Anda di halaman 1dari 46

GANGGUAN PERKEMBANGAN

PSIKOLOGIK
FAK.PSIKOLOGI
UKM
2009

PENDAHULUAN
Yg trmsk F80-f89 mempunyai gambaran :
1. Onset bervariasi selama masa bayi atau anak
2. Hendaya/kelambatan perkembangan fungsi yg
berhub erat dgn kematangan biologis SSP
3. Berlangsung terus menerus tanpa remisi &
kekambuhan yg khas bagi banyak gangguan jiwa

Fungsi yg dipengaruhi trmsk :

Bahasa
Keterampilan visuo-spesial
Koordinasi motorik

Yg khas ialah hendaya berkurang scr


progresif dgn bertambahnya usia anak
(defisit lebih ringan sering menetap
sampai dewasa)
Riwayat penyakitnya ialah suatu
kelambatan atau hendaya yg sedini
mungkin dpt dideteksi, tanpa didahului
masa perkembangan yg normal.
Anak laki2 > anak perempuan

ETIOLOGI
Terdapat riwayat keluarga dgn ggn yg sama
Ada bukti faktor genetik pd banyak kasus (bkn
semua)
Pd sebagian besar kasus etiologinya tdk
diketahui & tetap tdpt ketidak pastian mengenai
batasan dan subdivisi dr ggn perkembangan ini.
Beberapa ggn misalnya ggn desinteratif masa
anak, sindrom landau kleffner, beberapa

3. Gangguan sekunder akibat dr ketulian yg


berat atau beberapa kelainan neurologis
atau struktur lain yang khas
F80.O Gangguan artikulasi berbicara khas
Gangguan perkembangan khas yg
ditandai oleh penggunaan suara bicara
dr anak berada dibawah tingkat yg
sesuai untuk usia mentalnya, sedangkan
tingkat kemampuan bahasanya normal.
pedoman diagnostik
Usia kemahiran bersuara untuk
berbicara & cara suara ini berkembang,
amat bervariasi pada setiap orang.

Lanjutan

Perkembangan normal
Pada usia 4 taghun biasa terjadi kesalahan
pengungkapan suara bicara, tapi dpt
dimengerti dgn mudah oleh orang lain
Pada usia 6-7 tahun, sebagian besar suara
untuk berbahasa akan diperoleh, tidak ada
masalah komunikasi
Pada usia 11-12 tahun, penguasaan dari
hampir semua suara untuk berbicara hrs
dicapai

Lanjutan

Perkembangan abnormal dpt terjadi jika


kemampuan suara bicara terlambat dan/atau
menyimpang, menimbulkan :
Misartikulasi berbahasa anak dg akibat
kesulitan bagi orang lain
Penghilangan, distorsi, atau substitusi dr
suara berbicara.
Inkonsistensi dlm mengeluarkan suara
(mengucapkan beberapa kata dg benar
tapi tdk dpt untuk kata-kata yg lain).

Diagnosis : ditegakkan hanya jika keparahan


gangguan artikulasi diluar batas variasi normal
bagi usia mental anak; sedangkan intelegensia
nonverbal, kemampuan berbahasa expresif
dalam batas normal; kelainan artikulasi tidak
langsung diakibatkan oleh suatu kelainan
sensorik, struktur atau neurologik; dan salahucap jelas abnormal dlm konteks pemakaian
bahasa percakapan sehari-hari di lingkungan
budaya anak
Termasuk : Ggn. Perkemb. Artikulasi, Ggn.
Perkemb. Fonetik, Dislalia, Ggn. Artikulasi
Fungsional, Bahasa Bayi (Lalling).

F80.1 Ggn Berbahasa expresif


Ggn perkemb. Khas dg kemampuan anak dlm
mengexpresikan bahasa lisan/ucapan dibawah
rata-rata usia mentalnya, namun pengertian
bahasa dalam batas normal, dengan atau tanpa
ggn artikulasi
Pedoman Diagnostik. Tidak adanya kata atau
beberapa kata yg muncul pd usia 2 tahun dan
ketidak mampuan dlm mengerti kata majemuk
sederhana pd usia 3 tahun. Kesulitan yg
tampak belakangan termasuk :
Perkembangan kosakata yg terbatas
Kesulitan memilih & mengganti kosakata yg
tepat

Lanjutan

Penggunaan berlebihan dr sekelompok kecil katakata umum memendekkan ucapan yg panjang


Struktur kalimat yg mentah
Kesalahan kalimat (Syntatical)
Kehilangan awalan atau akhiran yg khas
Salah atau gagal dlm menggunakan aturan tata
bahasa seperti kata penghubung, kata ganti, artikel
dan kata kerja dan kata benda yg terinfleksi
(berubah)
Dapat dijumpai generalisasi berlebihan yg tdk tepat
dr aturan tata bahasa, seperti kekurangan dlm
pengucapan kalimat dan kesulitan mengurut
kejadian yang telah lewat

Ketidakmampuan dalam bahasa lisan


sering disertai dg keterlambatan atau
abnormalitas dlm bunyi kata yg dihasilkan.
Diagnosis ditegakkan hanya jika tingkat
keparahan dr keterlambatan dlm
perkembangan berbahasa expresif telah
melewati batas variasi normal dr umur
mental anak, namun kemampuan
pengertian bahasa dlm batas normal
(meski dpt juga dibawah rata2)
Termasuk : Disfasia atau apraksia, tipe
ekpresif

F.80.2 Ggn berbahasa reseptif


Ggn perkemb. Khas dg kemampuan anak untuk
mengerti bahasa dibawah rata2usia mentalnya.
Dalam hampir semua kasus, bahasa expresif
jelas terganggu dan lazim ada abnormalitas.
Pedoman Diagnostik
Ketidakmampuan dalam :
Memberi respon terhadap nama benda yg
umum (tanpa benda itu) pd ulang tahun yg
pertama.
Identifikasi beberapa objek yg sederhana dlm
usia 18 bulan.

Lanjutan

Atau kegagalan dlm mengikuti instruksisederhana pd


usia 2 tahun dapat dianggap sbg tanda dr
keterlambatan. Kesulitan dimasa mendatang termasuk
pengertian strukturtata bahasa (bentuk kalimat negatif,
pernyataan, perbandingan, dsb) dan kurang mengerti
aspek kehalusan bahasa (nada suara, gerakan tubuh,
dsb)
Diagnosis ditegakkan hanya jikatingkat keterlambatan
dlm bahasa reseptif berada di luar batas variasi
normal rata2usia mental anak, dan jika tidak dijumpai
ggn perkembangan pervasif.
Termasuk : Congenital Auditory Imperception, afasia
atau Disafasia, Tipe Reseptif, Afasia Wernicke, Tuli
Kata (Word Deafness)

F.80.3 Afasia yg di dpt dg Epilepsi (Sindrom LandauKlefner) satu Ggn :


Didahului dg perkemb. Bahasa yg normal
Kemudian kehilangan kedua kemampuan berbahasa
ekspresif dan reseptif
Tetap normal dlm intelegensia umum
Onset ggn disertai dg abnormalitas paroximal pd EEG
(hampir selalu Lobus Temporalis, biasanya bilateral,
sering meluas)
Kebanyakan kasus disertai kejang Epileptik
Onset usia 3-7 tahun, bisa lbh awal atau lbh lambat
Kehilangan berbahasa bisa perlahan dlm beberapa
bulan, bisa mendadak dlm beberapa hari atau minggu
Hubungan waktu antara onset kejang dg kehilangan
berbahasa bernariasi, biasanya beberapa bulan
sampai 2 tahun

Lanjutan
Yang khas adl hendaya berbahasa reseptif yg sgt berat disertai
kesulitan dlm pengertian melalui pendengaran yg srg mrpkn
manifestasi pertama dr kondisi ini
Beberapa anak membisu, lainnya mengeluarkan kata ulang tak
berarti, beberapa kekuranglancaran berbahasa dan ucapannya
srg ada misartikulasi
Beberapa kasus kualitas suara terganggu, hilang alunan suara
yg normal
Kadang2 kemampuan berbahasatimbul hilang dlm fase awal dr
gangguan ini
Ggn emosional dan prilaku srg menyusul beberapa bulan
setelah ggn berbahasa, tapi cenderung membaik setelah anak
mampu berkomunikasi
Penyebab kondisi ini scr klinis diperkirakan oleh radang otak
Perjalanan penyakit ini cukup bervariasi 2/3 dr anak2 akan tetap
kurang mampu dlm bahasa reseptif, 1/3 nya dpt sembuh
sempurna

F80.8 Ggn perkemb. Berbicara dan


berbahasa lainnya
Termasuk : Pelat (Lisping)
F80.9 Ggn perkemb. Berbicara dan
berbahasa YTT
Termasuk:Ggn berbahasa YTT

F81 Ggn Perkembangan Belajar Khas


Konsep gangguan ini sebanding dg gangguan
perkemb. Khas berbicara dan berbahasa,
mempunyai masalah yang sama dlm hal
definisi dan pengukuran/pemeriksaannya.
Adalah suatu ggn pd pola normal kemampuan
penguasaan keterampilan yang terganggu
sejak stadium awal perkembangan.
Bukan akibat dr kurangnya kesempatan belajar
atau berhubungan dg cedera otak penyakit lain.
Gangguan ini lbh banyak diperkirakan berasal
dr kelainan proses kognitif, khususnya
beberapa tipe disfungsi biologis

>

Pedoman Diagnostik
Secara klinis terdapat hendaya yang bermakna dlm
keterampilan skolastik tertentu. Keparahan kelainan
ditentukan berdasarkan istilah, misalnya keterampilan
yg diharapkan adl < 3% anak sekolah, beratnya
gangguan yg mendahului (didahului oleh
keterlambatan atau penyimpangan dlm
perkembangan terutama dlm berbicara atau
berbahasa pd usia pra sekolah), pd masalah yg terkait
(minat , aktivitas >>, gangguan emosional atau
kelainan tingkah laku), pada pola, dan pada respons.
Hendayanya harus khusus, bukan karena adanya
retardasi mental atau hendaya ringan pd intelegensia
umum. Pedoman klinis yg sederhana yaitu tingkat
pencapaian anak harusjauh dibawah prestasi yg
diharapkan pd anak berumur mental yg sebaya

Hendaya harus dalam perkembangannya,


harus sudah ada pada anak usia sekolah dan
tidak didapatkan kemudian dalam proses
perjalanan pendidikan. Riwayat prestasi
sekolah anak harus mendukung data ini.
Harus tidak ada faktor luar yang menjadi alasan
untuk kesulitan skolastik. Diagnosis harus
benar2 berdasarkan bukti gangguan secara
klinis yg nyata dalam prestasi skolastik, yang
berhubungan dg faktor intrinsik dalam
perkembangan anak.
Tidak langsung disebabkan oleh hendaya visus
atau pendengaran yg tak terkoreksi.

Diagnosis Banding
Secara klinis penting dibedakan dengan gangguan yg
timbul sekunder akibat beberapa gangguan neurologis
seperti Palsi serebalis
F81.0 Ggn membaca khas
Gambaran utama ggn ini ialah hendaya yg khas dan
bermakna dlm perkemb. Kemampuan membaca, yang
tidak hanya semata-mata dijelaskan dr usia mental
ketajaman pandangan, atau dari tidak adekwatnya
pendidikan di sekolah
Pedoman Diagnostik
Kemampuan membaca anak hrs secara bermakna lbh
rendah tingkatannya daripada kemampuan yg
diharapkan pada usianya, intelegensia umum,
penempatan sekolahnya. Kemampuan ini terbaik
dinilai dg alat tes kemampuan ketepatan baca dg
pengertian yg baku

Lanjutan

Mungkin ada beberapa kesalahan dlm kemampuan


membaca scr lisan seperti yg digambarkan dg :
Dihilangkannya, digantinya, distorsi, atau imbuhan
kata atau suku kata.
Kecepatan membaca yg lamban.
Salah mengawali, keraguan yg lama, atau kehilangan
bagian dr teks dan tidak tepat menyusun kalimat.
Memutar-balikkan kata dlm kalimat atau huruf dlm
kata.
Ketidakmampuan mengucapkan kembali isi bacaan.
Ketidakmampuan menyimpulkan dr materi bacaan.
Mempergunakan pengetahuan umum sebagai latar
belakang informasidr informasi yang berasal dr cerita
tertentu, untuk menjawab pertanyaan dr cerita yang
baru dibacakan.

Lanjutan

Pada akhir masa kanak dan usia dewasa, kesulitan


mengeja lbh parah daripada kesulitan membaca.
Gangguan perkemb. Khas membaca biasanya
didahului oleh riwayat gangguan perkemb. Berbicara
atau berbahasa.
Pada masa usia sekolah biasanya disertai gangguan
emosional, dan/atau perilaku. Masalah emosional
biasanya lbh banyak pada tahun pertama sekolah.
Sindrom hiperaktif hampir selalu ada pada akhir masa
kanak dan remaja, srg dijumpai rasa rendah diri dan
kesulitan penyesuaian disekolah dan hubungan
dengan teman sebaya.
* Termasuk : membaca terbalik, disleksia
perkembangan, retardasi membaca yg khas, kesulitan
mengeja yg berhubungan dengan gangguan
membaca

F81.1 Ggn mengeja khas


Gambaran utama dr gangguian ini adalah hendaya yg
khas dan bermakna dlm perkembangan kemampuan
mengeja tanpa riwayat gangguan membaca khas,
yang bukan disebabkan olehrendahnya usia mental,
masalah ketajaman penglihatan atau pendidikan
sekolah yg tidak adekuat, kemampuan untuk mengeja
secara lantang (lisan) dan menuliskan kata secara
benar keduanya terkena.
Pedoman Diagnostik
Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna
dibawah tingkat yg seharusnya sesuai usianya,
intelegensia umum, dan tingkat sekolahnya, dan
terbaik dinilai dg cara pemeriksaan yg baku

Lanjutan
Kemampuan membaca anak hrs dlm batas
normal dan tidak ada riwayat sebelumnya yg
bermakna tentang kesulitan membaca.
Kesulitan dlm mengeja bukan sbg akibat cara
pengajaran yg tdk adewkuat atau kekurangan
daya penglihatan, pendengaran atau fungsi
neurologis, dan bukan didapat sebagai akibat
gangguan neurologis, psikiatrik lainnya.
* Termasuk : retardasi mengeja khas tanpa
gangguan membaca

F81.2 Ggn berhitung khas


Gangguan ini meliputi hendaya yg khas dlm
kemampuan berhitung yg tidak disebabkan oleh
retardasi mental atau banyaknya pendidikan sekolah
yg tidak adekuat. Kekurangan ialah pada penguasaan
kemampuan dasar berhitung yaitu tambah, kurang,
kali, bagi.
Pedoman Diagnostik
Kemampuan berhitung anak hrs secara bermakna lbh
rendah dr tingkat yg seharusnya dicapaisesuai dg
usianya, intelegensia umum, tingkat sekolahnya, dan
terbaik dinilai dg cara pemeriksaan untuk kemampuan
berhitung yang baku.kesulitan dlm berhitung bukan
karena pengajaran yg tidak adekuat, gangguan
penglihatan, pendengaran, atau fungsi neurologis,
dan tidak disebabkan gangguan neurologis, psikiatrik
atau lainnya.

Lanjutan
Mempunyai daya persepsi pendengaran dan
kemampuan verbal yg normal, tetapi hendaya
kemampuan pengenalan ruang dan persepsi visual,
beberapa bermasalah perilaku sosio-emosiaonal,
kesulitan interaksi sosial cukup banyak ditemukan.
Beragam kesulitan berhitung : sulit mengerti konsep
perhitungan yang mendasari, tidak mengerti istilah
dan lambang matematika, tidak mengenal angka,
kesulitan mengaksara kan upaya penghitungan dasar,
kesulitan mengenal angka yg terkait dg soal berhitung,
kesulitan dlm menjajarkan angka yg sesuai atau
meletakkan titik desimal atau lambang dlm berhitung,
tidak pandai mengatur ruang dlm perhitungan
matematika dan tidak mampu untuk menghafal
perkalian secara memuaskan.
* Termasuk : akalkulia perkembangan, gangguan
perkembangan berhitung, sindrom gerstmann.

F81.3 Gangguan belajar campuran


Ini merupakan kategori sisa gangguan yg batasannya tdk jelas;
konsep yg tidak adekuat (tetapi perlu) dg hendaya pd
kemampuan berhitung, membaca atau mengejasecara
bermakna, tetapi tidak dapat dijelaskan sebagai akibat dari
retardasi mental atau pengajaran yg tidak adekuat. Ini harus
dipergunakan untuk gangguan yg memenuhi kriteria pada
F81,2, F81.0, atau F81.1.
F81.8 Gangguan perkembangan belajar lainnya
Termasuk : gangguan perkembangan menulis expresif
F81.9 Ggn perkembangan belajat YTT
Kategori ini harus dihindarkan sebisa mungkin dan
dipergunakan hanya untuk gangguan yg tdk khas dg disabilitas
yg bermakna tentang belajar yg tidak disebabkan oleh retardasi
mental, masalah ketajaman penglihatan atau pengajaran yg tdk
adekuat
* Termasuk : disabilitas memperoleh pengetahuan YTT,
disabilitas belajar YTT, gangguan belajar YTT.

F82 Ggn perkembangan motorik khas


Gambaran utama dr gangguan ini adalah hendaya
berat dlm perkembangan koordinasi motorik yg tdk
semata disebabkan oleh retardasi intelektual umum
atau kelainan kongenital atau gangguan neurologik yg
didapat (kecuali satu yg implisit dlm kelainan
koordinasi). Kelambanan motorik srg dihubungkan dg
hendaya dlm kemampuan melaksanakan tugas
kognitif visuo-spasial.
Pedoman Diagnostik
Koordinasi motorik anak, dlm gerak halus atau kasar,
harus secara bermakna dibawah rata-rata
kemampuan anak dalam usia mentalnya berupa
intelegensia umumnya.
Kesulitan koordinasi harus tampak dalam fase
perkembangan awal, bukan akibat langsung dr
gangguan penglihatan atau pendengaran atau dari
neurologis lainnya.

Lanjutan
Meliputi koordinasi motorik halus dan kasar sangat
luas, pola hendaya motorik bervariasi sesuai usia.
Tahap perkembangan motorik dapat terlambat dan
dapat terjadi kesulitan berbicara (khususnya
gangguan artikulasi).
Anak tampak aneh berjalannya, lambat belajar berlari,
meloncat dan naik turun tangga.
Kesulitan belajar mengikat tali sepatu, memasang dan
melepaskan kancing, melempar dan menangkap bola.
Lamban dalam gerak halus dan gerak kasar, benda
yg dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung,
menabrak tulisan tangan buruk.
Tak pandai menggambar, biasanya sulit mengerjakan
permaianan jigzaw, menggunakan peralatan
konstruksional, menyusun bentuk bangunan,
membangun model, main bola serta menggambar dan
mengerti peta.

lanjutan

Pada pemeriksaan klinis yg teliti kebanyakan kasus


menunjukkan kelambatan perkembangan neurologis
seperti gerakan koreoform, koordinasi motorik halus
dan kasar (biasanya disebut sebagai soft neurological
signs, lokasi lesi`tidak jelas, refleks tendon atau
secara bilateral.
Beberapa anak mengalami kesulitan bersekolah
kadang2 tarafnya sgt berat, dlm beberapa kasus
terdapat masalah prilaku sosio-emosional.
Tidak dijumpai kelainan neurologis yg nyata, pd
beberapa kasus dpt ditemui riwayat komplikasi
perinatal, sepertiberat lahir rendah atau lahir
prematur.
* Termasuk : Clumsy Child Syndrome, ggn perkemb.
Koordinasi, dispraksia perkembangan.

F83 Ggn Perkemb. Khas Campuran


Merupakan sisa kategori gangguan yg
batasannya tak jelas, konsepnya inadekuat dg
perkembangan khas campuran dari berbicara
dan berbahasa, keterampilan akademik,
dan/atau fungsi motorik, tetapi tidak ada satu
gejala cukup dominan untuk dibuat sbg
diagnosis utama. Sering dihubungkan dg
hendaya dlm fungsi kognitif, dan
kategoricampuran ini hanya digunakan jika
terjadi tumpang tindih yg jelas. Jadi kategori II
harus digunakan jika dipenuhi kriteria dari dua
atau lebih pada F80.-, F81.-, dan F82.

F84 Ggn Perkemb. Pervasif


Kelompok gangguan ini ditandai oleh abnormalitas
kualitatif dalam interaksi sosial dan pola komunikasi,
kecenderungan minat dan meskipun gambaran
gerakan terbatas, stereotiptik, berulang, abnormalitas
kualitatif ini merupakan gambaran yg meluas
(pervasif) dari fungsi individu dlm segala situasi,
meskipun dpt berbeda dlm derajat keparahannya.
Sering terdapat riwayat perkembangan yang abnormal
sejak masa bayi, kebanyakan kondisinya nyata dalam
5 tahun pertama. Dapat terjadi hendaya kognitif umum
tapi gangguannya batasan umumsebagai prilaku yang
menyimpang dlm hal hubungan dg usia mental (tak
peduli individu retardasi atau tidak).

Lanjutan
Pada beberapa kasus gangguan itu dihubungkan dg,
dan diduga akibat dari beberapa kondisi medis,
seperti spasme, infantil, rubella congenital, sklerosis,
tuberosa, lipidosis serebral, dan anomali kromosom X
rapuh. Gangguan ini hrs didiagnosis berdasarkan
gambaran prilaku, tanpa memperdulikan ada atau
tidaknya suatu kondisi medis, kondisi ini harus diberi
kode dianosis sendiri. Jika dijumpai retardasi mental
penting diberikan nomor terpisah, dlm kelompok F7079, karena bukan gambaran umum gangguan
pervasif.

F84.0 Autisme pd anak


Ggn perkemb. Pervasif yg ditandai oleh adanya
abnormalitas dan/atau hendaya perkembangan
yang muncul sebelum usia 3 tahun. Dg ciri
fungsi yg abnormal dlm 3 bidang : interaksi
sosial, komunikasi, dan prilaku yg terbatas dan
berulang. Anak 3-4 X anak .
Pedoman Diagnostik
Perkemb. Abnormal tampak sebelum usia 3
tahun.
Hendaya kualitatif dlm interaksi sosial, tiadanya
apresiasi adekuat terhadap isyarat sosioemosional.

Lanjutan

Terdapat hendaya kualitatif dlm komunikasi.


Kurangnya kemampuan berbahasa; hendaya dlm
permainan imaginatif dan imitasi sosial; buruknya
keserasian dan kurangnya interaksi timbal-balik dlm
percakapan; buruknya fleksibilitas dlm bahasa
expresif dan relatif kurang dlm kreativitas dan fantasi
dlm proses fikir; kurangnya respon emosional
terhadap ungkapan verbal dan non verbal orang lain;
hendaya dlm menggunakan variasi atau tekanan
modulasi komunikatif; dan kurangnya isyarat tubuh
untuk menekankan atau mengartikan komunikasi lisan
Semua tingkatan IQ dpt ditemukan dlm hubunganya
dg autisme, tetapi ditemui retardasi mental yang
bermakna pada kasus

Lanjutan

Sebagai tambahan dr gambaran diagnosis yg khas ini,


anak autistik srg menunjukkan beberapa masalah tak
khas, seperti ketakutan/fobia, gangguan tidur dan
makan, mengadat (temper tantrum) dan agresivitas.
atau dlm tata ruang Kondisi ini juga ditandai oleh
prilakuminat dan kegiatan yg terbatas, pengulangan
dan stereotiptik. Cenderung berikap kaku dan rutin
dalam kehidupan sehari-hari, biasnya berlaku untuk
kegiatan baru atau kebiasaan kebiasan sehari-hari yg
rutin dan pola bermain, penolakan terhadap
perubahan dari rutinitas dari lingkungan pribadi (sulit
menerima perubahan.
* Termasuk : Gangguan autistik, Autisme infantil,
Psikosis infantil, Sindrom kanner.

Lanjutan
Diagnosis Banding :
gangguan perkembangan khas
berbahasa reseptif (F80.2)
Gangguan kelekatan reaktif (F94.2).
Retardasi mental (F70-79).
Skizofrenia (F20) dgn onset dini sindrom
Rett (F84.2)

F84.1 Autisme tak khas


Ggn perkemb pervasif yg dibedakan dr autisme dlm usia
awalnya atau dari tidak terpenuhinya ketiga kriteria diagnostik.
Abnormalitas dan/atau hendaya perkemb baru timbul pertama
kali setelah berusia diatas 3 tahun, tidak cukup menunjukkan
abnormalitas dlm satu atau dua dari tiga psikopatologiyg
dibutuhkan untuk diagnostik untuk diagnosis autisme (interaksi
sosial timbal balik, komunikasi, dan prilaku terbatas,
stereotiptik, dan berulang) meskipun terdapat abnormalitas yg
khas dlm bidang lain. Srg muncul dg retardasi mental yg berat,
juga tampak pada individu dg gangguan perkemb yg khas
berbahasa reseptif yg berat. Maka secara bermakna
merupakan kondisi yg terpisah dr autisme.
* Termasuk : Psikosis masa kanak yg tak khas, Retardasi mental
dg gambaran autistik.

F84.2 Sindrom Rett


Suatu kondisi yg belum diketahui sebabnya, hanya dilaporkan
terjadi pd anak perempuan
Pedoman Diagnostik
Onset biasanya terjadi pada usia 7-24 bulan.
Gejala khas paling menonjol adalah hilangnya kemampuan
gerakan tangan yg bertujuan dan keterampilan motorik
manipulatif yg telah terlatih.
Kehilangan atau hambatan seluruh atau sebagian kemampuan
berbahasa, gerakan seperti mencuci tangan yg stereotiptik, dg
fleksi lengan didepan atau dagu, membasahi tangan secara
stereotiptik dg saliva, hambatan dlm fungsi mengunyah
makanan, srg terjadi episode hiperventilasi, selalu gagal dlm
pengaturan BAB dan BAK, srg terdapat penonjolan lidah dan
air liur menetes, kehilangan hubungansosial

Lanjutan
Cara berdiri dan berjalan cenderung melebar,
otot hipotonik, koordinasi gerak tubuh
memburuk, skoliosis atau kifoskoliosis yg
berkembang kemudian.
Atrofi spinal dg hendaya motorik berat muncul
pd saat remaja atau dewasa + 50% kasus.
Kemudian muncul spastisitas dan rigiditas,
ekstrimitas bawah > ekstrimitas atas.
Serangan epileptik mendadak biasanya dlm
bentuk kecil, onset serangan < usia 8 tahun.

F84.3 Ggn disintegratif masa kanak lainnya.


Suatu gangguan perkemb pervasif yg ditandai oleh
adanya periode perkemb normal sebelum onset
penyakit, serta adanya kehilangan yg nyata dr
keterampilan terlatihpd beberapa bidang perkemb
setelah beberapa bulan penyakit berlangsung, disertai
adanya abnormalitas yg khas dr fungsi sosial,
komunikasi dan prilaku. Kadang ada periode
prodromal berupa keadaan sakit yg samar-samar,
anak menjadi gelisah, mudah tersinggung, cemas,
dan overaktif. Diikuti oleh kemiskinan kemudian
kehilangan kemampuan berbicara dan berbahasa,
disertai dg disintegrasi prilaku, pd beberapa kasus
hilangnya keterampilan terjadi secara progesif dan
menetap.

Lanjutan

Pedoman Diagnostik
Diagnosis ditegakkan berdasarkan suatu
perkembangan normal sampai usia minimal 2 tahun,
diikuti kehilangan yg nyata dr keterampilan yg terlatih
disertai dg abnormalitas yg kualitatif dr fungsi sosial.
Terjadi regresi yg jelas atau kehilangan kemampuan
berbicara, bermain, keterampilan sosial dan prilaku
sosial penyesuaian diri, srg dg hilangnya
pengendalian fungsi BAB dan BAK, terkadang dg
deteriorasi pengendalian fungsi motorik.
Yg khas adalah hilangnya scr menyeluruh perhatian
terhadap lingkungan, adanya manerisme dan
stereotiptik. Serta hendaya dlm interaksi sosial dan
komunikasi yg mirip autisme.
* Termasuk : demensia infantil, psikosis disintegratif,
sindrom heller, psikosis simbiotik.

F84.4 Ggn aktivitas berlebih yg berhubungan dg


retardasi mental dan gerakan stereotiptik
Ini adalah suatu gangguan yg tak jelas
batasannya dg validitas nosologis yg blm pasti.
Pedoman Diagnostik
Diagnostik tergantung pd kombinasi antara
perkembangan yg tdk serasi dari :
Overaktivitas yg berat.
Stereotiptik motorik dan
Retardasi mental berat
Ketiganya hrs ada untuk menegakkan diagnosis.
Bila kriteria diagnostik untuk F84.0, F84.1 atau
F84.2 dipenuhi, maka kondisi itu hrs didiagnosis.

F84.5 Sindrom Asperger


Suatu gangguan dg validitas nosologis yg blm
pasti, ditandai oleh abnormalitas yg kualitatif
sama seperti autisme, yaitu hendaya dlm
interaksi sosial yg timbal balik, disertai dg
keterbatasan perhatian dan aktivitas yg sifatnya
stereotiptik dg pengulangan yg sama. Tidak ada
keterlambatan atau retardasi umum kemampuan
berbahasa atau perkembangan kognitif.
Sebagian besar mempunyai intelegensia ratarata normal, tapi srg bersikap canggung/kikuk;
: dg rasio 8 : 1. terdapat kecenderungan kuat
bahwa abnormalitas berlangsung sampai masa
remaja dan dewasa.

Lanjutan

Pedoman Diagnostik
Diagnosis berdasarkan kombinasi antara :
Keterlambatan berbahasa atau
perkembangan kognitif,
Defisiensi kualitatif fungsi interaksi
sosial yg timbal-balik dg pola prilaku dan
perhatianyg terbatas, berulang dan
stereotiptik
Termasuk :
Psikopati Autistik
Gangguan Skizoid masa anak

F84.8 Ggn Perkembangan Pervasif lainnya


F84.9 Ggn Perkembangan Pervasif YTT
Ini merupakan kategori diagnosis sisa yg
hrs dipergunkan untuk gangguan yg tdk
dpt memenuhi deskripsi umum gangguan
perkembangan pervasif, tetapi terdapat
informasi yg tdk memadai, atau adanya
hal yg kontradiktif yang tdk memenuhi
kriteria untuk kode F84 lainnya

Anda mungkin juga menyukai