PEMBAHASAN
No.
Bahan
Nilai WI
Standar WI
(kWh/short ton)
(kWh/short ton)
1.
5,68
5 s/d 6
2.
23,67
23
3.
6,29
4.
6,29
5 s/d 6
5.
Dolomite
5,41
6.
Pasir Silika
13,97
14
7.
Trass Rembang I
6,62
6 s/d 10
8.
Trass Rembang II
8,26
6 s/d 10
9.
7,94
6 s/d 10
10.
7,14
6 s/d 10
11.
Trass Pasuruan
10,67
6 s/d 10
12.
Terak Tuban #1
11,5
12 s/d 13
13.
Terak Tuban #2
12,32
12 s/d 13
14.
Terak Tuban #3
12,04
12 s/d 13
15.
Cooper Slag
29,95
30
38
memperkecil ukuran bahan per-short ton (tiap-tiap ton per jam) bahan yang
masuk ke dalam HRC. Dengan demikian, dari tabel di atas menyatakan bahwa
energi (power) yang dibutuhkan untuk menggiling bahan dalam pembuatan semen
setiap ton per jamnya yang dinyatakan dalam satuan kilowatt hour (kWh). Setiap
bahan memiliki nilai WI yang berbeda karena pada dasarnya setiap bahan
memiliki kemampuan untuk digiling yang berbedabeda. Semakin tinggi nilai WI
maka semakin besar pula energi (power) yang dibutuhkan untuk menggiling
bahan tersebut. Bahan yang memiliki sifat kekerasan tinggi maka akan
memerlukan energi yang tinggi pula untuk melakukan penggilingan. Sedangkan
untuk bahan yang memiliki kadar air lebih tinggi akan menghambat proses
penggilingan karena bahan tersebut akan menempel di rollnya HRC.
Silo
Klinker
BE
Bin
HRC
Kembali ke BE
Masuk ke Tube Mill
39
Kompartemen
Kompartemen
II
Gambar 4.2 Bagian-bagian Tube Mill
Keterangan
% Residu
70,00
60,00
38 m
50,00
45 m
40,00
75 m
30,00
90 m
20,00
200 m
10,00
0,00
0
10
41
sampai ke-3 adalah kompartemen I dan meter ke-4 sampai ke-10 adalah
kompartemen II.
Tampilan grafik menunjukkan bahwa pada kompartemen I performa dari
mill cukup baik karena bentuk grafik yang di inginkan menurun. Sedangkan untuk
kompartemen II yaitu pada meter ke-5 sampai ke-10 tampilan grafik agak
fluktuatif, karena adanya bola bola baja yang bergeser dan bolabola tersebut
sudah aus serta adanya perubahan liner (liner putus, pecah, dan lepas). Untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan adanya perawatan dan perbaikan dengan
melakukan penggantian bolabola baja yang aus, mengatur letak bola bola baja
yang bergeser, serta mengganti liner demi menunjang efektifitas kerja mill.
% Residu
50
30 m
40
45 m
70 m
30
90 m
20
125 m
10
150 m
0
0
10
42
5
Gambar 4.3 Cyclone Separator tipe O-Sepa
Keterangan
1. Feed
2. Produk
3. Udara primer
4. Udara sekunder
5. Reject
Umpan yang masuk ke dalam separator yaitu keluaran dari hasil penggilingan
tube mill. Fungsi seperator untuk memisahkan produk yang di inginkan (diameter
partikel rata-rata sebesar 325 mesh) dengan reject yang akan dikembalikan lagi ke
43
FINISH MILL 5
Particle
Feed
Fine
Size
Separator
(m)
a (%)
2,98
2,98
5,03
5,03
0,85
0,85
1,96
6,55
3,57
10,64
5,61
3,09
2,24
2,18
13,29
6,74
20,53
9,88
5,80
2,71
1,97
22,37
9,08
33,00
12,47
8,23
2,44
1,75
16
36,87
14,50
48,44
15,45
10,70
2,47
1,44
24
45,47
8,60
60,05
11,61
12,77
2,07
1,45
32
59,28
13,81
69,22
9,16
15,42
2,65
1,23
48
71,92
12,64
82,49
13,28
23,30
7,88
1,22
64
90,43
18,51
90,79
8,30
33,33
10,03
1,01
96
92,02
1,59
98,29
7,49
53,18
19,85
1,16
200
95,91
3,89
100,0
1,71
88,29
35,11
1,54
Fraction
Coarse
f
f (%)
Fraction
r (%)
Rata-rata
Circulating
Load (CL)
1,54
Tabel 4.2 PSD Finish Mill 5 (29 Nopember 2010)
44
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari circulating load
1,54 menunjukkan hubungan antara berat dari feed separator dan fine fraction.
