Anda di halaman 1dari 18

Title:

Pairing: YeWon, KyuWook


Author: Shinigami Icha
Summary: Siwon berfikir kalau dunia sudah benarbenar mau tamat, dia bergegas untuk mencari
kekasih. Di sisi lain, seseorang berfikir dunia
memang sudah tamat.
Tepatnya sebulan yang lalu, pemerintah Korea menegaskan bahwa akhir dunia
sudah tiba. Mereka yang baru menyadari itu segera berupaya untuk menyelamatkan
diri. tepat pada saat itu, seorang namja bertubuh kekar dan berwajah tampan baru
selesai mandi dan menatap layar televisi dengan mata terbelalak. Handuk yang
melingkari pinggulnya dan menampakkan otot-otot perutnya (baca: six pack) kini
terlepas dengan mulusnya. Mulutnya terbuka lebar dan tangannya mengepalkan
tinju.
Gaswat!! Ini bahaya!!
Teriaknya histeris. Handuk yang sudah tidak melekat di tubuhnya ia tinggalkan
begitu saja di ruang keluarga. Dia berlari menuju kamar dan segera mengambil
terlpon genggamnya. Tangannya segera menekan nomor cantik milik seseorang.
Dengan tangan bergetar dia meletakkannya di telinga.
Yeoboseyo? Kyu!!! Dunia mau kiamat!! Aku harus bagaimana?!!

Ya!!! Ini masih pagi Siwon hyung, mohon tenang. Dunia tidak tamat. Ini masih
pagi.

Aku Aku melihat berita pagi ini Kau tahu, aku belum punya pacar. Bagaimana
bisa aku mati dengan tanpa seorang kekasih di sampingku?

Hyung bisakah kita bicara nanti? Aku masih mengantuk. Oh iya, aku sudah
menyelesaikan proposal seminarmu. Bisakah hyung berhenti menyuruhku yang
mengerjakannya?
Tuuuutt tuuuttt
Yah?!!!! telpon genggam tak bersalah itu dilempar kea rah kasur. Untungnya tidak
luka.
Siwon merasa kesal dengan sikap acuh tak acuhnya Kyuhyun. Dia merasa tidak adil
dengan hidup Kyuhyun yang berbeda dengan dirinya. Kyuhyun sederhana namun
berkarisma sedangkan Siwon istimewa tapi sederhana. Bagaimana bisa orang kaya
nomor satu di Korea hingga umurnya 28 tahun belum ada pasangan hidup? Apalagi
sekarang dunia akan segera tamat. Apa jadinya dia sebagai namja yang sempurna
dan dikagumi oleh banyak orang sama sekali belum pernah berhubungan. Bahkan
berciuman sekalipun belum pernah.
Maka dari itu, untuk petama kalinya dan untuk yang terakhirnya sebelum dia
menghembuskan napas terakhirnya, Siwon ingin punya pendamping. Setidaknya
orang yang akan mendampinginya adalah orang yang beruntung bisa mendapatkan
cinta pertama dan terakhir seorang almighty Siwon. Benarkan?
Baiklah, jika Kyuhyun tidak mau membantu, Siwon masih punya rencana lain. Dia
masih punya sekertaris andalan. Ryeowook akan membantunya dengan senang hati.
uang bulan ini akan bertambah. Oh oh Siwon hampir lupa, percuma member
Ryeowook uang tambahan kalau dunia akan berakhir sudah dekat. Tapi, ya sudah
lah. Yang penting usaha dulu.

