Minyak goreng bekas yang lebih dikenal dengan minyak jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, bila ditinjau dari komposisi kimianya mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik (akrilamida) yang terjadi (terbentuk) akibat proses penggorengan yang berulang. Senyawa-senyawa itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia (Wikipedia, 2009). Di kota Palembang banyak terdapat pedagang gorengan yang menghasilkan banyak limbah minyak jelantah, jika dibuang langsung dapat mencemari lingkungan dan bila dipakai untuk mengoreng lagi tentu tidak bagus untuk kesehatan. Minyak jelantah ini terdiri dari Free Fatty Acids (FFA) dan trigliserida, merupakan bahan yang dapat diolah menjadi biodiesel, hal ini merupakan peluang besar untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi bahan yang lebih ekonomis karena jumlahnya yang cukup banyak. Sehingga muncul inovasi untuk memanfaatkan minyak goreng bekas menjadi biodiesel. Pembuatan biodiesel dapat dilakukan melalui proses esterifikasi, transesterifikasi atau esterifikasi-transesterifikasi. Pengolahan minyak jelantah karena kandungan asam lemak bebas cukup tinggi > 0,5 %, maka dilakukan melalui proses esterifikasi-transesterifikasi. Pada proses esterifikasi, asam lemak bebas diesterifikasi dengan methanol menghasilkan biodiesel menggunakan katalis asam. Sedangkan
trigliseridanya ditransesterifikasi dengan methanol,
menghasilkan biodiesel dan gliserol menggunakan katalis basa. Proses pembuatan
biodiesel dari minyak goreng menjadi alternatif penyelesaian masalah bagaimana cara pencegahan pencemaran lingkungan dan dapat membantu bagaimana mengolah limbah menjadi bahan bakar alternatif.
Dalam penelitian ini akan dipelajari kinetika reaksi transesterikasi
pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dan methanol dengan katalisator KOH. Selain manfaat yang diperoleh di atas, data kinetika yang diperoleh dapat diperlukan dalam perancangan sebuah reaktor. 1.2. Rumusan Masalah Untuk merancang reaktor pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas, diperlukan data kinetika reaksi antara lain bagaimana bentuk persamaan kecepatan reaksinya dan berapa nilai konstanta kecepatan reaksinya, kemudian dari data kinetika maupun data termodinamikanya, dapat ditentukan ukuran reaktor dan kondisi operasi yang baik untuk reaksi tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hanya mengetahui kinetika reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas menjadi biodiesel dengan variabel pengadukan dan katalis 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi pada transesterifikasi minyak goreng bekas menggunakan katalisator KOH dengan variabel pengadukan dan katalis 1.4. Manfaat Penelitian 1. Mendapatkan informasi tentang tahapan proses yang optimal untuk pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas. 2. Penelitian ini juga bermanfaat menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama ilmu kinetika reaksi kimia. 3. Mengetahui bagaimana cara mengurangi limbah minyak goreng sekaligus mengetahui bagaimana cara memproduksi energi alternatif baru untuk mengatasi keterbatasan sumber energi.