Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang
memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius karena dapat menimbulkan
komplikasi seperti : penyakit jantung, gagal ginjal, dan kerusakan sistem saraf.
Beberapa jenis DM terjadi karena interaksi yang kompleks dari lingkungan,
genetik, dan pola hidup sehari-hari. DM dibagikan kepada beberapa kelas yaitu
DM tipe , DM tipe !, DM tipe lain, dan DM kehamilan ("D", !##$). Menurut
%stimasi International Diabetes Federation (&D'), terdapat (( juta penduduk
dunia yang menderita Diabetes Melitus pada tahun !##!. )rganisasi *esehatan
Dunia World Health Organization (+,)), memprediksi data Diabetes Melitus
tersebut akan meningkat -## juta dalam !$ tahun mendatang (.uyono, !##/).
Data )rganisasi *esehatan Dunia World Health Organization (+,)) juga
men0atat bah1a &ndonesia menempati urutan ke-2 dengan jumlah penderita
diabetes terbesar di dunia setelah &ndia, 3hina, dan "merika .erikat. +,)
memastikan peningkatan pada penderita Diabetes Melitus tipe ! paling banyak
dialami negara-negara berkembang termasuk &ndonesia. )leh karena itu, dapat
disimpulkan bah1a &ndonesia merupakan negara yang masih memiliki angka
tertinggi untuk penderita Diabetes Melitus terutama tipe !.
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan
penyakit kronik yang serius di &ndonesia saat ini. .etengah dari jumlah kasus
Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes tidak
disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Pre4alensi penyakit diabetes
meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang
dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia
usia lanjut ('au0y et al., !##().
Pada penyandang DM dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan
semua tingkatan anatomik. Manifestasi komplikasi kronik dapat terjadi pada
tingkat pembuluh darah ke0il (mikro4askuler) berupa kelainan pada retina mata,
glomerulus ginjal, syaraf dan pada otot jantung. Pada pembuluh darah besar,
manifestasi komplikasi kronik DM dapat terjadi pada pembuluh darah serebral,
jantung dan pembuluh darah perifer (tungkai ba1ah). *omplikasi lain DM dapat
berupa kerentanan berlebih terhadap infeksi dengan akibat mudahnya terjadi

infeksi saluran kemih, tuberkulosis paru dan infeksi kaki yang kemudian dapat
berkembang menjadi ulkus atau gangren diabetes (.udoyo et al., !##/).
.edangkan untuk komplikasi akut pada Diabetes melitus adalah
ketoasidosis diabetik (*"D) yang mana terjadi akibat tingginya kadar glukosa
darah, koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik (,,5*), dan hipoglikemik
yang paling sering disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea dan insulin.
!
Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA 5o. 6M :
Berkas Pembinaan Keluarga 5ama pasien : 5y. +
PKM Jabung 5ama ** : 5y. 7
KAAK!EIS!IK DEM"#AFI KELUA#A
5ama *epala *eluarga : 8n. 7
"lamat 9engkap : "rgosari, Malang
Bentuk *eluarga : nu0lear family
Daftar "nggota *eluarga
No. Nama Ke$u$ukan L%P Umur Pen$i$ikan Peker&aan Pasien
Klinik
Ket.
. 8n. 7 .uami
(kepala
keluarga)
9 /$ thn .MP - tidak sehat
!. 5y. + &stri P /! thn .D &68 ya Pasien DM tipe !
*esimpulan :
Dalam keluarga 5y. + yang berbentuk Nuclear family, 5y. + di rumah
tinggal dengan suaminya.. 5y. :+ adalah seorang ibu berumur /! tahun, sebagai
penderita DM, beralamat di "rgosari, 7abung.
-
BAB II
S!A!US PENDEI!A
B. IDEN!I!AS PASIEN
5ama : 5y. +
;mur : /! tahun
7enis *elamin : Perempuan
Pekerjaan : &68
Pendidikan : .D
"gama : &slam
"lamat : "rgosari, Malang
.tatus Perka1inan : Menikah
.uku : 7a1a
'. ANAMNESA
(. Kelu)an Utama : .ering kesemutan
*. i+a,at Pen,akit Sekarang -
Pasien datang sadar mengeluhkan badan terasa sering kesemutan
sejak ! bulan belakangan. "1alnya rasa kesemutan dirasakan di telapak
kaki, namun makin lama rasa kesemutan benyebar ke bagian tubuh lainya
hingga ke jari dan tangan. *eluhan dirasakan setiap saat tidak menentu.
8erkadang keluhan mun0ul saat pasien sedang beristirahat, terkadang
keluhan juga mun0ul saat pasien sedang beraktifitas. +alaupun kesemutan,
pasien masih bisa merasakan bila disentuh ataupun memegang sesuatu,
hanya terasa tebal. 8idak ada hal yang dapat memperingan keluhan
kesemutan pasien tersebut.
