Ca. Endometrium
Di Ruang 9 GYNEKOLOGI DAN ONKOLOGI
RSUD Saiful Anwar Malang
Oleh :
TIM PKRS
PAKET PENYULUHAN
Ca. Endometrium
Di Ruang 9 GYNEKOLOGI DAN ONKOLOGI
RSUD Saiful Anwar Malang
Disusun Oleh :
KELOMPOK 19
Revy Sekti Aji
Febriani Veronica
Sufi Indraini
1. Pokok Bahasan
: Ca. Endometrium
2. Sasaran
Tempat
Waktu
4. Alokasi Waktu
: 30 menit
5. Pemberi Materi
: Kelompok 19
6. Metode
7. Media
8. Latar Belakang
Kanker endometrium merupakan salah satu kanker ginekologi dengan angka
kejadian tertinggi, terutama di negara-negara maju. Selama tahun 2005, diperkirakan di
Amerika terdapat sekitar 40.880 kasus baru dengan sekitar 7.100 kematian terjadi
karena kanker endometrium. Kanker endometrium paling sering terdiagnosis pada usia
pasca menopause, dimana 75% kasus terjadi pada wanita usia pasca menopause.
Meskipun demikian sekitar 20% kasus terdiagnosis pada saat premenopause. Kanker
endometrium uterus telah mengalami peningkatan angka kejadian di Indonesia,
sebagian Karena penderita hidup lebih lama dan pelaporan lebih akurat. Sekitar 32.000
kasus di perkirakan akan terjadi setiap tahunnya dengan 5900 kematian. Sepertiga
wanita dengan perdarahan pascamenopause mempunyai kanker uterus. Usia rata-rata
adalah 61, dan kebanyakan pasien setidaknya berusia 55 tahun.
Secara epidemiologi terdapat beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan kanker
endometrium yaitu hormon replacement theraphy, terapi Tamoxifen, obesitas, wanita
pasca menopause, nulipara atau dengan paritas rendah, dan keadaan anovulasi. Hal-hal
tersebut berkaitan dengan keadaan upopposed estrogen yang meningkatkan risiko
terjadinya kanker endometrium. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan terhadap
estrogen atau meningkatkan kadar progesteron, seperti penggunaann kontrasepsi oral
dan merokok, merupakan faktor yang bersifat protektif. Kanker endometrium stadium
awal memiliki prognosis yang cukup baik. Kanker endometrium terdiagnosis saat masih
terlokalisir memiliki survival rate lima tahunnya mencapai 96%, dan menurun sampai ke
44% pada stadium lanjut. Dengan pengetahuan yang baik tentang perdarahan
pervaginam pasca menopause di dunia Barat, sebagian besar kasus ini, sekitar 77%
terdiagnosis pada stadium dini.
Teknik skrining yang dapat digunakan adalah skrining non-invasif, seperti USG dan
teknik invasif seperti pemeriksaan D&C dan biopsi endometrium yang merupakan tehnik
yang digunakan untuk mengevaluasi jaringan endometrium dan menjadi bakuan dalam
menilai status endometrium. Biopsi endometrium mempunyai sensitifitas yang baik
dengan negatif palsu yang rendah dan sebagian besar disebabkan karena kesalahan
dalam pengambilan. Namun demikian penentuan stadium karsinoma endometrium yang
akurat adalah melalui prosedur pembedahan. Oleh karena itu, penanganan Ca
endometrium sangat memerlukan tindakan khusus dari perawat untuk mencegah
memburuknya kondisi kesehatan klien. Hal tersebut dikarenakan klien yang mengalami
Ca endometrium dalam kondisi gawat yang dapat mengancam jiwa klien. Pada laporan
kasus
ini
akan dibahas
mengenai
endometrium
beserta
penatalaksanaannya.
9. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan
memahami tentang Ca. Endometrium
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengertian CA endometrium
2.
Penyebab CA endometrium
3.
4.
Stadium CA endometrium
5.
6.
7.
Terapi CA endometrium
11. Pengorganisasian
: Sufi Indraini
12. Media
Power Point Presentation dan Leaflet
13. Materi
(terlampir)
14. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pendahuluan
Waktu
5 menit
Kegiatan Perawat
1. Memberi salam
Kegiatan Klien
1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan
salam
Metode
Ceramah
Media
-
dan
tujuan 2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
Tanya
Jawab
Penutup
15 menit
Membrane
Menjelaskan materi penyuluhan
peserta
untuk
pertanyaan
1. Mendengarkan
Ceramah
Power Point
dan
dan
Presentation
memperhatikan
Tanya
2. Menganjukan
Jawab
pertanyaan
1. Menjawab
Tanya
pertanyaan
Jawab
yang
yang
oleh penyuluh
telah
disampaikan
diberikan
salam
pertanyaan
acara
mengucapkan salam
15. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
dan
sebelumnya.
b. Evaluasi proses
- Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
- Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
- Penyaji mampu berkomunikasi 2 arah
- Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi
-
dilaksanakan.
Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
c. Evaluasi hasil
Pre penyuluhan
o
Post penyuluhan
> 70 % peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji
setelah penyaji menyampaikan materi penyuluhan.
Kriteria keberhasilan:
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:
-
Pengertian CA endometrium
Penyebab CA endometrium
Stadium CA endometrium
Terapi CA endometrium
CA ENDOMETRIUM
A. Pengertian
Kanker endometrium adalah kanker yang terjadi pada organ endometrium atau pada
dinding rahim. Endometrium adalah organ rahim yang berbentuk seperti buah pir
sebagai tempat tertanam dan berkembangnya janin. kanker endometrium kadangkadang disebut kanker rahim, tetapi ada sel-sel lain dalam rahim yang bisa menjadi
kanker seperti otot atau sel miometrium. kanker endometrium sering terdeteksi pada
Hipertensi.
50% dari kasus endometrium menderita hipertensi dibandingkan dengan 1/3
populasi kontrol yang menderita penyakit tersebut, kejadian hipertensi pada
keganasan endometrium menurut statistik lebih tinggi secara bermakna daripada
populasi kontrol.
C. Manifestasi Klinis
Beberapa gejala kanker endometrium adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
4.
panggul.
Stadium IV: kanker telah menyebar di luar rongga pelvis dan dapat mencapai bulibuli, rektum atau organ-organ jauh lainnya.
kelainan
endometrium
berupa
hiperplasia
ataupun
kanker
dilakukan
untuk
melihat
ketebalan
dinding
endometrium.
Ketebalan
teratur; mengonsumsi pil KB hanya jika tidak ada gangguan dengan kondisi medis Anda
dan hindari pengobatan dengan estrogen tunggal.
Beberapa faktor resiko tentu tidak dapat dihindari, contohnya riwayat keluarga
dengan kanker payudara, kanker usus, dan kanker indung telur. Pubertas dini dan
menopause terlambat juga merupakan bagian dari genetik dan tidak dapat diubah. Oleh
sebab itu, deteksi dini perlu dilakukan.
G. Pola Makan Pencegah Kanker Endometrium
Seperti banyak kanker, risiko kanker endometrium tampak terkait dengan asupan
yang lebih besar dari makanan yang ditemukan dalam makanan Barat, termasuk
produk-produk hewani dan karbohidrat olahan. Risiko tampaknya lebih rendah di antara
wanita yang pola makannya tinggi dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh
(misalkan beras merah), dan kacang-kacangan. Resiko yang lebih rendah pada orang
yang menjalankan pola makan nabati terkait dengan berkurangnya hormon bebas yang
beredar dalam darah atau efek perlindungan dari nutrisi mikro yang ditemukan dalam
pola makan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth.(2002). Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta. EGC
Whoellan. 2009. Kanker Endometrium. http://dokter-herbal.com/kanker-endometrium.html.
Whoellan.(2009).
Kanker
endometrium.
http://dokter-herbal.com/kanker
http://www.mayoclinic.com/health/endometrial-cancer/DS00306.