Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOKIMIA UMUM

BIOSINTESA PROTEIN

KELOMPOK 15 :
BAIQ MARHAMAH

(J1B013022)

PUTRI SYAWAL EKA FITRI (J1B013086)


RITA AININA

(J1B013090)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah
Biokimia Umum Biosintesa Protein.
Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Biokimia Umum. Makalah ini telah diupayakan
agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya Makalah ini
sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Makalah ini kami sajikan sebagai
bagian dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat
memahami betul tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ucapan teriama kasih kepada : Teman- teman
berkat kerjasamanya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan
segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun,
sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai. Semoga makalah yang penulis
buat ini mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

Mataram, 11 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian Biosintesa Protein ........................................................................ 2
B. DNA dan RNA ............................................................................................... 2
C. Pra Sintesa Protein dan Sintesa Protein ......................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9


Kesimpulan ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, Semua
enzim, berbagai hormon, pengangkut zat zat gizi dan darah, matriks
intraselular dan sebagainya adalah protein. Protein tersusun atas berbagai jenis
asam amino. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa lain dalam jalur
metabolisme) sehingga protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat
digantikan oleh zat gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan
jaringan tubuh
Sintesis protein terjadi didalam sel tepatnya di organel sel yang dinamakan
dengan ribosom. Biosintesis yang terjadi merupakan reaksi kimia yang
kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.
Sintesis protein ini terjadi melalui dua tahap yakni proses transkripsi dan
proses translasi. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan tentang
tahapan sintesis protein yang sangat berguna untuk tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian biosintesa protein?
2. Apa itu DNA dan RNA?
3. Bagaimana proses pra-sintesis protein dan proses sintesis protein?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian biosintesa protein.
2. Mengetahui tentang DNA dan RNA.
3. Mengetahui proses pra-sintesis protein dan proses sintesis protein.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biosintesa Protein
Sintesis protein (bahasa inggris: protein synthesis) yang disebut juga
biosintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein dalam bahasan
biologi molekuler yang didalamnya melibatkan sistesis RNA yang dipengaruhi
oleh DNA. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber
pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun protein
tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya. Molekul DNA pada
suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA. Molekul RNA inilah yang
ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein. Dengan demikian
molekul RNA lah yang terlibat secara langsung dalam proses sintesis protein.
Proses sintesis protein oleh senyawa asam amino berlangsung secara linear
dan diatur menjadi protein melalui keterlibatan RNA ribosom, RNA transfer,
RNA, dan berbagai enzim. Proses ini terjadi dimana sel-sel individual
membangun protein. Baik asam deoksiribonukleat (DNA) dan semua jenis
asam ribonukleat (RNA) akan terlibat dalam proses ini. Enzim dalam inti sel
memulai proses sintesis protein oleh unwinding (membuka) bagian yang
diperlukan dari DNA, sehingga RNA dapat dibuat. Bentuk RNA sebagai
salinan satu sisi untai DNA, dan dikirim ke area lain dari sel untuk membantu
dalam membawa bersama-sama dari asam amino yang berbeda yang
membentuk protein.
B. DNA dan RNA
1. DNA
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah rantai doble heliks berpilin
yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis
protein.
Setiap nukleotida terdiri atas tiga bagian:
a. Gugusan gula ( gula pentosa yang dikenal sebagai deoksiribosa).
b. Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula)

c. Basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan
timin dari olongan pirimidin).
DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin
membentuk double helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu
dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenin (A)
selalu dihubungkan dengan timin (T) oleh dua ikatan hidrogen.
Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan dikodekan oleh
mRNA. Rantai yang dikodekan tersebut disebut DNA Sense atau DNA
template, sedangkan rantai pasangannya yang tidak dicetak disebut DNA
Antisense atau DNA Komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang
dikodekan oleh mRNA disebut kodogen.
2. RNA ( Ribonucleic Acid )
RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul gula Dribosa (pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen dalam
RNA terdiri atas basa purin yang meliputi adenin (A) dan guanin (G) serta
basa primidin yang meliputi urasil (U) dan sintosin (C). Ada tiga tipe RNA
sebagai berikut :
1. rRNA (Ribosoma RNA) terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
dalam sintesin protein. rRNA dapat mencapai 80% dari jumlh RNA
sel. rRNA berfungsi untuk mempermudah perkataan yang spesifik
antara antikodon trna dengan kodom Mrna selama sitesis protein.
2. mRNA (Messenger RNA) atau RNA Duta mRNA berupa rantai
tunggal yang reatif panjang. mRNA dibentuk dalam nukleus dan
berfugsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ke ribosom.
3. tRNA (Transfer RNA ) atau Rantai Terpendek tRNA terdapat dalam
sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi
asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom.Pada salah
satu ujung tRNA terdpat tiga rangkaian basa pendek disebut
antikodon. Salah satu asam amino tertentu akan melekat pada ujung
tRNA yang berseberangan dengan ujung antikkodon. Pelekatan ini

merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam amino sesuai


dengan urutan kodon pada mRNA.
4. Kode Genetik Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida
pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat
sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa
nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan sususan asam
amino. Namun, para ahli Genetika memandang bahwa komponen
komponen kode genetiks berupa molekul molekul mRNA. Kode
genetika bersifat degeneratif karena 18 dari 20 macam asam amino
ditentukan oleh lebih dari satu kodon yang disebut kodon sinonimus.
Hanya metionin dan triptofan saja yang memiliki kodon tunggal.
C. Pra Sintesis Protein dan Sintesis Protein
1. Pra sintesis protein
Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan
yang menyeluruh, salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu
ujung tRNA. Tahap-tahap pembentukan ikatan asam amino dengan tRNA
antara lain:
a. Tahap pertama
Dalam tahap ini, asam amino dengan enzim serta AMP membentuk
kompleks aminoasil-AMP-enzim.
b. Tahap Kedua
Dalam Tahap ini terjadi reaksi antara kompleks aminoasil-AMPenzim dengan tRNA. Pada reaksi ini terbentuk kompleks tRNA asam
amino, sedangkan AMP dan enzim sintetase dilepaskan kembali.
Di dalam ribosom terdapat sebagian dari rantai nukleotida mRNA
yang telah siap menerima tRNA yang membawa asam amino. Tiap
molekul aminoasil-tRNA masuk ke dalam ribosom sacara berurutan,
membentuk pasangan kodon dan antkodon yang sesuai. Untuk memulai
biosintesa protein, tRNA yang mempunyai antikodon UAC mengikat
formil metionin dan masuk ke dalam ribosom mepati bagian dari mRNA
yang mempunyai kodon AUG.

Selanjutnya tRNA kedua yang telah mengikat asam amino, masuk


ke dalam ribosom dan menempati kodon AUG berikutnya, misalnya pada
tRNA metionin. Melalui cara ini, formil metionin yang menjadi asam
amino awal membentuk ikatan peptida dengna metionin. Kemudian, tRNA
yang pertama dilepaskan dan keluar dari ribosom.
Proses biosintesa protein akan berakhir apabila mRNA terdapat
kodon UAA, UAG, atau UGA, karena dalam sel normal tidak terdapat
tRNA yang mempunyai antikodon komplementer terhadap ketiga kodon
tersebut. ketiga kodon tersebut merupakan tanda berhenti pada proses
pembentukan ikatan peptida.
2. Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer
peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai
dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein terdiri dari 2
tahapan besar yaitu:
1) Transkripsi
Yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan ynag diberikan
kepada molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA. Pada
tahap ini informasi genetik diberikan kepada molekul RNA yang
terbentuk selaku perantara dalam sintesis protein. Transkripsi terdiri
dari tiga tahap, yaitu:
a. Inisiasi (Permulaan)
Daerah DNA, dimana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut promoter. Suatu promoter mencakup titik awal
transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasangan nukleotida di
depan titik awal tersebut. Selain itu, promoter juga menentukan di
mana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari
kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
b. Elongasi (Pemanjangan)
Setelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk
kembali dan molekul RNA baru akan dilepas dari cetakan DNA-nya.

Pilinan helix ganda DNA akan terbuka secara berurutan kira-kira 10


hingga 20 basa DNA sekaligus. Transkripsi berlanjut pada laju kirakira 60 nukleotida per detik pada sel eukariotik.
c. Terminasi (Pengakhiran)
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi
urutan DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu
urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi. Pada sel
prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada saat RNA
polimerase mencapai titik terminasi. Sedangkan pada sel eukariotik,
RNA pilomerase terus melawati titik terminasi.RNA yang telah
terbentuk akan terlepas dari enzim tersebut. Pada tahap terminasi, sel
akan menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein yang
sesuai.
2) Translasi

Pada tahap translasi, molekul RNA menerjemahkan informasi


genetika ke dalam proses pembentukan protein. Pada tahap ini asam asam amino secara berurutan diikat satu dengan lain, sesuai pesan yang
diberikan DNA. Pada proses translasi, terjadi reaksi antara antikodon
dari tRNA dengan kodon dari mRNA melalui terbentuknya ikatan
hidrogen antara basa-basa yang komplementer. Berikut ini, adalah
kemungkinan pasangan basa kesatu antikodon dengan basa ketiga
kodon:
Basa Antikodon

Basa Kodon

A atau G

U atau C

U, C, dan A

Seperti halnya transkripsi, translasi juga terdiri dari tiga tahap:


a.

Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd,
sebuah RNAt yang memuat asam amino pertma dari polipeptida,
dan dua subunit ribosom. Pertama, subunit ribosom kecil
mengikatkan diri pada RNAd dan RNAt inisiator. Di dekat tempat
pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAd terdapat kodon inisiasi
AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. RNAt
inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada
kodon inisiasi AUG.
Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon RNAd
harus mengandung triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi
antikodon UAC yang membawa metionin. Jadi pada setiap proses
translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat.
Triplet AUG dikatakan sebagai start kodon karena berfungsi
sebagai kodon awal translasi.

b. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino berikutnya


ditambahkan satu persatu pada asam amino pertama (metionin).
Pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon
molekul RNAt yang komplemen dengannya. Molekul RNAr dari
subunit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis
pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida
yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
Pada tahap ini polipeptida memisahkan diri dari RNAt
tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada ujung
karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh
RNAt yang baru masuk. Saat RNAd berpindah tempat,
antikodonnya tetap berikatan dengan kodon RNAt. RNAd bergerak
bersama-sama dengan antikodon dan bergeser ke kodon berikutnya
yang akan ditranslasi. Sementara itu, RNAt yang tanpa asam amino

telah diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang dan


selanjutnya RNAt keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan
energi yang disediakan oleh hirolisis GTP.Kemudian RNAd
bergerak melalui ribosom ke satu arah saja, kodon satu ke kodon
lainnya hingga rantai polipeptidanya lengkap.
c.

Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut
hingga ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop
adalah UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu
asam

amino

melainkan

bertindak

sebagai

sinyal

untuk

menghentikan translasi.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biosintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein dalam
bahasan biologi molekuler yang didalamnya melibatkan sistesis RNA yang
dipengaruhi oleh DNA. DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah rantai doble
heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat
dan sintesis protein. RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul
gula D-ribosa (pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen.
Proses

pra

sintesa

protein

merupakan

tahap

dimana

terjadinya

pembentukan ikatan asam amino dengan tRNA. Sintesis protein adalah proses
pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode
genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein terdiri dari 2 tahapan besar yakni transkripsi dan translasi.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2012. Sintesis Protein. http://agusmuaidin.blogspot.com//02/sintesisprotein-agus-muaidin.html (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 Pukul
12.00 Wita)
Anonym. 2014. Sintesis Protein. http://id.wikipedia.org/wiki/Sintesis_protein
(Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 Pukul 12.00 Wita)
Anonym. 2014. Makalah Sintesis Protein. http://dinanonblok.blogspot.com/2014
/03 / makalah - sintesis - protein. html (Diakses pada tanggal 10 Oktober
2014 Pukul 12.00 Wita)
Conway, Thomas. 1993. Biokimia. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia : Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai