F1313009
Chapter 4
PROSES PENELITIAN
1. PROSES PENELITIAN UNTUK PENELITIAN TERAPAN DAN DASAR
a. Identifikasi bidang masalah yang luas
b. Pengumpulan informasi awal, terutama melalui wawancara terstruktur, serta survei
literatur
c. Definisi masalah.
2. BIDANG MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus pada
situasi yang dibahas dalam Bab 2. Ingat kembali bahwa bidang masalah yang luas mengacu
pada seluruh situasi di mana seorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi
yang perlu diselesaikan, bidang yang seorang manajer yakini perlu ditingkatkan dalam
organisasi, persoalan konseptual atau teoritis yang perlu dipersempit bagi peneliti dasar untuk
memahami fenomena tertentu, dan beberapa pertanyaan penelitian yang seorang peneliti
dasar ingin jawab secara emipiris.
Contoh bidang masalah luas yang seorang manajer bisa amati di tempat kerja adalah
sebagai berikut :
Anggota kelompok minoritas dalam organsasi tidak meningkat dalam karier mereka.
Penyeimbangan harian dari pencatatan buku besar terus menerus menjadi masalah.
Sistem informasi yang baru di-install tidak dimanfaatkan oleh para manajer yang
menjadi sasaran utama sistem tersebut.
Penerapan jam kerja fleksibel telah menimbulkan lebih banyak persoalan dibanding yang
dipecahkan dalam banyak organisasi.
Hasil yang diharapkan dari merger baru baru ini belum juga tampak.
Pihak manajemen dari sebuah proyek tim yang kompleks dan multidepartemen
kehilangan kendali atas departemen litbang (R & D) dari sebuah perusahaan.
Data yang diperoleh melalui sumber yang ada disebut sebagai data sekunder. Yaitu, data
yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data yang dikumpulkan
untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa disebut data primer.
2. Informasi Latar Belakang mengenai Organisasi
Adalah informasi yang penting bagi peneliti atau tim penelitian-khusunya juka
yang melakukan penelitian adalah agensi luar-untuk mengetahui dengan baik latar
belakang perusahaan atau organisasi yang dipelajari, bahkan sebelum mengadakan
wawancara pertama dengan pihak terkait.
a. Asal usul dan sejarah perusahaan-kapan berdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan,
kepemilikan serta kontrol, dan seterusnya.
b. Ukuran dalam hal karyawan, aset, atau keduanya.
c. Piagam-tujuan dan ideologi.
d. Lokasi-regional, nasional, atau lainnya.
e. Sumber daya-manusia dan lainnya.
f. Hubungan saling ketergantungan dengan institusi lain dan lingkungan eksternal.
g. Posisi keuangan selama 5 hingga 10 tahun terakhir, dan data keuangan yang relevan.
3. Informasi mengenai Faktor Struktural dan Filosofi Manajemen
Informasi mengenai kebijakan, struktur, arus kerja, filosofi manajemen, dan
semacamnya bisa diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung ke manajemen.
Bila pertanyaan ditujukan kepada beberapa manajer, ada kemungkinan bahwa sejumlah
respons akan bertentangan atau berlawanan. Seringnya terjadi kontradiksi semacam itu
mungkin menunjukkan persoalan komunikasi yang buruk atau mispersepsi di antara
anggota organisasi terkait filosofi, tujuan, nilai, dan sebagainya. Persoalan tersebut dapat
ditelusuri oleh peneliti dalam wawancara selanjutnya untuk mendapatkan gagasan
mengenai letak perbedaan persepsi yang muncul dalam organisasi.
Menanyakan filosofi manajerial dan perusahaan memberikan gagasan yang
sangat baik mengenai prioritas dan nilai nilai perusahaan, misalnya :
apakah kualitas produk benar benar dianggap penting oleh perusahaan atau hanya
melalui kuisioner. Faktor faktor sikap terdiri atas keyakinan orang mengenai dan rekais
terhadap hal berikut :
a. Sifat pekerjaan.
b. Saling ketergantungan arus kerja.
c. Superioritas dalam organisasi.
d. Partisipasi dalam pengambilan keputusan.
e. Sistem klien.
f. Rekan kerja.
g. Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, seperti kenaikan gaji dan
tunjuangan kerja.
h. Kesimpulan karier dalam organisasi.
i. Sikap organisasi terkait tanggung jawab karyawan terhadap keluarga.
j. Keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, kepentingan umum, dan kelompok
sosial lainnya.
k. Toleransi perusahaan terhadap karyawan yang cuti kerja.
4. SURVEY LITERATUR
Survey literatur merupakan dokumenasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya
publikasi dan non publikasi dari sumber skunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.
Alasan Survey Literatur
Tujuan dari tinjauan literatur adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting
di masa lalu yang ditemukan berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah yang
terlewatkan. Survey literatur yang dilakukan dapat memastikan beberapa hal yaitu sebagai
nerikut.
1. Variabel penting yang kemungkinan besar mempengaruhi situasi masalah tidak
terlewatkan dalam studi.
2. Gagasan yang lebih jelas akan muncul.
3. Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
4. Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat.
5. Peneliti tidak mengaami risiko menemukan kembali roda yang memboroskan usaha
dengan mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.
6. Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan penting.
Mengadakan Survey Literatur
Langkah awal yaitu mengidentifikasi berbagai bahan publikasi dan bahan nonpublikasi
yang tersedia dalam topik persoalan. Langkah kedua yaitu pengumpulan informasi yang
relevan dan langkah ketiga adala menulis tinjauan literatur.
Mengidentifikasi Sumber Relevan
Berikut basis data yang digunakan ketikan meninjau literatur,
1. Basis data bibliografi (bibliographic data bases). Basis data yang hanya menampilkan
kutipan bibliografi, yaitu nama penulis, judul artikel(atau buku), sumber publikasi, tahun,
jilid, serta jumlah halaman.
2. Basis data abstrak (abstack database). Sebagai tambahan memuat abstarak atau ikhtisar
artikel.
3. Basis data teks lengkap (full-text database), yang menyediakan teks lengkap artikel.