Anda di halaman 1dari 33

Skenario B Blok 20 Tahun 2014

Kelompok L6
Tutor : dr. Zulkifli SpAn.

1. SKENARIO
2. KLARIFIKASI ISTILAH
3. IDENTIFIKASI MASALAH
4. ANALISIS MASALAH
5. LEARNING ISSUE
6. KERANGKA KONSEP
7. KESIMPULAN

Ny. Luna umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi
dan DM tipe 2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan
karena kelemahan tubuh sebelah kanan. Sejak 1 tahun terakhir
dia sering lupa meletakkan benda, sering ketinggalan belanjaandi
pasar dan sering lupa waktu makan dan mandi. Keluhan sering
lupa waktu makan dan mandi semakin berat. Lalu dia dibawa
oleh keluarganya ke dokter.
Hasil pemeriksaan fisik: GCS 15, tekanan darah 170/100 mmHg,
nadi 82x/menit reguler, pernafasan 20x/menit, temperatur
37,2
o
C.
Hasil pemeriksaan status neurologis: gerakan ekstremitas kanan
menurun, kekuatan ekstremitas kanan 4, refleks fisiologis kanan
meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+)
Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol
total 160 mg%, TG 120 mg%
Hasil pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar di
lobus temporalis kiri
Hasil pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30
No. Istilah Definisi
1. Hipertensi Tingginya tekanan darah secara persisten
2. DM tipe 2 Kelainan metabolik yang ditandai dengan kadar
glukosa darah yang tinggi dalam konteks resistensi
insulin dan defisiensi insulin relatif
3. GCS Skala yang dipakai untuk menentukan atau menilai
tingkat kesadaran pasien mulai dari kesadaran
penuh hingga kesadaran koma
4. Infark Lakunar Lakunar stroke/LACI; jenis stroke yang dihasilkan
dari kematian jaringan dari salah satu arteri
penetrasi yang menyediakan darah ke struktur-
struktur dalam otak
5. MMSE Tes neuro-psikiatrik untuk screening fungsi kognitif
umum
6. Lupa Kondisi dimana suatu informasi yang telah disimpan
dalam memori otak jangka panjang hilang
1. Ny. Luna umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi
dan DM tipe 2.
2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan karena kelemahan
tubuh sebelah kanan.
3. Sejak 1 tahun terakhir dia sering lupa meletakkan benda,
sering ketinggalan belanjaandi pasar dan sering lupa waktu
makan dan mandi. Keluhan sering lupa waktu makan dan
mandi semakin berat. (chief complain)
4. Hasil pemeriksaan fisik: GCS 15, tekanan darah 170/100
mmHg, nadi 82x/menit reguler, pernafasan 20x/menit,
temperatur 37,2
o
C.
5. Hasil pemeriksaan status neurologis: gerakan ekstremitas
kanan menurun, kekuatan ekstremitas kanan 4, refleks
fisiologis kanan meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+)
6. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol
total 160 mg%, TG 120 mg%
7. Hasil pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar di
lobus temporalis kiri
8. Hasil pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30
Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, riwayat penyakit
dengan keluhan sekarang?
Apa etiologi kelemahan tubuh sebelah kanan pada kasus?
Bagaimana mekanisme kelemahan tubuh sebelah kanan pada kasus?
Bagaimana hubungan kelemahan tubuh terhadap keluhan lupa?
Apa etiologi sering lupa?
Mekanisme sering lupa?
Mengapa keluhan semakin berat?
Bagaimana proses mengingat?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan fisik?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan status
neurologis?
Hubungan defisit neurologis dengan dementia?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan
laboratorium?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan penunjang?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan Kognitif?
Bagaimana cara pemeriksaan MMSE?
Apa saja pemeriksaan kognitif yang lain?


Tumbuh kembang anak sampai 24 bulan
Autistic Spectrum Disorder
Usia Kemampuan dan proses
berpikir
Komunikasi Gerakan
0-3 bulan Berespon terhadap suara
baru
Mengikuti benda dengan
mata
Melihat objek dan orang
Berceloteh/bersuara
Tersenyum pada suara
ibu
Mengangkat kaki dan tangan
Belajar mengangkat kepala
Melihat pergerakan tangan
sendiri
3-6 bulan Mengenal ibu
Mengapai objek
Memalingkankepala
pada suara
Mulai meraba
Meniru suara
Menangis
dengansuara berbeda
Mengangkat kepala 90 derajat
dan mengangkat dada dengan
bertopang tangan
Mengerakkan benda dalam
bermain
Usia Kemampuan dan proses
berpikir
Komunikasi Gerakan
9-12 bulan - Bermain permainan sederhana
- Bergerak menuju benda yang diminati
- Melihatgambar pada buku
- Melambaikantangan
untukdada
- Berhenti ketikadikatakan
tidak
- Meniru kata-katabaru
- Berjalan
sambilberpegangan
- Menyatakan inginbenda
tertentu
- Mencoret dengan pensil
warna
12-18 bulan - Meniru suara dan gerakan yang baru
- Menunjuk pada benda yang diinginkan
- Menyusun 2-3 kotak
- Menggelengkan kepala
menyatakan tidak
- Meniru kata baru
- Mengikuti instruksi
sederhana
- Mengucapkan 5-10 kata
- Memperlihatkan rasa
cemburu dan bersaing
- Berjalan sendiri
- Naik /turun tangga
18-24 bulan - Menyusun 6 kotak - Menyusun kalimat
dengan 2 kata
- Naik turun tangga
Umur Motor Behavior Adaptive
1 bulan Kepala merebah, tonic neck reflex, tangan mengepal. Melihat sekitarnya, tracking eye
movement ada tapi terbatas.
4 bulan Kepala tak merebah lagi, letak simetris, tangan
terbuka.
Tracking eye movement baik,
menggenggam benda yang
diberikan padanya.
7 bulan Duduk dengan sokongan kedua tangan, memegang
kubus, melihat dan menyentuh kancing.
Memindahkan kubus dari satu
tangan ke tangan yang lain.
10 bulan Duduk tanpa sokongan tangan, merangkak hingga
berdiri.
Bermain dengan 2 kubus, yang
satu disentuhkan dengan yang
lain
1 tahun Berjalan dengan bantuan, duduk bersila. Mengetahui
arti kancing, memasukan dan mengambilnya dari
botol.
Memindahkan kubus kedalam
cangkir.
1,5 tahun Berjalan tanpa jatuh. Duduk sendiri di kursi kecil.
Menyusun tumpukan dengan 3 kubus.
Mengeluarkan kancing dari
botol.
Meniru coretan garis lurus.
2 tahun Berlari.
Menyusun tumpukan dari 6 kubus.
Meniru coretan garis lingkaran.
Umur Status Interaksi
Sosial
Tindakan
0-1
bulan
Belum ada Menangis & Diam, dipengaruhi oleh stimuli eksternal
Dapat melihat wajah orang.
2-4
bulan
Awal reaksi social Tertawa dan tersenyum bila melihat wajah orang.
Bermain dengan tangan dan pakaian, mengenal botol dan
bersiap-siap untuk makan.
5-6
bulan
Kontak sosial aktif Minta perhatian ortu dengan membuat suara atau
menyentuh ortu.
8-12
bulan
Perkembangan social
aktif
Membedakan wajah marah & tidak dengan memalingkan
muka. Membedakan suara.
Bertindak ramah pada orang yang dikenal, dan malu pada
orang yang belum dikenal.
1-2
tahun
Penyempurnaan social
aktif
Anak mencari mengharapkan ada teman bermain, mencari
teman sebaya.
Memberikan mainan bila diminta.

Definisi
Epidemiologi
Faktor Resiko
Differential Diagnosis
Diagnosis
Etiologi
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
SKDI
Autistic disorder adalah suatu kelainan
perkembangan pervasive dengan gejala
seperti gangguan interaksi social,
ketidakmampuan untuk berkomunikasi, dan
pola kebiasaan yang terbatas dan
stereotipikal.

Prevalensi : 8 kasus per 10.000 anak (0,08 %)
Gender : Anak laki-laki lebih banyak
dibanding perempuan.
Status social-ekonomi : Status social-ekonomi
tinggi lebih umum memiliki anak autis namun
penemuan ini masih bias.

Laki-laki
Memiliki saudara yang mengalami autis
Riwayat keluarga
Adanya gangguan perkembangan seperti
Fragile X syndrome
Faktor lingkungan : infeksi, paparan logam
berat, bahan bakar, phenol pada plastik,
merokok, alkoholisme, obat, vaksin,
pestisida, dll.
Umur orang tua, resiko pada ayah yang
mempunyai anak pada usia >40 tahun.


PPDGJ III : Diagnosis paling khas: kelainan fungsi
dalam 3 bidang yaitu interaksi sosial, komunikasi
dan perilaku yang terbatas dan berulang.

Keenam (atau lebih) hal dari (1), (2), (3), dengan
sedikitnya dua dari (1), dan satu masing-masing dari
(2) dan (3):
Hendaya kualitatif dalam hal interaksi sosial, seperti
yang ditunjukkan oleh sedikitnya dua dari hal
berikut:
Hendaya yang nyata dalam hal penggunaan berbagai perilaku
nonverbal seperti pandangan mata dengan mata, ekspresi wajah,
postur tubuh, dan sikap untuk mengatur interaksi sosial
Kegagalan mengembangkan hubungan sebaya yang sesuai dengan
tingkat perkembangan
Tidak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat,
atau pencapaian dengan orang lain (contoh, dengan tidak
menunjukkan, membawa atau menunjukkan objek minat)
Tidak adanya timbal-balik sosial atau emosional


Hendaya kualitatif dalam hal komunikasi seperti yang ditunjukkan dengan sediktinya
salah satu dari di bawah ini:
Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bahasa lisan (tidak disertai dengan upaya
untuk mengompensasikan melalui cara komunikasi alternative seperti sikap atau mimik)
Pada orang dengan pembicaraan yang adekuat, hendaya yang nyata dalam hal
kemampuannya untuk memulai atau mempertahankan pembicaraan dengan orang lain
Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang atau bahasa yang aneh
Tidak adanya berbagai permainan sandiwara spontan atau permainan pura-pura sosial yang
sesuai dengan tingkat perkembangan
Pola perilaku, minat, dan aktivitas stereotipik berulang, dan terbaats, yang ditunjukkan
oleh sedikitnya salah satu dari berikut:
Meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas
yang abnormal baik dalam intensitas atau fokus
Tampak selalu lekat dengan rutinitas atau ritual yang spesifik serta tidak fungsional
Manerisme motorik berulang dan stereotipik (contoh, ayunan atau memuntir tangan atau
jari, atau gerakan seluruh tubuh yang kompleks)
Preokupasi persisten terhadap bagian dari objek
Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sedikitnya salah satu area ini, dengan onset
sebelum usia 3 tahun:
Interaksi sosial,
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial, atau
Permainan simbolik atau khayalan
Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan disintegrative masa
kanak-kanak.


Genetik
Biologi
Immunologi
Perinatal
Neuroanatomi
Biokimia
Psikososial dan keluarga
1. Gangguan Komunikasi
Munculnya kualitas komunikasi yang tidak normal
ditunjukkan dengan:
Kemampuan wicara tidak berkembang atau
mengalami keterlambatan
Pada anak tidak tampak usaha untuk
berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan
yang melibatkan komunikasi dua arah dengan
baik.
Anak tidak imajinatif dalam hal permainan atau
cenderung monoton.
Bahasa yang tidak lazim yang selalu diulang-
ulang atau stereotipik.

2. Gangguan Interaksi Sosial
Timbulnya gangguan kualitas interaksi sosial
yaitu:
Anak mengalami kegagalan untuk bertatap
mata, menunjukkan wajah yang tidak
berekspresi.
Ketidakmampuan untuk secara spontan
mencari teman untuk berbagi kesenangan
dan melakukan sesuatu bersama-sama.
Ketidakmampuan anak untuk berempati dan
mencoba membaca emosi yang dimunculkan
orang lain.

3. Gangguan Perilaku
Aktivitas, perilaku dan ketertarikan anak
terlihat sangat terbatas. Banyak
penggulangan terus-menerus seperti:
Adanya suatu kelekatan pada rutinitas atau
ritual yang tidak berguna.
Adanya suatu preokupasi yang sangat
terbatas pada sutu pola perilaku yang tidak
normal.
Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang
diulang-ulang, seperti menggoyang-goyang
badan dan geleng-geleng kepala.

Risperidon dengan dosis 2 x 0,1 mg telah
dapat mengendalikan perilaku dan konvulsi.
Antidepresan dan antianxietas mengurangi efek
stimulasi perilaku sendiri, mengurangi pergerakan
berulang dan temper tantrums
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) - Atomoxetine 0.5
mg/kg PO
Imipramine 10-25 mg/d PO
Bupropion 37.5-300 mg/d PO} antidepresan
Desipramine 10-25 mg PO
Psikotropik bekerja sebagai antipsikotik,
mengatasi gejala dari autisme, mengurangi
perilaku agresif, pergerakan berulang
Methylphenidate
Dexmethylphenidate
Amphetamine
Terapi Pendidikan dan Perilaku
Terapi Wicara
Terapi Okupasi
Terapi Fisik
Terapi Sosial
Terapi bermain
Terapi Perilaku
Terapi Perkembangan
Terapi Visual
Terapi Biomedik
Terapi Diet
Anak autis yang tidak terdeteksi secara dini
akan mengalami gangguan bicara, interaksi
social dan perilaku yang menetap.
Jika gagal dideteksi dan tidak sesuainya
intervensi akan menyebabkan terjadinya
eksaserbasi ketidakmampuan (disabilitas)
dalam akademik,sosial, dan pekerjaan.
Meningkatkan resiko terjadinya mayor
depresi sekunder atau reaksi lainnya
Malnutrisi dan gangguan tidur
Tidak merespon nyeri jadi bisa melukai diri
sendiri

Prognosis pada pasien dengan autism, sangat
tergantung pada tingkat Iqnya
Ada tidaknya comorbid disorder
Waktu diagnosis, diagnosis lebih dari umur 3
tahun, memiliki prognosis lebih jelek

2
Mampu membuat diagnosis klinik
berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter
mampu merujuk pasien secepatnya ke
spesialis yang relevan dan mampu
menindaklanjuti sesudahnya.


Bram, laki-laki, usia 24 bulan menderita
keterlambatan bahasa, interaksi social dan
gangguan perilaku et causa Autistic Spectrum
Disorders (ASD).

Anda mungkin juga menyukai