Nilai 1,54 menunjukkan bahwa perbandingan produk dan reject sudah memenuhi
standar yang telah ditentukan, yaitu 1,5 2.
FINISH MILL 6
Particle
Feed
Fine
Size
Separator
(m)
a (%)
2,98
2,98
4,27
4,27
0,75
0,75
1,58
6,39
3,41
8,82
4,55
2,66
1,91
1,65
12,52
6,13
17,70
8,88
5,05
2,39
1,69
20,92
8,40
30,37
12,67
7,62
2,57
1,71
16
35,16
14,24
52,82
22,45
10,90
3,28
1,73
24
44,52
9,36
66,79
13,97
14,51
3,61
1,74
32
60,91
16,39
84,91
18,12
28,78
14,27
1,75
48
75,59
14,68
95,00
10,09
49,43
20,65
1,74
64
89,65
14,06
99,00
4,00
70,79
21,36
1,50
96
92,01
2,36
99,86
0,86
77,98
7,19
1,56
200
97,23
5,22
100,0
0,14
93,05
15,07
1,66
Fraction
Coarse
f
f (%)
Fraction
r (%)
Rata-rata
Circulating
Load (CL)
1,66
Tabel 4.3 PSD Finish Mill 6 (29 Nopember 2010)
Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari circulating load
1,66 menunjukkan hubungan antara berat dari feed separator dan fine fraction.
Nilai 1,66menunjukkan bahwa perbandingan antara reject dan produksudah
memenuhi standart yang telah ditentukan yaitu 1,5 2.
Dari data hasil perhitungan pada tabel 4.2 dan 4.3 diatas maka dapat
digrafikkan sebagai berikut :
45
450,00
400,00
350,00
300,00
250,00
200,00
150,00
100,00
50,00
0,00
10
100
1000
Grafik 4.3 Evaluasi Hasil Analisis PSD FM 5 & FM 6 (29 Nopember 2010)
Keterangan
46
Actual Sample
Standart
Evaluasi
Evaluasi
FM 5
FM 6
Referensi
FM 5
FM 6
D25
51,45
27,97
D75
406,87
71,53
Sharpness of
7,91
2,56
5,94
9,20
10 (max)
Parameter
separation
By pass
terlalu
tinggi
Ok
Rendah
Ok
47
produk sehingga produk yang dihasilkan akan bercampur dengan yang berukuran
<325 mesh. By pass menunjukkan nilai reject lebih besar dibandingkan dengan
nilai produk yang terjadi, pada pemisahan yang terjadi nilai by pass ditunjukkan
5,94. Angka 5,94 memenuhi standart yang telah ditentukan yang berarti produk
yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan rejectnya.
Sedangkan dari hasil perhitungan pada Finish Mill 6 didapatkan nilai
sharpness of separation 2,56 yang berarti pemisahan yang terjadi kurang dari
standart referensi. Karena jika angka pemisahan rendah maka pemisahan yang
terjadi kurang baik karena kemungkinan produk halus (yang seharusnya menjadi
produk) akan terikut menjadi reject sehingga produk yang dihasilkan lebih sedikit.
By pass menunjukkan nilai reject lebih besar dibandingkan dengan nilai produk
yang terjadi, pada pemisahan yang terjadi nilai by pass ditunjukkan 9,20. Angka
9,20 memenuhi standart yang telah ditentukan yang berarti produk yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan rejectnya.
Dari uraian performa separator Finishh mill 5 dan 6 diatas jika dihubungkan
dengan produksi semen pada bulan Nopember 2010, produksi semen mengalami
penurunan dari Rencana Kerja dan Anggaran Produksi (RKAP) yang ditentukan
(8.770 ton/hari) sedangkan dalam real di lapangan produk yang dihasilkan setiap
harinya berkisar antara 2.475 ton/hari hingga 8.637 ton/hari (berdasarkan laporan
produksi) .
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya beberapa masalah di lapangan,
diantaranya adalah krisis terak pada Tuban #3, bin Gypsum kosong, temperatur
semen di dalam tube mill mengalami kenaikan (diatas 115 C). Selain itu, mill
mati dikarenakan power drop yang terjadi berulang-ulang kali dan juga terjadi
beberapa perbaikan alat sehingga mengganggu proses yang menyebabkan
turunnya kapasitas.
48
FINISH MILL 5
Particle
Feed
Fine
Size
Separator
(m)
a (%)
Fraction
Coarse
f
f (%)
Fraction
r (%)
Circulating
Load (CL)
3,75
3,75
5,03
5,03
0,85
0,85
1,44
8,15
4,40
10,64
5,61
3,09
2,24
1,49
15,51
7,37
20,53
9,88
5,80
2,71
1,52
24,39
8,88
33,00
12,47
8,23
2,44
1,53
16
35,18
10,78
48,44
15,45
10,70
2,47
1,54
24
43,17
7,99
60,05
11,61
12,77
2,07
1,56
32
49,97
6,80
69,22
9,16
15,42
2,65
1,56
48
61,36
11,39
82,49
13,28
23,30
7,88
1,56
64
70,29
8,93
90,79
8,30
33,33
10,03
1,55
96
82,45
12,16
98,29
7,49
53,18
19,85
1,54
200
96,82
14,37
100,00
1,71
88,29
35,11
1,37
Rata-rata
1,51
Tabel 4.5 PSD Finish Mill 5 (09 Juni 2011)
Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari circulating load
1,51 menunjukkan hubungan antara berat dari feed separator dan fine fraction.
Nilai 1,51 menunjukkan bahwa perbandingan antara reject dan produk sudah
memenuhi standart yang telah ditentukan yaitu 1,5 2.
49
FINISH MILL 6
Particle
Feed
Fine
Size
Separator
(m)
a (%)
3,32
3,32
4,58
4,58
0,66
0,66
1,47
7,00
3,68
9,46
4,87
2,44
1,78
1,54
13,45
6,44
18,33
8,87
4,55
2,11
1,55
21,01
7,57
30,08
11,75
6,60
2,05
1,63
16
30,14
9,12
45,65
15,58
8,87
2,27
1,73
24
38,55
8,41
58,25
12,60
10,46
1,60
1,70
32
46,38
7,83
68,61
10,36
12,84
2,38
1,66
48
59,88
13,49
83,23
14,62
21,31
8,47
1,61
64
70,54
10,66
91,69
8,46
32,54
11,22
1,56
96
84,61
14,07
98,73
7,04
53,82
21,28
1,46
200
98,36
13,75
100,00
1,27
87,49
33,67
1,15
Fraction
Coarse
f
f (%)
Fraction
r (%)
Rata-rata
Circulating
Load (CL)
1,55
Tabel 4.6 PSD Finish Mill 6 (09 Juni 2011)
Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari circulating load
1,55 menunjukkan hubungan antara berat dari feed separator dan fine fraction.
Nilai 1,55 menunjukkan bahwa perbandingan antara reject dan produk sudah
memenuhi standart yang telah ditentukan yaitu 1,5 2.
Dari data hasil perhitungan pada tabel 4.5 dan 4.6 diatas maka dapat
digrafikkan sebagai berikut :
50
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
1
10
100
1000
Grafik 4.4 Evaluasi Hasil Analisis PSD FM 5 &FM 6 (09 Juni 2011)
Keterangan
ideal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemisahan produk dan reject tidak
hampir memenuhi standart garis ideal.
Sedangkan pada Finish Mill 6, dari tampilan grafik diatas dapat diketahui
jarak antara garis merah dan garis hijau tidak berimpit menunjukkan bahwa reject
yang dihasilkan banyak. Sesuai dengan garis merah (garis ideal) pada diameter
partikel 45 m merupakan batas sempurna dalam pemisahan produk dan reject.
Hasil dari tampilan grafik diatas dapat dilihat garis tromp cruve hampir sama
dengan garis ideal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemisahan produk dan
reject tidak hampir memenuhi standart garis ideal.
