Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH :

BANGUNAN TAHAN GEMPA


DI SUSUN OLEH :
NURIZAL. J. H. M ( F221 11 058 )
IIN AFRIANI ( F221 11 019 )
OBJEK PEMBAHASAN :
KEJADIAN GEMPA PADA WILAYAH YOGYAKARTA
Definisi
Secara umum gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi
di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab
terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-
lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah
berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi. (id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi)


Karakteristik

Adapun karakteristik gempa bumi adalah sebagai berikut:
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat
dikurangi

Tipe gempa bumi
Tipe-tipe gempa bumi dapat digolongkan menjadi:
Gempa bumi Vulkanik (Gunung Api). Gempa bumi ini
terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin
tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempabumi.

Tipe gempa bumi
Gempa bumi tektonik. Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya
aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara
mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang
sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana
alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh
bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga]
yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya
gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Penyebab Terjadinya Gempa
Bumi

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi
Aktivitas sesar di permukaan bumi
Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi
runtuhan tanah
Aktivitas gunung api
Ledakan Nuklir
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa
dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi,
getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan
runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan korban
jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah
longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang
merusak permukiman penduduk.
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur
pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup
kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Jalur
pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan
kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga
rawan tsunami.

Jalur gempa dunia
Objek pembahasan
Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa
Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006
Detail kejadian:
Pukul: 05.55 WIB
Durasi: 57 detik
Kekuatan gempa: 5,9 Sr ( 6,2 Sr menurut United States
Geological Survey)
Korban: 6.234 jiwa tewas
Lokasi gempa:
Menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber
Daya Indonesia: 8,007 LS dan 110,286BT, Kedalaman:
171 km
Menurut BMG:
Update pertama: 8,26 LS dan 110,31 BT,
kedalaman: 33 km
Update terakhir: 8.03 LS dan 110,32 BT, kedalaman:
11,3 km, kekuatan: 5.9 SR Mb (Magnitude Body) =
6.3 SR Mw (Magnitude Moment)
Menurut USGS: 7,977 LS dan 110,318 BT pada
kedalaman 35 km
Potensi Tsunami: Tidak ada
Secara umum posisi gempa berada pada:
25 km selatan-barat daya Yogyakarta,
115 km selatan Semarang,
145 km selatan-tenggara Pekalongan ,
440 km timur-tenggara Jakarta.

Radius Gempa dapat dirasakan sampai
pada:
Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen,
Banyumas, Provinsi Jawa Timur [Ngawi,
Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan,
Pacitan, Blitar dan Surabaya (dekat
pantai, 25 km barat daya kota
Yogyakarta, dan 115 km selatan kota
Semarang)], dengan kedalaman 17,1 km.
Penyebab gempa
Penyebab gempa bumi 27 Mei
2006, adalah aktivitas sesar mendatar
berarah Barat Daya-Timur Laut,
berkedudukan N231E, Dip 86 Slip 3.
Gempa tersebut terjadi pada kedalaman
rendah di lempeng Sunda di atas zona
lempeng Australia. Gerakan tektonik di
Jawa didominasi oleh gerakan lempeng
Australia ke arah timur laut di bawah
lempeng Sunda dengan kecepatan relatif
sekitar 6 cm/tahun.

Gambar simulasi pergeseran lempeng
Gempa bumi itu berdampak langsung terhadap
Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah. Di DIY,
peristiwa tersebut berdampak pada keempat
kabupatennya, Bantul, Gunung Kidul, Kulon
Progo, Sleman, dan kotamadya Yogyakarta. Di
sebelah barat dan utara Yogyakarta, enam
kabupaten di Jawa Tengah juga terkena
dampaknya yaitu Boyolali, Klaten, Magelang,
Purworejo, Sukoharjo, dan Wonogiri. Dua
kabupaten yang paling parah terkena bencana
itu adalah kabupaten Bantul, DIY dan
kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dampak gempa
Dampak yang diakibatkan pada gempa yogyakarta, yaitu terjadi nya kerusakan pada infastruktur sarana,
prasarana kota maupun permukiman sekitar seperti :
Bangunan rumah semi permanen
Bangunan rumah permanen
Ruko, mall, dan gedung sejenisnya
Bangunan bangunan kampus seperti Institut seni indonesia yogyakarta
Bangunan perkantoran
Situs kuno sekitar

Gambar . Kerusakan pada bangunan permanen maupun semi permanen
Kampus institut seni indonesia, yogyakarta
Makam raja-raja jawa
Mall shapire yogya
Gedung BPKP yogya
Strategi Mitigasi dan Upaya
Pengurangan Bencana Gempa Bumi

Untuk menghadapi bencana gempa bumi, maka diperlukan strategi yang tepat, diantaranya:
Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah
rawan gempa bumi.
Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara - cara
penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap
gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa
bumi.
Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran
dan pertolongan pertama.
Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENANGGULANGI
KERUSAKAN INFRASTRUKTUR PACSA GEMPA BUMI
YOGYAKARTA
Upaya pemerintah dalam menanggulangi kerusakan infrastruktur
pasca Gempa Bumi Yogyakarta adalah dengan melakukan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi rumah, sebagaimana yang telah dicantumkan dalam
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI RUMAH
PASCA GEMPA BUMI DI WILAYAH PROVINSI D.I. YOGYAKARTA DAN
PROVINSI JAWA TENGAH.

Dalam pedoman tersebut dijelaskan bahwa:

Pasal 6: Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan langsung oleh
masyarakat dengan difasilitasi Pemerintah Daerah yang dibantu oleh konsultan
manajemen wilayah dan fasilitator perumahan, serta dikoordinasikan oleh Tim
Koordinasi.

Pasal 7: Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah sederhana sehat tahan gempa
dilaksanakan secara bertahap sesuai alokasi dana yang tersedia dan diprioritaskan
bagi warga miskin.
Alur program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah pasca gempa
KESIMPULAN
Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang bisa disebabkan oleh pergerakan
batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas magma, maupun aktivitas yang dilakukan manusia. Proses terjadinya
gempa bumi juga dipengaruhi oleh jenis gempa yang terjadi baik tektonik maupun vulkanik. ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala atau magnitude, durasi dan kekuatan, jarak sumber gempa
dengan perkotaan, kedalaman sumber gempa, kualitas tanah dan bangunan, dan lokasi perbukitan dan pantai.

Gempa dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
Berdasarkan penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan
Berdasarkan kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam
Berdasarkan jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh
Berdasarkan bentuk episentrum: sentral-linier
Berdasarkan letak episentrum: laut-dasar

Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh lempeng - lempeng besar didunia, sehingga tidak heran di indonesia
sendiri rawan terhadap bencana gempa bumi
Gempa dapat membawa dampak negatif bagi manusia. secara umum, dampak yang terjadi akibat gempa yaitu,
adanya kerusakan sarana,prasarana seperti bangunan gedung,kantor rumah, bangunan sekolah, maupun fasilitas
lainnya.
Adanya gempa dapat mengakibatkan krban jiwa
Dampak negatif dari segi psikologis adalah beberapa dari korban bencana gempa dapat mengalami trauma akibat
kejadian tersebut.
Gempa yang berkekuatan besar dan yang memiliki sumber gempa di dasar laut juga memiliki dampak terjadinya
tsunami.
Dampak-dampak tersebut juga dapat berpengaruh bagi keadaan negara karena mempengaruhi perekonomian juga
keamanan negara seperti banyaknya bantuan yang harus dijalankan pemerintah untung mengatasi bencana
tersebut.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai