Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR


DAN TIDAK MENULAR

PENYAKIT TIDAK MENULAR

Disusun oleh

RISA KARTIKA PUTRI
25010113130321


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014

1. Konsep dan level epidemiologi dalam PTM
Pentingnya pengetahuan tentang Penyakit Tidak Menular (PTM)
dilatarbelakangi dengan kecenderungan semakin meningkatnya prevalensi PTM
dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Perubahan pola struktur
masyarakat agraris ke masyarakat industri benyak memberi andil terhadap
perubahan pola fertilitas, gaya hidup, dan sosial ekonomi yang pada gilirannya
memacu semakin meningkatnya PTM. Keadaan perubahan pola penyakit dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal dengan istilah Transisi
Epidemiologi.
Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin menular seiring dengan
meningkatnya frekuensi kejadian penyakit di masyarakat. WHO membagi 3
penyebab utama kematian yaitu penyakit jantung coroner, diare dan stroke. Di
Indonesia terjadi perubham pola penyakit yaitu dari penyakit menular ke penyakit
tidak menular. Terjadinya perubahan pola penyakit ini berkaitan dengan beberapa
hal yaitu :
a. Perubahan struktur masyarakat yaitu dari agraris ke industry.
b. Perubahan struktur penduduk yaitu penurunan anak usia muda dan
peningkatan penduduk usia lanjut karena keberhasilan KB.
c. Perbaikan dalam sanitasi lingkungan untuk menurunkan penyebaran penyakit
menular
d. Peningkatan tenaga kerja wanita karena emansipasi
e. Peningkatan pelayanan kesehatan dalam memberantas penyakit infeksi. Serta
meningkatkan life expectantion (umur harapan hidup)
Ilmu yang mepelajari penyakit PTM di masyarakat serta yang Mempelajari
distribusi dan faktor faktor mempengaruhi terjadinya PTM di masyarakat.
Faktor risiko Adalah faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk terkena
PTM tertentu.

2. Pengertian Penyakit Tidak Menular
Istilah penyakit tidak menular dipakai dengan maksud untuk membedakan
kelompok penyakit-penyakit lainnya yang tidak termasuk dalam penyakit
menular. Pengelompokkan penyakit menular dalam sejarahnya lebih dulu
menemukan istilah untuk dirinya ketika penyakit-penyakit tersebut sedang
menyerang dunia dan masyarakat dengan cara menular. Penyakit-penyakit lainnya
yang sifatnya tidak menular, dikelompokkan sebagai penyakit tidak menular.
Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent)
dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan
lingkungan sekitar (source and vehicle of agent)
Istilah PTM kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberpa sebutan
lainnya seperti :
a. Penyakit kronis
Penyakit kronik dapat dipakai untuk PTM karena kelangsungan PTM
biasanya bersifat kronik/menahun/lama. Namun ada pula PTM yang
kelangsungannya mendadak/akut, misalnya ; Keracunan.
WHO mempergunakan istilah penyakit kronis untuk penyakit-penyakit
tidak menular. Yang dimaksud dengan penyakit kronis ini memang jenis-jenis
penyakit yang bersifat kronis, dan tidak memperhatikannya dari segi apakah
menular atau tidak.
Penyakit kronis pada umumnya terjadi pada mereka yang telah hidup
cukup lama untuk mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor
penentunya. (Timmreck, 2005)
b. Penyakit non infeksi
Sebutan penyakit non-infeksi dipakai karena penyebab PTM biasanya
bukan oleh Mikro-organisme. Namun tidak berarti tidak ada peranan mikro-
organisme dalam terjadinya PTM.
c. New communicable disease
Hal ini disebabkan PTM dianggap dapat menular; yaitu melalui Gaya
Hidup (Life Style). Gaya hidup dalam dunia modern dapat menular dengan
caranya sendiri. Gaya hidup di dalamnya dapat menyangkut Pola Makan,
Kehidupan Seksual, dan Komunikasi Global.
Contoh ; perubahan pola makan telah mendorong perubahan
peningkatan penyakit jantung yang berkaitan dengan makan berlebih yang
mengandung kolesterol tinggi.
d. Penyakit degenerative
Disebut juga sebagai penyakit degeneratif karena kejadiannya
berkaitan dengan proses degenerasi/ketuaan sehingga PTM banyak ditemukan
pada usia lanjut.
e. Penyakit perilaku
Penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung, kanker, kecelakaan,
diabetes dan termasuk penyakit kronis yang disebabkan oleh perilaku.
Penyakit kronis juga dapat terjadi akibat kelalaian dan perbuatan ceroboh.
Contoh, tidak dapat memilih makanan yang tepat dan tidak berolahraga
merupakan kelalain area penyakit kronis.

