Anda di halaman 1dari 7

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam

Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik


Keuangan desa adalah barang publik (public goods) yang sangat langka dan terbatas,
tetapi uang sangat dibutuhkan untuk membiayai banyak kebutuhan dan kegiatan.
Pemerintah desa dan BPD pasti pusing memikirkan begitu banyaknya kebutuhan dan
kegiatan desa, padahal uang yang tersedia sangat terbatas. Karena itu, pemerintah desa
dan BPD ditantang untuk mengelola keuangan secara baik dengan dasar penentuan
skala prioritas.
Pengelolaan keuangan desa mencakup:
Perencanaan (penyusunan) PBD!": pendapatan dan belan#a.
Pengumpulan pendapatan (atau sering disebut ekstraksi) dari berbagai sumber:
pendapatan asli desa, s$adaya masyarakat, bantuan dari pemerintah atasan, dan
lain%lain.
Pembelan#aan atau alokasi.
Beberapa prinsip pengelolaan keuangan desa yang baik:
&. 'ancangan PBD!" yang berbasis program.
(. 'ancangan PBD!" yang berdasarkan pada partisipasi unsur%unsur masyarakat
dari ba$ah.
). Keuangan yang dikelola secara bertanggung#a$ab (akuntabilitas), keterbukaan
(transparansi) dan daya tanggap (responsi*itas) terhadap priotitas kebutuhan
masyarakat.
+. ,emelihara dan mengembangkan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan (pelayanan dan pemberdayaan).

da tiga bidang utama yang dibiayai dengan keuangan desa:
-o Bidang .nsur%unsur
& Pemerintahan /a#i pamong desa0 perlengkapan dan operasional kantor0
pera$atan kantor desa0 pa#ak listrik0 per#alanan dinas0
#amuan tamu0 musya$arah0 sidang BPD0 ga#i BPD (kalau
ada)0 langganan media0 dll. 1ang perlu dipikirkan: biaya
peningkatan "D,, pendataan desa0 publikasi desa0 papan
in2ormasi0 dll.
( Pembangunan Prasarana 2isik desa0 pera$atan, ekonomi produkti20
pertanian, dll.
) Kemasyarakatan Kegiatan 3K,D, pemberdayaan PKK, pembinaan muda%
mudi, kelompok tani, keagamaan, pananganan kenakalan
rema#a, dll.
&
('PBD!")
A. APBDES Berbasis Program
Perencanaan dan penyusunan PBD!" bukan semata peker#aan administrasi,
dengan cara mengisi blangko PBD!" beserta #uklak dan #uknis yang sudah diberikan
dari pemerintah atasan. 4ni memang kekeliruan pemerintah selama ini yang tidak
memberdayakan dan meningkatkan otonomi desa.
Perencanaan PBD!" adalah persoalan politik (mengelola aspirasi dan
kebutuhan masyarakat) dan bagian dari agenda pengelolaan program ker#a desa.
Dengan kata lain, menyusun BPD!" harus dia$ali dengan menyusun rencana
program ker#a tahunan. Dana yang akan digali (pendapatan) kemudian digunakan
untuk membiayai pelaksanaan program itu.
Tahap Penyusunan APBDES
&. Perencanaan program Desa
Perencanaan program desa ini melibatkan partisipasi masyarakat, dengan
mengoptimalkan masya$arah desa.
Perencanaan program mencakup bidang pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
Program berangkat dari aspirasi, kebutuhan, potensi dan masalah yang dihadapi
oleh masyarakat.
Perlu penentuan prioritas kebutuhan dalam perencanaan program. Penentuan
prioritas ini harus bersama%sama.
Program operasional bisa mencakup pemerintahan, pelayanan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
,enyusun sasaran atau hasil%hasil yang akan dicapai dari masing%masing program
operasional desa.
,erancang agenda kegiatan untuk mencapai hasil%hasil dan rencana program
tersebut.
,erancang #ad$al kegiatan program dalam satu tahun.
/ambar &
Daur .lang (siklus)
Pengelolaan program
Perencanaan
Program
Penga$asan Penganggaran
Dan !*aluasi
Pelaksanaan
Program
(
Manfaat Partisipasi Masyarakat
Perencanaan program yang partisipati2 dari ba$ah dan menyeluruh di atas memang
membutuhkan tenaga besar, $aktu pan#ang dan melelahkan. Banyak orang yang
#engkel dan tidak sabar dengan partisipasi karena terlalu banyak bicara, lambat, dan
katanya tidak membuahkan hasil. 5etapi, partisipasi sebenarnya akan memberikan
man2aat yang sangat besar pada pemerintah dan masyarakat desa:
Partisipasi adalah per$u#udan kedaulatan rakyat, yang menempatkan mereka
sebagai a$al dan tu#uan pembangunan.
Partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan kemampuan pribadi untuk turut serta
dalam menentukan keputusan yang menyangkut masyarakat. Dengan kalimat lain,
partisipasi adalah bentuk memanusiakan manusia (nguwongake).
Partisipasi adalah proses saling bela#ar bersama antara pemerintah dan masyarakat,
sehingga bisa saling menghargai, mempercayai, dan menumbuhkan sikap yang ari2.
Partisipasi menciptakan suatu lingkaran umpan balik in2ormasi tentang aspirasi,
kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Partisipasi merupakan kunci pemberdayaan dan kemandirian masyarakat.
Partisipasi merupakan cara yang paling e2ekti2 untuk mengembangkan kemampuan
masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi kebutuhan.
Partisipasi bisa mencegah timbulnya pertentangan, kon2lik dan sikap%sikap waton
suloyo.
Partisipasi bisa membangun rasa memiliki masyarakat terhadap agenda
pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan.
Partisipasi dipandang sebagai pencerminan demokrasi
2. Penganggaran
Pada prinsipnya penganggaran adalah merancang kebutuhan dana yang
digunakan untuk membiayai program dan kegiatan desa di bidang pemerintahan,
kemasyarakatan dan pembangunan.
,enentukan besaran dana yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan
atau sering disebut dengan pos pengeluaran (belan#a).
,engidenti2ikasi sumber%sumber pendapatan (baik pendapatan asli desa maupun
bantuan pemerintah) untuk membiayai pos pengeluaran yang sudah disusun di atas.
Dengan demikian tentukan dulu pos pengeluaran (belan#a), baru pos pendapatan.
. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program adalah kegiatan mengelola dan menggerakan sumberdaya
manusia dan dana untuk menyelenggarakan kegiatan%kegiatan yang sudah dirumuskan
dalam perencanaan sesuai dengan #ad$al ($aktu) yang ditentukan.
Pemerintah desa bertanggung#a$ab melaksanakan program kegiatan.
Pemerintah desa yang dibantu oleh dusun, '5, '6 mengumpulkan dana
(pendapatan) untuk membiayai pengeluaran.
Pemerintah desa mengalokasikan dana untuk membiayai pelaksanaan kegiatan.
)
Kepala Desa (3urah) melakukan koordinasi dan penga$asan terhadap #alannya
kegiatan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan.
,asyarakat ikut menyumbangkan tenaga, dana, dan ikut berpartisipasi menga$asi
#alannya pelaksanaan kegiatan.
!. Penga"asan #an E$aluasi
Penga$asan dan e*aluasi sangat penting untuk menilai apakah pelaksanaan
program sesuai dengan rencana, apakah dana digunakan sebagai mestinya, apakah
kegiatan mencapai hasil sesuai dengan rencana, serta merumuskan agenda bersama
untuk perbaikan pada tahun berikutnya.
Badan Per$akilan Desa (BPD) bertugas melakukan penga$asan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang ditangani oleh pemerintah desa.
Pemerintah desa, BPD dan masyarakat bersama%sama menin#au kembali apakah
pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan perencanaan.
Pemerintah desa, BPD dan masyarakat bersama%sama menilai capaian hasil
pelaksanaan kegiatan serta masalah dan kendala yang muncul.
Pemerintah desa, BPD dan masyarakat bersama%sama mencari 2aktor%2aktor
penyebab masalah dan solusi untuk perbaikan pada perencanaan berikutnya.
BPD dan masyarakat menilai apakah dana digunakan sebagaimana mestinya
secara e2isien dan e2ekti2.
Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggung#a$aban program dan keuangan
kepada BPD, masyarakat dan kabupaten.
B. Akuntabilitas% Transparansi #an &esponsi$itas
kuntabilitas berarti pertanggung#a$aban pemerintah desa dalam mengelola
keuangan desa sesuai dengan amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Bertanggung#a$ab berarti mengelola keuangan dengan baik, #u#ur, tidak melakukan
penyele$engan dengan semangat tidak makan uang rakyat. "emangat ini perlu
dipelihara di desa, #angan sampai di desa dipimpin oleh para tersangka seperti republik
4ndonesia. Kalau pemerintah desa bertanggung#a$ab, maka akan selalu dihormati dan
dipercaya oleh masyarakat. "ebaliknya kalau pemerintah tidak bertanggung#a$ab alias
tidak #u#ur, maka masyarakat akan tidak percaya, bisa%bisa kalau ketidak#u#uran itu
parah sekali atau sering makan uang rakyat, maka rakyat akan bergerak mere2ormasi
pemerintah desa.
5ransparansi berarti pemerintah desa mengelola keuangan secara terbuka,
sebab keuangan itu adalah milik rakyat atau barang publik yang harus diketahui oleh
masyarakat. Pemerintah desa $a#ib menyampaikan in2ormasi secara terbuka PBD!"
kepada masyarakat. Keterbukaan sama dengan akuntabilitas. Keterbukaan akan
meningkatkan kepercayaan dan penghormatan masyarakat kepada pemerintah desa.
Demikian sebaliknya.
'esponsi*itas pengelolaan keuangan berarti daya tanggap pemerintah desa dan
BPD terhadap kebutuhan masyarakat yang perlu didukung dengan pendanaan. 5entu
sa#a tidak semua kebutuhan masyarakat akan didanai karena begitu banyaknya
kebutuhan masyarakat. Paling ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kerangka
daya tanggap ini.
+
Pemerintah desa dan BPD perlu tanggap terhadap prioritas kebutuhan
masyarakat yang sangat mendesak.
Prioritas itu akan tampak dan sesuai dengan
aspirasi masyarakat bila dirumuskan bersama%
sama dalam perencanaan program secara
partisipatif yang melibatkan masyarakat. 5anpa
partisipasi masyarakat yang memadai, maka
prioritas itu tidak bisa men#angkau kebutuhan
masyarakat, kecuali hanya prioritas yang
dirumuskan oleh pemerintah desa beserta tokoh%
tokoh masyarakat.
Perlu diperhatikan aspek keseimbangan dan pemerataan alokasi dana untuk
pembangunan. Dalam mengalokasikan dana PBD!", Pemerintah desa dan
BPD perlu memperhatikan keseimbangan dan pemerataan pada sektor%sektor
pembangunan, kelompok%kelompok sosial dan seluruh $ilayah desa. Dalam
praktiknya, masalah keseimbangan dan pemerataan ini #arang diperhatikan di
banyak desa. "ebagai contoh, sebuah desa (sebut sa#a desa Karangre#o),
mengalokasikan sebesar 789 dana pembangunan untuk perbaikan sarana 2isik
(#alan dan penerangan), sisanya &89 untuk ekonomi produkti2 dan kegiatan
kemasyarakatan. Padahal di desa ini banyak sekali pengra#in dan pedagang kecil
yang sangat kekurangan modal, alias butuh bantuan modal untuk meningkatkan
pendapatan dan kese#ahteraannya. 3ebih dari (:: pengra#in dan pedagang kecil
di desa ini hanya memperoleh kucuran modal 'p 8:.:::,% per rumah tangga,
yang ternyata tidak berarti bagi mereka. "ementara, #alan%#alan di desa ini sangat
mulus dan terang benderang. Para pengra#in dan pedagang kecil itu hanya pasrah
dan tidak tahu harus berbuat apa untuk memupuk modal mereka. Kenyataan ini
sebenarnya menun#ukkan bah$a keseimbangan dan pemerataan pembangunan
belum ditanggapi secara responsi2 oleh pemerintah desa dan BPD.
'. Keuangan Desa #an Pembangunan
"ekali lagi, keuangan desa sangat terkait dengan pemerintahan, kemasyarakatan
dan pembangunan. Beberapa prinsip penting perlu diperhatikan.
Pengelolaan keuangan bukan hanya men#adi ke"enangan pemerintah desa,
tetapi #uga men#adi hak milik masyarakat. Karena itu, masyarakat perlu
partisipasi dalam perencanaan BPD!", perlu mengetahui secara transparan
kondisi keuangan desa, dan pemerintah desa $a#ib bertanggung(a"ab
mengelola keuangan.
Dalam sektor pemerintahan, keuangan desa seyogyanya tidak semata dialokasikan
untuk ga#i pamong (konsumsi), tetapi bagaimana alokasi itu #uga bisa mendorong
peningkatan kemampuan SDM pamong desa.
Bidang%bidang kemasyarakatan #uga perlu di#adikan sebagai bagian dari program
desa dan perlu memperoleh dukungan dana yang cukup. "ebagai contoh adalah
pembinaan muda%mudi dan #uga penanganan kenakalan rema#a.
8
5iga prinsip daya
tanggap:
Prioritas kebutuhan
yang mendesak.
Perencanaan
partisipati2
Keseimbangan dan
pemerataan.
Dalam konteks pembangunan, PBD!" yang baik perlu memperhatikan tiga prinsip
sebagai berikut.
&. ,em2asilitasi dan memacu pengembangan ekonomi produkti2, termasuk kegiatan
in*estasi di desa.
(. ,eningkatkan dan men#amin pemerataan pembangunan.
). ,endorong pemberdayaan masyarakat.
1. Memfasilitasi dan memacu pengembangan ekonomi produktif
Pungutan desa diusahakan harus mem2asilitasi ekonomi pro#uktif (pertumbuhan
ekonomi) di desa. Pemerintah yang memaksimalkan pungutan pada kegiatan
in$estasi (ekonomi produkti2) dianggap tidak mendukung (kondusi2) bagi
pertumbuhan ekonomi. "eharusnya kegiatan konsumtif%lah yang cocok untuk
dipungut lebih besar, terutama konsumsi barang%barang nonprimer seperti beli
sepeda motor, beli mobil me$ah, membangun rumah me$ah, membeli logam
mulia, dan lain%lain.
Pungutan perlu dilakukan pada output kegiatan ekonomi (bila sudah berhasil, baru
dikenai pungutan), dan bukan melakukan pungutan yang men#adi beban bagi input
dan proses kegiatan ekonomi (pungutan terhadap modal a$al atau memungut
pengusaha yang sedang mulai usaha).
;atatan:
5etapi Desa harus hati%hati dalam melakukan pungutan, apalagi bentuk%bentuk
pungutan baru, sebab desa hanya memiliki ke$enangan yang sangat terbatas dalam
hal pa#ak dan retribusi. Bisa #adi perdes tentang pungutan itu dianggap bertentangan
dengan peraturan di atasnya atau merugikan kepentingan umum.
Dari sisi belan#a (pengeluaran), kebi#akan alokasi anggaran dalam PBD!" harus
ditekankan pada kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendorong
in$estasi (seperti mendorong berkembangnya usaha kecil), dan bukan memacu
pertumbuhan konsumsi nonprimer. "ebagai contoh, desa perlu segera merubah
alokasi PBD!" yang dulu ditekankan pada prasarana fisik ke ekonomi
pro#uktif. Desa perlu memberi perhatian secara serius dan mem2asilitasi kegiatan
ekonomi produkti2 yang dikembangkan oleh $arga masyarakatnya.
2. Meningkatkan dan menjamin pemerataan pembangunan
Dari sisi pendapatan, pungutan harus menekankan pada kelompok dan $ilayah
yang lebih kaya. Dalam konteks pa#ak sering dikenal adanya pa(ak progresif.
Kelompok dan $ilayah yang miskin perlu memperoleh pelayanan khusus yang bisa
memacu in*estasi.
Pengeluaran (belan#a) dalam PBD!" perlu dialokasi secara merata menurut
sektor%sektor pembangunan. ,isalnya bukan hanya prasarana 2isik yang dibesar%
besarkan tetapi pada sektor lain terutama ekonomi produkti2.
<
3. Memberdayakan masyarakat
5ugas utama pemerintah (termasuk desa) adalah mem2asilitas masyarakat untuk
berkembang, mampu dan bisa meningkatkan potensi yang dimilikinya. Pemerintah
tidak mungkin bisa melayani dan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat itu.
Pemerintah harus menghindari pungutan pada $arga masyarakat yang sedang
memberdayakan mereka sendiri, misalnya yang sudah mulai berbisnis atau yang
akan beker#a.
Dalam kondisi keuangan yang terbatas, pemerintah perlu menekankan kegiatan
mengendalikan daripada kegiatan yang mengayuh sendiri. "ebagai contoh,
perhatian usaha kecil bisa dilakukan melalui ker#asama dengan pengusaha yang
lebih besar atau lembaga perbankan.
=

Anda mungkin juga menyukai