bersifat berat dan kambuhan (recurrent), yang kadang dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh.
Macam-macam migrain
Migrain tanpa aura (disebut common migraine) : Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain dengan aura (disebut classic migraine): disebabkan pembuluh darah yang menuju ke otak dan jaringan sekitarnya mengecil sementara waktu.
Etiologi Migren
Penyebab nyeri kepala migren tidak diketahui. Faktor keturunan, stres, olahraga, makanan tertentu seperti coklat, kopi berperan sebagai faktor predisposisi migren. Perubahan hormonal, alergi makanan, paparan terhadap cahaya silau dan suara yang bising berpengaruh terhadap migren. Faktor pencetus serangan migrain Pencetus Makanan Pencetus Lingkungan Alkohol, kafein, coklat, buah jeruk, pisang, kismis, produk olahan susu, makanan fermentasi/ acar, MSG, makanan mengandung nitrat (daging olahan), sakarin/aspartam, sulfit pada udang, makanan mengandung tiramin, produk peragian Cahaya menyilaukan/terang, dataran tinggi, suara keras, bau tajam, asap rokok, perubahan cuaca Pencetus Perilaku fisiologis Obat-obatan Tidur berlebihan/kurang tidur, kelelahan, menstruasi, menopause, tidak makan, aktivitas fisik berlebihan, stress atau pasca stress Penggunaan analgesik berlebihan, putus obat golongan benzodiazepine, simetidin, penggunaan dekongestan berlebihan, terpi estrogen, indometasin, nifedipin, golongan nitrat, kontrasepsi oral, reserpin, teofilin Patofisiologi
Migren disebabkan karena refleks vasospasme (kontraksi vaskuler) dari berbagai arteri kepala termasuk arteri pensuplai darah otak. Hal tersebut dapat menyebabkan vasokontriksi arteri intraserebral. Jika pembuluh darah menyempit, maka suplai oksigen menurun sehingga terjadi iskemia pada bagian otak. Hal ini mengakibatkan munculnya gejala prodormal. Selain itu sebagai konpensasi dari refleks vasopasme dari berbagai arteri kepala adalah aktivasi syaraf trigeminal menyebabkan pelepasan senyawa peptide, antara lain substance P, prostaglandin (menyebabkan inflamasi neurogenik), dan neurokinin A. Senyawa-senyawa tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah intracranial mengalami dilatasi/inflamasi neurogenik. Ketika darah melalui pembuluh darah yang terdilatasi dan terinflamasi tersebut, syaraf-syaraf disekitarnya menstramisiskan impuls ke otak sehingga terasa nyeri.
GEJALA MIGRAIN Nyeri kepala berulang, biasanya unilateral dengan interval bebas gejala dengan disertai minimal tiga keluhan seperti nyeri perut, mual atau muntah, nyeri kepala berdenyut, berhubungan dengan aura (visual, sensorik ataupun motorik) Terapi Nonfarmakologi Menempelkan es di kepala dan beristirahat Menghindari faktor pemicu Perubahan perilaku (terapi relaksasi, terapi kognitif, biofeedback) Terapi Farmakologi Tujuan Terapi Jangka Panjang Tujuan Terapi Migrain Akut 1. Mengurangi frekuensi, keparahan dan ketidakmampuan akibat migrain 2. Mengurangi kepercayaan dari toleransi yang kurang baik, tidak efektif, atau farmakoterapi akut yang tidak diinginkan 3. Meningkatkan kualitas hidup 4. Mencegah sakit kepala 5. Menghindari peningkatan sakit kepala akibat penggunaan obat 6. Mendidik dan memungkinkan pasien untuk mengendalikan penyakitnya 7. Mengurangi sakit kepala yang berhubungan dengan gejala psikologi dan stress. 1. Mengobati serangan migrain dengan cepat dan konsisten tanpa serangan kembali 2. Memperbaiki kemampuan pasien 3. Mengurangi penggunaan obat sendiri 4. Mengoptimalkan perawatan diri 5. Mengefektifkan biaya dalam pengobatan 6. Mengurangi atau meminimalkan efek samping Algoritma pengobatan migrain
Terapi Migren Akut
Terapi Profilaksis Migraine Terapi profilaksis adalah pemberian obat setiap hari untuk mengurangi frekuensi, keparahan dan lamanya serangan, serta untuk meningkatkan respon terapi akut yang bersifat simptomatik Algoritma Profilaksis Migrain
Terapi Profilaksis Migrain KASUS Keluhan Utama Pengobatan baru ini tidak dapat mengobati sakit kepala saya, dan saya semakin gemuk
HPI Caroline Parker adalah seorang wanita yang berumur 30 tahun yang pergi ke klinik neurologi untuk memeriksakan sakit kepala migrainnya. Dia menderita dua kali migrain setiap bulan; bagaimanapun dia telah bercerai dan memulai pekerjaan baru. Sejak itu, frekuensi menderita migrain semakin meningkat kira- kira 4 sampai 5 kali setiap bulan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dan tidak teridentifikasi berhubungan dengan menstruasinya. Sakit kepalanya berlangsung cepat (1 jam) dan sakit berdenyut yang unilateral dan temporal dalam pendistribusiannya dan didahului dengan aura, yang terdiri dari nausea dan cahaya berkedip yang mempengaruhi penglihatannya. Termasuk juga phototofobia. Muntah mungkin terjadi pada sakit kepala ekstrim. Dia mengalami serangan migraine yang menyebabkan dia tidak masuk kerja selama 2 hari tiap bulan. Dia tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah selama 2 hari mendapatkan serangan migraine, dan dia merindukan berolahraga di gym. Dia juga komplain mendapatkan serangan mild migraine 3 hari tiap bulan selama produktivitasnya di rumah dan tempat kerja berkurang setengah. Dia menghindari ruang gelap dan keributan, atau kejadian migraine akan meningkat. Dia mengklasifikasikan migrainnya 7-8 pada skala sakit kepala 1-10, di mana 10 yang paling buruk. Kunjungan terakhirnya di klinik neurologi 2 bulan yang lalu, dia diberikan naratriptan 2,5 mg per oral jika mulai sakit kepala. Bagaimanapun, naratriptan tidak efektif untuk sebagian migrain yang dia derita pada 2 bulan terakhir. Selama dua serangan tersebut, Dia mengalami nyeri parsial ringan, dengan nyeri yang kembali pada hari tersebut. Dia diberikan naratriptan ketika Cafergot yang digunakan tidak bekerja lagi. Dia menggunakan obatnya sesuai yang disarankan. Dia lebih memilih menggunakan obat per oral. Dia juga memulai dengan asam valproat pada kunjungan klinik terakhir untuk profilaksis dan berat badannya meningkat 10 pon setelah itu. Dia menyelidiki penggantian dari asam valproat ke obat yang lainnya. PMH Migraine dengan aura sejak berumur 27 tahun; sebelumnya telah menjalani pemeriksaan termasuk EEG dan MRI pada bagian kepala, memperlihatkan tidak ada PVD, CVA, tumor otak, infeksi, serebral aneurisma atau epilepsi. Terapi obatnya yaitu : - Kegagalan terapi : 1. Analgesik, NSAIDs, dan Cafergot (efikasi baik sampai 2 bulan yang lalu) 2. Narkotik (efikasi baik, tapi keluar dari kebiasaan untuk beberapa hari) 3. Midrin (tidak menghasilkan efikasi) 4. Naratriptan (efikasi minimal) - Terapi profilaksis 1. Asam valproat 500 mg tiap hari (berat badan meningkat) 2. Propranolol 20 mg 2 kali sehari (meningkatkan episode dizziness dan lightheadedness; pasien tidak melanjutkan pengobatan) - Depresi mild selama 8 bulan, diobati dengan: 1. Phenelzine 15 mg per oral 3 kali sehari (efikasi minimal, tidak dilanjutkan 1 bulan yang lalu) 2. Sertraline 50 mg per oral pada waktu tidur (baru mulai 2 minggu yang lalu) FH Positif migrain (kedua orang tuanya); hipertensi dan DM tipe 2 (ibu) SH Sekretaris, telah bercerai; ibu dari 2 anak, umur 3 dan 2 tahun. Menyangkal penggunaan tobacco dan alkohol. Kadang-kadang intake kofein ROS Komplain meningkatnya frekuensi sakit kepala dimulai dari 6 bulan yang lalu dan efikasinya terbatas dengan naratriptan; tidak mual, muntah, diare, atau flashing light pada waktu tertentu. Meds 1. Tablet Naratriptan 2,5 mg, 1 tablet po pada waktu mulai migrain, dosis berulang 2,5 mg po dalam 4 jam jika responnya sebagian atau sakit kepala kembali. Dosis Maksimum 5 mg tiap 24 jam. 2. Metoklopramid 10 mg po pada waktu mulai migrain 3. Asam valproat 500 mg po pada waktu tidur 4. Sertraline 50 mg po pada waktu tidur. All NKDA Pemeriksaan Fisik Gen WDWN woman in mild distress VS BP 132/86, HR 76, RR 18, T 37.2C; Wt 70 kg, Ht 5'0'' Skin Normal skin turgor; no diaphoresis HEENT PERRLA; EOMI; no funduscopic exam performed Neck Supple; no masses, thyroid enlargement, adenopathy, bruits, or JVD Chest Good breath sounds bilaterally; clear to A & P CV RRR, S1, S2 normal, no MRG Abd Soft, NT/ND, no hepatosplenomegaly, (+) BS Genit/Rect Deferred MS/Ext UE/LE strength 5/5 with normal tone; radial and femoral pulses 3+ bilaterally; no edema; no evidence of thrombophlebitis; full ROM Neuro A & O 3; no dysarthria or aphasia; memory intact; no nystagmus; no fasciculations, tremor, or ataxia; () Romberg; CN IIXII intact; sensory intact; DTRs: 2+ throughout; Babinski () bilaterally Hasil Lab Nilai Lab Nilai Normal Keterangan Na 138 mEq/L 135145 mEq/L Normal K 4.5 mEq/L 3,3-4,9 mEq/L Normal Cl 101 mEq/L 97-110 mEq/L Normal CO 2 23 mEq/L 22-30 mEq/L Normal BUN 8 mg/dL 8-25 mg/dL Normal SCr 0.6 mg/dL 0,6-1,1 mg/dL Normal Glu 95 mg/dL Kurang dari 140 mg/dL Normal Hgb 13 g/dL 12,1-15,1 g/dL Normal Hasil Lab
Nilai Lab Nilai Normal Keterangan Hct 40% 36,1-44,3% Normal Plt 302 10 3 /mm 3 140-440 10 3 /mm 3 Normal Alk Phos 35 IU/L 38-126 IU/L WBC 8 10 3 /mm 3 4-10 x 10 3 /mm 3 Normal AST 23 IU/L 11-47 IU/L Normal ALT 25 IU/L 7-53 IU/L Normal Differential WNL Within Normal Limit Urine pregnancy test () Penilaian Peningkatan frekuensi migrain berhubungan dengan peningkatan stress Efikasi minimal dari naratriptan 2,5 mg po sebagai terapi abortif Pengobatan profilaksis sebelumnya tidak berhasil dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Identifikasi Masalah Drug therapy problem : 1.Analgesik, NSAIDs, dan Cafergot (efikasi baik sampai 2 bulan yang lalu) 2.Narkotik (efikasi baik, tapi keluar dari kebiasaan untuk beberapa hari) 3.Midrin (tidak menghasilkan efikasi) 4.Naratriptan (efikasi minimal) Perhitungan MIDAS 6 9 2 9 9 28 15 8 GRADE IV Diagnosis Gejala : sakit kepala yang berkembang dengan cepat sampai 1 jam disertai dengan nyeri berdenyut secara unilateral dan sementara dalam penyebarannya dan didahului dengan aura, di mana terdiri dari mual dan gangguan pada penglihatan termasuk photophobia. Muntah dapat terjadi pada sakit kepala yang ekstrim. Apakah masalah pasien ini disebabkan oleh terapi obatnya Penggunaan berlebihan ergot, analgetik, dan midrin dapat memicu migrain Hasil yang Diinginkan Hasil dari pengobatan Migrain jangka panjang 1. Mengurangi frekuensi, keparahan dan ketidakmampuan akibat migrain 2. Mengurangi kepercayaan dari toleransi yang kurang baik, tidak efektif, atau farmakoterapi akut yang tidak diinginkan 3. Meningkatkan kualitas hidup 4. Mencegah sakit kepala 5. Menghindari peningkatan sakit kepala akibat penggunaan obat 6. Mendidik dan memungkinkan pasien untuk mengendalikan penyakitnya 7. Mengurangi sakit kepala yang berhubungan dengan gejala psikologi dan stress. Hasil dari pengobatan migrain akut 1. Mengobati serangan migrain dengan cepat dan konsisten tanpa serangan kembali 2. Memperbaiki kemampuan pasien 3. Mengurangi penggunaan obat sendiri 4. Mengoptimalkan perawatan diri 5. Mengefektifkan biaya dalam pengobatan 6. Mengurangi atau meminimalkan efek samping 3.a. Apa alternatif farmakoterapeutik yang tersedia untuk pengobatan mual pasien, dan bagaimana mereka akan berdampak potensial terapi abortif? Metoklopramid adalah pilihan anti emetik untuk migrain. Dosis 10 mg p.o. Meskipun obat tidak langsung berefek sebagai anti migrain, tetapi mengobati gejala mual dan muntah ketika absorpsi obat ditingkatkan selama serangan migrain. Terapi Alternatif 3.b. Apa alternatif farmakoterapieutik yang tersedia untuk terapi abortif serangan migrain pasien ini? (a) 5-HT receptor agonists (e.g., triptans or ergot derivatives), (b) analgesics, (c) sedatives, and (d) antiemetic
3.c. Apa alternatif farmakoterapeutik yang tersedia untuk profilaksis pasien serangan migraine ini?
Evaluasi Hasil Lab Semua data lab pasien NORMAL Edukasi Pasien Sampaikan kepada pasien bahwa Naratriptan hanya digunakan selama serangan migrain. Instruksikan pasien untuk memberitahu dokter segera jika nyeri perut tiba-tiba atau berat, sesak napas, wheeziness, berdenyut jantung, pembengkakan kelopak mata, wajah, atau bibir, ruam kulit, benjolan kulit, atau gatal-gatal terjadi. Anjurkan pasien untuk melaporkan bila terjadi gejala kesemutan, panas, memerah (kemerahan wajah yang berlangsung dalam waktu singkat), berat atau tekanan, atau jika mereka mengantuk, pusing, lelah, atau sakit. Anjurkan pasien untuk memberitahu penyedia layanan kesehatan jika merasa tak sehat atau memiliki gejala yang tidak biasa. Anjurkan pasien mengenai penyimpanan obat. Menginformasikan kepada pasien bahwa obat atau migrain dapat menyebabkan rasa mengantuk dan pusing dan menggunakan hati-hati saat mengemudi atau melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kewaspadaan mental.