangan dan juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi yang memberikan
keterangan

dibawah

sumpah

yaitu JUNAIDI,

SITI

OLEHA

dan

H.EFRIZAL,BA.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya Tergugat
III telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda T.3-1 s/d T.3-3 berupa
fotocopy yang telah dibubuhi meterai secukupnya dan telah disesuaikan dengan
aslinya sehingga secara formal dapat diterima sebagai alat bukti surat kecuali
bukti bertanda T.3-3 tidak memperlihatkan aslinya.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 32

Direk3t3ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Menimbang, bahwa Tergugat IV tidak mengajukan bukti-bukti dalam
perkara ini baik bukti surat maupun saksi-saksi.
Menimbang, bahwa Turut Tergugat meskipun tidak mengajukan jawaban,
akan tetapi mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda T.T-1 s/d T.T-3 berupa
fotocopy yang telah dibubuhi meterai secukupnya dan telah disesuaikan dengan
aslinya sehingga secara formal dapat diterima sebagai alat bukti surat.
Menimbang, bahwa sebagaimana yang dipertimbangkan ketika Majelis
Hakim membuat pertimbangan dalam eksepsi, maka pertimbangan tersebut
dianggap terulang kembali dalam pokok perkara secara mutatis dan mutandis.
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I telah dikabulkan dan
dinyatakan bahwa gugatan Penggugat termasuk gugatan yang kabur, maka dalam
pokok perkara ini gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima, maka pokok perkara dan bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah
pihak yang berperkara tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut.
Menimbang, bahwa dengan dinyatakannya gugatan Penggugat tidak dapat
diterima, maka segala biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan
kepada Penggugat yang besarnya sebagaimana dalam amar putusan.
Mengingat segala Undang-undang dan peraturan-peraturan lain yang berkenaan
dengan perkara ini.
M E NGADILI
DALAM EKSEPSI
-

Mengabulkan eksepsi Tergugat I ;

DALAM POKOK PERKARA


Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
Menghukum Penggug at untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam
perkara ini yang hingga hari ini ditaksir sebesar Rp.2.867.000.- ( dua
juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu rupiah )

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 33

Direk3t4ori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada
hari : Selasa, tanggal 13 Maret 2012, oleh kami H.SULTHONI,SH,MH, sebagai
Hakim Ketua Majelis, DAHLIA PANJAITAN, SH dan TENGKU OYONG,
SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam
sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut pada hari:
Selasa, tanggal 27 Maret 2012 dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota,
dibantu oleh SAPARJIYONO, SH sebagai Panitera Pengga nti dan dihadiri oleh
Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat I, serta tanpa hadirnya Tergugat II. .III
Tergugat IV atau Kuasanya serta Turut tergugat.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA

HAKIM KETUA MAJELIS

1.DAHLIA PANJAITAN,SH

H. SULTHONI,SH,MH

2. TENGKU OYONG,SH
PANITERA PENGGANTI

SAPARJIYONO,SH

Perincian Biaya :
1. Pendaftaran ....................................................... Rp.

30.000,-

2. Panggilan .................................. ......................... Rp.2.820,.000,3. Meterai Putusan Sela ..................

Rp.

6.000,-

5. Meterai Putusan Akhir ................

Rp.

6.000,-

Redaksi .......................................

Jumlah

Rp.

5.000,-

.. Rp. 2.867.000.- ( dua juta delapan

ratus enam puluh tujuh ribu rupiah )

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 34

Anda mungkin juga menyukai