Anda di halaman 1dari 14

1

INSTRUKSI KEPADA PESERTA


( IKP )

BAB I
UMUM

Pasal 1
Pemberi Tugas
Pemberi tugas adalah Deputi Kepala Sekretariat Presiden Bidang Protokol Pers dan Media sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Sekretariat Presiden RI.

Pasal 2
Kuasa Pengguna Anggaran
Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Presiden adalah pejabat yang ditetapkan oleh Menteri Sekretaris Negara
RI yang bertangggung jawab secara formal dan material kepada pengguna anggaran atas pelaksanaan kegiatan
yang berada dalam penguasaannya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 273 Tahun
2010 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara pada Rumah Tangga Kepresidenan Tahun Anggaran 2011,
bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran adalah Drs.Suprapto, MM., Deputi Kepala Sekretariat Presiden
Bidang Protokol, Pers dan Media.

Pasal 3
Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang ditetapkan oleh Menteri Sekretaris Negara RI yang bertugas
menyusun dan menetapkan rencana pengadaan, menandatangani kontrak dengan pihak penyedia barang/jasa,
menandatangani bukti-bukti pengeluaran serta bertanggung jawab atas segala pengeluaran dari segi administrasi,
fisik, keuangan dan fungsional atas pengadaan barang/jasa terhadap anggaran yang dilaksanakannya,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 273 Tahun 2010 tentang bertindak sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen pada Sekretariat Presiden Bidang Protokol, Pers dan Media adalah Ferdi Sjaiful, S.E.

Pasal 4
Panitia Pengadaan Barang/Jasa (P2BJ)
Panitia Pengadaan Barang/Jasa adalah panitia yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Sekretariat Presiden
untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa, dalam hal ini adalah Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Bidang Perjalanan, Akomodasi, Charter Pesawat, Catering Pesawat, Peralatan dan Kebutuhan Pers dan Media
serta Teknologi Informasi Sekretariat Presiden berdasarkan Surat Keputusan Kepala Rumah Tangga
Kepresidenan Nomor 692 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010.

Pasal 5
Penyedia Barang/Jasa
Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha termasuk di dalamnya koperasi dan orang perseorangan yang
kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa.

Pasal 6
Perencana
Perencana adalah pengguna barang/jasa dalam hal ini Kepala Biro/Pimpinan Unit Kerja di lingkungan Sekretariat
Presiden beserta pejabat dan staf atau penyedia jasa konsultansi yang ditunjuk pejabat yang berwenang.

Pasal 7
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) adalah panitia yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran Sekretariat Presiden yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan pengadaan
barang/jasa dalam hal ini adalah Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Bidang Protokol, Pers dan


2
Media Kepala Sekretariat Presiden berdasarkan Surat Keputusan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan
Nomor: 06 Tahun 2011 tanggal 3 Januari 2011.

Pasal 8
Pakta Integritas
Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan panitia/pejabat
pengadaan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Pasal 9
Dokumen Pengadaan
Dokumen pengadaan adalah dokumen yang disiapkan oleh panitia/pejabat pengadaan sebagai pedoman dalam
proses pembuatan dan penyampaian penawaran oleh calon penyedia barang/jasa serta pedoman evaluasi
penawaran oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 10
Kontrak
Kontrak adalah perikatan atau perjanjian tertulis antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan penyedia barang/jasa
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Pasal 11
Surat Jaminan
Surat jaminan adalah jaminan tertulis yang mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional) yang dikeluarkan
Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa kepada
PPK/Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk menjamin terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia barang/jasa.

Pasal 12
Kemitraan
Kemitraan adalah kerja sama usaha antara penyedia barang/jasa dalam negeri maupun dengan luar negeri yang
masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan
bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis.

Pasal 13
Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Penggantian Jaringan Fiber Optik (FO) dan Local Area Network
(LAN) di Kantor Presiden dan Istana Negara tercantum dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun
Anggaran 2011.

Pasal 14
Sumber Dana
Sumber dana pengadaan barang/jasa dibiayai dari DIPA APBN Sekretariat Presiden Tahun Anggaran 2011
dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 127.206.000,- (seratus dua puluh tujuh juta dua ratus enam
ribu rupiah).


BAB II
SYARAT-SYARAT PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

Pasal 15
Syarat-syarat Penyedia Barang/Jasa.
1. Memiliki surat izin / keterangan usaha pada bidang usaha yang sesuai dengan Jenis Pekerjaan, yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dan masih berlaku;


3
2. Memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan untuk menjalankan usaha/kegiatan sebagai penyedia
barang/jasa;
3. Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM), modal, peralatan, dan fasilitas lain yang diperlukan dalam penyediaan
barang/jasa;
4. Memiliki keahlian, pengalaman dalam usahanya, kemampuan teknis dan manajerial pada bidang dan
subbidang pekerjaan yang sesuai dengan Jenis Pekerjaan;
5. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir serta memiliki laporan bulanan PPh pasal 21, PPh Pasal 22
(bila ada transaksi), pasal 23(bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena
Pajak) paling kurang 3 bulan terakhir;
6. Perusahaan tidak masuk dalam daftar hitam dan tidak sedang menghadapi/menjalani gugatan hukum;
7. Memperoleh paling kurang 1(satu) pekerjaan sebagai penyedia barang/jasa dalam kurun waktu 4(empat)
tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
penyedia barang/jasa yang baru berdiri 3(tiga) tahun;
8. Memiliki alamat tetap dan jelas, serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman;
9. Secara hukum memiliki kapasitas menandatangani Pakta Integritas dan kontrak;
10. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan memenuhi seluruh persyaratan dalam dokumen ini
dan turut menjaga keamanan dan ketertiban sesuai dengan peraturan yang berlaku di Lingkungan
Sekretariat Presiden.

Pasal 16
Syarat-syarat Dokumen Penawaran
1. Syarat administrasi terdiri dari:
a. Surat Penawaran Harga:
1. Dibuat di atas kop kertas kop perusahaan dan atau di kertas A4/F4 putih polos ukuran 70gr dalam
rangkap 2 (dua) asli dan rekaman;
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
3. Dibuat dalam mata uang rupiah dalam bentuk angka dan huruf (terbilang);
4. Ditandatangani oleh pimpinan/direktur utama atau penerima kuasa dari direktur utama yang nama
penerima kuasa tersebut tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya dan dapat dibuktikan
dengan dokumen otentik dan dicap/stempel basah perusahaan;
5. Surat Penawaran ditujukan kepada:
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Bidang Perjalanan, Akomodasi, Charter Pesawat, Catering Pesawat,
Peralatan dan kebutuhan Pers dan Media serta Teknologi Informasi.
Pada Sekretariat Presiden
Jalan Veteran No. 16 Jakarta Pusat 10110
6. Total harga yang ditawarkan sudah termasuk PPN 10%;
7. Terhadap hal-hal yang bersifat substansial tidak dibenarkan apabila terdapat perubahan-perubahan yang
berbentuk coretan-coretan atau penghapusan-penghapusan;
8. Tanggal penawaran disesuaikan dengan jadwal waktu yang telah ditentukan Panitia, yaitu pada hari kerja
diantara tanggal dilaksanakannya acara penjelasan pekerjaan sampai dengan tanggal pada hari saat
pemasukan penawaran;
9. Mencantumkan masa berlakunya penawaran, ditetapkan selama 30 (tiga puluh) hari kalender dan
pengguna barang/jasa dapat meminta perpanjangan masa berlakunya surat penawaran harga tersebut
apabila diperlukan;
10. Harus mencantumkan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan jangka waktu yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan.
b. Daftar Kuantitas dan Harga berikut analisanya
1. Daftar Kuantitas dan Harga atau Rencana Anggaran Biaya sesuai dengan Daftar Kuantitas Barang (Bill of
Quantity) disertai dengan usulan spesifikasi barang (merk, type dan lain-lain);
2. Diwajibkan untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan penggunaan barang/jasa produksi
dalam negeri dan melakukan manufaktur/fabrikasi/perakitan/penyelesaian akhirnya di Indonesia;


4
c. Surat Jaminan Penawaran:
1. Jaminan penawaran sebesar 2% dari nilai HPS atau sebesar Rp. 2.544.120,- (dua juta lima ratus
empat puluh empat ribu seratus dua puluh rupiah) dari Bank Umum tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat atau dari Perusahaan Asuransi yang memiliki program asuransi kerugian (surety bond) bersifat
mudah dicairkan dan tanpa syarat (unconditional) sebagaimana diatur Keputusan Menteri Keuangan
No.481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999 dengan masa berlaku sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak tanggal surat penawaran harga dan dapat diperpanjang apabila pengguna barang/jasa
menganggap perlu;
2. Nama dan alamat penyedia barang/jasa sama dengan yang tercantum dalam Surat Penawaran Harga;
3. Apabila penyedia barang/jasa melakukan kemitraan, maka seluruh anggota kemitraan harus dicantumkan
dan menyebutkan nama badan usaha yang menjadi pemimpin kemitraan (lead firm) diserahkan dalam
rangkap dua (asli dan rekaman);
4. Besarnya nilai jaminan penawaran tidak kurang dari nilai nominal yang telah ditetapkan dengan
mencantumkan dalam bentuk angka dan huruf serta dalam mata uang rupiah;
5. Nama dan alamat pihak terjamin adalah Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Perjalanan, Akomodasi,
Charter Pesawat, Catering Pesawat, Peralatan dan Kebutuhan Pers dan Media pada Sekretariat Presiden
di Jalan Veteran No. 16 Jakarta Pusat 10110;
6. Nama paket pekerjaan yang dijamin adalah Penggantian Jaringan Fiber Optik (FO) dan Local Area
Network (LAN) di Kantor Presiden dan Istana Negara. Dalam surat jaminan penawaran tersebut harus
dijelaskan bahwa jaminan penawaran menjadi milik negara, mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) oleh negara tanpa persetujuan calon penyedia barang, bilamana peserta lelang
mengundurkan diri setelah pembukaan penawaran dan atau tidak bersedia mengganti jaminan
penawaran dengan jaminan pelaksanaan;
7. Surat Jaminan Penawaran dibuat dalam rangkap dua (asli dan rekaman).
d. Surat-Surat Pajak
1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang termuat dalam kartu NPWP dan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak;
2. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan
melampirkan fotokopi bukti penerimaan Surat Pajak Tahunan (SPT), Pajak Penghasilan (PPh) tahun
terakhir, dan fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29, serta laporan pajak tahun terakhir
(SPT/PPh);
3. Melampirkan fotokopi bukti penerimaan Surat Pajak Tahunan (SPT) Masa dan fotokopi Surat Setoran
Pajak (SSP) PPh pasal 25/pasal 21/pasal 22/pasal 23/pasal 26 atau PPN sekurang-kurangnya 3 bulan
terakhir;
Seluruh bukti surat dan kartu perpajakan dibuat dalam fotokopi rangkap 2.
e. Isian Kualifikasi
Sebagaimana tertuang dalam Pasal 17 IKP ini.
2. Syarat Teknis
a. Jumlah/volume pekerjaan yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas
Barang;
b. Spesifikasi teknis yang diusulkan;
c. Daftar peralatan yang dimiliki (disertai dokumentasi foto bila dianggap perlu);
d. Gambar/brosur contoh peralatan (bila dianggap perlu);
e. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan/Jadwal Pengiriman Barang;
f. Surat jaminan dukungan pasokan barang/suku cadang (bila dianggap perlu);









5
Spesifikasi teknis dengan perincian sebagai berikut:

No Nama Pekerjaan Volume

1
Pengadaan dan pemasangan subduct 27/32mm pada
potongan route duct
600 m

2
Pengadaan dan pemasangan kabel tanah fiber optik single
mode 12core G 652
600 m

3
Pengadaan dan pemasangan terminasi dan penyambungan
kabel fiber optik single mode kap 12 core termasuk pigtail dan
protection sleeve pada cassette / box subduct 27/32 mm pada
potongan route duct
4 pcs

4 Patch cord 3 meter (LC/PC, FC /PC dan SC/PC) 4 pcs

5 Media Converter 4 unit

6 Mounting Rack 1 pcs

7 Kabel data LAN UTP-CAT 5 100 node

8 OTB Wall 12 core FC Adaptor 1 pcs

9
UTP Connector (50pcs/pak) / Bx RJ Connector, CAT SE
(50pcs/pak)
3 pak

10 Kabel UTP-CAT 5 @ 1000 feet 3 roll



3. Syarat Kewajaran Harga
a. Harga penawaran setelah koreksi aritmatik tidak melebihi HPS dan tanpa ada penyimpangan yang
bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
b. Harga satuan yang ditawarkan bersifat wajar;
Melampirkan analisa harga upah dan bahan (bila dianggap perlu);

Pasal 17
Isian Kualifikasi
Isian Kualifikasi terdiri dari:
1. Surat Pernyataan Minat di kertas kop perusahaan dan atau di kertas A4/F4 putih polos ukuran 70gr (Formulir
1.a);


6
2. Pakta Integritas (Formulir 1.b);
3. Daftar Isian Kualifikasi (Formulir 1.c) mencakup isian:
a. Pernyataan direktur utama/pimpinan perusahaan bahwa dirinya tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi/pimpinan yang bertindak untuk
dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana seperti tersebut pada pasal 19
tentang Persyaratan Penyedia Barang/Jasa, ayat (1) huruf j, Perpres RI Nomor 54 Tahun 2010 di atas
kertas bermeterai cukup;
b. Pernyataan bahwa seluruh dokumen administrasi yang diserahkan adalah benar;
c. Secara hukum, pimpinan/direktur perusahaan/yang diberi kuasa mempunyai kapasitas menandatangani
kontrak;
d. Dalam hal melakukan kemitraan, dibuktikan dengan adanya Surat Kerja Sama Operasi/Kemitraan yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili (lead firm) kemitraan tersebut;
e. Surat Keterangan alamat tetap dan jelas Perusahaan yang diterbitkan oleh serendah-rendahnya pejabat
yang berwenang pada tingkat kelurahan/desa;
f. Surat Izin Usaha Perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan;
g. Akte Notaris Pendirian Perusahaan dan perubahannya (bila ada);
h. Data pengurus perusahaan dan data personalia;
i. Susunan Direksi/Penanggung jawab/Pengurus Perusahaan/Struktur Organisasi;
j. Susunan/komposisi kepemilikan saham;
k. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) disertai kartu NPWP;
l. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan;
m. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk
pelaksanaan dan pekerjaan;
n. Surat Kuasa (jika diperlukan), hanya dapat diberikan kepada personil yang termasuk di dalam struktur
organisasi perusahaan atau tercantum dalam Akta Pendirian Badan Usaha atau kuasa hukum yang
ditunjuk oleh perusahaan dengan dilengkapi Surat Penunjukan Resmi;
o. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi
Kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non kecil;
Seluruh dokumen/surat-surat dalam persyaratan kualifikasi dibuat dalam rangkap 2 dilengkapi dengan dokumen-
dokumen pendukung sebagaimana adanya.

BAB III
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

Pasal 18
Metode Pemilihan
Pemilihan penyedia barang/jasa pada prinsipnya dilakukan melalui metode pelelangan sederhana dengan
pascakualifikasi dengan tata cara sebagai berikut :
1. Pengumuman pelelangan;
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan;
3. Pemberian penjelasan;
4. Pemasukan Dokumen Penawaran;
5. Pembukaan Dokumen Penawaran;
6. Evaluasi penawaran;
7. Evaluasi kualifikasi;
8. Pembuktian kualifikasi;
9. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
10. Penetapan pemenang;
11. Pengumuman pemenang;
12. Sanggahan;
13. Sanggahan banding (apabila diperlukan) dan;
14. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.


7
Pasal 19
Pemberian Penjelasan
1. Pemberian Penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang di tentukan dalam Intruksi Kepada Peserta
serta dihadiri oleh peserta yang terdaftar;
2. Bagi peserta pelelangan yang tidak hadir/berhalangan dalam rapat penjelasan yang diadakan oleh panitia,
tidak gugur dan masih diperkenankan mengikuti/memasukkan dokumen penawaran;
3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan menunjukan tanda pengenal dan surat tugas
kepada panitia/pejabat pengadaan;
4. Pertanyaan berkaitan dengan pekerjaan yang dilelang hanya dapat dilakukan pada saat rapat penjelasan
(aanwijzing);
5. Perubahan baru atau ketentuan penting akan dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan, perubahan
baru dan ketentuan penting yang tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan awal;
6. Pemimpin Rapat dapat mengabaikan pertanyaan peserta yang tidak relevan dan tidak perlu di jawab;
7. Peserta dapat mengambil salinan Adendum Dokumen Pengadaan yang disediakan oleh Panitia Pengadaan.

