Anda di halaman 1dari 29

KESETIMBANGAN KIMIA

Amarullah (1307 11 4659)


TEKNIK LINGKUNGAN UR 2013
Materi:
A. Kesetimbangan Dalam Kehidupan Sehari-
hari
B. Keadaan Kesetimbangan
C. Pergeseran Kesetimbangan
D. Hukum Kesetimbangan
E. Sistem Kesetimbangan Dalam Industri

A. Kesetimbangan Dalam Kehidupan
Banyak peristiwa dalam kehidupan
sehari hari yang merupakan proses
kesetimbangan.
Contohnya :
Perubahan wujud cair
Reaksi kesetimbangan dalam tubuh
Reaksi kesetimbangan dalam mulut
B. Keadaan Kesetimbangan
Reaksi Umum :
mA + nB pC + qD
Pembentukan zat diruas kanan (reaksi maju)
selalu disertai pembentukan kembali zat diruas
kiri (reaksi balik).
Reaksi terus berlangsung dua arah.
Arti kesetimbangan : kecepatan reaksi ke kanan
sama dengan kecepatan reaksi ke kiri
Pada keadaan setimbang konsentrasi zat baik ruas
kiri maupun kanan berada dalam keadaan tetap.

Apa itu reaksi setimbang ?
Persamaan Reaksi Kesetimbangan
Hubungan konsentrasi zat pada keadaan
setimbang :
mA + nB pC + qD maka
K = [C]
p
[D]
q
[A]
m
[B]
n
Keterangan :
K = tetapan kesetimbangan
[A] = konsentrasi A pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[B] = konsentrasi B pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[C] = konsentrasi C pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[D] = konsentrasi Dpada kesetimbangan = mol / volume (lt)


Apa itu K Kesetimbangan ?
Harga K (kesetimbangan) menunjukkan
banyaknya hasil reaksi (zat ruas kanan) yang
dapat terbentuk pada suatu reaksi
kesetimbangan.

Harga K besar artinya bahwa zat ruas kanan
banyak terbentuk.

Harga K kecil artinya zat diruas kiri sedikit
terurai.

C. Pergeseran Kesetimbangan

1. Perubahan Konsentrasi
2. Perubahan suhu
3. Perubahan tekanan
4. Peranan Katalisator
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesetimbangan
1. Perubahan Konsentrasi
Reaksi :
A + B C
Bila A ditambah artinya konsentrasinya
diperbesar, sehingga jika diberi, dia akan
memberi maka terjadi pergeseran ke kanan
sehingga C banyak.
Bila B diambil (dipisah) artinya memperkecil
konsentrasi B sehingga jika diambil , dia akan
mengambil maka reaksi bergeser ke kiri
sehingga C berkurang.
Jika salah satu zat konsentrasinya
diperbesar (ditambah), maka reaksi
bergeser dari arah zat tersebut.

Jika salah satu zat konsentrasinya
diperkecil (dikurangi), maka reaksi akan
bergeser ke arah zat tersebut.

2. Perubahan Suhu
Jika suhu dinaikkan (menambah atau memberikan
kalor) maka reaksi akan bergeser ke arah kiri yaitu
arah reaksi yang endoterm (membutuhkan).

Jika suhu diturunkan(kalor dikurangi), maka reaksi
akan bergeser ke arah kanan yaitu arah reaksi yang
eksoterm(mengeluarkan).
Misal : 2 NH3 N2 + 3 H2 H = +92 Kj
Jika suhu dinaikkan reaksi bergeser ke kanan (NH3
banyak terurai), jika suhu diturunkan akan bergeser
ke kiri.
3. Perubahan tekanan
Perubahan tekanan hanya berpengaruh untuk gas.
Fase padat dan cair pengaruh tekanan diabaikan.
Sesuai hukum Boyle maka :
Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil) maka reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas yang terkecil.
Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas yang terbesar.
Karena koefisien reaksi menyatakan perbandingan
mol ,maka cukup memperhatikan jumlah koefisien
gas pada masing-masing ruas.
4. Peranan Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat
reaksi tapi tidak ikut bereaksi.
Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi
maka akan mempercepar tercapainya proses
kesetimbangan, dengan cara mempercepat reaksi
maju dan reaksi balik sama besar.
Fungsi katalisator pada awal reaksi (sebelum
kesetimbangan tercapai).
Jika kecepatan reaksi maju = kecepatan reaksi
balik maka katalis berhenti berfungsi.

D. Hukum Kesetimbangan
Ketentuan yang harus diperhatikan :
Jangan menggunakan hukum aksi massa
sebelum menghitung konsentrasi masing-
masing zat pada kesetimbangan.
Konsentrasi zat selalu dalam satuan molar
(mol / lt) sehingga jangan lupa perhatikan
volume.
Zat ruas kiri berlaku hubungan : zat pada
saat setimbang = zat mula-mula zat yang
terurai.

