Pengaruh Penggunaan Telepon Pintar (Smartphone) Terhadap
Pola Pergerakan Spasial Masyarakat Kota Jogjakarta
Taufik Hidayat I. Latar Belakang
Penggunaan teknologi dalam kehidupan manusia untuk mempermudah melakukan aktivitasnya telah mengalami perkembangan yang cukup pesat diantaranya adalah perkembangan teknologi telepon. Pada awal perkembangannya, telepon hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia lain yang posisinya sangat jauh bahkan lintas negara dan benua serta bersifat tetap artinya tidak bisa dibawa kemana-mana. Telepon genggam (seluler) pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper seorang karyawan motorolla pada tanggal 3 April 1973. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel. (wikipedia: diakses tanggal 22 sept 2014). Sekitar tahun 1990-an yang merupakan generasi kedua perkembangan telepon genggam, teknologi CDMA telah digunakan di Amerika sedangkan teknologi GSM digunakan di Eropa dengan menggunakan frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz. Telepon genggam mengalami perkembangan yang sangat cepat yang kemudian melahirkan generasi telepon pintar (smartphone) yang diperkenalkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1993. Teknologi android yang dikembangkan oleh Google pada tahun 2008 dan menjadi salah satu sistem operasi yang sangat canggih karena mampu menyamai kemampuan komputer desktop. (lusi-gasela.blogspot.com: diakses tanggal 22 sept 2014) Kemampuan smartpohne yang canggih tersebut mampu mempermudah masyarakat melakukan kegiatan yang cenderung dinamis terutama pada masyarakat perkotaan. Salah satu fitur yang cukup banyak digunakan adalah fitur navigasi (Global Positioning System) pencari posisi ataupun pencari jalur tercepat menuju suatu tempat. Jika sebelum adanya smartphone, kagiatan ini dilakukan dengan alat GPS dan komputer desktop dan secara manual dengan membuka peta kertas ataupun dengan cara verbal (bertanya pada penduduk lokal), maka saat ini cukup dilakukan dengan membuka aplikasi perpetaan (Maps) pada smartphone sehingga pencarian alamat atau posisi suatu tempat menjadi sangat mudah. Kebiasaan dan kemudahan ini lambat laun akan merubah pola pikir dan kesadaran masyarakat terhadap ruang dan posisi suatu lokasi secara geografis.
II. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah penggunaan smartphone mempengaruhi cara berfikir spasial masyarakat kota Jogjakarta? 2. Berapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap cara berfikir spasial masyarakat kota Jogjakarta?
III. Tujuan Penelitian
1. Melakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi cara berfikir spasial masyarakat kota Jogjakarta. 2. Menghitung besarnya pengaruh penggunaan smartphone terhadap cara berfikir spasial masyarakat kota Jogjakarta.