Pasal 20
Metode Pemasukan Dokumen Penawaran
1. Penyampaian dokumen penawaran dilakukan dengan metode 1 (satu) sampul;
2. Dokumen penawaran terdiri dari penawaran administrasi, penawaran teknis, penawaran harga dan Dokumen
Isian Kualifikasi;
3. Penawaran disampaikan dalam sampul tertutup dan dikirim kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa sesuai
jadwal yang di tetapkan dalam IKP dan dimasukkan dalam kotak/tempat pemasukan yang disediakan oleh
panitia atau disampaikan melalui pos/jasa pengiriman dengan ketentuan sudah diterima sebelum batas akhir
pemasukan penawaran serta segala risiko keterlambatan dan kerusakan menjadi risiko peserta;
4. Peserta memasukan Dokumen Penawaran asli dan salinannya yang masing-masing ditandai ASLI dan
REKAMAN kemudian dimasukan kedalam 1 (satu) sampul;
5. Dokumen Penawaran dimasukan penutup dan ditulis DOKUMEN PENAWARAN, nama paket pekerjaan,
serta ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan alamat yang ditentukan dalam IKP;
6. Sampul penutup di rekat dengan contoh sebagai berikut;






7. Apabila sampul Dokumen Penawaran tidak di rekat, Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa tidak
bertanggung jawab atas resiko yang mungkin timbul terhadap Dokumen Penawaran;

Pekerjaan : Penggantian Jaringan Fiber Optik (FO) dan Local Area Network (LAN) di Kantor
Presiden dan Istana Negara
Alamat Pengiriman Dokumen Penawaran
Kepada Yth :
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Bidang Perjalanan, Akomodasi, Charter Pesawat, Catering Pesawat, Peralatan dan kebutuhan Pers
dan Media serta Teknologi Informasi.
Pada Sekretariat Presiden
Jalan Veteran No. 16 Jakarta Pusat 10110
8. Setiap penawaran yang diterima oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa setelah batas akhir waktu pemasukan
penawaran akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan dalam keadaan tertutup
(sampul tidak dibuka);



8
Pasal 21
Pembukaan Dokumen Penawaran
1. Peserta pelelangan sederhana adalah wakil dari perusahaan/calon penyedia barang/jasa yang telah
mendaftar, selain direktur/pimpinan perusahaan, yang diperkenankan hadir mewakili perusahaannya
diwajibkan menunjukkan tanda pengenal asli dan menunjukan surat tugas dari pimpinan/direktur perusahaan
kepada Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa;
2. Sampul penawaran dibuka dihadapan wakil-wakil peserta pelelangan yang hadir yang memasukkan
penawaran;
3. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan
penawaran yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi, apabila tidak ada peserta atau hanya
ada 1 (satu) peserta sebagai saksi maka Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa menunda pembukaan
Dokumen Penawaran selama 2 (dua) jam. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam hanya ada satu saksi
atau tidak ada peserta sebagai saksi maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap dilanjutkan, dengan
menunjuk saksi tambahan diluar Panitia/Pejabat Pengadaan barang/Jasa yang di tunjuk oleh Panitia/Pejabat
Pengadaan barang/Jasa;
4. Dalam acara pembukaan dokumen penawaran, Panitia memeriksa, menunjukkan dan membacakan di
hadapan peserta pelelangan sederhana mengenai kelengkapan dokumen penawaran yaitu:
a. Surat penawaran sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 16 ayat (1) yaitu Instruksi Kepada Peserta
Pengadaan ini;
b. Surat Jaminan Penawaran asli;
c. Daftar Kuantitas dan Harga (Rencana Anggaran Biaya);
5. Apabila terdapat perbedaan antara nilai nominal yang tertulis (angka) dengan yang terbilang (huruf) dalam
Surat Penawaran Harga, maka nilai nominal yang dipergunakan sebagai acuan adalah yang terbilang/huruf;
6. Hasil pembukaan dokumen penawaran dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran dibacakan
jelas setelah ditandatangani oleh anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang hadir dan 2 (dua) orang
saksi;
7. Dokumen penawaran dinyatakan tidak lengkap pada saat Acara Pembukaan Surat Penawaran apabila salah
satu atau keseluruhan dari data yang ada dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a,b dan c Instruksi Kepada Peserta
Pengadaan ini tidak lengkap;
Dokumen penawaran dinyatakan gugur dalam proses pengadaan barang/jasa apabila disampaikan diluar batas
waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Pasal 22
Koreksi Aritmatik
Koreksi Aritmatik dilakukan untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sump
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan;
2. Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
yang lain, dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.
4. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau
lebih rendah terhadap urutan penawaran semula. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai
total HPS dinyatakan gugur.

