Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Data


Pelaksanaan evaluasi kinerja program Pengobatan Dasar Puskesmas
Mlonggo periode Januari Agustus 2014 yang dilaksanakan pada 25 September
4 Oktober 2014 didapatkan bahwa secara keseluruhan input (man, material,
money, machine dan methods) sudah berjalan dengan baik.
Perencanaan evaluasi kinerja program Pengobatan Dasar Puskesmas
Mlonggo periode Januari Agustus 2014 yang dilaksanakan pada 25 September
4 Oktober 2014 sudah disusun dengan baik.
Hasil dari evaluasi kinerja program Pengobatan Dasar Puskesmas
Mlonggo periode Januari Agustus 2014 yang dilaksanakan pada 25 September
4 Oktober 2014 dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Data Pencapaian Upaya Program Pengobatan Dasar Puskesmas Mlonggo
Periode Januari - Agustus 2014
Tabel 5. Data Pencapaian Upaya Program Pengobatan Dasar Puskesmas Mlonggo
Periode Januari - Agustus 2014
Kegiatan
Pokok
Pengobatan
Dasar

Indikator SPM
a.
b.

c.

d.

Cakupan
rawat jalan
Jumlah
kasus baru
(x)
Frekuensi
kunjungan :
jml kasus
B+L / B
Cakupan
rawat inap

Target

Pembilang
(Hasil
Kegiatan)

Penyebut
(Sasaran)

Cakupan

Pencapaian

100%Pencapaian

15%

14.208

53.344

26.63%

177%

60%

14.208

25.285

56.19%

93.65%

6,35%

1.21

27.057

14.028

1.90

157%

2%

618

53.344

1.16%

58%

42%

Jumlah TT
x jml hari
Jumlah
pasien
keluar(hidu
p dan mati)

47.23%

78.71%

21.29%

42.46%

235%

e.

BOR

60%

Jumlah hari
perawatan

f.

LOS

Jumlah hari
perawatan

18%

11.490

g.

Deteksi
kasus baru

27.057

33

dan lama
P2TPM
Cakupan
pelayanan
kesehatan
dasar pasien
masyarakat
miskin

h.

100%

Jumlah
kunjungan
pasien
maskin di
Sarkes strata
1

Jumlah
seluruh
maskin di
wilayah
kerja
puskesmas

Dari 8 indikator standar pelayanan minimal Puskesmas Mlonggo 2014,


terdapat beberapa poin yang memiliki pencapaian kurang dari 100%, yaitu
jumlah kasus baru (93,65%), cakupan rawat inap (58%) dan BOR (21.29%).
Berdasarkan wawancara dengan pemegang program Pengobatan Dasar (dr.
Itut) diketahui bahwa pada program Pengobatan Dasar program yang ada
merupakan upaya bersifat kuratif sehingga tidak rutin dilakukan evaluasi
berdasar angka-angka pencapaian, dan tidak terlalu berpatokan pada target.
Hanya dilakukan pengawasan pelaksanaan dimana bila terdapat kendala maka
akan dicari penyelesaiannnya biasanya melalui lokakarya mini bulanan.

2. Nilai kepatuhan petugas kesehatan terhadap SOP pada pelayanan Program


Pengobatan. (rincian daftar tilik terlampir)
CR :
CR:

x 100%

CR :

) (

x 100%

x 100% = 86.77% (Patuh = >80%)


Petugas program Pengobatan Dasar sudah termasuk patuh terhadap SOP

dengan compliance Rate 86,77%. Namun, dari 13 poin yang ada di daftar tilik,
terdapat beberapa poin yang memiliki compliance rate di bawah 80% yaitu
poin 3 tentang mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
(10%), dan poin 10 tentang memberikan penjelasan dosis, aturan minum obat
dan waktu minum obat (20%). Terdapat pula poin yang tepat bernilai 80%
yaitu poin ke 7 tentang pertanyaan mengenai riwayat penyakit dahulu dan
pertanyaan mengenai riwayat penyakit keluarga.
Dari pengamatan peneliti, petugas kesehatan di pelayanan balai
pengobatan rata rata hanya mencuci tangan sekali saat pertama sebelum

menangani pasien per hari nya, dan mencuci tangan lagi ketika pasien sudah
tidak ada lagi. Namun setiap pergantian pasien, petugas kesehatan jarang
mencuci tangan. Di ruangan balai pengobatan telah terdapat wastafel dan
sabun cuci tangan Hal ini mungkin dikarenakan keterbatasan waktu dan
banyaknya pasien untuk dilayai sehingga petugas tidak selalu mencuci tangan
setiap pasien berganti.
Berdasarkan wawancara juga didapatkan bahwa petugas tidak selalu
menjelaskan mengenai dosis, aturan minum obat dan waktu minum obat karena
menganggap bahwa hal tersebut akan disampaikan oleh petugas di apotek saat
pasien mengambil obat dan biasanya pasien sudah pernah diberi obat yang sama
sehingga sudah memahami dosis dan aturan pakai obat. Petugas biasanya
langsung menulis resep dan mempersilakan pasien mengambil obat di apotek.
Berdasarkan wawancara kepada paien yang tidak mendapat penjelasan mengenai
dosis, aturan minum obat dan waktu minum obat, pasien tidak merasa tersulitkan
karena penjelasan biasanya telah disampaikan oleh petugas apotek.
Mengenai poin anamnesis petugas tidak menanyakan mengenai riwayat
penyakit dahulu dan penyakit keluarga pada pasien-pasien dengan keluhan yang
dianggap tidak memiliki pengaruh mengenai riwayat penyakit dahulu dan
penyakit keluarga missal keluhan batuk, pilek atau sakit kepala.

3. Tingkat kepuasan pelanggan pelayanan Pengobatan Dasar.


Tabel 6. Tingkat Kepuasan Pelanggan Program Pengobatan Dasar Puskesmas
Mlonggo
No.
1.

2.

Pertanyaan
Keterjangkauan
1.Transportasi umum ke puskesmas
tersedia/mudah didapat
2.Biaya transportasi umum ke puskesmas
terjangkau
3.Jalan menuju puskesmas cukup mudah
ditempuh
Hubungan Antar Individu
1.Petugas Pendaftaran Melayani dengan
Ramah
2.Petugas (Bidan, dokter dan perawat)
melayani dengan baik

Ya

Tidak

Persentase

100%

100%

100%

100%

85.71%

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

3.Petugas apotek melayani dengan baik


4.Petugas memberikan informasi dengan
jelas
Kenyamanan
1.Ruang tunggu pasien nyaman
2.Ruang periksa nyaman
3.Ruang tunggu pelayanan obat nyaman
4.Secara umum puskesmas tampak bersih,
rapih dan nyaman
Kompetensi
1.Petugas cekatan dalam memberikan
pelayanan
2.Petugas memahami tugas dan perannya
3.Petugas menggunakan alat yang tepat
saat memeriksa pasien
Informasi
1.Petugas (bidan, dokter, perawat)
memberikan informasi yang jelas saat
melakukan tindakan medis tertentu
2.Papan penunjuk arah ruangan tersedia
dan memberikan kamudahan
3.Petugas apotek menjelaskan dosis dan
waktu untuk meminum obat.
Efisiensi
1.Jam tutup dan buka puskesmas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
2.Petugas datang dan memberikan
pelayanan tepat waktu
3.Waktu tunggu pasien tidak terlalu lama
Efektivitas
1.Setelah berobat di puskesmas kesehatan
dirasakan membaik
2.Program puskesmas seperti penyuluhan,
senam lansia, dapat diterima dan diikuti
secara rutin
3.Pengobatan yang diberikan sesuai
dengan yang diharapkan
Kesinambungan Pelayanan
1.Catatan kesehatan dan pengobatan
tercatat dengan rapi dan beruntun.
2.Pelayanan kesehatan dilakukan oleh
petugas yang sama pada satu kali
kunjungan
Keamanan Pelayanan
1.Informasi resiko penyakit disampaikan
dengan jelas
2.Adanya
jaminan
keamanan
dan

7
6

0
1

100%
85.71%

7
7
7
7

0
0
0
0

100%
100%
100%
100%

100%
100%

7
7

0
0

100%
100%

71.42%

100%

85.71%

85.71%

85.71%

85.71%

100%

85.71%

100%

100%

100%

42.85%

100%

kepercayaan terhadap pelayanan.


Dari tabel di atas didapatkan bahwa sebagian besar pelanggan menjawab
ya pada indikator-indikator mutu pelayanan. Namun didapatkan nilai kurang
dari 80% yaitu pada beberapa pasien merasa informasi mengenai resiko
penyakit belum dijelaskan dengan lengkap. Pasien berharap mendapat
penjelasan lebih jelas mengenai penyakit yang diderita serta komplikasi apa
yang bisa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai