Anda di halaman 1dari 8

Plantae

Ciri - ciri Plantae


1. Jumlah sel
2. Karioteka
3. Pelindung sel
4. Plastida

: Multi sel
: Eukariotik
: Dinding sel
: Kloroplas

Pengelompokkan Plantae

Cara lain Pengelompokkan Plantae

A. Bryophyta
3 Kelas dari Bryophyta :
1. Bryopsida ( Musci ) / Lumut daun

2. Hepaticopsida ( Hepaticae ) / lumut hati


3. Antocerotopsida / lumut tanduk
Struktur tubuh

PERBEDAAN STRUKTUR TUBUH BRYOPSIDA DAN HEPATICOPSIDA

Banyak pakar taksonomi berpendapat bahwa lumut merupakan tumbuhan peralihan dari
thallophyta ke Kormophyta.
Dan ada juga yang berpendapat bahwa lumut termasuk kormophyta! Bagaimanakah
pendapatmu, termasuk apakahkah lumut itu ? Jika dilihat dari ciri - ciri yang di
miliki Bryopsida dan Hepaticopsida.
Reproduksi Bryophyta
METAGENESIS BRYOPHYTA

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang
lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut
(sphagnum sp.).
Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan
perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk
peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus
(Kormofita).
Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.
Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut hutan
lumut.
Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:
a. Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermtozoid
b. alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum

Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :


- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.

CONTOH-CONTOH SPESIES LUMUT


a. Kelas HEPATICAE (lumut hati) :
Marchantia polymorpha >> bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk
pengobatan hepatitis.
b. Kelas MUSCI (lumut daun) :
- Sphagnum fimbriatum
- Sphagnum acutilfolium
- Sphagnum squarrosum
- Sphagnum ruppinense
Semuanya dinamakan lumut gambut dan sering disterilkan dan digunakan orang
sebagai pengganti kapas.
B. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Ciri-ciri Pteridophyta
Pergiliran generasi: sporofit & gametofit
Gererasi sporofit akar, batang, daun, berkas pembuluh (xilem & floem), kromosom
2n, dominan
Generasi gametofit talus, kromosom n, umur pendek, lekas mati
Batang bercabang dan ada yang berkayu
Daun sudah memiliki urat daun, tetapi ada juga yang tidak berdaun atau daunnya
berbentuk sisik
Rhizoid sdh berkembang mjd akar
Pembiakan:
seksual
arkegonium ovum
(protalium) anteridium
spermatozoid
aseksual
spora
homo/isospora
heterospora
Tumbuhan Paku
Terdiri atas 3 golongan :
Paku homosfor : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, Contoh: Suplir
( Adiatum cuneatum), Lycopodium
Paku heterosfor : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya berbeda yaitu
makrospora (besar kelamin ) dan mikrospora (kecil berkelamin )., Contoh:
Selaginella, Salvinia dan Marsilea
Paku peralihan : : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi
sebagian dan sebagian .< contoh: Equisetum
Distribusi
Pada umumnya tumbuhan darat:
Tumbuh di atas tanah
Epifit di atas pohon

Hydropterides (paku air) hidup dalam air

Peranan tumbuhan paku bagi manusia :


1.Sebagai tanaman hias:Adiantum (suplir), asplenium, platycerium (td.rusa)
2.Untuk bahan obat:Selaginella (paku cakar ayam), Lycopodium clavatum
3.Untuk sayuran:Marselia crenata (semanggi)
4.Untuk pupuk hijau:Azolla pinnata
5.Untuk bangunan :Alsophyla glauka (paku tiang)
6.Untuk alat gosok:Equisetum debile
7.Untuk karangan bunga:Gleichenia (paku resam)
Kandungan Kimia
Alkaloid (spora Lycopodium)
Flavonoid (Equisetum)
Terpenoid (Lycopodium)
Klasifikasi Pteridophyta
1. Kelas Equisetinae (Articulatae)
Famili Equisetaceae
2. Kelas Lycopodiinae
Famili Lycopodiaceae
Famili Selaginellaceae
3. Kelas Psilotinae
Famili Psilotaceae
4. Kelas Isotinaceae
5. Kelas Filicinae
a. Sub Kelas Eusporangiatae
Famili Ophioglossaceae
b. Sub Kelas Leptosporangiatae

Famili Polypodiaceae
Famili Marsilliaceae
Famili Salviniaceae
Famili Equisetaceae
= paku ekor kuda
Batang: berbuku-buku, berongga, tiap buku mempunyai daun kecil (seperti sisik),
duduk daun dalam lingkaran
Mempunyai rhizoma
Homospora, spora terdapat dalam sporangium. Sporangium terdapat dalam strobilus
(kumpulan sporofil), letak terminal. Tiap sporangium terdiri dari 4 elater yang
higroskopis mempermudah penyebaran spora
Sel epidermis batang bagian luar mengandung zat kersik sebagai abu gosok
Contoh:
Equisetum arvense Equiseti Herba (diuretik)
Equisetum debile greges otot
Equisetum pratense
Famili Lycopodiaceae
= paku kawat = paku rambat
Herba (menyerupai lumut), percabangan dikotomi
Daun kecil (mikrofil), dalam lingkaran, tidak bertangkai
Homospora, sporangium terletak pada basis sporofil. Sporofil dapat menyusun
strobilus
Contoh:
Lycopodium clavatum
Lycopodium (spora kering)
untuk pembalut pil
Lycopodium cernuum
Famili Selaginellaceae
= paku rane = paku lumut
Sebagian batang berbaring, sebagian tegak, bercabang menggarpu anisotom
Heterospora, protalium jauh mengalami reduksi
Rangkaian sporofil terminal berupa bulir tunggal atau bercabang
Contoh:
Selaginella willdenowii
Selaginella caudata
Selaginella plana
Famili Psilotaceae
= paku telanjang belum terdapat daun
Herba kecil tendah, percabangan dikotom
Tidak berakar, hanya tunas tanah dengan rizoid
Daun kecil (mikrofil) berbentuk sisik, tidak bertulang, tersusun jarang dalam garis
spiral
Sporangium tidak terminal, tapi di antara tajuk sporofil yang berbagi menggarpu
Spermatozoid memiliki flagel
Contoh :
- Psilotum nudum

- Psilotum triquetrum
- Tmesipteris tannensis
Kelas Filicinae
= paku = pakis
Higrofit penyusun undergrowth dalam hutan di daerah pegunungan dan hutan
subtropik basah
Daun besar (makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang
Sporangium terdapat pada sisi bawah daun
Famili Ophioglossaceae
Homospora, protalium berumah satu, tidak mengandung klorofil, di dalam tanah
Hidup sebagai saprofit dengan pertolongan cendawan mikoriza
Habitat: paku tanah atau epifit
Contoh :
- Ophioglossum reticulatum
- Botrychium ternatum
- Helminthostachys zeylanica
Famili Polypodiaceae
Kebanyakan herba, kadang pohon, mempunyai rhizoma
Daun monomorfik atau dimorfik, tunggal atau majemuk, daun muda bentuk spiral
Homospora. Spora dalam sporangium yang berkumpul membentuk sorus (sori). Sorus
dibungkus indusium, terletak marginal atau dorsal dari sporofil. Sporangium
berdinding tipis, bertangkai dan mempunyai annulus yang letaknya vertikal
Contoh:
Dryopteris filix-mas Filices Rhizoma (obat cacing pita)
Adiantum pedatum Adianti Folium (suplir)
Polypodium vulgare
Pteridium aquilinum
Platycerium bifurcatum (simbar menjangan)
Pyrrosia nummularifolia & P. piloselloides sisik naga
Famili Marsileaceae
Herba, tergolong paku air
Hidup di air dangkal, berakar dalam tanah, jarang berupa tumbuhan darat sejati.
Jika hidup di darat terbentuk seperti umbi
Batang seperti rimpang merayap ke atas membentuk daun, ke bawah akar
Heterospora (makrospora & mikrospora)
Contoh :
- Marsilea crenata
- Pilularia globulifera

Famili Salviniaceae
Paku air
Sedikit bercabang
Daun berkarang, tiap buku terdapat 3 daun. Dua daun di atas air, sisanya dalam air
Sporangium terkumpul pada pangkal daun yang berada dalam air, @ terdiri dari
satu sorus, terbungkus dinding yang homolog dengan indusium
Contoh:
Salvinia natans
Azolla pinnata

Anda mungkin juga menyukai