3. Karakteristik Penyakit Tidak Menular
Berbeda dengan penyakit menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik
tersendiri seperti :
a. Penularan penyakit tidak melalu suatu ranta penularan tertentu
b. Masa inkubasi yang panjang dan laten
c. Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronis)
d. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
e. Mempunyai variasi yang luas
f. Memerlukan biaya yang tinggi dalam uaya pencegahan maupun
penanggulangannya
g. Faktor penyebabnya bermacam-macam (multikausal) bahkan tidak jelas



4. Riwayat alamiah Penyakit Tidak Menular
a. Periode Induksi. Masa antara masuknya agen sampai proses terjadinya
penyakit.
b. Periode proses penyakit. Masa antara mulainya penyakit ditandai dengan
perubahan biologis
c. Periode penyakit belum terdeteksi
d. Lead time. Masa antara dapat terdeteksinya penyakit dengan terdiagnosanya
melalui gejala
e. Periode laten. Masa dimana periode penyakit belum terdeteksi samapi periode
lead time dilakukan uji laboratorium klinik dan merupakan masa inkubasi
pada penyakit infeksi

5. Tingkat pencegahan Penyakit Tidak Menular
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan tetap juga
berlaku dalam PTM. Dikenal juga keempat tingkah pencegahan seperti berikut
ini:
a. Pencegahan primordial
Upaya ini dimaksudkan memberi kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit itu tidak mendapat dukungan dari kebiasaan gaya
hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat rancu dan tidak
hanya merupakan upaya dari pihak kesehatan saja. Prakondisi harus
diciptakan dengan multi mitra. Misalnya menciptakan prakondisi sehingga
masyarakat merasa yakin bahwa rokok iti suatu kebiasaan yang kurang baik
dan masyarakat mampu bersikap positif terhadap bukan perokok.
Pada prinsipnya upaya pencegahan primordial adalah
- Mempertahankan gaya hidup yang sudah ada dan bear dalam masyarakat
- Melakukan modifikasi, penyesuaian terhadap resiko yang ada atau
berlangsung dalam masyarakat
Misalnya dengan diet asam lemak jenuh untuk pencegahan penyakit jantung.
Upaya pencegahan primordial diarahkan untuk mempertahankan kebiasaan
pola makan yang sudah ada atau membuat modifikasi cara makan yag sudah
ada dengan tetap mendukung tujuan makanan yang mengandung asam lemak
jenuh.
b. Pencegahan tingkat pertama, yang meliputi :
1) Promosi kesehatan masyarakat misalnya kampanye kesadaran masyarakat,
Promosi kesehatan, dan pendidikan kesehatan masyarakat.
2) Pencegahan khusus misalnya pencegahan keterpaparan, pemberian
kemopreventif.
c. Pencegahan tingkat kedua :
1) Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening
2) Pengobatan, misalnya kemoterapi atau tindakan edah
d. Pencegahan tingkat ketiga
Meliputi rehabilitasi, misalnya perawatan rumah jompo, perawatan
rumah orang sakit.


DAFTAR PUSTAKA

Eko Budiarto. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Noor Nasri Noor. 2000. Dasar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Thomas C. Timmreck. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta: EGC.
Yahya, Rachmanuddin Chair. 2010. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM)
Penyebab, Contoh Dan Pencegahan.
http://www.jevuska.com/2010/06/20/epidemiologi-penyakit-tidak-menular-
ptm/ diakses pada 23 Oktober 2014
Wuryanto, Arie. 2010. Epidemiologi PTM b
http://arie_wuryanto.blog.undip.ac.id/files/2010/10/EPIDEMIOLOGI-
PTM_b.pdf diakses pada 23 Oktober 2014
Bachtiar, Hafni. 2010. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
https://www.scribd.com/doc/202537649/Epidemiologi-Penyakit-Tidak-
Menular diakses pada 23 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai