Nama / NPM
: Grup 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Valerie Deva S
Faiz Muhammad Alfatih
Rizal Idram Namo
Afif Muhammad Rabbani
Baksyadennaya Wisesatama
Fadillah Herman
Hugo Wibowo Haryoseno
Putu Primayoga Pratyaksa
M. Syafiq Azmi
No Nama Percobaan
Minggu Percobaan
: Pekan 3
Tanggal Percobaan
: 13 Oktober 2014
Nama Asisten
: Febrian Pratama
Tujuan Percobaan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti
ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja.
Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang
mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya
energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di
probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir
.
P = v i t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan .merubah nilai resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka
perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
dirumuskan sebagai :
Overheat ratio =
Rw / Ra
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi
(reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur
ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang
hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang
diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.
Cara kerja
1. Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab)
2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop
down pada icon atur kecepatan aliran.
3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon
menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon
ukur.
5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s !
Pengolahan Data
1. Grafik hubungan tegangan hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran
udara.
a. Kecepatan angin 0 m/s
V HW
2.113
2.112
2.112
2.112
2.112
2.113
2.113
2.112
2.112
2.113
Tegangan (V)
WAKTU
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2.1128
2.1126
2.1124
Series1
2.1122
2.112
2.1118
2.1116
2.1114
1
10
Waktu (s)
b. Kecepatan angin 70 m/s
GRAFIK HUBUNGAN TEGANGAN DENGAN WAKTU
2.0782
Tegangan (V)
WAKTU V-HW
1
2.077
2
2.078
3
2.078
4
2.077
5
2.077
6
2.077
7
2.078
8
2.077
9
2.078
10
2.077
2.078
2.0778
2.0776
2.0774
Series1
2.0772
2.077
2.0768
2.0766
2.0764
1
Waktu (s)
10
2.0612
2.061
2.0608
Tegangan (V)
WAKTU V-HW
1
2.060
2
2.061
3
2.061
4
2.061
5
2.061
6
2.061
7
2.060
8
2.060
9
2.061
10
2.060
2.0606
2.0604
2.0602
Series1
2.06
2.0598
2.0596
2.0594
1
10
Waktu (s)
d. Kecepatan angin 150m/s
V HW
2.053
2.054
2.054
2.054
2.054
2.053
2.053
2.053
2.052
2.052
Tegangan (V)
WAKTU
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2.054
2.0535
2.053
Series1
2.0525
2.052
2.0515
2.051
1
Waktu (s)
10
2.0492
Tegangan (V)
WAKTU V HW
1
2.048
2
2.048
3
2.048
4
2.049
5
2.048
6
2.048
7
2.048
8
2.048
9
2.048
10
2.048
2.049
2.0488
2.0486
2.0484
2.0482
Series1
2.048
2.0478
2.0476
2.0474
1
10
Waktu (s)
f. Kecepatan angin 230 m/s
2.0462
2.046
Tegangan (V)
WAKTU V-HW
1
2.046
2
2.046
3
2.045
4
2.046
5
2.046
6
2.046
7
2.045
8
2.045
9
2.046
10
2.045
2.0458
2.0456
2.0454
Series1
2.0452
2.045
2.0448
2.0446
2.0444
1
Waktu (s)
10
Tegangan (V)
2.12
2.1
0 m/s
2.08
70 m/s
2.06
110 m/s
150 m/s
2.04
190 m/s
2.02
230 m/s
2
1
10
Waktu (s)
Dari grafik diatas, kita dapat mengetahui nilai tegangan rata-rata dan hubungan antara tegangan
dengan kecepatan udara dari fan pada hot wire
TEGANGAN RATA-RATA
(V)
2.1124
2.0774
2.0606
2.0532
2.0481
2.0456
2.1
2.08
2.06
TEGANGAN RATA-RATA
(V)
2.04
2.02
2
0
70
110
150
190
230
2.11
2.1
2.09
2.08
TEGANGAN RATA-RATA
(V)
2.07
2.06
2.05
y = -0.0003x + 2.1021
R = 0.8908
2.04
2.03
0
50
100
150
200
250
Analisis Data
I. Analisis Percobaan
Percobaan KR-01 Dispasi Kalor Hot Wire ini bertujuan untuk mencari kecepatan
aliran udara. Hotwire difungsikan sebagi sebuah sensor yang mendeteksi kecepatan
aliran, namun dalam arah axial saja. Pada saat kipas belum dihidupkan, berarti
kecepatan aliran udara = 0 m/s, maka aliran udara yang akan didapatkan dalam
percobaan akan konstan. tegangan pada hotwire berasal dari kedua ujung probe yang
terhubung dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir terjadi karena
resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir pada probe,
akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energi kalor. Energi kalor ini sebanding
dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya waktu arus listrik
mengalir. Bila probe dihembuskan udara maka nilai resistansi kawat akan berubah
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah.
Perubahan ini terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada hotwire. Saat kipas
angin dihidupkan, angin mengalir pada probe dan menuju kawat pijar dengan
kecepatan (v) dan gaya (F). adanya aliran angin pada kawat pijar menyebabkan
terjadinya perubahan nilai resistansi kawat yang sifatnya berbanding lurus dengan
kecepatan angin yang mengalir pada probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin
kencang maka tegangan akan semakin kecil, sementara kuat arus akan semakin
besar. Begitupun sebaliknya. Besar atau kecilnya perubahan resistansi akan
mempengaruhi besar-kecilnya perpindahan/transfer kalor pada probe.
Kesalahan dalam praktikum ini juga dapat terjadi, karena berbagai factor. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan mensubstitusikan nilai tegangan hot wire ke dalam
persamaan yang menyatakan kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hotwire.
Namun, tingkat kesalahan dalam percobaan ini nilainya tidak akan sebesar nilai
percobaan manual, karena dalam percobaan manual banyak factor lingkungan yang
mempengaruhi, serta kekurangtelitian pelaku praktikum dalam mengambil data saat
percobaan.
Kesimpulan
1. Hotwire dapat digunakan sebagai alat pendeteksi dan pengukur kecepatan
angin yang berhembus.
2. Kecepatan angin yang mengalir berbanding terbalik dengan besar tegangan
pada hotwire.
3. Energi listrik berbanding lurus dengan tegangan, kuat arus, dan waktu.
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition,
Prentice Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 7th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Link R-Lab ; http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01