A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Anemia adalah = kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Bayi baru lahir yang normal mempunyai sel darah merah, kadar
bila dibandingkan dengan anak atau orang dewasa. Sesudah umur 1 minggu,
kadar hemoglobin akan menurun dan tetap rendah untuk beberapa minggu.
Penurunan kadar hemoglobin ini tidak dapat dicegah dengan pemberian obat
darah yang diikuti oleh cepatnya kenaikan BB dalam 2 bulan. Pertama : jadi
1
sebagiannya lebih rendah dibandingkan dengan bayi cukup bulan yang
4. Gejala
berwarna keabuan, nadi dan denyutan pembuluh darah tali pusat lemah atau
tidak teraba, taki kardia, bunyi jantung lemah pernafasan dangkal dan tidak
5. Manifestasi Klinis
pucat. Oleh karena tidak terdapat anemia atau hanya didapatkan anemia
ringan saja. Jarang sekali menyebabkan hidrops fetalis atau lahir mati serta
anak-anak berikutnya mungkin terkena dan mungkin tidak. Bila terkena tidak
Kedokteran UI).
6. Pemeriksaan Diagnostik
2
4. Pemeriksaan laboratorium
7. Penatalaksanaan
Dengan penatalaksanaan dengan baik, 95% dari bayi yang lahir hidup
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Indentitas
1. Nama keluarga :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
1. Nama bayi :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
3
Biasanya merasa lemah, pucat, pusing-pusing.
sebelumnya.
c. Pola kebiasaan
1. Pola nutrisi
2. Pola eliminasi
3. Pola istirahat
4. Pola aktivitas
d. Riwayat imunisasi
Tanyakan pada keluarga pasien imunisasi atau jasa yang telah diberikan
e. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
4
- Keadaan umum
TD = 63 mmHg
mr = 20 – 30 x/m
T = 39 oC
2. Pemeriksaan khusus
- Inspeksi
Mata = Kunang-kunang
Mulut = Pucat
- Palpasi
- Auskultasi
teratur.
5
2. Analisa Data
6
3. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas / takut BHD prosedur diagnostik / transfusi ditandai dengan:
Data Subjektif:
- Biasanya pusing
- Sakit kepala
Data Objektif:
- Mudah lelah
- Biasanya lemah
- Kulit pucat
2. Intoleransi aktivitas BHD kelemahan umum penurunan pengiriman
oksigen ke jaringan ditandai dengan:
Data Subjektif:
- Sering kunang-kunang
- Depresi
Data objektif:
- Wajah pucat
- Kelemahan otot
- Gelisah
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh BHD ketidak
adekuatan masukan besi yang dilaporkan ditandai dengan :
Data Subjektif
- Peka rangsang
- Proses berpikir lambat
Data Objektif
- Proses menghisap yang buruk
- Cemas
- Nafas pendek.
7
4. Perencanaan
Perencanaan
Diagnosa
NO Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 Ansietas/takut BHD prosedur di Anak dan keluarga 1. Siapkan anak untuk tes 1. Menghilangkan asietal/ rasa
agnostik / tranfusi ditandai dengan: menunjukkan ansietas 2. Tetap bersama anak selama tes takut
DS: yang minimal. untuk memulai transfusi. 2. Untuk memberikan dukungan dan
- Biasanya pusing Kriteria hasil: 3. Jelaskan tujuan pemberian observasi pada kemungkinan
- Sakit kepala - Tidak pusing komponen darah. komplikasi.
DO : lagi 3. Untuk meningkatkan pemahaman
- Mudah lelah. - Kulit kembali terhadap gangguan tes diagnostik dan
- Biasanya lemah normal pengobatan.
- Kulit pucat - Tidak lemah
lagi
2 Intoleransi aktivitas BHD 1. Observasi adanya tanda kerja
kelemahan umum penurunan fisik dan keletihan (lemas) 1. Untuk merencanakan istirahat yang
pengiriman oksigen ke jaringan 2. Rencanakan aktivitas tepat.
ditandai dengan : Anak istirahat dengan keperawatan 2. Untuk memberikan istirahat yang
DS: tenang dan 3. Beri oksigen suplemen cukup.
- Sering kunang-kunang melakukan aktivitas 3. Untuk meningkatkan oksigen ke
- Depresi dengan sesuai. jaringan.
DO : Kriteria hasil:
- Wajah pucat - Tidak
- Kelemahan otot kunang-kunang lagi
- Gelisah - Tidak pucat
lagi
3 Perubahan nutrisi kurang dari - Tidak gelisah
kebutuhan tubuh BHD ketidak lagi 1. Berikan susu pada bayi sebagai 1. Akan menurunkan masukan makanan
adekuatan masukan besi yang makanan suplemen setelah makanan padat yang mengandung besi.
dilaporkan ditandai dengan: padat diberikan. 2. Untuk mendorong kepatuhan.
DS: 2. Ajari anak yang lebih besar 3. Untuk memastikan bahwa anak
- Peka rangsang. tentang pentingnya besi adekuat mendapat suplai besi yang adekuat.
- Proses berpikir lambat dalam diet.
DO : Anak sedikitnya 3. Sumber besi dari makanan
- Proses menghisap yang buruk mendapatkan (misalnya daging, legum, sereal
- Cemas kebutuhan besi bayi yang diperkaya).
- Nafas pendek minimum harian.
Kriteria hasil:
- Berpikir
8
kembali normal
- Sudah bisa
menghisap dengan baik.
- Tidak cemas lagi
- Rangsang kembali
normal.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tiada tuhan
selain Allah, yang telah memberikan nafas kehidupan, cakrawala alam dan yang
telah menghiasi langit dengan gemerlap bintang dan sinar bulan yang selalu
Dan Allah juga yang telah memberikan kami kesehatan dan pengetahuan
Kami menyusun makalah ini dengan segala kemampuan yang ada pada kami,
namun kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Hal
ini disebabkan oleh pengetahuan kami yang terbatas, untuk itu kami mengharapkan
saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Dan akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing
yang telah rela mengorbankan pikiran serta waktu untuk membimbing kami. Kepada
semua yang telah membantu dan memberi arahan dalam menyelesaikan makalah ini,
semoga makalah ini dapat bermanfaat pada kami khususnya dan para pembaca
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA