Anda di halaman 1dari 5

3/21/2013

1
Nyeri Kanker
Titan Ligita
Nyeri
Nyeri merupakanfenomenakompleks
yang dialami secarasubyektif yang
dipengaruhi olehfaktor fisik dan non fisik
2
Faktor yang Mempengaruhi
Persepsi Nyeri
3
PrinsipManajemen Nyeri
kanker
Pengkajianyang cukupdanlengkapakan
penyebabnyeri denganmempertimbangkan
bahwasebagianbesar pasienmemiliki lebih
dari satunyeri
Lebihdari 80% nyeri dapatdikontrol dengan
obatyang relatif terjangkauapabila
menggunakanpengkajianyang efektif dan
pendekatanyang sistematismelalui tangga
WHO tigalangkah analgesik
4
Initial Assessment
Menggunakanopen-ended question
Dimulai denganmenanyakanDapatkah
andamenceritakankejadiannyeri akhir-
akhir ini?
Diikuti denganmenanyakanlokasi,
intensitas dankualitas nyeri
5
Pengkajian Nyeri Komprehensif
Riwayat lengkap(lokasi, intensitas,
karakteristik)
Pengkajianfisik
Pengkajianneurologis
Pengkajianpsikososial danbudaya karena
pengalaman, ekspresi danmanajemen
bervariasi tergantungfaktor dukungan
sosial dankepercayaan
6
3/21/2013
2
Pengkajian Multidimensional
Alat pengkajianyang sudah
dikembangkandandivalidasi merupakan
perangkatpengkajiandiri yang melibatkan
pasien sebagai subjekpengkajiandan
Perangkatini akanmengatasi nyeri kanker
yang multidimensional serta dampaknya
padakehidupansehari-hari dankualitas
hidup.
Format pengkajian: McGill danBrief Pain
Inventory
7
Pertanyaan-pertanyaan dalam
Pengkajian Nyeri
1. Dimananyeri timbul (sendi, tulang, otot,
viscera, saraf tepi)? Gunakanbody map
2. Seperti apa nyeri yang dirasakan(panas,
gatal, sebal, tertusuk-tusuk)?
3. Apa yang memperburukatau
meringankannyeri (bergerak, intake
makanan,suhu, postur)?
8
Pertanyaan-pertanyaan dalam
Pengkajian Nyeri
4. Seberapakuat nyeri yang
dirasa/intensitas nyeri (skalakategori
atau angka, atau visual analogue scale)?
Perludimonitor setiap tahap penyakit.
Kekuranganmenggunakanskala nyeri
numeric visual yaitu tidak bisa diterapkan
padapasien dengangangguan
penglihatan(lansia) dankognitif.
5. Apakahnyeri stabil atau ada episode
kambuhnyanyeri? 9
Pertanyaan-pertanyaan dalam
Pengkajian Nyeri
6. Bagaimananyeri berkembang(durasi,
meningkatataumenurunnyaintensitas
nyeri, meningkatnya nyeri pada lokasi
tertentu)?
7. Apa saja gejalalain yang menyertai
(palpitasi, muntah, mual, berkeringat,
konstipasi atau sesak)?
8. Bagaimananyeri mempengaruhi aktivitas
harian(tidur, pergerakanterbatas, atau
ketidakmampuanuntuk makan)?
10
11 12
3/21/2013
3
Pengkajian Nyeri Observasional
Digunakanbila terdapat kesulitan dalam
menggunakanpengkajianself-report.
Digunakanbila pasien tak mampu
berkomunikasi secaraverbal yang
menggunakanskala
13
Pengkajian Nyeri Observasional
Observasi fisiologis: polanafas,
berkeringat
Ekspresi wajah: wincing/menahansakit,
berkerut, frowning/sedih, mengedip-
ngedipkanmata
Pergerakantubuh: tangangemetar,
pergerakanyang berulang-ulang, langkah
yang berubah-ubah
14
Pengkajian Nyeri Observasional
Verbalisasi/Vokalisasi: merintih, berteriak,
memintapertolongan, bicara agresif
Perubahaninteraksi interpersonal: agresif,
menarikdiri, menolakperawatan
15
Pengkajian Nyeri Observasional
Perubahanpolaaktivitas: gangguanpola
tidur, gangguanistirahat, gelisah
Perubahanstatus mental: menangis,
mengeluarkanair mata, bingung, mudah
marah
16
WHO analgesic Ladder
Pendekatanutamaakanpenggunaan
analgesik
Akantetapi peranpembedahan, radioterapi
danpenangananyang tepatmerupakanhal
pentingbegitujugadenganpenanganannon
farmakologi
Pendekatanyang dikombinasikanakan
meningkatkanoptimalisasi pengunaan
anlgesikdenganefeksampingyang minimal
17
WHO Analgesic Ladder
18
3/21/2013
4
Analgesik
Kunci utama dalampenatalaksanan nyeri kanker
Pilihan obat berdasarkan tingkat keparahan nyeri
bukantahap penyakit
Harus diberikan dalamdosis standar dengan
interval teratur
Formula kombinasi antara non opiod dan opiod
lebih nyaman untuk digunakan
Keputusan yang dibuat untuk menentukan
penggunaan opiod bagai nyeri berat harusnya
berdasarkan tingkat keparahan, bukan prognosis
19
Adjuvant Analgesic
Analgesik Adjuvant merupakan obat yang
digunakan untuk keluhan selain nyeri akan tetapi
memiliki efek analgesik pada kondisi tertentu
Contoh: kortikosteroid, anti konvulsi, antiaritmia,
anti depresi, anti inflamasi
Anti depresi merupakan obat yang efektif dalam
mengatasi nyeri neuropati
Anti konvulsi juga efektif dalammengatasi nyeri
neuropati
Pemilihan obat harus nerdasarkan kontraindikasi,
interaksi obat dan risiko efek samping
20
Analgesik Opioduntuk Nyeri
Hebat
Morfinmerupakan opioid yang populer digunakan
Diberikan secara oral, dosis sesuai dengan
kondisi pasien dan dosis diulang pada interval
yang teratur
Metode efektif dalampemberian opiod
Diberikan setiap 4 jam
Dikaji setelah 24-48 jam sehingga dosis dapat
disesuaikan
Proses berlanjut hingga nyeri berkurang
Faktor yang dipertimbangkan: derajat nyeri, tipe nyeri,
hal yang mempengaruhi nyeri, parameter kerja obat
Saat nyeri tertangani, diperlukan persiapan morfin
yang terkontrol per hari
21
Rute Pemberian Alternatif
Melalui rectal (suppository form), dengan
dosis sama(5-10 mg) diberikan setiap 4
jam
Infus subcutaneous melalui alat infus yang
dapatdibawa kemanasaja
Pemberiansecara IV (jarang)
22
OpioidBagi Nyeri kanker
Takadaevidence yang kuatyang
mendukungkehebatansatuopioddibanding
opioidlainnya
Keseimbanganantaraanalgesikdanefek
sampingbervariasi antaropioid:
Farmakokinetik
Rute pemberian
Respon terhadap opioid
Contoh: fentanyl, alfentanil, hydromorphone,
buprenorphine
23
Efek Samping Opioid
Sedasi
Nausedan Vomiting
Konstipasi
Mulut kering
24
3/21/2013
5
Faktor yang Mempengaruhi
Kemampuan Toleransi terhadap
Opioid
Derajatresponnyeri
Terpapar opioidsebelumnya
Dosis
Pengobatanyang menyertai
Penyakit menyertai
Faktor genetik
Faktor biokimia (fungsi ginjal)
25
Keracunan Opioid
Dapatdikoreksi/diperbaiki bila timbul
Manifestasi: agitasi, melihatbayangan,
halusinasi penglihatan/pendengaran,
bingung
Manajemen: mengurangi dosis, hidrasi,
atasi agitasi denganhaloperidol
26
Referensi
Bennet, M., & Closs, J . (2008). Clinical assessment and
measurement. In S. Payne, J . Seymour & C. Ingleton
(Eds.), Palliative care nursing: Principles and evidence
for practice (2nd ed.). New York: Open University Press.
Brant, J . (2003). Pain management. In M. O'Connor & S.
Aranda (Eds.), Palliative care nursing: A guide to
practice. Melbourne: AusmedPublications.
Kolke, M., Stevens, S., & Stahl, M. (2006). Cancer Pain.
In R. Catane, N. I. Cherny, M. Kloke, S. Tanneberger &
D. Schrijvers (Eds.), Handbook of advanced cancer care.
London: Taylor & Francis.
27

Anda mungkin juga menyukai