.elain kesemutan pasien juga mengeluhkan sering ken0ing sejak 2
bulan belakangan. *eluhan sering ken0ing dirasakan pasien terutama saat
tidur dimalam hari. .etiap malam pasien bisa terbangun lebih dari !-- kali
untuk ken0ing. *eluhan ke0ing tidak disertai nyeri saat ken0ing dan tidak
disertai dengan perubahan 1arna urin. 8idak ada hal yang dapat
mengurangi keluhan sering ken0ing pasien. .elain sering ken0ing pasien
juga mengeluhkan merasa sering haus sejak 2 bulan terakhir. .ering haus
dirasakan setiap saat sekalipun pasien sudah berkali kali minum air hingga
2
lebih dari # gelas setiap harinya. 5afsu makan pasien meningkat sejak
sekitar kurang lebih setahun yang lalu. Pasien dikatakan sering merasa
lapar hingga harus memakan nasi lebih dari - < = harinya dengan porsi
yang 0ukup banyak. 5amun demikian pasien mengeluhkan berat badan
yang menurun sejak setahun terakhir, 1alaupun nafsu makan pasien
meningkat.
*eluhan penyerta lain seperti penurunan daya penglihatan, mual,
dan muntah disangkal oleh pasien. B"B pasien juga tidak ada kelainan.
.. i+a,at Pen,akit Da)ulu
6i1ayat Penyakit .erupa : hanya sakit kepala
6i1ayat Mondok : disangkal.
6i1ayat .akit >ula : /01
6i1ayat Penyakit 7antung : disangkal
6i1ayat ,ipertensi : /01
6i1ayat .akit *ejang : disangkal
6i1ayat "lergi )bat : disangkal
6i1ayat "lergi Makanan : disangkal
2. i+a,at Pen,akit Keluarga -
6i1ayat *eluarga dengan penyakit serupa : adik pasien DM
6i1ayat ,ipertensi : ibu pasien
6i1ayat .akit >ula : disangkal
6i1ayat Penyakit 7antung : disangkal
6i1ayat keganasan : disangkal
3. i+a,at Pengobatan-
*e puskesmas di beri >liben0lamid dan 3aptopril.
4. i+a,at Kebiasaan -
6i1ayat Merokok : disangkal
6i1ayat Minum "lkohol : disangkal
6i1ayat )lahraga : jarang
6i1ayat Pengisian +aktu 9uang : mengerjakan pekerjaan rumah
5. i+a,at Sosial6Ekonomi -
Penderita aktif dalam kegiatan di masyarakat. Penghasilan
perbulan untuk kehidupan sehari-hari 0ukup.
7. i+a,at #i8i -
Makan sehari-hari dengan nasi, lauk, sayur selalu, buah jarang.
Makan teratur - kali sehari. .elain itu pasien menyukai makanan yang
manis-manis.
$
A. ANAMNESIS SIS!EM
(. *ulit : kulit gatal (-),
*. *epala : sakit kepala (-)
.. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-=-), penglihatan
kabur (-=-), ketajaman penglihatan menurun.
2. ,idung : tersumbat (-=-), mimisan (-=-)
3. 8elinga : pendengaran berkurang (?=?), berdengung (-=-), keluar 0airan
(-=-)
4. Mulut : saria1an (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit (-)
5. 8enggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
7. Pernafasan : sesak (-), batuk lama (-)
9. *adio4askuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
(:. >astrointestinal : nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), diare (-),nafsu
makan menurun (-),
((. >enitourinaria : B"* lan0ar, 1arna dalam batas normal, jumlah dalam
batas normal
(*. 5eurologik : kejang (-), lumpuh (-), kesemutan dan rasa tebal pada
kedua kaki (-)
(.. Psikiatri : emosi stabil, mudah marah (-)
(2. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri=liu-linu pada lutut kanan-kiri (-),
nyeri otot (-)
(3. %kstremitas :
o "tas kanan : bengkak (-), sakit (-), luka (-)
o "tas kiri : bengkak (-), sakit (-), luka (-)
o Ba1ah kanan : bengkak (-), sakit (-),luka (-)
o Ba1ah kiri : bengkak (-), sakit (-), luka (-)
D. PEMEIKSAAN FISIK
. *eadaan ;mum :
8ampak sakit, kesadaran 3ompos Mentis, (>3. %
2
@
$
M
/
)
!. 8anda @ital
8ensi : $#=A# mm,g
5adi : A#<=menit
Pernafasan : !# <=menit
/
.uhu : -/3
8B : /$ 0m
BB : /( kg
BM& : !2,/ kg=m
!
. *ulit :
turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), pu0at (-), 4enektasi (-), pete0hie (-),
spider ne4i (-), keriput (?).
!. *epala :
9uka (-), rambut tidak mudah di 0abut, keriput (?1, makula (-), papula (-),
nodula (-), kelainan mimi0 1ajah = bells palsy (-).
-. Mata :
Mata tidak 0o1ong, konjungti4a anemis (-=-), s0lera ikterik (-=-),
eksoftalmus (-=-), pupil isokor (?=?), reflek kornea (?=?), radang (-=-),
1arna kelopak mata (0oklat kehitaman).
2. ,idung :
5afas 0uping hidung (-), se0ret (-=-), epistaksis (-=-), deformitas hidung
(-), hiperpigmentasi (-).
$. Mulut :
Bibir pu0at (-), bibir kering (?), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi
lidah hiperemi (-), gusi berdarah (-), saria1an (-).
/. 8elinga :
5yeri tekan mastoid (-=-), se0ret (-=-), pendengaran berkurang (-=-), 0uping
telinga dalam batas normal
(. 8enggorokan :
8onsil membesar (-=-), faring hiperemis (-)
B. 9eher :
8erdapat benjolan pada leher kanan depan yang ikut bergerak saat
menelan (?), 8rakea di tengah, pembesaran kelenjar limfe (-).
A. 8oraks :
5ormo0hest, simetris, pernafasan thora0oabdominal, retraksi (-),
spiderne4i (-), pulsasi intrasternalis (-), sela iga melebar (-)
Cor
&nspeksi : i0tus 0ordis tidak tampak
Palpasi : i0tus 0ordis kuat angkat
(
Perkusi : Batas kiri atas : &3. && linea para sternalis sinistra
Batas kanan atas : &3. && linea para sternalis dekstra
Batas kiri ba1ah : &3. @ linea medio 0la4i0ularis
sinistra
Batas kanan ba1ah : &3. &@ linea para sterna dekstra
Pinggang jantung : &3. && linea para sternalis sinistra
(kesan jantung tidak melebar)
"uskultasi : Bunyi jantug &-&& intensitas normal, regular, bising (-)
Pulmo
&nspeksi : Pengembangan dada kanan sama dengan kiri, benjolan (-),
luka (-)
Palpasi : 'remitus taktil kanan sama dengan kiri, nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
Perkusi :
.onor .onor
.onor
.onor .onor
"uskultasi : suara dasar 4esikuler
.uara tambahan :
onk)i +)ee8ing
"bdomen :
&nspeksi : datar
"uskultasi : Bising usus /<=menit,
Palpasi : dinding abdomen supel, nyeri tekan (-), ,epar 9ien tidak
teraba.
#. .istem 3ollumna @ertebralis :
&nspeksi : Deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
Palpasi : 5yeri tekan (-)
B
? ?
?
? ?
- -
-
- -
- -
-
- -
Perkusi : 5*3@ (-)
. %ktremitas : palmar eritema (-=-)
"kral dingin )dem
- - - -
- - - -
!. Pemeriksaan 5eurologik :
*esadaran : >3. %2@$M/
'ungsi luhur : dalam batas normal
'ungsi 4egetati4e : dalam batas normal
'ungsi sensorik : dalam batas normal
'ungsi motorik : dalam batas normal
-. Pemeriksaan Psikiatrik :
Penampilan : Pera1atan diri baik
*esadaran : *ualitatif tidak berubah, kuantitatif 0ompos mentis
"fek : "ppropriate
Psikomotor : 5ormoaktif
Proses piker : Bentuk : realistik
&si : 1aham (-), hausinasi (-), ilusi (-)
"rus : koheren
&nsight : Baik
E. PEMEIKSAAN PENUNJAN#
>D": -(2 mg=dl
F. ESUME
Pasien mengeluhkan badan terasa sering kesemutan terutama di bagian
tanngan dan kaki yang mun0ul sejak ! bulan belakangan dimana keluhan mun0ul
saat pasien sedang beristirahat dan beraktifitas. Pasien juga mengeluhkan sering
ken0ing, merasa sering haus, sering merasa lapar, namun berat badan yang
menurun sejak setahun terakhir. ,asil kimia darah: >D. meningkat.
#. DIA#N"SA KEJA
- Diabetes Mellitus type !
H. PENA!ALAKSANAAN
A
Non me$ika mentosa
*&% (*omunikasi &nformasi dan %dukasi)
a. Banyak berdoCa kepada "llah dan selalu mengingat "llah, banyak
memba0a shola1at=dDikir.
b. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan yang positif
mendukung penegakan diagnosis.
0. Memberikan informasi tentang diagnosis 5y.+ kepada suami atau
anggota keluarga lainnya
d. Memberikan informasi tentang makanan yang sebaiknya dikonsumsi
pasien, yaitu mengkonsumsi makanan yang rendah gula, tidak
mengkonsumsi makanan yang manis dan asin, makanan berorientasi
pada empat sehat lima sempurna.
e. Memberikan pengertian kepada pasien untuk rutin kontrol ke dokter.
Me$ikamentosa
>liben0lamid !<
@itamin B komplek <
I. P"#N"SIS
"d 4itam : dubia ad bonam
"d sanam : dubia ad bonam
"d fungsionam : dubia ad bonam
E. F"LL"; UP
5ama : 5y. +
Diagnosis : DM type &&
Tabel flowsheet penderita
8gl .ubyektif )byektif "ssesment 8herapy
!=A=2. Masih kesemutan
di ke dua kaki.
8: 2#=A# mm,g
5: A# <=menit
66: ! <=menit
. : -/,$
DM type &&
>liben0lamid !<
@itamin B komplek
<
*&%
#
2=A=2. Masih kesemutan
di ke dua kaki.
8: 2#=A#mm,g
5: BB<=menit
66: !#<=menit
. : -/,!
DM type &&
>liben0lamid !<
@itamin B komplek
<
*&%
B=A=2 8idak ada keluhan. 8: 2#=B# mm,g
5: A#<=menit
66: !#<=menit
. : -/,/.