Selain parameter diatas dilakukan perhitungan lagi untuk parameter
sharpness of separation dengan mencari D25 dan D75 yang ditunjukkan dengan
tabel di bawah ini :
Parameter
Standart
Evaluasi
Evaluasi
Referensi
FM 5
FM 6
FM 5
FM 6
D25
50,34
60,09
D75
169,67
137,80
3,37
2,29
Cukup
7,77
6,74
10 (max)
OK
Sharpness of
separation
By pass
terlalu
rendah
Ok
52
yang terjadi, pada pemisahan yang terjadi nilai by pass ditunjukkan 7,77. Angka
7,77 memenuhi standart yang telah ditentukan yang berarti produk yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan rejectnya.
Sedangkan dari hasil perhitungan Finish Mill 6, didapatkan nilai sharpness of
separation 2,29 yang berarti pemisahan yang terjadi kurang dari standart
referensi. Karena jika angka pemisahan rendah maka pemisahan yang terjadi
kurang baik karena kemungkinan produk halus (yang seharusnya menjadi produk)
akan terikut menjadi reject sehingga produk yang dihasilkan lebih sedikit. By pass
menunjukkan nilai reject lebih besar dibandingkan dengan nilai produk yang
terjadi, pada pemisahan yang terjadi nilai by pass ditunjukkan 6,74. Angka 6,74
memenuhi standart yang telah ditentukan yang berarti produk yang dihasilkan
lebih banyak dibandingkan rejectnya.
Dari uraian performa separator Finishh mill 5 dan 6 diatas jika dihubungkan
dengan produksi semen pada bulan Juni 2011, produksi semen pada bulan ini
mengalami penurunan dan juga kenaikan dari RKAP yang ditentukan (8.770
ton/hari), untuk real di lapangan produk yang dihasilkan setiap harinya berkisar
antara 7.391 ton/hari - 9.645 ton/hari (berdasarkan laporan produksi).
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya beberapa masalah di lapangan,
diantaranya adalah krisis terak pada Tuban #3, mill stop, feed mill buntu, press
compresor drop, separator tidak beroperasi, dan juga ganti motor separator. Dari
masalah-masalah tersebut sehingga unit Finish mill tidak dapat melakukan target
produksi yang telah ditentukan dengan baik.
53
FINISH MILL 5
Particle
Feed
Fine
Size
Separator
(m)
a (%)
3,40
3,40
4,62
4,62
1,68
1,68
1,70
7,26
3,86
9,50
4,88
4,11
2,44
1,71
13,70
6,43
18,06
8,57
7,89
3,77
1,75
21,78
8,08
29,48
11,42
12,10
4,22
1,80
16
32,27
10,49
44,75
15,27
16,51
4,40
1,79
24
40,37
8,10
57,21
12,46
19,79
3,28
1,82
32
47,36
6,99
67,47
10,26
23,64
3,85
1,85
48
59,21
11,86
81,93
14,47
33,67
10,03
1,89
64
68,60
9,39
90,43
8,49
44,82
11,15
1,92
96
81,20
12,60
97,83
7,41
64,14
19,32
1,97
200
95,45
14,25
100,00
2,17
92,39
28,25
2,48
Fraction
Coarse
f
f (%)
Fraction
r (%)
Rata-rata
Circulating
Load (CL)
1,88
Tabel 4.8 PSD Finishh Mill 5 (04 April 2012)
Dari tabel 4.10 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari circulating load
1,88 menunjukkan hubungan antara berat dari feed separator dan fine fraction.
Nilai 1,88 menunjukkan bahwa perbandingan antara reject dan produk sudah
memenuhi standart yang telah ditentukan yaitu 1,5 2.
54
FINISH MILL 6
Particle
Feed
Fine
Size
Separator
(m)
a (%)
4,07
4,07
4,95
4,95
0,66
0,66
1,26
8,80
4,73
10,50
5,55
2,44
1,78
1,27
16,90
8,10
20,39
9,88
4,55
2,11
1,28
27,10
10,20
33,36
12,97
6,60
2,05
1,31
16
39,14
12,04
49,71
16,35
8,87
2,27
1,35
24
47,85
8,71
61,42
11,71
10,46
1,60
1,36
32
55,15
7,30
70,57
9,15
12,84
2,38
1,36
48
66,75
11,61
83,48
12,91
21,31
8,47
1,37
64
75,08
8,33
91,13
7,65
32,54
11,22
1,38
96
85,05
9,96
97,86
6,72
53,82
21,28
1,41
200
95,40
10,36
100,00
2,14
87,49
33,67
1,58
Fraction
Coarse
f
f (%)
Fraction
r (%)
Rata-rata
Circulating
Load (CL)
1,36
Tabel 4.9 PSD Finish Mill 6 (04 April 2012)
Dari tabel 4.11 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari circulating load
1,36 menunjukkan hubungan antara berat dari feed separator dan fine fraction.
Nilai 1,36 menunjukkan bahwa perbandingan antara reject dan produk tidak
memenuhi standart yang telah ditentukan yaitu 1,5 2, yang berarti produk yang
dihasilkan lebih sedikit dibandingkan rejectnya.
Dari data hasil perhitungan pada tabel 4.8 dan 4.9 di atas maka dapat
digrafikkan sebagai berikut :
55
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1
10
100
1000
Grafik 4.5 Evaluasi Hasil Analisis PSD FM 5 & FM 6 (04 April 2012)
Keterangan
56
ideal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemisahan produk dan reject tidak
hampir memenuhi standart garis ideal.
Sedangkan pada FM 6, dari tampilan grafik diatas dapat diketahui jarak
antara garis merah dan garis hijau tidak berimpit menunjukkan bahwa reject yang
dihasilkan banyak. Sesuai dengan garis merah (garis ideal) pada diameter partikel
45 m merupakan batas sempurna dalam pemisahan produk dan reject. Hasil dari
tampilan grafik diatas dapat dilihat garis tromp cruve hampir sama dengan garis
ideal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemisahan produk dan reject tidak
hampir memenuhi standart garis ideal.
Selain parameter diatas dilakukan perhitungan lagi untuk parameter
sharpness of separation dengan mencari D25 dan D75 yang ditunjukkan dengan
tabel di bawah ini :
Actual
Actual
Standart
Sample FM 5
Sample FM 6
Referensi
D25
31,07
56,73
D75
111,95
162,54
3,60
2,87
18,99
4,83
10 (max)
Parameter
Sharpness of
separation
By pass
Evaluasi
Evaluasi
FM 5
FM 6
Agak
Rendah
Rendah
Terlalu
tinggi
Ok
57
produk) akan terikut menjadi reject sehingga produk yang dihasilkan lebih sedikit.
By pass menunjukkan nilai reject lebih besar dibandingkan dengan nilai produk
yang terjadi, pada pemisahan yang terjadi nilai by pass ditunjukkan 18,99. Angka
18,99 melebihi standart yang telah ditentukan yang berarti produk yang dihasilkan
lebih sedikit dibandingkan rejectnya. Dari hasil perhitungan pada Finish Mill 6
didapatkan nilai sharpness of separation 2,87 yang berarti pemisahan yang terjadi
kurang dari standart referensi. Karena jika angka pemisahan rendah
maka
pemisahan yang terjadi kurang baik karena kemungkinan produk halus (yang
seharusnya menjadi produk) akan terikut menjadi reject sehingga produk yang
dihasilkan lebih sedikit. By pass menunjukkan nilai reject lebih besar
dibandingkan dengan nilai produk yang terjadi, pada pemisahan yang terjadi nilai
by pass ditunjukkan 4,83. Angka 4,83 memenuhi standart yang telah ditentukan
yang berarti produk yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan rejectnya.
Dari uraian performa separator Finishh Mill 5 dan 6 diatas jika
dihubungkan dengan produksi semen pada bulan April 2012, produksi semen juga
mengalami penurunan dari RKAP yang ditentukan (8.750 ton/hari) sedangkan
dalam real di lapangan produk yang dihasilkan setiap harinya berkisar antara
2.743 ton/hari -8.675 ton/hari (berdasarkan laporan produksi).
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya beberapa masalah di
lapangan, diantaranya adalah perawatan unit Finishh mill, mill stop, ganti belt
conveyor, coupling HRC putus, feed mill buntu. Hal tersebut yang mengganggu
proses untuk mendapatkan produksi yang sesuai dengan RKAP terganggu.
58