Anda di halaman 1dari 61

Foto toraks yang baik akan memperlihatkan :

1.Tulang : Tulang rusuk / iga.


Klavilula.
Skapula.
2.Jaringan lunak dinding toraks.
3.aru!paru.
".Jantung.
! Toraks terbagi 2 oleh suatu ruangan yaitu mediastinum yang terletak ditengah!
tengah.
! #isebelah kiri $ kanan mediastinum terdapat paru!paru yang berisi udara
% radiolusen&.
Syarat Foto Thora' yang baik :
1.(dentitas / tanda!tanda harus lengkap) mis :
! ada marker * atau +.
! ,omer -lm.
! ,ama penderita) umur) .enis kelamin.
! Tanggal pemotretan.
! *S / klinik tempat /oto itu dibuat.
2. Foto thora' simetris) dapat dilihat dari garis median dan yang dipakai sebagai
parameter adalah u.ung medial 0lavi0ula.
3.Foto thora' keta.amannya 0ukup) yang dipakai sebagai parameter adalah
vertebrae yang terlihat sampai vertebrae thora0alis "!1.
".Semua bagian thora' masuk dalam -lm dan ukuran -lm harus sesuai dengan
besarnya thora'. 1.Tidak adanya arte/a0t) yaitu bayangan tambahan yang
disebabkan kesalahan 2aktu pembuatan /oto.
3. Tidak goyang dikarenakan penderita tidak tahan na/as) sehingga bayangan -lm
men.adi kabur.
4. (nspirasi maksimal) dimana terlihat dia/ragma kanan setinggi 0ostae 3 depan
atau 0ostae 5 belakang.
T6+7,8!T6+7,8 T9:*7;.
:S Sternum :
1.<iasanya tidak dapat dilihat .elas pada /oto 7) karena adanya superposisi dengan
vertebrae thorakalis) tetapi pinggir manubrium sternum dapat terlihat dengan baik.
2.6ntuk menyelidiki sternum) lebih baik dibuat /oto lateral dengan tehnik khusus.
Tulang!Tulang iga % 0ostae & :
1.(ga!iga yang terletak di anterior adalah lebih tinggi disebelah lateral daripada
disebelah medial) sehingga iga!iga kiri $ kanan yang nomernya sama membentuk
=> shape =.
2.(ga!iga yang terletak di posterior adalah lebih tinggi disebelah medial daripada
disebelah lateral) sehingga iga!iga kiri $ kanan yang nomernya sama membentuk
=7 shape =.
3.<agian ?bagian iga yang terletak anterior dan berhubungan dengan sternum pada
orang muda masih merupakan kartilago) sehinnga tidak terlihat pada /oto
*oentgen.
".Sela!sela interkostal diberi angka menurut angka diatasnya.
Skapula :
1.Sering menyebabkan superposisi atas dinding toraks sehingga margo vertebralis
dan in/erior menutup bagial lateral paru!paru atas.
2.Superposisi ini dapat dihindarkan dengan menyuruh pasien melakukan endorotasi
maksimal dipersendian bahu.
>ertebrae:
1.ada /oto yang dibuat untuk menyelidiki paru) sebagian besar vertebrae
thorakalis tidak dapat dilihat ) dikarenakan tertutup bayangan mediastinum yang
sangat dens.
2.ada skoliosis ) vertebrae keluar dari bayangan mediastinum.
<7,86,7, (,T*7T9:*7K7+
!#isebelah ba2ah rongga toraks dibatasi oleh ke!2 dia/ragma) dimana yang kanan
terletak lebih tinggi dibandingkan kiri oleh karena adanya bayangan .antung.
!#itengah!tengah rongga toraks terdapat tampak bayangan padat yang disebabkan
oleh mediastinum .antung) pembuluh!pembuluh besar) tra0hea dan bronkus yang
besar.
!#ibagian tengah paru terdapat bayangan hilus yang dibentuk oleh : a.pulmonalis)
v.pulmonalis) kelen.ar lim/e) bronkus) persara/an.
@ang diba0a pada /oto thora' lateral :
1.<ayangan tra0hea $ 0abang bron0us utama yang tampak sebagai bayangan
radiolusen dengan batas tegas.
2.<ayangan .antungAdengan ventrikel kanan didepan) ventrikel kiri dibelakang)
ar0us aorta dan aorta as0endens.
3.aru kanan $ kiri overlapping) 0orakan paru yang merupakan bayangan garis
keatas) ba2ah) depan $ belakang.
".erhatikan retrosternal spa0e) retro0ardia0 spa0e $ mediastinum.
1.erhatikan sinus 0ostophreni0us dan 0ardiophreni0us.
BC#(7ST(,6B
Terbagi atas :
!Bediastinum 7nterior : berisi kelen.ar
!Bediastinum media : organ utama D Jantung
!Bediatinum osterior : berisi vena 0ava in/erior) aorta des0endens
!#ilapisi oleh peri0ardium pada bagian anterior
E:* % J7,T6,8 &
!Berupakan suatu organ yang berbentuk kepalan tin.u manusia
!Terdiri atas " ruang
!#ilapisi oleh perikardium pada bagian luar
!<er/ungsi sebagai pemompa darah
1F Kriteria Foto Thora' yang <aik %7& serta Tips dan Trik memotret Thora' 7
:ktober 13) 2F11 oleh aga112aulia
Thora' +ateral
1. Seluruh lapangan paru tampak atau ter0over
2. <atas atas 7pe' paru tampak %tidak terpotong&
3. <atas ba2ah Kedua Sinus reni0o 0ostalis tidak terpotong
". Kedua Sterno Elavi0ular Joint tampak simetris kanan dan kiri
1. +apangan ulmo terbebas dari gambaran os. S0apula
3. (nspirasi penuh ditun.ukkan dengan terlihatnya Eostae 5!1F osterior
4. Faktor Cksposi 0ukup ditun.ukkan dengan terlihatnya E> Thora0al 1!"
G. Tampak Earina %per0abangan <ronkus& setinggi E> Thora0al 3 atau "
5. Tampak gambaran vaskularisasi paru
1F. #ia/ragma terlihat naik) tampak gambaran .antung
ips Bemotret Thora' 7 pada pasien tak Koperati/
#alam memotret thora') .angan pernah lupakan <ody 9abitus Seseorang. Terutama
saat pasien tersebut tidak koperati/ dan dokter yang menangani menginginkan /oto
Thora' pasien. 7pabila badan pasien tersebut terlihat gemuk) dalam mengambil
gunakanlah kaset ukuran 31H"3 0m %apabila tersedia& dipasang se0ara lands0ape)
usahakan tepi atas kaset benar!benar berada tepat pada bahu pasien. 9al ini
dikarenakan ob.ek tebal akibat lemak yang menutupi daging dan tulang akan
melebar. ,amun apabila ukuran tubuh pasien tersebut terlihat kurus atau sedang)
usahakan sisakan .arak kira!kira 3 .ari antara batas atas kaset dengan bahu pasien.
9al ini dilakukan agar batas atas) 7pe' paru dan <atas <a2ah) kedua sinus
Eostopreni0us tidak terpotong.
Syarat Foto *ontgen itu dianggap punya kualitas baik
11F52FF5
<an.armasin!Jiib.2ordpress.0om.
Simetris. 8imana 0ara a /oto ini sudah simetris atau belum. @a dengan
membandingkan kanan kiri serta mengukur .antung dengan Eardiothora'i0 indeks.
Selain itu .uga denga melihat atoka dari midsternal ke kanan dan kiri dari klavikula.
#iukur sama pan.ang atau tidak dengan toleransi 1 mm.
(dentitas. @a tentulah identitas. Tak kenal maka tak saying .ar urang tuha tuh.
9aI.kalo tidak punya identitas ya dokternya akan bingung nih /oro punya siapa dan
ditu.ukan untuk siapa. asiennya pun akan bingung men0ari hasil /oto nya.
Komponen identitas paling penting adalah nama) tanggal) kanan kiri) no /oto.
(nsipirasi maksimal. Bengapa harus inspirasi maksimal. Kenapa ngga disuruh na/as
seperti biasa. #isuruh inspirasi maksimal supayaudara bias masuk maksimal sampai
alveoli sehingga paru dapat berkembang sempurna. 7kibatnya 0orakan paru dan
vaskuler tidak saling tumpang tindih dan terlihat dengan .elas) dia/ragma terlihat
dengan sinusnya dan .antung bias dinilai dengan benar.
8ambarnya tidak berbayang atau giyang. Kalo /oto yang ter0etak kabur) maka akan
bias menimbulkan gambaran seperti in-ltrate sehingga tentunya akan merugikan
pasien yang seharusnya normal malahan dianggap sakit.
Tidak ada arte/ak. <erupa kalung) rambut) anting) kan0ing) uang dan sebagainya
karena bias menutupi lapangan pandang /oto. Eontoh rambut itu mengandung
epitel!epitel sehingga bias menimbulkan salah persepsi sebab terlihat seperti
in-ltrate.
Ben0akup seluruh lapangan paru dari apeks paru hingga sinus dari dia/ragma.
Kualitas /oto harus pas yang terlihat dari tolak ukur k> sebagai tolak ukur kekuatan
paparan dan m7s sebagai tolak ukur lamanya paparan yang diberikan.
1. Syarat /oto rongten thora' yang baik adalahJ
KL .a2aban : dia/ragma setinggi 0osta i') sinus tidak boleh terpotong
Sebuah rongten /oto thora' dinyatakan baik %atau dapat dilan.utkan analisis
pemba0aannya& apabila memenuhi " syarat) yaitu :
! Tidak boleh ada bagian yang terpotong
! Kontras harus baik %apabila menggunakan&
! S0apula diproyeksikan keluar lapangan paru
! Sinus kosto/renikus tidak terpotong %untuk penge0ekan apakah sinus berbentuk
lan0ip atau .ustru tidak tampak&
Setelah keempat syarat terpenuhi) pemba0aan dilan.utkan ke pemba0aan letak
dia/ragma. *ongten dikatakan baik dan dalam keadaan inspirasi 0ukup apabila
dia/ragma terletak setinggi 0osta 5 sampai 0osta 1F %bila menggunakan 0osta
belakang& atau terletak setinggi 0osta 1 sampai 0osta 3 %bila menggunakan 0osta
depan&.
Thora' ,ormal
Foto Thora' yang baik akan memperlihatkan :
1. Tulang : ! klavikula
! tulang rusuk/iga
! s0apula
2. Jaringan lunak dinding thora'
3. paru!paru
". .antung
M Thoraks terbagi 2 oleh suatu ruangan yaitu mediastinum yang terletak di tengah!
tengah
M #isebelah kiri dan kanan Bediastinum terdapat paru!paru yang berisi udara
%radiolusen&
M Syarat /oto Thoraks yang baik
1. (dentitas tanda!tanda harus lengkap) misal :
! 7da marker * atau +
! ,omer Film
! ,ama penderita) umur) Jenis kelamin
! Tanggal pemotretan
! *S / klinik tempat /oto itu dibuat
2. Foto thoraks simetris) dapat dilihat dari garis median dan yang dipakai sebagai
parameter adalah u.ung
medial klavikula
3. Foto thoraks keta.amannya 0ukup) yang dipakai sebagai parameter adalah
vertebrae) yang terlihat
samapai vertebrae thora0alis "!1
yarat kondisi /oto standar:
1.
Simetris: proyeksi prosesus spinosus berada tepat di tengah antara 0aput 0lavi0ula.
2.
Kualitas baik: hal ini berkaitan dengan kualitas sinar ; di kamar rontgen. @ang
meliputi/a0tor:
N
Oaktu/lama e'posure millise0ond %ms&
N
7rus listrik tabung mili7mpere %m7&
N
Tegangan tabung kilovolt %k>&Ketiga hal di atas menentukan kualitas /oto:
o
Eukup: normal.#iketahui dari melihat lusensi udara yang terdapat di luar
tubuh danvertebra torakalis. ada 7 kondisi 0ukup tampak vert Th(!(>.
o
Kurang: bila /oto terlihat putih %samar!samar&
o
+ebih: bila /oto sangat hitam3.(nspirasi maksimal#ia/ragma setinggi >ert.Th ;
%dalam keadaan ekspirasi dia/ragma setinggi >ert.Th >((!
>(((&. Kosta 3 anterior memotong dome dia/ragma. <agaimana pada keadaan inspira
sikurangJ ada keadaan inspirasi yang kurang ukuran .antung dan mediastinum
meningkatsehingga dapat menyebabkan salah interpretasi) 0orakan bronkovaskuler
meningkat sehinggadapat ter.adi salah interpretasi .uga.Bediastinum adalah rongga
di antara paru!parukanan dan kiri yang berisi .antung) aorta) danarteri besar)
pembuluh darah vena besar) trakea) kelen.ar timus) sara/) .aringan ikat)
kelen.ar getah bening dan salurannya.Bediastinum terbagi atas " rongga
penting:a.Bediastinum superior) mulai pintu atas rongga dada sampai ke vertebra
torakal ke!1 dan bagian ba2ah sternum b.Bediastinum anterior) dari garis
batas mediastinum superior ke dia/ragma di depan .antung0.Bediastinum posterior)
dari garis batas mediastinum superiro ke dia/ragma di
belakang .antungd.Bediastinum medial %tengah& dari garis batas
Bediastinum superior ke dia/ragma diantara mediastinum anterior dan
posterior ".Skapula di luar paru<erkaitan dengan masalah posisi) apakah /oto itu 7
atau 7:

ada /oto 7 s0apula terletak di dalam bayangan toraks) sementara pada /oto
7s0apula terletak di luar bayangan toraks

ada /oto 7 klavikula terlihat lebih tegak dibanding /oto 7

ada /oto 7 .antung biasanya terlihat lebih .elas

ada /oto 7 gambaran vertebra biasanya terlihat lebih .elas

6ntuk tips gampang) /oto 7 biasanya labelnya terletak di sebelah kiri /oto%sebelah
kiri pasien&) sementara pada /oto 7 label biasanya terletak di sebelah kanan/oto
%sebelah kanan pasien&osisi lainnya terkait dengan /oto toraks:
a.
+ordotik %api0al lordoti0&) arah sinar dari 7 tapi bersudut 1F!3F
F
dari arah ba2ah) untuk melihat sarang!sarang di apeks %pun0ak paru& yang pada
/oto 7 tersembunyi di ba2ah0lavi0ula dan 0osta (. #ilakukan untuk memeriksa T<)
biasanya .enis minimal lesion.
b.
Foto lateral de0ubitus) dapat menun.ukkan adanya 0airan dalam pleura) misalnya
untuk membedakan gambaran e/usi subpulmoner %e/usi yang hanya mengisi ruan

Jadi) ET*: P%7Q<&/RS'1FFTKeadaan ET* U 1FT hanya berlaku pada orang de2asa)
sedang pada neonates biasanya ET* L 33T. Eardia0 diameter pada de2asa
normal) untuk laki!laki biasanya U 11)1 0m dan pada2anita U 1")1 0m.
erbedaan diameter 1)1 0m antara 2 /oto masih dianggap normal. Sebab!sebab
yang menungkinkan pembesaran L 1FT:
N
Eardia0 /ailure
N
eri0ardial eVusion
N
+e/t or right ventri0ular hypertrophy2.7orta
W
Tak melebar

6/ mengukur diameter ar0us aorta %dilatasi %!&) aneurisma %!& dll &

#iameter ar0us aorta U 3 ? G 0m %a&

Belebar pada aneurisma aorta dan hipertensi kronik atau tersembunyi

ada hipertensi aorta melebar lebih dulu) karena otot .antung lebih besar
sehinggaresistensi terhadap tekanan lebih tinggi daripada aorta.
W
Tak elongatio

7pakah aorta turtous

Jarak dari tip aorta ke garis mid 0aput klavi0ula L 1)1 ? 2 0m %b&

ada hipertensi lebih dulu elongasi daripada melebar


W
Tak kalsi-kasi %aterosklerosis&

Clastisitas berkurang
D
aneurisma

+umen menge0il

Kaku
D
melar
D
tekanan darah meningkat

Kalsi-kasi di aorta) berarti ada kalsi-kasi di peri/er


D
stroke) karenasklerosis
D
serebri

3.Bediastinum Superior
!
Tidak melebar
D
batas mediastinum tidak melebihi 1/3 hemitorak !
Tumor di dada %tumor mediastinum&".Tra0hea di tengah / midline!Tidak deviasi ke
kanan/kiri o/k pendesakan %massa& atau penarikan %atelektasis&
1.
9ilusA normalnya hilus sebelah kiri lebih tinggi daripada hilus sebelah kanan.
!
Tak melebar
D
tidak lebih lebar dari tra0hea. 7.> pulmonalis tidak
berdilatasi)kalau berdilatasi berarti ada gangguan paru dan atau .antung. ada hiper
tensi a2alde0omp) hilus sudah melebar tapi .antung belum membesar. #era.at
de0omp:(: masih bisa .alan dan beraktivitas tetapi sudah mulai sesak pada .arak
1FF meter ((: tidak sampai 1FF meter .alan) sudah sesak (((: tidak bisa melakukan
aktivitas ringan(>: hanya bisa berbaring di tempat tidur
!
Tak menebal
D
kurang radioopaX dibanding .antung. <ila menebal berarti adahipertro-) yang
merupakan tanda penyakit kronis.
!
Tak suram
D
lining hilus .elas) tidak kabur. Kalau batas tidak .elas berarti adain-ltrate di hilus
karena ekstravasasi %merembes&A ada bendungan.3.aru
!
<ron0hovaskuler
D
vaskuler
D
dikotomi %ber0abang&
!
Eorakan bron0hovaskular U 2/3 lap paru. <ila L 2/3 kemungkinan
ada bron0hitiskronik
D
peningkatan tekanan pembuluh darah
D
pembuluh darah dilatasi. <ila 0orakanmengarah ke apeks) biasanya pada de0omp.!
Tak tampak in-ltrat
!
Tak tampak lesi
D
nodul) 0orakan meningkat) kranialisasi dll4.#ia/ragma!Kanan L kiri

!U 1.1 tinggi 0orpus vert
!
+i0in
D
tidak suram %bergerak&!ada hernia dia/ragmatika traumatika) dia/ragma kiri lebih
tinggi dari kanan.G.Sinus kosto/renikus!Sudut yang dibentuk oleh 0ostae
dan dia/ragma!+an0ip!<ila tumpul biasanya merupakan
pertanda adanya 0airan di rongga pleura5.Tulang!Eostae) vertebra torakalis) Ealvi0u
la dan Skapula!7da/tidak /raktur !7da/tidak skoliosis
!
Struktur tulang
D
osteoporosis / tidak
!
+esi blastik / lusen
D
metastase ke tulang1F.Jaringan lunak !Ketebalan!So/t tissue mass %0/ tiroid
intratorakal) kgb aksila dll&!Cm-sema subkutis
:si-kasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula se.ak
umur embrio 3!4 minggu dan berlangsung sampai de2asa. :si-kasi dimulai dari
sel!sel mesenkim memasuki daerah osi-kasi) bila daerah tersebut banyak
mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas) bila tidak mengandung
pembuluh darah akan membentuk kondroblas.
embentukan tulang ra2an ter.adi segera setelah terbentuk tulang ra2an
%kartilago&. Bula!mula pembuluh darah menembus peri0hondrium di bagian tengah
batang tulang ra2an) merangsang sel!sel peri0hondrium berubah men.adi
osteoblas. :steoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta)
peri0hondrium berubah men.adi periosteum. <ersamaan dengan proses ini pada
bagian dalam tulang ra2an di daerah dia-sis yang disebut .uga pusat osi-kasi
primer) sel!sel tulang ra2an membesar kemudian pe0ah sehingga ter.adi kenaikan
p9 %men.adi basa& akibatnya Yat kapur didepositkan) dengan demikian
terganggulah nutrisi semua sel!sel tulang ra2an dan menyebabkan kematian pada
sel!sel tulang ra2an ini.
Kemudian akan ter.adi degenerasi %kemunduran bentuk dan /ungsi& dan pelarutan
dari Yat!Yat interseluler %termasuk Yat kapur& bersamaan dengan masuknya
pembuluh darah ke daerah ini) sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
ada tahap selan.utnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga
ter.adi pusat osi-kasi sekunder) terbentuklah tulang spongiosa. #engan demikian
masih tersisa tulang ra2an dikedua u.ung epi-se yang berperan penting dalam
pergerakan sendi dan satu tulang ra2an di antara epi-se dan dia-se yang disebut
dengan 0akram epi-se.
Selama pertumbuhan) sel!sel tulang ra2an pada 0akram epi-se terus!menerus
membelah kemudian han0ur dan tulang ra2an diganti dengan tulang di daerah
dia-se) dengan demikian tebal 0akram epi-se tetap sedangkan tulang akan tumbuh
meman.ang. ada pertumbuhan diameter %lebar& tulang) tulang didaerah rongga
sumsum dihan0urkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar) dan
pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan!lapisan
tulang baru di daerah permukaan.
roteksi radiasi atau proteksi radiologi
roteksi radiasi atau proteksi radiologi
engukuran yang berhubungan dengan pembatasan pengaruh merusak akibat
radiasi pengion pada manusia) misalnya pembatasan paparan eksternal radiasi)
pembatasan penyatuan radionuklida) .uga pembatasan penyakit akibat 0edera
karena hal di atas
http://ansn.bapeten.go.id/do2nload.phpJ-dK$-lenameK31.pd/$do2nK1
1. erananan radiology dalam kedokteranJ
2. Sinar ?; : #e-nisi ) si/at) proses ter.adinya J
3. rosedur ker.a kamar gelap J
". Syarat /oto thora' layak ba0a A indikasi /oto thora' A yg dinilai pd /oto thora'J
1. Bedia kontras beserta kadarnya J
3. Ehole0ystogra- : #e-nisi ) ma0am) bahan kontrasnya) prosedurnya J
4. rinsip 6S8 J
G. <,:!(> : prinsip ) prosedur ) bahan kontras %dosis&) ersiapan) e/ek samping)
penggunaan/penanggulangan J
5. osisi o00ipital J
1F. osisi /or!opti0um
11. osisi Bastoid
12. osisi sinus paranasal
13. osisi 0ervi0al
1". Kapan 9S8 dilakukan pada siklus mens J mengapa J
11. rinsip ker.a ET!S0an
13. ersiapan :B
14. 9S8 : kontras ) indikasi ) K( ) kenapa di lakukan hari ke!5/1F
Ja2ab :
1. *adiologi merupakan 0abang ilmu kedokteran yg menggunakan energi ion /non
ion) yg dapat di gunakan sebagai sarana diagnosis %normal/sakit& dan therapy
%radiasi)-siotherapy)dll&.

2. #e-nisi Sinar!;
D an0aran gel. Clektromagnetik yg se.enis dgn gel. *adiasi) anas) 0ahaya dan
sinar 6>) tetapi dgn pan.ang gel yg sangat pendek yaitu 1/1F.FFF p.g gel 0ahaya
tempat proses ter.adinya
Si/at Sinar!; :
! #aya tembus sgt besar
! .g gel sgt pendek %1/1F.FFF& dr p.g gel 0hy tampak.
! #pt mengionisasi Yat.
! #pt menghitamkan plat -lm %photographi0 eVe0t&
! Fluoresensi
! <iologi0 eVe0t D menimbulkan perubahan biologis pd .aringan.
! enyerapan D mkn Z kepadatan %berat atomnya& ) LL penyerapannya.

roses ter.adinya Sinar!; :
1. Katoda dipanaskan % L 2F.FFF [0 &sampai menyala dgn mengalirkan listrik yg
berasal dari trans/ormator.
2. Karena panas) elektron2 dr katoda terlepas.
3. Oaktu dihubungkan dengan trans/ormator teg tinggi) elektron2 diper0epat
gerakannya menu.u anoda dan dipusatkan ke alat pemusat.
". Filamen dibuat relative negative thd sasaran %target& dgn memilih potensial
tinggi.
1. 72an2 elektron mendadak dihentikan pd sasaran shg terbentuk panas % 55
T & dan sinar ; %1 T&
3. elindung % perisai & timah akan men0egah keluarnya Sinar?; dr tabung) shg
sinar ; yg terbentuk hanya dpt keluar melalui .endela.
4. anas yg tinggi pd sasaran akibat benturan ele0tron ditiadakan dgn radiator
pendingin.
3. Syarat kamar gelap :
! 6kuran memadai $ proporsional dgn kapasitas dan beban ker.a
! Terlindung dr radiasi) sinar matahari dan bhn kimia lain) selain lar u/
pengolahan /oto.
! Sirkulasi $ suhu udara baik % 13 ? 21 [0&
! 7ir yg bersih
! #inding $ lantai yg thn keropos
! Kelengkapan alat2 kmr gelap yg ememadai
! +ampu kamar gelap yg aman $ tidak bo0or


". Syarat /oto thora' yg baik :
! Simetris D .rk 0lavi0ula!sternum ka!ki ? sinus 0osto/reni0us sama tinggi dalam
dia/ragma.
! Tidak terpotong
! Tidak kabur/goyang
! Tidak ada arte/ak
! S0apula hrs terbuka
! #ensitasnya baik D t\lihat vertebra 1!" dgn .elas % selebinya gak .elas &
! 7da label
! 7da marker
! (nspirasi dalam $ optimalD t\lihat 0osta 3 % depan &) 0osta 1!5 %blkng& dgn
.elas.

(ndikasi /oto thora' :
! Bedi0al 0he0k up
! ersiapan operasi
! Trauma thora' D em-sema subkutis) hemato thora') pneumonia
! <atuk kronis LL 2 mggu
! ,yeri dada
! Kelainan .tg
! Sesak
! Ben0ari metastasis 0a
! 7spirasi
! *S# % respiration syndrome distress & D kelainan .t 0ongenital ) 7spirasi
mekonium.

@g dinilai pd /oto thora':
1. Bedia kontras D Yat yg dapat membedakan antara .aringan dan tulang pada /oto
*].

Ba0am Bedia Kontras :
1. Bk positi/ %<7 tinggi & D padat / 0air
Eo/ @odium) <arium
2. Bk negative %<7 rendah& D gas
Eo/ 6dara) :2) Eo2.
8una media kontras :
! melihat // organ yg diperiksa
! melihat bentuk $ anatomi organ

Eara masuk kontras :
! :ral D oesophagography) analisa .tng) duodenum) 0holesystograpy oral.
! (> D <,:!(> ) ET!S0an ) Eholesysthography (>) 7rteriography.
! (ntra anal D 0olon inloop
! (ntra vaginal D 9S % 9ystero Salphyngo 8raphy &
! (ntra uretra D urethro0ystography
! (ntra du0tus D Sialography
! (ntra dural D Byelography.

Bedia kontras $ kadar :
! :eso/agus D <aSo" kental %oral& !!! 1 : 2
! +ambung /#uodenum D <aSo" en0er %oral& !!! 1 : 3
! Eolon D <aSF" enema %LL en0er & !!! 1 : G / 1 : 1F
! 9S8D 6rogra-n 3FT) +ipiodol ultra^uid ) 9ipaXue 1T) Cndogra-n
! <,: ? (> D 6rogra-n 43T) Telebri' 3FFmg/1amp %sesuai buku&) :mniopaXue
3FF mg.
! *8/78 D urogra-n 43T ) Telebri' 31F mg _ amp
! ET!S0an D (opamiro 31F mg) 6ltravist 31F!34F mg

! Eholesistography : ! :ral D <iloptin /TelepaXue 3 gr.
! (> D (odipamide % (odine 1F T &.
! <ronkhogra-
K( BK :
! anak2
! lansia
! ggn .tg
! astma
! alergi sea/ood) obat
! hypertensi
! an'ietas tanpa sebab

*eaksi yg timbul ok BK :
1. khemotoksitosis
2. :smotoksisitas
3. Toksisitas (on
". #osis LL
C/ek samping :

*(,87, :
! mual muntah
! rasa panas
! bersin menguap
! tenggorok mengelitik $ batuk
th/ :
! tenangkan ps
! miringkan kepala
! beri o2
! gelisa kasih valium 1!1F mg (> pelan2

SC#7,8 % r' kulit/se.enis alergi&:
! kemerahan lo0al di tempat suntikan
! urtikaria dgn/` gatal
! bengkak urtikaria
th/ :
! antihistamin (>
! kortikosteroid (>

<C*7T :
! kemerahan di muka $ seluruh tubuh
! rasa takut) 0emas) gelisah
! utrikaria selurh tbh Q gatal
! mengigil $ skt punggung
! muntah Q hilang kesadaran
th/:
! stop kontras
! baringkan tungkai lbh tinggi dr kepala
! adrenalin 1 mg/1ml (B
! in/use
! bila adrenalin respon ! ) beri :2 / masker endotra0heal

tambahan :
! kortikosteroid (> % hidrokortison/de'ametason& D 2! 3 mg / kg<<.
! 7ntihistamin (> % prometasin /di/enhidramin & D F)1 ? 1 mg /kg<<
! <ron0hodilator aerosol bila ada spasme / semprot le2at masker / amino-lin (>
1F menit dgn in/use.
!
Konsul sito : hub (*# / anestesi / (E6
3. Eholesistogra- :
DBa0am : :ral dan (>

<hn kontras :
! Sodiumopodate %biloptin&
! telepaXue
! 0alsiumopodate %Solubiloptin&

dosis K 3 gr.
(ndikasi :
! 8gn /ungsi empedu
! <atu
! *adang
! Tumor
! aska 0holesistekomi
! Kolesterosis
! Eholelitiosis
! Kel. Eongenital

Kontra indikasi :
! 7lergi kontras
! Tirotoksikosis
! Kel. Jtng berat
! K6 yg buruk.


rosedur :
:ral :
! makanan siang adl makanan terakhir yg mengandung lemak % sehari sebelum
pemeriksaan dilakukan&
! Stl makan malam yg tidak mengandung lemak) diberikan 3 gran telepaXue at
biloptin oral
! Foto polos abdomen dibuat sebelum pemberian kontras 12!1" .am stl
pemberian kontras.
! <uat /oto berdiri u/ melihat gbr batu yg berlapis2 % msh tersembunyi & atau
/oto lateral dekubitus.
! s diberikan makanan yg mengandung lemak tdr dr : roti yg diolesi mentega)
telur mata sapi $ " gelas susu. 1F ?11 mnt kemudian dibuat /oto <,: u/ melihat
kontraksi kandung empedu.
! #pt pula di buat /oto 3F mnt $ 1 .am.

(> :
! kontras lodopomide % bilegra-n & 2F ml
! bhn kontras disuntikan p\lahan 11!3F mnt dgn in/use
! permeriksaan dlakukan pd saat pasien uasa
! /oto polos abdomen dibuat 11 mnt stlh in/use dimulai) .ika duktus sdh tampak
dibuat tomogram.
! Foto b\rikutnya 2 .am stlh in/use.
4.rinsip 6S8 :
! #e-nisi D prm' dgn m\gunakan gel suara dgn /rek2ensi tinggi %1!1F BhY&
! rinsip D gel /rek Z dihasilkan dari kristal yg tdp dlm alat yg disbt transdu0er)
perubahan bentuk akibat gaya mekanis pd kristal akan menimbulkan tegangan
listrik%/enomena e/ek pieYoele0tri0&.

(ndikasi 6S8 :
! menemukan / menentukan kelainan adanya suatu masa dalam rongga
abdomen dan pelvis
! membedakan kista dan masa solid
! mempela.ari gerak organ ) dan .uga dapat mengetahui gerak .anin dan
.antungnya.
! Bembantu biopsy .arum terpimpin
! Bengukur/menentukan volume organ
G.
<,:
Dyg dinilai kandung kemih $ gin.al :
! distribusi udara dlm usus rata / `
! 0ontour gin.al , / `
! batu : radiopak ) radiolusent % ` tampak pd <,: dgn ivp t\ lihat&.
! soas line simetris /`
! Tlg vertebra) tlg pelvis D s0oliosis) spur
(> :

ersiapan :
! in/ormed 0onsent dgn materai
! tes alergi thd kntras
! 2 hr sblm p' ps hrs makan bubur ke0ap
! puasa 12 .am % G ?1F .am sblmnya diberi la'an dan ps disuruh bergerak agar
usus kosong dari /e0es dan gas&

Kontras :
! urogra-n 3FT at 43T dosis 2F) "F) 3F 00 % 1 amp 2F 00 &.
! ,eonatus / bayi 1 00 / kg<<) minimal G 00

(ndikasi :
! kelainan 0ongenital
! in/eksi menahun gin.al
! tumor gin.al
! urolith
! trauma abdomen
! lo2 ba0k pain yg lama

Kontra indikasi :
! alergi kontras
! // gin.al yg buruk )ureum L 3F T ) 0ratinin L 2 mg T
! de0omp 0ordis
! peny. 9epar yg berat
! BB
! (n/eksi akut tr. 6rinarius
! *'. Eairan yg berlebihan.


rosedur/teknik :
! kontras disuntikan (> perlahan
! koreksi dgn bola tennis) sedikit diba2ah 0rista illia0a
! /oto dibuat pd menit ke 1F)) 2F) "F) I. 2" .am.

C/ek samping :
! plgn ringan : nausea) vomit
! nyeri setempat
! sesak krn laryng edema
! vertigo sho0k
th/ : antihistamin) epine/rin ) o'ygen ) perbaiki K6.
rinsip Et!S0an %9ouns-eld& :
! 0omputer u/ menggantikan peranan -lm kaset) kamar gelap
! tabung bisi sinar ' bhadapan dgn dete0tor
! bergerak 33F[ ) tabung menyinari ps ) dete0tor menangkap sisa2 sinar ' yg
menembus pasien
! data dikirim ke 0omp dan di olah
! hasil berupa s0an.

rosedure:
Bula2 dibuat topogram /s0anogram u/ memprogram potonganmana yg akan dibuat.

Keuntungan :
! bisa melihat lesi otak ke0il yg ` terdeteksi oleh plain /ot
! lokasi lesi otak bisa ditentukan dgn pasti
! daya radiasi tidak terlalu ` disbanding plan /ot

Kerugian :
! mahal
! ` dpt di pakai pd pasien yg non ?kooperati/
! perlu 2aktu lebih lama.
9S8

dilakukan pd hari ke 5 ?1F sesudah haid dimulai) krm saat itu haid biasanya sdh
terhenti dan selaput lender uterus si/atnya tenang) .ika masih ada perdarahan 9S8
` boleh dilakukan krn takut kontras masuk ke pembuluh dara balik.

Kontras :
! lipiodol ultra^uid
! urogra-n 3F T
! endogra-n
! solpi' % sodium a0etriYoat Q polyvinylpirolidone&

(ndikasi :
! Belihat potensi tuba $ dpt menilai 0ervi'
! Jg dpt menilai : peradangan) anomaly ) in/ertilitas) tumor) translokasi (6#.

Kontra indikasi :
! in^amasi akut pd abdomen
! perdarahan pervaginam yg berat
! in/eksi vagina
! hamil muda

Komplikasi :
! nyeri
! presho0k D hypersensitive
! intravasasi ke vena
! eksasertasi in/eksi /undus J
7bdomen 3 posisi :
7nak2:
1. 7 supine D sinar horiYontal
2. 7 supine D!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
3. Supine D sinar verti0al A proyeksi 7.
#e2asa :
1. 7 supine D sinar verti0al
2. #uduk/ _ duduk / berdiri D 7 horiYontal
3. ++# D 7 horiYontal
6kuran ,ormal :rgan:
6sus halus : K 3)1 0m +KG)1 0m
Sigmoid : l K 2)1 0m
Eolon : p 51 ? 121 0m
7ppendi' : p 2.1 ?22.1 0m
*ektum dimulai setinggi S3

Fraktur
Ba0am :
! krn trauma berat
! spontan / patologik
! stress //atiXue

Type /raktur :
! transverses
! dolik
! ovulsi
! kompresi
! komuniti/
! greensti0k
! epi-sis dgn separasi
! impresi
222.geo0ities.0om/koskap3sakti/pretestradio/.html
*adiasi adalah pan0aran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas) partikel atau gelombang elektromagnetik/0ahaya %/oton& dari sumber radiasi.
7da beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita) 0ontohnya
adalah televisi) lampu penerangan) alat pemanas makanan %mi0ro2ave oven&)
komputer) dan lain!lain.
enemuan Sinar!;
#i akhir tahun 1G51) *oentgen %Oilhelm Eonrad *oentgen) Jerman) 1G"1!1523&)
seorang pro/esor -sika dan rektor 6niversitas OuerYburg di Jerman dengan
sungguh!sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. (a membungkus
tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak ter.adi kebo0oran /otoluminesensi dari
dalam tabung ke luar.
+alu ia membuat ruang penelitian men.adi gelap. ada saat membangkitkan sinar
katoda) ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. elat /otoluminesensi yang ada
di atas me.a mulai berpendar di dalam kegelapan. Oalaupun di.auhkan dari tabung)
pelat tersebut tetap berpendar. #i.auhkan sampai lebih 1 m dari tabung) pelat
masih tetap berpendar. *oentgen berpikir pasti ada .enis radiasi baru yang belum
diketahui ter.adi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat /otoluminesensi
berpendar. *adiasi ini disebut sinar!; yang maksudnya adalah radiasi yang belum
diketahui.
Selan.utnya... a 1G325 bytes lagi a <eri komentarJ
*adiasi : JC,(S *7#(7S(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/22 2:31:2G %"21F reads&
Se0ara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non!
pengion.
*adiasi engion
*adiasi pengion adalah .enis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi
%terbentuknya ion positi/ dan ion negati/& apabila berinteraksi dengan materi. @ang
termasuk dalam .enis radiasi pengion adalah partikel alpha) partikel beta) sinar
gamma) sinar!; dan neutron. Setiap .enis radiasi memiliki karakteristik khusus.
Selan.utnya... a ""11 bytes lagi a 2 komentar
*adiasi : S(F7T *7#(7S(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/22 1:14:3G %3"G" reads&
7da dua ma0am si/at radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan
sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan) yaitu sebagai berikut :
Selan.utnya... a 53" bytes lagi a <eri komentarJ
*adiasi : S6B<C* *7#(7S(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/21 23:21:12 %"151 reads&
*adiasi berada di mana!mana) karena sumber radiasi tersebar di mana sa.a di alam
semesta) baik yang ter.adi se0ara alami %sumber radiasi alam& maupun yang ter.adi
karena aktivitas manusia %sumber radiasi buatan&. Sumber radiasi alam sudah ada
se.ak alam semesta terbentuk) dan radiasi yang dipan0arkan oleh sumber alam ini
disebut radiasi latar belakang. Sedangkan sumber radiasi buatan baru diproduksi di
abad 2F) tetapi telah memberikan paparan se0ara signi-kan kepada manusia.
Selan.utnya... a 4411 bytes lagi a <eri komentarJ
*adiasi : (,TC*7KS( *7#(7S(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/21 15:"4:F4 %3222 reads&
7pa yang akan ter.adi apabila radiasi berinteraksi dengan suatu materi J
*adiasi apabila menumbuk suatu materi maka akan ter.adi interaksi yang akan
menimbulkan berbagai e/ek. C/ek!e/ek radiasi ini bergantung pada .enis radiasi)
energi dan .uga bergantung pada .enis materi yang ditumbuk. ada umumnya
radiasi dapat menyebabkan proses ionisasi dan atau proses eksitasi ketika mele2ati
materi yang ditumbuknya.
Selan.utnya... a 1342" bytes lagi a <eri komentarJ
*adiasi : S7T67, *7#(7S(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/14 21:F1:12 %34FG reads&
7pakah radiasi mempunyai besaran satuanJ
Sama halnya dengan besaran -sis lainnya) seperti pan.ang yang mempunyai satuan
%ukuran& meter) in0hi) /eetA satuan berat %kilogram) ton) pound&A satuan volume
%liter) meter kubik&A maka radiasi pun mempunyai satuan atau ukuran untuk
menun.ukkan besarnya paparan atau pan0aran radiasi dari suatu sumber radiasi
maupun banyaknya dosis radiasi yang diberikan atau diterima oleh suatu medium
yang terkena radiasi.
Bengapa radiasi nuklir mempunyai satuan tidak lain karena radiasi nuklir) seperti
halnya panas dan 0ahaya yang dipan0arkan dari matahari) memba2a %mentrans/er&
energi yang diteruskan ke bumi dan atmos-r. Jadi radiasi nuklir .uga memba2a atau
mentrans/er energi dari sumber radiasi yang diteruskan ke medium yang menerima
radiasi. Sumber radiasi dapat berasal dari Yat radioakti/) pesa2at sinar!;) dan
lainnya.
Selan.utnya... a G23" bytes lagi a 1 komentar
*adiasi : CFCK <(:+:8(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/14 2F:32:F" %1445 reads&
(,TC*7KS( #C,87, B7TC*( <(:+:8(K
<agaimana ter.adinya interaksi radiasi dengan materi biologikJ
Tubuh terdiri dari berbagai ma0am organ seperti hati) gin.al) paru dan lainnya.
Setiap organ tubuh tersusun atas .aringan yang merupakan kumpulan sel yang
mempunyai /ungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit /ungsional terke0il dari
tubuh dapat men.alankan /ungsi hidup se0ara lengkap dan sempurna seperti
pembelahan) perna/asan) pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen
utama) yaitu sitoplasma dan inti sel %nu0leus&. Sitoplasma mengandung se.umlah
organel sel yang ber/ungsi mengatur berbagai /ungsi metabolisme penting sel. (nti
sel mengandung struktur biologi0 yang sangat kompleks yang disebut kromosom
yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua in/ormasi
genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia.
Kromosom manusia yang ber.umlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang
merupakan suatu rantai pendek dari #,7 %#eoo'yribonu0lei0 a0id& yang memba2a
suatu kode in/ormasi tertentu dan spesi-k.
Selan.utnya... a 12353 bytes lagi a <eri komentarJ
*adiasi : *:TCKS( *7#(7S(
#iposting oleh yudhi on 2FFG/1/14 15:"1:1" %"12G reads&
7pakah ada prinsip dasar yang harus dipatuhi dalam penggunaan radiasi untuk
berbagai keperluanJ
#alam penggunaan radiasi untuk berbagai keperluan ada ketentuan yang harus
dipatuhi untuk men0egah penerimaan dosis yang tidak seharusnya terhadap
seseorang. 7da 3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh (nternational
Eommission *adiologi0al rote0tion %(E*& untuk dipatuhi) yaitu :
7pakah ada prinsip dasar yang harus dipatuhi dalam penggunaan radiasi untuk
berbagai keperluanJ
#alam penggunaan radiasi untuk berbagai keperluan ada ketentuan yang harus
dipatuhi untuk men0egah penerimaan dosis yang tidak seharusnya terhadap
seseorang. 7da 3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh (nternational
Eommission *adiologi0al rote0tion %(E*& untuk dipatuhi) yaitu :
Justi-kasi
Setiap pemakaian Yat radioakti/ atau sumber lainnya harus didasarkan pada aYaY
man/aat. Suatu kegiatan yang men0akup paparan atau potensi paparan hanya
disetu.ui .ika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi
individu atau masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang timbul
terhadap kesehatan.
+imitasi
#osisi ekivalen yang diterima peker.a radiasi atau masyarakat tidak boleh
melalmpaui ,ilai <atas #osis %,<#& yang telah ditetapkan. <atas dosis bagi peker.a
radiasi dimaksudkan untuk men0egah mun0ulnya e/ek deterministik %non stokastik&
dan mengurangi peluang ter.adinya e/ek stokastik.
:ptimasi
Semua penyinaran ahrus diusahakan serendah!rendahnya %as lo2 as reasonably
a0hieveable ! 7+7*7&) dengan mempertimbangkan /aktor ekonomi dan sosial.
Kegiatan peman/aatan tenaga nuklir harus diren0anakan dan sumber radiasi harus
diran0ang dan dioperasikan untuk men.amin agar paparan radiasi yang ter.adi
dapat ditekan serendah!rendahnya. #engan demikian) sistem pembatasan dosis ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
ada suatu kasus tertentu) ada kalanya ketiga prinsip di atas tidak dapat dipenuhi
seluruhnya. Bisalnya dalam penggunaan radiasi untuk kesehatan) tidak mungkin
menerapkan batas dosis radiasi terhadap pasien. ada pemeriksaan sinar!;)
seseorang menerima dosis beberapa kali melebihi batas yang ditentukan bagi
masyarakat) dan dalam radioterapi %penyembuhan penyakit dengan radiasi& batas
dosisnya seratus kali melebihi batas yang ditentukan untuk para peker.a radiasi.
emikirannya adalah bah2a man/aat yang diperoleh dari pengobatan ini lebih besar
daripada bahaya yang diakibatkan oleh dosis yang diberikan) 2alaupun dosis yang
diberikan tinggi. Tanpa radioterapi dan tanpa menerima dosis radiasi) pengaruh
penyakitnya %misalnya kanker& akan tetap /atal bagi penderitanya. 6ntuk
mengurangi dampak dari penggunaan radiasi dosis tinggi maka /aktor keselamatan
dan keamanan harus tetap diperhatikan) antara lain: peralatan yang digunakan
harus beroperasi dengan baik memenuhi standarisasi dan kalibarasi) operator yang
terlatih) mematuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku.
<atas #osis
<agaimana pembatasan dosis radiasi pada manusia baik untuk peker.a radiasi
maupun masyarakat umum J
embatasan dosis radiasi terhadap manusia tu.uannya adalah untuk melindungi
manusia dan lingkungan dari resiko radiasi yang dapt mengganggu kesehatan.
embatasan dosis radiasi baru dikenal pada tahun 152G yaitu se.ak dibentuknya
organisasi internasional untuk proteksi radiasi %(nternational Eommission on
*adiologi0al rote0tion/(E*&. elopor proteksi radiasi yang terkenal adalah seorang
ilmu2an dari S2edia bernama *ol/ Sievert. (a lahir pada tahun 1G53 ketika 9enri
<e0Xuerel menemukan Yat radioakti/ alam. Sievert kemudian diabadikan sebagai
satuan dosis paparan radiasi dalam sistem Satuan (nternasional %S(&. 1 Sievert %Sv&
menun.ukkan berapa besar dosis paparan radiasi dari sumber radioakti/ yang
diserap oleh tubuh per satuan massa %berat&) yang mengakibatkan kerusakan
se0ara biologis pada sel/.aringan.
Benurut rekomendasi (E*) peker.a radiasi yang di tempat ker.anya terkena radiasi
tidak boleh menerima dosis radiasi lebih dari 1F mSv per tahun dan rata!rata
pertahun selama 1 tahun tidak boleh lebih dari 2F mSv. ,ilai maksimum ini disebut
,ilai <atas #osis %,<#&. Jika 2anita hamil yang di tempat ker.anya terkena radiasi)
diterapkan batas radiasi yang lebih ketat. #osis radiasi paling tinggi yang diiYinkan
selama kehamilan adalah 2 mSv.
Basyarakat umum dilindungi terhadap radiasi dengan menetapkan tidak ada satu
kegiatanpun yang boleh mengenai masyarakat dengan dosis melebihi rata!rata 1
mSv per tahun dan tidak boleh ada satupun ke.adian yang boleh mengakibatkan
masyarakat menerima lebih dari 1 mSv.
Khusus untuk daerah di sekitar embangkit +istrik Tenaga ,uklir %+T,&) ditetapkan
batas!batas yang bahkan lebih ketat. #osis tertinggi yang diiYinkan diterima oleh
masyarakat yang tinggal di sekitar +T, adalah F)1 mSv pertahun. ada
kenyataannya kebanyakan +T, hanya melepaskan sangat sedikit Yat radioakti/ ke
lingkungan) yaitu antara F)FF1 sampai F)F1 pertahun.
rinsip #asar
<agaimana 0aranya melakukan pen0egahan terhadap paparan radiasi dari suatu
sumber radiasiJ
engamanan tehadap peker.a radiasi) masyarakat dan lingkungan sekitar terhadap
radiasi harus diupayakan se0eermat mungkin untuk men0egah ter.adinya paparan
yang berlebihan. Eara!0ara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Benggunakan pelindung
+a.u dosis dapat dikurangi dengan memasang penahan radiasi diantara sumber
radiasi dan orang yang beker.a. #engan teknik ini maka seseorang dimungkinkan
beker.a pada .arak yang tidak terlalu .auh dari sumber radiasi) sehingga peker.aan
dapat diker.akan dengan baik dan peker.a tidak menerima paparand osis yang
berlebihan. Jenis penahan radiasi yang digunakan bergantung pada .enis dan energi
radiasi.
*adiasi 7l/a
artikel al/a memiliki .angkauan yang pendek di udara dan dapat dihentikan dengan
selembar kertas.
*adiasi <eta.
#alam interaksi partikel beta berenergi tinggi dengan bahan dapat menimbulkan
pan0aran sinar!' yang dikenal sebagai radiasi brehmstrahlung. :leh karena itu)
untuk partikel beta dibutuhkan penahan radiasi bernomor atom rendah %untuk
memindahkan produksi bremstrahlung& dan dilapisi bahan bernomor atom tinggi
%untuk mengatenuasi intensitas bremstrahlunbg yang ter.adi&. <ahan yang
direkomendasikan untuk menahan radiasi beta energi tinggi adalah perspeks yang
dikelilingi timbal.
*adiasi 8amma.
7pabila sinar gamma berinteraksi dengan bahan) radiasi tersebut tidak diserap
seluruhnya oleh bahan. Sebaliknya radiasi tersebut akan mengalami atenuasi atau
pengurangan intensitas. <ahan yang paling baik untuk digunakan sebagai penahan
radiasi gamma adalah bahan yang bernomor atom tinggi) seperti timbal) beton dan
uranium susut kadar.
,eutron.
Terserapnya neutron oleh penahan adalah karena perlambatan energi neutron
melalui tumbukan dan kemudian ter.adi tangkapan neutron. 6ntuk dua ke.adian ini)
bahan penahan yang sesuai adalah kombinasi bahan yang kandungan hidrogennya
tinggi %air) lilin parabn) polietilen dan beton& untuk memperlambat neutron. <oron
digunakan untuk menangkap neutron lambat. +ilin parabn yang mengandung boron
digunakan sebagai penahan ukuran ke0il. *eaksi tangkapan dengan boron!1F : 1F<
%n) J&4+i menyatakan bah2a inti ataom boron!1F menyerap neutron) mengemisikan
partikel al/a dan terbentuk inti lithium!4. artikel al/a mudah diserap oleh bahan
sekelilingnya.
Ben.aga .arak.
*adiasi dipan0arkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin dekat tubuh kita
dengan sumer radiasi maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar.
6ntuk men0egah paparan radiasi tersebut kita dapat men.aga .arak pada tingkat
yang aman dari sumber radiasi.
Bembatasi 2aktu.
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada di dekat sumber
radiasi untuk men0egah ter.adinya paparan radiasi yang besar. 6ntuk itu kepada
peker.a radiasi diberlakukan pengaturan 2aktu beker.a di daerah radiasi.
6ntuk masyarakat umum pen0egahan terhadap paparan radiasi yang berasal dari
instalasi nuklir dilakukan dengan mengatur .arak antara instalasi nuklir dengan
lokasi tempat tinggal masyarakat di sekitarnya pada .arak tertentu. Selain itu .uga
dibuat pagar pembatas area untuk men0egah masyarakat tidak melakukan aktivitas
di dekat instalasi tersebut) ke0uali dengan iYin khusus dari penguasa instalasi.
6ntuk penanganan terhadap .enis!.enis radiasi yang berasal dari sumber alam tidak
diatur se0ara khusus karena paparan radiasinya sangat rendah dan tidak
menyebabkan gangguan kesehatan.
2. http://222.in/onuklir.0om/modules/ne2s/arti0le.phpJstoryidK21
S(F7T!S(F7T S(,7*!;
c Sinar!; ialah satu .enis gelombang elektromagnet yang mempunyai pan.ang
gelombang yang pendek %dalam tertib 1F!5 !1F!11 m&.
c Sinar!; mempunyai kuasa pengionan yang rendah) ia boleh mengionkan molekul!
molekul udara.
c Sinar!; mempunyai kuasa penembusan yang tinggi.
Sinar!; yang mempunyai kuasa penembusan yang sangat tinggi dipanggil sinar!;
keras. (a mempunyai pan.ang gelombang yang pendek. (a biasanya digunakan
dalam perindustrian.
Sinar!; yang mempunyai kuasa penembusan yang kurang tinggi dipanggil sinar!;
lembut. (a mempunyai pan.ang gelombang yang lebih pan.ang. (a biasanya
digunakan dalam bidang perubatan.
c Sinar!; boleh dibelaukan oleh satu hablur. :leh kerana pemisahan atom dalam
hablur adalah dalam tertib pa.ang gelombang sinar!; %1F!1Fm&) maka hablur boleh
digunakan sebagai satu parutan belauan untuk sinar!;.
http://222./ortune0ity.0om/tattooine/s2ampthing/221/sinard'dsi/at2.html
Ter.adinya sinar!;
Sinar!; dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya ele0tron oleh
pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar!; yang tidak lain
adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar!
; bremsstrahlung. Sinar!; yang terbentuk dengan 0ara demikian mempunyai energi
paling tinggi sama dengan energi kineti0 partikel bermuatan pada 2aktu ter.adinya
perlambatan. 7ndaikata mula!mula ada seberkas ele0tron bergerak masuk kedalam
bahan dengan energi kineti0 sama) ele0tron mungkin sa.a berinteraksi dengan atom
bahan itu pada saat dean tempat yang berbeda!beda. Karena itu berkas ele0tron
selan.utnya biasanya terdiri dari ele0tron yang memiliki energi kineti0 berbeda!
beda. Ketika pada suatu saat ter.adi perlambatan dan menimbulkan sinar!;) sinar!;
yang ter.adi umumnya memiliki energi yang berbeda!beda sesuai dengan energi
kinetik elektron pada saat terbentuknya sinar!; dan .uga bergantung pada arah
pan0arannya. <erkas sinar!; yang terbentuk ada yang berenergi rendah sekali
sesuai dengan energi elektron pada saat menimbulkan sinar!; itu) tetapi ada yang
berenergi hampir sama dengan energi kinetik elektron pada saat elektron masuk
kedalam bahan. #ikatakan berkas sinar!; yang terbentuk melalui proses ini
mempunyai spektrum energi nir/arik. Sinar!; dapat .uga terbentuk dalam proses
perpindahan elektron elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menu.u ke
tingkat energi yang lebih rendah) misalnya dalam proses lan.utan e/ek /otolistrik.
Sinar!; yang terbentuk dengan 0ara seperti ini mempunyai energi yang sama
dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Karena energi ini
khas untuk setiap .enis atom) sinar yang terbentuk dalam proses ini disebut sinar!;
karakteristik) kelompok sinar!; demikian mempunyai energi /arik. sinar!;
karakteristik yang timbul oleh berpindahnyaelektron dari suatu tingkat energi
menu.u ke lintasan k) disebut sinar!; garis K) sedangkan yang menu.u ke lintasan l)
dan seterusnya. Sinar!; bremsstrahlung dapat dihasilkan melalui pesa2at sinar!;
atau pemer0epat partikel. *angkaian dasar pesa2at sinar!; terlihat pada gambar di
atas.pada dasarnya pesa2at sinar!; terdiri dari tiga bagian utama) yaitu tabung
sinar!;) sumber tegangan tinggi yang men0atu tegangan listrik pada kedua
elektrode dalam tabung sinar!;) dan unit pengatur.bagian pesa2at sinar!; yang
men.adi sumber radiasi adalah tabung sinar!;. #idalam tabung pesa2at sinar!;
yang biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat -lamen yang bertindak sebagai
katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesa2at sinar!; dibuat
hampa udara agar elektron yang berasal dari -lamen tidak terhalang oleh molekul
udara dalam per.alanannya menu.u ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus
listrik bertegangan rendah %(/& men.adi sumber elektron. Bakin besar arus -lamen (/)
akan makin tinggi suhu -lamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan
persatuan 2aktu. Clekitron yang dibebaskan oleh -lamen tertarik ke anode oleh
adanya beda potensial yang besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode
yang di0atu oleh unit sumber tegangan tinggi %potensial katode beberapa puluh
hingga beberapa ratus k> atau B> lebih rendah dibandingkan potensial anode&)
elektron ini menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik 0air
tinggi %misalnya tungsten& dan ter.adilah proses bremsstrahlung. Khusus pada
pemer0epat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang diper0epat
dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga menimbulkan
bremsstrahlung pada dinding. <eda potensial atau tegangan antara kedua elektrode
menentukan energi maksimum sinar!; yang terbentuk) sedangkan ^uks sinar!;
bergantung pada .umlah elektron persatuan 2aktu yang sampai ke bidang anode
yang terakhir ini disebut arus tabung (t yang sudah barang tentu bergantung pada
arus -lamen (t. ,amun demikian dalam batas tertentu) tegangan tabung .uga dapat
mempengaruhi arus tabung. 7rus tabung dalam sistem pesa2at sinar!; biasanya
hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere %m7&) berbeda dengan arus
-lamen yang besarnya dalam tingkat ampere. Spektrum energi sinar!; pada
pesa2at sinar!; .enis ortho terlihat pada gambar diba2ah. Spektrum garis yang
biasanya mun0ul menun.ukkan adanya sinar!; karakteristik. esa2at sinar!; yang
tidak dinyalakan atau tidak diberikan tegangan tinggi tidak meman0arkan sinar!;.
#ari uraian diatas kita ketahui bah2a bidang target dalam tabung sinar!; itulah
sumber radiasi yang sebenarnya. <idang ini disebut bidang /okus. ada proses
bremsstrahlung sinar!; mempunyai kemungkinan dipan0arkan kesegala arah.
,amun demikian bagian dalam tabung atau di sekitar tabung) misalnya logam
penghantar anode gelas tabung dan .uga rumah tabung yang biasanya terbuat dari
logam berat menyerap sebagian besar sinar!; yang dipan0arkan sehingga sinar!;
yang keluar dari rumah tabung) ke0uali yang mengarah ke .endela tabung sudah
sangat sedikit. Sinar!; yang diman/aatkan adalah berkas yang mengarah ke .endela
bagian yang tipis dari tabung. esa2at sinar!; energi tinggi %s/d tingkat B>&
biasanya lebih dikenal dengan nama pemer0epat partikel. #alam pesa2at ini
per0epatan elektron dilaksanakan bertingkat!tingkat sehingga pada 2aktu
men0apai target mempunyai energi sangat tinggi) misalnya ada yang sampai
setinggi 2F B> atau lebih. Cnergi sinar!; yang dipan0arkan sudah tentu .uga sangat
tinggi. Sinar!; yang dipan0arkan dari pesa2at pemer0epat partikel memiliki energi
yang lebih seragam dibandingkan dengan yang dipan0arkan melalui pesa2at sinar!
; energi rendah. Sasaran pada pesa2at pemer0epat partikel biasanya sangat tipis)
karena ketika men0apai target elektron mempunyai energi yang sama) energi sinar!
; yang dipan0arkan .uga hampir sama. Selain itu arah berkas sinar!; hampir
seluruhnya kedepan.
http://radiogra/er.2ordpress.0om/2FFG/F3/3F/ter.adinya!sinar!'/
BC,86K6* K67+(T7S *7#(7S( KC+67*7,
CS7O7T S(,7*!;
Suyati dan Bukhlis 7khadi
usat Standardisasi dan enelitian Keselamatan *adiasi ! <7T7,
N
Jl. Einere asar Jumat) Jakarta 12""F
N
: <o' 4F"3 JKSK+ Jakarta 12F4F
C,#796+67,
Sinar!; ditemukan pertama kali oleh
-sika2an berkebangsaan Jerman Oilhelm E.
*oentgen pada tanggal G ,ovember 1G51. Saat itu
*oentgen beker.a menggunakan tabung Erookes di
laboratoriumnya di 6niversitas OurYburg. #ia
mengamati nyala hi.au pada tabung yang
sebelumnya menarik perhatian Erookes. *oentgen
selan.utnya men0oba menutup tabung itu dengan
kertas hitam dengan harapan agar tidak ada 0ahaya
tampak yang dapat le2at. ,amun setelah ditutup
ternyata masih ada sesuatu yang dapat le2at.
*oentgen menyimpulkan bah2a ada sinar!sinar
tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam
tersebut e1f.
ada saat *oentgen menyalakan sumber
listrik tabung untuk penelitian sinar katoda) beliau
mendapatkan bah2a ada se.enis 0ahaya berpendar
pada layar yang terbuat dari barium platino 0yanida
yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber
listrik dipadamkan) maka 0ahaya pendar pun hilang.
*oentgen segera menyadari bah2a se.enis sinar
yang tidak kelihatan telah mun0ul dari dalam
tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak
pernah dikenal) maka sinar ini diberi nama sinar!;
e2f. ,amun untuk menghargai .asa beliau dalam
penemuan ini maka seringkali sinar!; itu dinamai
.uga sinar *oentgen.
,yala hi.au yang terlihat oleh Erookes dan
*oentgen akhirnya diketahui bah2a sinar tersebut
tak lain adalah gelombang 0ahaya yang dipan0arkan
oleh dinding ka0a pada tabung se2aktu elektron
menabrak dinding itu) sebagai akibat ter.adinya
pelu0utan listrik melalui gas yang masih tersisa di
dalam tabung. ada saat yang bersamaan elektron
itu merangsang atom
pada ka0a untuk
mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang
pan.ang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk
sinar!;. Se.ak saat itu para ahli -sika telah
mengetahui bah2a sinar!; dapat dihasilkan bila
elektron dengan ke0epatan yang sangat tinggi
menabrak atom e3f.
Tergiur oleh penemuannya yang tidak
senga.a itu) *oentgen memusatkan perhatiannya
pada penyelidikan sinar!;. #ari penyelidikan itu
beliau mendapatkan bah2a sinar!; dapat
memendarkan berbagai .enis bahan kimia e1f. Sinar!
; .uga dapat menembus berbagai materi yang tidak
dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah
dikenal pada saat itu. #i samping itu) *oentgen .uga
bisa melihat bayangan tulang tangannya pada layar
yang berpendar dengan 0ara menempatkan
tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar
e"f. #ari hasil penyelidikan berikutnya diketahui
bah2a sinar!; ini merambat menempuh per.alanan
lurus dan tidak dibelokkan baik oleh medan listrik
maupun medan magnet. 7tas .asa!.asa *oentgen
dalam menemukan dan mempela.ari sinar!; ini)
maka pada tahun 15F1 beliau dianugerahi 9adiah
,obel <idang Fisika yang untuk pertama kalinya
diberikan dalam bidang ini.
enemuan Sinar!; ternyata mampu
mengantarkan ke arah ter.adinya perubahan
mendasar dalam bidang kedokteran. #alam kegiatan
medik) Sinar!; dapat diman/aatkan untuk diagnosa
maupun terapi. 6ntuk tu.uan medik) tubuh manusia
yang pada prinsipnya dapat dibedakan baik se0ara
age 2
G ?
Suyati dan Bukhlis 7khadi
<uletin 7+7*7 >ol. 2 ,o. 2) #esember 155G
anatomi maupun -siologi) pada
mulanya
merupakan obyek yang tidak dapat dilihat se0ara
langsung oleh mata. ,amun dengan ditemukannya
sinar!;) tubuh manusia ternyata dapat diubah
men.adi obyek yang transparan. Sinar!; mampu
membedakan kerapatan dari berbagai .aringan
dalam tubuh manusia yang dile2atinya. #engan
penemuan sinar!; ini) in/ormasi mengenai tubuh
manusia men.adi mudah diperoleh tanpa perlu
melakukan operasi bedah. Basyarakat mulai
per0aya pada kemampuan sinar!; ketika *oentgen
mempertontonkan gambar /oto telapak tangan dan
.ari!.ari istrinya yang memakai 0in0in yang dibuat
menggunakan sinar!; e1f.
roses pembuatan gambar anatomi tubuh
manusia dengan sinar!; dapat dilakukan pada
permukaan -lm /otogra-. 8ambar terbentuk karena
adanya perbedaan intensitas sinar!; yang mengenai
permukaan -lm setelah ter.adinya penyerapan
sebagian sinar!; oleh bagain tubuh manusia. #aya
serap tubuh terhadap sinar!; sangat bergantung
pada kandungan unsur!unsur yang ada di dalam
organ. Tulang manusia yang didominasi oleh unsur
Ea mempunyai kemampuan menyerap yang tinggi
terhadap sinar!;. Karena penyerapan itu maka
sinar!; yang mele2ati tulang akan memberikan
bayangan gambar pada -lm yang berbeda
dibandingkan bayangan gambar dari organ tubuh
yang hanya berisi udara seperti paru!paru) atau air
seperti .aringan lunak pada umumnya.
*:SCS TC*<C,T6K,@7 S(,7*!;
#alam perkembangan berikutnya) sinar!; dibangkitkan dengan .alan menembaki
target logam dengan elektron 0epat dalam suatu tabung vakum sinar katoda e3f.
Clektron sebagai proyektil dihasilkan dari pemanasan -lamen yang .uga ber/ungsi
sebagai katoda. Clektron dari -lamen diper0epat gerakannya menggunakan
tegangan
listrik berorde 1F
! 1F
3>olt. Clektron yang bergerak sangat 0epat itu akhirnya ditumbukkan ke target
logam bernomor atom tinggi dan suhu lelehnya .uga tinggi. Target logam ini
sekaligus .uga ber/ungsi sebagai anoda. Ketika elektron
berenergi tinggi itu menabrak target logam) maka sinar!; akan terpan0ar dari
permukaan logam
tersebut) seperti ditun.ukkan pada 8ambar 1.
8ambar 1: roses terbentuknya sinar!;
Clektron sebagai partikel bermuatan listrik
yang bergerak dengan ke0epatan tinggi) apabila
melintas dekat ke inti suatu atom) maka gaya tarik
elektrostatik inti atom yang kuat akan menyebabkan
elektron membelok dengan ta.am. eristi2a itu
menyebabkan
elektron kehilangan energinya
dengan meman0arkan radiasi elektromagnetik yang
dikenal sebagai sinar!; bremsstrahlung e4f. Total
bremsstrahlung per atom kira!kira berbanding lurus
dengan %R/m&
2
) dengan R adalah nomor atom bahan
penyerap dan m adalah massa partikel bermuatan.
Karena bergantung dengan /aktor %1/m&
2
) maka .umlah bremsstrahlung dapat diabaikan
keberadaannya untuk semua partikel ke0uali
elektron) karena harga m untuk elektron yang sangat
rendah sehingga nilai %1/m&
2
sangat tinggi.
6ntuk berkas elektron yang datang menu.u
target tipis) /raksi dari energi elektron yang diubah
men.adi sinar!; bremsstrahlung %/& adalah e4f :
/ g 4 ' 1F
!"
R C
k
%1&
dengan : R adalah nomor atom bahan penyerap
dan C
k
adalah energi berkas dalam Be>.
<erdasarkan persamaan %1&) 1 Be> berkas elektron
akan kehilangan sekitar 3 T energinya men.adi
age 3
Bengukur kualitas radiasi keluaran pesa2at sinar!;
? 5
<uletin 7+7*7 >ol. 2 ,o. 2) #esember 155G
sinar!; .ika berkas tersebut diserap oleh timbal %R K
G2&. Fraksi bremsstrahlung yang terbentuk men.adi
ke0il apabila berkas elektron diserap oleh bahan
bernomor atom rendah. Fraksi energi elektron yang
berubah men.adi bremsstrahlung hanya F)" T .ika
diserap oleh aluminium %R K 13&.
Sinar!; dapat pula terbentuk melalui proses
perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang
lebih tinggi menu.u ke tingkat energi yang lebih
rendah e1)2)3f. 7danya tingkat!tingkat energi dalam
atom dapat digunakan untuk menerangkan ter.adi!
nya spektrum sinar!; dari suatu atom. Sinar!; yang
terbentuk melalui proses ini mempunyai energi
sama dengan selisih energi antara kedua tingkat
energi elektron tersebut. Karena setiap .enis atom
memiliki tingkat!tingkat energi elektron yang
berbeda!beda) maka sinar!; yang terbentuk dari
proses ini disebut sinar!; karakteristik.
Sinar!; karakteristik ter.adi karena elektron
atom yang berada pada kulit K terionisasi.
Kekosongan kulit K ini segera diisi oleh elektron
dari kulit di atasnya. Jika kekosongan pada kulit K
diisi oleh elektron dari kulit +) maka akan dipan0ar!
kan sinar!; karakteristik K
h
. Jika kekosongan itu
diisi oleh elektron dari kulit B) maka akan
dipan0arkan sinar!; karakteristik K
i
. Jadi sinar!;
karakteristik timbul karena adanya transisi elektron
dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi
yang lebih rendah seperti ditun.ukkan pada 8ambar
2. Sinar!; bremsstrahlung mempunyai spektrum
energi kontinyu yang lebar) sementara spektrum
energi dari sinar!; karakteristik adalah diskrit
berupa dua buah garis ta.am seperti ditun.ukkan
pada 8ambar 3.
C,C*8( S(,7*!;
Kualitas ataupun energi sinar!; umumnya
dinyatakan dalam bentuk nilai tegangan yang
digunakan dalam tabung pesa2at. Semakin besar
tegangan tabung akan semakin tinggi energi sinar!;
yang dipan0arkannya. Bisalnya tabung yang
dioperasikan pada tegangan pun0ak 1FF.FFF >olt)
biasanya dinyatakan dengan k>p K 1FF k>. Cnergi
maksimum sinar!; yang dihasilkan oleh pesa2at
tersebut adalah 1FF ke>. ,amun hanya sebagian
ke0il keluaran sinar!; yang men0apai energi
tersebut) sedang sebagian besarnya memiliki energi
yang lebih rendah e3)4f. Tabung sinar!; merupakan
0ontoh paling sederhana tentang .enis pemer0epat
partikel tunggal. #alam tabung ini elektron yang
dipan0arkan oleh -lamen panas diper0epat melalui
tabung hampa menu.u target tungsten atau 2ol/ram
%O& yang diberi beda potensial positi/ tinggi
terhadap sumber elektron.
8ambar 2 : roses terbentuknya sinar!;
karakteristik
8ambar 3 : Spektrum energi Sinar!;
ada saat berkas elektron menabrak target)
sebagian besar energi elektron hilang dalam bentuk
panas) sebagian energi lainnya hilang untuk
age "
1F ?
Suyati dan Bukhlis 7khadi
<uletin 7+7*7 >ol. 2 ,o. 2) #esember 155G
memproduksi
sinar!;)
namun
ada
pula
kemungkinannya semua energi kinetik elektron
tersebut diubah men.adi /oton sinar!; e1)2f. <esar
energi elektron %C& yang diper0epat dengan beda
potensial > dirumuskan dengan :
C K > e
%2&
dengan e adalah muatan elementer elektron %1)3 '
1F
!15
E&.
6ntuk keperluan medis) energi e/ekti/ sinar!
; sering kali 0ukup disetarakan dengan nilai tebal
paro atau hal/ value layers %9>+& eGf) yaitu tebal
-lter untuk mengurangi intensitas sinar!; men.adi
setengah dari intensitas mula!mula. ,ilai 9>+
ditentukan oleh koe-sien pelemahan linier %j& yang
nilainya berbeda untuk energi yang berbeda e5f.
:leh sebab itu) nilai j tersebut dapat dipakai untuk
mengidenti-kasi energi atau paling tidak
memperkirakan kualitas radiasi .enis /oton. ,ilai j
dapat dihitung melalui penurunan persamaan dasar
pengurangan intensitas radiasi sebagai berikut e1Ff :
(
t
K (
F
e'p %!j t& atau j K %1/t& ln %(
F
/(
t
& %3&
#engan (
t
adalah intensitas radiasi setelah melalui
bahan penyerap dengan ketebalan t) dan (
F
adalah
intensitas radiasi mula!mula. 6ntuk t K 1 9>+)
maka (
t
K _ (
F
) sehingga diperoleh persamaan baru :
9>+ K F)353 / j
%"&
C,86K6*7, K67+(T7S S(,7*!;
Kebergantungan kualitas radiasi terhadap
k>p biasanya dinyatakan dengan kebergantungan!
nya terhadap nilai 9>+ aluminium %7l& atau
tembaga %Eu& e11f. :leh sebab itu) untuk mengukur
kualitas radiasi keluaran pesa2at sinar!; dapat
dilakukan melalui pengukuran 9>+ dari bahan
-lter. 7luminium digunakan untuk sinar!; dengan
k>p hingga 1FF k>) sedang tembaga digunakan
untuk k>p di atas 1FF k>. Kemurnian -lter 7l tidak
boleh kurang dari 55)55 T untuk 9>+ U F)2 mm7l
dan 55)G T .ika 9>+nya k F)2 mm. Ketebalan -lter
tidak boleh lebih dari l 1 jm atau l 1 T.
Betode paling sederhana untuk pengukuran
9>+ adalah melalui pengukuran nilai paparan
sinar!; pada posisi tertentu menggunakan
dosimeter saku %po0ket dosimeter&. #osimeter
pengionan gas dalam bentuk dosimeter saku
umumnya tersedia pada setiap instalasi yang
mengoperasikan sumber radiasi. #osimeter saku
biasanya dipakai se0ara rutin sebagai pelengkap
terhadap dosimeter perorangan untuk pemantauan
dosis peker.a radiasi/operator pesa2at sinar!;
e12)13f. :leh sebab itu) dosimeter ini diharapkan
ada pada setiap rumah sakit yang memiliki pesa2at
sinar!;. #engan tambahan -lter aluminium yang
0ukup mudah didapatkan dan dapat dipakai untuk
selama!lamanya tanpa memerlukan pera2atan
khusus) dosimeter saku dapat diman/aatkan untuk
memperkirakan energi e/ekti/ keluaran pesa2at
sinar!; dengan metode yang 0ukup sederhana.
engukuran nilai paparan dilakukan melalui
penyinaran langsung dosimeter saku yang dipasang
pada .arak tertentu dari /o0al spot pesa2at sinar!;.
#ata hasil pengukuran ini setara dengan intensitas
mula!mula %(
F
& keluaran pesa2at) nilainya dapat
diba0a langsung pada dosimeter. engukuran
paparan sinar!; yang sama dilakukan di belakang
-lter yang ketebalannya diketahui. engukuran
dilakukan pada posisi yang sama dengan
pengukuran pertama begitu .uga dengan lama
penyinaran dan k>p. #ata nilai paparan yang
diperoleh dari pengukuran ini setara dengan
intensitas keluaran pesa2at setelah melalui -lter
%(
t
&. Kombinasi data (
F
dan (
t
dapat dipakai untuk
menghitung nilai j -lter untuk sinar!; dari pesa2at
dengan k>p tertentu menggunakan persamaan %3&.
Sedang nilai 9>+!nya dihitung menggunakan
persamaan %"&.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan ersamaan %1& dan %2& untuk
menghitung nilai j dan 9>+) adalah ersamaan %1&
tidak menyertakan /aktor koreksi pertumbuhan)
sehingga hasil perhitungan j semakin ke0il dengan
bertambah tebalnya -lter e4f. erubahan dalam
bentuk penurunan harga j ini akan mengakibatkan
pula perubahan dalam bentuk peningkatan harga
9>+. :leh sebab itu) dalam pengukuran kualitas
age 1
Bengukur kualitas radiasi keluaran pesa2at sinar!;
? 11
<uletin 7+7*7 >ol. 2 ,o. 2) #esember 155G
radiasi sebaiknya digunakan -lter yang /aktor
koreksi pertumbuhannya paling rendah. Jadi
pengukuran 9>+ akan lebih tepat .ika digunakan
-lter tipis yang /aktor koreksi pertumbuhan
radiasinya dapat diabaikan.
Tidak semua energi elektron ditrans/er
men.adi energi sinar!;) sehingga energi e/ekti/
sinar!; selalu lebih ke0il dari beda potensial yang
dikalikan dengan muatan elementer %>e&. :leh
sebab itu) dalam kaitannya dengan penentuan energi
sinar!;) kita tidak bisa semata!mata hanya
mengandalkan pada penun.ukan skala k>p tabung
sinar!;. #i samping itu) nilai k> yang ditun.ukkan
oleh pesa2at belum tentu sama dengan k> dalam
tabung sinar!;. erbedaan itu dapat disebabkan
oleh usia komponen elektronik maupun 0a0at pada
target e13f. Karena itu diperlukan adanya
penge0ekan rutin maupun penelitian khusus untuk
mengukur kualitas keluaran pesa2at sinar!;.
Kelayakan kualitas radiasi keluaran suatu
pesa2at sinar!; dapat dievaluasi dengan 0ara
membandingkan 9>+ bahan -lter yang diperoleh
dari pengukuran dan 9>+ standar untuk .enis bahan
dan k>p yang sama. <eberapa (nstitusi
(nternasional telah mengeluarkan publikasi tentang
9>+ standar untuk berbagai nilai k>p. Sebagai
0ontoh) dalam (nternational Standard (S: "F34
men0antumkan bah2a sinar!; dari tabung dengan
k>p : GF k>) kualitas radiasinya setara dengan 9>+
: F)15 mmEu e1"f. #alam hal ditemukan perbedaan
.enis -lter) maka suatu .enis bahan -lter dapat
disetarakan dengan bahan -lter lainnya melalui
perbandingan kerapatan %m&. Bisal bahan 7 dan
bahan < dengan kerapatan masing!masing m
7
dan
m
<
) maka 9>+ bahan 7 dapat disetarakan dengan
9>+ bahan < menggunakan persamaan sebagai
berikut :
9>+
7
K %m
<
/m
7
& 9>+
<
%1&
#engan menggunakan persamaan %1&) nilai 9>+
dalam mmEu dapat dikonversikan men.adi 9>+
dalam mm7l. Karena m
Eu
dan m
7l
adalah G)5 gr/0m
3
dan 2)4 gr/0m
3
) maka 9>+ F)15 mmEu setara
dengan 9>+ : %G)5/2)4& ' F)15 mm7l atau 1)5"1
mm7l. ada Tabel 1 disa.ikan nilai 9>+ dalam
mmEu untuk kualitas sinar!; pada berbagai nilai
k>p yang diambil dari (nternational Standard (S:
"F34 e1"f. #isa.ikan pula 9>+ dalam mm7l yang
dihitung menggunakan persamaan %1&.
Tabel 1 : ,ilai 9>+ untuk berbagai k>p sinar!;
Sebagai a0uan untuk
mengevaluasi
kelayakan kualitas radiasi keluaran pesa2at sinar!
;) <adan Tenaga 7tom (nternasional %(7C7&
membagi pesa2at sinar!; untuk keperluan
diagnostik men.adi sinar!; berenergi rendah dan
menengah e11f. Tegangan pun0ak untuk sinar!;
berenergi rendah adalah antara 1F hingga 1FF ke>)
dengan kualitas radiasinya berkisar antara : F)F3
mm7l U 9>+ n 2 mm7l. Sedang untuk sinar!;
berenergi menengah) k>p!nya berkisar antara 1FF
hingga 3FF ke>) dengan kualitas radiasinya berkisar
antara 2 mm7l U 9>+ n 3 mmEu.
C,6T6
Selama dioperasikan) tabung sinar!; akan
mengalami perubahan /o0al spot. erubahan ini
dapat dipakai sebagai sumber in/ormasi mengenai
kondisi -lamen dan permukaan target e13f. #i
samping itu) keluaran pesa2at sinar!; tidak pernah
stabil 2alaupun kondisi operasinya dipertahankan
stabil e11f. Beskipun hasil ba0aan penun.ukan k>
meter maupun stelan k>!nya tidak berubah) tidak
bisa diharapkan bah2a tegangan di dalam tabung
sinar!; tidak ber^uktuasi. :leh sebab itu) nilai
9>+ pada tegangan terendah hingga tertinggi harus
selalu diperiksa pada interval tidak lebih dari 3
bulan) atau kapan sa.a .ika tegangan pembangkit
sinar!; di rubah atau ter.adi penggantian tabung
sinar!; e13f.
age 3
12 ?
Suyati dan Bukhlis 7khadi
<uletin 7+7*7 >ol. 2 ,o. 2) #esember 155G
Betode pengukuran kualitas radiasi
keluaran pesa2at sinar!; seperti diuraikan di atas
dapat dilakukan dengan peralatan dan metode yang
0ukup sederhana. ,amun untuk penge0ekan kualitas
radiasi) metode tersebut dapat memberikan hasil
pengukuran yang 0ukup baik. #ata 9>+ yang
diperoleh dapat dipakai untuk mengu.i kondisi
keluaran pesa2at) sehingga dapat dipakai sebagai
parameter untuk menilai kelayakan operasi suatu
pesa2at sinar!;. 6ntuk menghindari mun0ulnya
/aktor koreksi pertumbuhan radiasi) maka
pengukuran 9>+/kualitas radiasi sebaiknya
dilakukan menggunakan -lter dengan ketebalan
tidak lebih dari 1 mm
http://222.batan.go.id/ptkmr/7lara/7lara/F1T2F<uletinT2F7lara
T2F3K*<i,/<ul7laraT2F>olT2F2d2T2F#esT2F5G/<7lara155GdF2212dFF4.pd/
(,TC*7KS( #C,87, B7TC*( <(:+:8(K
<agaimana ter.adinya interaksi radiasi dengan materi biologikJ
Tubuh terdiri dari berbagai ma0am organ seperti hati) gin.al) paru dan lainnya.
Setiap organ tubuh tersusun atas .aringan yang merupakan kumpulan sel yang
mempunyai /ungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit /ungsional terke0il dari
tubuh dapat men.alankan /ungsi hidup se0ara lengkap dan sempurna seperti
pembelahan) perna/asan) pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen
utama) yaitu sitoplasma dan inti sel %nu0leus&. Sitoplasma mengandung se.umlah
organel sel yang ber/ungsi mengatur berbagai /ungsi metabolisme penting sel. (nti
sel mengandung struktur biologi0 yang sangat kompleks yang disebut kromosom
yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua in/ormasi
genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia.
Kromosom manusia yang ber.umlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang
merupakan suatu rantai pendek dari #,7 %#eoo'yribonu0lei0 a0id& yang memba2a
suatu kode in/ormasi tertentu dan spesi-k.
(nteraksi radiasi pengion dengan meteri biologi0 dia2ali dengan interaksdi -sika
yaitu) proses ionisasi. Clektron yang dihasilkan dari proses ionisasi akan berinteraksi
se0ara langsung maupun tidak langsung. Se0ara langsung bila penyerapan energi
langsung ter.adi pada molekul organik dalam sel yang mempunyai arti penting)
seperti #,7. Sedangkan interaksi se0ara tidak langsung bila terlebih dahulu ter.adi
interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel yang e/eknya kemudian akan
mengenai molekul organik penting. Bengingat sekitar GFT dari tubuh manusia
terdiri dari air) maka sebagian besar interaksi radiasi dalam tubuh ter.adi se0ara
tidak langsung.
7. *adiasi dengan Bolekul 7ir %*adiolisis 7ir&
enyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air akan
menghasilkan radikal bebas %9o dan :9o& yang tidak stabil serta sangat reakti/ dan
toksik terhadap molekul organik vital tubuh. *adikal bebas adalah suatu atom atau
molekul dengan sebuah ele0tron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya.
Keadaan ini menyebabkan radikal bebas men.adi tidak stabil) sangat reakti/ dan
toksik terhadap molekul organik vital. *adikal bebas yang terbentuk dapat sering
bereaksi menghasilkan suatu molekul biologi0 peroksida yang lebih stabil sehingga
berumur lebih lama. Bolekul ini dapat berdi/usi lebih .auh dari tempat
pembentukannya sehingga lebih besar peluangnya dibandingkan radikal bebas
untuk menimbulkan kerusakan biokimia2i pada molekul biologi. Se0ara alamiah
kerusakan yang timbul akan mengalami proses perbaikan se0ara enYimatis dalam
kapasitas tertentu. erubahan biokimia yang ter.adi yang berupa kerusakan pada
molekul!molekul biologi penting tersebut selan.utnya akan menimbulkan gangguan
/ungsi sel bila tidak mengalami proses perbaikan se0ara tepat atau menyebabkan
kematian sel. erubahan /ungsi atau kematian dari se.umlah sel menghasilkan
suatu e/ek biologik dari radiasi yang bergantung pada .enis radiasi) dosis) .enis sel
lainnya.
<. *adiasi dengan #,7..
(nteraksi radiasi dengan #,7 dapat menyebabkan ter.adinya perubahan struktur
molekul gula atau basa) putusnya ikatan hydrogen antar basa) hilangnya basa dan
lainnya. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai #,7 yang
disebut single strand break) atau putusnya kedua untai #,7 yang disebut double
strand breaks. Se0ara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan proses
perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa .enis
enYim yang spesi-k. roses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang
ter.adi tanpa kesalahan sehingga struktur #,7 kembali seperti semual dan tidak
menimbulkan perubahan struktur pada sel. Tetapi dalam kondisi tertentu) proses
perbaikan tidak ber.alan sebagai mana mestinya sehingga 2alaupun kerusakan
dapat diperbaiki) tetapi tidak sempurna sehingga menghasilkan #,7 yang berbeda)
yang dikenal dengan mutasi.
E. *adiasi dengan Kromosom.
Sebuah kromosom terdiri dari dua lengan yang dihubungkan satu sama lain dengan
suatu penyempitan yang disebut sentromer. *adiasi dapat menyebabkan
perubahan baik pada .umlah maupun struktur kromosom yang disebut aberasi
kromosom. erubahan .umlah kromosom) misalnya men.adi "4 buah pada sel
somati0 yang memungkinkan timbulnya kelainan geneti0. Kerusakan struktur
kromosom berupa patahnya lengan kromosom ter.adi se0ara a0ak dengan peluang
yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi. 7berasi kromosom yang
mungkin timbul adalah %1& /ragmen asentrik) yaitu patahnya lengan kromososm
yang tidak mengandung sentromer) %2& kromosom 0in0in) %3& kromosom disentrik)
yaitu kromosom yang memiliki dua sentromer dan %"& translokasi) yaitu ter.adinya
perpindahan atau pertukaran /ragmen dari dua atau lebih kromosom. Kromosom
disentri yang spesi-k ter.adi akibat paparan radiasi sehingga .enis aberasi ini biasa
digunakan sebagai dosimeter biologi0 yang dapat diamati pada sel darah lim/osit)
yang merupakan salah satu .enis sel darah putih. Frekuensi ter.adinya kelainan pada
kromosom bergantung pada dosis) energi dan .enis radiasi) la.u dosis) dan lainnya.
#. *adiasi dengan Sel.
Kerusakan yang ter.adi pada #,7 dan kromosom sel sangat bergantung pada
proses perbaikan yang berlangsung. <ila proses perbaikan berlangsung dengan
baik/sempurna) dan .uga tingkat kerusakan sel tidak terlalu parah) maka sel bias
kembali normal. <ila perbaikan sel tidak sempurna) sel tetap hidup tetapi
mengalami perubahan. <ila tingkat kerusakan sel sangat parah atau perbaikan tidak
berlangsung dengan baik) maka sel akan mati. Sel yang paling sensitive terhadap
pengaruh radiasi adalah sel yang paling akti/ melakukan pembelahan dan tingkat
diVerensiasi %perkembangan/ kematangan sel& rendah. Sedangkan sel yang tidak
mudah rusak akibat pengaruh radiasi adalah sel dengan tingkat diVerensiasi yang
tinggi.
CFCK TC*97#7 B7,6S(7
<agaimana pengaruh radiasi terhadap manusiaJ
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel geneti0 dan sel somati0. Sel geneti0 adalah
sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki!laki) sedangkan sel somati0
adalah sel!sel lainnya yang ada dalam tubuh. <erdasarkan .enis sel) maka e/ek
radiasi dapat dibedakan atas e/ek genetik dan e/ek somatik. C/ek genetik atau e/ek
pe2arisan adalah e/ek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena
paparan radiasi. Sebaliknya e/ek somatik adalah e/ek radiasi yang dirasakan oleh
individu yang terpapar radiasi.
Oaktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya ge.ala e/ek somatik sangat bervariasi
sehingga dapat dibedakan atas e/ek segera dan e/ek tertunda. C/ek segera adalah
kerusakan yang se0ara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam 2aktu
singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi) seperti epilasi %rontoknya
rambut&) eritema %memerahnya kulit&) luka bakar dan penurunan .umlah sel darah.
Kerusakan tersebut terlihat dalam 2aktu hari sampai mingguan pas0a iradiasi.
Sedangkan e/ek tertunda merupakan e/ek radiasi yang baru timbul setelah 2aktu
yang lama %bulanan/tahunan& setelah terpapar radiasi) seperti katarak dan kanker.
<ila ditin.au dari dosis radiasi %untuk kepentingan proteksi radiasi&) e/ek radiasi
dibedakan atas e/ek deterministik dan e/ek stokastik. C/ek deterministik adalah e/ek
yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi) sedangkan e/ek
stokastik adalah e/ek yang ter.adi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang
menyebabkan ter.adinya perubahan pada sel.
n C/ek #eterministi %e/ek non stokastik& C/ek ini ter.adi karena adanya proses
kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah /ungsi .aringan yang terkena
radiasi. C/ek ini dapat ter.adi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh
tubuh maupun lokal. C/ek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis
ambang %threshold dose& dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar
radiasi. Tingkat keparahan e/ek deterministik akan meningkat bila dosis yang
diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada .enis e/ek.
ada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang) kemungkinan ter.adinya e/ek
deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang)
peluang ter.adinya e/ek ini men.adi 1FFT.
n C/ek Stokastik #osis radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk
menimbulkan perubahan pada sistem biologik) baik pada tingkat molekul maupun
sel. #engan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel
Sel yang mengalami modi-kasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang
untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel
seperti ini. Semua akibat proses modi-kasi atau trans/ormasi sel ini disebut e/ek
stokastik yang ter.adi se0ara a0ak. C/ek stokastik ter.adi tanpa ada dosis ambang
dan baru akan mun0ul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan)
semakin besar peluang ter.adinya e/ek stokastik) sedangkan tingkat keparahannya
tidak ditentukan oleh .umlah dosis yang diterima. <ila sel yang mengalami
perubahan adalah sel genetik) maka si/at!si/at sel yang baru tersebut akan
di2ariskan kepada turunannya sehingga timbul e/ek genetik atau pe2arisan.
7pabila sel ini adalah sel somatik maka sel!sel tersebut dalam .angka 2aktu yang
relati/ lama) ditambah dengan pengaruh dari bahan!bahan yang bersi/at toksik
lainnya) akan tumbuh dan berkembang men.adi .aringan ganas atau kanker.
aparan radiasi dosis rendah dapat menigkatkan resiko kanker dan e/ek pe2arisan
yang se0ara statistik dapat dideteksi pada suatu populasi) namun tidak se0ara serta
merta terkait dengan paparan individu.
7pa yang dimaksud dengan radiasi interna dan eksternaJ
7pabila kita terkena radiasi dari luar tubuh maka kita menyebutnya sebagai radiasi
eksterna. artikel a) b) sinar g) sinar!; dan neutron adalah .enis radiasi pengion)
tetapi tidak semua memiliki potensi bahaya radiasi eksterna. artikel a memiliki
daya ionisasi yang besar) sehingga .angkauannya di udara sangat pendek
%beberapa 0m& dan dianggap tidak memiliki potensi bahaya eksterna karena tidak
dapat menembus lapisan kulit luar manusia. artikel b memiliki daya tembus yang
.auh lebih tinggi dari partikel a. #aya tembus partikel b dipengaruhi besar energi.
artikel b berenergi tinggi mampu men.angkau beberapa meter di udara dan dapat
menembus lapisan kulit luar beberapa mm. :leh karena itu) partikel b memiliki
potensi bahaya radiasi eksterna ke0il) ke0uali untuk mata. Sinar!; dan sinar g
adalah gelombang elektromagnetik dengan pan.ang gelombang pendek dan meiliki
kemampuan menembus semua organ tubuh) sehingga mempunyai potensi bahaya
radiasi eksterna yang signi-kan. ,eutron .uga memiliki daya tembus yang sangat
besar. ,eutron melepaskan energi didalam tubuh karena neutron dihamburkan oleh
.aringan tubuh) ,eutron memiliki potensi bahaya radiasi eksterna yang tinggi
sehingga memerlukan penanganan yang sangat hati!hati. Jika Yat yang
meman0arkan radiasi berada di dalam tubuh) kita sebut dengan radiasi interna.
artikel a mempunyai potensi bahaya radiasi interna yang besar karena radiasi a
mempunyai daya ionisasi yang besar sehingga dapat memindahkan se.umlah besar
energi dalam volume yang sangat ke0il dari .aringan tubuh dan mengakibatkan
kerusakan .aringan disekitar sumber radioakti/. artikel b mempunyai potensi
bahaya radiasi interna yang tingkatannya lebih rendah dari a. Karena .angkauan
partikel b didalam tubuh .auh lebih besar dari partikel a di dalam tubuh) maka
energi b akan dipindahkan dalam volume .aringan yang lebih besar. Kondisi ini
mengurangi keseluruhan e/ek radiasi pada organ dan .aringan sekitarnya. Sinar g
memiliki daya ionisasi yang .auh lebih rendah dibandingkan a dan b) sehingga
potensi radiasi internanya sangat rendah.
Benurut 7meri0an Ean0er So0iety) sekitar 31)31F kasus baru kanker di rongga
mulut dan oropharyngeal %ne0k and throat& telah didiagnosa di 6S7 pada tahun
2FFG. #an sekitar 4)15F orang akan meninggal oleh karena kanker ini dipenghu.ung
tahun ini.
Kanker di rongga mulut paling umum ter.adi di lidah)dasar mulut) bibir dan kelen.ar
ludah minor. Terapi pilihan yang paling sering diberikan pada pasien dengan kanker
ini adalah pembedahan) terapi radiasi) dan kemoterapi.
Seseorang yang menerima terapi radiasi pada daerah kepala dan leher)
kemungkinan .uga akan mendapatkan komplikasi atau e/ek samping yang
mengikuti terapi kanker ini. 8e.ala ikutan antara lain dry mouth) gigi sensiti/) pola
kerusakan gigi yang 0epat) dan kesulitan untuk mengunyah. ola terbesar e/ek
samping ikutan ini terdapat pada kemoterapi.
untuk men0egah ini dan meminimalkan persoalan ini) hendaknya dokter gigi dan
onkologist haruslah saling beker.a sama dengan baik) oleh karena penanganan
kanker yang baik adalah bukanlah kehebatan seorang dokter tetapi kehebatan
suatu team dokter .
era2atan selama terapi kanker ini meliputi ^ossing dengan teratur dan
pembersihan gigi haruslah lebih optimal dan .uga disarankan untuk pemakaian obat
kumur) dan bila penderita mengalami dry mouth haruslah diresepkan saliva buatan
atau obat obatan yang merangsang pengeluaran saliva. Kemudian aplikasi topikal
^uoride .uga disarankan untuk keadaan khusus seperti ini.
http://drgdondy.blogspot.0om/2FFG/12/e/ek!samping!terapi!radiasi!pada!
pasien.html
TCK,(K *7#(:8*7F(
Teknik radiogra- merupakan salah satu
metode pengu.ian material tak!merusak yang selama
ini sering digunakan oleh industri ba.a untuk
menentukan .aminan kualitas dari produk yang
dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan
menggunakan sumber radiasi %sinar!' atau sinar
gamma& sebagai media pemeriksa dan -lm sebagai
perekam gambar yang dihasilkan. *adiasi mele2ati
benda u.i dan ter.adi atenuasi dalam benda u.i. Sinar
yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh -lm
yang diletakkan pada bagian belakang dari benda u.i.
Setelah -lm tersebut diproses dalam kamar gelap
maka -lm tersebut dapat dievaluasi. <ila terdapat
0a0ad pada benda u.i maka akan diamati pada -lm
radiogra- dengan melihat perbedaan kehitaman atau
densitas.
emilihan sumber radiasi berdasarkan pada
ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus
sinar gamma terhadap material berbeda. ada sumber
peman0ar sin
r gamma tergantung besar aktivitas
sumber. Sedangkan pemilihan tipe -lm sangat
mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film
digunakan untuk merekam gambar material yang
diperiksa. emilihan tipe -lm yang benar akan
menghasilkan kualitas hasil radiogra- yang sangat
baik. ada umumnya kita mengenal dua ma0am .enis
-lm) yaitu -lm 0epat dan -lm lambat. ada -lm 0epat
butir!butirannya besar) kekontrasan dan de-nisinya
kurang baik. Sedangkan pada -lm lambat butir!
butirannya ke0il) kekontrasan dan de-nisinya lebih
http://222.batan.go.id/ptkmr/7lara/7lara/F1T2F<uletinT2F7lara
T2F3K*<i,/<ul7laraT2F>olT2F3d1T2F7gsT2F55/<7lara1555dF31FGdF25.pd/.
Kesehatan gigi $ mulut penting dalam radioterapi K,F
9ealth ,e2s Tue) F" Jan 2FF1 1F:2F:FF O(<
arahnya e/ek samping radioterapi yang dilakukan pada pasien kanker naso/aring
%K,F& dalam kondisi gigi dan mulut %gilut& tidak higienis ternyata dapat memi0u
ter.adinya osteoradionekrosis. Kanker naso/aring %K,F&) .enis kanker yang tumbuh di
rongga belakang hidung dan di belakang langit!langit rongga mulut) menduduki
urutan keempat terbanyak di (ndonesia sesudah kanker leher rahim) kanker
payudara) dan kanker kulit.
Salah satu 0ara penanganan kanker adalah melalui radioterapi) namun meski 0ara
ini ampuh membunuh sel!sel kanker) ternyata .uga menyebabkan kerusakan pada
sel!sel normal lainnya.
enyinaran yang dilakukan disekitar gilut menimbulkan e/ek samping kronis
meliputi karies radiasi) gigi hipersensiti/ karena makanan dan minuman panas!
dingin!asam!manis) serta trismus %keadaan sulit membuka mulut&.
C/ek samping ini) .ika tidak di0egah dan di2aspadai oleh dokter gigi) dapat memi0u
ter.adinya osteoradionekrosis yakni kondisi tulang rahang yang mengalami
kematian) serta sulit disembuhkan karena sel!sel sara/nya tidak ber/ungsi lagi.
Fakta ini terungkap dalam kesimpulan disertasi 9arum Sasanti) Sekretaris <agian
(lmu enyakit Bulut Fakultas Kedokteran 8igi 6() dengan .udul 9ubungan 9igiene
Bulut #an Keparahan C/ek Samping Kronis 7kibat *adioterapi Kanker ,aso/aring
%Studi ada Tiga *umah Sakit di Jakarta&) di FK86( a2al pekan lalu.
Benurut 9arum) selama ini) untuk kasus pasien yang pernah men.alani radioterapi)
hampir setiap dokter gigi tidak bersedia melakukan pen0abutan gigi) atau
melakukan kegiatan apa pun yang dapat menyebabkan ter.adinya luka di sekitar
gilut pasien) karena .ika ter.adi in/eksi akan sulit untuk pulih.
Keengganan dokter gigi melakukan hal tersebut) meski pasien sangat
membutuhkannya) karena ter.adi kerusakan gigi pas0aradioterapi mengingat gilut
yang sel!selnya sudah rusak akan lamban dalam melakukan proses pemulihan.
+uka yang timbul pada daerah ini akan sulit sembuh. <ahkan bisa ter.adi luka itu
tidak pernah tertutup mengingat proses pemulihan tubuh pas0asakit tergantung
daya tahan tubuh dan usia dari pasien
Beski penelitian menun.ukkan /aktor utama penyebab keparahan e/ek samping
kronik akibat radioterapi %eskart& adalah dosis total radioterapi yang diterima oleh
pasien) dosis ini tidak bisa dihindari karena rata!rata pasien yang mengidap K,F
sudah tahap stadium tinggi sehingga memang membutuhkan radioterapi dosis
tinggi pula.
Seringnya pasien berobat ke dokter setelah dalam keadaan K,F stadium tinggi)
antara lain karena sulitnya dilakukan deteksi dini akibat sulit ter.angkaunya lokasi
lokasi K,F) yang berada di rongga belakang hidung) di belakang langit!langit rongga
mulut) dan mudah menyebar ke mata) telinga) kelen.ar leher dan otak.
Kondisi K,F yang sudah stadium tinggi tersebut) memang membutuhkan dilakukan
radiasi dengan segera.
9al inilah yang menyebabkan dokter gigi sering tidak diberi kesempatan untuk
melakukan persiapan terhadap pasien.
*adiotherapist 0enderung akan mengabaikan kebutuhan akan kesehatan gigi)
akibatnya pasien akan merasakan e/ek samping akut dan kronis setelah radiasi
karena dari a2al memang tidak dipersiapkan.
#ia .uga men.elaskan memang ada literatur yang merekomendasikan men.alani
metode 9iperbarik) yakni terapi yang dilakukan dengan 0ara masuk ke dalam
ruangan khusus yang berisi oksigen murni selama beberapa .am) untuk
mengembalikan kondisi rahang seperti sedia kala.
,amun upaya ini akan sangat memberatkan pasien karena selain harganya 0ukup
mahal) rumah sakit yang memiliki /asilitas pelayanan kedokteran 9iperbarik masih
terbatas. Saat ini pelayanan ini baru di.umpai pada *S T,( 7+ #r. Bintohard.o)
Jakarta.
Benurut dia) 0ara yang paling e/ekti/ untuk menghindari masalah tersebut adalah
dengan melakukan tindakan preventi/) di mana peran dari dokter gigi lebih
dioptimalkan pada masa sebelum) selama) dan pas0aradioterapi untuk memantau
dan melakukan pen0egahan dini.
@ang terbaik) sebelum pasien men.alani radioterapi) terlebih dulu diberikan
penyuluhan dan konseling dari dokter gigi akan pen tingnya men.aga kualitas dan
higienitas gilut) agar setelah radiasi dilakukan 2ilayah sekitar ini tetap prima dan
tidak mudah rusak.
Keterlibatan dokter gigi selama ini pada tahap praradioterapi hanya lebih banyak
bersi/at eliminasi sumber in/eksi di mulut. eran dokter gigi pun masih sedikit
dibandingkan kebutuhan pelayanan kesehatan gilut pasien kanker naso/aring)
terutama pas0aradioterapi. %mF3&
Sumber: Ba.alah 9ealthToday
http://0ybermed.0bn.net.id/0bprtl/0ybermed/detail.asp'J
'K9ealthQ,e2s$yK0ybermedaFaFa1a2411
<C*K7S S(,7*!; #7, 7*7BCTC* CB<C,T6K7, 87B<7*7,
7ri/ Jauhari
Kebanyakan diagram tabung sinar!' memperlihatkan sinar!' sebagai bentukan pola
segitiga yang teratur seperti yang dihasilkan pada tititk /okus. 9al ini memberikan
tu.uan yang baik dalam hal penekanan tentang ker.a radiasi sinar!' diluar tabung.
Tetapi radiasi sebenarnya tidak seperti itu. Sebenarnya) sinar!' itu seperti 0ahaya
tampak yang dalam penyebarannya dari sumber melalui suatu garis lurus yang
menyebar ke segala arah ke0uali dihentikan oleh bahan penyerap sinar!'. Karena
alasan tersebut maka tabung sinar!' ditutup dalam satu rumah tabung logam yang
mampu menghentikan sebagian besar radiasi sinar!') hanya sinar!' yang berguna
yang dibiarkan keluar dari tabung melalui sebuah .endela/2indo2. Sinar!' yang
berguna tadi disebut sebagai berkas primer. <erkas sinar yang terletak pada tengah
garisnya ini disebut 0entral ray.
#iperlukan pembangkitan tegangan yang tinggi di dalam tabung sinar!' agar dapat
dihasilkan berkas sinar!'. *angkaian listriknya diran0ang sedemikian rupa sehingga
k>!nya dapat diubah dalam rentang yang besar !biasanya 3F k> sampai 1FF k>!
atau lebih. <ila k> yang lebih rendah digunakan) maka sinar!' memiliki pan.ang
gelombang yang lebih pan.ang dan lebih mudah diserap sehingga disebut sebagai
so/t '!ray. 9arus dipahami bah2a berkas sinar!' itu terdiri dari sinar dengan pan.ang
gelombang yang berbeda. *adiasi yang dihasilkan pada rentang k> yang lebih
tinggi akan memiliki energi yang lebih besar dan pan.ang gelombang yang lebih
pendek.
enyerapan Sinar!;
Salah satu dari /aktor penting sinar!' adalah bah2a sinar!' dapat menembus bahan.
Tetapi hanya yang benar!benar sinar!' sa.a yang mampu menembus ob.ek yang
dikenainya dan sebagian yang lain akan diserap. Sinar!' yang menembus itulah
yang mampu membentuk gambaran atau bayangan. <esarnya penyerapan sinar!'
oleh suatu bahan tergantung tiga /aktor:
1. an.ang gelombang sinar!;.
2. Susunan ob.ek yang terdapat pada alur berkas sinar!;.
3. Ketebalan dan kerapatan ob.ek.
Telah diketahui bah2a pan.ang gelombang yang besar yang dihasilkan oleh k>
rendah akan mengakibatkan sinar!' nya mudah diserap. Semakin pendek pan.ang
gelombang sinar!' %yang dihasilkan oleh k> yang lebih tinggi& akan membuat sinar!
' mudah untuk menembus bahan %lihat pembahasan tentang pengaruh kilovolt&.
<agaimana susunan ob.ek ketika ter.adi penyerapan sinar!'J 9al ini tergantung dari
nomor atom unsur tersebut. Sebagai 0ontoh satu lempeng aluminium yang
mempunyai nomor atom lebih rendah dibanding tembaga) mempunyai .umlah daya
serap lebih rendah terhadap sinar!' dibanding satu lempeng tembaga pada berat
dan daerah yang sama. Timah hitam %nomor atomnya lebih besar& adalah penyerap
terbaik sinar!'. Karena alasan inilah ia digunakan pada 2adah tabung yang .uga
bertu.uan untuk proteksi) 0ontoh yang lainnya adalah dinding ruangan sinar!' dan
pada sarung tangan khusus serta apron yang digunakan selama proses ^uoroskopi.
9ubungan antara penyerapan sinar!' dengan ketebalan adalah sederhana yaitu
unsur yang mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak
dibanding lempengan yang tipis pada satu unsur yang sama. Kerapatan/kepadatan
suatu unsur yang sama akan .uga mempunyai kesamaan e/ek) 0ontoh 2)1 0m air
akan menyerap sinar!' lebih banyak dibanding 2)1 0m es karena berat timbangan
es akan berkurang 2)1 0m per kubik dibanding air.
Bengingat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar!') satu hal yang harus
dipahami bah2a tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks yang tidak
hanya mempunyai perbedaan pada tingkat kepadatan sa.a tetapi .uga mempunyai
perbedaan unsur pembentuk. 9al ini menyebabkan ter.adinya perbedaan tingkat
penyerapan sinar!'. @aitu) tulang lebih banyak menyerap sinar!' dibanding
otot/dagingA dan otot/daging lebih banyak menyerap dibanding udara %paru!paru&.
+ebih .auh lagi pada struktur organ yang sakit akan ter.adi perbedaan penyerapan
sinar!' dibanding dengan penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. 6mur
pasien .uga mempengaruhi penyerapan) 0ontoh pada umur yang lebih tua tulang!
tulang sudah kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar!'
dibanding tulang!tulang di usia yang lebih muda.
9ubungan diantara intensitas sinar!' pada daerah yang berbeda gambarannya
dide-nisikan sebagai kontras sub.ek. Kontras sub.ek tergantung pada si/at sub.ek)
kualitas radiasi yang digunakan) intensitas dan penyebaran radiasi hambur) tetapi
tidak tergantung terhadap 2aktu) m7) .arak dan .enis -lm yang digunakan.
Faktor ! Faktor yang Bempengaruhi 8ambaran
1.engaruh Billiampere %m7&
eningkatan m7 akan menambah intensitas sinar!') dan penurunan m7 akan
mengurangi intensitas. Sehingga semua intensitas sinar!' atau dera.at
terang/brightness akan bertambah sesuai dengan peningkatan intensitas radiasi
sinar!' di titik /okus. :leh sebab itu) dera.at terang dapat diatur dengan mengubah
m7. erlu .uga dipahami bah2a intensitas sinar!' yang bervariasi akan terus
memba2a hubungan yang sama antara satu dengan yang lainnya.
2. engaruh Jarak
Sekali lagi) intensitas sinar!' dari suatu pola bisa diatur men.adi sama dengan 0ara
merubah semua hal) bukan dalam hal!hal yang menyangkut kelistrikan) tapi dengan
menggerakkan tabung mendekati atau men.auhi ob.ek. #engan kata lain) .arak
tabung ke ob.ek mempengaruhi intensitas gambaran.
9al ini dapat dibuktikan dengan demontrasi yang sederhana. Tanpa penerangan lain
dalam ruangan) pindahkan lampu yang menyala mendekati kertas ber0etak. 7nda
akan melihat bah2a semakin dekat 0ahaya ke buku) makin terang halaman itu
terkena 0ahaya. 9al yang sama .uga berlaku pada sinar!': pada saat .arak ob.ek ke
sumber radiasi dikurangi) intensitas sinar!' pada ob.ek meningkatA pada saat
.araknya ditambah intensitas radiasi pada ob.ek berkurang. Semua ini merupakan
kesimpulan dari /aktor bah2a sinar!' dan 0ahaya merambat dalam pan0aran garis
lurus yang melebar.
erubahan .arak hampir sama dengan perubahan m7 dalam hal e/eknya terhadap
semua intensitas gambaran. Terhadap banyaknya perubahan intensitas gambaran
keseluruhan bila m7 atau .arak diubah adalah merupakan suatu kaidah hitungan
aritmetika sederhana.
3. engaruh Kilovolt %k>&
erubahan k> menyebabkan beberapa pengaruh. ertama) perubahan k>
menghasilkan perubahan pada daya tembus sinar!' dan .uga total intensitas berkas
sinar!' akan berubah. 9al ini ter.adi dengan tanpa perubahan pada arus tabung.
Kesimpulan
(ntensitas keseluruhan dari satu gambaran dipengaruhi oleh tiga /aktor) m7) .arak
dan k>. <ila m7 atau .arak digunakan sebagai /aktor pengontrol intensitas maka
perubahan kontras subyek %bahan& tidak ter.adi. Tetapi bila k> digunakan sebagai
/aktor pengontrol intensitas maka ter.adinya perubahan kontras subyek selalu
mun0ul dalam hubungannya dengan perubahan intensitas.%E&
http://puskaradim.blogspot.0om/2FFG/F1/berkas!sinar!'!dan!pembentukan!
gambar.html
endahuluan
*adiologi merupakan salah satu unit penun.ang medis yang ber/ungsi sebagai alat
penegak diagnosis berbagai .enis penyakit) termasuk gigi geligi yang dapat ditin.au
melalui pemeriksaan radiogra- dental. ada pemeriksaan radiogra- gigi geligi peran
pasien sangat berpengaruh terhadap hasil gambaran yang akan didapat) karena
pasien diminta untuk memegang -lm dental dan menekannya sehingga posisi -lm
dental menempel pada gigi dan gusi yang akan diperiksa. #engan teknik
pemeriksaan seperti ini akan ter.adi kemungkinan untuk bergesernya posisi -lm
dental dan mengakibatkan hasil gambaran yang tidak dapat dipakai sebagai alat
penun.ang diagnosis) sehingga ter.adilah pengulangan. Selain itu .uga ada
beberapa kendala yang dapat menambah resiko pengulangan) seperti pada pasien
yang hipersensiti/) radang pada gusi %ginggivitis& atau pada pasien yang bentuk
anatomi giginya abnormal. :leh sebab itu radiogra/er dituntut untuk menambah
bersikap inovati/ dalam memilih teknik yang dapat memudahkan pemeriksaan dan
pasienpun men.adi nyaman saat dilakukannya pemeriksaan.
ada umumnya pemeriksaan dental) khususnya insisivus atas dilakukan dengan
teknik pasien memegang dan menekan salah satu sisi -lm dental disekitar gigi dan
gusi insisivus yang akan diperiksa dengan bantuan ibu .ari pasien. enulis
melakukan inovasi dengan 0ara meletakkan -lm dental diselipkan diantara insisivus
atas dan ba2ah atau dengan kata lain -lm digigit) sehingga pasien tidak perlu
untuk memegang dan menekan -lm dental dengan ibu .arinya.
2. Betode
6ntuk mendapatkan hasil penelitian ini diperlukan dengan beberapa kriteia) yaitu:
a. 7lat dan <ahan
! Film dental ukuran 3 ' " 0m.
! +arutan develover dan -'er dalam 2adah yang berukuran ke0il
! esa2at radiogra- gigi.
b. Eara Ker.a
elaksanaan yang pertama dengan teknik pasien menekan -lm dental pada daerah
gigi dan gusi yang akan diperiksa) dan yang kedua dengan 0ara menyelipkan -m
dental diantara gigi insisivus atas dan ba2ah atau -lm digigit.
ertama) pasien diposisikan duduk di kursi pemeriksaan dengan kepala menghadap
tabung sinar!') kepala pasien diatur sedikit ^eksi sehingga garis khayal yang ditarik
dari a0hantion ke B7C se.a.ar dengan lantai) -lm dental dimasukan ke dalam mulut
pasien dengan sisi non timbal menghadap tube. Setelah itu dilakukan 0ara yaitu
peletakan -lm diselipkan diantara gigi insisivus atas dan ba2ah atau -lm digigit
pasien dan kemudian 0ara kedua yaitu peletakkan -lm dental menempel pada
daerah gigi dan gusi dengan bantuan ibu .ari pasien. Eenter ray %pusat sinar&
diarahkan verti0al angulasi) 0enter point %titik sinar& nya sama yaitu 3FF 0audali
pada tip o/ nose) dengan /aktor eksposi 1F k> A 4)4 m7 A 1 se0on. Setelah selesai
pemeriksaan) kedua -lm diba2a ke kamar gelap untuk diproses.
0. enilaian
#ilakukan survey gambar hasil kepada dua puluh dokter gigi terhadap delapan /oto
hasil gambaran dari dua teknik peletakkan -lm yang berbeda. arameter numerik
penilaian yaitu apabila kriterianya men0akup baik mendapat nilai 41) 0ukup akan
dinilai 1F dan apabila kurang mendapat 21. sebagai evaluasi kriteria penilaian
adalah kriteria evaluasi radiogra- gigi yaitu 0orona) 0orpus) radiks dan pulpa dentis
pada dental insisivus atas.
3. embahasan
#ari hasil kuisioner pada 2F orang dokter gigi terhadap masing!masing G buah hasil
/oto dental. ada -lm digigit menghasilkan nilai 3G)""T dan pada -lm ditempel
menghasilkan nilai 35)4FT. Sehingga evalusi pada aspek daerah 0orona didapatkan
hasil sedikit lebih bagus dengan 0ara -lm ditempel.
ada evaluasi daerah 0orpus) pada -lm digigit menghasilkan nilai 31)31T dan pada
-lm ditempel menghasilkan nilai 31)G5T) sehingga hasil 0orpus yang didapatkan
lebih bagus dengan 0ara -lm digigit.
Tentang daerah evaluasi radi' didapatkan kesimpulan) pada -lm digigit
menghasilkan nilai 33)21T dan pada -lm ditempel menghasilkan nilai 31)31T)
sehingga hasil radi' yang didapatkan sedikit lebih bagus dengan 0ara -lm digigit.
Kriteria evaluasi akhir dari gigi yaitu daerah pulpa dentis didapatkan pada -lm
digigit menghasilkan nilai 33)41T dan pada -lm ditempel menghasilkan nilai
31)33T) sehingga untuk kriteria ini hasil pulpa yang didapatkan lebih bagus dengan
0ara -lm ditempel.
#engan demikian berdasarkan tabel 1 terlihat bah2a hasil /oto yang digigit
menun.ukkan nilai persentasi yang relati/ sama dengan hasil /oto yang ditempel.
9al ini menun.ukkan bah2a hasil /oto yang digigit %metode baru& menghasilkan
tingkat diagnosis yang relati/ sama dengan yang ditempel %metode sekarang&.
#engan mengingat dari segi kenyamanan pasien) pasien lebih merasa nyaman
dengan menggunakan teknik -lm digigit dibandingkan dengan menggunakan -lm
ditempel.
:leh sebab itu teknik peletakkan -lm dental dengan 0ara -lm digigit dapat .uga
di.adikan sebagai teknik alternati/ oleh petugas radiologi didalam melakukan
pemeriksaan dental insisivus atas khususnya untuk menghadapi paien yang
hipersensiti/ dan kurang kooperati/.
". enutup
Terdapat beberapa kesimpulan dari metode baru yang telah dilakukan bila
dibandingkan dengan metode sekarang untuk pemeriksaan insisivus atas) yaitu:
9asil gambaran dengan metode baru dapat dipakai sebagai alternati/
penatalaksanaan pasien dalam pemeriksaan gigi insisivus atas.
ada pemeriksaan dengan metode baru) pasien merasa lebih nyaman dengan
menggunakan teknik peletakkan -lm dental dengan 0ara digigit antara gigi insisivus
atas dan insisivus ba2ah dibandingkan dengan 0ara lama dengan pasien harus
menekan -lm dental dengan ibu .arinya.
#engan melihat hasil keseluruhan dari penelitian yang telah dilakukan) maka
disarankan agar teknik peletakkan -lm dental dengan 0ara -lm digigit diantara gigi
insisivus atas dan insisivus ba2ah ini dapat di.adikan teknik alternati/ untuk
melakukan pemeriksaan dental insisivus atas. 7palagi bila dilihat dari segi
kemudahan dan kenyamanan pasien) khususnya bagi pasien yang kurang
kooperati/. #engan demikian diharapkan pemeriksaan tidak sering diulang dan
tanpa harus mengurang kualitas hasil gambaran
emba0a Foto Toraks %;!*ay&
Sour0e: http://typo.Yib.de/vis!longdpro.e0ts/'!ray!3d/'!
ray!3d.html
Foto Toraks 7 %kiri& dan +ateral %kanan&
Syarat /oto normal %kelayakan /oto&:
1. (dentitas /oto dan marker kiri/kanan ada
2. Kualitas /oto baik
3. Simetris
". Semua bagian terlihat
1. Tidak ada arte/ak
3. Tidak goyang %inspirasi maksimal dan tahan napas&
4. Oaktu pemotretan singkat
Bodi-ed /rom: http://motherhealth.in/o/2F11/F3/normal!0hest!
'ray!0riteria.html
+angkah!langkah memba0a /oto toraks:
1. (dentitas /oto dan marker
2. <a0a klinis
3. Kualitas /oto) dapat dilihat dari:
! k> %tegangan&
k> dikatakan 0ukup .ika 0orpus vertebra yang terlihat adalah dari T1!T3.
#i ba2ah itu) 0orpus semakin tidak terlihat.
! m7s %kuat arus&
dikatakan 0ukup .ika saat meletakkan .ari di balik /oto yang ber2arna hitam) .ari
masih terlihat.
". <a0a /oto:
a. Simetris/Tidak simetris
Tarik garis khayal sepan.ang pro0essus spinosus toraks kemudian tarik garis ke
u.ung medial 0lavi0ula. <ila sama antara yang kiri dan kanan) dikatakan simetris.
Jika asimetris) akan sulit untuk menilai pembesaran .antung.
b. Eek inspirasi maksimal
Binimal terlihat inter0ostal spa0e 1 maksimum terdapat pada pun0ak dia/ragma
0. Trakea
9arus terlihat dan harus di tengah %ber2arna lusen ehitamf berisi udara&
+ihat apakah ada pendorongan atau tidak
d. Jantung
+ihat besar) bentuk) posisi .antung. 7pakah ada pembesaran atau tidak.
9itung 0ardiothora0i0 .antung untuk melihat adanya pembesaran.
Earanya:
Sour0e: http://222.indmedi0a.0om/.ournals.phpJ
.ournalidK12$issueidK1"1$arti0leidK1G42$a0tionKarti0le
Eardiothora0i0 ratio %ET*& K %E* Q E+&/T# ' 1FFT
,ormal .ika U1FT
Jika L 1FT) .antung membesar.
Ckspertise %laporan penemuan&: Eor tidak membesar.
e. <a0a sinuses
Sinus 0ostophreni0us normalnya bersudut ta.am.
#apat tumpul pada kelainan seperti pada e/usi pleura) em-sema.
Sinus 0ardiophreni0us normalnya ta.am %terlihat pada /oto lateral&
/. <a0a dia/ragma
,ormalnya yang kanan lebih tinggi dari yang kiri. %erbedaan tinggi normal: 2!2.1
0m&
Jika bedanya L30m: abnormal.
+etak dia/rgma meninggi ini dapat ditemukan misalnya pada hepatomegali) asites.
Ckspertise sinuses dan dia/ragma: Sinuses dan dia/ragma normal.
g. <a0a pulmo
9illus %tempat keluar masuknya pembuluh darah bronkus dan pembuluh lim/atik&
normalnya yang kiri lebih tinggi dari kanan %beda 1 kosta&. <iasanya F.3!1.1 0m.
Eorakan bronkovaskular normalnya terlihat pada:
Kanan: U/K 2/3 medial paru %tarik 2 garis khayal vertikal yang membagi paru
men.adi 3&
Kiri: U/K 1/3 medial paru.
Eorak dapat bertambah atau tidak tampak .ika ada kelainan.
+ihat apakah ada ber0ak atau penampakan abnormal lainnya. Jika terdapat di
parenkim) sebutkan lokasinya di lapang paru sebelah mana. Jika terdapat di pleura)
sebutkan lokasi di hemitoraks sebelah mana.
+apang paru terbagi atas:
1& 7peks
dari pun0ak paru sampai batas atas klavikula
2& +apang atas
dari batas ba2ah klavikula sampai dengan batas atas 0ostae (( anterior
3& +apang tengah
dari batas ba2ah 0ostae (( anterior sampai dengan batas atas 0ostae (> anterior
"& +apang ba2ah
dari batas ba2ah 0ostae (> anterior sampai dengan batas atas dia/ragma
h. Skeletal
7pakah ada /raktur atau dislokasi
i. So/t tissue %.aringan lunak&
Eontoh ekspertise /oto toraks normal:
! Eor tidak membesar
! Sinuses dan dia/ragma normal
! ulmo:
9illi normal
Eorakan bronkovaskular normal
Tidak tampak ber0ak lunak
! Kesan:
Tidak tampak kardiomegali
Tidak tampak T< paru akti/

Anda mungkin juga menyukai