Pasal 23
Evaluasi Administrasi
1. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan penawaran
sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 16 ayat (1);
2. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan yaitu memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi
syarat administrasi;


9
Pasal 24
Evaluasi Teknis
1. Evaluasi teknis dilaksanakan terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi;
2. Faktor-faktor yang dievaluasi dalam tahap ini sesuai dengan Pasal 16 ayat (1);
3. Evaluasi teknis menghasilkan dua kesimpulan yaitu memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak memenuhi
syarat teknis (gugur);

Pasal 25
Evaluasi Kewajaran Harga
1. Evaluasi harga dilaksanakan untuk penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
2. Unsur-unsur yang diteliti dan dinilai dalam evaluasi harga meliputi faktor-faktor sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam Pasal 16 ayat (3);
3. Harga penawaran setelah koreksi aritmatik tidak melebihi pagu anggaran dan tanpa ada penyimpangan yang
bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
4. Evaluasi kewajaran harga
5. Jika setelah Daftar Kuantitas dan Harga penawaran dievaluasi dan dibandingkan dengan rincian HPS, serta
dilakukan klarifikasi dengan pihak penyedia barang/jasa ternyata harga penawaran dinilai tetap terlalu rendah
(di bawah 80% HPS), dan pihak penyedia barang/jasa tetap menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan
sesuai dokumen pengadaan, maka yang bersangkutan harus bersedia menaikkan/menambah nilai jaminan
pelaksanaannya sekurang-kurangnya sebesar 5% dikalikan HPS jika ditunjuk sebagai pemenang;
6. Dalam hal penyedia barang/jasa menyatakan tidak mampu melaksanakan pekerjaan (pemasokan barang)
seperti yang ditentukan dalam dokumen pengadaan atau tidak bersedia menambah nilai jaminan
pelaksanaannya maka penawarannya digugurkan, Surat Jaminan Penawarannya dicairkan dan disetorkan
kepada Kas Negara dan yang bersangkutan didaftarhitamkan selama 1 (satu) tahun dan dilarang ikut serta
dalam pengadaan pada Instansi Pemerintah.
7. Evaluasi Harga Satuan Timpang
a) Dilakukan terhadap penawaran yang lebih besar 110% dari HPS, dengan cara melakukan klarifikasi
metode kerja dan perhitungan harga satuan.
b) Jika penjelasan yang diberikan oleh peserta pengadaan dapat diterima maka tidak dinyatakan sebagai
harga satuan timpang tetapi jika tidak maka disimpulkan adanya harga satuan timpang.
c) Harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga.
8. Berdasarkan hasil evaluasi harga, Panitia Pengadaan Barang/Jasa membuat daftar urutan penawaran yang
dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai calon
pemenang, setelah dinyatakan lulus dalam tahap pembuktian dan penilaian kualifikasi.

Pasal 26
Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi
1. Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang serta pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada);
2. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian sistem gugur;
3. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau dokumen yang telah dilegalisir oleh
yang berwenang dan meminta salinannya;
4. Panitia Pengadaan Barang/Jasa melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen apabila
diperlukan, apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan dan
dimasukan dalam Daftar Hitam.

Pasal 27
Pengumuman Pemenang
1. Panitia Pengadaan Barang/Jasa mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
di website sebagaimana yang tercantum dalam IKP dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat yang
memuat nama paket pekerjaan, nilai total HPS, nama dan alamat penyedia barang/jasa, harga


10
penawaran/harga penawaran terkoreksi, NPWP dan hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang
dievaluasi.
2. Berdasarkan hasil keseluruhan evaluasi penawaran dan pembuktian kualifikasi, panitia akan mengusulkan
3 (tiga) calon pemenang Penyedia Barang/Jasa kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat
Pembuat Komitmen Sekretariat Presiden dan menetapkan pemenang dalam pelelangan sederhana ini
secara berjenjang dengan nominal nilai penawaran terendah yang responsif dan telah terkoreksi secara
aritmatik serta lulus evaluasi.
3. Apabila penyedia barang/jasa yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan mengundurkan diri dengan
alasan yang tidak dapat diterima, maka jaminan penawaran yang bersangkutan akan dicairkan dan
disetorkan ke Kas Negara dan akan dikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan
barang/jasa di lingkungan Instansi Pemerintah selama 2 (dua) tahun.

