Anda di halaman 1dari 18

Politeknik Negeri Madura

Teori Dasar Pengelasan


702322A
Disusun oleh : Anauta LAR.ST & Zuhri Noor., ST

Proses Pengelasan

Las Busur Listrik


Dalam lapangan yang sering digunakan adalah klasifikasi las
busur listrik , macam macam las busur listrik terdiri dari:

# Las Elektroda terbungkus


# Las Busur dengan pelindungan gas dan
# Las dengan menggunakan pelindung bukan gas
Las Elektroda Terbungkus :
Adalah cara pengelasan yang sering dn banyak digunakan
pada saat ini.yaitu kawat elektroda logam yang di bungkus
dengan fluks.

Proses Pengelasan

SHIELDED METAL ARC WELDING


adalah las busur nyala api listrik terlindung dengan mempergunagakan busur nyala listrik
sebagai sumber panas pencair logam. Jenis ini paling banyak dipakai dimanamana untuk
hampir semua keperluan pekerjaan pengelasaan
Electric Arc ( busur nyala listrik )
Adalah electron yang continue mengalir
melalui media yang pendek antara dua
electrode ( - ke + ) yang diketahui dengan
terjadinya energi panas dan radiasi udara
atau gas antara electrode akan diionisir oleh
electron yang terpencar oleh electrode

Proses Pengelasan : SMAW

1.Stop kontak
2.Mesin Las
3Kabel
4Kabel
5.Electrode Holder
6.Electrode
7.Ground Klemp
8.Base Metal

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Inti Kawat las


Flux
Tetesan Kawat
Gas Pelindung
Slag Cair
Slag beku
Weld Metal Cair
Weld Metal Beku

Proses Pengelasan : SMAW

Fungsi dari Fluks :


* Menstabilkan busur nyala listrik
(Pemantap dan melancarkan pemindahan butiran cairan beserta busurnya )
* Sumber gas yang berfunsi sebagai pelindung logam cair terhadap udara
(Membentuk gas pelindung arc & weld pool dari udara )
* Membentuk slag ( - kontaminasi udara dan - kecepatan pendinginan)
* Untuk memperbaiki sifat mekanis, tahan korosi Dll
* Sumber unsur unsur paduan & Menambah elemen kimia lain

Electrode
Tanpa Flux

Arc Tidak
Stabil

Electrode
dengan Flux

ArcStabil

Electrode
Tanpa Flux

Electrode
dengan Flux

Gas
pelindung

Terak las

Proses Pengelasan : SMAW

Mesin Las yang digunakan pada proses pengelasan SMAW terdiri dari dua macam, yaitu :
1. mesin las A.C (alternating current mesin las arus bolak-balik)
2. mesin las D.C (direct current mesin las arus searah), yang terdiri dari :
- DCSP ( Direct Current Straight Polarity )
- DCRP (Direct Current Revers Polarity)

Mesin Las AC :
Mesin Las AC ( Alternatif Current ) memiliki keuntungan sebagai berikut :
* Arus listrik tidak terpengaruh panjang kabel
* Tidak ada Arc Blow
* Murah & perawatan mudah.
* Pemakaian tak berbeban kecil
Dari keuntungan tersebut, mesin las AC juga memiliki kekurangan :
* Arus listrik tidak bisa diganti (tidak ada Polarity)
* Tidak semua kawat/electrode bisa dilas dengan proses AC
* Arus listrik Kasar
* Tidak bisa digunakan pada Ampere kecil dll

Macam Macam Mesin Las

Keuntungan Mesin Las DC :


* Arus listrik lebih Stabil
* Polarity dapat diubah
* Bisa digunakan ampere rendah
* Variasi electrode lebih banyak \

Mesin Las DC

Kerugian Mesin Las DC


* Harga dan perawatan mahal
* Arc blow
* Ampere drop bila kabel panjang

Macam Macam Mesin Las

DCSP ( Direct Current Straight Polarity ) apabila kabel elektroda dihubungkan kekutub
negatif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif maka disebut hubungan
polaritas lurus (DCSP). Pada hubungan DCSP, panas yang timbul, sepertiga memanaskan
elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja. Berarti benda kerja menerima
panas lebih banyak dari elektroda

DCRP ( Direct Current Revers Polarity ) Apabila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan
kabel masa dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik (DCRP). Pada
hubungan DCRP, panas yang timbul, dua pertiga memanaskan elektroda dan sepertiga memanaskan
benda kerja. Berarti elektroda menerima panas yang lebih banyak dari benda kerja

Las Resistansi ( Tahanan )


Adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekan
satu sama yang lain dan pada saat yang sama arus listrik yang dialirkan sehingga
permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrikiik
Las Tumpang :
Las Tumpul :
- Las Titik
- Tumpul Lantak
- Las Tumpang
- Tumpul Tekan

Las Resistansi titik

Las Resistansi Tumpang

Dalam las titik pelat yang dilas dijepit pada tempat sambungan dengan sepasang elektroda dari
paduan tembaga dan kemudian dialiri arus listrik yang besar dalam waktu yang singkat
Pada las tumpang garis sepasang roda dari paduan tembaga menggantikan elektroda pada las titik.
Selama proses pengelasan roda elektroda ini ditekan dan digerakkan melalui garis las

Proses Pengelasan : Resistant

Pada sambungan tumpul untuk batang atau pipa, ujung-ujung yang akan
disambungkan diadu, dialiri listrik dan ditekan. Sambungan tumpul ini dibagi dalam
dua macam yaitu las tumpul lantak dan las tumpul tekan.

Pada las tumpul tekan, permukaan yang akan disambungkan perlu dibersihkan dari
kotoran dan karat. Kemudian kedua ujung ditekankan satu sama lain sehingga terjadi
pemanasan karena adanya aliran listrik
Pada las tumpul lantak batang yang disambung diadukan dengan gaya tekan rendah
sehingga terjadi busur listrik di beberapa tempat yang dapat menaikkan suhu logam
setempat

Proses Pengelasan

Proses Pengelasan Dan Pemotongan OAW ( Oxy Acetylene Welding )


Adalah proses pengelasan dimana panas didapat dari campuran gas Oxygen dan
Acetylene Pengelasan ini sering disebut Las Autogen atau yang lebih populer di
Indonesia disebut Las Karbit

Proses Pengelasan : OAW

Cara Untuk Memproduksi Oxygen

Cara Untuk Memproduksi Acetylene

Proses Pengelasan : OAW

Nyala Asetilen lebih: Bila asetilen yang digunakan melebihi dari pada jumlah untuk mendapatkan nyala
netral maka di antara kerucut dalam dan luar akan timbul kerucut nyala baru yang berwarna biru. Di
dalam bagian nyala nyala ini terdapat kelebihan gas asetilen yang menyebabkan terjadinya karburisasi
pada logam cair.
Nyala Netral: Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri
atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening
Nyala Oksigen Lebih: Bila gas oksigen lebih dari pada jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan
nyala netral maka nyala menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah dari putih bersinar menjadi
ungu. Bila nyala ini digunakan untuk mengelas maka akan terjadi proses oksidasi atau dekarburisasi
pada logam cair

1.Tabung Gas O2
2.Tabung Gas C2H2
3.Katub pukul balik
4.Selang O2
5.Selang C2H2
6.Brander
7.Filler Metal
8.Nozzle Las
9.Benda kerja
10.Api Las

Cara KerjaPenyalaan
Buka katub O2 pada Brander Las
Buka Katub C2H2 pada Brander Las
Biarkan < 5 detik beri percikan api
Atur Nyala Api Las

Pematian
Tutup katub C2H2 pada Brander Las
Tutup katub O2 pada Brander Las
Tutup katub O2 dan C2H2 pada Regulator
Buang gas yang tersisa pada selang dengan membuka katub pada
brander Las kemudian tutup kembali

Proses Pengelasan : OAW

Arah maju / ke kiri


Untuk pengelasan pelat tipis

Arah mundur / ke kanan


Untuk pengelasan pelat tebal

Proses Pengelasan : OAW

Proses Pengelasan

Politeknik Negeri Madura


Maju bersama POLTERA
Untuk Membangun Bangsa

POLTERA JAYA JAYA JAYA !!!

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen25 halaman
    Bab I
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • 1444 3271 1 SM
    1444 3271 1 SM
    Dokumen6 halaman
    1444 3271 1 SM
    Hiras Brezi
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan
    Pertanyaan
    Dokumen1 halaman
    Pertanyaan
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen1 halaman
    Per Tanya An
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Cat Kapal Bawah Air
    Cat Kapal Bawah Air
    Dokumen4 halaman
    Cat Kapal Bawah Air
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Lap Fan Test
    Lap Fan Test
    Dokumen24 halaman
    Lap Fan Test
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Prperti
    Prperti
    Dokumen1 halaman
    Prperti
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • 7a. Transformator 1 Fasa Wakit
    7a. Transformator 1 Fasa Wakit
    Dokumen10 halaman
    7a. Transformator 1 Fasa Wakit
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Dina Mika 02
    Dina Mika 02
    Dokumen7 halaman
    Dina Mika 02
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Dokep
    Kata Pengantar Dokep
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Dokep
    rifqiMS
    Belum ada peringkat
  • Analisa Generator
    Analisa Generator
    Dokumen1 halaman
    Analisa Generator
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • NJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
    NJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
    Dokumen1 halaman
    NJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • NJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
    NJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
    Dokumen1 halaman
    NJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Windllas
    Windllas
    Dokumen73 halaman
    Windllas
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Hidrolik Motor
    Laporan Praktikum Hidrolik Motor
    Dokumen2 halaman
    Laporan Praktikum Hidrolik Motor
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • AP
    AP
    Dokumen1 halaman
    AP
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Pompa
    Pengertian Pompa
    Dokumen7 halaman
    Pengertian Pompa
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Hidrolik II
    Laporan Praktikum Hidrolik II
    Dokumen2 halaman
    Laporan Praktikum Hidrolik II
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Sekilas Cara Kerja Mesin Uap
    Sekilas Cara Kerja Mesin Uap
    Dokumen3 halaman
    Sekilas Cara Kerja Mesin Uap
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Indra
    Tugas Indra
    Dokumen16 halaman
    Tugas Indra
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat
  • Sekilas Cara Kerja Mesin Uap
    Sekilas Cara Kerja Mesin Uap
    Dokumen3 halaman
    Sekilas Cara Kerja Mesin Uap
    Raymond Warta Kurnia
    Belum ada peringkat