Anda di halaman 1dari 3

Tantangan-tantangan bagi Pembentukan Kepemimpinan

Seorang ahli manajemen terkemuka membahas peran besar yang telah disumbangkan oleh
akademisi, manajer praktisi, dan masyarakat umum terhadap konsep kepemimpinan. Ia
menyatakan bahwa pada tahun 1500an orang menganggap semua hal yang terjadi adalah karena
Tuhan namun saat ini semua hal yang terjadi dikaitkan dengan KEPEMIMPINAN.
Dalam banyak hal, kesuksesan dan kegagalan dianggap dipengaruhi oleh kepemimpinan, padahal
ada banyak faktor di luar kepemimpinan. Selain itu, seorang pemimpin tetap saja tidak bisa
melakukan semua hal, mereka memiliki keterbatasan. Inilah yang menjadi tantangan bagi
pembentukan kepemimpinan.

Kepemimpinan sebagai Suatu Atribusi
Teori atribusi yang telah dibahas sebelumnya di bab 5 yang mana teori ini berkaitan dengan
upaya seseorang membuat hubungan sebab-akibat. Teori Atribusi Kepemimpinan (Attribution
theory of leadership) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah atribusi yang dibuat orang atas
orang lain. Seorang pemimpin di sini dianggap memliki sifat-sifat seperti kecerdasan,
kepribadian yang menyenangkan, keahlian verbal yang kuat agresifitas, pemahaman dan
ketekunan. Pada tingkatan organisasi, kerangka atribusi berkaitan dengan kondisi menggunakan
kepemimpinan untuk menjelaskan hasil-hasil organisasional.
Sejalan dengan teori atribusi kepemimpinan, bisa dikatakan bahwa hal paling penting untuk
dikatakan sebagai pemimpin yang efektif adalah memproyeksikan tampilan menjadi seorang
pemimpin bukan berfokus pada pencapaian aktual.

Substitusi dan Penetralisasi Kepemimpinan
Salah satu teori kepemimpinan menyatakan bahwa, dalam banyak situasi, tindakan apapun yang
diambil pemimpin tidak relevan. Orang-orang tertentu, pekerjaan, dan beberapa variabel
organisasi bisa menggantikan kepemimpinan atau menetralisasi pengaruh pemimpin terhada
pengikut.
Penetralisasi membuat perilaku pemimpin tidak mungkin menghasilkan perbedaan pada
pengikutnya. Penetralisasi menegasi pengaruh pemimpin. Tetapi, substitusi membuat pengaruh
pemimpin tidak hanya tidak mungkin tetapi tidak perlu. Substitusi berfungsi sebagai pengganti
pengaruh pemimpin. Substitusi dan Penetralisasi berlaku berbeda-beda sesuai orientasi
kepemimpinan seperti tabel di bawah ini :

Karakteristik Penentu Kepemimpinan
Berorientasi
Hubungan
Kepemimpinan
Berorientasi Tugas
Individual
Pengalaman/Pelatihan Tidak ada pengaruh Menggantikan
Profesionalisme Menggantikan Menggantikan
Ketidakpedulian terhadap penghargaan Menetralkan Menetralkan
Pekerjaan
Tugas berstruktur tinggi Tidak ada pengaruh Menggantikan
Memberikan umpan balik sendiri Tidak ada pengaruh Menggantikan
Secara intrinsik memuaskan Menggantikan Tidak ada pengaruh
Organisasi
Tujuan-tujuan eksplisit yang diformalisasi Tidak ada pengaruh Menggantikan
Aturan dan prosedur yang ketat Tidak ada pengaruh Menggantikan
Kelompok kerja yang kompak Menggantikan Menggantikan

Menemukan dan Menciptakan Pemimpin yang Efektif
1. Seleksi
Keseluruhan proses yang dilakukan perusahaan untuk mengisi posisi manajemen
merupakan hal penting dalam upaya menemukan orang yang akan menjadi pemimpin
yang efektif. Seleksi merupakan salah satu proses menemukan seorang pemimpin
tersebut. Seleksi disini bisa terdiri dari banyak macam namun yang sering diterapkan
dalam organisasi biasanya adalah seleksi administrasi yaitu persyaratan dan berkas-
berkas khusus, tes tertulis, psikotes, tes untuk menemukan skor monitor mandiri dan yang
terakhir biasanya wawancara.

2. Pelatihan
Pelatihan kepemimpinan membutuhkan biaya yang mahal dan manfaatnya masih sering
diragukan. Namun dari sebuah penelitian, ada hal yang bisa dilakukan manajemen untuk
memperoleh hasil yang maksimal dari anggaran pelatihan kepemimpinan. Pelatihan
adalah upaya untuk menciptakan pemimpin yang efektif seperti yang diharapkan oleh
perusahaan. Hasil pelatihan antara satu orang dengan orang lain tidak bisa disamakan, hal
ini tergantung pada fleksibilatas seseorang untuk mengubah perilaku mereka.

Anda mungkin juga menyukai