Pasal 28
Sanggahan
1. Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang kepada Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang;
2. Panitia Pengadaan Barang/Jasa wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah menerima surat sanggahan;
3. Apabila sanggahan dinyatakan benar makan Panitia Pengadaan Barang/Jasa menyatakan pelelangan gagal.

Pasal 29
Sanggahan Banding
1. Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Panitia Pengadaan dapat mengajukan
sanggahan banding secara tertulis kepada Menteri Sekretaris Negara sebagaimana tercantum dalam IKP
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan dengan tembusan kepada PPK dan
Panita Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana tercantum dalam IKP
2. Menteri Sekretaris Negara sebagaimana tercantum dalam IKP wajib memberikan jawaban secara tertulis atas
semua sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah surat sanggahan banding diterima;
3. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan jaminan sanggahan banding sebesar
2
0
/00 (dua perseribu) dari total HPS atau paling tinggi sebesar Rp. 50.000.000,- dengan masa berlaku 20 (dua
puluh) hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan banding;
4. Penerima jaminan sanggahan banding adalah Panitia pengadaan Barang/Jasa;
5. Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.

Pasal 30
Penunjukan Pemenang
1. Panitia Pengadaan Barang/Jasa menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) kepada PPK sebagai
dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
2. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut;
a. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan
yang dapat diterima secara obyjektif oleh Panitia Pengadaan Barang/jasa, maka Jaminan Penawaran
yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam IKP;
b. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan
yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam IKP serta
dimasukan kedalam Daftar Hitam;
c. Apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa penawarannya sudah tidak berlaku,
maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan;
3. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada
pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat, selama masa surat penawaran dan jaminan
penawaran pemenang cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya;


11
4. SPPBJ diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila
tidak ada sanggahan;
5. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan Kontrak;
6. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
7. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Panitia Pengadaan
Barang/Jasa bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang.

Pasal 31
Jaminan Pelaksanaan
Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta berkewajiban menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah SPPBJ diterbitkan,
2. Surat Jaminan Pelaksanaan perusahaan diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjamin atau
Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh
Menteri Keuangan, dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam IKP;
3. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang di tetapkan dan Jaminan
Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh Penerbit
Jaminan;
4. PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan
Pelaksanaan kepada penerbit jaminan dan kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat
Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk penandatangani Kontrak;

Pasal 32
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditentukan selama 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Kontrak.


Pasal 33
Jenis Kontrak
Jenis kontrak yang diterapkan dalam pelaksanaan Penggantian Jaringan Fiber Optik (FO) dan Local Area
Network (LAN) di Kantor Presiden dan Istana Negara adalah kontrak lump sum atau fixed price; harga satuan;

Pasal 34
Penandatanganan Kontrak
Kontrak ditandatangani selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterbitkannya Surat Keputusan
Penetapan Penyedia Barang/Jasa dengan syarat penyedia barang/jasa telah menyerahkan Surat Jaminan
Pelaksanaan.

Pasal 35
Pemutusan Kontrak
1. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen jika Penyedia Barang/Jasa lalai atau
melanggar persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati bersama setelah mendapat pernyataan tertulis
dari Pejabat Pembuat Komitmen 3 (tiga) kali berturut-turut dengan selang waktu masing-masing 7 (tujuh) hari
kalender. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan 7 (tujuh) hari kalender setelah peringatan ke-tiga dikeluarkan;
2. Pemutusan Kontrak dapat terjadi atas persetujuan bersama antara Pejabat Pembuat Komitmen dan
penyedia barang/jasa bila pekerjaan terpaksa harus dihentikan yang disebabkan oleh keadaan
memaksa/kahar (force majeure);


12
3. Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, maka nilai pekerjaan yang dapat diperhitungkan hanya sampai tahap
pekerjaan yang telah dikerjakan dan telah diterima serta disetujui oleh Panitia Pemeriksa, Pengawas dan Uji
Coba Pengadaan Barang/Jasa dan dinyatakan dalam berita acara;
4. Berkaitan dengan pemutusan Kontrak maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara.

Pasal 36
Perubahan/Penambahan Pekerjaan (Adendum)
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka penyedia barang/jasa harus menuangkannya dalam adendum. Adendum yang diterbitkan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak yang telah ditandatangani dan setinggi-tingginya 10% dari
nilai Kontrak.
Pasal 37
Pemeriksaan Pekerjaan
Sebelum penyerahan pekerjaan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa,
Pengawas dan Uji Coba Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa (P4BJ) Sekretariat Presiden yang dinyatakan
dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.

Pasal 38
Tanggal Penyerahan Pekerjaan
Tanggal penyerahan pekerjaan adalah hari diserahkannya pekerjaan, setelah pekerjaan selesai dan diterima
dengan baik oleh Sekretariat Presiden yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

Pasal 39
Keadaan Kahar (Force Majeur)
1. Yang disebut keadaan kahar (force majeur) adalah keadaan yang terjadi diluar kehendak dan diluar
kemampuan para pihak, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi;
2. Yang digolongkan dalam keadaan kahar adalah: peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam (banjir,
gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan), pemogokan,
kebakaran, gangguan industri lainnya;
3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian
para pihak;
4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat
dikenakan sanksi;
5. Pihak yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar dan tindakan yang diambil untuk
mengatasi keadaan kahar, diserahkan pada kesepakatan para pihak.

Pasal 40
Syarat Syarat Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Jakarta setelah pekerjaan
selesai dan dapat diterima dengan baik dan dinyatakan dengan berita acara.

Pasal 41
Denda Atas Keterlambatan
Setiap hari keterlambatan dari penyerahan pekerjaan seperti ditetapkan pada Pasal 32 Instruksi Kepada Peserta
Pengadaan ini, penyedia barang/jasa diwajibkan membayar denda sebesar 1
0
/00 (permil) dari harga Kontrak
sampai setinggitingginya 5 % (persen) dari harga Kontrak tersebut.

Pasal 42
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat dan perselisihan maka musyawarah untuk mencapai mufakat
diutamakan;


13
2. Apabila tidak dicapai suatu mufakat maka persoalan akan diserahkan kepada Panitia Arbitrase yang terdiri
dari Pejabat Pembuat Komitmen, penyedia barang/jasa dan pihak ketiga yang disetujui oleh kedua belah
pihak;
3. Apabila penyelesaian tidak dapat dicapai melalui Panitia arbitrase maka perselisihan diajukan kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


BAB IV
RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN TATA TERTIB

Pasal 43
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Penggantian Jaringan Fiber Optik (FO) dan Local Area
Network (LAN) di Kantor Presiden dan Istana Negara.

Pasal 44
Tata Tertib
1. Penyedia barang wajib melaporkan, perihal petugas pengiriman barang dan kendaraan yang akan
dipergunakan dalam proses pengiriman barang minimal 1 hari sebelum pengiriman barang dilaksanakan
kepada pihak Sekretariat Presiden;
2. Petugas yang melakukan pengiriman barang harus membawa surat jalan dan identitas diri (Tanda
Pengenal/KTP/SIM).
3. Petugas yang melakukan pengiriman barang harus rapi dan berpakaian sopan tidak diperbolehkan memakai
sandal, T-shirt dan celana jeans.
4. Petugas yang melakukan pengiriman barang harus menjaga kesopanan, kebersihan, turut menjaga
keamanan lingkungan dan tunduk pada setiap peraturan yang berlaku di lingkungan Sekretariat Presiden.
5. Semua barang yang dikirim akan diperiksa oleh Paspampres sesuai prosedur standar pengamanan yang
berlaku.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 45
Lampiran
Dokumen pengadaan ini merupakan lampiran Kontrak yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya.


Pasal 46
Biaya
1. Segala biaya yang timbul dalam rangka mengikuti pelaksanaan pelelangan ini seperti meterai, penggandaan
dokumen, pengiriman dokumen, pajak-pajak, dan lain-lain sepenuhnya menjadi beban calon penyedia
barang/jasa (peserta pelelangan);
2. Apabila dalam kurun waktu sejak pengumuman pelelangan sampai dengan selesainya pekerjaan terjadi
kenaikan harga bahan baku, ongkos produksi, premi asuransi, pajak-pajak, dan lain-lain seluruhnya menjadi
tanggung jawab calon penyedia barang/jasa.









14

Pasal 47
Perubahan
Segala perubahan terhadap dokumen pengadaan barang/jasa ini dituangkan dalam adendum yang menjadi
lampiran Berita Acara Penjelasan.

Jakarta, 20 Mei 2011
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Presiden
Bidang Perjalanan, Akomodasi, Charter Pesawat,
Catering Pesawat, Peralatan dan Kebutuhan Pers dan
Media serta Teknologi Informasi
Ketua,

ttd.

Eko Harsoyo

Anda mungkin juga menyukai