Dan di sinilah, Siwon sedang berdiskusi dengan Ryeowook. Di ruangannya yang


lumayan kecil dan penuh kaca, ya sesuai dengan tubuhnya yang kecil jadi itu
bukan masalah.
Ryeowook memandang heran pada bosnya itu. Matanya sangat tidak bersahabat.
Ryeowook ingin cepat-cepat selesai dari tugas hari ini dan dia bisa tidur di ruang
tidur untuk beberapa jam sebelum lanjut lagi. Siwon sama sekali tidak membantunya.
Jadi, apa yang bisa kubantu, Siwon hyung? tanya Ryeowook sambil menguap
lebar.
Siwon kehilangan kata-kata. Ryeowook tidak bisa diajak kompromi dengan cepat,
harus ada syarat dan semacamnya. Itu kau lihat berita waktu itu, kira-kira tentang
dunia yang akan tamat?
Ryeowook mengangguk. Tiviku baru dibenari jadi aku lihat itu. Kenapa? lagi-lagi
dia menguap.
Akubutuh bantuanmu. Siwon ragu-ragu. Alisnya naik turun.
Aku selalu membantumu. Tapi kali ini aku mau tidur. Hyung, kau bisa banyangkan
berapa jam aku sudah menunggumu untuk bicara? Sudah 3 jam. Dan baru sekarang
hyung bicara. Tentang dunia yang akan tamat?
Siwon tidak bisa berkata-kata. Wajar sekertarisnya yang punya mulut pedas itu
menguap terus. Bukankah dia mirip seseorang yang selalu mengeluh? Ah, si setan
kecil Kyuhyun? Mereka tidak saling kenal.
Ryeong dengarkan. Hyung kan sudah berumur 28, sudah wajar kalau punya
kekasih atau istri atau teman pendamping. Jadi bisa kau bantu hyung temukan
seseorang yang pas untuk hyung? Sebelum dunia benar-benar berakhir. Siwon
terlihat memelas.

Ryeowook masih dalam keadaan mengantuk, tentu otak dan mulutnya bereaksi
berlawanan, apalagi dia sudah ingin cepat keluar dari ruangannya. Oh, aku punya.
Dia mungkin cocok denganmu, hyung.
Seperti layaknya bunya yang layu disiram air segar, wajah Siwon pun kembali segar
dan bercahaya. Jinjja? Nugu?
Um aku akan menghubungimu nanti. Dia sangat tidak suka diganggu sekarang.
Tapi dia masih kuliah. Tidak apa-apa?
Ne!!
Sebelum Ryeowook bisa bergerak meninggalkan tempat duduknya dan pergi ke
ruang tidur, Siwon menariknya ke pelukannya dan mencium bibir Ryeowook sebagai
tanda terima kasih.
Wow! ini pertama kalinya dia mencium seseorang dan itu Ryeowook, sekertarisnya
sendiri. Bisa dibilang ini seperti drama, bos dan sekertarisnya yang terlibat cinta.
Hahaha cerita yang bagus kan?
Balik lagi ke Siwon, dia akan menunggu kabar dari Ryeowook dengan hati berdebardebar. Dan semoga saja tidak mengecewakan.
Ryeowooks Problem

Mati aku! Bagaimana bisa kujelaskan dengannya? Aku sudah janji. Tapi, tidak
mungkin membiarkan Siwon hyung sedih. Dia terlihat putus asa. 28 tahun? Yang
benar saja. Dia benar-benar namja penuh dengan keanehan. Lalu, apa yang harus
aku lakukan? Hubungi atau tidak? Aaaahhh!! Aku butuh air putih!
Oh, Wook Kau kenapa?

Ryeowook berhenti saat seseorang menegurnya di koridor. Orang itu terlihat kusut
dan tidak segar seperti Siwon beberapa menit yang lalu di ruangannya. Ryeowook
menggelengkan kepalanya. Wajahnya menekuk, bibirnya digigit dan ia terisak (baca:
pura-pura terisak).
Kyu... Ryeowook memulai. Kau... kusut sekali hari ini. Kau sudah mandi?
Ah, Kyuhyun benar-benar kusut.
Belum tuan besar membuatku harus bertahan hidup demi hidupnya yang katanya
akan tamat itu.
Ah, soal dunia yang tamat? Bukankah itu acara variety baru yang seperti mini
drama itu? Dunia akan berakhir, kami menegaskan untuk kalian warga Korea

Selatan untuk segera menyelamatkan diri.. Siwon menirukan gaya pembaca acara
itu dengan tepat.
Itu dia. Kusurh dia untuk tenang tapi dia membawa umurnya yang sudah 28 tahun
itu. Apa maunya?
Ingin menikah.
Waw! Dia punya kekasih?
Emm dia memintaku untuk mencarikannya. Dan dasar mulutku yang tidak tahu
diri, aku bilang ada seseorang.
Kyuhyun tertawa geli. Ryeowook, yang sering mengurung diri di salon dan berteman
dengan anak-anak kecil (baca: umurnya 26 th) berkata akan menjodohkan Siwon
dengan seseorang. Siapa dia?
Siapa? tawanya berhenti tapi dia tetap geli.

Ryeowook merasa frustasi, rasa kantuknya sudah lama hilang. Ah molla!! kakinya
dihentakkan seperti anak kecil. Wajahnya cemberut. Aku tidak mungkin meminta
Yesung untuk melakukan ini. Dia satu-satunya temanku yang usianya paling tua.
Aku juga bilang pada Siwon hyung kalau dia masih kuliah.
Pfhh matilah kau.
Dengan berkata seperti itu, Kyuhyun pergi meninggalkan Ryeowook yang galau tak
tertolong itu. Ah!!! Aku rasa dunia sudah tamat.

Satu bulan kemudian, tepat setelah pemberitaan dari acara tersebut tersebar, pikir
Siwon,

kini

dia

terlihat

lebih

kacau.

Ryeowook

terus

menghindar

sejar

permintaannya waktu itu tapi kali ini dia tidak akan bisa menghindar lagi. Ryeowook
tertidur dengan nyenyak saat Siwon menghampiri rumah sewaannya pagi-pagi
sekali. Matanya yang seperti elang itu tertuju pada tubuh mungil Ryeowook yang
merengkuk di dalam hangatnya selimut. Jangan tanya bagaimana dia bisa masuk ke
sana. Hanya almighty Siwon yang tahu.
Tiba-tiba telpon genggam Ryeowook yang berada di atas kursi bergetar. Karena
suasana tenang, Siwon melangkah dengan hati-hati. Dia melihat ke layar ponsel itu
dan matanya terbelalak melihat foto seseorang tampil, menghubungi Ryeowook.
Caller ID-nya Kim Jongwoon
Dengan ragu Siwon mengusap layar ponsel dan menempelkannya ke telinganya.

Ya!!! Hyung!! Aku rasa dunia akan berakhir!! Aku harus bagaimana?!! si penelpon
berteriak lucu. suaranya serak dan itu membuat tubuh Siwon bergetar aneh. Ibu

akan membunuhku sekarang. Dia tahu aku meminjamkan temanku uang. Dia akan
membunuhku!!

Siwon diam. Matanya melirik tajam namun hati-hati ke arah Ryeowook. telinganya
terus mendengarkan suara dari balik telpon sekertarisnya itu dengan seksama.
Sesuatu terlintas seperti kereta api di kepalanya.

Hyung, aku butuh bantuanmu. Bantu aku pinjamkan uang. Sebisamu saja aku
terima. Hyung~ suaranya terdengar pasrah.
Siwon yang punya hati emas tidak tega mendengarnya. Dia segera mematikan
ponsel itu tanpa bicara, dan dengan kecepatan kilat jari-jarinya mengetikan sesuatu.
Berikan alamatmu untuk kita bertemu. Aku akan mengirim temanku ke sana.
Tanpa menunggu lama balasan pun datang. Jinjja hyung? Aku akan menunggu di
taman sebelah toko mainan di perempat jalan. Jam 10 ini.
agar tidak ketahuan Ryeowook, Siwon dengan sigap segera menghapus panggilan
masuk terakhir dari Jongwoon dan juga pesannya. Sebelum pergi, Siwon sempat
memindahkan beberapa foto yang ada di album ponsel Ryeowook ke album di
ponselnya sendiri. Oke, berapa banyak foto itu? Kita tidak tahu. Sekali lagi, hanya
almighty Siwon yang tahu.
Jam 10, taman sebelah toko mainan.
Siwon menunggu Jongwoon dengan tenang di kursi panjang di taman. Matanya
terus memandang kea rah foto yang sekarang ini sudah ada di ponselnya. Seorang
namja yang kira-kira usianya masih 19 tahun, dengan wajah imut-imut seperti yeoja
dan jari yang mungil membuat lambing peace di samping matanya. Sebenarnya di
samping namja itu ada foto Ryeowook, namun foto sekertarisnya itu dihilangkan.
Siwon hanya butuh si namja bernama Jongwoon itu.
Wow, senyumnya manis sekali. Tapi kenapa dia berfoto dengan Ryeowook begitu
banyak? Bukankah Ryeowook tidak ada adik atau kakak atau teman dekat. Apakah
ini orang yang ingin dia kenalkan padaku? Siwon bertanya-tanya pada dirinya
sendiri.

Tidak lama kemudian seseorang duduk di sampingnya dan mendesah. Huh, ke


mana dia?
Siwon ingat suara itu dengan jelas di telinganya. Dia menoleh ke arah suara itu dan
sosok Jongwoon yang sejak tadi dia pandangi di layar ponselnya kini duduk di
sampingnya dengan payah. Tenyata wajah dan style nya benar-benar sama dengan
yang ada di foto. Bukan hasil editan.
Um kau Kim Jongwoon? Siwon betanya pada namja itu dengan suara dibuatbuat.
Ah, benar. Kau teman Ryeowook hyung? tanyanya dengan suara ceria meski
wajahnya sedikit muram.
Ne aku Siwon. Choi Siwon.
Kim Jongwoon. Tapi bisa dipanggil Yesung. Senang bertemu denganmu, Siwon
hyung.
Hyung? Kau lebih muda dari Ryeowook? Siwon pura-pura bertingkah bodoh.
Berapa umurmu?
20 tahun. Aku kuliah di jurusan musik.
Aku sudah bisa menebaknya. Suaranya serak tapi merdu. Aku suka.
Kudengar kau akan dibunuh ibumu jika kau tidak mengembalikannya.
Bukan seperti itu. Sebenarnya ibu memberiku uang untuk audisi tapi karena teman
satu jurusanku terkena musibah aku pinjamkan dulu. Tapi hingga sekarang uang itu
tidak

kembali.

Aku

merasa

dunia

sudah

berakhir

kalau

sore

nanti

ibu

menannyakannya. Batas pendaftaran terakhir jam 1 siang ini. Aku harus


menunjukkan tiket audisinya pada ibu.
Ah, begitu. Berapa yang kau perlu?
Ryeowook hyung memberimu berapa? Aku terima berarapun itu.
Sebenarnya aku tidak menghitungnya, kalau kau butuh sesuai dengan biaya itu aku
akan memberikannya.
Yesung tidak menjawab, dia sedikit berpikir ada yang aneh dari Siwon. Bukankah
seseorang yang dititipi amanah harus tahu apa yang akan disampaikannya. Kalau
tidak berarti dia bukan orang baik-baik. Yesung mulai menggeser tempat duduknya
dan bergerak menjauh dari tempat Siwon.
Siwon yang sadar akan hal itu langsung bingung. Aku pasti disangka orang jahat
olehnya.
Kalau hyung tidak keberatan, aku boleh ke toilet di sana sebentar? Aku tidak tahan
lagi. Yesung segera berdiri dan berjalan kea rah toilet umum dengan cepat. Kalau
tidak cepat dia bisa saja membunuhku. Lebih baik dibunuh ibu dari pada dibunuh
pedo.
Yesung? Tunggu! Siwon bergerak dengan cepat dan menarik tangan Yesung.
Seperti suasanya di film India, sang pria menarik tangan sang wanita dan music
mulai berputar sebagai backsound nya lalu mereka menari-nari dan bernyanyi
kemudian sang pria mulai mendekatkan wajahnya pada sang wanita dan di detikdetik terakhir wajah mereka akan saling menempel sang wanita menarik wajahnya.
Tapi bukan menarik wajanya, Yesung malah menggigit hidung mancung Siwon
dengan kuat.

Tanpa banyak kata dia segera berlari meninggalkan Siwon yang kesakitan dan
hidungnya sedikit berdarah.
Kantor.
Siwon kembali ke kantor setelah membereskan hidungnya yang bengkak dan sedikit
berdarah itu di rumah sakit. Semua pegawai bawahannya menatanya dengan tanda
tanya. Dia segera menuju ruang sekertarisnya sambil mengeluh.
Ryeowook sudah berada di sana dengan wajah penuh masker. Baiklah, Ryeowook
memang sekertaris tapi yang mengurus hal-hal yang seharusnya dilakukan
Ryeowook adalah Kyuhyun. Karena Ryeowook tidak mau keluar kemanapun kecuali
ke salon, kantor dan ke tempat berkumpulnya dengan Yesung.
Aku mau kau mengirimkan uang ini ke Yesung sekarang juga. Dan katakan
padanya aku minta maaf sudah menakutinya. Kau tahu kan aku mencari kekasih
dan aku sudah berusai 28 tahun. Jadi mana mungkin aku akan membuatnya dalam
bahaya. Cepat kirimkan uang ini dan hubungi aku jika dia sudah menerimanya
dengan senyum di bibirnya yang manis itu. Katakana juga hidungku tidak apa-apa.
Cepatlah!
Hyung! Kau bicara apa? Aku sedang pakai masker!!!
Bukan urusanku! Kau yang kenal Yesung. Kerjakan atau kau ikut mati denganku.
Kita akan mati bersama-sama tanpa kekasih!
Mwo?! Aku sudah punya kekasih!
Siapa? tidak terima karena sekertarisnya sudah punya kekasih dan baru detik ini
dia dia mengetahuinya. Siwon sedikit kesal. Alisnya semakin menaik.
Sebuah ketukan muncul dari pintu ruang Ryeowook. kepala Kyuhyun menyembul
dari luar. Aku harus melaporkan sesuatu, Bos. Tentang stok parfum bulan ini.

Nanti!! Siwon dan Ryeowook menjawab bersamaan. Kyuhyun terkejut. Dia


menutup pintu dan kepalanya terbentur kuat. Dia lalu masuk lagi.
Kyu! Temani aku ke tempat Yesung, SEKARANG!
Yah!?
SEKARANG!! Siwon ikut berteriak. Dia kesal.
Oh! Dan, hyung, ingat... Aku punya kekasih. Jadi aku tidak akan mati sebagai
jomblo sepertimu. Kyuhyun honey, ayo!
Kyuhyun tersenyum geli. Meski tidak tahu apa sebab dan masalahnya, dia senang
karena Ryeowook memanggilnya honey di depat bos mereka.
Honey?! kali ini, tidak hanya kesal, Siwon seperti terbakar. Kyuhyun, si setan kecil
itu bepacaran dengan Ryeowook? Ini benar-benar tanda dunia akan tamat.
Aku harus minta maaf dengan Yesung. Aku pasti sudah menakutinya. Kenapa aku
tidak bilang saja kalau Ryeowook memberiku beberapa won dan jika kurang aku
akan menambahkan.Siwon-ah!! PABO!!
Yesungs WORLD
Gila! Dia seorang pedo. Aku bisa mendengar musik India di telingaku saat wajanya
dekat dengan wajahku tadi.
Yesung yang berlari dengan cepat dari Siwon kini kembali ke tempat audisi dan
memandang tempat itu dengan mata berlinang airmata. Dia ingin sekali masuk dan
bertanya apakah dia bisa menyicil pembayaran atau setidaknya diberi waktu
beberapa jam untuk bertemu Ryeowook dan meminjam uang. Mungkin Ryeowook
lupa dengan janjinya.

Sekarang sudah jam 12. Dua jam berlalu dengan dirinya hanya duduk di depan
gedung audisi itu sambil menangis. Tidak peduli dengan orang-orang yang
meliriknya. Dia terus menangis.
Ponselnya bergetar di saku celananya. Ryeowook. Hyung?

Eoddi?
Di depan gedung SMEnt. Kau di mana?

Ye Kau menangis? Aku akan ke sana.


Eoh Aku tunggu.
15 menit kemudian seseorang menepuk pundak Yesung dan kemudia memeluknya
dengan erat. Kau kenapa menangis?
Aku hikss aku akan mati
Mwo!? Ryeowook berteriak tanpa peduli dengan sekitar. Kyuhyun segera menutup
mulut Ryewook dan tersadar jika wajahnya masih dengan masker menempel.
Kau tidak mencuci wajahmu.
Kenapa tidak kau beritaku aku?
Kyuhyun hanya menghela napas dan memiringkan matanya. Lelah.
Ya sudah. Yesung, kenapa kau di sini dan kenapa kau menangis?
Hyung, rasanya aku sudah mati. Gedung ini adalah saksinya.

Apa yang kau bicarakan?


Seseorang datang menemuiku ke taman setelah aku memberitahukanmu kalau aku
akan menemuinya di taman untuk mengambil uang audisi. Dia datang dan tiba-tiba
saja aku takut padanya.
Uang? Ryeowook bertanya ragu lalu matanya melirik uang yang ada di tangannya
dengan kaget. Omo! Siwon hyung? tanyanya terkejut.
Yesung mengangguk.
Ah, jadi dia yang masuk ke rumahku tadi pagi, dan pastinya dia juga yang
menghapus semua panggilang masuk dan pesan darimu. Agar aku tidak tahu kau
menghubungiku. Ye dia tidak berbahaya. Dia hanya Ryeowook bingung ingin
menyampaikannya.
Terobsesi. Jawab Kyuhyun.
Yesung bingung. Dia pikir dunia akan tamat dalam waktu dekat dan dia harus
punya kekasih sebelum mati. Kurasa dia suka padamu. Ini. Uangnya dan gunakan
untuk audisi. Apapun yang terjadi jelaskan padaku nanti. Cepatlah!
Gomawo hyung.
Jangan padaku. Jawab Ryeowook tersenyum.
Seminggu setelah kejadian itu, Siwon sama sekali tidak keluar rumah. Ryeowook
pun sudah bingung harus bagaimana. Obsesinya dengan dunia yang akan tamat
membuatnya gila. Dia malas menjawab telpon dari Ryeowook dan Kyuhyun. Mereka
pastinya akan mengejek Siwon. Ditambah, kejadiannya dengan Yesung yang
memalukan.

Pikirannya tidak karuan. Kalau benar-benar dunia sudah akan tamat, tentunya
sekarang sudah waktunya. Siwon bahkan tidak ingin melihat berita itu lagi.dia sudah
pasrah. Lalu dia akan mati tanpa kekasih. Tanpa Kim Jongwoon alias Yesung.
Siwon hampir terlelap di sofa saat bel rumahnya berbunyi. Dia bergerah lemas dan
melihat siapa yang datang. Terlihat wajah Kyuhyun yang kusut dan Rreowook yang
sekarang tanpa ragu memakai masker di luar kantor, rumah dan salonnya itu ada di
kamera.
Hyung, kami bawa makanan.
Emm dia membuka pintu dan Kyuhyun masuk lalu Ryeowook lalu dia menutup
pintunya dengan lemas.
Argh!! seseorang berteriak di balik pintu. Omo! Hidungku~
Siwon membelalakkan matanya yang tadinya tak hidup. Yesung sedang mengusap
hidungnya yang sedikit merah dengan jari-jari mungilnya. Lalu menyeringai di
hadapan Siwon.
YeSung?
Annyeong~
Di Kampus.
Yesung, seseorang menunggumu di depan kampus.
Siapa?
Katanya dia dewa kematian.
Ibu?

