KOMUNIKASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT Hendro Trieddiantoro Putro - 13/356033/PTK/09150 Kehidupan manusia di era ini memang tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas hingga tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi. Perkembangan teknologi di era ini amatlah pesat diantaranya dalam bidang industri dan komunikasi. Sehingga timbul efek terhadap budaya kehidupan manusia yang signifikan dari pengaruh positif yang menguntungkan, sampai pengaruh negatif yang merusak moral.
Menurut Koentjaraningrat, teknologi merupakan satu dari ketujuh unsur budaya yang universal, yaitu sistem peralatan hidup. Budaya atau kebudayaan juga bisa dikatakan sebagai kerangka acuan perilaku kehidupan bagi masyarakat pendukungnya berupa nilai-nilai kebenaran, keindahan, keadilan , kemanusiaan, kebijaksanaan dan lain-lainnya yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan. Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan. Inti dari teknologi adalah media. Semua media yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi. itulah makna hal dari teknologi yang paling penting, media atau produk teknologi. Bagaimana media tersebut dapat dijalankan atau dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengoperasian yang mudah untuk menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan memerlukan waktu, tenaga dan biaya seminim mungkin. Kemajuan teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat.
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah: 1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. 2. Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja. 3. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat. 4. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi. 5. Adanya share budaya antar daerah. Dampak negatif tersebut diantaranya adalah: 1. Timbulnya jenis kejahatan baru. 2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya. 3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar. 4. Kurangnya ruang privasi. 5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter. 6. Meningkatnya angka pengangguran.
TI telah mengubah wajah ekonomi konvensional yang lambat dan mengandalkan interaksi sumber daya fisik secara lokal menjadi ekonomi digital yang serba cepat dan mengandalkan interaksi sumber daya informasi secara global. Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global ini sehingga dalam derajat tertentu, TI disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu dunia maya. Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer, khususnya mikro-prosesor, dan infrastruktur komunikasi, TI di internet berkembang dengan kecepatan yang sukar dibayangkan. Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut memengaruhi setiap aktivitas, tindakan serta perilaku manusia. Teknologi mampu mengubah pola hubungan dan pola interaksi antarmanusia. Kehadiran teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Aktivitas manusia sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kehadiran teknologi. Teknologi telah mengubah hidup manusia. Ada banyak hal yang dijanjikan teknologi kepada manusia; janji akan kecepatan, janji akan perubahan, janji akan kemajuan, janji akan berbagai kemudahan, dan janji akan peningkatan produktivitas. Semua janji itu memang telah ditepati teknologi, namun di sisi lain, teknologi juga memberikan berbagai ancaman kepada manusia. W. Kornblum dalam buku yang berjudul Sociology in Changing World berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya dalam masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama. Max Weber dalam buku yang berjudul Sociological Writings mengemukakan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
William F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial, yang fokusnya adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi ini dapat dijelaskan bahwa, perubahan sosial yang mengalami perubahan adalah struktur sosial dan sistem sosialnya. Mac Iver lebih membedakan antara utilarian elements dengan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan kepentingan manusia yang primer dan sekunder. Utilarian elements disebut dengan civilization. Artinya semua mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi kehidupannya termasuk di dalamnya sistem sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material. Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut Iver seputar cultural elements dan utilarian elements tersebut.
J.P. Gilling dan J.L. Gillin mengemukakan bahwa perubahan perubahan sosial sebagai suatu variasi cara cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, kompisisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan penemuan baru dalam masyarakat. Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi modifikasi yang terjadi dalam pola pola kehidupan manusia. Modifikasi modifikasi tersebut terjadi karena sebab sebab intern maupun sebab sebab ekstern yang menimbulkan perubahan. Selo Soemardjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan perubahan pada lembaga lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok kelompok dalam masyarakat. Penekanan definisi ini tertumpu pada lembaga lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, dimana perubahan yang terjadi akan mempengaruhi segi segi struktur masyarakat lainnya. Pada Dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda namun memiliki keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya , sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut. Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu keduanya menyangkut perbaikan cara cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perbedaan antara perubahan sosial dan perubahan budaya yaitu perubahan sosial merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan sosial masyarakat, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, distribusi kelompok umur, sedangkan perubahan budaya terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai susila dan moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan budaya lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi banyak aspek. Moore menyatakan perubahan sosial memiliki beberapa ciri, antara lain tidak ada masyarakat yang perkembangannya terhenti, karena cepat atau lambat masyarakat akan mengalami perubahan dan berlaku secara tetap. Perubahan itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena perubahan terjadi secara beruturan. Perubahan sosial memiliki asas ganda. Inovasi dan isu isu akan mempengaruhi perubahan sosial. Perubahan sosial akan memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu. Pengaruh kebudayaan dalam masyarakat tercermin ketika dua masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi dan asimilasi. Akulturasi adalah pencampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Dapat dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dapa dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan A= kebudayaan asing, B = kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru. Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lain. Struktur sosial adalah susunan masyarakat secara hierarkis, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Sifatnya dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Menurut Maurice Duverger Struktur sosial mencakup keterampilan teknologis, lembaga-lembaga dan kultur. Sedangkan menyangkut hal perubahan struktur sosial tentunya tak lepas dari faktor yang menyebabkan perubahan itu sendiri. Apabila diteliti lebih mendalam sebab terjadinya suatu perubahan pada masyarakat, biasanya akibat sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan, sehingga manusia berupaya untuk mengatasinya dengan segala cara, salah satunya adalah menciptakan teknologi. Secara garis besar faktor penyebab perubahan dapat dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu materialistic factors dan idealistic factors. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan menurut pemikiran S. Soekanto, 1990. Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat merupakan sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan, cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya, dan untuk itu manusia menciptakan teknologi sebagai wujud usaha mereka untuk mencapai keinginan dan memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok kelompok dalam masyarakat, yang berpengaruh terhadap masyarakat yang bersangkutan baik secara materiil maupun immaterial. Pengaruh kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan, memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial budaya dalam diri masyarakat. Salah satu dampaj positifnya adalah adanya kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Salah satu dampak negatifnya adalah, pola interaksi antar manusia berubah. Kehadiran komputer, salah satunya adalah internet, telah merubah pola interaksi manusia, sehingga membuat dirinya asyik dengan kehidupannya sendiri. Namun demikian tidak ada orang atau daerah atau negara yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Dari sinilah muncul saling ketergantungan, salah satunya adalah ketergantungan terhadap teknologi.