Anda di halaman 1dari 30

S

H
A
R
E
D
V
I
S
I
O
N

Visi Bersama
(Shared Vision)

Anwar Fachry
P2BK Universitas Mataram

Tujuan Sesi
Memahami konsep Visi (Visi Pribadi vs

Visi Bersama)

Menjelaskan tujuan pembentukan visi

bersama

Mendiskripsikan bagaimana membentuk

(strategi pembentukan) visi bersama

Pengertian VISI
Visi adalah harapan, idaman, atau impian

yang dapat dijangkau.


Pada tingkat yang paling sederhana, visi

merupakan jawaban pertanyaan:


Apa yang saya/kita inginkan dapat
terjadi/terwujud atau tercipta?

Helen Keller tentang Visi


The most pathetic person in the world

is someone who has sight, but has no


vision.

Walking with a friend in the dark is

better than walking alone in the light.

Visi Pribadi vs Visi Bersama


Visi pribadi => Apa yang saya ingin wujudkan?
Visi bersama => Apa yang kita ingin wujudkan?
Visi individu berasal dari perhatian mendalam

individu itu sendiri


Visi bersama terbentuk dari sekumpulan visi
individu
Visi bersama berasal dari perhatian dan
kepentingan bersama.

Berpikir Besar (Ruang Visi)


Di luar imajinasi
Tidak mungkin
Tampak susah
Mudah diraih

Visi dan Fokus


Pembelajaran yang efektif dan
produktif (generatif) mensyaratkan
kedalaman dan kesungguhan
perhatian terhadap apa yang
dipelajari

Fokus menuntut pengorbanan

Tegangan Kreatif

(Creative Tension)

Ilustrasi: Visi Sekolah 2015


Strategi
(10 Tahun)

Pemerataan
Mutu
Efisiensi
Relevansi
Kapasitas

menuju
Tegangan kreatif

Situasi
Sekolah
(tahun ini)

Situasi
Sekolah
(tahun 2015)
Pemerataan
Mutu
Efisiensi
Relevansi
Kapasitas

Tujuan Visi Bersama


Memberikan arah organisasi
Menciptakan komitmen
Menggugah inspirasi setiap anggota untuk

berperilaku yang melebihi biasanya (kreatif,


inovatif, ulet & tangguh, terus belajar)
Memberikan cara-cara untuk menuju perubahan

Mengintegrasikan organisasi (mobilisasi sumberdaya

material & non material)

Mengapa Perlu Visi Bersama?


Visi memberikan fokus dan energi dalam

Organisasi Pembelajaran.

Visi membangun dan menggerakkan kekuatan

dan energi untuk mewujudkan prestasi dan


kerjasama kolektif.

Visi bersama menghilangkan kepicikan.

Kepicikan muncul bila tidak ada mimpi/visi


bersama (Robert Fritz)

Beberapa Visi Pendidikan

Visi Pendidikan Nasioanl: Terwujudnya masyarakat Indonesia


yang damai, demokratis, berakhlak, berkeahlian, berdaya
saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia
yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungan,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos
kerja yang tinggi serta berdisiplin.

Visi SMKN 2 Mataram: Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan


terpadu bidang bisnis manajemen dan usaha perjalanan
wisata terkemuka di NTB.

Visi sebuah koleg di Malaysia: a forward-looking,


internationalised e-campus with emphasis on holistic
education in 2010.

Bagaimana Pendapat Anda?


1. Haruskah sebuah visi benar-benar
dirembuk oleh semua anggota (dalam
organisasi)?
2. Bagaimana probabilitas pencapaian visi
pendidikan nasional serta visi sekolah
kita? Bagaimana dengan tegangan kreatif?

Bagaimana Idealnya Visi?


Visi bukanlah sekedar gagasan melainkan

suatu daya dalam hati setiap orang.


Visi merupakan suatu daya dari kekuatan

yang mengagumkan dan mendapat dukungan


dari banyak orang.
Visi seyogyanya bukan hal yang abstrak

Dukungan tujuan stratejik


Tujuan (Goal) SMART
Specific
Measurable
Action-oriented
Realistic
Time bound

=
=
=
=
=

Spesifik
Terukur
Berorientasi pada aksi
Realistis
Dalam waktu tertentu

Mewujudkan Visi Menjadi Kenyataan


1. Komunikasikan visi dengan jelas dan konsisten
2. Tunjukkan penampilan, prestasi, dan hasil
yang positif
3. Berdayakan setiap orang agar tetap berada
dalam visi
4. Hargai penampilan, prestasi, dan hasil yang
positif

Visi yang Baik


1. Inspiratif; dapat menginspirasi orang
2. Nyata

3. Mendorong orang untuk berbuat


4. Melibatkan semua pihak

Atribut/Ciri Visi

Menjinakkan Naga
Visi

Tujuan
Stratejik
SMART

Sikap dalam Membangun Visi


Komitmen Menginginkannya. Berusaha
Mewujudkannya dengan menciptakan
aturan/hukum (struktur) apapun yang
dibutuhkan
Pengerahan - Menginginkannya. Akan
melakukan apapun yang dapat dilakukan
dalam batas semangat hukum
Peter Senge. Fifth Discipline, p.219

Respon terhadap Visi


Kepatuhan tulus:

Melihat manfaat visi, melakukan lebih, selalu mengikuti


aturan
Kepatuhan formal:
Sesuai yang diharapkan (ditetapkan).
Kepatuhan yang terpaksa (menggerutu):
Patuh karena takut kehilangan pekerjaan (ketergantungan)
Tidak patuh:
Tidak melihat visi bermanfaaat, maka tidak bertindak.
Apatis:
Tidak menanggapi, tidak tertarik dan tidak ada energi

Strategi Membangun Visi Bersama


Ketergantungan
pada kapasitas
atasan dalam
kepemimpinan

Kapasitas yg
diperlukan
untuk
penentuan
arah dan
pembelajaran Mengatakan

Membangun
bersama
Mengkonsultasikan
Menguji

Menjual
Kapasitas yang diperlukan
untuk kepemimpinan
antar tim

Tingkat keterlibatan aktif

Mengatakan
Pimpinan mengetahui visi yang seharusnya

(yang punya), organisasi harus mengikutinya


Sosialisasikan kepada seluruh anggota
organisasi secara langsung, jelas, dan
konsisten (apa, mengapa, bagaimana)
Katakan kebenaran realitas saat ini
Jelaskan strategi dan langkah-langkahnya

Menjual
Pimpinan mengetahui visi yang seharusnya

(yang punya), dan melibatkan anggota


organisasi sebelum melangkah lebih lanjut

Menjaga agar saluran komunikasi tetap

terbuka untuk respons dialogis

Membangun visi melalui pengembangan

hubungan antara pimpinan dengan


karyawan/anggota

Menguji
Mempunyai gagasan tentang visi yang

seharusnya
Mengetahui reaksi sebelum
melangkah lebih lanjut
Menyampaikan kepada anggota
melalui kelompok-kelompok

Mengkonsultasikan
Mengupayakan masukan yang kreatif dari

organisasi sebelum melangkah lebih


lanjut
Pimpinan menyatukan visi (beberapa

visi).

Membangun Bersama
Pimpinan bersama anggota-anggota organisasi melalui
suatu proses kolaboratif, membangun visi bersama
1. Perlakukan setiap orang secara egaliter/sama
2. Upayakan keselarasan
3. Antarkan tim mendorong kemandirian dan rasa saling
membutuhkan dalam keragaman
4. Stimulasi anggota untuk berbicara mengungkapkan
visinya dengan alasannya
5. Pelihara rasa saling menghormati
6. Fokus pada dialog

Intisari

Anda mungkin juga menyukai