0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia di Indonesia dan perkembangan teknologi serta sistem kepercayaan masyarakat Indonesia pada zaman Neolitikum dan Megalitikum. Pada zaman Neolitikum sudah dikembangkan alat batu dan pertanian, sedangkan pada zaman Megalitikum ditemukan peninggalan berupa menhir, dolmen, dan sarkofagus yang menunjukkan kepercayaan terhadap nenek moyang.
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia di Indonesia dan perkembangan teknologi serta sistem kepercayaan masyarakat Indonesia pada zaman Neolitikum dan Megalitikum. Pada zaman Neolitikum sudah dikembangkan alat batu dan pertanian, sedangkan pada zaman Megalitikum ditemukan peninggalan berupa menhir, dolmen, dan sarkofagus yang menunjukkan kepercayaan terhadap nenek moyang.
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia di Indonesia dan perkembangan teknologi serta sistem kepercayaan masyarakat Indonesia pada zaman Neolitikum dan Megalitikum. Pada zaman Neolitikum sudah dikembangkan alat batu dan pertanian, sedangkan pada zaman Megalitikum ditemukan peninggalan berupa menhir, dolmen, dan sarkofagus yang menunjukkan kepercayaan terhadap nenek moyang.
Indonesia 2. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia pada Masa Neolitikum Dan Megalitikum 3. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Zaman Megalitikum ASAL USUL MANUSIA di INDONESIA Manusia purba di Indonesia ada sejak zaman Glosial ( es ) berakhir atau masa plastosen sekitar 2 3 juta tahun lalu. Kemunculan manusia purba di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak zaman batu tua ( Paleolitikum ), yaitu munculnya Meganthropus Plaejovonicus yang diikuti pleh munculnya manusia purba lainnya seperti Homosapiens,yang menjadikan nenek moyang bangsa kita.
A. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya diantaranya : 1. Moh. Yamin Bangsa Indonesia berasal dari bangsa Yunani. 2. Kern Bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa,Kochin China,dan Kamboja. 3. Roger Lewin Manusia bermigrasi ke asia sekitar 2 milyar tahun yang lalu. Selayaknya Benua Asia lah yang mempunyai peranan penting dalam penyebaran manusia dimuka bumi dan tempat evolusi dari H.Erectus menjadi H.Sapien B. Persebaran manusia di Kepulauan Indonesia Penduduk indonesia berasal dari campuran beberapa ras manusia, sehingga menghasilkan ciri atau karakteristik tersendiri. Manusia Indonesia yang mempunyai ciri ciri sebagai ras mongoloide diperkirakan berasal dari bangsa Yunan,China. Meskipun dari daratan China tapi penduduk Indonesia sudah mengalami perubahan ciri-ciri fisik akibat adanya perubahan lingkungan geografis serta pencampuran ras penduduk,sehingga bangsa kita disebut Mongoloide.
Selain berkarakter ras Mongoloide, penduduk Indonesia ada yang berkarakter Kaukoside Eropa, sebagai akibat adanya hubungan dagang antara penduduk asli Indonesia dan orang orang eropa. Selain itu, dibagian timur Indonesia ada orang-orang yang berkarakter ras penduduk asli, yaitu Mongoloide,kaukoside, dan Negroide. Untuk memperjelas hal tersebut lihat tabel.
No. Jenis Penduduk Sisa yang ditemukan Tingkat kebudayaan 1. 2. 3. 4. Meganthropus Paleojavanicus Pithecathropus Erectus Homo Wajakensis Homo Soloeusis Fosil fosil Sangiran Wajak Mojokerto Paleolithikum 5. Melanoside 1. Orang Sakai ( siale ) 2. Orang semang(melayu) 3. Orang aeta ( Filipina ) 4. Orang papua Mesolitikum 6. a. Proto Melayu
b. Dentro Melayu
Orang Nias Orang Kubu Orang Dayak Pendalaman Orang Bali Aga & Truya Orang Sasak & Lombok Neolitikum Perunggu Megalithikum Gerabah Manik manik 7. Masyarakat Kerjaan kerajaan Nusantara Awal 1. Asas asas Interpares ( suku,marga,nagari dsb) 2. Kerajaan kerajaan Kutai,Tarumanegara, Holiny,Kanjuruhan,Mela yu,sriwijaya 1. 10 Unsur dari Dr. Brandes 2. Pengaruh Hindu- budha Penduduk Nusantara Awal Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk artinya bangsa Indonesia sangat beragam dalam hal ras penduduk,suku bangsa,maupun bahasa. Keragaman ini diakibatkan adanya percampuran kebudayaan dari berbagai suku bangsa, namun secara umum kita dapat mengelompokkan wilayah kebudayaan menjadi 19 wilayah, seperti yang dikemukakan oleh Supono ( dalam Buskar Muhammad 1976 ) yaitu sbb : 1. Aceh 2. Gayo,Alas,Batas dan Nias 3. Sumatra Selatan yang mencakup Bengkulu,Lampung, Palembang 4. Tanah Minangkabau 5. Tanah Melayu yang mencakup Riau,Indragiri,Sumatra Timur,Banjar 6. Bangka dan Belitung 7. Kalimantan 8. Minahasa atau Menado 9. Gorontalo 10. Tanah Toraja 11. Sulawesi selatan 12. Ternate 13. Maluku 14. Irian 15. Timor 16. Bali 17. Jawa Tengah dan Jawa Timur 18. Lingkungan Keraton Solo Yogyakarta 19. Jawa Barat yang mencakup Priangan,Jakarta dan Banten Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia Pada Masa Neolitikum dan Megalitikum Setiap masyarakat didunia berkembang sesuai dengan tingkat intelektual dan kemampuan mereka yang dirangsang oleh kebutuhan hidup serta faktor lingkungannya. Teknologi pada dasarnya meliputi dua komponen utama yaitu aspek perkakas, kedua adalah aspek ide dan cara kerja. 1. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Zaman Neolitikum Pada zaman Neolitikum sudah dibuat alat alat yang terbuat dari batu yang terlebih dahulu diasah dan kemudian dihaluskan, sehingga mempunyai bentuk lebih indah dan menambah nilai guna,diantaranya adalah kapak lonjong dan kapak persegi yang menjadi ciri khas. Selain berdasarkan pembuatan kapak juga dilihat dari beberapa aspek berikut : a. Material Sesuai dengan nama zaman ini dan teknologinya, material yang digunakan pada zaman ini yaitu batu. Teknik pembuatannya adalah cara mengasah ujung batu dengan serpihan tulang atau memilih batu yang bagus, kemudian membelahnya dengan batu yang lebih keras. Setelah terbelah menjadi beberapa serpihan, kemudian dipotong dengan peralatan tulang atau mengasahnya dengan batu yang lebih keras sampai batu itu tajam dan halus. Selain kapak yang menjadi ciri utama zaman ini, ada bahan lain yang digunakan,misalnya tanah liat untuk membuat tembikar dan batu bata. Selain itu juga membuat baju dengan menggunakan bahan baku dari kulit binatang maupun kulit kayu. b. Bahan bakar Perubahan kehidupan dari nomaden menjadi menetap dalam bercocok tanam, membuat mereka menemukan berbagai hal. Salah satunya yaitu penggunaan api. Teknologi ini menjadi salah satu teknik dasar yang lahir pada zaman ini. Hasil penemuan menyebutkan bahwa pembuatan api dilakukan dengan cara menggosok gosokkan 2 buah batu api diatas tumpukan jerami atau dedaunan kuning dan teknik yang lain dengan cara menggesekkan 2 buah kayu kering sebagai starter awalnya. Peranan api memberikan konstribusi penting terhadap zaman terutama kebutuhan energy, memasak dan menangkal serangan binatang buas. c. Teknologi Pertanian salah satu revolusi zaman neolitikum adalah perubahan mata pencaharian dari food gathering menjadi food producing. Perubahan ini diiringi oleh penemuan teknologi pertanian seperti pemupukan dan irigasi. Pemupukan dilakukan dengan cara memanfaatkan sisa sisa tanaman yang kemudian ditebarkan ke daerah pertanian mereka. Sedangkan irigasi dengan cara membuat saluran saluran air dan sungai. d. Teknik Bangunan Perubahan tempat tinggal dari nomaden menjadi menetap merupakan salah satu revolusi dari zaman neolitikum yang tentunya akan menemukan teknik teknik membuat tempat tinggal. Masyarakat pada zaman ini memilih bertempat tinggal di pantai dan adapula yang memilih tinggal di gua gua. Mereka menghias gua ataupun membuat tempat tinggal dari bahan kayu atau bambu. Pada zaman ini sudah mulai penggunaan batu bata sebagai bahan bangunan. Kepercayaan Pada zaman ini, diperkirakan sistem kepercayaan sudah mulai berkembang karena pengaruh interaksi mereka dengan alam sekitar. Untuk itu kita mulai dari salah satu bukti sejarah yang berhasil ditemukan, yaitu berupa abrius sous roche ( gua gua tempat tinggal ) yang ditemukan di Sulawesi Selatan. Pada dinding guanya terdapat lukisan telapak tangan dengan warna merah, lukisan babi hutan, perahu dan lain lain. Gambar tersebut diperkirakan bukan untuk menghias gua, tetapi lebih berkaitan dengan kehidupan rohaninya. Kepercayaan pada zaman ini diperkirakan inasik bersifat animal yaitu kepercayaan terhadap makhluk halus atau makhluk gaib yang mempunyai kekuatan melebihi manusia. Selain itu penguburan mayat sudah dilakukan pada zaman ini, terbukti dengan ditemukannya beberapa fosil manusia purba didalam gua gua yang dijadikan tempat tinggal. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Zaman Megalitikum Zaman Megalitikum atau zaman batu besar yang bersifat kerohanian. Peninggalan pada zaman ini dibuat menurut keperluan upacaranya. Teknologi pada zaman ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dibandingkan zaman Neolitikum. Mengapa mereka mengatakan sebagai zaman batu besar? Untuk membuktikan hal ini marilah kita lihat berdasarkan peninggalannya. Salah satunya adalah menhir yaitu tugu batu yang dibuat sebagai tugu peringatan terhadap arwah orang yang sudah meninggal terutama arwah nenek moyang, yang kemudian berfungsi sebagai nisan. Dolmen adalah sebuah meja batu untuk meletakkan tempat sesaji. Sarkofagus adalah kubur batu yang terbuat dari lempengan batu yang tengahnya dipahat untuk dibuat dari batu lubang dan diberi penutup yang terbuat dari batu berfungsi untuk keranda yang dipergunakan untuk menyimpan mayat. Kubur Batu cara pembuatannya dari lempengan batu yang sisanya digabung, sehingga berbentuk persegi panjang ( peti ). Sedangkan punden berundak undak ialah suatu bangunan yang dipergunakan sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang. Asal namanya berdasarkan bentuknya, yaitu berundak indak seperti anak tangga, dengan yang paling atas sebagai tempat yang paling suci. Peninggalan peninggalan berupa menhir, dolmen, sarkofagus dsb menunjukkan bahwa masyarakat awal sudah mengenal kepercayaan, terutama kepada nenk moyang. Mereka mulai berpikir bahwa orang yang meninggal mempunyai kehidupan batu setelah mati. Berkaitan dengan itu, maka upacara yang menonjol adalah upacara penguburan orang orang dengan dibekali berbagai macam barang keprluan sehari hari seperti perhiasan dan lain lain. Maksud pembekalan tersebut adalah agar arwah yang meninggal akan selamat dan terjamin.