DM type &&
>liben0lamid !<
@itamin B komplek
<
*&%
BAB III
IDEN!IFIKASI FUN#SI6FUN#SI KELUA#A
A. FUN#SI H"LIS!IK
(. Fungsi Biologis
Pasien (5y. +, /! tahun) tinggal bersama suami di rumahnya.
Pasien adalah penderita DM dan hipertensi. .elama sakitnya kambuh
ini, pasien menggalami sedikit gangguan dalam melakukan akti4itas
sehari-hari.
*. Fungsi Psikologis
,ubungan keluarga antara 5y.+ dan keluarganya terjalin 0ukup
baik, dan saling memperhatikan satu sama lain. *eluarga ini saling
memperhatikan masalah kesehatan, terbukti pada saat pasien sakit, anak
pasien selalu mengantarkan pasien untuk berobat ke puskesmas.
.. Fungsi Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, pasien hanya anggota masyarakat biasa,


tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. ,ubungan
pasien dengan tetangga juga baik, terutama dengan teman sebaya di
lingkungan tempat tinggal pasien.
2. Fungsi Ekonomi $an Pemenu)an Kebutu)an
Penghasilan keluarga selama ini kurang. ;ntuk biaya hidup sehari-hari
seperti makan, minum, dan listrik berasal dari penghasilan pasien sendiri dan
anaknya sebagai penjual makanan. ;ntuk kebutuhan air dengan menggunakan
air sumur. ;ntuk memasak memakai kayu bakar. Makan biasanya sebanyak !
kali sehari dengan nasi satu piring, sayur dan lauk pauk berupa tahu dan
tempe. Pasien lebih banyak minum air putih atau teh. 7ika ada keluarga yang
sakit biasanya akan beli obat di 1arung atau apotek, apabila tidak sembuh baru
berobat ke puskesmas terdekat.
*esimpulan :
Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik, fungsi biologis pasien
mengalami gangguan, dimana pasien menderita DM dan hipertensi. 'ungsi
psikologis baik karena anggota keluarga begitu memperhatikan kesehatan
pasien, 1alaupun sosial-ekonomi pasien kurang baik sebagai penjual
makanan.
B. FUN#SI FISI"L"#IS
ADAPTATION
*emampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota
keluarga yang lain.
PARTNERSHIP
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut.
GROWTH
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan
anggota keluarga tersebut.
!
AFFECTION
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga.
RESOLVE
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan
1aktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
AP#A !er)a$a< Keluarga N,. ; !n. J
A .aya puas bah1a saya dapat kembali ke keluarga
saya bila saya menghadapi masalah

P .aya puas dengan 0ara keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan saya

# .aya puas dengan 0ara keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A .aya puas dengan 0ara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan, perhatian, dll

.aya puas dengan 0ara keluarga saya dan saya
membagi 1aktu bersama-sama
! !
SK" 4 4
*eterangan :
.koring :
,ampir selalu : ! poin
*adang E kadang : poin
,ampir tak pernah : # poin
8otal "P>"6 s0ore keluarga 5y.+ adalah F (/?/) : ! F /
*esimpulan: 'ungsi fisiologis keluarga 5y.+ sedang.
'. FUN#SI PA!"L"#IS DEN#AN ALA! SCREEM
.36%%M
SUMBE PATHOLOGY *%8
So=ial 5y.+ sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya -
Cultural Dalam kesehariannya 5y.+ dan keluarga menggunakan bahasa
ja1a
-
Religiu 5y.+ dan keluarga taat beribadah sholat $ 1aktu. -
-
E!o"om# 5y.+ &68 dan 8n.7 tidak bekerja. 5amun penghasilan keluarga
0ukup untuk kehidupan sehari-hari karena beberapa kamar di
rumah dise1akan untuk kost-kostan.
-
E$u!atio
"
5y.+ lulusan .D, tingkat pemahaman tentang kesehatanya
kurang.
?
Me$i!al 7ika sakit pergi ke bidan ?
Kesim<ulan - fungsi patologis pada keluarga ini terletak pada fungs edu0ation
dan medi0al.
D. #EN"#AM -
Bentuk Keluarga - nu=lear Famil,
Keterangan -
: pasien : laki-laki sudah meninggal
: perempuan : perempuan sudah meninggal
: laki-laki : menikah G tinggal serumah
. E. INF"MASI P"LA IN!EAKSI KELUA#A
Pola interaksi keluarga 5y.+
*eterangan :
,ubungan baik
2
5y. +, /! thn
8n. 7
5y. +,
/! thn
: hubungan kurang baik
*esimpulan :
,ubungan antara anggota keluarga di keluarga ini kurang baik
BAB I>
IDEN!IFIKASI FAK!"6FAK!" ?AN# MEMPEN#AUHI
KESEHA!AN
". IDEN!IFIKASI FAK!" PEILAKU DAN N"N PEILAKU
KELUA#A
. Faktor Perilaku Keluarga
a. Pengetahuan
*eluarga kurang memahami kesehatan penderita.
b. .ikap
*eluarga ini kurang peduli terhadap kesehatan penderita.
0. 8indakan
keluarga memba1a 5y.+ ke pelayanan kesehatan terdekat
*. Faktor Non Perilaku
a. 9ingkungan
6umah yang dihuni keluarga ini 0ukup memenuhi standar
kesehatan. *ebersihan lingkungan terjaga dengan baik dengan
pen0ahayaan ruangan dan 4entilasi rumah yang 0ukup memadai.
;ntuk kebutuhan air sehari-hari diperoleh dari sumur yang terletak di
belakang rumah.
$
b. *eturunan
&bu menderita hipertensi dan adik Diabetes yang terkontrol..
0. Pelayanan *esehatan
*eluarga 5y. + biasanya pergi ke puskesmas yang berada di dekat
rumah 5y. + sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
/
*esimpulan :
'aktor perilaku keluarga berpengaruhnegatif terhadap kesehatan 5y. +
karena pengetahuan keluarga tentang kesehatan masih kurang terutama
tentang penyakit yang diderita serta kepedulian terhadap kesehatan 5y. +
kurang.
'aktor non-perilaku keluarga berpengaruh positif terhadap kesehatan 5y.+
ke0uali dari faktor ketururunan.
B. IDEN!IFIKASI LIN#KUN#AN UMAH
Lingkungan Luar uma)
*eluarga tinggal di ! rumah berukuran 0ukup luas

yang berdempetan
disebuah perkampungan. Memiliki halaman rumah dan terdapat pagar
pembatas. .aluran pembuangan limbah sudah tersalur ke got. Pembuangan
sampah di rumah diangkut oleh petugas kebersihan.
Lingkungan Dalam uma)
Dinding rumah terbuat dari batu bata yang di 0at, sedangkan lantai
rumah sudah menggunakan keramik. 6umah ini terdiri dari 8iga belas ruangan
yaitu ruang tamu, B kamar tidur, dua dapur dan dua kamar mandi. 6umah ini
mempunyai dua pintu untuk keluar masuk (di bagian depan dan samping)
serta dua jendela ka0a. *eluarga ini sudah mempunyai fasilitas M3* keluarga
dan fasilitas air yang didapat dari sumur. @entilasi udara 0ukup karena tedapat
jendela pada tiap ruangan.
(
'aktor Perilaku
Keluarga Ny.W
Keluarga Ny.W
Sikap: keluarga
kurang peduli
terhadap penyakit
penderita
Lingkungan : rumah
cukup memenuhi syarat
kesehatan
Tindakan: keluarga
ikut mengantarkan
Ny.W untuk berobat
'aktor 5on Perilaku
Pemahaman:
keluarga kurang
memahami penyakit
penderita
Keturunan : Ada faktor
keturunan
Pelayanan Kesehatan :
ika sakit ke
puskesmas
Denah 6umah 5y.+
B
kamar
*amar
6uang *eluarga ?
8amu
U
halaman
*amar mandi
Dapur
*amar
mandi ? 10
kamar
kamar
halaman
belakang
*amar
sumu
r
BAB >
DAF!A MASALAH
A. MASALAH MEDIS -
a. Dyspnea
b. Diabetes melitus type !
=. ,ipertensi stage !
B. MASALAH N"N MEDIS -
. 6endahnya tingkat pengetahuan kesehatan
!. *epedulian terhadap penyakit penderita kurang
' . DIA#AM PEMASALAHAN PASIEN
D. MA!IKULASI MASALAH
Prioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks. ("Drul, AA/)
!abel 5. Matrikulasi masalah
No
.
Da@tar Masala)
I
!

Jumla)
IA!A P . .B Mn Mo Ma
.
*ondisi hygiene
perorangan yang
kurang baik
2 2 2 2 - - - /A!
-
'ungsi fisiologis
keluarga 5y. + Baik.
2 - - - ! ! 2 (!B
A
3. Interaksi keluarga
kurang baik
*. Ke<e$ulian
ter)a$a< <en,akit
<en$erita kurang
Ny.R
Diabetes Melitus type II
1. en$a)n,a
<engeta)uan tentang
kese)atan
*eterangan :
& : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
. : everity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
.B : ocial !enefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
8 : "echnology (teknologi yang tersedia)
6 : #esources (sumber daya yang tersedia)
Mn : $an (tenaga yang tersedia)
Mo : $oney (sarana yang tersedia)
Ma : $aterial (pentingnya masalah)
*riteria penilaian :
: tidak penting
! : agak penting
- : 0ukup penting
2 : penting
$ : sangat penting
E. DIA#N"S!IK H"LIS!IK
(. Diagnosis $ari Segi Biologis
Diabetes Melitus type &&
*. Diagnosis $ari Segi Psikologis
,ubungan dengan saudaranya sangat baik, tetapi hubungan dengan suami
kurang baik. Pasien tidak memiliki anak dan hanya tinggal dengan suami
dan ( anak kost. *omunikasi antar saudara baik.
.. Diagnosis $ari Segi Sosial
*eluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat,
hanya sebagai anggota masyarakat biasa. ,ubungan pasien dengan masyarakat
sekitar baik, pasien aktif dalam beberapa kegiatan di lingkungan rumahnya.
(. As<ek Personal
*eluhan utama : .ering kesemutan
,arapan : ingin 0epat sembuh
!#
*ekha1atiran : penyakitnya bertambah parah dan tidak sembuh-
sembuh
*. As<ek Klinis
Diabetes Mellitus type !
.. As<ek esiko Internal
Perempuan, genetik, dan usia tua.
2. As<ek esiko Ekternal
,ubungan dengan masyarakat baik. "ktif dalam berbagai kegiatan.
,ubungan dengan suami terjalin kurang baik dan hubungan dengan
saudara baik.
3. As<ek Fungsional
Derajat fungsionalnya dengan s0ore $ karena pasien tidak mampu
melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit.
F. PENA!ALAKSANAAN K"MPEHENSIF
Promoti@ :
Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
keselamatan diri sendiri, penyuluhan tentang kejadian diabetes melitus dan
komplikasinya
PreBenti@ -
Pantang makan makanan manis
Pantang makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat berlebih
Kurati@
8eratur minum obat yang telah diberikan
e)abilitati@
%dukasi dan moti4asi pasien bah1a penderita diabetes melitus sebaiknnya
membatasi aktifitas, terutama aktifitas berat, bselalu memakai alas kaki untuk
menghindari luka yang tidak kunjung sembuh, makan-makanan yang tidak manis
dan asin.
!
BAB >I
!INJAUAN PUS!AKA
DIABE!ES MELLI!US
DEFINISI
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. >lukosa
se0ara normal beredar dalam jumlah tertentu dalam darah. >lukosa dibentuk di
hati dari makanan yang dikonsumsi (Brunner G .uddarth, !##!).
EPIDEMI"L"#I
Penderita DM di dunia diperkirakan berjumlah H $# juta dan dalam !$
tahun ini bertambah ! kali lipat. Penderita DM mempunyai resiko terhadap
penyakit kardio4askular ! sampai $ kali dibandingkan dengan penderita tanpa
DM. *elainan makro4askular merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada penderita DM tipe !. "terosklerosis merupakan penyebab
mortalitas setinggi B#I pada penderita DM. Pada ;*PD. terlihat selama #
tahun resiko komplikasi makro4askullar lebih dari 2 kali komplikasi
mikro4askular.
PA!"FISI"L"#I
Diabetes melitus tipe E diakibatkan oleh degenerasi dari sel J langerhans
pankreas karena proses infeksi 4irus, pemberian senya1a toksin, induksi
diabetogenik (aloksan), atau karena genetik yang mengakibatkan rendahnya
produksi insulin atau bahkan sama sekali tidak ada produksi. "kibatnya transpor
glukosa ke jaringan adipose dan otot akan terhambat. Diabetes melitus tipe ini
membutuhkan 1aktu dan proses yang 0ukup lama, biasanya terjadi sejak anak E
anak atau a1al remaja. Penurunan berat badan yang drastis adalah 0iri khas dari
tipe ini. .elain itu gejala yang menyertai adalah poliuria, polidipsia, dan polifagia.
Poliuria disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa darah dan benda-benda keton
dalam urin sehingga terjadi diuresis osmotik. .elain meningkatkan 4olume urin,
diuresis osmotik juga akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi dan
kelaparan sehingga menimbulkan gejala polidipsi dan polifagi (9a1ren0e, AA2).
Pada diabetes melitus tipe-, kadar glukosa darah sangat tinggi namun tubuh tidak
!!
mampu memanfaatkannya se0ara optimal sebagai energi. )leh karena itu energi
diperoleh dari katabolisme protein. *atabolisme protein yang tinggi akan
meningkatkan kadar urea, dan asam urat dalam darah (5ugroho, !##/).
#EJALA
Diagnosis DM umumnya dibuat karena adanya gejala khas DM berupa
poliuria, polidipsi, berat badan menurun, lemah badan. >ejala lain yang mungkin
dikemukakan adalah mata kabur, gatal, luka sukar sembuh, kesemutan pada kaki,
impotensia pada pasien pria, serta gatal-gatal pada vulvae pada pasien 1anita. 7ika
keluhan dan gejala khas, ditemukannya pemeriksaan glukosa darah se1aktu yang
H!## mg=dl sudah 0ukup untuk menegakkan diagnosis. ;mumnya hasil
pemeriksaan glukosa darah sesaat yang baru sekali saja ditemukan abnormal
belum 0ukup kuat untuk diagnosis klinis DM (.udoyo, !##/).
KLASIFIKASI
Menurut +,), ada empat klasifikasi klinis untuk gangguan toleransi
glukosa, yaitu Diabetes Melitus (DM) tipe dan !, diabetes gestasional, dan tipe
khusus lain.
a. Diabetes Melitus 8ipe
Diabetes melitus tipe dapat dibagi menjadi dua subtipe:
)autoimun, akibat disfungsi autoimun dengan kerusakan sel-sel betaK
dan !)idiopatik, tanpa bukti adanya aotuimun dan tidak diketahui
sumbernya (Pri0e dan +ilson, !##/). Diabetes Melitus tipe & atau biasa
disebut Insulin dependent diabetes mellitus (&DDM) terjadi karena
proses autoimun yang mengakibatkan kerusakan pada sel beta pankreas
sehingga sel tersebut tidak dapat menghasilkan insulin dan karenanya
glukosa dalam darah meningkat dan tidak terjadi transfer glukosa dari
sirkulasi menuju sel. ,al ini menyebabkan peningkatan kadar gula
darah (%entre for &rab 'enomic tudies, !##$).
b. Diabetes Melitus 8ipe !
Non Insulin Dependent Diabetes $ellitus (5&DDM) atau Diabetes
Melitus 8idak 8ergantung &nsulin (DM88&) disebabkan kegagalan
relatif sel beta dan resistensi insulin. 6esistensi insulin adalah turunnya
kemampuan insulin untuk memi0u pengambilan glukosa oleh jaringan
perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. .el tidak
!-
mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi
defisiensi relatif insulin. *etidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, namun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain
terjadi koreksi glukosa. Berarti sel pankreas mengalami desensitisasi
terhadap glukosa.
0. Diabetes >estasional
Menurut +oodley dan+helant, AA$ istilah ini dipakai terhadap
pasien yang menderita hiperglikemia selama kehamilan. Pada pasienE
pasien ini toleransi glukosa dapat kembali normal setelah persalinan.
d. Diabetes Melitus 8ipe 9ain
Pada diabetes tipe lain, hiperglikemia berkaitan dengan penyakit-penyakit
lain yang jelas. Penyakit tersebut meliputiK )penyakit eksokrin pankreas, !) defek
genetik fungsi sel beta, -) defek genetik fungsi insulin, 2) endokrinopati, $)
intoksifikasi obat= Dat kimia, /) infeksi, () imunologi, dan B)sindrom genetik
(.oegondo, !##$).
PEMEIKSAAN PENUNJAN#
Lang dapat dilakukan pada pasien dengan diabetes melitus adalah kimia
darah yang berfungsi untuk menegtahui kadar glukosa dalam darah serta
pemeriksaan glukosa urine untuk mengetahuio kadar glukosa dalam urin.
DIA#N"SA
Berdasarkan : "da tidaknya ri1ayat diabetes melitus
>ejala-gejala klinis : Polidipsi, poliuri, dan polifagi.
K"MPLIKASI
Diabetes melitus adalah penyakit dengan banyak komplikasi. ,al ini
berkaitan dengan defisiensi insulin dan kadar glukosa darah yang tinggi terus E
menerus (6uniana, !##A). +alaupun konsentrasi glukosa darah tinggi, penderita
diabetes melitus tidak dapat meme0ah glukosa dalam darah. Defisiensi insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga proses
oksidasi glukosa untuk menghasilkan energi tidak terjadi, oleh karenanya tubuh
kekurangan energi. 8ubuh akan men0ari sumber energi alternatif yaitu dari proses
katabolisme asam amino (.upriatna, !##B). *omplikasi akut dari diabetes melitus
!2
pada dasarnya disebabkan oleh defisiensi insulin baik absolut maupun relatif,
penurunan 4olume 0airan, dan ketidakseimbangan asam E basa ('au0i et al, !##).
Pada kondisi diabetes melitus peningkatan katabolisme asam amino akan
meningkatkan konsentrasi dari urea, dan asam urat. .elain itu, salah satu tanda
diabetes melitus adalah poliuria akibat diuresis osmotik. Penurunan 4olume
intra4askular juga menyebabkan peningkatan dari le4el urea, dan asam urat. Pada
kondisi katabolisme protein yang tinggi juga terjadi kehilangan berat badan yang
kronik (>ardner dan .hoba0k, !##().
*omplikasi diabetes dapat terjadi di beberapa organ. .alah satunya adalah
hepar. Diabetes mellitus menyebabkan stress oksidatif yang menyebabkan radikal
bebas dalam tubuh meningkat. 6adikal bebas ini dapat merusak berbagai jaringan
tubuh seperti sel hati (;mniyah, !##(). ,ati adalah organ yang potensial
mengalami kerusakan karena merupakan organ pertama setelah saluran
pen0ernaan yang terpapar oleh bahan yang bersifat toksik. Proses metabolisme
oleh hati akan mendetoksifikasi bahan tersebut, tetapi proses tersebut dapat
menghasilkan metabolit yang bersifat lebih toksik dari bahan dasarnya
(,andajani, !##B). Peningkatan produksi radikal bebas pada diabetes
menyebabkan kerusakan membran, dan berlanjut mempromosikan peroksidasi
lipid (Baynes dan 8horpe, AAA). *edua hal tersebut dapat memi0u terjadinya
komplikasi seperti perlemakan hati (fatty liver) dan nekrosis sel hepar. *omplikasi
pada hepar seperti fibrosis dan sirosis dapat terjadi karena steatohepatitis yang
dia1ali dari terjadinya fatty liver.
Diabetes yang tidak terkontrol dapat beresiko terjadinya fibrosis dan
sirosis. ,iperglikemi menyebabkan terjadinya proses lipolisis di jaringan lemak
yang mana menyebabkan terjadinya fatty liver yang didahului oleh penumpukan
''" (free fatty acid) di hepar. 9ipid yang tersimpan di dalam hepar dapat
menurunkan oksidasi yang mana akan menyebabkan terjadinya steatosis. .teatosis
dapat terjadi di mikro4esikuler atau makro4esikuler atau beresiko menjadi fibrosis
dan sirosis (>a4in dan "nthony, AAA). Diabetes juga beresiko terjadinya
komplikasi pada hepar seperti, biliary disease( cholelithiasis( dan cholecystitis
yang dia1ali karena terjadinya penyumbatan di gallbladder) .elain itu diabetes
juga beresiko menjadi %a hepar karena dipi0u oleh adanya insulin*li+e growth
factor*II (&>'-&&). &>'-&& dihasilkan oleh hepatocellular carcinoma (,33) saat
terjadi proses hipoglikemi. &>'-&& merupakan suaatu protein yang bersifat agonis
insulin. Pada penderita diabetes yang memiliki ,33, hal tersebut bukan saja
!$
dikarenakan produksi &>'-&&, tetapi juga dikarenakan peningkatan pemakaian
glukosa yang berlebih di jaringan insulin*sensitive (>a4in dan "nthony, AAA).
!EAPI
Penatalaksanaan dasar terapi DM meliputi pentalogi terapi DM:
. 8erapi primer:
Penyuluhan kesehatan masyarakat tentang DM
9atihan fisik primer dan sekunder
Diet sehat
!. 8erapi sekunder:
)bat hipoglikemia (),) dan insulin)
3angkok pankreas.
!/
BAB >I
KESIMPULAN H"LIS!IK
I. Diagnosis Holistik:
5y.+. usia /! tahun datang dengan keluhan sering kesemutan. 5y.+
tinggal dalam bentuk keluarga e<tended family. ,ubungan 5y.+ dengan
keluarganya harmonis. 5y.+ adalah anggota masyarakat biasa dalam
kehidupan kemasyarakatan.
. Diagnosis dari segi biologis:
Diabetes melitus type !
!. Diagnosis dari segi psikologis:
,ubungan 5y.+ dengan keluarganya harmonis.
-. Diagnosis dari segi sosial:
,ubungan mereka dengan anggota masyarakat yang lain (tetangga)
terjalin baik. .ering mengikuti kegiatan kemasyarakatan di rumahnya.
II. Saran kom<re)ensi@
Promoti@ :
Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
keselamatan diri sendiri, penyuluhan tentang kejadian diabetes melitus dan
komplikasinya
PreBenti@ -
Pantang makan makanan manis
Pantang makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat berlebih
Kurati@
8eratur minum obat yang telah diberikan
e)abilitati@
%dukasi dan moti4asi pasien bah1a penderita diabetes melitus sebaiknnya
membatasi aktifitas, terutama aktifitas berat, bselalu memakai alas kaki untuk
menghindari luka yang tidak kunjung sembuh, makan-makanan yang tidak manis
dan asin.
!(
DAF!A PUS!AKA
. "meri0an Diabetes "sso0iation. !##A. Diagnosis and
%lassification of Diabetes $ellitus)Diabetes care -():./!- ./(.
!. Baynes 7+, 8horpe .6 (AAA). #ole of o,idative stress in
diabetic complications- a new perspective on an old paradigm. Diabetes,
2B: -A.
-. 'au0i et al.!##. Harrison.s Priciple of internal medicine /0th)
Part $: %ndo0rinology and Metabolism. Diabetes melitus. --B ;.: M0
>ra1 E ,illCs
2. .oegondo .. !##$. Diagnosis dan 1lasifi+asi Diabetes $ellitus
"er+ini dalam Penatala+sanaan Diabetes $ellitus "erpadu) Balai Penerbit
'*;&. 7akarta
$. .tephen 9, dkk. !##2. 'lucose $etabolism and #egulation-
!eyond Insulin and 'lucagon) Diabetes .pe0trum 4olume (, no. -, !##2
/. 8andra, ,ans. egala esuatu 2ang Harus &nda 1etahui-
Diabetes. 7akarta: >ramedia Pustaka ;tama.
!B
La<oran Kasus Ke$okteran Keluarga
UPA?A PENDEKA!AN KELUA#A !EHADAP N?. ; DALAM
MEN#HADAPI PEMASALAHAN DIABE!ES MELI!US !?PE *
Disusun ole) -
Meta A,u FitrianC S.Ke$
*:7.(*(.::25
Pembimbing La<angan -
$r. Julia osana
Dosen Pembimbing -
$r. H&. Fari$a usniana)C MAS
PUSKESMAS JABUN#
LAB"A!"IUM ILMU KESEHA!AN MAS?AAKA! DAN KED"K!EAN
KELUA#A
FAKUL!AS KED"K!EAN D P"#AM PENDIDIKAN D"K!E
UNI>ESI!AS ISLAM MALAN#
*:(2
!A
KA!A PEN#AN!A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat "llah .+8 yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-5ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.
9aporan kasus ini kami susun sebagai salah satu tugas dalam *epaniteraan
*linik Madya 9aboratorium Public Health yang sedang kami jalani.
;0apan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. 'arida 6usnianah,
M"6. yang telah membimbing penulis dalam penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bah1a dalam penyusunan laporan kasus ini masih
banyak kekurangan. *arena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pemba0a yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan kasus ini
selanjutnya.
"khirnya penulis mengu0apkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan laporan kasus ini. .emoga laporan kasus
ini dapat menambah 1a1asan pemba0a.
Malang, .eptember !#2
Penulis
-#

Anda mungkin juga menyukai