Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN
Saat ini penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di
pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Bahkan WHO telah menetapkan dekade ini
(2000-2010 menjadi dekade tulang dan persendian. !asalah pada tulang yang
mengakibatkan keparahan disabilitas adalah "raktur. #raktur merupakan kondisi terputusnya
kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan trauma langsung maupun tidak
langsung. $engan makin pesatnya kemajuan lalu lintas baik dari segi jumlah pemakai jalan%
jumlah pemakai kendaraan% jumlah pemakai jasa angkutan% bertambahnya jaringan jalan dan
ke&epatan kendaraan maka mayoritas terjadinya "raktur adalah ke&elakaan lalu lintas.
Sementara trauma ' trauma lain yang dapat menyebabkan "raktur adalah jatuh dari
ketinggian% ke&elakaan kerja dan &edera olah raga.
Badan kesehatan dunia (WHO men&atat tahun 200( terdapat lebih dari ) juta orang
meninggal dikarenakan insiden ke&elakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami ke&a&atan
"isik. Salah satu insiden ke&elakaan yang &ukup tinggi yakni insiden "raktur ekstremitas
ba*ah% sekitar +,%2- dari insiden ke&elakaan yang terjadi.
#raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan.atau
tulang ra*an yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. /rauma yang
menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Sedangkan "raktur terbuka merupakan suatu "raktur dimana terjadi hubungan dengan
lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul
komplikasi berupa in"eksi.
#raktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yang
terstandar untuk mengurangi resiko in"eksi. selain men&egah in"eksi juga diharapkan terjadi
penyembuhan "raktur dan restorasi "ungsi anggota gerak. beberapa hal yang penting untuk
dilakukan dalam penanggulangan "raktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan
segera% se&ara hati-hati% debrideman yang berulang-ulang% stabilisasi "raktur% penutupan kulit
dan bone gra"ting yang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat.
1
1.2 Batasan Masalah
0e"erat ini membahas tentang de"inisi% etiologi% "isiologi% epidemiologi% pato"isiologi%
mani"estasi klinis% penatalaksanaan% komplikasi dan prognosa "raktur terbuka dan "raktur
tertutup.

1.3 Tujuan Penulisan
1enulisan re"erat ini bertujuan untuk2
1. !emahami de"inisi% etiologi% patogenesis% mani"estasi klinis% diagnosis%
penatalaksanaan dan prognosis "raktur terbuka dan "raktur tertutup.
2. !eningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.
1.4 Metode Penulisan
0e"erat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan menga&u kepada beberapa
literatur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deinisi dan !lasii"asi #$a"tu$
Deinisi
#raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau
tulang ra*an yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. /rauma yang
menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung. $imana
trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi "raktur pada daerah
tekanan. /rauma tidak langsung% apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari
daerah "raktur% misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan "raktur pada
kla3ikula% pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh (Sjamsuhidajat% 200(.
!lasii"asi
I. Menurut Penyebab terjadinya
1. #aktur /raumatik 2 dire&t atau indire&t
2. #raktur #atik atau Stress
4. /rauma berulang% kronis% misal2 "r. #ibula pd olahraga*an
+. #raktur patologis 2 biasanya terjadi se&ara spontan
II. Menurut hubungan dg jaringan ikat sekitarnya
5 #raktur Simple 2 "raktur tertutup
5 #raktur /erbuka 2 bone e6pose
5 #raktur 7omplikasi 2 kerusakan pembuluh darah% sara"% organ 3isera
III. Menurut bentuk
5 #raktur 7omplet 28aris "raktur membagi tulang menjadi 2 "ragmen atau
lebih. 8aris "raktur bisa trans3ersal% obli9ue% spiral.
3
5 7elainan ini menentukan arah trauma% "raktur stabil atau tidak
5 #raktur :nkomplet 2 si"at stabil% misal greenstik "raktur
5 #raktur 7ominuti" 2 lebih dari 2 segmen
5 #raktur 7ompresi . ;rush "ra&ture 2 umumnya pada tulang kanselus
2.2 Deinisi #$a"tu$ Te$%u"a
#raktur terbuka merupakan suatu "raktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan
luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi berupa
in"eksi. luka pada kulit dapat berupa tusukan tulang yang tajam keluar menembus kulit atau
dari luar oleh karena tertembus misalnya oleh peluru atau trauma langsung (&hairuddin
rasjad%200<.
#raktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yang
terstandar untuk mengurangi resiko in"eksi. selain men&egah in"eksi juga diharapkan terjadi
penyembuhan "raktur dan restorasi "ungsi anggota gerak. beberapa hal yang penting untuk
dilakukan dalam penanggulangan "raktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan
segera% se&ara hati-hati% debrideman yang berulang-ulang% stabilisasi "raktur% penutupan kulit
dan bone gra"ting yang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat (&hairuddin
rasjad%200<.
1atah tulang terbuka adalah patah tulang dimana "ragmen tulang yang bersangkutan
sedang atau pernah berhubungan dunia luar (1$/ ortopedi%200<
2.3 Deinisi #$a"tu$ te$tutu&
2.2 Etiolo'i dan Patoisiolo'i #$a"tu$ Te$%u"a
1enyebab dari #raktur terbuka adalah /rauma langsung2 benturan pada tulang dan
mengakibatkan "raktur pada tempat itu /rauma tidak langsung2 bilamana titik tumpul
benturan dengan terjadinya "raktur berjauhan.
Sedangkan Hubungan dengan dunia luar dapat terjadi karena
1. 1enyebab rudapaksa merusak kulit% jaringan lunak dan tulang.
2. #ragmen tulang merusak jaringan lunak dan menembus kulit.
4
2.3 !lasii"asi #$a"tu$ Te$%u"a
7lasi"ikasi yang dianut adalah menurut 8ustilo% !erko* dan /empleman (1==0
TIPE 1
>uka ke&il kurang dr 1&m panjangnya% biasanya karena luka tusukan dari "ragmen tulang
yang menembus kulit. terdapat sedikit kerusakan jaringan dan tidak terdapat tanda2 trauma
yang hebat pada jaringan lunak. "raktur yang terjadi biasanya bersi"at simple% trans3ersal%
oblik pendek atau sedikit komuniti".
TIPE 2
>aserasi kulit melebihi 1&m tetapi tidak ada kerusakan jaringan yang hebat atau a3ulsi kulit.
terdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit kontaminasi "raktur.
TIPE 3
/erdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot% kulit dan struktur
neuro3askuler dengan kontaminasi yang hebat. tipe ini biasanya di sebabkan oleh karena
trauma dengan ke&epatan tinggi.
5
Ti&e 3 di %a'i dala( 3 su%ti&e)
TIPE 3 a
?aringan lunak &ukup menutup tulang yang patah *alaupun terdapat laserasi yang hebat
ataupun adanya "lap. "raktur bersi"at segmental atau komuniti" yang hebat
TIPE 3 %
#raktur di sertai dengan trauma yang hebat dengan kerusakan dan kehilangan jaringan%
terdapat pendorongan periost% tulang terbuka% kontaminasi yang hebatserta "raktur komuniti"
yang hebat.
TIPE 3 *
#raktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang memerlukan perbaikan tanpa
memperhatikan tingkat kerusakan jaringan lunak.
2.4 Dia'nosis #$a"tu$ Te$%u"a
Ana(nesis
Biasanya penderita datang dengan suatu trauma (traumatik% "raktur% baik yang hebat maupun
trauma ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak.
@namnesis harus dilakukan dengan &ermat% karena "raktur tidak selamanya terjadi di daerah
trauma dan mungkin "raktur terjadi pada daerah lain.
Pe(e$i"saan isi"
1ada pemeriksaan a*al penderita% perlu diperhatikan adanya2
1. Syok% anemia atau perdarahan
2. 7erusakan pada organ-organ lain% misalnya otak% sumsum tulang belakang atau organ-
organ dalam rongga toraks% panggul dan abdomen
4. #raktur predisposisi% misalnya pada "raktur patologis
6
a. Pe(e$i"saan lo"al
1. :nspeksi (Look
Bandingkan dengan bagian yang sehat
1erhatikan posisi anggota gerak
7eadaan umum penderita se&ara keseluruhan
Akspresi *ajah karena nyeri
>idah kering atau basah
@danya tanda-tanda anemia karena perdarahan
@pakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk membedakan "raktur
tertutup atau "raktur terbuka
Akstra3asasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai beberapa hari
1erhatikan adanya de"ormitas berupa angulasi% rotasi dan kependekan
>akukan sur3ei pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada organ-organlain
1erhatikan kondisi mental penderita
7eadaan 3askularisasi
2. 1alpasi (Feel
1alpasi dilakukan se&ara hati-hati oleh karena penderita biasanya mengeluh sangatnyeri.
/emperatur setempat yang meningkat
Byeri tekanC nyeri tekan yang bersi"at super"isial biasanya disebabkan oleh kerusakan
jaringan lunak yang dalam akibat "raktur pada tulang
7repitasiC dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan se&ara hati-hati
1emeriksaan 3askuler pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri radialis% arteri
dorsalis pedis% arteri tibialis posterior sesuai dengan anggota gerak yang terkena
7
Refilling (pengisian arteri pada kuku% *arna kulit pada bagian distal daerah trauma%
temperatur kulit
1engukuran tungkai terutama pada tungkai ba*ah untuk mengetahui adanya
perbedaan panjang tungkai
4. 1ergerakan (Move
1ergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan se&ara akti" dan pasi" sendi
proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma. 1ada pederita dengan "raktur% setiap
gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan tidak boleh dilakukan se&ara
kasar% disamping itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti
pembuluh darah dan sara".
+. 1emeriksaan neurologis
1emeriksaan neurologis berupa pemeriksaan sara" se&ara sensoris dan motoris serta gradasi
kelelahan neurologis% yaitu neuropraksia% aksonotmesis atau neurotmesis. 7elaianan sara"
yang didapatkan harus di&atat dengan baik karena dapat menimbulkan masalah asuransi dan
tuntutan (klaim penderita serta merupakan patokan untuk pengobatan selanjutnya.
(. 1emeriksaan radiologis
1emeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan% lokasi serta ekstensi "raktur.
Dntuk menghindarkan nyeri serta kerusakan jaringan lunak selanjutnya% maka sebaliknya kita
mempergunakan bidai yang bersi"at radiolusen untuk imobilisasi sementara sebelum
dilakukan pemeriksaan radiologis.

2.+ Penatala"sanaan #$a"tu$ Te$%u"a
Penan''ulan'an $a"tu$ te$%u"a
8
Beberapa prinsip dasar pengelolaan "raktur tebuka2
1. Obati "raktur terbuka sebagai satu kega*atan.
2. @dakan e3aluasi a*al dan diagnosis akan adanya kelainan yang dapat menyebabkan
kematian.
3. Berikan antibioti& dalam ruang ga*at darurat% di kamar operasi dan setelah operasi.
4. Segera dilakukan debrideman dan irigasi yang baik
5. Dlangi debrideman 2+-)2 jam berikutnya
6. Stabilisasi "raktur.
7. Biarkan luka tebuka antara (-) hari
8. >akukan bone gra"t autogenous se&epatnya
9. 0ehabilitasi anggota gerak yang terkena
P$insi&,&$insi& &en'o%atan $a"tu$
1. 1ertolongan pertama membersihkan jalan napas% menutup luka dengan 3erban
yang bersih dan imobilisasi "raktur pada anggota gerak yang terkena agar penderita
merasa nyaman dan mengurangi nyeri sebelum diangkut dengan ambulans
2. 1enilaian klinis nilai luka% apakah luka tembus tulang atau tidak% adakah trauma
pembuluh darah atau sara" atau trauma alat-alat dalam yang lain.
4. 0esusitasi kebanyakan penderita dengan "raktur multiple tiba di rumah sakit
dengan syok% sehingga diperlukan resusitasi sebelum diberikan terapi pada "rakturnya
sendiri berupa trans"usi darah dan &airan-&airan lainnya serta obat-obat anti nyeri.
P$insi& Pen'o%atan ada 4- .aitu )
1. 0e&ognition (diagnosis dan penilaian "raktur
@*al pengobatan perlu diperhatikan 2
>okalisasi "raktur
Bentuk "raktur
!enentukan teknik yang sesuai dengan pengobatan
9
7omplikasi yang mungkin selama dan sesudah pengobatan
2. 0edu&tion
!engurangi "raktur dengan &ara reposisi "raktur. Harus dengan posisi yang baik yaitu2
@lignment yang sempurna
@posisi yang sempurna
4. 0etention
:mobilisasi "raktur
+. 0ehabilitation
!engembalikan akti"itas "ungsional semaksimal mungkin
TAHAP,TAHAP PEN/0BATAN #1A!TU1 TE1BU!A
1. 1embersihan luka
1embersihan luka dilakukan dengan &ara irigasi dengan &airan Ba;l "isiologis se&ara
mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.
2. Aksisi jaringan yang mati dan tersangka mati (debridemen
Semua jaringan yang kehilangan 3askularisasinya merupakan daerah tempat
pembenihan bakteri sehingga diperlukan eksisi se&ara operasi pada kulit% jaringan
subkutaneus% lemak% "as&ia% otot dan "ragmen2 yang lepas
3. 1engobatan "raktur itu sendiri
#raktur dengan luka yang hebat memerlukan suatu "raksi skeletal atau reduksi terbuka
dengan "iksasi eksterna tulang. "raktur grade :: dan ::: sebaiknya di"iksasi dengan
"iksasi eksterna.
4. 1enutupan kulit
@pabila "raktur terbuka diobati dalam *aktu periode emas (,-) jam mulai dari
terjadinya ke&elakaan% maka sebaiknya kulit ditutup. hal ini dilakukan apabila
penutupan membuat kulit sangat tegang. dapat dilakukan split thi&kness skin-gra"t
serta pemasangan drainase isap untuk men&egah akumulasi darah dan serum pada
luka yang dalam. luka dapat dibiarkan terbuka setelah beberapa hari tapi tidak lebih
dari 10 hari. kulit dapat ditutup kembali disebut delayed primary &losure. yang perlu
10
mendapat perhatian adalah penutupan kulit tidak dipaksakan yang mengakibatkan
sehingga kulit menjadi tegang.
5. 1emberian antibioti&
1emberian antibiotik bertujuan untuk men&egah in"eksi. antibiotik diberikan dalam
dosis yang adekuat sebelum% pada saat dan sesuadah tindakan operasi
6. 1en&egahan tetanus
Semua penderita dengan "raktur terbuka perlu diberikan pen&egahan tetanus. pada
penderita yang telah mendapat imunisasi akti" &ukup dengan pemberian toksoid tapi
bagi yang belum% dapat diberikan 2(0 unit tetanus imunoglobulin (manusia
2.4 !o(&li"asi #$a"tu$ Te$%u"a
7omplikasi "raktur dapat terjadi se&ara spontan%karena iatrogenik atau oleh karena
tindakan pengobatan. 7omplikasi umumnya akibat tiga "aktor utama%yaitu penekanan lokal%
traksi yang berlebihan dan in"eksi. 7omplikasi oleh akibat tindakan pengobatan (iatrogenik
umumnya dapat di&egah.
1. 1erdarahan% syok septik sampai kematian
2. Septikemia%toksemia oleh karena in"eksi piogenik
4. /etanus
+. 8angren
(. 1erdarahan sekunder
,. Osteomielitis kronik
). $elayed union
<. Bonunion dan malunion
=. 7ekakuan sendi
10.7omplikasi lain oleh karena pera*atan yang lama
11
2.+ Pe$a2atan Lanjut dan 1eha%ilitasi #$a"tu$
@da lima tujuan pengobatan "raktur2
1. !enghilangkan nyeri
2. !endapatkan dan mempertahankan posisi yang memadai dari "ragmen "raktur
4. !engharapkan dan mengusahakan union
+. !engembalikan "ungsi se&ara optimal dengan &ara mempertahankan "ungsi otot dan
sendi%men&egah atro"i otot%adhesi dan kekakuan sendi%me&egah terjadinya komplikasi seperti
dekubitus%trombosis 3ena%in"eksi saluran ken&ing serta pembentukan batu ginjal.
(. !engembalikan "ungsi se&ara maksimal merupakan tujuan akhir pengobatan "raktur. Sejak
a*al penderita harus dituntun se&ara psikologis untuk membantu penyembuhan dan
pemberian "isioterapi untuk memperkuat otot-otot serta gerakan sendi baik se&ara isometrik
(latihan akti" statik pada setiap otot yang berada pada lingkup "raktur serta isotonik yaitu
latihan akti" dinamik pada otot-otot tungkai dan punggung. $iperlukan pula terapi okupasi.
Penatala"sanaan
TERAPI KONSERVATIF
1. 1roteksi saja
!isalnya mitella untuk "raktur &ollum &hirurgi&um humeri dengan kedudukan baik
2. :mmobilisasi saja tanpa reposisi
!isalnya dengan pemasangan gips atau bidai pada "raktur inkomplit dan "raktur
dengan kedudukan baik
4. 0eposisi tertutup dan "iksasi gips
#ragmen distal dikembalikan pada kedudukan semula terhadap "ragmen proksimal
dan dipertahankan dalam kedudukan yang stabil dalam gips
+. /raksi
$ipakai untuk reposisi se&ara perlahan dan "iksasi hingga sembuh atau dipasang gips
setelah tidak sakit lagi.
12
8ambar. 1embidaian
/erapi Operati"
/erapi operati" dengan reposisi se&ara tertutup dengan bimbingan radiologis
1. 0eposisi tertutup-"iksasi eksterna
2. 0eposisi tertutup-"iksasi interna
/erapi operati" dengan membuka "rakturnya
1. 0eposisi terbuka dan "iksasi interna
7euntungan 2
0eposisi anatomis
!obilisasi dini tanpa "iksasi luar
:ndikasi 2
#raktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya a3askular nekrosisnya tinggi.
!isalnya "raktur talus dan "raktur &ollum "emur
#raktur yang tidak bisa direposisi tetutup% misalnya "raktur a3ulse dan "raktur
dislokasi
#raktur yang dapat direposisi tetapi sullit dipertahankan
#raktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil yang lebih baik dengan
operasi% misalnya "raktur "emur
2. A6&isional @rthroplasty
!embuang "ragmen yang patah yang membentuk sendi
4. A6&isi "ragmen dan pemasangan endoprosthesis
$ilakukan e6&ise &aput "emur dan pemasangan endoprosthesis
13
&
8ambar. #iksasi internal
8ambar. #iksasi eksternal
14
!o(&li"asi #$a"tu$
7omplikasi "raktur dapat diakibatkan oleh trauma itu sendiri atau akibat penanganan
"raktur yang disebut komplikasi iatrogenik .
1. Komplikasi umum
Syok karena perdarahan ataupun oleh karena nyeri% koagulopati di""us dan gangguan "ungsi
perna"asan. 7etiga ma&am komplikasi tersebut diatas dapat terjadi dalam 2+ jam pertama
pas&a trauma dan setelah beberapa hari atau minggu akan terjadi gangguan metabolisme%
berupa peningkatan katabolisme. 7omplikasi umum lain dapat berupa emboli lemak,
trombosis vena dalam (DVT, tetanus atau gas gangren
!. Komplikasi "okal
a. !o(&li"asi dini
7omplikasi dini adalah kejadian komplikasi dalam satu minggu pas#a trauma%
sedangkanapabila kejadiannya sesudah satu minggu pas&a trauma disebut komplikasi lanjut.
Pada Tulan'
- :n"eksi% terutama pada "raktur terbuka.
- $steomielitis dapat diakibatkan oleh "raktur terbuka atau tindakan
operasi pada "raktur tertutup. 7eadaan ini dapat menimbulkan delayed union atau bahkan
non union 7omplikasi sendi dan tulang dapat berupa artritis supurati" yang sering terjadi
pada "raktur terbuka atau pas&a operasi yang melibatkan sendi sehingga terjadi kerusakan
kartilago sendi dan berakhir dengan degenerasi
Pada 3a$in'an luna"
- >epuh % 7ulit yang melepuh adalah akibat dari ele3asi kulit super"isial karena edema.
/erapinya adalah dengan menutup kasa steril kering dan melakukan pemasangan elastik
- $ekubitus.. terjadi akibat penekanan jaringan lunak tulang oleh gips. Oleh karena itu perlu
diberikan bantalan yang tebal pada daerah-daerah yang menonjol
Pada 0tot
/erputusnya serabut otot yang mengakibatkan gerakan akti" otot tersebut terganggu. Hal ini
terjadi karena serabut otot yang robek melekat pada serabut yang utuh% kapsul sendi dan
15
tulang. 7ehan&uran otot akibat trauma dan terjepit dalam *aktu &ukup lama akan
menimbulkan sindroma #rush atau trombus (@pley E Solomon%1==4.
Pada &e(%uluh da$ah
1ada robekan arteri inkomplit akan terjadi perdarahan terus menerus. Sedangkan pada
robekan yang komplit ujung pembuluh darah mengalami retraksi dan perdarahan berhenti
spontan. 1ada jaringan distal dari lesi akan mengalami iskemi bahkan nekrosis. /rauma atau
manipulasi se*aktu melakukan reposisi dapat menimbulkan tarikan mendadak pada
pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan spasme. >apisan intima pembuluh darah
tersebut terlepas dan terjadi trombus. 1ada kompresi arteri yang lama seperti pemasangan
torniquet dapat terjadi sindrome crush 1embuluh 3ena yang putus perlu dilakukan repair
untuk men&egah kongesti bagian distal lesi (@pley E Solomon% 1==4.
%indroma kompartemen terjadi akibat tekanan intra kompartemen otot pada tungkai atas
maupun tungkai ba*ah sehingga terjadi penekanan neuro3askuler sekitarnya. #enomena ini
disebut Is"he(i 4ol"(ann :ni dapat terjadi pada pemasangan gips yang terlalu ketat
sehingga dapat menggangu aliran darah dan terjadi edema dalam otot. (
@pabila iskhemi dalam , jam pertama tidak mendapat tindakan dapat menimbulkan
kematian.nekrosis otot yang nantinya akan diganti dengan jaringan "ibrus yang se&ara
periahan-lahan menjadi pendek dan disebut dengan kontraktur volkmann 8ejala klinisnya
adalah ( 1 yaitu Pain 5n.e$i6- Pa$estesia- Pallo$ 5&u*at6- Pulseness5den.ut nadi hilan'6
dan Pa$alisis
Pada sa$a
Berupa kompresi% neuropraksi% neurometsis (sara" putus% aksonometsis (kerusakan akson.
Setiap trauma terbuka dilakukan eksplorasi dan identi"ikasi ner3us (@pley E Solomon%1==4.
%. !o(&li"asi lanjut
1ada tulang dapat berupa malunion, delayedunion atau nonunion1ada pemeriksaan
/erlihat de"ormitas berupa angulasi% rotasi% perpendekan atau perpanjangan.
- Delayed union
1roses penyembuhan lambat dari *aktu yang dibutuhkan se&ara normal. 1ada pemeriksaan
radiogra"i% tidak akan terlihat bayangan sklerosis pada ujung-ujung "raktur% /erapi konser3ati"
16
selama , bulan bila gagal dilakukan 0steoto(i >ebih 20 minggu dilakukan &an&ellus
gra"ting (12-1, minggu
- &on union
$imana se&ara klinis dan radiologis tidak terjadi penyambungan.
Ti&e I 5h.&e$t$o&hi* non union6 tidak akan terjadi proses penyembuhan "raktur dan
diantara "ragmen "raktur tumbuh jaringan "ibrus yang masih mempunyai potensi untuk union
dengan melakukan koreksi "iksasi dan !one gr"fting
Ti&e II 5at$o&hi* non union6 disebut juga sendi palsu #$seu%o"rtrosis& terdapat jaringan
sinovi"l sebagai kapsul sendi beserta , rongga sinovi"l yang berisi &airan% prosesunion tidak
akan di&apai *alaupun dilakukan imobilisasi lama. Beberapa "aktor yang menimbulkan non
union seperti disrupsi periosteum yang luas% hilangnya 3askularisasi "ragmen-"ragmen
"raktur% *aktu imobilisasi yang tidak memadai% i'$l"nt atau gips yang tidak memadai%
distraksi interposisi% in"eksi dan penyakit tulang ("raktur patologis
- Mal union
1enyambungan "raktur tidak normal sehingga menimbukan de'ormitas. /indakan re"raktur
atau osteotomi koreksi .
- $steomielitis
Osteomielitis kronis dapat terjadi pada "raktur terbuka atau tindakan operasi pada "raktur
tertutup sehingga dapat menimbulkan %el"(e% union sampai non union #infecte% non union&
:mobilisasi anggota gerak yang mengalami osteomielitis mengakibatkan terjadinya atropi
tulang berupa osteoporosis dan atropi otot
- Kekakuan sendi
7ekakuan sendi baik sementara atau menetap dapat diakibatkan imobilisasi lama% sehingga
terjadi perlengketan peri artikuler% perlengketan intraartikuler% perlengketan antara otot dan
tendon. 1en&egahannya berupa memperpendek *aktu imobilisasi dan melakukan latihan akti"
dan pasi" pada sendi. 1embebasan periengketan se&ara pembedahan hanya dilakukan pada
penderita dengan kekakuan sendi menetap (@pley E Solomon%1==4.
Penatala"sanaan
P$insi& 41 5*hai$udin 1asjad6 )
17
(. )e#ognition 2 diagnosis dan penilaian "raktur
!. )edu#tion
*. )etention ) :mmobilisasi
+.)ehabilitation ) mengembalikan akti"itas "ungsional semaksimal mungkin 1enatalaksanaan
a*al "raktur meliputi reposisi dan imobilisasi "raktur dengan splint. Status neurologis dan
3askuler di bagian distal harus diperiksa baik sebelum maupun ) sesudah reposisi dan
imobilisasi. 1ada pasien dengan multiple trauma% sebaiknya dilakukan stabilisasi a*al "raktur
tulang panjang setelah hemodinamis pasien stabil. Sedangkan penatalaksanaan de"initi"
"raktur adalah dengan menggunakan gips atau dilakukan operasi dengan $)I, maupun
$)-,.
Tujuan Pen'o%atan $a"tu$ )
1. 1EP0SISI dengan tujuan mengembalikan "ragmen keposisi anatomi
/ertutup 2 "iksasi eksterna% /raksi (kulit% sekeletal
/erbuka 2 Indikasi 2
1. 0eposisi tertutup gagal
2. #ragmen bergeser dari apa yang diharapkan
4. !obilisasi dini
+. #raktur multiple
(. #raktur 1atologis
2. IM0BILISASI 7 #I!SASI
Tujuan mempertahankan posisi "ragmen post reposisi sampai Dnion.
3enis #i"sasi )
E"te$nal 7 01E#
- 8ips ( plester &ast
- /raksi
Indikasi .
5 1emendekan (shortening
5 #raktur unstabel 2 obli9ue% spiral
5 7erusakan hebat pada kulit dan jaringan sekitar
18
1. T$a"si /$a8itasi 2 D- Slab pada "raktur hunerus
2. S"in t$a"si
/ujuan menarik otot dari jaringan sekitar "raktur sehingga "ragmen akan
kembali ke posisi semula. Beban maksimal +/0 kg karena bila kelebihan kulit
akan lepas.
4. Se"eletal t$a"si ) 7-*ire% Steinmann pin atau $enham pin.
$ipasang pada distal tuberositas tibia (trauma sendi koksea% "emur% lutut% pada tibia atau
kalkaneus ( "raktur kruris
!o(&li"asi T$a"si 2
1. 8angguan sirkulasi darah F beban G 12 kg
2. /rauma sara" peroneus (kruris F droop "oot
4. Sindroma kompartemen
+. :n"eksi F tmpat masuknya pin
Indi"asi 01E# )
1. #raktur terbuka derajat :::
2. #raktur dengan kerusakan jaringan lunak yang luas
4. "raktur dengan gangguan neuro3askuler
+. #raktur 7ominuti"
(. #raktur 1el3is
,. #raktur in"eksi yang kontraindikasi dengan O0:#
). Bon Dnion
<. /rauma multiple
Inte$nal 7 01I# ) !,2i$e- &latin'- s*$e2- ",nail
3. UNI0N
4. 1EHABILITASI
19
Pen.e(%uhan #$a"tu$
1enyembuhan tulang terbagi menjadi (% yaitu 2
1. #ase Hematoma
1embuluh darah di sekitar tulang yang mengalami "raktur robek% akibatnya% tulang
disekitar "raktur akan kekurangan nutrisi dan akhirnya mati sekitar 1-2 mm.
2. #ase 1roli"erasi Sel
1ada < jam pertama "raktur merupakan masa reaksi in"lamasi akut dengan proli"erasi
sel di ba*ah periosteum dan masuk ke dalam kanalis medulla. Bekuan hematom
diserap se&ara perlahan dan kapiler baru mulai terbentuk.
4. #ase 1embentukan 7alus
Sel yang berproli"erasi bersi"at kondrogenik dan osteogenik. Sel-sel ini akan
membentuk tulang dan juga kartilago. Selain itu sel yang berproli"erasi tersebut juga
membentuk osteoklas yang memakan tulang-tulang yang mati. !assa seluler yang
tebal tersebut dan garam-garam mineralnya terutam kalsium membentuk suatu tulang
imatur yang disebut *o3en bone. Wo3en bone ini merupakan tanda pada radiologik
bah*a telah terjadi proses penyembuhan "raktur
+. #ase 7onsolidasi
Wo3en bone akan membentuk kalus primer dan se&ara perlahan-lahan akan
membentuk jaringan tulang yang lebih kuat oleh akti3itas osteoblas.
20
(. #ase 0emodeling
?ika proses penyatuan tulang sudah lengkap% maka tulang yang baru akan membentuk
bagian yang menyerupai dengan bulbus yang meliputi tulang tanpa kanalis medularis.
1ada "ase ini resorbsi se&ara osteoklastik tetap terjadi dan tetap terjadi osteoblastik
pada tulang.

BAB III
PENUTUP
21

Anda mungkin juga menyukai