Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Minyak goreng bekas yang lebih dikenal dengan minyak jelantah adalah
minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya
minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Minyak ini
merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, bila
ditinjau dari komposisi kimianya mengandung senyawa-senyawa yang bersifat
karsinogenik (akrilamida) yang terjadi (terbentuk) akibat proses penggorengan
yang berulang. Senyawa-senyawa itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia
(Wikipedia, 2009). Di kota Palembang banyak terdapat pedagang gorengan yang
menghasilkan banyak limbah minyak jelantah, jika dibuang langsung dapat
mencemari lingkungan dan bila dipakai untuk mengoreng lagi tentu tidak bagus
untuk kesehatan. Minyak jelantah ini terdiri dari Free Fatty Acids (FFA) dan
trigliserida, merupakan bahan yang dapat diolah menjadi biodiesel, hal ini
merupakan peluang besar untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi bahan
yang lebih ekonomis karena jumlahnya yang cukup banyak. Sehingga muncul
inovasi untuk memanfaatkan minyak goreng bekas menjadi biodiesel.
Pembuatan biodiesel dapat dilakukan melalui proses esterifikasi,
transesterifikasi atau esterifikasi-transesterifikasi. Pengolahan minyak jelantah
karena kandungan asam lemak bebas cukup tinggi > 0,5 %, maka dilakukan
melalui proses esterifikasi-transesterifikasi. Pada proses esterifikasi, asam lemak
bebas diesterifikasi dengan methanol menghasilkan biodiesel menggunakan
katalis asam. Sedangkan

trigliseridanya ditransesterifikasi dengan methanol,

menghasilkan biodiesel dan gliserol menggunakan katalis basa. Proses pembuatan


biodiesel dari minyak goreng menjadi alternatif penyelesaian masalah bagaimana
cara pencegahan pencemaran lingkungan dan dapat membantu bagaimana
mengolah limbah menjadi bahan bakar alternatif.

Dalam penelitian ini akan dipelajari kinetika reaksi transesterikasi


pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dan methanol dengan katalisator
KOH. Selain manfaat yang diperoleh di atas, data kinetika yang diperoleh dapat
diperlukan dalam perancangan sebuah reaktor.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk merancang reaktor pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas,
diperlukan data kinetika reaksi antara lain bagaimana bentuk persamaan kecepatan
reaksinya dan berapa nilai konstanta kecepatan reaksinya, kemudian dari data
kinetika maupun data termodinamikanya, dapat ditentukan ukuran reaktor dan
kondisi operasi yang baik untuk reaksi tersebut.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hanya mengetahui kinetika
reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas menjadi biodiesel dengan variabel
pengadukan dan katalis
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi pada
transesterifikasi minyak goreng bekas menggunakan katalisator KOH dengan
variabel pengadukan dan katalis
1.4. Manfaat Penelitian
1. Mendapatkan informasi tentang tahapan proses yang optimal untuk
pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas.
2. Penelitian ini juga bermanfaat menambah wawasan ilmu pengetahuan
terutama ilmu kinetika reaksi kimia.
3. Mengetahui bagaimana cara mengurangi limbah minyak goreng sekaligus
mengetahui bagaimana cara memproduksi energi alternatif baru untuk
mengatasi keterbatasan sumber energi.

Anda mungkin juga menyukai