Anda di halaman 1dari 36

DUNIA RIEKO

Rieko Kristian's Blog

Menu

Home

PolyLactic Acid (PLA) Produksi Aplikasi dan Prospek Pengembangannya di Indonesia

PolyLactic Acid (PLA) Produksi Aplikasi dan


Prospek Pengembangannya di Indonesia
January 22, 2010

Chemical Engineering

5 Votes
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Bioplastik atau plastik organik adalah salah satu jenis plastik yang terbuat dari sumber
biomassa terbarukan, seperti minyak nabati, pati jagung, pati kacang polong dan
mikrobiota, jika dibandingkan dengan plastik konvensional yang terbuat dari bahan baku
petroleum. Bioplastik pada umumnya bersifat dapat terdegradasi secara alami. Plastik
biodegradable telah berkembang lebih dari 10 tahun lalu, dan perkembangan kearah plastik
komersial sangat lambat. Hal ini disebabkan umumnya karena harga mahal dan sifat agak
lain dari plastik konvensional. Namun dengan isu menipisnya cadangan minyak bumi
maka bioplastik akan segera menjadi kompetitif dibanding plastik lainnya. Kelebihan lain
dari plastik biodegradable adalah diproduksi dari sumber terbarukan bukan dari minyak
dan mempunyai sifat dapat terdegradasi secara alami.
Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik
konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil
akhir air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan.
Karena sifatnya yang dapat kembali ke alam, plastik biodegradable merupakan bahan
plastik yang ramah terhadap lingkungan (Pranamuda, 2001). Plastik biodegradable adalah
polimer yang dapat berubah menjadi biomassa, H2O, CO2 dan atau CH4 melalui tahapan
depolimerisasi dan mineralisasi. Depolimerisasi terjadi karena kerja enzim ekstraseluler
(terdiri atas endo dan ekso enzim). Endo enzim memutus ikatan internal pada rantai
utama polimer secara acak, dan ekso enzim memutus unit monomer pada rantai utama
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

secara berurutan. Bagian-bagian oligomer yang terbentuk dipindahkan ke dalam sel dan
menjadi mineralisasi. Proses mineralisasi membentuk CO2, CH4, N2, air, garam-garam,
mineral dan biomassa. Definisi polimer biodegradable dan hasil akhir yang terbentuk
dapat beragam bergantung pada polimer, organisme, dan lingkungan (Kaplan et al, 1993
dalam Hartoto et al, 2005).

Gambar 1. Siklus produksi dan degradasi biodegradable polymer (IBAW Publication, 2005)
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Averous (2008), mengelompokkan polimer biodegradable ke dalam dua kelompok dan


empat keluarga berbeda. Kelompok utama adalah: (1) agro-polymer yang terdiri dari
polisakarida, protein dan sebagainya; dan (2) biopoliester (biodegradable polyesters) seperti
poli asam laktat (PLA), polyhydroxyalkanoate (PHA), aromatik and alifatik kopoliester.
Biopolymer yang tergolong agro-polymer adalah produk-produk biomassa yang diperoleh
dari bahan-bahan pertanian. seperti polisakarida, protein dan lemak. Biopoliester dibagi
lagi berdasarkan sumbernya. Kelompok Polyhydroxy-alkanoate (PHA) didapatkan dari
aktivitas mikroorganisme yang didapatkan dengan cara ekstraksi. Contoh PHA
diantaranya Poly(hydroxybutyrate) (PHB) dan Poly(hydroxybutyrate co-hydroxyvalerate)
(PHBV). Kelompok lain adalah biopoliester yang diperoleh dari aplikasi bioteknologi, yaitu
dengan sintesa secara konvensional monomer-monomer yang diperoleh secara biologi,
yang disebut kelompok polilaktida. Contoh polilaktida adalah poli asam laktat. Kelompok
terkahir diperoleh dari produk-produk petrokimia yang disintesa secara konvensioonal
dari monomer-monomer sintetis. Kelompok ini terdiri dari polycaprolactones (PCL),
polyesteramides, aliphatic co-polyesters dan aromatic co-polyesters.

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Gambar 2. Klasifikasi polimer biodegradable (Averous, 2008)

Proses Produksi Poli Asam Laktat (PLA)


Salah satu jenis biodegradable polyester adalah Poli asam laktat (polylactic acid). Poli asam
laktat (PLA) ditemukan pada tahun 1932 oleh Carothers (DuPont) yang memproduksi PLA
dengan berat molekul rendah dengan memanaskan asam laktat pada kondisi vakum. Pada
tahap selanjutnya, DuPont dan Ethicon memfokuskan pembuatan aplikasi medical grade
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

satures, implan dan kemasan obat. Baru-baru ini, beberapa perusahaan seperti Shimadzu
dan Mitsui Tuatsu di Jepang telah memproduksi sejumlah PLA untuk aplikasi plastik. Poli
asam laktat atau Poli laktida (PLA) dengan rumus kimia (CH3CHOHCOOH)n adalah sejenis
polimer atau plastik yang bersifat biodegradable, thermoplastic dan merupakan poliester
alifatik yang terbuat dari bahan-bahan terbarukan seperti pati jagung atau tanaman tebu.
Walaupun PLA sudah dikenal sejak abad yang lalu, namun baru diproduksi secara
komersial dalam beberapa tahun terakhir dengan keunggulan kemampuan untuk
terdegradasi secara biologi (http://en.wikipedia.org/wiki/ Polylactic_acid).

Gambar 3. Rumus
struktur poli asam laktat

Menurut Averous (2008), sintesa PLA adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa
langkah, dimulai dari produksi asam laktat sampai pada tahap polimerisasi. Poli asam
laktat dapat diprodukksi melalui tiga metode, yaitu: (1) Polikondensasi langsung (direct
condensation-polymerization) asam laktat yang menghasilkan PLA dengan berat molekul
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

rendah dan rapuh sehingga sebagian besarnya tidak dapat digunakan kecuali jika
ditambahkan chain coupling agent untuk meningkatkan panjang rantai polimer; (2)
Kondensasi dehidrasi azeotropik (Azeotropic dehydration condensation) asam laktat dengan
menggunakan pelarut azeotropik, yang dapat menghasilkan PLA dengan berat molekul
mencapai 15.400 dan rendemen sebesar 89% dan (3) polimerisasi pembukaan cincin (ring
opening polymerization, ROP), yang dilakukan melalui tiga tahapan yaitu polikondensasi
asam laktat, depolimerisasi sehingga membentuk dimer siklik (lactide) dan dilanjutkan
dengan polimerisasi pembukaan cincin, sehingga diperoleh PLA dengan berat molekul
tinggi. Polimerisasi pembukaan cincin menghasilkan PLA dengan berat molekul 2104
hingga 6.8105. Metoda ROP ini telah dipatenkan oleh Cargill (Amerika Serikat) pada tahun
1992.

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Gambar 4. Metoda sintesa PLA untuk mendapatkan berat molekul tinggi (Hartmann, 1998
dalam Averous, 2008)

Produksi Asam Laktat


Langkah pertama dalam sintesa PLA adalah produksi asam laktat. Asam laktat (IUPAC: 2hydroxypropanoic acid) yang biasa disebut sebagai asam susu adalah salah bahan kimia
yang berperan penting dalam industri biokimia. Asam laktat pertama kali berhasil
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

diisolasi oleh ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1780. Asam laktat
mempunyai rumus kimia C3H6O3, termasuk keluarga asam hidroksi propionat dengan
rumus molekul CH3CHOHCOOH. Asam laktat dalam larutan akan kehilangan satu proton
dari gugus asam dan menghasilkan ion laktat CH3CH(OH)COO-. Asam laktat larut dalam
air dan etanol serta bersifat higroskopik (http://en.wikipedia.org/wiki/Lactic_acid).

Gambar 5.
Struktur molekul
asam laktat

Asam laktat adalah cairan pekat tak berwarna, tak berbau, larut di dalam air dalam
berbagai perbandingan, alkohol dan eter tetapi tidak larut dalam kloroform. Senyawa ini
termasuk asam lemah dengan daya penguapan yang rendah. Asam ini memiliki sebuah
atom asimetri. Di alam terdapat dalam bentuk D-, L- dan DL-. Produk-produk komersial
biasanya dalam bentuk DL- (Tjokroadikoesoemo, 1986 dalam Aulana, 2005).

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Gambar 6. (a) Asam laktat Levorotatory (D (-) Lactic Acid), (b) Asam laktat Dekstrorotary
(L (+) Lactic Acid)
Asam laktat dapat dihasilkan melalui proses fermentasi atau secara sintesis kimiawi.
Reaksi dasar proses kimiawi adalah mengubah laktonitril (asetaldehid sianohidrin)
menjadi asam laktat. Beberapa metode kimia yang memungkinkan sintesis asam laktat
adalah degradasi gula dengan alkali seperti kapur atau NaOH, interaksi asetaldehid dan
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

karbonmonoksida pada suhu dan tekanan yang dinaikkan, dan hidrolisa dari asam kloropropionat (Mark et al, 1967 dalam Aulana, 2005).
Fermentasi merupakan metoda yang paling banyak digunakan oleh industri untuk
menghasilkan asam laktat. Menurut Hofvendahl dan HahnHgerdal (2000), dari 80.000
ton dari asam laktat yang dihasilkan di seluruh dunia setiap tahun sekitar 90% dibuat
dengan cara fermentasi bakteri asam laktat dan sisanya dihasilkan melalui sintesis kimia
yaitu hidrolisis laktonitril. Averous (2008) juga menjelaskan hal senada dengan
perkiraan produksi asam laktat dunia 200.000 ton pertahun. Salah satu keunggulan
metode fermentasi adalah asam laktat yang dihasilkan bisa diatur hanya terdiri dari satu
enantiomer berdasarkan bakteri yang digunakan (Hofvendahl dan HahnHgerdal,
2000).
Proses fermentasi dapat digolongkan berdasarkan jenis bakteri yang digunakan; (1)
metoda heterofermentatif, menghasilkan kurang dari 1.8 mol asam laktat per mol
heksosa dengan hasil fermentasi lainnya dengan jumlah yang signifikan diantaranya
asam asetat, etanol, gliserol, manitol dan karbondioksida; (2) metoda homofermantatif
yang hanya menghasilkan asam laktat, atau menghasilkan produk samping dengan
jumlah yang sangat kecil. Metoda homofermentatif ini banyak digunakan di industri,
dengan konversi yield glukosa menjadi asam laktat lebih dari 90% (Hofvendahl dan
HahnHgerdal, 2000).
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Gambar 7. Potensi produk dan teknologi asam laktat (R. Datta et al, 1995).

Polimerisasi Asam Laktat


Langkah selanjutnya dari sintesa PLA adalah polimerisasi asam laktat. Polimerisasi asam
laktat sendiri terdiri dari tiga mtode, yaitu:
Polimerisasi PLA dengan metode Polikondensasi Langsung
Polimerisasi kondensasi adalah metoda paling murah untuk menghasilkan PLA,
namun sangat sulit untuk mendapatkan PLA dengan berat molekul yang tinggi
(Averous, 2008). Polikondensasi langsung (konvensional) ini dimungkinkan,
menurut Hasibuan (2006), karena adanya gugus hidroksil dan karboksil pada
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

asam laktat. Namun, reaksi polikondensasi konvensional asam laktat ini tidak
cukup dapat meningkatkan bobot molekulnya dan pada metode ini dibutuhkan
waktu yang sangat lama karena sulitnya untuk mengeluarkan air dari produk
yang memadat, sehingga produk air yang dihasilkan justru akan menghidrolisis
polimer yang terbentuk. Reaksi polikondensasi konvensional hanya mampu
menghasilkan PLA denggan bobot kurang dari 1,6104 (Hyon et al, 1998 dalam
Hasibuan, 2006) yang cirinya seperti kaca yang getas (britle). Pada
perkembangannya, polikondensasi langsung ini selalu melibatkan pengurangan
kadar air hasil kondensasi dengan menggunakan pelarut pada tekanan vakum
dan temperatur tinggi.
Berat molekul dapat ditingkatkan dengan penggunaan coupling atau esterificationpromoting agents yang berfungsi memperpanjang ikatan kimia, namun biaya
produksi meningkat karena proses yang cukup rumit dan panjang (multistep
process). Chain-extending agents berfungsi untuk mereaksikan gugus hidroksil
(OH) atau karboksil yang berada di ujung molekul PLA sehingga membentuk
polimer telechelic. Penggunaan agen ini memberikan beberapa keuntungan
karena reaksi hanya melibatkan sedikit agen dan bisa diselesaikan tanpa perlu
dipisahkan dengan proses yang lain. Kemampuan untuk mengembangkan
desain kopolimer dengan gugus fungsi yang beraneka macam juga bisa
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

diperluas. Kelemahannya adalah polimer mungkin masih mengandung chainextending agents yang tidak bereaksi, oligomer dan sisa-sisa pengotor logam yang
berasal dari katalis. Beberapa chain-extending agents juga dapat mengurangi sifat
biodegradabilitas polimer. Beberapa agen yang digunakan diantaranya
anhydride, epoxide and isocyanate. Produk-produk seperti ini digunakan untuk
pengembangan PLA yang cocok untuk bahan dasar pencampuran (PLA-based
blends). Kelemahan penggunaan isosianat sebagai chain extenders adalah sifatnya
yang beracun (eco-toxicity).
Keuntunggan penggunaan esterification-promoting adjuvents adalah produk akhir
dengan kemurnian yang tinggi dan bebas dari sisa-sisa katalis dan/atau
oligomer. Kekurangannya adalah biaya yang tinggi sehubungan dengan
banyaknya tahap yang dilibatkan dan pemurnian tambahan dari residu dan
produk samping, karena produk samping yang dihasilkan harus dinetralkan
atau bahkan dihilangkan (Averous, 2008).
Polimerisasi PLA dengan metode Polikondensasi Azeotropik
Reaksi polikondensasi azeotropik merupakan modifikasi dari reaksi
polikondensasi konvensional yang dapat menghasilkan bobot molekul yang
lebih tinggi (Ajioka et al, 1998 dalam Hasibuan, 2006), dan tidak menggunakan
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

chain-extenders atau adjuvents dan beberapa kelemahannya (Averous, 2008).


Mitsui Chemical (Jepang) telah mengkomersialkan proses ini dimana asam laktat
dan katalis didehidrasi secara azeotropik dalam sebuah refluxing, pemanasan
dengan temperatur tinggi, pelarut aprotic pada tekanan rendah untuk
menghasilkan PLA dengan berat molekul mencapai 300.000.
Reaksi polikondensasi azeotropik menggunakan pelarut seperti difenil eter,
xilena, bifenil dan klorobenzena untuk memudahkan pemisahan air dari produk
pada atmosfer normal atau tekanan rendah. Reaksi ini juga dapat menggunakan
berbagai jenis katalis seperti asam protonat, logam, oksida logam, logam halida
dan garam asam organik dari logam. Logam memiliki orbital p dan d yang bebas
dan dapat menginisiasi terbentuknya kompleks koordinasi. Salah satu logam
yang yang dapat digunakan sebagai katalis reaksi polikondensasi azeotropik
adalah logam timah. Logam timah memiliki toksisitas yang rendah, merupakan
katalis yang direkomendasikan FDA dan dapat dipisahkan dari polimer setelah
polimerisasi. Fungsinya adalah untuk mempercepat reaksi pembentukan PLA.
Polikondensasi azeotropik dalam larutan dapat mencegah terjadinya reaksi
pesaing, yaitu pembentukan laktida dan reaksi degradasi PLA yang terbentuk
(Hasibuan, 2006).
Hasibuan (2006) dalam penelitiannya berhasil mengembangkan metode
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

polikondensasi konvensional menjadi polikondensasi azeotropik pada poli asam


laktat, menghasilkan PLA dengan bobot molekul sampai 22.000. Optimasi reaksi
polimerisasi asam laktat dengan metode polikondensasi azeotropik dicapai pada
lama polimerisasi 30 jam dan konsentrasi katalis logam timah 0.5%. Namun,
untuk menghasilkan PLA dengan bobot molekul yang lebih besar perlu
dikembangkan proses polimerisasi dengan pelarut yang memiliki titik didih
yang lebih tinggi dari xilena, seperti pelarut difenil eter dan o-klorotoluen.
Polimerisasi PLA dengan metode Ring Opening Polymerization
Ring opening polymerization (ROP, reaksi polimerisasi pembukaan cincin)
merupakan metoda yang lebih baik untuk menghasilkan PLA dengan bobot
molekul yang tinggi, dan sekarang telah diadaptasi untuk proses komersial
seiring dengan kemajuan teknologi fermentasi dekstrosa jagung. Metoda ini
pertama kali diperkenalkan oleh Carothers pada tahun 1932, namun belum bisa
menghasilkan PLA dengan bobot molekul yang tinggi sampai teknik pemurnian
asam laktat membaik, seperti yang dikembangkan oleh DuPont pada tahun 1954.
Mekanisme-mekanisme ROP bisa berupa reaksi ionik (anionik atau kationik) atau
coordinationinsertion, bergantung kepada sistem katalisnya (Averous, 2008).
Secara umum, proses ROP pada produksi PLA dimulai dari polimerisasi
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

kondensasi asam laktat untuk menghasilkan PLA dengan bobot molekul rendah
(prepolimer), dilanjutkan dengan depolimerisasi untuk menghasilkan dimer
laktida yang berbentuk molekul siklik. Laktida kemudian dengan bantuan katalis
dipolimerisasi ROP untuk menghasilkan PLA dengan bobot molekul yang tinggi.
Aplikasi PLA Sebagai Pengganti Plastik Konvensional
Poli asam laktat mempunyai potensi yang sangat besar dikembangkan sebagai pengganti
plastik konvensional. Poli asam laktat bersifat termoplastik, memiliki kekuatan tarik dan
modulus polimer yang tinggi, bobot molekul dapat mencapai 100.000 hingga 500.000, dan
titik leleh antara 175-200C (Oota, 1997 dalam Hartoto et al, 2005 dan physical properties
PLA).
Pada umumnya PLA dipergunakan untuk menggantikan bahan yang transparan dengan
densitas dan harga tinggi. Bahan plastik yang digantikan dari jenis PET (1.4 g/cc, 1.4
usd/kg), PVC lentur (1.3 g/cc, 1 usd/kg) dan selofan film. Dibanding PP (0.9 g/cc, 0.7
usd/kg) dan HIPS (1.05 g/cc, 1 usd/kg), PLA dapat dikatakan kurang menguntungkan,
namun mempunyai kelebihan lain yaitu ramah lingkungan. PP dan HIPS berasal dari
minyak bumi dan jika dibakar akan menimbulkan efek pemanasan gobal.
Kelebihan PLA pada jenis BOPLA (bioriented PLA atau bentuk stretch dua arah) dimana twist
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

dan deadfold mirip seperti selofan dan PVC, karena itu BOPLA dipergunakan juga untuk
film yang tipis untuk pembungkus permen. BOPLA mempunyai barier yang bagus untuk
menahan aroma, bau, molekul solven dan lemak sebanding dengan PET atau nilon 6.
Sebagai bahan polar PLA mempunyaii tegangan 38 dynes/cm2 sehingga mudah untuk
di-print dengan berbagai tinta tanpa proses flame dan corona seperti halnya BOPP atau
film yang lain. PLA merupakan peyekat yang bagus dengan suhu gelas atau Tg 55-65 deg,
inisiasi sealing bisa dimulai pada suhu 80 deg sama dengan sealant dari 18% EVA.
Gabungan antara kemudahan untuk di-seal dan tingginya barier untuk aroma dan bau
maka PLA dapat digunakan sebagai lapisan paling dalam untuk pengemas makanan.
Keurangan PLA adalah densitas lebih tinggi (1.25 g/cc) disbanding PP dan PS dan
mempunyai polaritas lebih tinggi sehingga sulit direkatkan dengan PE dan PP yang non
polar dalam system film multi lapis. PP mempunyai densitas 0.9 g/cc, denga harga 0.7 usd
per kg dan HIPS mempunyai densitas 1.05 g/cc dan harga 1 usd per kg. PLA juga
mempunyai ketahanan panas, moisture dan gas barier kurang bagus dibanding dengan PET.
Hal lain yang paling penting adalah harganya yang masih tinggi yaitu 2.6 usd per kg.
usaha untuk menurunkan harga teruus dilakukan oleh Cargill Dow hingga 2 usd per kg
supaya kompetitif. Sifat barier terhadap uap air, oksigen dan CO2 lebih rendah disbanding
PET, PP atau PVC. Perbaikan sifat barier dapat dilakukan dengan system laminasi dengan
jenis film lain seperti PE, PVOH, Alufoil, Nanopartikel dan lainnya.
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Menurut Botelho et al (2004), kelebihan PLA dibandingkan dengan plastik yang terbuat
dari minyak bumi adalah:
1. Biodegradable, artinya PLA dapat diuraikan secara alami di lingkungan oleh
mikroorganisme.
2. Biocompatible, dimana pada kondisi normal, jenis plastik ini dapat diterima oleh sel
atau jaringan biologi.
3. Dihasilkan dari bahan yang dapat diperbaharui (termasuk sisa industri) dan
bukan dari minyak bumi.
4. 100% recyclable, melalui hidrolisis asam laktat dapat diperoleh dan digunakan
kembali untuk aplikasi yang berbeda atau bisa digabungkan untuk menghasilkan
produk lain.
5. Tidak menggunakan pelarut organik/bersifat racun dalam memproduksi PLA.
6. Dapat dibakar sempurna dan menghasilkan gas CO2 dan air.
Saat ini, PLA sudah digunakan untuk beragam aplikasi, diantaranya dibidang medis,
kemasan dan tekstil. Dibidang medis, PLA sudah lama digunakan sebagai benang jahit
pada saat operasi serta bahan pembungkus kapsul. Selain itu pada dasawarsa terakhir
PLA juga dikembangkan dalam upaya perbaikan jaringan tubuh manusia. PLA juga telah
dikembangkan untuk pembuatan kantong plastik (retail bags), kontainer, bahkan edible film
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

untuk sayuran dan buah. Dalam bentuk film dan bentuk foam digunakan untuk pengemas
daging, produk susu, atau roti. Dapat juga digunakan dalam bentuk botol dan cangkir
sekali pakai untuk kemasan air, susu, jus dan minuman lainnya. Piring, mangkok,
nampan, tas, film pertanian merupakan penggunaan lain dari jenis plastik ini.Selain itu
dibidang tekstil PLA juga telah diaplikasikan untuk pembuatan kaos dan tas. Di Jepang,
PLA bahkan sudah dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan compact disc (CD) oleh
Sanyo.
Prospek Perkembangan PLA di Indonesia
Upaya pengembangan teknologi kemasan plastik biodegrdable dewasa ini berkembang
sangat pesat. Berbagai riset telah dilakukan di negara maju (Jerman, Prancis, Jepang,
Korea, Amerika Serikat, Inggris dan Swiss) ditujukan untuk menggali berbagai potensi
bahan baku biopolimer. Di Jerman pengembangan untuk mendapatkan polimer
biodegradable pada polyhydroxybutiyrat (PHB), Jepang (chitin dari kulit Crustaceae, zein
dari jagung). Aktivitas penelitian lain yang dilakukan adalah bagaimana mendapatkan
kemasan thermoplastic degradable yang mempunyai masa pakai (lifetimes) yang relatif
lebih lama dengan harga yang lebih murah. Pengembangan lain yang sangat penting
adalah perbaikan sifat-sifat fisik dan penggunaan bahan pemlastis.
Kendala utama yang dihadapi dalam pemasaran kemasan ini adalah harganya yang relatif
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

tinggi dibandingkan film kemasan PE. Biaya produksi yang tinggi berasal dari komponen
bahan baku (sumber karbon), proses fermentasi (isolasi dan purifikasi polimer) dan
investasi modal. Upaya untuk menekan harga tersebut adalah menggunakan substrat
dari methanol, molasses dan hemicellulose hydrolysate.
Di Indonesia , polimer biodegradable telah berkembang lebih dari 10 tahun lalu, namun
penelitian dan pengembangan teknologi kemasan plastik biodegradable masih sangat
terbatas. Hal ini terjadi karena selain kemampuan sumber daya manusia dalam
penguasaan ilmu dan teknologi bahan, juga dukungan dana penelitian yang terbatas.
Dipahami bahwa penelitian dalam bidang ilmu dasar memerlukan waktu lama dan dana
yang besar. Sebenarnya prospek pengembangan biopolimer untuk kemasan plastik
biodegradable di Indonesia sangat potensial. Alasan ini didukung oleh adanya sumber
daya alam, khususnya hasil pertanian yang melimpah dan dapat diperoleh sepanjang
tahun. Berbagai hasil pertanian yang potensial untuk dikembangkan menjadi biopolimer
adalah jagung, sagu, kacang kedele, kentang, tepung tapioka, ubi kayu (nabati) dan chitin
dari kulit udang (hewani) dan lain sebagainya. Kekayaan akan sumber bahan dasar
seperti tersebut di atas, justru sebaliknya menjadi persoalan potensial yang serius pada
negara-negara yang telah maju dan menguasai ilmu dan teknologi kemasan biodegrdable,
khususnya di Jerman. Negara tersebut dengan penguasaan IPTEK yang tinggi bidang
teknologi kemasan, merasa khawatir kekurangan sumber bahan dasar (raw materials) dan
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

akan menjadi sangat tergantung pada negara yang kaya akan sumber daya alam.
Pada tahun 2005, Liesbetini Hartono, dkk. melakukan penelitian, yaitu Rekayasa proses
produksi poli asam laktat (PLA) dari pati sagu sebagai bahan baku plastik biodegradable,
dengan menggunakan variasi jenis bakteri dan kondisi operasi proses fermentasi untuk
menghasilkan asam laktat, dan dengan proses polimerisasi kondensasi langsung dapat
dihasilkan PLA. Pada tahun 2006, Hanny Widjaja, dkk. melakukan penelitian mengenai
sintesa PLA dari Limbah Pembuatan Indigenous Starch untuk Pembuatan Plastik Ramah
Lingkungan, dimana pada penelitian ini, variasi yang dipakai adalah jenis bakteri untuk
fermentasi, dimana nantinya diperoleh bakteri yang terbaik untuk menghasilkan Asam
Laktat, yang dengan proses polikondensasi azeotropik dapat dihasilkan PLA. Ery Susiany
Retnoningtyas,dkk. melakukan penelitian mengenai Pembuatan plastik biodegradable
dari kulit pisang.
Masih dengan menggunakan variasi kondisi operasi fermentasi untuk menghasilkan PLA.
Kebanyakan penelitian yang dilakukan di Indonesia adalah dengan variasi bahan baku,
untuk memperoleh bahan alam apa yang paling sesuai untuk membuat PLA, dan juga
proses fermentasi, bukan dengan variasi katalis. Penelitian yang pernah dilakukan yaitu
sintesis PLA dengan bahan baku yang berasal dari pati sagu, limbah indigenous pati, kulit
pisang, pati singkong, pati jagung, kulit udang, talas, dan lain sebagainya.
Jika ditinjau dari segi industri, di Indonesia hingga saat ini sulit sekali ditemukan produk
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

berbahan baku bioplastik selain edible, padahal pemerintah sejak PELITA VI telah
memprioritaskan program untuk memprroduksi bahan baku biopolymer melaui
perkebunan dan pertanian. Namun demikian program yang dicanangkan lebih dari dua
dekade ini masih belum bisa terealisasikan hingga sekarang ini. Untuk itu maka
diperlukan keseriusan pemerintah dalam program pemakaian bioplastik demi menjaga
kelestarian lingkungan selain untuk menghemat minyak bumi yang semakin tipis
persediaanya. Masyarakat Indonesia juga harus menyadari akan pentingnya pemakaian
bioplastik sebagai suatu alternatif yang dapat memecahkan sebagian persoalan
lingkungan.
Kesimpulan:
1. Poli asam laktat adalah salah satu jenis plastik biodegradable yang terbuat dari bahan
biomassa terbarukan, berupa pati-patian yang dapat diperoleh dari jagung, kentang,
kacang polong, bahkan limbah tapioka.
2. Proses produksi asam laktat dimulai dari produksi asam laktat dengan cara fermentasi
pati-patian, dilanjutkan dengan polimerisasi.
3. Terdapat tiga jenis polimerisasi asam laktat, yaitu polikondensasi langsung,
polikondensasi azeotropik dan polimerisasi pembukaan cincin (ROP).
4. PLA memiliki sifat properties yang cukup baik jika digunakan sebagai aplikasi pengganti
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

plastik konvensional.
5. Aplikasi PLA yang telah dikembangkan saat ini diantaranya di bidang medis,
pengemasan makanan, edible
film, tekstil bahkan casing barang elektronik ringan.
6. Perkembangan plastik biodegradable di Indonesia, khususnya PLA masih dalam skala
industry tekendala masalah teknologi dan investasi, sementara tersedia bahan baku
yang melimpah.
Saran:
1. Perlu dilanjutkan penelitian PLA terutama untuk mencari bahan baku ataupun metode
sintesa yang lebih ekonomis dan peningkatan sifat fisik, mekanik maupun kimia PLA
agar dapat diterima pasar dan masyarakat sebagai material pengganti plastik
konvensional.
2. Perlu segera dibuat regulasi penggunaan plastik biodegradable seperti yang telah
diberlakukan di beberapa Negara Eropa dan Asia Timur dengan harapan dapat
mengurangi penggunaan plastik konvensional yang tidak bisa terdegradasi sendiri.
Daftar Pustaka
Anonymous, 2005. Highlights in Bioplastics, Berlin: IBAW Publication.
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Aulana, Lena Nur., 2005. Pemanfaatan Hidrolisat Pati Sagu Untuk Produksi Asam Laktat oleh
Lactobacillus casei FNCC 266, Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Auras, R. 2002. Polylactic Acid as a New Biodegradable Commodity Polymer.
http://google.com
Avrous, L., 2008. Polylactic Acid: Synthesis, Properties and Applications, dalam
Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources (Ed Mohamed Naceur
Belgacem dan Alessandro Gandini), 1st Editon, Chapter 21. Amsterdam: Elsevier Ltd.
Hofvendahl, Karin . dan Brbel HahnHgerdal, 2000. Factors affecting the
fermentative lactic acid production from renewable resources, dalam Enzyme and
Microbial Technology, no 26 tahun 2000, Halaman 87-107, Lund: Department of Applied
Microbiology, Lund Institute of Technology/Lund University.
R. Datta et al., 1995. Technological and economic potential of poly( lactic acid) and
lactic acid derivatives, dalam FEMS Microbiology Reviews, no 16 tahun 1995, Halaman
221-231, Argonne: Waste Management and Bioengineering Section, Energy Systems
Division, Argonne National Laboratory.
Botelho, Thiago., Nadia Teixira and Felipe Aguiar, 2004. Polylactic Acid Production from
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Sugar Molasses, International Patent WO 2004/057008 A1.


Hartoto, Liesbetini., Ani Suryani dan Erliza Hambali, 2005. Rekayasa Proses Produksi
Asam Polilaktat (PLA) dari Pati Sagu Sebagai Bahan Baku Utama Plastik Biodegradable, Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Mitchell, Brian S., 2004. An Introduction to Materials Engineering and Science: For Chemical
and Materials Engineers, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Nasiri, Syah Johan A., 2008. Mengenal Polylactic acid, dalam Majalah Sentra POLIMER,
Tahun VII nomor 27, Jakarta.
Nasiri, Syah Johan A., 2008. Plastik Ramah Lingkungan, dalam Majalah Sentra POLIMER,
Tahun VII nomor 27, Jakarta.
Ohara, H., et al, 1998. Method for producing Polylactid Acid. US Patent 5,770,682.
Pranamuda, H., 2001. Pengembangan Bahan Baku Plastik Biodegradabel
Porter, Keith A., 2006. Ring Opening Polymerization of Lactide for The synthesis of Poly (Lactic
Acid), www.chemistry.illinois.edu/.
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Rohman, Saeful, 2008. Bioplastik Bukan Material Baru, Mengapa di Indonesia Belum
Diporduksi Secara Massal?, dalam Majalah Sentra POLIMER, Tahun VII nomor 27,
Jakarta.
http://en.wikipedia.org/wiki/Lactic_acid
http://en.wikipedia.org/wiki/Polylactic_acid
Download Artikel lengkap (.pdf): Klik disini
Klik disini untuk download gratis buku-buku teknik kimia
About these ads

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Share this:

Loading...

Dasar Neraca Massa dan Energi

Blogger Glossary

12 thoughts on PolyLactic Acid (PLA) Produksi Aplikasi dan


Prospek Pengembangannya di Indonesia
helena
August 31, 2010 at 6:52 am

hi kaka,, blognya keren hehe, lengkap amat, sya mau tanya boleh?sya juga mahasiswa
teknik kimia. klo mau tau cara purifikasi asam laktat dari fermentasiny,kaka tau ga?
thank u
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Reply

lena
January 27, 2011 at 8:29 am

blog yang serius. tx


Reply

Rieko Kristian
March 9, 2011 at 6:24 am

Thanks atas kunjungannya


Reply

siska
March 29, 2011 at 1:29 pm

da yg tw reaksi degradasi PLA jdi pa z???


Reply
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

yudan
February 2, 2012 at 10:43 am

kalau mau beli bahan kimia ini,untuk keperluan eksperimen skripsi (rencana), bisa
didapatkan dimana ya di jakarta??? Thanks
Reply

Jo
March 13, 2012 at 10:17 am

pas bgt artikelnya.


klo bisa bikin bahannya buat produksi baru keren
klo ada yg bisa boleh lah kt berbisnis
Reply

Rieko Kristian
March 13, 2012 at 5:55 pm

Sulit bung, saya telah mencoba produksi pada saat tugas akhir kuliah dulu, ternyata
banyak sekali variabel yang harus dikendalikan, dan sepertinya amat mustahil jika
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

diterapkan untuk industri skala rumah tangga


Reply

Ima Rahmawati
March 27, 2012 at 11:00 am

keren nih blognyalengkap banget


Makasih ya
Reply

dita
April 28, 2012 at 9:39 pm

berguna banget ni materinya


Reply

Cece
May 20, 2012 at 6:29 pm

keren,,, andai semua blog kayak gini.. thx.


open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Reply

endis
June 8, 2012 at 12:21 pm

wah mas, kereeeen punya referensi/jurnal2nyaaa? boleh minta dikirim? heheeee


makasih..
Reply

zaenal
April 12, 2013 at 11:30 am

untuk beli barang PLA dimana Ya.. makasih


Reply

Leave a Reply

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Enter your comment here...

SAHABAT BLOGGER
Sepakbola Indonesia

PAGES
e-Book
KAMUS IT
Padangpanjang
Tentang Diriku

RECENT COMMENTS
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

kokikaos.com on Harga Jual Blackberry iPhone L


masta kide on Alternatif Pariwisata di Pesis
masta kide on Alternatif Pariwisata di Pesis
Rachmani on Industri Petrokimia (Part
Wadduh,aku lupa nama on Nymphetamine
zaenal on PolyLactic Acid (PLA) Produksi
haaavvy on Pencemaran Udara oleh Industri
Sebuah Puisi dari Mi on Sebuah Puisi dari Miracle
endis on PolyLactic Acid (PLA) Produksi
Cece on PolyLactic Acid (PLA) Produksi

RECENT POSTS
Favoritees, Kaos Murah Berkualitas
Semua Tentang Blog dan WordPress Rieko KristianDear Pembaca
Customize the Jetpack Mobile Theme
Customize the Jetpack Mobile Theme
Seandainya bumi diciptakan sebagai pusat tata surya seberapa
Berada di luar sistem itu indah karena tidak
open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Salah satu kebahagiaan terbesar adalah dapat menyumbangkan pengetahuan


Buat apa kita ngeblog?
Semua ada masanya semua ada waktunya semua akan
Di suatu tempat yang jauh disana dimana tidak

MY TWIT
Brata: Teaser 1 - Rupakata Cinema: youtu.be/rq0BCerfTbQ lewat @YouTube 2 weeks ago
Tutorial pemasangan EFO (Engine Fuel-Air Optimizer): youtu.be/2Rs52oHmDB4?li via @YouTube 2 weeks ago
RT @FreeWestPapua: A song of freedom for West Papua. As a great leader is laid to rest today in Port Villa,
Vanuatu. RIP John Ondawame. ht 2 weeks ago
Waktunya tiduuurrr http://t.co/mXe6zpHCTo 4 weeks ago
Kemudian, siap2 proklamasi Sumatra Berdaulat dikumandangkan @RanahBerita: 29 Agustus, Teks Proklamasi
Versi Padang Dibacakan di Pasa Gada 1 month ago

EMAIL SUBSCRIPTION
Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.
Join 408 other followers
Enter your email address
Sign me up!

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Create a free website or blog at WordPress.com.


The Big Brother Theme.

open in browser PRO version

Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

pdfcrowd.com

Anda mungkin juga menyukai