Bukan. Seorang namja.


Jinjja?
Ah!! Siwon hyung. Aku akan segera kembali. Jika tidak kau boleh makan
semuanya.
Teman kampusnya hanya mengangguk senang karena dia yakin Yesung tidak akan
pulang cepat.
Hyung! Apa yang kau lakukan di sini?
Menjemputmu. Dan melihat hasil audisi.
Ah, soal audisi. Yesung diterima bahkan sebelum dia ikut audisi. Seseorang utusan
dari SM Ent. melihat Yesung untuk pertama kalinya menyanyi dan segera berniat
untuk menjadikan dirinya anak didik.
Well, sebaiknya kita makan saja. Aku meninggalkan makananku di kantin. Temanku
pasti sudah

menghabisinya. Yesung memanyunkan bibirnya

agar terlihat

menggemaskan. Dia melirik ke arah Siwon.


Oke kita makan siang. Dan ye jangan lagi melakukan itu. Atau kau
Aku apa? tantang Yesung dengan senyum tipis. Jarak di antara mereka tidak
terlalu dekat sehingga membuat Yesung harus mendekat lebih lagi ke tubuh Siwon
dan kemudian menarik wajah tampan Siwon dan mengecup lembut bibir bos parfum
terkenal se-Korea itu. Aku akan kau cium?
Aitu anu
Dengan begitu, kau akan mati dengan tenang karena sudah punya kekasih.

Kau mendoakanku mati?


Tidak. Bukankah berita di tivi itu yang mengatakannya. Ini sudah lebih dari sebulan.
Kau mengejekku?!
Ani!!
Siwon menggerutu. Yesung tersenyum lebar.
Di lain tempat.
Kyu variety itu benar-benar tidak asyik!
Wae? Kyuhyun menjawab dengan malas. Dia sibuk dengan gamenya di komputer
dan tidak peduli dengan Ryeowook yang asyik menonton variety di tivi.
Tidak ada Kangin (baca: MC di variety). Dia lucu sekali, tapi sekarang diganti.
Dia pindah acara. Tonton yang lain saja.
Apa?
Aku?
Ryeowoook menolehkan kepalanya dan mendapati Kyuhyun sudah ada di
belakangnya. Lalu bibir mereka saling bertemu. Geurae~
Bonus:
Hyung yang ini sebaiknya dibeli untuk nanti setelah aku lulus kuliah.

Kau akan pindah ke asrama dan waktu kita akan semakin menipis. Haruskah aku
pindah ke asramamu juga? Yesung memandang aneh Siwon. Wae?
Shireo. Kau akan membuatku terganggu.
Wae? Aku akan bersikap kita tidak saling kenal.
Jinjja? Kau mau kita putus?
Mwo? Ani bukan itu
Aku sebaiknya mati waktu itu dari pada harus jadian dan putus denganmu!
Yah! Jangan berkata seperti itu. Kau tahu aku tidak mau kau pergi jauh.
Tidak jauh. Kau bisa menjemputku ke kampus lalu ke asrama.
Shireo! Aku akan pindah ke asrama juga. Titik!
Jadi apa?
Jadi apapun.
Jangan bodoh, hyung.
Aku akan jadi cintamu selamanya.
Owww gross!!
Keduanya menoleh ke arah suara barusan. Ryeowook dan Kyuhyun sedang melihat
mereka berpelukan di atas tempat tidur. Siwon dan Yesung sedang asyik dengan
majalah furniture.

Get out! teriak Siwon. Kyuhyun tertawa keras. Dan untuk pertama kalinya, Kyuhyun
tertawa tanpa malu dan geli.

Anda mungkin juga menyukai