Zat ruas kanan berlaku hubungan : zat
pada saat setimbangan = zat yang
terbentuk dari zat ruas kiri yang
terurai.
Koefisien reaksi kesetimbangan
menyatakan perbandingan mol zat ruas
kiri yang terurai serta mol zat ruas
kanan yang terbentuk pada saat
setimbang.

Cara penyelesaian praktis
soal kesetimbangan
mA + nB pC + qD
Mula mula : e f
Terurai : g h
Setimbang : i j k l
Keterangan :
e = mol A mula-mula
f= mol B mula-mula
g = mol A yang terurai
h= mol B yang terurai
i= mol A pada kesetimbangan = e g
j= mol B pada kesetimbangan = f h
k = mol C pada kesetimbangan = (C yang terbentuk)
l = mol D pada kesetimbangan = (D yang terbentuk)


Lanjutan cara penyelesaian soal:
Karena C dan D yang dihasilkan berasal
dari A dan B yang terurai, maka harga g,
h, k, l harus sesuai dengan perbandingan
koefisien.

g : h : k : l = m : n : p : q ini dinamakan
hubungan tanda panah bengkok yang
disebut angka jalur koefisien.



Lanjutan cara penyelesaian soal:
Urutan penyelesaian soal :
Masukkan mol yang tercantum di soal dalam tabel.
Lengkapi angka jalur keofisien, berdasarkan perbandingan
koefisien.
Lengkapi mol pada kesetimbangan (baris paling bawah tabel)
Mol pada kesetimbangan masing-masing dibagi dengan
volume untuk memperoleh konsentrasi masing-masing zat
(mol/lt)
Gunakan rumus tetapan kesetimbangan (K).

E. Sistem Kesetimbangan Dalam Industri
1. Proses Haber Bosch :
Merupakan proses yang sangat penting dalam
industri kimia karena amoniak merupakan bahan
utama dalam pembuatan berbagai barang misal :
pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa nitrogen.
Bisa dipakai sebagai pelarut karena kepolaran
amoniak cair hampir menyamai kepolaran air.


2. Proses Kontak :
Adalah proses pembuatan asam sulfat
secarabesar-besaran. Digunakan untuk
pembuatan pupuk amonium sulfat, pada proses
pemurnian minyak tanah, pada industri baja
untuk menghilangkan karat besi sebelum bajanya
dilapisi timah atau seng, pada pembuatan zat
warna, obat-obatan, pada proses pemurnian
logam dengan cara elektrolisa, pada industri
tekstil dll.
Pada proses kontak bahan yang dipakai adalah
belerang murni yang dibakar di udara :
S + O2 SO
2

SO
2
yang terbentuk dioksidasi di udara dengan
memakai katalisator :
2 SO
2
+ O
2
2SO
3
+ 45 kkal
Katalis yang dipakai adalah vanadium penta-oksida
(V
2
O
5
).
Makin rendah suhunya maka makin banyak SO
3
yang
dihasilkan, tapi reaksi yang berjalan lambat.
Dengan memperhitungkan faktor waktu dan hasil
dipilih suhu 400
o
C dengan hasil kurang lebih
98%.

Karena SO
3
sukar larut dalam air maka
dilarutkan H
2
SO
4
pekat.

SO
3
+ H
2
SO
4
H
2
S
2
O
7
(asam pirosulfat)
H
2
S
2
O
7
+ H
2
O 2 H
2
SO
4

SOAL DAN PEMBAHASAN
Pada Pemanasan 1 mol gas SO
3
dalam ruang
yang volumenya 5 liter diperoleh gas o
2
sebanyak
0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan
kesetimbangan Kc adalah
2SO
3
2SO
2
+ O
2

M 1 - -
B 0.5 0.5 0.25 -
S 0.5 0.5 0.25
Molar 2SO
3
= 0.5 / 5 = 0.1
Molar 2SO
2
= 0.5 / 5 = 0.1
Molar O
2
= 0.25 / 5 = 0.05
Kc = [SO
2
]
2
. [O
2
] / [SO
3
]
2

= [0.1]
2
. [0,1] / [0.05]
2


= 0.05
Pada Suatu reaksi kesetimbangan
2Al
(s)
+ 3H
2
O Al
2
O
3(s)
+ 3H
2

Mula-mula terdapat 1 mol Al dan 1 mol uap air.
Setelahkesetimbangan tercapai terdapat 0.6 mol hz.
Harga tetapan kesetimbangan adalah
2Al
(s)
+ 3H
2
O Al
2
O
3(s)
+ 3H
2

M 1 1 - -
B 0.4 0.6 0.2 0.6 -
S 0.6 0.4 0.2 0.6
Kc = [H
2
]
3
/ [H
2
O]
3

= [0.6]
3
/ [0.4]
3

= 0.216 / 0.064
= 3.375

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai